Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
1. Deti Dwi U K33100
2. Dewi Sandianita K33100
3. Karina Nurcahyani A K33100
4. Nur Sastikawati S K33100
5. Sri Dewi Ulandari K33100
6. Yogi Dwi A K33100
COVER ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN .................................................................................................... 3
B. TUJUAN ............................................................................................................. 4
C. FUNGSI ............................................................................................................. 7
D. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN HUMAS ....................................................... 9
E. TUGAS POKOK HUMAS ................................................................................. 9
F. SIFAT HUB SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT .................................. 10
G. JENIS HUB SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT .................................... 11
H. TAHAPAN MANAJEMEN HUMAS .............................................................. 15
I. CARA MENGATUR HUB SEKOLAH DGN MASYARAKAT .................... 16
J. TEKNIK HUB SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT ............................... 17
K. SARANA PELAKSANAAN ............................................................................ 24
L. FAKTOR PENDUKUNG ................................................................................. 24
M. MANFAAT ....................................................................................................... 25
N. BENTUK OPERASIONAL .............................................................................. 25
O. PERAN PIHAK TERKAIT .............................................................................. 26
P. PENTINGNYA MEMBINA HUB SEKOLAH DGN MASYARAKAT ........ 30
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 32
2
A. PENGERTIAN
Manajemen
Manajemen adalah proses dimana adanya suatu kegiatan untuk mencapai
atau mewujudkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan secara bersama didalam
organisasi.
(http://eliadian.blogspot.com)
Hubungan Masyarakat (Humas)
Menurut kamus Fund and Wagnel, humas adalah segenap kegiatan dan
teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau
memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap
keberadaan dan aktivitasnya.
Sedangkan pengertian humas dalam pendidikan adalah rangkaian
pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan
dengan masyarakat (orang tua murid) yang dimaksudkan untuk menunjang
proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan. Humas secara
umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan
kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan,
siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner
sekolah). Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation adalah
termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok
ataupun secara individu.
(http://alchemistviolet.blogspot.com)
Manajemen Hubungan Masyarakat (Humas)
Manajemen hubungan masyarakat adalah suatu proses dalam menangani
perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian
yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari
organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
(http://alchemistviolet.blogspot.com)
3
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, peran
serta dari masyarakat ikut mempengaruhi bagaimana kinerja dari sekolah.
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan
tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan
praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah. Hubungan
dengan masyarakat yang juga disebut public relation adalah sebuah proses
penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata berupa kegiatan
yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Hubungan sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan
dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output
sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan
masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling
menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena
masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik
antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin
eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa
output berkualitas.
(http://manajemensekolah23.blogspot.com)
B. TUJUAN
Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat (Husemas) dimaksudkan
untuk menciptakan hubungan seklah secara harmonis, meningkatkan kemajuan
pendidikan disekolah dan memberi manfaat masyarakat akan kemajuan sekolah.
Elsbree, mengemukakan tujuan-tujuan husemas yaitu sebagai berikut:
Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak
4
Makin maju konsep-konsep pendidikan menunjukkan kepada para
pendidik, terutama guru-guru disekolah, agar pendidikan dan pengajaran
tidak lagi subject matter centered, tetapi hendaknya community life
centered, tidak lagi berpusat pada buku tetapi berorientasi pada kebutuhan
kehidupan dimasyarakat.
