Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN LENGKAP
OLEH :
GOLONGAN 3 C
ANGKATAN 2017
PROGRAMSTUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ataupun hewan. Oleh karena itu untuk mengetahui segala sesuatu tentang
meliputi temperatur, pH, tekanan osmotik dan cahaya atau radiasi. Faktor
pertumbuhan (Pratwi,2008).
mikroba (Lay,1994).
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
1. Maksud Percobaan
mikroorganisme.
2. Tujuan percobaan
mikroorganisme.
C. Prinsip percobaan
penentuan zona hambat terhadap bahan atau zat kimia pada medium NA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga
(Dwidjoseputro, 1990)
diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan
1. Produsen
sendiri.
3. Pengurai
organisme ini akan kembali menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.
1. Air
2. Tanah
3. Udara
4. Sinar Matahari
bintang terdekat dengan bumi. Oleh karena itu, pancaran sinar matahari
1. Klasifikasi Mikrobiologi
1. Bakteri
a) Ciri-ciri bakteri
lingkaran DNA yang jauh lebih kecil lagi. Ada beberapa bentuk dasar sel
bakteri, yaitu bulat (coccus), batang atau silinder (bacillus), dan spiral yaitu
b) Klasifikasi bakteri
salah satunya bakteri mesofil yang dimana bakteri tersebut dapat tumbuh
pada suhu optimum yaitu 37oC, jadi pada suhu rendah bakteri dapat
penyakitLyme(Muliawan, 2008).
2. Jamur (fungi)
a) Ciri-ciri fungi
b) Klasifikasi fungi
4) Deuteromycetes.
genetika dan struktur ultra dari fungi serta sub-bidang Mikologi Terapan
yang mati atau tubuh hewan yang mati disebabkan oleh aktivitas
jaringan yang dalam yang akan membengkak. Ada juga alergi yang
(pada kulit dan rambut) dan onikomikosis (pada kuku). Mikosis juga
misalnya karpet dan kasur yang lembab karena jarang dijemur sangat
dari satu sel menjadi dua sel, dan dua sel menjadi empat sel dan
pada faktor lingkungan. Faktor lingkungan meliputi faktor abiotik dan faktor
biotik. Faktor abiotik adalah faktor luar seperti suhu, pH, tekanan osmotik
dan lain-lain
peningkatan ukuran sel dan pembelahan inti yang diikuti pembelahan sel
dari satu sel bakteri dapat dihasilkan dua sel anakan yang sama besar.
pertumbuhan (Pratwi,2008).
1. Temperatur
aktivitas enzim lebih besar dua kali lipat. Pada temperatur yang sangat
tinggi akan terjadi denaturasi protein yang tidak dapat balik (ireversibel),
2. pH
3. Tekanan osmosis
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semi
sedangkan dalam larutan hipertonik air akan keluar dari dalam sel
tumbuh pada konsentrasi garam sangat tinggi sebesar lebih dari 33%
4. Oksigen
oksigen.
c. Bakteri fakultatif berkumpul di bagian atas tabung, karena harus
diseluruh tabung.
5. Radiasi
dalam DNA, dimana dua timin yang berdekatan saling berikatan kovalen
oksigen.
6. Pengaruh faktor kimia pada pertumbuhan
adalah nutrisi dan media kultur mikroorganisme. Faktor kimia ini meliputi
a. Nutrisi
b. Media kultur
berkembang biak di dalam sel pejamu dan arena itu di tumbuhkan dalam
mikroba (Lay,1994).
B. Uraian Bahan
mempunyai rasa.
berasap.
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih.
eter P.
METODE PERCOBAAN
1. Alat
2. Bahan
B. Cara kerja
1. Pengaruh suhu
dalam 3 suhu; suhu I kulkas (8o C), suhu II inkubasi ( 37oC untuk bakteri)
(27oC untuk fungi), dan suhu III oven 45oC. Lalu, diinkubasi selama
2. Pengaruh pH
tabung disumbat dengan kapas dan di tutup dengan alfol dan diinkubasi
warna.
