Professional Documents
Culture Documents
2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email:
teukusultan.mn@gmail.com
2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email:
haridhi_fikriah@yahoo.com
Abstract
This study aimed to analyze the micro, small and medium enterprises (SME) sector is trading in
Banda Aceh. This research is more emphasis on the relationship of internal factors (economic) ie
assets, capital, employment, income, earnings, loans and loan settlement as well as external
factors (non-economic) that is the perspective of the population consists of motivation to become
entrepreneurs, and the type of merchandise entrepreneurs for the development of micro, small
and medium enterprises (SMEs) in the trade sector of Banda Aceh. Data used in this study are
primary data with a total of 60 respondents SMEs. Methods of data analysis in this study using a
frequency distribution table and cross tabulation analysis with Chi-square. The results show that
internal factors that do not have a significant relationship the ownership of the business license,
the value of assets at the beginning, the number of workers at the beginning, and at the beginning
of the loan process. Nevertheless external factors that have significant relationship is motivation
to become entrepreneurs. Overall, total internal factors have a significant relationship to the
development of SMEs external trade sector but has no effect.
Keywords: Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), the internal factor (Economics),
External Factors (Non-Economy).
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor
perdagangan di Kota Banda Aceh. Penelitian ini lebih dititik beratkan untuk melihat hubungan
faktor internal (ekonomi) yaitu aset, modal, penyerapan tenaga kerja, omzet, laba, pinjaman dan
penyelesaian pinjaman serta faktor eksternal (non-ekonomi) yaitu perspektif penduduk yang
terdiri dari motivasi menjadi pengusaha dan jenis dagangan pengusaha terhadap perkembangan
UMKM sektor perdagangan di Kota Banda Aceh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dengan total responden sebanyak 60 UMKM. Metode analisis data dalam
penelitian ini menggunakan tabel distribusi frekuensi dan analisis tabulasi silang dengan chi
square (χ2). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
faktor internal yang memiliki hubungan signifikan yaitu lama berdirinya usaha, bentuk badan
usaha, jumlah modal di awal, jumlah omzet di awal, jumlah laba di awal, proses penyelesaian
pinjaman di awal. Sedangkan faktor internal yang tidak memiliki hubungan signifikan yaitu
kepemilikan izin usaha, nilai aset di awal, jumlah tenaga kerja di awal, dan proses pinjaman di
awal. Faktor eksternal yang memiliki hubungan signifikan yaitu motivasi menjadi pengusaha.
Sedangkan faktor eksternal yang tidak memiliki hubungan signifikan yaitu jenis dagangan
pengusaha. Total faktor internal memiliki hubungan yang signifikan terhadap perkembangan
UMKM sektor perdagangan. Sedangkan total faktor eksternal tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap perkembangan UMKM sektor perdagangan.
320
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
Kata Kunci : Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Faktor Internal (Ekonomi), Faktor
Eksternal (Non-Ekonomi).
PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sumber utama pembangunan
ekonomi di beberapa negara. Alasan UMKM lebih diperhatikan dibanding dengan Usaha Besar
dikalangan internasional karena UMKM memberikan kontribusi yang berpengaruh bagi
perekonomian. UMKM juga berkontribusi terhadap penyediaan lapangan pekerjaan mencapai
93% di beberapa negara (Sener dkk, 2014). UMKM memiliki peran penting dalam mengurangi
kemiskinan dan memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara miskin.
UMKM dapat mengembangkan inisiatif menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
tambahan hasil produksi yang padat karya.
Di Indonesia, perkembangan UMKM hingga kini telah mencapai 52,8 juta yang tersebar
diseluruh Indonesia pada tahun 2014. Dari segi lapangan usaha, pelaku UMKM masih
mendominasi sektor pertanian, jasa dan perdagangan. 97,5% total usaha yang bergerak disektor
pertanian, jasa dan perdagangan berasal dari UMKM, hanya 4,28% dari kelompok usaha besar.
Kelompok usaha besar ini mendominasi usaha di sektor pertambangan 84,80%, listrik, gas dan
air bersih 92%.
