You are on page 1of 10

Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No.

1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DOSEN DI


SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER CIPTA KARYA INFORMATIKA

Veri Arinal1), Agus Tanti Rahayu2),


Sistem Informasi, STIKOM Cipta Karya Informatika
Email: veriarinal@gmail.com, tantierahayu@gmail.com

Abstract: The aim of this research is to know the influence of motivation and compensation to job satisfaction
lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI). The method of this research
is quntitative method. There are two kinds variable involved, independent and dependent. Motivation and
compensation as the independent variable and job satisfaction lecturer as the dependent variable. Data were
collected through a interview and questionnares. The population of the research all over the number of lecturer
in Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI) is a number of 31 people. Sampling
method that used is saturated sampling. The data analysis using test validity, the reliability test, the classic
assumption test, and to test the hypothesis using multiple linear regresions analysis, testers hypothesis statistics
consisting of parcial test (t test), simultant test (f test), the coefficient determinasi and correlation. The result of
this research shows that motivation and compensation have positive and significant effect in job satisfaction
faculty lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI). Based on that result,
it is suggested to give more attention to job satisfaction lecturers through motivation and compensation as a
whole.
Keyword: compensation, motivation and job satisfaction

1. PENDAHULUAN Manusia khususnya tenaga pendidik/dosen sebagai


Pemerintah mencanangkan program belajar 9 asset yang penting bagi organisasi.
tahun sebagai titik awal perbaikan di dunia pendidikan Tabel 1.1. Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI
tapi upaya perbaikan bukan hanya melalui wajib
belajar melainkan juga tenaga profesional. Tenaga
profesional siap pakai bukan hanya mencari kerja juga Sumber: Data Hasil Survey Pra Riset Bulan April 2016
menciptakan kerja. Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu
Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI) Dari tabel diatas menunjukan hasil pengamatan
merasa mempunyai tanggung jawab moral dan ingin survey pra penelitian terhadap dosen di Sekolah Tinggi
berperan aktif dalam mengembangkan peserta didik Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM
agar menjadi manusia yang kreatif, produktif, inovatif, CKI) sangat rendah yaitu dari total 31 responden
mampu mandiri dan berdaya saing dalam menghadapi diketahui sebesar 81% responden merasa tidak puas
tantangan di era globalisasi. Untuk mewujudkan hal dengan kepuasan kerja di Sekolah Tinggi Ilmu
tersebut maka perlu adanya Sumber Daya Manusia Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI).
khususnya tenaga pendidik/dosen yang memiliki Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor
kompetensi tinggi dan keterampilan yang mewadai yaitu kerja yang menantang, ganjaran yang pantas,
untuk mendukung dan mengelolanya. kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang
Pada dasarnya, modal terbesar yang dimiliki oleh mendukung, kesesuaian pribadi dengan pekerjaan
perguruan tinggi adalah Sumber Daya Manusia (Robbins, 2015:111). Selain itu, dikemukankan juga
khususnya tenaga pendidik/dosen. Hal tersebut oleh Luthans (2011:141) bahwa untuk membantu
dikarenakan tenaga pendidik/dosen merupakan mengetahui seberapa besar kemampuan seseorang
penggerak utama dalam mewujudkan peserta didik mendapat tingkat kepuasan kerja maka dapat diukur
yang kreatif, produktif, inovatif, mampu mandiri dan dengan beberapa dimensi kepuasan kerja yaitu
berdaya saing dalam menghadapi tantangan di era pekerjaan itu sendiri (work itself), upah (payment),
globalisasi. Oleh karena itu, seharusnya setiap peluang promosi (promotion opportunities),
perguruan tinggi mampu melihat Sumber Daya pengawasan (supervision), rekan kerja (coworkers).
Dari teori tersebut dapat dilihat bahwa ketidakpuasan

Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 1


Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

kerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Dari kutipan di atas dapat diartikan juga bahwa
Karya Informatika (STIKOM CKI) didominasi oleh motivasi adalah keinginan atau dorongan pegawai
beberapa faktor yang disajikan dalam tabel berikut: untuk melakukan suatu tindakan.
Tabel 1.2. Faktor Penyebab Ketidakpuasan Kerja
Dosen di STIKOM CKI Tabel 1.4. Fenomena Variabel Kompensasi

