Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PASTORAL
TENTANG HIDUP BERKELUARGA
MENURUT SERUAN APOSTOLIK AMORIS LAETITIA
SKRIPSI
Disusun oleh :
Sabti Herma Nugraheni
121124024
SKRIPSI
TINJAUAN PASTORAL
TENTANG HIDUP BERKELUARGA
MENURUT SERUAN APOSTOLIK AMORIS LAETITIA
Oleh:
Sabti Herma Nugraheni
NIM: 121124024
Dosen Pembimbing
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
TINJAUAN PASTORAL
TENTANG HIDUP BERKELUARGA
MENURUT SERUAN APOSTOLIK AMORIS LAETITIA
SUSUNAN PANITIA
Yogyakarta 2018
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“ Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila dia telah
tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia”.
(Yak. 1:12)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Family is a community in society’s social structure which has an important
role to determine the world’s future. Through the family new generation will be born.
The family can also become the first place for an individual to learn about life, social
values, and interaction with other people. Thus, it is not surprising that there have
been many experts who discussed and studied family lives. Being aware of the
continuity of Christian family life in the world, Pope Francis released an Apostolic
Exhortation, Amoris Laetitia, on 8 April 2016 to respond to the world Synod of the
bishops taking place in 2013 and 2015. Moreover the Apostolic Exhortation, Amoris
Laetitia, was published to help Christian families facing problems, challenges, crisis,
and complex situations. Hence, the writer takes “Pastoral Review on Family Life
based on Apostolic Exhortation, Amoris Laetitia” as the title of the writer’s final
assignment paper. This title was chosen because the writer wants to explore pastoral
steps proposed by Pope Francis in Amoris Laetitia to accompany prospective
husbands and wives or Christian families who need pastoral accompaniment at St.
James’ Parish, Klodran, Bantul.
After all things are discussed, the writer will present teaching on Christian
marriage which includes elements of nature of Christian marriage, its purpose,
Christian marriage as a sacrament, and family life’s call based on the Apostolic
Exhortation, Amoris Laetitia. Besides, the writer will also discuss the problems,
challenges, crisis, and complex situation faced by Christian families.
The writer also discusses the pastoral steps to help prospective husbands and
wives and continuous accompaniment for newly wedded couples. This is done
because the newly wedded couples are still in adjustment phase in their life so that
there is still a big possibility for them to face divorce. The pastoral accompaniment is
not only needed by the newly wedded couples, but also needed by the families
experiencing domestic violence, by victims of harassment, by parents having conflicts
with their children, by families experiencing divorce, and by families who just lost
their members who passed away.
This final assignment paper is written based on literature study using
descriptive method, which means the writer takes core messages of the literature,
paraphrases them, and take the meanings and lessons from them.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Semua pihak yang telah sangat baik dan penuh perhatian memberikan motivasi
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
sehingga penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik secara langsung demi kemajuan pelayanan penulis
dan Prodi PAK di kemudian hari. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang menggunakannya.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
MOTTO .......................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... ix
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Pengantar ..................................................................................... 10
G. Rangkuman ................................................................................. 20
A. Pengantar ..................................................................................... 23
4. Perceraian ............................................................................... 44
E. Rangkuman ................................................................................. 47
A. Pengantar ...................................................................................... 51
Perkawinan ................................................................................... 59
Consortio...................................................................................... 61
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keluarga ........................................................................................ 69
L. Rangkuman ................................................................................. 73
A. Kesimpulan .................................................................................... 75
B. Saran ............................................................................................. 78
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki peran penting untuk menentukan masa depan dunia. Melalui keluarga
akan lahir generasi baru. Keluarga juga akan menjadi tempat belajar pertama
Keluarga adalah buah dan tanda kesuburan bagi Gereja. Gereja menyebut
fungsi keluarga sebagai bentuk terkecil dari Gereja (Pedoman Pastoral Keluarga
KWI, 2011:5).
antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Hal ini dirumuskan secara jelas
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anak.
