Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Patmawati (1522220045)
Dosen Pembimbing :
Syarifah, M.Kes
PALEMBANG
2015
BAB I
PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Respirometer
Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-rata
pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan
karbon dioksida. Hal ini memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor-
faktor seperti umur atau pengaruh cahaya memengaruhi rata-rata
pernapasan.
2. GPS
GPS sendiri merupakan singkatan dari Global Positioning System
yang berarti suattu sistem teknologi yang akan membantu posisi
keberadaan diri kita. Bila diibaratkan, GPS merupakan pengembangan dari
sebuah peta lokasi yang dimanifestasikan dalam bentuk teknologi yang
menggunakan satelit ( Alaydrus dkk, 2013 ).
Menurut Fachrul (2007), GPS (Global Positioning System), adalah
alat untuk menentukan letak posisi geografis titik sampling (pengambilan
sampel).
3. Hemositometer
Hemositometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung sel
darah yang terdiri dari gelas objek kamar hitung (counting chumber) dan
pipet penghisap, pengencer Thuma ( Santoso, 2013 ).
4. Haemometer
Haemometer adalah intrument laboratorium untuk menetukan
kadar hemogglobin dalam darah berdararkan satuan warna (colorimeric).
haemometer ini banyak digunakan juga dalam pratikum penyakit dan
parasit ikan sebagai wawasan bagi anda pengguaan haemometer ini adalah
alat untu mengukur kadar hemogglobin dalam darah sebaiknya anda
mencari literatur kondisi Hb yang baik itu bagaimana dan tidak baik itu
bagaimanan, ketepatan dan ketelitian anda saat bekerja sangat menentukan
keakuratan dalam penggunaan alat ini.
5. Termometer
Termometer adalah alat yang mengukur suhu atau gradien suhu
menggunakan berbagai prinsip yang berbeda. Termometer memiliki dua
elemen penting yaitu sensor suhu dimana beberapa perubahan fisik terjadi
dengan suhu, ditambah beberapa cara mengkonversi perubahan fisik ke
dalam nilai numerik ( Utami, 2013 ).
Menurut Surya (2010), jenis-jenis termometer, yaitu :
1. Termometer Raksa dan Termometer Alkohol
Kedua jenis termometer ini memanfaatkan sifat perubahan raksa
dan alkohol ketika terjadi perubahan suhu. Raksa dan alkohol sangat
mudah memuai ketika suhu naik dan mudah menyusut ketika suhu
turun.
Termometer ini umumnya terdiri dari sebuah pipa kecil yang
diisi dengan air raksa atau alkohol berwarna (alkohol diberi warna agar
dapat dengan mudah dilihat). Di ujung bawah pipa dipasang sebuah
logam kecil yang bertindak sebagai perantara antara benda yang hendak
diukur panasnya dengan cairan dalam pipa. Ketika logam ini
didekatkan pada benda yang akan diukur suhunya, panas akan mengalir
ke cairan dalam pipa dan akan menyebabkan cairan memuai (jika suhu
benda lebih rendah dari suhu cairan, cairan akan menyusut). Dengan
mengukur besarnya pemuaian dan penyusutan cairan itu, kita dapat
menentukan suhu benda itu relatif terhadap suhu acuan.
2. Termometer Bimetal
Termometer ini dibuat berdasarkan pemuaian zat padat ketika
suhunya dinaikkan. Termometer ini terdiri dari dua logam yang
disatukan pada sisinya dan digulung seperti sebuah spiral. Kedua
logam yang digunakan mempunyai sifat yang berbeda. Logam yang
satu lebih mudah memuai (bertambah panjang) dibandingkan dengan
logam yang lain.
3. Termometer Hambatan
Termometer ini didasarkan pada sifat listrik dari suatu logam.
Hambatan listrik akan berubah ketika suhu dinaikkan. Logam yang
sering dipakai adalah platina karena mampu menahan suhu yang
tinggi.
4. Termometer Gas
Gas pada volume tetap, tekanannya akan bertambah ketika
suhu dinaikkan. Dengan mengamati tekanan gas, dapat diketahui
perubahan suhu suatu gas.
5. Pyrometer
Pyrometer merupakan alat pengukur untuk suhu yang sangat
tinggi sekali. Alat ini digunakan dengan mengukur banyaknya radiasi
panas yang dipancarkan oleh suatu benda yang panas sekali (misalnya
dapur api) yang suhunya hendak kita ukur. Kita tidak dapat
menggunakan termometer biasa karena pada suhu tinggi logam-logam
pada termometer biasa akan melebur.