Sumber: Data Hasil Survey Pra Riset Bulan April 2016


Sumber: Data Hasil Survey Pra Riset Bulan April 2016
Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa dari total 25
responden menyatakan ketidakpuasan bekerja Pada tabel 1.4. dapat dilihat bahwa alasan
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain yaitu faktor ketidakpuasan kerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu
motivasi sebanyak 28%, faktor kompensasi sebanyak Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI)
36%, faktor pengembangan karir sebanyak 24%, faktor adalah karena gaji yang diterima tidak sesuai dengan
beban kerja yaitu sebesar 92%, tidak mendapatkan
kepemimpinan sebanyak 8% dan faktor lingkungan
bonus akhir tahun sebesar 92%, dan tidak mendapat
kerja sebanyak 4%. Dari data faktor penyebab jaminan perawatan kesehatan sebesar 100%.
ketidakpuasan kerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Menurut Gary Dessler (2009:125), mengatakan
Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI) bahwa kompensasi pegawai berarti semua bentuk
yang disajikan dalam tabel 1.2, maka peneliti tertarik penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada
untuk menggali lebih dalam alasan yang membuat pegawai atau timbul dari kepegawaian mereka.
Werther dan Davis dalam Mangkunegara (2007:134)
responden merasa tidak puas bekerja di Sekolah Tinggi
mendefinisikan kompensasi sebagai apa yang diterima
Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada
CKI). Untuk itu, peneliti menyajikan dalam bentuk organisasi. Dalam kompensasi terdapat sistem insentif
data kuesioner sebagai berikut: yang menghubungkan kompensasi dengan kepuasan
kerja. Dengan kompensasi yang diberikan kepada
Tabel 1.3. Fenomena Variabel Motivasi pekerja yakni penghargaan berdasarkan prestasi kerja
dan bukan berdasarkan senioritas atau jumlah jam
kerja.
Menyadari akan pentingnya permasalahan diatas,
maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Motivasi dan Kompensasi
Terhadap Kepuasan Kerja Dosen di Sekolah Tinggi
Sumber: Data Hasil Survey Pra Riset Bulan April 2016 Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika”.

Dari tabel 1.3. diatas dapat dilihat bahwa alasan 2. KAJIAN TEORI
ketidakpuasan kerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu 2.1. Kepuasan Kerja
Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI) Menurut Hasibuan (2010:202) kepuasan kerja
adalah karena tidak adanya respon yang cepat dari adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
atasan dalam memenuhi kebutuhan/permintaan dosen
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh
yaitu sebesar 96%, atasan tidak memberikan insentif
atas prestasi yang dicapai oleh dosen sebesar 92%, dan moral kerja, kedisiplinan, kerja. Kepuasan kerja
atasan tidak memberikan penghargaan atas prestasi dinikmati oleh pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi
yang dicapai oleh dosen sebesar 80%. dalam dan luar pekerjaan.
Dalam teori motivasi Two Factor dari Frederick Robbins (2006:103) mendefinisikan kepuasan kerja
Herzberg (Robbins, 2013:205) mengemukakan bahwa sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya.
ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam
Kepuasan kerja merupakan sikap umum individu
bekerja yaitu faktor dissatisfiers (gaji, kebijakan
perusahaan, status, relasi antar personal) dan faktor terhadap pekerjaannya sehingga lebih mencermikan
satisfiers (prestasi, penghargaan, promosi, lingkungan sikap dari pada perilaku. Keyakinan bahwa karyawan
kerja, pekerjaan itu sendiri). yang puas lebih produktif daripada karyawan yang tidak
Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 2
Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