Perkawinan Katolik juga memiliki ciri kesatuan atau Unitas dan tak-
atau monogam yang artinya perkawinan sah bila dilakukan antara seorang laki-
laki dan seorang perempuan saja. Ciri berikutnya adalah indssolubilitas yang
memiliki arti bahwa perkawinan yang telah dilaksanakan tidak dapat diceraikan
oleh apapun dan siapapun kecuali karena kematian (bdk Kan. 1141).
Pandangan dari kanon 1056 ini diinspirasikan oleh ajaran Yesus Kristus
sendiri yang terdapat dalam Matius 19:1-12. Ayat 6 dalam prikopa ini
menyatakan “demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa
yang telah dipersatukan oleh Allah tidakboleh diceraikan oleh manusia.” Dalam
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matius 19:6 ini Yesus menegaskan bahwa seorang laki-laki dan seorang
seorang perempuan yang disatukan oleh Allah sendiri, sehingga keduanya bukan
beban bagi pasangan suami-istri, namun harus dipandang sebagai sebuah rahmat
Allah karena kasih Allah yang selalu mengampuni dan menyertai perjalanan
hidup manusia. Allah yang menyembuhkan dan mengubah hati yang keras,
memimpin manusia kembali ke awal melalui jalan salib. Melalui Yesus dengan
masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan. Masalah yang dihadapi oleh
istri, perselingkuhan yang dilakukan oleh suami atau istri, masalah keuangan
Kenyataan yang lebih memprihatinkan lagi adalah fakta bahwa ada suami-
istri Katolik yang bercerai dan mencoba menikah lagi secara sipil dengan
meninggalkan iman Gereja Katolik. Banyaknya angka perceraian ini dipicu oleh
hukum sipil yang memungkinkan perceraian dan perkawinan baru, termasuk bagi
macam alasan sehingga sulit bagi pasangan suami-istri untuk bersatu lagi.
jarang masalah perkawinan sudah muncul sejak semula. Ada banyak masalah
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2015 Paus Fransiskus mengeluarkan Motu Proprio Mitis Iudex Dominus Iesus
(Tuhan Yesus Hakim yang adil) sebagai upaya untuk merumuskan ulang kanon-
kanon 1671-1691 ini, sehingga tercipta proses deklarasi pembatalan yang lebih
Gereja juga memahami aneka krisis dan tantangan yang dialami oleh
Amoris Laetitia (AL) pada 8 April 2016. Anjuran Apostolik Amoris Laetitia
merupakan rangkuman dari hasil sinode para Uskup sedunia yang bertemakan
keluarga yang telah berlangsung dari tahun 2013 sampai dengan 2015.
karunia-karunia perkawinan dan keluarga serta untuk bertekun dalam cinta yang
kebenaran. Paus Fransiskus juga ingin mendorong setiap orang untuk menjadi
tanda kerahiman dan kedekatan ketika ada pasangan suami-istri yang kehidupan
perkawinan dan keluarga yang berada dalam situasi yang tidak sempurna atau
Kemudian dalam skripsi ini juga akan dibahas mengenai masalah-masalah yang
Apostolik Amoris Laetitia. Lalu sekripsi ini juga akan membahas dan
istri dalam hidup berkeluarga sesuai dengan seruan Apostolik Amoris Laetitia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan permasalahan dalam skripsi ini adalah:
3. Bentuk pastoral keluarga macam apa saja yang harus dilakukan untuk
secara bijaksana?
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Dari segi akademis penulisan skripsi ini dapat membantu para pelayan
2. Dari segi praktis, membantu para pembaca memahami arti hidup berkeluarga,
dengan berbagai macam tantangan, dan situasi kompleks yang terjadi dalam
3. Dari segi penulis skripsi ini dapat membantu penulis sehingga dapat
sumber utama seruan Apostolik Amoris Laetitia. Agar penulisan skripsi ini dapat
Data- data dalam penulisan skripsi ini diperoleh dari sumber utama yaitu seruan
Apostolik Amoris Laetitia yang akan didukung dengan buku referensi yang
F. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
katolik menurut hakikat, tujuan dan sifat hakiki perkawianan menurut ajaran
Laetitia.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
AMORIS LAETITIA
A. Pengantar
digunakan penulis dalam menuliskan skripsi ini. Dalam bab II ini penulis akan
antara seorang laki-laki dan seorang perempuan juga ditegaskan oleh seruan
perjanjian kasih yang berasal dari Sang Pencipta dan diwahyukan dalam sejarah
memberikan rahmat agar perkawinan dan keluarga yang dibangun oleh suami-
istri menjadi sarana untuk menjadi saksi dari kasih Allah dalam hidup
persekutuan.