Konsep pendidikan yang demikian mengandung implikasi yang
berhubungan dengan masyarakat, seperti :
a. Personel sekolah, terutama guru , perlu mengetahui benar-benar
masyarakat lingkungan hidup anak-anak sangat penting bagi program
pendidikan.
b. Kepala sekolah dan guru hendaknya selalu berusaha untuk
bekerjasama dan memanfaatkan sumber-sumber di masyarakat yang
diperlukan untuk memperkaya program sekolah.
c. Sekolah hendaknya dapat bekerjasama dengan instansi-instansi lain
dimasyarakat yang mempunyai tugas dan kepentingan yang sama
terhadap pendidikan.
d. Guru-guru hendaknya selalu mengikuti perkembangan masyarakat dan
selalu siap memahami dan mengkaji sumber-sumber masyarakat yang
dapat dimasukan kedalam rencana pengembangan pendidikan.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan
dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Didalam masyarakat
yang demokratis, seyogyanya dapat menjadikan dirinya sebagai pelopor
dan pusat perkembangan bagi perubahan masyarakat disemua bidang
kehidupan masyarakat
Untuk mengembangkan antusiasme/semangat saling bantu antara sekolah
dengan masyarakat demi kemajuan keduabelah pihak.
(http://ostabi.blogspot.com)
5
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas
sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu
menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan
kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan
sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan
popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah
dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
a. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah
situasi dan perkembangannya.
b. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah
dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
c. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama
antar warga sekolah sendiri.
Sedangkan menurut Mulyasa , tujuan dari hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah:
a. Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik
b. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat
c. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan
hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk:
a. Memelihara kelangsungan hidup sekolahan.
b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
c. Memperlancar proses belajar mengajar.
d. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan
dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuihan masyarakat itu sendiri, tujuan
hubunganya dengan sekolah adalah untuk:
6
a. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam
bidang mental spiritual.
b. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat.
c. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
d. Memperoleh kembalai anggota – anggota masyarakat yang makin
meningkat kemampuanya.
Secara lebih jelas lagi, tujuan diselenggarakanya hubungan sekolah dan
masyarakat adalah:
a. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
b. Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial yang
diperlukan bagi pengembangan sekolah.
c. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan
program sekolah.
d. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat.
e. Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan ekolah
dalam mendidik anak–anak .
Bermacam–macam tujuan seperti yang dikemukakan di atas dapat
dikelompokan menjadi tiga tujuan pokok, yaitu:
a. Untuk mengembangkan mutu belajar dan petumbuhan anak – anak.
b. Untuk mempertinggi tujuan – tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.
c. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat dalam
membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
(http://alchemistviolet.blogspot.com/)
C. FUNGSI
Fungsi husemas menurut Mamusung yaitu:
7
a. Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan
program pendidikan disekolah.
b. Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan
apa harapan-harapannya mengenai tujuan pendidikan di sekolah.
c. Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik
financial, material maupun moril.
d. Menimbulkan rasa tanggungjawab yang lebih besar pada masyarakat
terhadap kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.
e. Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memperoleh
fasilitas dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu.
f. Mengikut sertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha
memecahkan persoalan pendidikan.
g. Meningkatkan semangat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat dan
meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan
dalam masyarakat.
Dari paparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan
masyarakat menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat
sebagai stakeholder serta mengkomunikasikan segala bentuk kegiatan serta
kebijakan yang ada dilembaga pendidikan kepada pihak internal serta pihak
eksternal.
(http://ostabi.blogspot.com)
8
b. Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah
c. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-
lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional
d. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui
bermacam-macam teknik komunikasi
(http://muhammadbusyro.blogspot.com)
9
a. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada
masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung
memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang
memerlukannya.
c. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan
dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian
masyarakat pada saat tertentu.
d. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat
tentang masalah pendidikan.
e. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan
dan kerja sama.
f. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk
kemajuan pelaksanaan pendidikan
(http://muhammadbusyro.blogspot.com/)
10
Dengan adanya hubungan-hubungan tersebut di atas akan terjalin
kreativitas serta dinamika kedua belah pihak yang inovatif. Selain itu dapat
memadukan hubungan antara kehidupan sekolah dan kehidupan masyarakat.