3. Pengaruh cahaya
cawan petri steril dan dicairkan medium NA. Lalu, dituang medium NA ke
bakteri uji (ratakan). Dicawan petri I disimpan pada cahaya selama 15-20
cahaya selama 15-20 menit. Dicawan petri III dibungkus kertas karbon
alkohol 70%, pijarkan. Setelah itu, diambil piper disk dengan pinset dan
yang berisi NA dan biakan bakteri. Diinkubasi 1 x 24 jam dan diamati zona
hambatnya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
1. Pengaruh Suhu
Suhu
Sampel Hasil
8°C (Kulkas) -
37°C (Inkubator) +
Bakteri Escherchia coli
45°C (Oven) -
8°C (Kulkas) -
37°C (Inkubator) +
Bakteri Staphylococcus Aureus
45°C (Oven) -
Keterangan: Bening :-
Keruh :+
2. Pengaruh pH
pH
Sampel Hasil
(Pangkat hidrogen)
pH 4 -
pH 6 +
Bakteri Escherichia coli
pH 8 +
pH 4 -
Bakteri Staphylococcus pH 6 +
aureus
pH 8 +
pH 4 -
Jamur Candida albicans pH 6 +
pH 8 +
Keterangan: Bening :-
Keruh :+
3. Pengaruh Cahaya
Cahaya Matahari
Dibungkus dengan
+++
kertas karbon
Clindamycin +++
Super Sol ++
Listerin +
Antiseptik cair -
Luas : ++
Kurang luas :+
Tidak ada :-
BAB V
PEMBAHASAN
pertumbuhan mikroba.
kedua dan 2 tabung ketiga. Disumbat dengan kapas dan ditutup dengan
suhu 8°C, untuk 2 tabung kedua disimpan kedalam inkubator dengan suhu
37°C, dan untuk 2 tabung ketiga disimpan kedalam oven dengan suhu
karena waktu yang diperlukan bakteri untuk tumbuh sekitar 1-2 hari masa
autoklaf dengan suhu 121°C selama 15 menit. Hal ini bertujuan untuk
cahaya matahari langsung selama 10-15 menit. Untuk cawan petri kedua
langsung kertas karbon. Diinkubasi 1 x 24 jam dengan suhu 37°C. Hal ini
dikarenakan waktu yang diperlukan bakteri untuk tumbuh sekitar 1-2 hari
cakram yang telah dicelupkan kedalam cawan petri yang berisi medium
zona hambatnya.
bakteri Escherichia coli pada suhu 8°C menghasilkan warna bening, suhu
untuk 37°C menghasilkan warna keruh. Hal ini sesuai dengan literatur,
menurut Pelczar (2006) bahwa bakteri dapat tumbuh pada suhu inkubator
37°C dan kemungkinan kecil dapat pula tumbuh pada suhu oven yaitu
suhu tersebut diturunkan, mikroba tersebut juga akan mati karena tak
keruh, dan pada pH 8 menghasilkan warna keruh. Hal ini sesuai literatur,
(Adam dan Moss, 1995). Dan pada Candida albicans seharusnya dapat
tumbuh pada pH dibawah 7,0. Hal ini dinyatakn oleh Ganjar (2006) bahwa
Hasil yang diperoleh dari pengaruh cahaya yaitu pada cawan petri
tumbuh, dan pada cawan petri ketiga dengan dibungkus langsung dengan
kertas karbon menghasilkan sangat banyak bakteri yang tumbuh. Hal ini
karena sebagian mikroba tidak dapat hidup bertahan lama dibawah sinar
matahari.
Hasil yang diperoleh dari pengaruh bahan kimia yaitu pada
cakram, pada antiseptik tidak ada zona hambat terbentuk. Pada super sol
memiliki zona hambat yang luas, dan pada listerin memiliki zona hambat
Semakin luas zona bening yang didapat, hal ini menunjukkan bahwa
PENUTUP
A. Kesimpulan
tubuh manusia) dan jarang ada yang tumbuh pada suhu diatas 37°C
tumbuh pada suasana asam, netral, maupun basa. Contohnya jamur yang
bahan kimia yang dapat dilihat adalah zona hambat atau zona bening
B. Saran
1. Pengaruh suhu
Diinkubasi 1 x 24 jam
Diamati perubahan
2. Pengaruh pH
Diamati kekeruhannya
3. Pengaruh cahaya
Diinkubasi 1 x 24 jam
Diinkubasi 1 x 24 jam
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Negibacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
2. Morfologi
circular, konveks dan koloni tidak berpigmen pada nutrient dan media
menit atau pada suhu 550oC selama 60 menit (Bert Howard C, 2004).
B. Klasifikasi dan morfologi bakteri Staphylococcus aureus
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Posibacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
2. Morfologi bakteri
membentuk spora, dan tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu
optimum 37oC, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar
(20 – 25oC). Koloni pada perbenihan padat berwarna abu – abu sampai
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Saccharomycotima
Ordo : Saccharomycotales
Family : Saccharomycaceae
Genus : Candida
2. Morfologi fungi
tumbuh sebgai filamen yang terdiri dari sel-sel bulat atau oval yang
Pepton 3 gram
Laktosa 5 gram
Aquadest 100 mL
Cara Pembuatan :
Pepton 10 gram
NaCl 1 mL
Agar 15 gram
Aquadest 100 mL
Cara Pembuatan :