Professional Documents
Culture Documents
Abstract: The aim of this research is to know the influence of motivation and compensation to job satisfaction
lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI). The method of this research
is quntitative method. There are two kinds variable involved, independent and dependent. Motivation and
compensation as the independent variable and job satisfaction lecturer as the dependent variable. Data were
collected through a interview and questionnares. The population of the research all over the number of lecturer
in Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI) is a number of 31 people. Sampling
method that used is saturated sampling. The data analysis using test validity, the reliability test, the classic
assumption test, and to test the hypothesis using multiple linear regresions analysis, testers hypothesis statistics
consisting of parcial test (t test), simultant test (f test), the coefficient determinasi and correlation. The result of
this research shows that motivation and compensation have positive and significant effect in job satisfaction
faculty lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI). Based on that result,
it is suggested to give more attention to job satisfaction lecturers through motivation and compensation as a
whole.
Keyword: compensation, motivation and job satisfaction
kerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Dari kutipan di atas dapat diartikan juga bahwa
Karya Informatika (STIKOM CKI) didominasi oleh motivasi adalah keinginan atau dorongan pegawai
beberapa faktor yang disajikan dalam tabel berikut: untuk melakukan suatu tindakan.
Tabel 1.2. Faktor Penyebab Ketidakpuasan Kerja
Dosen di STIKOM CKI Tabel 1.4. Fenomena Variabel Kompensasi
Dari tabel 1.3. diatas dapat dilihat bahwa alasan 2. KAJIAN TEORI
ketidakpuasan kerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu 2.1. Kepuasan Kerja
Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI) Menurut Hasibuan (2010:202) kepuasan kerja
adalah karena tidak adanya respon yang cepat dari adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
atasan dalam memenuhi kebutuhan/permintaan dosen
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh
yaitu sebesar 96%, atasan tidak memberikan insentif
atas prestasi yang dicapai oleh dosen sebesar 92%, dan moral kerja, kedisiplinan, kerja. Kepuasan kerja
atasan tidak memberikan penghargaan atas prestasi dinikmati oleh pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi
yang dicapai oleh dosen sebesar 80%. dalam dan luar pekerjaan.
Dalam teori motivasi Two Factor dari Frederick Robbins (2006:103) mendefinisikan kepuasan kerja
Herzberg (Robbins, 2013:205) mengemukakan bahwa sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya.
ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam
Kepuasan kerja merupakan sikap umum individu
bekerja yaitu faktor dissatisfiers (gaji, kebijakan
perusahaan, status, relasi antar personal) dan faktor terhadap pekerjaannya sehingga lebih mencermikan
satisfiers (prestasi, penghargaan, promosi, lingkungan sikap dari pada perilaku. Keyakinan bahwa karyawan
kerja, pekerjaan itu sendiri). yang puas lebih produktif daripada karyawan yang tidak
Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 2
Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044
puas menjadi prinsip dasar bagi para manajer maupun Werther dan Davis dalam Mangkunegara
pimpinan. (2007:134) mendefinisikan kompensasi sebagai apa
Pengertian kepuasan kerja menurut Rivai dan yang diterima pekerja sebagai tukaran atas
kontribusinya kepada organisasi. Dalam kompensasi
Sagala (2009:856) adalah evaluasi yang
terdapat sistem insentif yang menghubungkan
menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya kompensasi dengan kepuasan kerja. Dengan
senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam kompensasi yang diberikan kepada pekerja yakni
bekerja. Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas penghargaan berdasarkan prestasi kerja dan bukan
individu dimana mereka merasa mendapat imbalan berdasarkan senioritas atau jumlah jam kerja.
yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi Menurut Cepi Triatna (2015:98), kompensasi
pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja. adalah sesuatu yang didapatkan oleh pegawai/anggota
organisasi karena dia telah melakukan sesuatu untuk
Berdasarkan paparan yang diberikan oleh para ahli
mencapai tujuan organisasi, baik dalam bentuk uang,
di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja materiil, maupun non-materiil.
adalah respon individu terhadap pekerjaan yang ia Adapun pengertian menurut Gary Dessler
rasakan sebagai perasaan senang atau tidak senang, (2009:125), mengatakan bahwa kompensasi pegawai
perasaan positif atau negatif, dan sikap-sikap emosional berarti semua bentuk penggajian atau ganjaran yang
karyawan terhadap pekerjaannya. mengalir kepada pegawai atau timbul dari kepegawaian
2.2. Motivasi mereka.
Motivasi berasal dari kata motivation, yang artinya Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima
dorongan daya batin, sedangkan to motivate artinya
karyawan sebagai konsekuensi atas kontribusi kerja
mendorong untuk berperilaku atau berusaha. Motivasi mereka pada perusahaan baik berupa finansial maupun
dalam manajemen, lebih menitikberatkan pada non-finansial.
bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi
bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif 2.4. Kerangka Pemikiran
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut Terry (2009:130) motivasi menyangkut
soal perilaku manusia dan merupakan elemen vital
dalam manajemen. Motivasi dapat diartikan
mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan semangat karena dia ingin
melaksanakannya. Manusia memiliki motivasi yang Gambar 2.1. Kerangka Pikir
berbeda tergantung dari banyak faktor seperti
kepribadian dan ambisi. Seseorang yang termotivasi 2.5. Hipotesis
menunjukan usaha dan bekerja keras (Robbins dan Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah
Coulter, 2010:109). selanjutnya dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.