(http://manajemensekolah23.blogspot.com)
11
Dalam administrasi humas ada empat jenis hubungan kerjasama antara
masyarakat dan sekolah yaitu:
1. Hubungan Sekolah dengan Komite Sekolah
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dalam era
reformasi, dan era otonomi penyelenggaraan pendidikan sampai pada
tingkat kabupaten/kota dan bahkan otonomi pada tingkat sekolah,
memberikan keleluasaan bagi setiap sekolah untuk berkreasi dan berinovasi
dalam penyelenggaraan sekolah. Dengan demikian diharapkan akan
memacu percepatan peningkatan mutu penyelenggaraan sekolah yang pada
gilirannya mempercepat peningkatan mutu hasil belajar secara
keseluruhan. Konsekuensi dari paradigma pendidikan yang memberikan
otonomi sampai pada tingkat sekolah menuntut sekolah untuk
memberdayakan semua sumber daya yang dimilikinya. Salah satu sumber
daya yang sangat potensial dan dimiliki oleh sekolah adalah masyarakat
dan orang tua murid.
2. Komunikasi dengan masyarakat dan lingkungan di luar sekolah
Ini menunjukkan bahwa, sekolah bukan suatu lembaga yang berdiri
sendiri terpisah dari dunia luar, melainkan berada dalam suatu sistem
masyarakat yang telah tetap. Kehadiran sekolah berlandaskan kemauan
baik negara dan masyarakat yang mendukungnya. Oleh karena itu orang-
orang yang bekerja di sekolah mau tidak mau harus bekerja sama dengan
masyarakat. Masyarakat di sini dapat tberwujud orang tua murid, badan-
badan, organisasi-organisasi, baik negeri maupun swasta. Salah satu alasan
mengapa sekolah perlu dukungan dari masyarakat tempat sekolah itu
berada ialah karena sekolah harus dibiayai. Tugas sekolah di sini ialah
bagaimana menumbuhkan rasa ikut memiliki (senseaf belonging) dan rasa
ikut bertanggung jawab (sense responsibility) masyarakat terhadap sekolah.
Dalam hal ini perhimpunan administrator sekolah di Amerika Serikat (the
American Association of School Administrators) telah mengumpulkan
12
beberapa indikator (petunjuk) tentang hubungan sekolah dengan
masyarakat, yaitu bahwa para kepala sekolah harus memahami:
Unsur-unsur penting pada anggota masyarakat lingkungan sekolah,
kesetiaan, kepatuhan dan perasaan terikat yang ada pada masyarakat,
cara-cara beraksi, menangani idea baru.
Tradisi dan adat –istiadat.
Organisasi anggota masyarakat.
Kepemimpinan atau struktur kekuatan yang terdapat dalam masyarakat.
Situasi fisik masyarakat, ciri-ciri pengelompokkan formil dan
hubungan ciri-ciri populasi.
Jika para kepala sekolah memperoleh keterangan-keterangan di atas, berarti
ia mendapat informasi yang diperlukan untuk mengembangkan hubungan
yang sehat dan sukses antara sekolah dan masyarakat.
3. Hubungan Sekolah dengan Pemerintah dan Masyarakat yang Terorganisasi
a. Hubungan Sekolah dengan Pemerintah
Dalam era otonomi sekolah, khususnya dengan implementasi
pendekatan manajemen sekolah berbasis masyarakat, sekolah memang
memiliki keleluasaan dan atau otonomi yang lebih luas. Otonomi
pemerintahan yang berbasis pada pemerintah daerah Kabupaten/Kota
meletakkan pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan berada di tingkat
Kabupaten dan Kota, sehingga nampaknya peranan Pemerintah provinsi
dan pusat tidak dominan. Meskipun demikian bukan berarti pusat dan
propinsi tidak memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan. Dalam
paradigm otonomi seperti sekarang diperlukan kemampuan sekolah (baca
kepala sekolah) untuk membangun kerjasama yang harmonis dengan
berbagai institusi pemerintahan mulai dari tingkat pusat sampat dengan
tingkat Kabupaten/kota/Kecamatan bahkan kelurahan.