puas menjadi prinsip dasar bagi para manajer maupun Werther dan Davis dalam Mangkunegara
pimpinan. (2007:134) mendefinisikan kompensasi sebagai apa
Pengertian kepuasan kerja menurut Rivai dan yang diterima pekerja sebagai tukaran atas
kontribusinya kepada organisasi. Dalam kompensasi
Sagala (2009:856) adalah evaluasi yang
terdapat sistem insentif yang menghubungkan
menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya kompensasi dengan kepuasan kerja. Dengan
senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam kompensasi yang diberikan kepada pekerja yakni
bekerja. Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas penghargaan berdasarkan prestasi kerja dan bukan
individu dimana mereka merasa mendapat imbalan berdasarkan senioritas atau jumlah jam kerja.
yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi Menurut Cepi Triatna (2015:98), kompensasi
pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja. adalah sesuatu yang didapatkan oleh pegawai/anggota
organisasi karena dia telah melakukan sesuatu untuk
Berdasarkan paparan yang diberikan oleh para ahli
mencapai tujuan organisasi, baik dalam bentuk uang,
di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja materiil, maupun non-materiil.
adalah respon individu terhadap pekerjaan yang ia Adapun pengertian menurut Gary Dessler
rasakan sebagai perasaan senang atau tidak senang, (2009:125), mengatakan bahwa kompensasi pegawai
perasaan positif atau negatif, dan sikap-sikap emosional berarti semua bentuk penggajian atau ganjaran yang
karyawan terhadap pekerjaannya. mengalir kepada pegawai atau timbul dari kepegawaian
2.2. Motivasi mereka.
Motivasi berasal dari kata motivation, yang artinya Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima
dorongan daya batin, sedangkan to motivate artinya
karyawan sebagai konsekuensi atas kontribusi kerja
mendorong untuk berperilaku atau berusaha. Motivasi mereka pada perusahaan baik berupa finansial maupun
dalam manajemen, lebih menitikberatkan pada non-finansial.
bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi
bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif 2.4. Kerangka Pemikiran
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut Terry (2009:130) motivasi menyangkut
soal perilaku manusia dan merupakan elemen vital
dalam manajemen. Motivasi dapat diartikan
mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan semangat karena dia ingin
melaksanakannya. Manusia memiliki motivasi yang Gambar 2.1. Kerangka Pikir
berbeda tergantung dari banyak faktor seperti
kepribadian dan ambisi. Seseorang yang termotivasi 2.5. Hipotesis
menunjukan usaha dan bekerja keras (Robbins dan Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah
Coulter, 2010:109). selanjutnya dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.
Menurut Robbins (2013:202), motivasi adalah
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
satu tujuan. pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
bahwa motivasi adalah keadaan atau kondisi dalam relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
untuk melakukan pekerjaan tertentu guna mencapai
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
tujuan. jawaban yang empiris.
2.3. Kompensasi Berdasarkan kerangka berfikir diatas, jika
Menurut Suparyadi (2015:271), kompenasi adalah dirumuskan bahwa:
keseluruhan imbalan yang diterima oleh karyawan 1) Ho : Variabel independen (X1) tidak berpengaruh
sebagai penghargaan atas kontribusi yang diberikannya terhadap variabel dependen (Y).
kepada organisasi, baik yang bersifat finansial maupun 2) Ha : Variabel independen (X1) berpengaruh
nonfinalsial. terhadap variabel dependen (Y).
Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 3
Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

Maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian sebagai dalam menggali atau melakukan penemuan ilmu
berikut : pengetahuan. Dalam analisisnya metode kuantitatif
(1) Terdapat Pengaruh antara Motivasi terhadap banyak mengunakan statisktik atau pendekatan dengan
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI, maka angka-angka dan skala ukur yang telah ditentukan. Jenis
Ho ditolak Ha diterima. Hal ini membuktikan penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang
bahwa Motivasi berpengaruh terhadap mencangkup perumusan masalah, pengambilan sampel,
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI. menganalisa data yang diperoleh dan kemudian
(2) Tidak terdapat Pengaruh antara Motivasi melakukan interpretasi atas hasil analisa yang telah
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM diteliti terlebih dahulu.
CKI, maka Ho diterima Ha ditolak. Hal ini
membuktikan bahwa Motivasi tidak 3.2. Jenis dan Sumber Data
berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Dosen Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini
di STIKOM CKI. (Achmad H. Sutawidjaya, et. all. 2015:28) sebagai
(3) Terdapat Pengaruh antara Kompensasi berikut :
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM 1. Data primer, merupakan data yang langsung
CKI, maka Ho ditolak Ha diterima. Hal ini diambil peneliti melalui pengumpulan data di lapangan
membuktikan bahwa Kompensasi berpengaruh dan tidak didapat dari orang lain.
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM 2. Data sekunder, merupakan data yang didapat
CKI. oleh penelitian melalui hasil pengumpulan data yang
(4) Tidak terdapat Pengaruh antara Kompensasi dilakukan orang lain.
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM
CKI, maka Ho diterima Ha ditolak. Hal ini 3.3. Teknik Pengumpulan Data
membuktikan bahwa Kompensasi tidak Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Dosen penelitian ini adalah dengan cara melakukan
di STIKOM CKI. pengumpulan data di lapangan, yaitu dengan cara
3) Ho: Secara simultan bauran motivasi dan melakukan:
kompensasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja 1. Teknik Wawancara
dosen di STIKOM CKI. Wawancara salah satu teknik pengumpulan data yang
4) Ha : Secara simultan bauran motivasi dan dilakukan oleh peneliti dalam mencari daa dengan cara
kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja mengajukan pertanyaan kepada responden. Seorang
dosen di STIKOM CKI. peneliti harus jeli mengajukan pertanyaan sehingga
maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian sebagai responden mau menjawab secara jujur dan benar.
berikut : Keberhasilan wawancara selain adanya panduan,
(1) Terdapat Pengaruh secara simultan (bersama- suasana kondusif perlu dijaga antara peneliti dengan
sama) antara Motivasi dan Kompensasi terhadap responden supaya dapat terjadinya komunikasi yang
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI, maka lancer dan menumbuhkan saling kepercayaan antara
Ho ditolak Ha diterima. Hal ini membuktikan peneliti dan responden.
bahwa Motivasi dan Kompensasi simultan
berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Dosen di 2. Kuesioner
STIKOM CKI. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang digunakan
(2) Tidak terdapat Pengaruh secara simultan untuk mengali data yang diberikan kepada responden
(bersama-sama) antara Motivasi, Kompensasi sesuai dengan objek penelitian. Selanjutnya kuisioner
terhadap Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM haruslah merupakan arah dan sasaran pertanyaanya
CKI, maka Ho diterima Ha ditolak. Hal ini membuktikan hipotesis yang akan diuji. Fokus
membuktikan bahwa Motivasi dan Kompensasi pertanyaan di dalam kuisioner berupa:
tidak berpengaruh secara simultan terhadap (1) Pertanyaan dapat mengambarkan fakta
Kepuasan Kerja Dosen di STIKOM CKI. (2) Pertanyaan dapat mengambarkan fenomena

3.4. Populasi dan Sample


3. METODE PENELITIAN Menurut Achmad H. Sutawidjaya, et. all.
(2015:40), populasi adalah objek atau subjek dalam
3.1. Jenis/Desain Penelitian bentuk data keseluruhan yang diambil di lapangan
Metode penelitan yang akan dilakukan adalah metode berupa kelompok masyarakat, perorangan, benda-
penelitian kuantitatif. Menurut Achmad H. benda yang berkaitan dengan masalah penelitian atau
Sutawidjaya, et. all. (2015:28) metode penelitian fenomena yang ada menjadi variabel penelitian. 
kuantitatif adalah metode yang sudah lama diterapkan

Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 4


Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

Besarnya populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah Menurut Achmad H. Sutawidjaya, et. all. (2015:53),
dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya reliabilitas adalah alat ukur yang konsisten dan handal
Informatika (STIKOM CKI) yaitu sebanyak 31 orang. dalam mengukur item-item dari variabel penelitian.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Menurut Malhotra (2012: 317), keandalan
dengan menggunakan sampling jenuh (sensus). merupakan sejauh mana skala dapat menghasilkan hasil
Sampling jenuh (sensus) adalah cara pengumpulan data yang konsisten apabila instrumen tersebut
jika populasinya relative kecil, contohnya jumlah dipergunakan secara berulang memberikan hasil ukur
pegawai hanya 50 orang disuatu lembaga (Achmad H. yang sama. 
Sutawidjaya, 2015:45). Dari pengertian tersebut maka
peneliti akan mengambil semua jumlah populasi dosen 3.5.3. Pengujian Hipotesis
yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya 3.5.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Informatika (STIKOM CKI) yaitu sebanyak 31 orang. Menurut Supranto, (2010:23), regresi linear
berganda adalah metode analisis yang tepat
3.5. Metode Analisis Data dipergunakan kalau masalahan penelitian (research
Menurut Supranto (2012:154), analisis data pada problem) melibatkan satu variabel tak bebas Y yang
dasarnya dapat diartikan sebagai berikut : metrik yang dipengaruhi atau terkait dengan lebih dari
1. Membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk satu variabel bebas X yang metrik dan non-metrik.
mengetahui selisihnya atau rasionya kemudian diambil Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah
kesimpulannya. (X – Y) = selisih, X/Y = rasio. hubungan antara variabel independen dengan variabel
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan dependen apakah masing-masing variabel independen
(totality) menjadi bagian- bagian atau komponen- berhubungan positif atau negatif dan untuk
komponen yang lebih kecil, agar dapat : memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
1) Mengetahui komponen yang menonjol variabel independen mengalami kenaikan atau
(mempunyai nilai ekstrem). penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai
2) Membandingkan antara komponen yang satu berikut: Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
dengan komponen lainnya (dengan menggunakan Keterangan:
angka rasio atau selisih). Y’ = Variabel dependen (nilai yang
3) Membandingkan salah satu atau beberapa diprediksikan)
komponen dengan keseluruhan (dengan X1 dan X2 ... = Variabel independen
menggunakan persentase). a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya X2…..Xn = 0)
pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu b = Koefisien regresi
(beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian
lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian 3.5.3.2. Pengujian Hipotesis Statistik
lainnya. Kejadian (event) dapat dinyatakan sebagai Selanjutnya dalam proses analisis data penulis akan
perubahan nilai variabel. menggunakan alat bantu software SPSS 23.0 for
windows. Pengujian hipotesis statistik pada penelitian
3.5.1. Uji Validatas ini, dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
Menurut Supranto (2010: 4), alat ukuran dikatakan
valid (sahih) kalau bisa mengukur apa yang seharusnya 3.5.3.2.1. Uji T (Uji Parsial)
diukur. Timbangan yang rusak, pertanyaan yang tidak Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
jelas merupakan alat ukur yang tidak sahih (not valid). masing-masing variabel independen terhadap variabel
Menurut Achmad H. Sutawidjaya, et. all. (2015:52), dependen. Langkah pengujian sebagai berikut:
validitas adalah alat ukur untuk mengukur item-item 1) Menetukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis
pertanyaan dari variabel penelitian dengan pengukuran Alternatif
yang benar dan akurat. a. Ho : Variabel independen (X1) tidak berpengaruh
Menurut Duwi Priyatno (2010:90) Uji Validitas item terhadap variabel dependen (Y).
digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam b. Ha : Variabel independen (X1) berpengaruh
kuesioner atau skala, apakah item-item kuesioner terhadap variabel dependen (Y).
tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin 2) Level Of Significance a = 0,05
diukur, atau bisa melakukan penilaian langsung Derajat Kebebasan (DK) = N-1-K, dimana N
dengan metode korelasi pearson product momem adalah jumlah responden dan K adalah jumlah variabel
dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor X dan Y.
item dengan skor total. 3) Kriteria dan aturan pengujian
(1) Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya
3.5.2. Uji Reliabilitas adalah tidak signifikan

Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 5


Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

(2) Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar dimensi
adalah signifikan. semua variabel, maka dilakukan uji korelasi antar
(3) Membandingkan nilai statistik thitung dengan dimensi.
nilai statistik ttabel: Matrik korelasi antar dimensi dependen dengan
a. Apabila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha independen digunakan untuk meneliti pengaruh mana
ditolak yang berarti variabel X1 tidak berpengaruh yang paling kuat untuk dimensi dari variabel
dengan variabel Y. independen terhadap variabel dependen. Matriks
b. Apabila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha korelasi antar dimensi ini merupakan analisis dari
diterima yang berarti variabel X1 berpengaruh dengan masing-masing dimensi dari variabel bebas (X) yang
variabel Y. berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Analisis ini
dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 23. Hal
3.5.3.2.2. Uji F (Uji Simultan) ini dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antar
Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang dimensi serta melihat dimensi mana yang memiliki
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan yang paling erat.
variabel independen (X1, X2) secara bersama-sama Uji korelasi dimensi bertujuan untuk menguji
terhadap variabel dependen (Y) yaitu produktifitas. hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan
Langkah-langkah pengujian dijabarkan sebagai hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti
berikut : disebabkan). Uji korelasi ini dimaksudkan untuk
1) Menentukan formulasi Ho dan Ha. mengetahui hubungan yang paling kuat pada dimensi
(1) Ho : Variabel independen (X1, X2) tidak yang ada pada variabel motivasi dan kompensasi
berpengaruh positif terhadap variabel dependen (Y). terhadap dimensi pada variabel kepuasan kerja dosen
(2) Ha : Variabel independen (X1, X2) berpengaruh di STIKOM CKI. Keeratan hubungan ini dinyatakan
terhadap variabel dependen (Y). dalam bentuk koefisien korelasi.
2) Level of significance a = 0,05 Korelasi antar dimensi masing-masing dimensi
DF (pembilang) = K-1 (dimana K adalah jumlah dependen variabel (Y1) terhadap masing-masing
variabel X dan Y) dan DF (penyebut) = N-K (dimana dimensi independen variabel (X1 dan X2) dapat dilihat
N adalah jumlah responden dan K adalah jumlah dalam tabel 3.1. berikut ini:
variabel X).
3) Kriteria dan aturan pengujian Tabel 3.1 Analisis Korelasi Antar Dimensi
(1) Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya
adalah Ho diterima dan Ha ditolak.
(2) Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya
adalah Ho ditolak dan Ha diterima.
(3) Membandingkan nilai statistik Fhitung dengan
nilai statistik Ftabel:
a. Bila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan.
b. Bila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima berarti terdapat pengaruh secara simultan.

3.5.3.2.3. Koefisien Diterminasi


Menurut Priyatno (2011:251), analisis determinasi
digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan
pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Hasil analisis determinasi
dapat dilihat pada output Model Summary dari hasil
analisis regresi linier sederhana. Untuk pengukuran
digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. Untuk dapat memberikan interpretasi perhitungan
koefisien korelasi antar dimensi (r), maka digunakan
3.5.3.3. Korelasi pedoman menurut Sugiyono (2014:287) sebagai
Korelasi tidak menunjukkan hubungan sebab berikut :
akibat, namun korelasi menjelaskan besar tingkat Tabel 3.2. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain (Sugiyono, 2010:349).
Uji korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi
antar variabel baik secara simultan maupun parsial.

Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 6


Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

variabel dependen apabila nilai variabel independen


mengalami kenaikan atau penurunan.
Hasil pengolahan data dapat dilihat pada gambar 4.1.
di bawah ini:

Gambar 4.1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Sumber: Sugiyono (2014:287) 1) Konstanta (a) = 8,575. Ini mempunyai arti, bahwa
jika variabel motivasi dan kompensasi dianggap
4. HASIL DAN PEMBAHASAN konstan, maka kepuasan kerja adalah sebesar 8,575.
Hasil pengujian parsial (uji t) untuk variabel motivasi 2) Koefisien X1 (b1) = 1,246. Variabel motivasi
nilai Significance sebesar 0,000, karena nilai di bawah terhadap kepuasan kerja dengan koefisien regresi
0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Sedangkan nilai sebesar 1,246. Ini mempunyai arti, bahwa setiap terjadi
t hitung sebesar 5,122 berarti thitung> ttabel (dimana peningkatan variabel motivasi sebesar 1 satuan, maka
t tabel adalah 1,70329), maka Ho ditolak dan Ha kepuasan kerja akan meningkat sebesar 1,246.
diterima. Dengan demikian menunjukkan bahwa 3) Koefisien X2 (b2) = 0,181. Variabel kompensasi
motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan terhadap kepuasan kerja dengan koefisien regresi
kerja dosen di STIKOM CKI. sebesar 0,181. Ini mempunyai arti, bahwa setiap terjadi
Hasil pengujian parsial (uji t) untuk variabel peningkatan variabel kompensasi sebesar 1 satuan,
kompensasi nilai Significance sebesar 0,441, karena maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar 0,181.
nilai di atas 0,05 maka dikatakan tidak signifikan.
Sedangkan nilai t hitung sebesar 0,781 berarti thitung< Untuk mengetahui dimensi yang paling dominan
ttabel (dimana t tabel adalah 1,70329), maka Ho mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian terikat akan terlihat pada matrik korelasi dimensi sbb:
menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja dosen di STIKOM  
CKI. Adapun penyebab hasil nilai t hitung variabel Tabel 4.1 Matrik Korelasi Antara Dimensi Dependen
kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap dengan Independen yang Berpengaruh Signifikan
kepuasan kerja dosen di STIKOM CKI adalah
disebabkan karena adanya kebijakan tentang kenaikan
honor dosen pada bulan September 2016. Hal ini tentu
berpengaruh pada hasil kuesioner yang dilakukan oleh
para responden/dosen terkait dengan kompensasi yang
diterima.
Hasil pengujian simultan (uji f) memperlihatkan
nilai F hitung adalah 25,762 dengan tingkat signifikansi
0,000. sedangkan F tabel adalah 3,33. Oleh karena pada
kedua perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel (25,762 >
3,33) dan tingkat signifikansi (0.000) < 0.05, maka
dapat diartikan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu
variabel motivasi (X1) dan kompensasi (X2) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat
kepuasan kerja dosen di STIKOM CKI (Y).
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan
secara linear antara dua atau lebih variabel independen
(X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis Sumber : Data Primer Diolah (2016)
ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah Keterangan:
masing-masing variabel independen berhubungan : Kategori sangat rendah (0,00-0,199)
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari : Kategori rendah (0,20- 0.399)
: Kategori sedang (0,40-0,599)
Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 7
Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

: Kategori kuat (0,60-0,799) Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI),


: Kategori sangat kuat (0,80-1,000) yaitu sebagai berikut:
1) Berdasarkan uji korelasi antar dimensi variabel
Untuk dapat menilai ada tidaknya hubungan motivasi memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat
antara variabel bebas atau independent (X) seperti pada korelasi dimensi kebutuhan fisiologis terhadap
motivasi dan kompensasi terhadap variabel terikat atau dimensi gaji. Adapun indikator kebutuhan fisiologis
dependent (Y) kepuasan kerja dosen Sekolah Tinggi tersebut terdiri atas kebutuhan gairah kerja, ruangan
Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM dan gaji pokok yang menjamin kelangsungan hidup.
CKI), maka dilakukan pengolahan data dengan Sedangkan indikator dimensi gaji yaitu gaji yang
menggunakan SPSS 23.0 seperti pada tabel 4.2. di diterima wajar dan adil dipandang orang lain dalam
bawah ini: organisasi. Untuk itu penulis memberikan saran agar
manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta
Tabel 4.2. Matrik Korelasi Antara Variabel Karya Informatika (STIKOM CKI) lebih serius dalam
Dependen dengan Independen memenuhi kebutuhan fisiologis para dosen. Hal ini
dikarena dapat berdampak baik pada kepuasan kerja
dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya
Sumber : Data Primer Diolah (2016) Informatika (STIKOM CKI).
2) Berdasarkan uji korelasi antar dimensi variabel
Dengan menggunakan pedoman untuk interpretasi motivasi memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat
pada tabel 4.2., maka korelasi antar variabel di atas pada korelasi dimensi kebutuhan penghargaan dengan
dapat dijelaskan sebagai berikut : dimensi rekan kerja. Adapun indikator dimensi
1) Hubungan antara variabel motivasi dengan kebutuhan penghargaan meliputi kebutuhan
variabel kepuasan kerja adalah sebesar 0,800, termasuk penghargaan atas kesan diri yang positif dan pujian atas
kategori hubungan sangat kuat. kontribusi bagi organisasi. Sedangkan indikator
2) Hubungan antara variabel kompensasi dengan dimensi rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja
variabel kepuasan kerja adalah sebesar 0,564, termasuk dan pimpinan mendukung. Oleh karena itu penulis
kategori hubungan sedang. memberikan saran agar manajemen Sekolah Tinggi
Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM
5. KESIMPULAN CKI) mampu memberikan dan meningkatkan
5.1. Kesimpulan penghargaan kepada para dosen. Dengan demikian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada maka hubungan para dosen dengan rekan kerja dan
bab–bab sebelumnya, maka berikut ini adalah pimpinan dapat terjalin harmonis sehingga mampu
kesimpulan yang dapat penulis kemukakan: menciptakan kepuasan kerja dosen di manajemen
1) Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Informatika (STIKOM CKI)
Kerja Dosen Di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta
Karya Informatika (STIKOM CKI). 5.3. Saran untuk penelitian lanjutan
2) Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor Berdasarkan hasil analisis determinasi yang
Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap menunjukan bahwa variabel independen (motivasi dan
Kepuasan Kerja Dosen, hal ini disebabkan karena kompensasi) memberikan sumbangan pengaruh
adanya kebijakan tentang kenaikan honor dosen pada sebesar 64,8% dan sisanya 35.2% dipengaruhi oleh
bulan September 2016. Sehingga mempengaruhi pada variabel lain. Maka penulis memberikan saran agar
hasil kuesioner yang dilakukan oleh para dapat dilakukan penelitian terhadap faktor lain dilluar
responden/dosen terkait dengan kompensasi yang dari penelitian ini sehingga dapat diketahui faktor lain
diterima. apa saja seperti gaya kepemimpinan, lingkungan
3) Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kerja,dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kepuasan
Motivasi dan Kompensasi secara bersama sama kerja dan loyalitas kerja di Sekolah Tinggi Ilmu
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Komputer Cipta Karya Informatika (STIKOM CKI).
Dosen Di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya
Informatika (STIKOM CKI). DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya
5.2. Saran Manusia Edisi Kesepuluh.Jilid Dua : PT.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti Indeks. Jakarta.
menyampaikan saran berupa ___________. 2013. Human Resource Management.
rekomendasi yang relevan untuk meningkatkan By Pearson Education, Inc., Publishing as
kepuasan kerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Prentice Hall.

Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 8


Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.
Edisi Revisi. Cetakan Kesepuluh . Bumi Perilaku Organisasi. Edisi 2- Buku 1. Salemba
Aksara. Jakarta. Empat. Jakarta.
_________. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. ___________________________________. 2013.
PT. Bumi Aksara, Jakarta. Organizational Behavior. By Pearson
Luthans, Fred.2011. Organizational Behavior An Education, Inc., Publishing as Prentice Hall.
Evidence-Based Approach. Twelfth Edition. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
McGraw-Hill/Irwin. New York. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Mangkunegara, A. dan Anwar Prabu. 2011, R&D). Alfabeta. Bandung.
Manajemen Sumber Daya Manusia http://konsultanspss.blogspot.co.id/p/uji-
Perusahaan. Remaja Rosdakarya, Bandung reliabilitas.html (Diakses tanggal 2 Juni 2016).
Maholtra, Rajiv. 2012. The Clash Within: Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Democracy, Religious Violence and Bandung.
India’s Future. Supranto, J. dan Limakrisna, 2013. Perilaku
http://konsultanspss.blogspot.co.id/p/uji- Konsumen dan Strategi Pemasaran untuk
reliabilitas.html (Diakses tanggal 2 Juni 2016).  Memenangkan Persaingan Bisnis. Mitra
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data Wacana Media. Jakarta.
dengan SPSS. Cetakan Pertama. Mediakom. Sutawidjaya, Achmad H., Rosalendro Eddy
Yogyakarta. Nogroho, Masyhudzulhak. 2015. Memahami
Rivai, Veithzal. 2008. Kepemimpinan dan Perilaku Penulisan Ilmiah dan Metodologi Penelitian.
Organisasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi dan
____________. 2009. Manajemen Sumber Daya Bisnis Universitas Mercubuana. Bogor.
Manusia untuk Perusahaan. Rajawali Press: Terry, R George. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bumi Aksara. Jakarta
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Triatna, Cepi. 2015. Perilaku Organisasi. PT. Remaja
Edisi kesepuluh. PT. Indeks Kelompok Rosdakarya. Bandung.
Gramedia.Jakarta.

Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 9


Jurnal CKI On SPOT, Vol. 10, No. 1, Juni 2017 ISSN 1979-7044

Copyright © 2017 StikomCKI.ac.id 10

You might also like