You are on page 1of 7

G A N G G U A N T I D U R

Jenis Gangguan Tidur E t i o l o g i Pedoman Diagnostik/Ciri Khas P e n a t a l a k s a n a a n


INSOMNIA (F51.0) Host Factor : Umur, Kebiasaan Tidur 1. Sulit masuk tidur/ mempertahankan tidurN O N F A R M A K O L O G I :
Kompetensi 4 Lingkungan : paparan cahaya dan suara 2. 3 kali dalam semonggu dalam minimal 1 bulan Stimulus Control : kontrol jam tidur
P e n g o b a t a n 3. Tidak bisa tidur dan karena pikiran berlebihan di malam hariSleep restriction : batasi tidur siang
Adalah gang uan/gejaladimanaseseorang mengalami kesulitan memulai tidur atau mempertahankan tidur maupun kualitas tidurburuk dan disertai keada n peK
nyulit o n d i s i M e d i s Sleep hygiene : kenyamanan tidur
Penggunaan Obat-obatan P e m b a g i a n I n s o m n i a Cognitive terapi : terapi perilaku
Transient : 2-3 hari (cemas ujian)
E p i d e m i o l o g i Short term : 2-3 minggu (kehilangan pekerjaan) F A R M A K O L O G I :
Paling sering dialami pada perempuan Chronic : 3 minggu-bertahun tahun Benzodiazepin : diazepam
Dan Lebih sering pada orang dewasa Reseptor benzo agonis : eszopiclone
P r i m e r : p e n y e b a b t i d a k d k e t a h u i Reseptor melatonin : Ramelton
Sekunder : gangguan medis dari beberapa panyakit Antidepresan trisiklik : untuk mempertahanka tidur

Initial (sulit masuk tidur) maintenance (sering terbangun) terminal (bangun subuh) Suple men Non-rese p :
A n t i h i s t a m i n
M e l a t o n i n
V e l e r i a n

HIPERSOMNIA NON-ORGANIK (F51.1) K u r a n g t i d u r 1. Rasa kantuk berlebih di sian hari, serangan tidur, transisi tidur yang memanjangF A R M A K O L O G I
Kompetensi 3A Faktor lingkungan 2. Gangguan tidur setiap hari >3 bulan. DSM V 3 kali seminggu min. 3 bulanModafinil, dextroamfetamin, methylphenidate, dan sodium oxybate
K e r j a s h i f t
Adalah suatu keada n tidur denagn serangan tiudr di siang hari yang berlebih teratur dan rekuren untuk waktu singkat Kondisi mental B A N D I N G S U P P O R T I F
O b a t - o b a t a n Narkolepsi : <1jam, tiba-tiba, tidak dapat ditahan, tidur malam terputus dan halusinasi Konseling dan sleep Hygiene
P e n y a k i t Hipersomnia : serangan 1-2 jam, gradual, dapat ditahan, tidur malam lama dan dalam
Perubahan zona waktu