Di samping institusi pemerintahan, sekolah juga perlu membangun
kerjasama yang sinergis dengan lembaga masyarakat seperti karang taruna,
13
kepramukaan dan berbagai lembaga LSM yang bergerak dalam membantu
dan membangun pendidikan. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam kerjasama dengan lembaga ini adalah jangan sampai sekolah larut
dan dapat dibawa kepada masalah-masalah lain selain untuk kepentingan
pendidikan. Sekolah tdak boleh terbawa arus kepada kegiatan politik
praktis dan kepentingan kelompok tertentu.
b. Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat Terorganisasi
Pada saat ini sangat banyak masyarakat yang mengikat dirinya dalam
satu kelompok organisasi, baik yang bersifat organisasi sosial, organisasi
profesi, organisasi untuk community tertentu yang bersifat kedaerahan
maupun organisasi yang mementingkan laba. Dari berbagai organisasi
tersebut di atas banyak sekali yang sangat peduli terhadap pendidikan,
tetapi tidak sedikit juga organisasi yang menjadi stressor bagi dunia
pendidikan. Di sadari bahwa organisasi-organisasi tersebut sangat besar
peranannya dalam membantu pendidikan apabila diberdayakan secara
optimal dan murni. Organisasi tersebut sangat besar manfaatnya apabila
sekolah mampu menjadikannya sebagai mitra bagi pengembangan dan
peningkatan mutu sekolah. Organisasi-organisasi tersebut misalnya:
- Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
- Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMAPI)
- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
- Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKINS)
4. Hubungan antara Sekolah dengan Orang Tua Peserta Didik
Hubungan ini juga disebut hubungan edukatif. Banyak cara yang
efektif untuk menjalin hubungan sekolah dengan orangtua dan keluarga
peserta didik serta masyarakat. Hubungan yang efektif dimaksudkan untuk
membantu pengembangan pendidikan anak dalam lingkungan inklusif
ramah terhadap pembelajaran. Hubungan efektif sekolah, orangtua dan
masyarakat dapat dilakukan melalui:
14
- Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan kelompok masyarakat untuk
memperkenalkan diri anda. Jelaskan kepada mereka makna keragaman dalam
kelas dan pelajaran yang ramah.
- Menjadwalkan diskusi informal, satu atau dua kali dalam setahun dengan
orangtua dan komite sekolah untuk menggali potensi belajar anak mereka.
Tunjukkan contoh hasil karya anak, tekankan bakat dan prestasi yang dimiliki.
- Bicarakan bagaimana agar anak dapat belajar lebih baik jika ia bisa mengatasi
hambatannya.
- Mengirim hasil karya anak ke rumahnya agar orangtuanya mengetahui
perkembangan potensi anaknya.
(Alfiansah dkk, 2013)
15
6. Pengawasan (controlling) merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan
program. Tanpa adanya kontrol atas program, kesinambungan antar
tahapan tidak dapat berlangsung dengan baik.
7. Pengevaluasian (evaluating) merupakan penilaian terhadap hasil kinerja
program, apakah perlu dihentikan atau dilanjutkan dengan modifikasi
tertentu.
8. Pemodifikasian (modificating) merupakan kegiatan pembaharuan atau
revisi program berdasarkan hasil evaluasi.
(http://hafid69.blogspot.com)
16
Mengadakan pertemuan antara pihak sekolah dengan wali murid.
Pihak sekolah mengunjungi orangtua.
Pihak sekolah mengirim surat ke orangtua siswa.
Melibatkan orang tua siswa dalam hal merencanakan kurikukum, kegiatan
ekstrakurikuler dan lain-lain.
(http://hafid69.blogspot.com)
17
murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut,
khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
Catatan berita gembira. Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita
kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua.
Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seoran
murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada
wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
Buku kecil tentang cara membimbing anak. Dalam rangka menciptakan
hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru
dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara
membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada
orang tua murid.
b. Teknik Lisan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu:
Kunjungan rumah. Dalam rangka mengadakan hubungan dengan
masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali
murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru
akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui
problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah
direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan
memperlancar mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.