perkawinan itu pula suami-istri dituntut untuk memiliki kesadaran akan tugas
mereka sebagai orangtua terhadap anak-anak mereka. Selain itu suami-istri juga
harus menyadari akan tugas mereka kepada Allah, kepada diri mereka sendiri,
keluarga, dan kepada masyarakat yang berpegang pada nilai-nilai yang benar.
menegaskan bahwa kesatuan yang dibangun oleh seorang laki-laki dan seorang
mengambil inspirasi dari Yesus yang mengutip dari ajaran Musa yang
bahwa apa yang telah disatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia (bdk.
Mat 19-6). Melalui seruan Apostolik ini juga ditegaskan bahwa ikatan
melainkan harus dipandang sebagai karunia bagi pasangan yang terikat dalam
Allah yang selalu mengampuni dan menyertai hidup manusia, melalui rahmat
yang memiliki daya penyembuh serta dapat mengubah hati. Yesus mewartakan
yang tetap mempertahankan ajaran dari Yesus sendiri Seruan Apostolik Amoris
martabat Sakramen.
ditegaskan dalam Mat. 19:1-12; Mrk. 10:1-12 dan Ef. 5:21-23. Dalam keluarga
manusia disatukan oleh Kristus dalam gambar dan rupa Tritunggal Mahakudus.
Ditegaskan pula bahwa perkawinan dan keluarga menerima rahmat Roh Kudus
dari Kristus dengan tujuan untuk menjadi saksi Injil Kasih Kristus.
Perkawinan bukan sekedar kesepakatan sosial dan ritual yang kosong atau hanya
Salib. Berkat Sakramen Perkawinan yang diterima oleh suami-istri dan berkat
mereka terima. Dalam artikel ini juga ditegaskan bahwa perkawinan tersebut
menetapkan perjanjian setiap orang pada Kristus dan Gereja. Seorang laki-laki
dan seorang perempuan saling berjanji untuk menyerahkan diri sepenuhnya, setia
dan terbuka pada kehidupan baru. Pasangan suami-istri yang mengakui unsur
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan penuh cinta kasih dan menjadi jalan bagi pertumbuhan dan rahmat
kehidupan bagi pasangan suami-istri. Makna dan nilai dari kesatuan fisik suami-
memberi diri satu dengan yang lain untuk berbagi seluruh hidup.
diri dan menerima karunia besar. Kesepakatan dan kesatuan tubuh merupakan
merupakan sukacita yang juga dialami oleh Gereja. Meskipun tidak dapat
dipungkiri bahwa ada banyak tanda-tanda krisis yang dialami oleh keluarga
tetap kuat terutama bagi kalangan muda, maka kenyataan ini menjadi inspirasi
sungai Yordan suara Allah Bapa terdengar dan menyebut Yesus sebagai
Anak-Nya yang terkasih dan dalam kasih Allah itu kita mengenal Roh Kudus.
adalah Gereja kecil yang di dalamnya terdapat anggota yang percaya pada
dalam keluarga Kristiani terlihat aspek lain yaitu Gereja yang dipersatukan
dalam rumah seperti yang diinspirasikan oleh Kor. 16:19, Rom. 16:15, Kol.
4:15 dan Fil. 2. Ruang hidup keluarga Kristiani dapat berubah menjadi Gereja
pintu dan mengetuk dan jika anggota keluarga mendengar suara Tuhan dan
dapat diwujudkan oleh keluarga Kristiani melalui kasih yang subur di antara
suami-istri dan anggota keluarga lainnya. Selain itu juga dengan dilandasi
semangat berkorban serta kerja sama yang penuh kasih di antara sesama
anggota keluarga.
bagi Gereja; dengan kata lain, keluarga dan Gereja memiliki hubungan timbal-
balik dan keluarga adalah anugerah bagi Gereja. Untuk memelihara anugerah
sakramen yang Tuhan berikan tersebut melibatkan tidak hanya setiap keluarga
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keluarga sebagai tempat kelahiran generasi baru ini juga ditegaskan dalam
anak yang tidak diterima oleh orangtua dan keluarganya. Maka melalui
Amoris Laetitia Paus Fransiskus mengajak setiap orangtua dan keluarga untuk
dapat menerima anak-anak dan memberikan kasih sayang kepada setiap anak
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun
orangtua mereka.