GANGGUAN SIKLUS TIDUR-BANGUN (F51.2) Ketidakteraturan pola tidur yang sering terjadi 1. T i d u r - j a g a t i d a k s e i r a m a1. Menganjurkan pasien untuk memajukan waktu tidur sebentar setiap 24 jam
Kompetensi 2 2. Dialami setiap hari untuk seikitnya 1 bulan dengan kurun waktu lebih pendek 2. M o t i v a s i u n t u k b e r u b a h
3. Ketidakpuasan dalam kuantitas, kualitas dan waktu tidur yang menyebabkan penderitaan dan hendaya sosial
3. Dapat dibantu dengan rutinitas dan petanda dengan modalitas sensorik lain
Disebut juga“gang uan iramasirkardian” meliputi kegagalan entrainment, hilangnya pengaturan ritmesentral, sindrom fase tidur tertundasertair egularitas tidur
Apabila ada gangguan jiwa lain yang cukup jelas dan menetap maka harus didiagnosa ggn jiwa lain secara spesifik
SLEEPWALKING / SOMNABOLISME (F51.3) Faktor Genetik 1. Satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur (terus berjalan-jalan) kesadaran berubahP S I K O F A R M A K O T E R A P I
Kompetensi 2 Lingkungan : kurang tidur 2. W a j a h b e n g o n g , t i d a k m e m b e r i r e s p o n 1. Antidepresan trisiklik : amitryptilin, nortriptylin
Faktor Komorbiditas : aritmia, demam 3. T i d a k m e n g i n g a t k e j a d i a n n y a 2. B o n z o d i a z e p i n : C l o n a z e p a n
Ggn tidur parasomnia aurosal dengan serangkaian tingkah laku yang kompleks padasepertiga awal malam selamafaseNREM tahap 3 dan 4 4. Dalam kurun 5 mnt tdk ada gangguan mental 3. Stimulansia Modafinil, natrium oxybate
E p i d e m i o l o g i : N O N F A R M A K O L O G I
Lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding dengan remaja dan dewasa. Gg pada regulasi aktivitas reseptor serotonin 5-TH (peningkatan serotonergik) 1. Hindari stimulus pada awal tidu r
2. Teknik relaksasi dan biofeedback sebagai terapi jangka panjang
40% akan dialami anak jika salah satu orang tua dan 60% jika kedua orang tua B A N D I N G : 3. A n t i c i p a t o r y a w a k e n i n g
Sleep terrors : mendadak berteriak, suara tangisan, ketakutan dan bergerak2
E p i l e p s i
Confusional Arousal : disorentasi waktu
MIMPI BURUK / NIGHTMARE (F51.5) Stress dalam kehdupan 1. Terbangun dari tidur dengan mimpi menakutkan yang dapat dingat kembali
Kompetensi 2 Kematian anggota kelaurga 2. Setelah terbangu individu langsung sadar penuh
3. Menyebabkan penderitaan pada individu
Mimpi yang menakutkan dimana terdapat ancaman akan adanyabahayafisik dan biasanya dapat mengingatdengan jelas padasa t bangun
B A N D I N G
T e r o r m a l a m
E p i l e p s i P s i k o m o t o r t i d u r
Gangguan Panik Nocturnal
TEROR MALAM / NIGHT TERROR (F51.4) 1. Herediter, pada tingkat pertama keluarga biologis1. Bangun dari tidur dan berteriak karena panik, hiperaktifitas otonomikP s i k o t e r a p i a t a u k o n s e l i n g
Kompetensi 2 2. Kurang tidur dan demam 2. 1 - 1 0 m e n i t p a d a 1 / 3 a w a l t i d u r m a l a m Meningkatkan jumlah dan kualitas tidur
3. Asma nokturnal, gastroeshopageal reflux dll3. Tidak bereaksi pada upaya orang lain untuk membangunkan
4. S u l i t u n t u k m e n g i n g a t k e m b a l iBenzodiazepin ata antidepresan trisiklik hanya untuk kasus ekstrim
Paling sering pada usia 20-30 tahun
B A N D I N G
M i m p i B u r u k
Epilepsi psikomotor tidur
Gangguan Panik nocturnal
G A N G G U A N S O M A T O F O R M ( F 4 5 )
K o m p e t e n s i 4
GANGGUAN SOMATISASI BODY DISMORFIK DISORDER GANGGUAN KONVERSI GANGGUAN HIPOKONDRIASIS GANGGUAN NYERI SOMATOFORM
D e f e n i s i Adanya banyak gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan berdasarkan pemfis dan lab. Adanya suatu preokupasi dengan suatu cacat ubuh yang dibayangkan menimbulkan hendaya dalam berbagai fungsi. Adanya satu atau lebih gejala neurologik yang tak dapat dijelaskan. Adanya preokupasi dan ketakutan bahwa dia menderita penyakit serius walaupun tidak ditemukan sebab somatik. Adanya rasa nyeri dari satu atau lebih bagian tubuh yang cukup berat dan menjadi perhatian klinis.
E t i o l o g i -Faktor psikososial Idiopatik pada dewasa muda. Ada faktor psikologik (stressor) dengan mulainya gejala. -Dari korteks serebri
-Faktor genetic dan biologi - S e r o t o n i n
Sitokin: IL, IF -Abnormalitas sensorik
-Berhubungan dengan konflik emosional atau problem psikosial.
Epidemiologi W > P W > P P > W W = P W > P
Usia <30 tahun Usia 15-30 tahun Usia 20-30 tahun Usia 40-50 tahun
D u r a s i PPDGJ: >2 tahun < 6 b u l a n : a k u t
DSM V: >6 bulan > 6 bul a n: kroni k
Gambaran Klinis -Banyak keluhan fisik melibatkan banyak sistem organ -Mengeluh ada kecacatan tubuh, abnormalitas tubuh -Paling sering: paralysis, kebutaan -Doctor’s shopping -LBP, headache, nyeri wajah atipikal, nyeri pelvis kronis
-Pseudoneurologik: buta, lumpuh, sukar menelan, dll -Waham orang lain memperhatikan kecacatan tubuhnya -Defisit sensorik: anesthesia -Yakin mengidap penyakit serius yang tidak terdeteksi sekurang-kurangnya 1 penyakit fisik yang serius. -Nyeri pasien mungkin post-traumatik, neuropati, neurologi, iatrogenik, atau musculoskeletal
-GI: nyeri perut, mual, muntah -Selalu cek di kaca berkali-kali -Motorik: paralisis, kelemahan, gerakan involunter, pergerakan abnormal, kejang -Nyeri berat, menyiksa dan menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya.
-Psikoseks: tak acuh terhadap seks -Visceral: muntah psikogenik, pseudocyesis, retensi urin, syncope
-Kardiorespi: pusing, palpitasi
-Nyeri: nyeri punggung, nyeri sendi, nyeri saat miksi
-Nyeri haid pada wanita
Tata Laksana - P s i k o t e r a p i -Antidepresi: golongan trisiklik (imipramine, amitriptyline), golongan SSRI (fuoksetin) -Mengalami peristiwa traumatik  amobarbital dan lorazepam -Psikoterapi kelompok -Antidepresan: gol. SSRI
-Obat psikotropik kalau disertai gangguan mood -Psikoanalisis -Psikoterapi individu (terapi perilaku, kognitif, dan hipnosis) -Penambahan amfetamin (monitor ketat)
-Psikoterapi -Menenangkan pasien - P s i k o t e r a p i
G A N G G U A N C E M A S I