Keberadaan UMKM di Kota Banda Aceh telah memberikan arti yang sangat penting
dalam menyediakan sumber mata pencaharian masyarakat. Dengan semakin meningkatnya
jumlah pengangguran di Kota Banda Aceh, khususnya pasca habisnya minyak dan gas dan
lemahnya pertumbuhan industri-industri telah menjadikan UMKM sebagai penyedia alternatif
lapangan perkerjaan di Kota Banda Aceh. Kendati pemerintah secara nyata telah memberikan
dukungan terhadap UMKM di Kota Banda Aceh, namun kontribusi optimal UMKM terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh sangat bergantung pada produktivitas UMKM dan
pengusaha itu sendiri. (Nazaruddin, 2015: 4).
6.636
7
5.801 5.861 5.937 5.967
6 5.324 5.481
5
4
Jumlah UMKM
3
2
1
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Berdasarkan Gambar 1 di atas menunjukan bahwa jumlah UMKM Kota Banda Aceh dari
tahun 2009 sampai 2015 terus mengalami peningkatan dan diduga penigkatan jumlah UMKM ini
dipengaruhi oleh peningkatan dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Perkembangan UMKM
lebih dari tahun 2012 hingga tahun 2015 pada jenis perdagangan berupa sektor jasa. Peningkatan
sektor ini juga disebabkan tingginya permintaan atas kebutuhan sehari-hari disamping juga
akibat meningkat dari sisi migrasi daerah ke lokasi Kota Banda Aceh. Efek dari kedua
321
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
peningkatan ini memberi peluang yang menjanjikan kepada pengusaha untuk berbisnis di Kota
Banda Aceh.
Studi emperikal menjelaskan penelitian yang dilakukan oleh Sener (2014) yakni UKM
berkontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja yang mencapai 93% di beberapa Negara
terutama di negara Turki dan sekitarnya. UKM membantu mengurangi kemiskinan karena
bersifat lebih padat karya. Sementara itu, Toma (2014) menunjukkan kewirausaahan
membutuhkan faktor-faktor pendukung dari praktikal dan akademis. Meskipun demikian,
UMKM tidak hanya melakukan perdagangan jual-beli tetapi ikut berkontribusi dalam melakukan
inovasi baik brand maupun teknologi (Zulkepli, 2015, Sipa 2015). Atas dasar penelitian
emperikal sebelumnya maka peneliti bertujuan menganalisis faktor-faktor yang menentukan
perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sektor Perdagangan di Kota Banda
Aceh.
TINJAUAN PUSTAKA
Aset
Aset adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat kepada perusahaan
di masa depan (Salim, 2015:31). Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan dan
memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang (Kusmuriyanto, 2005). Aset yang
berubah-ubah setiap periodenya memberikan pandangan yang unik untuk didalami. Penyajian
data yang jelas dengan asumsi perusahaan menerbitkan data yang sesungguhnya, menjadikan
pengamatan terhadap aset menjadi lebih fokus. Angka aset dari periode ke periode berubah-ubah
sesuai dengan kinerja perusahaan juga keputusan-keputusan yang diambil manajemen. Trend
pertumbuhan aset akan memberikan efek pada keputusan menajemen dalam menentukan
pengembangan perusahaan (Salim, 2015).
Modal
Barang barang modal penting artinya dalam mempertinggi keefisienan pertumbuhan
ekonomi. Di dalam masyarakat yang sangat kurang maju sekali pun barang-barang modal sangat
besar perannya dalam kegiatan ekonomi. Pada masa kini pertumbuhan ekonomi dunia telah
mencapai tingkat yang tinggi, yaitu jauh lebih modern dari pada kemajuan yang dicapai oleh
suatu masyarakat yang masih belum berkembang. Barang-barang modal yang sangat bertambah
jumlahnya, dan teknologi yang telah menjadi bertambah modern memegang peranan yang
penting sekali dalam mewujudkan kemajuan ekonomi yang tinggi (Sukirno, 2012: 431).