5. Rangkuman
perjanjian kasih tersebut berasal dari Allah sendiri dan diwahyukan dalam
ini suami-istri dituntut untuk menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak
menekankan sifat perkawinan Katolik yaitu kesatuan dan tak terceraikan. Paus
Kristiani.
mengambil inspirasi dari ajaran Yesus sendiri yaitu Mat. 19:1-12; Mrk. 10:1-
karunia Roh Kudus yang diterima suami-istri dengan tujuan untuk menjadi
saksi kasih dan Injil Yesus Kristus. Selain itu ditegaskan pula bahwa
Sakramentalitas bukan ritual kosong dan tidak ada maknanya, tetapi Sakramen
setia dan terbuka pada kehidupan baru. Pasangan suami-istri yang mengakui
Fransiskus menyatakan bahwa sukacita yang dialami oleh setiap keluarga juga
Selain itu keluarga juga dipandang sebagai Eccleciae Domestica atau Gereja
keluarga. Selain itu keluarga memiliki tugas yaitu sebagai tempat lahirnya
generasi baru bagi keluarga. Ditegaskan pula bahwa anak-anak harus diterima
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
A. Pengantar
persekutuan seluruh hidup. Selain itu dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia
bagi suami-istri.
berbagai persoalan, tantangan, dan situasi krisis yang kadang sulit untuk dapat
oleh suami-istri sehingga dapat mencederai janji perkawinan yang telah dibangun
oleh suami-istri. Kemudian juga terdapat masalah keuangan yang tidak bisa
mendidik anak serta kesulitan dan tantangan-tantangan lainnya yang kerap kali
dihadapi oleh setiap keluarga ini juga menjadi keprihatinan dari Para Bapa
yang telah dibangun oleh suami-istri dicederai oleh adanya praktik poligami,
perceraian, dan percintaan bebas. Tidak hanya itu, perkawinan juga dicemarkan
oleh adanya cinta diri, gila kenikmatan, dan mengusahakan segala macam cara
untuk mencegah lahirnya keturunan. Dalam bab ini akan diuraikan tentang
masalah, tantangan, dan situasi krisis yang terjadi dalam kehidupan perkawinan
masalah yang kompleks. Para Bapa Sinode mencatat beberapa tantangan yang
kepada anak-anak mereka. Kemudian juga adanya efek stress hebat yang
dialami keluarga, yang disebabkan oleh keluarga yang lebih mementingkan
masa depan mereka daripada menikmati masa sekarang. Ini adalah masalah
budaya yang lebih luas, ketakutan mengenai pekerjaan yang mapan,
keuangan dan masa depan anak-anak.
pergi bekerja. Sudah menjadi hal yang lazim jika seorang pekerja akan
menghabiskan lima puluh sampai dengan enam puluh jam dalam seminggu
untuk bekerja.
Akar dari persoalan ini adalah adanya dorongan yang besar untuk
menjadi orang sukses adalah dengan memiliki banyak uang, reputasi yang
144-145).
mendukung satu sama lain, tidak ada aktivitas keluarga yang partisipatif,
hubungan orang tua-anak sering diwarnai dengan konflik, kekerasan,
dan permusuhan. Kekerasan dalam keluarga adalah dasar dari kebencian
yang ada dalam hubungan antar manusia.
seseorang yang sudah terikat perkawinan tidak dapat menikah lagi secara sah
dengan orang lain karena terhalang oleh ikatan nikah yang pertama (Alf. Catur
Raharso, 2006:32).
