Professional Documents
Culture Documents
- Kulit merupakan satu organ yang paling besar yaitu mencapai 15% sampai 20% dari total berat
badan.
- Disebut sebagai Integument (L.integumentum, covering) atau cutaneous layer. - - Tersusun atas:
epidermis (lapisan epitel berasal dari ectodermal)
dermis (lapisan jaringan ikat mesodermal). Terdapat junction irregular antara dermis dan
epidermis disebut dermal papillae interdigitate dengan invaginasinya epidermal ridges
untuk menguatkan ikatan antara dua lapisan. Dermal-epidermal interdigitation seperti (peg
and socket) bervareasi dikebanyakan kulit. Dan membentuk lekukan dan alur yang baik pada
kulit yang tebal di telapak tangan dan kaki, dimana lebih sering untuk bergesekan. Bentuk
lekukan tersebut unik pada masing2 individu.
subkutan (merupakan jaringan ikat longgar yang biasanya merupakan tumpukan adipocytes)
epidermal derivatives (rambut, kuku, sebaseous dan sweat glands)
Function
a. Melindungi tubuh dari injury dan juga infeksi
b. Mengatur body temperature;
c. Menyerap ultraviolet radiation, yang dibutuhkan untuk sintesis vit D
d. Terdiri dari receptors untuk sentuhan, temperature, and stimulus sakit dari external
environment ;
e. Kulit juga sebagai excretory organ dengan adanya sebaceous, sweat, and apocrine glands.
Terdiri dari 3 lapisan :
a. epidermis
b. dermis
c. hypodermis
Tambahan epidermal
a. hair follicle
b. eccrine
c. apocrine sweat gland
Epidermis
- stratified squamous keratinized epithelium. Memiliki pembuluh darah yang sedikit sehingga
menerima nutrisi dan oksigen dari difusi dermis.
- Epidermis berada pada bagian superficial layer dari kulit
- Epidermis terutama terdiri dari epitel berlapis gepeng yang disebut keratinocyte yang
nantinya terbagi menjadi 4/5 layers.
- Tiga jenis sel-sel pada epidermis yang jumlahnya lebih sedikit adalah melanosit, sel
Langerhans, dan sel Merkel.
- Memiliki sel stratified squamous keratinized epithelium.
- epidermis 2ias beregenerasi secara konstan. Regeneration terjadi sekitar setiao 30 hari, dengan
adanya proses pengangkatan dengan aktifitas mitosis keratinocytes. Yang secara normal
terjadi pada malam hari.
Jenis lapisan epidermis berdasarkan ketebalannya :
1. Tebal : 400-1400 um contoh pada kulit telapak tangan dan telapak kaki
2. Tipis : 75-150 um seluruh badan kecuali
Juga ketebalan epidermis + dermis berbeda beda contoh: punggung (4mm), scalp (1.5mm).
Layers of the epidermis
a. Stratum basale (BL)
- merupakan lapisan epidermis paling
dalam
- berada diatas basal membrane dari kulit
(dermal epidermal junction / DEJ)
- terdiri dari selapis sel kuboid atau
columnar basofilik
- Tingginya aktifitas mitosis dan
bertanggung jawab dengan lapisan awal
atas produksi sel-sel epidermis secara
berkesinambungan
- Terdapat hemidesmosom untuk mengikat
ke bagian basal lamina dan terdapat
desmosome untuk mengikat ke lateral
dan upper surface
- Epidemis pada manusia diperbaharui
setiap 15-30 hari, begantung pada usia,
region tubuh dan faktor lainnya.
- Ciri penting dari semua keratinocytes pada stratum basale adalah cytoskeletal keratins,
filament intermediate dengan diameter sekitar 10 nm. Saat diferensiasi, sel berpindah ke atas
dan jumlah juga tipe filament keratin meningkat hingga mencapai setengahnya dari total
protein di superficial keratinocytes.
b. spinous layer (Stratum Spinosum) (the prickle cell layer)
- Merupakan lapisan tertebal, khususnya epidermal ridges. Dan terdiri dari sel polyhedral yang
memiliki central nuclei dengan nucleoli dan sitoplasma yang aktif mensintesis keratin.
- Berada di atas lapisan basal, kombinasi zona ini disebut dengan stratum germinativum.
- Filament intermediate (cytokeratin) yang berakumulasi di sel dan membentuk bundels disebut
tonofibrils.
- Bundle tonofibril bergabung dengan desmosomes untuk membentuk kontak yang kuat antara
keratin yang berdekatan. Ada juga tonofibril di basal layer tapi hanya beberapa meningkat
pada keratinocytes.