Panggilan orang tua. Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak
sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah.
Setelah dating, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan
pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan
khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
18
Pertemuan. Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat
dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau
hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada
waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang.
Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh
karena itu, dalam setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk
panitia penyelenggara.
c. Teknik Peragaan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah.
Peragaan yang diselenggarakan bisa berupa pameran keberhasilan murid.
Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau
biasanya di pesantren ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri
yang hafal nadhom alfiyah. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru
atau juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat menyampaikan program-
program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang
dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.
d. Teknik Elektronik.
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam
mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah
dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi,
ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.
(http://hafid69.blogspot.com)
19
juga merupakan bagian dari persoalan masyarakat. Hal ini membutuhkan
teamwork solid bidang kehumasan.
Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, administrasi hubungan dengan
masyarakat memegang peran penting. Komunikasi yang berkualitas antara
sekolah dengan masyarakat menjadi kunci penentu keberhasilan manajemen
Humas ini. Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan harmonis, dan
dinamis maka proses pendidikan dan pengajaran di sekolah diharapkan mampu
mencapai visi dan misi yang dicanangkan. Dengan demikian output sekolah akan
semakin berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut beberapa saran dapat diajukan seperti berikut :
a. Kemampuan manajerial hubungan dengan masyarakat harus ditingkatkan.
b. Diperlukan publikasi dan promosi dalam rangka menarik simpati dan
mempublikasikan kelebihan sekolah.
c. Meningkatkan peran public relation untuk mengeratkan hubungan sekolah
dengan masyarakat.
d. Meningkatkan akuntabilitas berupa laporan pertanggungjawaban berbagai
kegiatan kepada masyarakat.
Ada beberapa teknik dalam berhubungan dengan masyarakat dalam
lembaga pendidikan antara lain :
1. Laporan pada orang tua.
Teknik ini maksudnya adalah pihak sekolah memberikan laporan pada orang
tua murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik
pada orangtuanya. Dengan teknik ini orangtua akan memperoleh penilaian
terhadap hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru di
sekolah.
2. Majalah sekolah.
Majalah sekolah ini diusahakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang
diterbitksan setiap bulan sekali. Majalah ini dipimpin oleh, orang tua dan
murid-murid bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi majalah ini
20
menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua
dan murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebgainya.
3. Surat kabar sekolah.
Kalau sekolah itu mampu dapat menerbitka surat kabar sekolah, maka ini
berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada
orang tua atau masyarakat daerah sekitarnya.
4. Pameran sekolah.
Suatu teknik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan
keadaan sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah.
Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah itu. Sekolah
mengadakan pameran dengan membuata atau mengatur hasil pekerjaan
murid-murid itu di luar sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan
menjadi lebih efektif lagi, kalau kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui
siaran-siaran pers dan radio di tempat itu sehingga dapat menarik banyak
orang dalam masyarakat.
5. Open house
Open house adalah teknik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat
untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil
pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu,
misalnya sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran. Ada tiga langkah
dalam pelaksanaan open house ini:
a. Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk diberi
penjelasan tentang open house itu.
b. Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan hal-hal
yang perlu dilihat.
c. Pengunjung diajak kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi dan
menilai open house.
6. Kunjungan ke sekolah oleh orang tua murid yang dilakukan pada pelajaran di
berikan.
21
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang
belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium,
perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga
mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu.
Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan
penilaian.
7. Kunjungan ke rumah murid.
Kunjungan ke rumah orangtua murid ini merupakan teknik yang sangat efektif
dalam mengadakan hubungan dengan orang tua di rumah agar supaya dapat
mengetahui latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat
dipecahkan dengan teknik ini antara lain, masalah kesehatan murid, ketidak
hadiran murid, pekerjaan rumah, masalah kurangnya pengertian orang tua
tentang sekolah dan sebagainya.