tidak dipandang sebagai patner yang sepadan sehingga seorang istri harus
dari suami. Selain itu juga didalam praktik poligami sering terjadi istri
pertama tidak diperlakukan secara adil, tidak diberi nafkah, ditelantarkan dan
2006:89-90)
sebagai pelayan guna memuaskan kenikmatan dan rasa egoisme semata dan
khas wanita misalnya para istri yang tidak memiliki anak, janda, yang
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghayati perannya sebagai suami dan ayah. Sesuai dengan wahyu yang
martabat yang sama dengan suami. Dalam anjuran Apostolik ini Santo Bapa
Yohanes Paus Paulus ke-II mengutip pernyataan dari Santo Ambrosius yang
budak bagi suami. Tetapi suami haruslah menerima istri dengan penuh rasa
cinta”. Selain itu ditegaskan pula bahwa suami Kristen harus menampakkan
cintakasih kepada istri, cintakasih yang lembut dan kuat yang nampak dalam
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara pria dan wanita. Dengan cara ini, kehidupan manusia dan
pendidikan anak menjadi modular dan kenyataan yang terpisah,
tergantung keinginan individu atau pasangan.” Adalah satu hal untuk
mengerti kelemahan manusia dan kompleksitas hidup, di sisi lain kita
harus menerima ideologi yang berusaha memisahkan aspek realita yang
tidak bisa dipisahkan. Janganlah kita jatuh dalam dosa ketika berusaha
menggantikan Sang Pencipta. Kita adalah ciptaan, bukan yang maha
kuasa. Kita telah diciptakan lebih dulu dan ini harus diterima sebagai
karunia. Diwaktu yang sama, kita dipanggil untuk melindungi
kemanusiaan, dan hal ini berarti, pertama-tama, menerima hal tersebut
dan menghormatinya karena hal itu telah diciptakan.
harus menghadapi situasi yang sulit yakni situasi kompleks. Berikut ini
a. Dalam seruan Apostolik Amoris Laetitia (AL) art 247 dinyatakan bahwa:
diterima dalam Gereja Katolik dengan seseorang yang tidak dibaptis secara
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kanon tersebut menegaskan bahwa antara orang katolik dan orang yang
beda agama ini tantangan tersendiri karena sebagai aggota Gereja Katolik
yang penuh orang katolik berkewajiban untuk menjaga imannya dari segala
bahaya. Maka menyadari bahwa hidup dengan orang lain yang tidak
seiman dapat memberikan pengaruh buruk bagi iman Katolik maka Gereja
dipenuhi seperti yang ditentukan dalam kanon 1125 yaitu sebagai berikut:
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibaptis secara katolik dengan status perkawinan rumit seperti ada dalam
d. Dalam ajuran Apostolik Amoris Laetitia para Bapa Sinode juga menaruh
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang sah. Prinsip ini didasarkan pada Kitab Kejadian 1:26-27 dimana Allah
dasar dari ajaran perkwinan Gereja bahwa perkawinan hanya boleh terjadi
melengkapi antara seorang laki-laki dan seorang perempuan oleh karena itu
Relasi dari kaum homoseksual dan lesbian tidak bisa diangkat kedalam
1. Mendidik anak
iman kepada anak-anak mereka. Dalam Seruan Amoris Laetitia ini para
saat ini yang cenderung untuk menghindari permasalahan yang terjadi dalam
keluarga. Keadaan ini juga diperparah dengan situasi sosial dan budaya di
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anak-anak mereka.
51
berdampak buruk bagi keutuhan keluarga. Selain itu, juga berdampak bagi
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meskipun orangtuanya masih ada, kaum muda dan remaja kehilangan arah
dan tidak memiliki aturan. Dalam kutipan tersebut juga ditunjukkan kasus
dan kebencian.
eksklusif, tak terpisahkan dan terbuka pada kehidupan baru tampak sebagai
undang ini orang tidak boleh mengubah nilai-nilai perkawinan itu sendiri
dan harus menemukan makna sejati dari perkawinan. Selain itu Paus
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasih.
atas, saat ini praktik hidup bersama tanpa ikatan nikah atau kokubinat makin
marak terjadi bukan hanya di negara-negara Barat saja tetapi juga terjadi di
dan moral bagi masyarakat baik di kota maupun di desa. Seruan Apostolik
tak terpisahkan antara suami dan istri dapat memenuhi fungsi sosial
sepenuhnya.