Salah satu kelemahan dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia umumnya bersifat
Parsial yaitu dibidang permodalan, pemasaran atau bahan baku tetapi tidak tertutup
kemungkinan pada keseluruhan yang merupakan proses dari kegiatan usaha tersebut. Namun
karena dimungkinkan oleh banyaknya masalah yang dihadapi UMKM serta pendidikan
pengelola UMKM umumnya rendah, mereka hanya bisa menyebutkan masalah yang ada dalam
pikirannya itu sehingga hanya bisa menyebutkan seperti di atas (Thoha dan Sukarna, 2006).
322
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
Laba
Menurut Belkaoui (2000) laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar
keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya
dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen,
pedoman investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur prediksi. Dalam konsep penghasilan,
Ikatan Akuntan Indonesia (2009) mengartikan penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal. Soemarso (2004: 235) menjelaskan: “Laba bersih (net income) merupakan
selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua biaya-biaya kerugian”.
METODE PENELITIAN
Model Analisis
323
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
HASIL PEMBAHASAN
Pada Tabel 4.1 dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa ada 10 indikator yang digunakan
untuk melihat hubungan faktor internal dengan perkembangan UMKM. Terdapat 6 hubungan
yang signifikan dan 3 lainnya tidak terdapat hubungan yang signifikan. Penganalisaaan pertama
pada lama suatu usaha berdiri maka usaha tersebut dapat terus eksis dan berpotensi memiliki
cabang usaha walaupun memiliki banyak pesaing. Hal ini terbukti eksitensi lamanya usaha
menjadi daya tarik konsumen dalam melakukan pembelian. Selama survey berjalan, usaha yang
lama berdiri sangat dikenal masyarakat dan mudah diketahui jenis dagangnya. Hal ini berdampak
entepreneur yakni tidak perlunya mengeluarkan dana yang cukup besar untuk promosi usaha di
UMKM. Hasil penelitian ini sejalan dengan Toma (2014).
Modal sebagai komponen awal pengusaha dalam melakukan kegiatan bisnis sangat
diperlukan. Semakin besar jumlah modal yang digunakan (termasuk tanah dan bangunan) maka
usaha tersebut memiliki kapasitas yang besar pula dalam memproduksi dan menjangkau
permintaan pasar sehingga menghasilkan keuntungan (profit) yang besar pula. Jadi disimpulkan
bahwa jumlah modal memiliki hubungan yang signifikan terhadap perkembangan UMKM.
324
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
Kemudian pengaruh omzet dapat membawa usaha menjadi lebih baik apabila jumlah omzet
perbulan maupun pertahun terjadi peningkatan secara signifikan dari periode sebelumnya. Sama
halnya dengan jumlah omzet. Semakin besar jumlah laba yang di dapatkan oleh suatu usaha
maka usaha tersebut memiliki keuntungan (profit) yang besar pula.
Proses penyelesaian pinjaman menjadi faktor penting dalam melakukan UMKM.
Penyebab sulitnya pengusaha melakukan usaha yakni beratnya pengembalian uang pokok dan
bunga dari peminjamaan serta jaminan-jaminan yang diperlukan. Tetapi selama proses
peminjaman di Kota Banda Aceh tidak mengalami kesulitan baik modal dan pelengkapan lainya.
Survey menjelaskan ekonomi di Kota Banda Aceh tidak tidak begitu pasti dengan kegiatan usaha
yang dipilih sehingga dampaknya pada pengembalian ini. Selain itu kesalahan pengusaha untuk
mengatur keuangan lokal juga kurang diperhatikan.
Selanjutnya, faktor eksternal merupakan indikator non-ekonomi yang dapat
mempengaruhi perkembangan suatu usaha yang dijalankan. Pada Tabel 4.2 berikut ini
merupakan hasil dari pengujian crosstab faktor eksternal terhadap perkembangan UMKM.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Menggunakan Cross Tabulation Pearson Chi-Square (χ2)
Faktor Eksternal Terhadap Perkembangan UMKM
Ada beberapa alasan seseorang memilih untuk menjadi wirausaha. Diantaranya karena
keinginan diri sendiri, dorongan keluarga dan lingkungan ataupun ingin mendapatkan
penghasilan yang lebih baik dan beberapa alasan lainnya. motivasi-motivasi tersebut mendorong
penduduk untuk menjalankan usaha baik dalam skala mikro, kecil maupun menengah.