GANGGUAN PANIK (3A) AGORAFOBIA (2) FOBIA SPESIFIK (2) FOBIA SOSIAL (2) GANGGUAN CEMAS MENYELURUH (3A) GANGGUAN CAMPURAN DEPRESI DAN CEMAS (3A)

Defenisi Kecemasan akut yang sangat berat akan suatu peristiwa yang mengerikan atau kematian Merasa takut atau cemas terhadap tempat/keadaan dimana sulit melarikan diri Ketakutan berlebih pada suatu objek dan situasi tertentu Ketakutan pada kontak dengan orang yang asing/kondisi diamati dengan cermat Kekhawatiran berlebih akan peristiwa hampir setiap hari Mengalami gejala anxiatas dan depresi yang tidak memnuhi kriteria ggn mood dan cemas
Etiologi Faktor biologis : Norepinefrin, serotonin dan GABA Faktor perilaku : emosional terkondisi Faktor neurokimiawi Faktor biologis : GABA, serotonin, Nor, glutamat dll Hiperaktivitas sstem noradrenergik
Faktor genetik Faktor Psikoanalitik Faktor Genetik (kromosom) P s i k o s o s i a l
Faktor psikososial Faktor Genetik
Epidemiologi Dewasa muda, perempuan lebih rentan. Biasa komorbid dengan ggn lain 2-6%, diduga menyebabkan ggn panik, dan komplikasi dgn pengguna alkohol 5-10% populasi USA, paling sering pada wanita (biasanya berlanut hingga usia dewasa) Paling banyak pada wanita. Usia 5-35 tahun Pria : wanita = 1:2 dan sering komorbid dengan fobia sosial, spesifik dan ggn panik
D u r a s i 20-30 menit dan jarang 1 jam 6 b u l a n ( D S M 5 ) Setiap hari selama 6 bulan
Gambaran Klinis Serangan panik muncul dengan spontan. Peningkatan hebat gejala2 dalam waktu 10 menitberupa rasa takutygekstrim dan tdk dapat disebukan penyebabnya. Ada kecemasan yang bermakna. 1. Rasa takut pada objek tertentu1. Takut dengan situasi sosial tertentu1. W a k t u Gabungan gejala anxietas dan depresi
Kecemasan antisipatorik Menghindari situasi sulit melarikan diri. 2. Sedapat mungkin dihindari 2. Cemas dengan kehadiran orang lain 2. 3 dari 6 gejala somatikHiperaktivitas sistem oonomik
Meminta ditemani 3. Sering ditemukan gejala depresiKalau sulit dibedakan dengan agorafobia maka tetap memilih agora 3. Tidak disebabkan oleh gangguan cemas lain
Kondisi berat sulit meninggalkan rumah
Tata Laksana Farmako : SSRI, Antidepresant trisiklik, benzodiazepin, MAOIs Farmako : Benzodiazepin (Alprazolam, lorazepam), SSRI, Trisiklik dan tetrasiklik Terapi Perilaku (desensitasi pada sumber fobik) Farmako : SSRI, Benzodiazepin, venlafaxin. Farmako : SSRI, benzodiazepin Buspiron atau venlafaxine Antianxietas dan antideresan
Non farmako : CBT Insight Oriented Psychotherapy Anjuran ant. Beta adrenergik (atenolol) 1 jam sebelum paparan Psikoterapi : CBT, suportif
Psikoterapi : suportif, Insight-oriented, perilaku, kognitif, virtual T e r a p i V i r t u a l P s i k o t e r a p i C B T Terapi kognitif dan perilaku
Terapi lain : hipnosis, suportif dan keluarga
G A N G G U A N C E M A S I I

GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF (2) GANGGUAN STRESS AKUT GANGGUAN PENYESUAIAN (2) GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA (3A)

Defenisi Pikiran Obsesif adalah perasaan atau ide yang menganggu dan berlangsung berulang2, Perilaku kompulsif diulang secara sadar dan terstandar Gejala kecemasan yang berat, disosiatif dan gejala lain akibat terpapar suatu stressor Reaksi maladaptif jangka pendek terhadap stressor psikososial yang diharapkan pulih Setelah menyaksikan/mengalami peristiwa traumatik
Etiologi Faktor biologis : Neurotransmitter, brain imaging, dan genetik Keterpaparan stressor Keterpaparan stressor Keterpaparan stressor
F a k t o r p e r i l a k u
Psikososial : Kepribadian dan psikodinamik
Epidemiologi 2-3% populasi W=P namun pada remaja W>P W dan P berbeda dalam jenis trauma W>P, lajang lebih besa r W>P, dan 8% pada populas i
Paling sering remaja
D u r a s i 4 pola gejala utama : kontaminasi, sikap ragu patologik, pikiran intrusif, simetri 3 hari sampai maksimal 1 bulan Minggu-bulan tidak lebih 6 bulan (PPDGJ) 3 bulan sejak onset stressor
> 1 b u l a n ( D S M V )
Kriteria Diagnosis K r i t e r i a D S M V K r i t e r i a D S M V K r i t e r i a D S M V Ada gejala-gejala traumatik. Penghidaran secara persistan rangsangan terkait trauma. Perubahan negatif pada kognisi
1. Adanya obsesif, kompulsif atau keduanya 1. Paparan terhadap ancaman kematian atau kematian 1. Timbul gejala emosional atau perilaku
2. Obsesi atau dorongan yang memakan waktu dan hendaya sosial
2. Ditemukan gejala-gejala seperti intrusi, mood 2. dll Tidak menunjukkan berkabung
3. B u k a n e f e k z a t t e r t e n t u 3. Tidak lagi muncul lebih 6 bulan berikutnya
Tata Laksana Farmakoterapi : SSRI, Clomipramine, Farmakoterapi : SSRI (sertraline), serotonergik (buspiron) dan Trisiklik (imipramin) Farmakoterapi : Benzodiazepin, SSRI F a r m a k o t e r a p i :
Perilaku : Exposure and respon prevention P s i k o t e r a p i SSRI, antidepresan, bezodiazepin (intinya sesuai gejala)
P s i k o t e r a p i Psikoterapi : psikodinamik, kognitif, perilaku, suportif, konseling
Psikoterapi : anxiety manegement, cognitive therapy, exposure theraspi
G A N GG AG N U G AG UN A N A I F
B CE KA T RI FA
( K O DEPRESIVEMDISORDER PM A E
MAJOR N I AT G A N G GEU A N AN
F E K T I F SB I P O L IA R 2 )
GANGGUAN ARTIKULASI BERBICARA KHAS
KLASIFIKASI
S T U T T E R I N G ( F 9 8 . 5 ) C L U T T E R I N G
D efe ni s i gangguan perasaan (mood) tanpa disertai anxietas
Defenisi E t i oGagap
l omerupakan
gi M cara obicara
d yang
e l ditandai
B i odengan
p spengulangan
i k o s suara
o satau
i aperpanjangan
l suku kata atau kat Berbicara cepat dengan gangguan kelancaran, tetapi tdk ada engulangn dan keraguan dalam ucapannya. Cepat dan irregular Suara bicara anak-anak berada dibawah usia mental yang sesuia namun kemamuan berbahasanya berada dalam tingkatan normal
Etiologi Keturunan, perkembangan bahasa, perilaku
Teori Biologi : neurotransmitter yang dipelajari, faktor emosional dll. P r o s e s k e t i d a k s e i m b a n g a n Faktor perinatal, genetik, dan masalah pendengaran
Epidemiologi Paling sering ada anak-anak 2-7 tahun dan puncak 5 tahun Anak-anak 2-8 tahun, lebih spontan pada remaja awal P a l i n g s e r i n g p a d a 5 - 1 4 t a h u n
P > > W 0,9 pada usia dibawah 5 tahun
Durasi
Kriteria Diagnosis 1. p e n g u l a n g a n b u n y i d a n s u k u k a t a 1. bicara tidak menentu dan tidak berirama 1. ketidakmamuan dalam memproduksi arikulasi sesuai usia
2. p e r p a n j a n g a n b u n y i k a t a 2. cepat, menyembur, dan menyentak serta tdk sesuai pola kalimat normal 2. penggunaan huruf konsonan di akhir kata yang kurang
3. j e d a p a d a s a a t b i c a r a 3. diagnosis pasti jika dibandingkan signifikan dengan anak seusianya
4. m e n a h a n s u a r a
5. b o r o s k a t a
Tata Laksana T e r a p i w i c a r a T a h a p 1 . I d e n t i f k a s i Phonological approach (pelatihan bunyi spesifik)
T e r a p i s e n s o r i i n t e g a r a s i Tahap 2. Pengurangan kecepatan berbicara. Pelatihan tapping suku kata dan umpan balik audio visual Traditional approach (pelatihan fonem)
T a h a p 3 . P e m a n t a u a n
Tahap 4 keterampilan narasi