Menurut Robbins (2013:202), motivasi adalah
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
satu tujuan. pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
bahwa motivasi adalah keadaan atau kondisi dalam relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
untuk melakukan pekerjaan tertentu guna mencapai
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
tujuan. jawaban yang empiris.
2.3. Kompensasi Berdasarkan kerangka berfikir diatas, jika
Menurut Suparyadi (2015:271), kompenasi adalah dirumuskan bahwa:
keseluruhan imbalan yang diterima oleh karyawan 1) Ho : Variabel independen (X1) tidak berpengaruh
sebagai penghargaan atas kontribusi yang diberikannya terhadap variabel dependen (Y).
kepada organisasi, baik yang bersifat finansial maupun 2) Ha : Variabel independen (X1) berpengaruh
nonfinalsial. terhadap variabel dependen (Y).
Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 3
Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044
Maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian sebagai dalam menggali atau melakukan penemuan ilmu
berikut : pengetahuan. Dalam analisisnya metode kuantitatif
(1) Terdapat Pengaruh antara Motivasi terhadap banyak mengunakan statisktik atau pendekatan dengan
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI, maka angka-angka dan skala ukur yang telah ditentukan. Jenis
Ho ditolak Ha diterima. Hal ini membuktikan penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang
bahwa Motivasi berpengaruh terhadap mencangkup perumusan masalah, pengambilan sampel,
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI. menganalisa data yang diperoleh dan kemudian
(2) Tidak terdapat Pengaruh antara Motivasi melakukan interpretasi atas hasil analisa yang telah
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM diteliti terlebih dahulu.
CKI, maka Ho diterima Ha ditolak. Hal ini
membuktikan bahwa Motivasi tidak 3.2. Jenis dan Sumber Data
berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Dosen Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini
di STIKOM CKI. (Achmad H. Sutawidjaya, et. all. 2015:28) sebagai
(3) Terdapat Pengaruh antara Kompensasi berikut :
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM 1. Data primer, merupakan data yang langsung
CKI, maka Ho ditolak Ha diterima. Hal ini diambil peneliti melalui pengumpulan data di lapangan
membuktikan bahwa Kompensasi berpengaruh dan tidak didapat dari orang lain.
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM 2. Data sekunder, merupakan data yang didapat
CKI. oleh penelitian melalui hasil pengumpulan data yang
(4) Tidak terdapat Pengaruh antara Kompensasi dilakukan orang lain.
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM
CKI, maka Ho diterima Ha ditolak. Hal ini 3.3. Teknik Pengumpulan Data
membuktikan bahwa Kompensasi tidak Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Dosen penelitian ini adalah dengan cara melakukan
di STIKOM CKI. pengumpulan data di lapangan, yaitu dengan cara
3) Ho: Secara simultan bauran motivasi dan melakukan:
kompensasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja 1. Teknik Wawancara
dosen di STIKOM CKI. Wawancara salah satu teknik pengumpulan data yang
4) Ha : Secara simultan bauran motivasi dan dilakukan oleh peneliti dalam mencari daa dengan cara
kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja mengajukan pertanyaan kepada responden. Seorang
dosen di STIKOM CKI. peneliti harus jeli mengajukan pertanyaan sehingga
maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian sebagai responden mau menjawab secara jujur dan benar.
berikut : Keberhasilan wawancara selain adanya panduan,
(1) Terdapat Pengaruh secara simultan (bersama- suasana kondusif perlu dijaga antara peneliti dengan
sama) antara Motivasi dan Kompensasi terhadap responden supaya dapat terjadinya komunikasi yang
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI, maka lancer dan menumbuhkan saling kepercayaan antara
Ho ditolak Ha diterima. Hal ini membuktikan peneliti dan responden.