8. Melalui penjelasan yang di berikan oleh personel sekolah.
Kepala sekolah hendaknya berusaha agar semua personil sekolah mempunyai
pengertian yang jelas tentang kebijakan sekolah, organisasi sekolah dan
semua kegiatan pendidikan dan pengajaran serta usaha-usaha lainnya. Pada
mereka harus ditanamkan sikap loyalitasnya, rasa kekeluargaan.
9. Gambaran sekolah melalui murid-murid.
Informasi tentang keadaan sekolah dengan perantaraan murid-murid itu
diberikan melalui perencanaan sesuatu kegiatan yang wajar, antara lain kalau
sekolah itu terdapat di kota besar, maka gambaran itu diberikan melalui
program siaran pemancar radio untuk menyiarkan sesuatu percakapan antara
murid-murid atau antara murid dan guru, misalnya tentang cara makan dan
makanan sehat.
10. Laporan tahunan
Laporan tahunan ini dibuat oleh kepala sekolah dan laporan ini diberikan
kepada aparat pendidikan yang lebih atas. Laporan ini berisi masalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah termasuk kurikulum,
22
personalia, anggaran, biaya dan sebagainya. Selanjutnya aparat tersebut
memberikan laporan pada masyarakat.
11. Organisasi perkumpulan alumni sekolah.
Organisasi perkumpulan alumni sekolah adalah suatu alat yang sangat baik
untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan antara
sekolah dan masyarakat. Murid-murid yang sudah tamat sekolah biasanya
mempunyai kenangan–kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa
berkewajiban moral untuk membantu sekolahnya baik berupa materiil
maupun secara moril.
12. Melalui kegiatan ekstra kurikuler.
Apabila ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang sudah dianggap matang
untuk dipertunjukkan kepada orang tua murid dan masyarakat, seperti sepak
bola, drama dan lain-lain, maka sangat tepat sekali kegiatan itu ditampilkan ke
dalam masyarakat. Karena itu program ekstra kurikuler hendaknya di
rencanakan dan diatur, agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan hubungan
sekolah dengan masyarakat.
13. Pendekatan secara akrab
Menurut Made Pidarta, teknik atau cara bekerja sama dengan masyarakat
antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut:
a) Memakai surat kabar baik lokal maupun pusat.
b) Dengan buletin terbitan sekolah atau kantor pendidikan
c) Melalui radio dan televisi.
d) Melalui pameran pendidikan.
e) Lewat pertunjukan-pertunjukan sekolah.
f) Dengan mengadakan bazar
g) Melalui karya wisata.
h) Dengan pengajaran unit di Masyarakat.
i) Dengan praktek di masyarakat.
j) Dengan memanfaatkan narasumber.
23
k) Dengan memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di masyarakat.
l) Dengan mengadakan bisnis bersama.
m) Mengadakan kegiatan sosial bersama.
n) Memelopori pembangunan di masyarakat.
o) Melalui rapat atau musyawarah.
(http://alchemistviolet.blogspot.com)
L. FAKTOR PENDUKUNG
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila
didukung oleh beberapa faktor yakni:
a. Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
b. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap
c. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai
24
d. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
(http://hafid69.blogspot.com)
25
Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum,
kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan
memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
3. Di bidang Sosial
Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti,
perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan
sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian
sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang
senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan
masyarakat.
4. Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan
masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar
daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas sampai luar kota.
Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan
tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.
5. Kegiatan Olah Raga dan Kesenian
Juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya
dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah
dan membawa nama harum sekolah tersebut.
6. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar
sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM, demikian sebaliknya fasilitas
yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan untuk kepentingan
sekolah.
7. Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan kurikuler dan
ekstra kurikuler sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan
masih banyak lagi kegitan operasional hubungan sekolah dengan masyarakat
yang dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta kemampuan pihak-pihak terkait.