5 komponen dari bahasa :


Fonologi : aturan penggunaan suara dan kombinasi
Morfologi : bentuk dari struktur internal
Sintak : merangkai kata-kata dalam phrase atau kalimat
Sementics : pengertian dalam bahasa
Pragmatics : peraturan yang mengatur alasan untuk komunikasi serta pilihan kode yang digunakan dalam komunikasi
Teori Psikologi : kognitif
Teori Sosial : aspek kultural
Epidemiologi Paling sering terjadi, 20-25% populasi
Durasi Sekurang2nya 2 minggu
Kriteria Diagnosis 1. m o o d d e p r e s i 1. afek dan mood meningkat
2. hilang minat/anhedonia2. peningkatan energi
3. mudah lelah/anenergi3. flight of ideas
4. t u r u n / m e n i n g k a t B B4. percaya diri meningkat
5. s u l i t t i u d r / b e r l e b i h5. berkurang kebutuhan tidur
6. agitasi/retardasi psikomotor6. banyak bicaa
7. k e l e l a h a n7. p er hat i a n te r ba g i
8. r a s a b e r s a l a h8. aktivitas meningkat
9. penurunan konsentrasi9. keterlibatan berlebih pada aktivitas
10. i d e b u n u h d i r i

DSM 5 : >5 gejala dalam 2 mgg. Lebih berat gejala durasi lebih pendek
Tata Laksana Farmakologi : antidepresan
ECT : elektro konvulsif
Psikoterapi : CBT, problem solving, konseling

KATEGORI DEPRESI MENURUT PPDGJ III


Depresi Ringan : 2 dari 3 Gejala Utama dan 2 gejala tambahan
Depresi Sedang : 2/3 utama dan 3 tambahan
Depresi Berat : 3/3 utama dan 4 tambahan
Depresi Berat+Psikotik : depresi berat + delusi, halusinasi,stuport

You might also like