bahwa Motivasi dan Kompensasi simultan
berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Dosen di 2. Kuesioner
STIKOM CKI. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang digunakan
(2) Tidak terdapat Pengaruh secara simultan untuk mengali data yang diberikan kepada responden
(bersama-sama) antara Motivasi, Kompensasi sesuai dengan objek penelitian. Selanjutnya kuisioner
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM haruslah merupakan arah dan sasaran pertanyaanya
CKI, maka Ho diterima Ha ditolak. Hal ini membuktikan hipotesis yang akan diuji. Fokus
membuktikan bahwa Motivasi dan Kompensasi pertanyaan di dalam kuisioner berupa:
tidak berpengaruh secara simultan terhadap (1) Pertanyaan dapat mengambarkan fakta
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI. (2) Pertanyaan dapat mengambarkan fenomena
Besarnya populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah Menurut Achmad H. Sutawidjaya, et. all. (2015:53),
dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya reliabilitas adalah alat ukur yang konsisten dan handal
Informatika (STIKOM CKI) yaitu sebanyak 31 orang. dalam mengukur item-item dari variabel penelitian.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Menurut Malhotra (2012: 317), keandalan
dengan menggunakan sampling jenuh (sensus). merupakan sejauh mana skala dapat menghasilkan hasil
Sampling jenuh (sensus) adalah cara pengumpulan data yang konsisten apabila instrumen tersebut
jika populasinya relative kecil, contohnya jumlah dipergunakan secara berulang memberikan hasil ukur
pegawai hanya 50 orang disuatu lembaga (Achmad H. yang sama.
Sutawidjaya, 2015:45). Dari pengertian tersebut maka
peneliti akan mengambil semua jumlah populasi dosen 3.5.3. Pengujian Hipotesis
yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya 3.5.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Informatika (STIKOM CKI) yaitu sebanyak 31 orang. Menurut Supranto, (2010:23), regresi linear
berganda adalah metode analisis yang tepat
3.5. Metode Analisis Data dipergunakan kalau masalahan penelitian (research
Menurut Supranto (2012:154), analisis data pada problem) melibatkan satu variabel tak bebas Y yang
dasarnya dapat diartikan sebagai berikut : metrik yang dipengaruhi atau terkait dengan lebih dari
1. Membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk satu variabel bebas X yang metrik dan non-metrik.
mengetahui selisihnya atau rasionya kemudian diambil Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah
kesimpulannya. (X – Y) = selisih, X/Y = rasio. hubungan antara variabel independen dengan variabel
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan dependen apakah masing-masing variabel independen
(totality) menjadi bagian- bagian atau komponen- berhubungan positif atau negatif dan untuk
komponen yang lebih kecil, agar dapat : memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
1) Mengetahui komponen yang menonjol variabel independen mengalami kenaikan atau
(mempunyai nilai ekstrem). penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai
2) Membandingkan antara komponen yang satu berikut: Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
dengan komponen lainnya (dengan menggunakan Keterangan:
angka rasio atau selisih). Y’ = Variabel dependen (nilai yang
3) Membandingkan salah satu atau beberapa diprediksikan)
komponen dengan keseluruhan (dengan X1 dan X2 ... = Variabel independen
menggunakan persentase). a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya X2…..Xn = 0)
pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu b = Koefisien regresi
(beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian
lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian 3.5.3.2. Pengujian Hipotesis Statistik
lainnya. Kejadian (event) dapat dinyatakan sebagai Selanjutnya dalam proses analisis data penulis akan
perubahan nilai variabel. menggunakan alat bantu software SPSS 23.0 for
windows. Pengujian hipotesis statistik pada penelitian
3.5.1. Uji Validatas ini, dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
Menurut Supranto (2010: 4), alat ukuran dikatakan
valid (sahih) kalau bisa mengukur apa yang seharusnya 3.5.3.2.1. Uji T (Uji Parsial)
diukur. Timbangan yang rusak, pertanyaan yang tidak Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
jelas merupakan alat ukur yang tidak sahih (not valid). masing-masing variabel independen terhadap variabel
Menurut Achmad H. Sutawidjaya, et. all. (2015:52), dependen. Langkah pengujian sebagai berikut:
validitas adalah alat ukur untuk mengukur item-item 1) Menetukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis
pertanyaan dari variabel penelitian dengan pengukuran Alternatif
yang benar dan akurat. a. Ho : Variabel independen (X1) tidak berpengaruh
Menurut Duwi Priyatno (2010:90) Uji Validitas item terhadap variabel dependen (Y).
digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam b. Ha : Variabel independen (X1) berpengaruh
kuesioner atau skala, apakah item-item kuesioner terhadap variabel dependen (Y).
tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin 2) Level Of Significance a = 0,05
diukur, atau bisa melakukan penilaian langsung Derajat Kebebasan (DK) = N-1-K, dimana N
dengan metode korelasi pearson product momem adalah jumlah responden dan K adalah jumlah variabel
dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor X dan Y.