(http://muhammadbusyro.blogspot.com/)
26
O. PERAN PIHAK YANG TERKAIT
Ada beberapa pihak yang turut andil dalam pembentukan hubungan
sekolah dan masyarakat, pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Orang tua
Peranan orang tua dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat,
antara lain:
a) Mendukung pelaksanaan belajar mengajar di sekolah.
b) Berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan kegiatan sekolah di berbagai
komunitas.
c) Bersedia menjadi narasumber sesuai keahlian dan profesi yang dimiliki.
d) Menginformasikan nilai-nilai positif dari pelaksanaan kegiatan di sekolah
kepada masyarakat secara luas.
e) Bekerjasama dengan anggota komite sekolah atau atau pihak lain dalam
pengadaan sumber belajar.
f) Aktif bekerja sama dengan guru dalam proses pembelajaran untuk anak
yang berkebutuhan khusus.
g) Aktif dalam memberikan ide/gagasan dalam rangka peningkatan kualitas
pembelajaran.
2. Guru
Peranan guru dalam hubungan antara sekolah dengan masyarakat, antara lain:
a) Berkomunikasi secara berkala dengan keluarga, yaitu: orang tua atau wali
tentang kemajuan anak mereka dalam belajar dan berprestasi.
b) Bekerjasama dengan masyarakat untuk menjaring anak yang tidak
bersekolah, mengajak dan memasukkannya ke sekolah.
c) Menjelaskan manfaat dan tujuan sekolah kepada orang tua peserta didik.
d) Mempersiapkan anak agar berani berinteraksi dengan masyarakat sebagai
bagian dari kurikulum, seperti mengujungi museum, memperingati hari-
haribesar keagamaan dan nasional.
e) Mengajak orang tua dan anggota masyarakat terlibat di kelas.
27
3. Komite sekolah
Komite Sekolah merupakan nama baru pengganti Badan Pembantu
Penyelenggara Pendidikan (BP3). Komite Sekolah adalah badan mandiri yang
mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,
pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik
pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur
pendidikan di luar sekolah (Kepmendiknas nomor: 044/U/2002). Secara
kontekstual, peran Komite Sekolah sebagai:
a) Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan
pelaksanan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
b) Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran,
maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c) Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan
pendidikan.
d) Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan
pendidikan (Kepmendiknas nomor: 044/U/2002).
Depdiknas dalam bukunya Partisipasi Masyarakat, menguraikan tujuh peranan
Komite Sekolah terhadap penyelenggaraan sekolah, yakni:
a) Membantu meningkatkan kelancaran penyelenggaraan kegiatan belajar-
mengajar di sekolah baik sarana, prasarana maupun teknis pendidikan.
b) Melakukan pembinaan sikap dan perilaku siswa. Membantu usaha
pemantapan sekolah dalam mewujudkan pembinaan dan pengembangan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pendidikan demokrasi sejak
dini (kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan pendahuluan bela
negara, kewarganegaraan, berorganisasi, dan kepemimpinan),
keterampilan dan kewirausahaan, kesegaran jasmani dan berolah raga,
daya kreasi dan cipta, serta apresiasi seni dan budaya.
c) Mencari sumber pendanaan untuk membantu siswa yang tidak mampu.
28
d) Melakukan penilaian sekolah untuk pengembangan pelaksanaan
kurikulum, baik intra maupun ekstrakurikuler dan pelaksanaan manajemen
sekolah, kepala/wakil kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan.
e) Memberikan penghargaan atas keberhasilan manajemen sekolah.
f) Melakukan pembahasan tentang usulan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Sekolah (RAPBS).
g) Meminta sekolah agar mengadakan pertemuan untuk kepentingan tertentu
4. Kepala sekolah
Peranan kepala sekolah dalam hubungan sekolah dengan masyarakat anatara
lain:
a) Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua siswa.
b) Memelihara hubungan baik dengan BP3 (Komite Sekolah).
c) Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-
lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta.
d) Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui
bermacam-macam media komunikasi.
e) Memanfaatkan sumber-sumber daya yang diperoleh secara tepat,
sehingga mampu meningkatkan proses mengajar dan belajar.
f) Mencari dukungan dari masyarakat.
