Walau air mataku tak berlinang Bukan berarti suatu kerelaan Saat-saat langkah terayun Jarak kita-pun semakin membentang Akankah semuanya jadi terkenang Atau hanyut terbawa gelombang Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan Kau sungguh baik, supel dan komunikatif Siapapun mengenalmu pasti akan merindu Namun untukku, janganlah kau biarkan Aku terkulai lemas dalam kehampaan Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
Nafas ini tersengal menjerit
Diredam sedih dekap kerinduan Tak peduli khalayak ramai Perpisahan selalu menjadi bingkai perih
menghitung waktu ketika kita tak lagi bertemu
Sesering dulu saat kita berseragam abu-abu Tak ada canda menertawai sang guru Tak ada tawa menggunjing pemuda
Wahai sahabat perjuangan
Disini kita kan selalu ingat Ada sahabat yang menuntun kita Menuju kedewasaan
Diantara kemarahan kita
ada kedewasaan yang tersirat Diantara kebersamaan kita Ada kasih Tuhan yang tersurat
Maaf atas lisan yang tak bertuan
Maaf atas sikap yang tak berkelakuan Maaf atas fikir yang tek tertentukan Kita tetap dalam naungan persahabatan