Kebanyakan produk yang ditawarkan merupakan kebutuhan sehari-hari seperti pakaian,
makanan, obat-obatan dan masih banyak lagi yang lainnya. Apapun jenis dagangan yang dijual
tidak merubah kuantitas permintaan pasar karena pembeli memiliki batas daya belinya masing-
masing sesuai kebutuhan. Jadi disimpulkan bahwa jenis dagangan pengusaha tidak memiliki
hubungan yang signifikan terhadap perkembangan UMKM.
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Menggunakan Cross Tabulation Pearson Chi-Square (χ2)
Total Faktor Internal dan Total Faktor Eksternal
Terhadap Perkembangan UMKM
Pada Tabel 4.3 dapat kita lihat bahwa hasil pengujian tabulasi silang (crosstab)
menggunakan Pearson chi-square (χ2) antara total faktor internal terhadap perkembangan
UMKM sektor perdagangan memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan antara total faktor
325
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
eksternal terhadap perkembangan UMKM sektor perdagangan tidak memiliki hubungan yang
signifikan. Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah faktor ekonomi internal memberikan
dampak yang cukup kuat terhadap perkembangan UMKM di Kota Banda Aceh.
REFERENSI
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Edisi keempat. Aditya Media, Yogyakarta.
Bank Indonesia. 1999 dan 2005. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Jakarta: Bank
Indonesia.
Belkaoui. 2000. Teori Akuntansi. Buku 1. Terjemahan Marwata, SE., dkk. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Nazaruddin, Teuku. 2015. Analisis Kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh
Jaya. Thesis. Universitas Syiah Kuala, Banda aceh.
Rahardjo, M. D., dan F. Ali. 1993. Faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi Usaha Kecil
dan Menengah di Indonesia, dalam K. Jame dan N. Akrasanee. Aspek-aspek Finansial
Usaha Kecil dan Menengah: Studi kasus Asean. Jakarta: LP3ES.
Rohana Sitanggang, Ignatia dan Nachrowi Djalal. 2004. Pengaruh Struktur Ekonomi pada
Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral: Analisis Model Demometrik di 30 Provinsi pada 9
sektor di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. Jurnal Vol No. 01,
Juli, 2004.
Salim, Nur. 2015. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan
Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal Pada perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Makanan dan Minuman. Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Sener, dkk. 2014. Structure of Small and Medium-sized Enterprises in Turkey and Global
Competitiveness Strategies, Turkey. Procedia-social behavioral science,
Vol.150(1):212-221.
Soemarso, SR. 2004. Akuntansi suatu pengantar. Buku 1. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba
Empat.
Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses Masalah dan Dasar Kebijakan, edisi
kedua. Kencana, Jakarta.
_______. 2010. Makro ekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Taringan, Robinson. 2009. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Thoha, Mahmud dan Sukarna. 2006. Pemberdayaan UKM melalui Modal Ventura dalam Upaya
Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan (JEP), XIV
(2) 2006.
327
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah
Vol.2 No.2 Mei 2017 : 320-328
Toma, dkk. 2014. Economic development and entrepreneurship, Romania. Procedia Economics
and Finance, Vol.8:436–443.
Ueasangkomsate, Pittawat. 2015. Adoption E-Commerce for Export Market of Small and
Medium Enterprises in Thailand, Thailand. Procedia - Social and Behavioral Sciences,
Vol.207:111–120.
Widodo, Ahmadi. 2000. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha PKL, Studi
Kasus Kota Semarang. Program Pascasarjana, Magister Teknik Pembangunan Kota.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Zulkepli, dkk. 2015. Communication and Service Innovation in Small and Medium Enterprises
(SMEs), Malaysia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, Vol.211:437–441.
328