item dengan skor total. 3) Kriteria dan aturan pengujian
(1) Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya
3.5.2. Uji Reliabilitas adalah tidak signifikan
(2) Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar dimensi
adalah signifikan. semua variabel, maka dilakukan uji korelasi antar
(3) Membandingkan nilai statistik thitung dengan dimensi.
nilai statistik ttabel: Matrik korelasi antar dimensi dependen dengan
a. Apabila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha independen digunakan untuk meneliti pengaruh mana
ditolak yang berarti variabel X1 tidak berpengaruh yang paling kuat untuk dimensi dari variabel
dengan variabel Y. independen terhadap variabel dependen. Matriks
b. Apabila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha korelasi antar dimensi ini merupakan analisis dari
diterima yang berarti variabel X1 berpengaruh dengan masing-masing dimensi dari variabel bebas (X) yang
variabel Y. berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Analisis ini
dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 23. Hal
3.5.3.2.2. Uji F (Uji Simultan) ini dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antar
Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang dimensi serta melihat dimensi mana yang memiliki
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan yang paling erat.
variabel independen (X1, X2) secara bersama-sama Uji korelasi dimensi bertujuan untuk menguji
terhadap variabel dependen (Y) yaitu produktifitas. hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan
Langkah-langkah pengujian dijabarkan sebagai hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti
berikut : disebabkan). Uji korelasi ini dimaksudkan untuk
1) Menentukan formulasi Ho dan Ha. mengetahui hubungan yang paling kuat pada dimensi
(1) Ho : Variabel independen (X1, X2) tidak yang ada pada variabel motivasi dan kompensasi
berpengaruh positif terhadap variabel dependen (Y). terhadap dimensi pada variabel kepuasan kerja dosen
(2) Ha : Variabel independen (X1, X2) berpengaruh di STIKOM CKI. Keeratan hubungan ini dinyatakan
terhadap variabel dependen (Y). dalam bentuk koefisien korelasi.
2) Level of significance a = 0,05 Korelasi antar dimensi masing-masing dimensi
DF (pembilang) = K-1 (dimana K adalah jumlah dependen variabel (Y1) terhadap masing-masing
variabel X dan Y) dan DF (penyebut) = N-K (dimana dimensi independen variabel (X1 dan X2) dapat dilihat
N adalah jumlah responden dan K adalah jumlah dalam tabel 3.1. berikut ini:
variabel X).
3) Kriteria dan aturan pengujian Tabel 3.1 Analisis Korelasi Antar Dimensi
(1) Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya
adalah Ho diterima dan Ha ditolak.
(2) Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya
adalah Ho ditolak dan Ha diterima.
(3) Membandingkan nilai statistik Fhitung dengan
nilai statistik Ftabel:
a. Bila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan.
b. Bila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima berarti terdapat pengaruh secara simultan.
Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.
Edisi Revisi. Cetakan Kesepuluh . Bumi Perilaku Organisasi. Edisi 2- Buku 1. Salemba
Aksara. Jakarta. Empat. Jakarta.
_________. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. ___________________________________. 2013.
PT. Bumi Aksara, Jakarta. Organizational Behavior. By Pearson
Luthans, Fred.2011. Organizational Behavior An Education, Inc., Publishing as Prentice Hall.
Evidence-Based Approach. Twelfth Edition. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
McGraw-Hill/Irwin. New York. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Mangkunegara, A. dan Anwar Prabu. 2011, R&D). Alfabeta. Bandung.
Manajemen Sumber Daya Manusia http://konsultanspss.blogspot.co.id/p/uji-
Perusahaan. Remaja Rosdakarya, Bandung reliabilitas.html (Diakses tanggal 2 Juni 2016).
Maholtra, Rajiv. 2012. The Clash Within: Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Democracy, Religious Violence and Bandung.
India’s Future. Supranto, J. dan Limakrisna, 2013. Perilaku
http://konsultanspss.blogspot.co.id/p/uji- Konsumen dan Strategi Pemasaran untuk
reliabilitas.html (Diakses tanggal 2 Juni 2016). Memenangkan Persaingan Bisnis. Mitra
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data Wacana Media. Jakarta.
dengan SPSS. Cetakan Pertama. Mediakom. Sutawidjaya, Achmad H., Rosalendro Eddy
Yogyakarta. Nogroho, Masyhudzulhak. 2015. Memahami
Rivai, Veithzal. 2008. Kepemimpinan dan Perilaku Penulisan Ilmiah dan Metodologi Penelitian.
Organisasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi dan
____________. 2009. Manajemen Sumber Daya Bisnis Universitas Mercubuana. Bogor.
Manusia untuk Perusahaan. Rajawali Press: Terry, R George. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bumi Aksara. Jakarta
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Triatna, Cepi. 2015. Perilaku Organisasi. PT. Remaja
Edisi kesepuluh. PT. Indeks Kelompok Rosdakarya. Bandung.
Gramedia.Jakarta.