- Pada kulit yang mengalami gesekan dan penekanan seperti telapak kaki memiliki lapisan
stratum spinosum yang tebal dengan tonofibrils dan desmosomes yang banyak.
1. Melanocytes
- Warna kulit adalah hasil dari beberapa faktor, keratinocytes terdiri dari melanin dan carotene
dan sejumlah pembuluh darah di dermis.
- Melanocyte memproduksi eumelanin (pigmen hitam kecoklatan) yang ditemukan sepanjang
sel lapisan basal dan pada folikel rambut, pheomelanin (pada rambut merah)
- Melanocytes adalah turunan dari neural crest yang bermigrasi kedalam embryonic epidermis
stratum basale, dimana satu melanocyte terakumulasi untuk setiap lima atau enam basal
keratinocytes.
Susunan ultrasutruktur melanocyte terdiri dari banyak mitokondria kecil, short cisternae of
RER, well developed golgi apparatus.
2. Langerhans cells
- Paling terlihat pada stratum spinosum
- Antigen precenting cell (APCs) disebut Langerhans cells, biasanya lebih jelas terlihat di
lapisan spinous. Mencapai Sekitar 2-8% pada sel epidermal.
- Sel langerhans merupakan sel darah turunan sumsum tulang yang mempu mengikat,
mengolah, dan menyajikan antigen untuk limfosit T dengan cara yang sama dengan sel
dendritic imun pada oranglain
- Langerhans cell + sel sel imun di dermis -> komponen imunitas adaptif kulit
3. Tactile/Merkel cells
- Merkel cell atau epithelial tactile cells, adalah
sensitive mechanoreceptor essensial untuk light touch
sensation.
- Dihubungkan oleh desmosomes dengan keratinocyte
pada lapisan basal epidermis. Banyak terdapat pada
kulit yang sensitive seperti fingertips dan base folikel
rambut. Karakteristiknya: small, golgi derived dense-
core neurosecretory granules berisi peptides. Bagian
permukaan basolateralnya kontak denagn terminal
discs of unmyelinated sensory fibers penetrating basal
lamina.
Dermis
- elemen struktur paling besar dan merupakan bagian mesodermal
- merupakan connective tissue yang mensupport epidermis dan mengikatnya ke bagian
hypodermis
- permukaannya irregular dan banyak tonjolan (dermal papilla) yang saling mengunci dengan
juluran-juluran epidermis (epidermal pegs or ridge)
- papilla dermis lebih banyak terdapat pada kulit yang sering mengalami tekanan karena tepat
papilla ini akan menguatkan hubungan dermis-epidermisnya
- terdiri dari 3 komponen sel :
a. fibrous matrix
b. diffuse matrix
c. filamentous matrix
- merupakan tempat adanya vascular, lympathic dan juga saraf
- merupakan tempat derivate epidermis seperti hair follicle dan kelenjar
- terdapat banyak serabut saraf pada bagian dermis : postganglionic fiber dan symphathetic
ganglia
- terdiri dari 2 lapisan :
a. Lapisan papillary (lapisan luar)
- Bagian mayor dari dermal papilla
- Terbentuk dari loose connective tissue dengan fibroblast, sel jaringan ikat lainnya
seperti sel mast, macrophage.
- Terdapat basement membrane->basal lamina dan reticular lamina.
- Ada kolagen tipe VII menyelip kedalam lamina basal dan mengikat dermis pada
epidermis.