Dukungan yang diperlukan meliputi :
- Personil, seperti : tenaga ahli, konsultan, guru, orang tua, pengawas dan
sebagainya.
- Dana yang diperlukan untuk mendukung tersedianya fasilitas,
perlengkapan dan bahan-bahan pengajaran yang lain.
- Dukungan berupa informasi, lembaga dan sikap politis.
5. Supervisor
Kepala sekolah beserta supervisor memegang kunci akan keberhasilan
mengadakan hubungan dengan masyarakat. Para supervisor adalah partner
kepala sekolah yang mempunyai kedudukan sama dalam masalah-masalah
29
supervisi. Oleh karena itu hubungan dengan masyarakat yang berkenaan
dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ditangani bersama
kepala sekolah dan para supervisor. Peranan supervisor dalam mengadakan
hubungan dengan masyarakat, yaitu:
a) Membantu kepala sekolah merencanakan program hubungan sekolah
dengan masyarakat.
b) Membantu kepala sekolah meningkatkan atau mengembangkan program
tersebut.
c) Membina staf mengisi program hubungan dengan masyarakat secara baik.
d) Membantu kepala sekolah menilai program dan pelaksanaan hubungan
dengan masyarakat.
e) Membantu kepala sekolah mengadakan kontak-kontak hubungan dengan:
Dewan penasihat atau yayasan.
Organisasi atau orangtua siswa.
Kelompok-kelompok penuntut di masyarakat.
Sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi.
Majikan-majikan pemakai tenaga kerja.
Individu-individu yang berkepentingan.
(http://aminnatul-widyana.blogspot.com)
30
untuk mencapai visi dan misi sekolah, khususnya yang berkaitan dengan siswa-
siswinya.
Kedua, kepentingan masyarakat. Dilihat dari segi kepentingan masyarakat,
maka dapat dikatakan bahwa masyarakat dapat mengambil manfaat dan
menyerap hasil-hasil pemikiran dan perkembangan pengetahuan dan teknologi
yang berguna bagi masyarakat itu sendiri. Pengertian, penerimaan dan
pemahaman masyarakat akan membentuk persepsi masyarakat terhadap sekolah.
Mengambil kutipan dari Ki Hajar Dewantara, beliau mengatakan bahwa
pendidikan itu berlangsung pada tiga lingkungan yaitu lingkungan Keluarga,
Sekolah dan Masyarakat. Artinya pendidikan tidak akan berhasil kalau ketiga
komponen itu tidak saling bekerjasama secara harmonis.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa lembaga pendidikan bukanlah lembaga
yang berdiri sendiri dalam membina pertumbuhan dan perkembangan putra-putra
bangsa, melainkan ia merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari
masyarakat yang luas, dan bersama masyarakat membangun dan meningkatkan
segala upaya untuk memajukan sekolah. Hal ini dapat tercipta apabila lembaga
pendidikan mau membuka diri dan menjelaskan kepada masyarakat tentang apa
dan bagaimana masyarakat dapat berperan dalam upaya membantu
sekolah/lembaga pendidikan memajukan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan. Sekolah pada hakekatnya melaksanakan dan
mempunyai fungsi ganda terhadap masyarakat, yaitu memberi layanan dan
sebagai agen pembaharuan bagi masyarakat sekitarnya, yang oleh Stoop
disebutnya sebagai fungsi layanan dan fungsi pemimpin (fungsi untuk
memajukan masyarakat melalui pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas). Setiap aktivitas pendidikan, apalagi yang bersifat inovatif,
seharusnya dikomunikasikan dengan masyarakat khususnya orang tua siswa, agar
mereka mengerti mengapa aktivitas tersebut harus dilakukan oleh sekolah dan
pada sisi mana mereka dapat berperan membantu sekolah dalam merealisasikan
program inovatif tersebut. (Alfiansah dkk, 2013)
31
DAFTAR PUSTAKA
32