6. Kamera trap
Kamera trap adalah alat yang bermanfaat untuk memonitor dan
untuk konservasi kehidupan liar di hutan dan bisa dipergunakan untuk
memonitor populasi dari banyak jenis binatang yang biasanya sulit untuk
di temukan dan di pelajari ( Cheyne, 2012 ).
Hal terpenting dalam praktek kamera trap adalah mendapatkan foto
yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi binatang yang sedang dipelajari,
dan memilih situs yang pantas untuk memasang kamera trap mungkin
menjadi variabel terpenting untuk mendapat foto dan data yang bisa di
pergunakan. Untuk memaksimalisir keberhasilan dalam usaha kamera
trap, sebaiknya kamera trap dipasang di area yang sering dipakai binatang.
Area ini termasuk jalur binatang, tempat permukaan dimana binatang
menjilat garam (mineral) alami dan sumber air. Karena itu pengetahuan
mengenai tanda-tanda yang menunjukan kehadiran binatang diperlukan
untuk menentukan lokasi kamera trap yang terbaik. Ada beberapa hal yang
perlu di perhatikan untuk memperbesar keberhasilan dalam mendapat foto
yang bagus, dan ini bisa bergantung pada situasi cuaca lokal, apakah ada
jenis binatang khusus yang dipelajari dan tipe habitat ( Cheyne, 2012 ).
Sebelum menentukan lokasi untuk kamera trap, adalah penting
untuk mengkaji lingkungan, melakukan beberapa perjalanan
penyeledikian, dan mencatat lokasi dimana jalur binatang jelas ada.
Biasanya perlu beberapa hari untuk menilai lokasi sebelum memasang
kamera. Pengetahuan dan nasihat orang setempat mengenai lokasi yang
layak sebaiknya di pergunakan dalam tahap persiapan penelitian.
Kemungkinan besar makin banyak waktu yang di pakai untuk persiapan
awal ini dan tahap perabaan, makin bagus lokasi yang akan didapatkan,
namun ini harus dipertimbangkan dengan logistik dan waktu ( Cheyne,
2012 ).
9. lux meter
Lux meter adalah alat untuk mengukur intensitas atau jumlah
cahaya di sekitar kita. Prinsip kerja alat ini adalah di dalam alat ini
memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat
ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel.
Sensor tersebut diletakkan di sumber cahaya yang akan diukur
intensitasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Jadi prinsip
kerjanya yaitu bekerja dengan sensor cahaya ( Utami, 2013 ).
10. Salinometer
Salinometer adalah alat untuk mengukur salinitas dengan cara
mengukur kepadatan dari air yang akan dihitung salinitasnya. Berfungsi
untuk mengukur kadar garam dalam air. Bekerjanya berdasarkan daya
hantar listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar
listriknya. Alat ini digunakan di laboratorium, berbeda dengan
refraktometer yang biasa digunakan di lapangan atau outdoor.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Amatilah alat-alat yang ada di depan, kemudian gambar atau foto menjadi
suatu objek.
2. Tuliskan fungsi dan nama alat tersebut.
3. Buat karakteristik untuk bidang apa saja penelitian biologi yang
menggunakan alat sederhana.
BAB IV
4.1 Hasil
Tabel
Respirometer
2 Untuk mengetahui
posisi atau lokasi
GPS
3 Untuk mengetahui
jumlah eritrosit dalam
darah
Hemositometer
No. Gambar Fungsi
Haemometer
5 Untuk mengukur suhu
Termometer
6 Untuk mengamati tingkah
laku hewan dengan cara
merekam
Kamera Trap
7 Untuk mengukur pH dan
kelembapan tanah
Soil meter
No. Gambar Fungsi
8 Untuk mengukur pH atau
kadar keasaman dari
sebuah cairan
pH meter
9 Untuk mengukur intensitas
cahaya
Lux meter
10 Untuk mengukur kadar
garam dalam air
Salinometer
11 Untuk melihat benda yang
letaknya jauh
Teropong
No. Gambar Fungsi
12 Untuk melihat benda
yang berukuran kecil
Lup/kaca pembesar
13 Untuk mengamati dan
menggantikan lensa
okuler pada mikroskop
Opti lab
4.2 Pembahasan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum menjaga kebersihan alat-alat laboratorium agar
bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, serta praktikum harus lebih
memperhatikan masing-masing fungsi dan cara pakai tiap alat.
DAFTAR PUSTAKA