b. Lapisan reticular (lapisan dalam)
- Lebih tebal, terbentuk dari irregular dense CT (bundle of collagen type I) \
- Lebih banyak fiber dan lebih sedikit sel daripada papillary layer
Nails :
- Kuku merupakan lempeng keratin yang keras dan fleksibel pada permukaan dorsal setiap
falang distal
- Bagian proksimal kuku adalah akar kuku yang dilapisi oleh lapisan kulit proksimal yang tipis
dan tidak memiliki kelenjar
- Stratum corneum epidermis terjulur dari lipatan kuku proximal membentuk eponikium atau
kutikula
- Lempeng kuku berkeratin menempel pada nail bed yang hanya memiliki lapisan basal dan
spinose. Lempeng kuku muncul dari matriks kuku. Sel matriks membelah, bergeser ke dital
dan mengalami keratinisasi membentuk akar kuku. Akar tersebut akan matang kemudian
membentuk lempeng kuku, ujung lempeng kuku yang tidak menempel pada bantalan kuku
disebut hiponikum
- Lempeng kuku yang transparan dan epitel tipis pada bantal kuku merupakan petunjuk yang
berguna untuk melihat jumlah oksigen dalam darah dengan melihat warna darah dalam
pembuluh dermis
Skin Gland
a. Sebaceous Gland :
Gatal = pruritus didefinisikan sebagai sensasi yang tidak menyenangkan pada kulit yang
menyebabkan munculnya keinginan untuk menggaruk atau mengosoknya
Dibedakan menjadi:
o Akut (biasanya karena gigitan serangga dan bisa hilang dengan cara digaruk)
o Kronis diklasifikasikan lagi jadi:
Dermatologis (biasanya karena penyakit di kulit seperti atopic dermatitis, eczema,
psoriasis, urticarial dan xerosis)
Sistemik (disertai penyakit dari suatu organ selain kulit co: cholestatic pruritus dan
uremic pruritus)
Neuropatik (adanya gangguan pada saraf yang dapat ditimbulkan dari suat penyakit di
CNS atau sistem saraf tepi co: multiple sclerosis, tumor otak, kompresi saraf)
Psychogenic (karena gangguan psikologis atau psikiari co: obsessive-compulsive
disorder dan delusi parasitosis)
Neuroanatomy of itch
- Terdapat hubungan antara pruriceptive itch dgn nociceptive pain yang sama-sama muncul
sebagai sensasi psikologis yang disebabkan oleh stimulus
- Primary sensory nerve fiber yang menginervasi kulit dibagi menjadi 3 grup berdasarkan
derajat myelinasi, diameter dan velositas konduksi:
o Thick myelinated αβ fibers (transmit sensasi taktil)
o Thinly myelinated αδ fibers (konduksi thermal dan sensasi nyeri/gatal)
o Unmyelinated C-fibers (konduksi thermal dan sensasi nyeri/gatal) -> makanya
biasanya gatal akan lebih parah ketika kondisi hangat
- Reseptor rasa gatal terletak di epidermis yang ditransmisi oleh unmyelinated, slow
conducting C-fibers yang nantinya ekstensi ke dermo-epidermal junction dgn free ending
yang penetrasi ke dalam epidermis dmn sensasi akan terdeteksi
- Badan sel dari serabut ini ada di dorsal root ganglia (diluar spinal cord) lalu sensasi
tersebut akan di transmisi oleh secondary transmission neuron yang ascend via
contralateral spinothalamic tract ke thalamus brain.
Cellular anatomy of itch
- Mediator of itch (pruritogen) didefinisikan sebagai substansi yang muncul setelah induksi
pada kulit dapat menimbulkan sensasi gatal dan rasa ingin menggaruk
- Mediator ini berinteraksi dengan molecular detector seperti ion channels pada serabut
saraf atau keratinocytes. Reseptor ini termasuk dalam G-protein coupled receptor (GPCR)
family
- Mediator-mediator ini adalah:
o Histamine
Disinesis oleh amino acid dan direlease oleh di mast cell kulit
Histamine menghasilkan rasa gatal via H1 resepor
o Prostaglandin (prostanoids)
Meningkatkan histamine dgn cara mengakticasi PGE2
PGE2 puya fungsi langsung, low-level pruritogenic effect
o Protease (PARs)
Dihasilkan oleh dermal mast cells, yaitu: tryptase dan chymase
Kedekatan DMC dengan afferent c neuron terminal di kulit
menyebabkan adanya hubungan rasa gatal yg diinduksi oleh tryptase
Aktivasi mast cells -> releases tryptase -> aktivasi PAR-2 reseptor
(yang mengidentifikasi GPCR subfamily di C fiber terminal) -> aktivasi
C fiber untuk mentransmisi ke CNS -> sensai gatal
o Substance p (SP)
Neuropeptide yang disintesis oleh badan sel daari C neurons dan
menyebabkam vasodilatasi dan meningkatkan vascular permeability
SP dapat mengaktivasi neurokinin 1 receptor di mast cells ->
mengsensitisasi mast cells -> meningkatkan produksi TNF-α (sensitive
nociceptive nerve ending jadi kaya lebih ningkatin komunikasi nerve
ama mast cells (?))
o Opioid
Poten neurotransmitter yang punya fungsi sebagai central dan perifer
itch producing acton
Mekanismenya: degranulasi dari cutaneous mast cell dan direct central
dan peripheral pruritogenic effect dgn aktivasi μ-opioid receptor
o Neurotrophins
NGF adalah prototypical neurotrophin, sebuah factor yang meregulasi
pertumbuhan dan fungsi sel saraf
Peningkatan NGF berkorelasi dgn proliferasi dari terminal cutaneous
nerves dan upregulasi neuropeptide
NGF dapat menginduksi pertumbuhan baru dari serabut saraf,
sensitisasi dari nerve ending, axonal transport di spinal ganglia, dan
meningkatkan neuropeptide serta mengkontrol tanggungjawab neuron
ke stimulus eksternal
o Interleukins
Cytokine IL-2 dan IL-6 induces itch