bahwa pengakuan akan hak dan partisipasi dari kaum perempuan adalah
dilakukan upaya yang lebih keras lagi untuk menunjukkan hak dan
partisipasi perempuan ini. Melalui Seruan Apostolik Amoris Laetitia ini juga
berbagai kekerasan yang sering dialami kaum perempuan baik fisik, verbal
perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Selain itu juga ada praktik
tubuh perempuan yang sengaja diekspos di media sosoial yang saat ini
marak terjadi. Ada pula anggapan bahwa banyaknya masalah saat ini
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini ditegaskan melalui Seruan Apostolik Amoris Laetitia art 55 yang
keluarga khususnya dalam hal perlindungan dan dukungan untuk istri dan
menghayati peran mereka sebagai suami dan ayah yang baik bagi istri dan
D. Situasi Kompleks
yang sering terjadi dalam keluarga Kristiani saat ini, dalam skripsi ini penulis
juga akan menguraikan situasi kompleks yang sering dihadapi oleh keluarga
dan kematian dari salah satu anggota keluarga. Berikut ini adalah situasi-situasi
Kristiani adalah adanya perkawinan campur antara orang yang dibaptis dan
sulit lagi karena pihak Katolik sering dipaksa untuk meninggalkan ajaran
Fransiskus juga menghimbau Gereja lokal untuk tidak tunduk pada badan-
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik ayah atau ibu, yang tidak tinggal bersama di tengah-tengah keluarga.
Selain itu juga disebabkan oleh adanya kematian orangtua, situasi yang
penuh dengan kekerasan sehingga salah satu pihak dari orangtua terpaksa
4. Perceraian
karena berbagai masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh suami-istri maka
kekerasan dalam keluarga yang dapat mencederai salah satu pihak, baik istri
ataupun suami dan bahkan anak-anak mereka. Selain itu juga disebabkan oleh
perceraian harus menjadi upaya terakhir dari proses rekonsiliasi yang gagal.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau ditinggalkan oleh salah satu pasangan baik istri atau suami. Pengalaman
menyakitkan bagi pihak suami atau istri yang ditinggalkan dan juga bagi
anggota keluarga yang lainnya. Dalam artikel ini juga disebutkan bahwa
orang Katolik yang bercerai kemudian menikah kembali dengan orang lain.
Melalui seruan Apostolik Amoris Laetitia 242 ini Paus Fransiskus mengajak
Seruan Apostolik Amoris Laetitia art 245 juga menyoroti akibat dari
korban dari perceraian kedua orangtuanya. Melalui artikel ini Paus Fransiskus
sandera! Anda berpisah karena banyak masalah dan alasan. Hidup telah
memberikan anda ujian ini, tetapi anak-anak Anda tidak harus menanggung
Mereka harus bertumbuh dengan mendengar ibu mereka berbicara yang baik
mereka”.
bapak atau ibu dengan tujuan untuk membalas dendam pada pasangan dapat
pendidikan.
keluarganya yang diakibatkan oleh kematian. Seorang istri atau suami yang
Tuhan.
E. Rangkuman
Seperti yang telah dituliskan di atas bahwa dalam bab III ini penulis
kesulilan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Hal ini disebabkan oleh
orangtua yang tidak memiliki waktu yang cukup bagi anak-anak, anak-anak yang
mulai kecanduan dengan internet dan televisi, sehingga hal ini membuat orangtua
Selain itu juga adanya kecannduan obat-obatan terlarang, alkohol dan judi
dalam rumah-tangga, dan hubungan yang buruk antara anak dan orangtuanya.
banyak terjadi bahkan tidak hanya terjadi di negara-negara Barat saja, tetapi juga
muda lebih memilih untuk hidup bersama di luar nikah karena pernikahan
dianggap sebagai tatanan hidup yang sudah ketinggalan zaman. Disamping itu
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga banyak pasangan muda yang takut untuk membangun komitmen melalui
Paus Fransiskus juga menyoroti bahwa adanya kegagalan dari masyarakat untuk
negara-negara yang telah mengakui hak dan partisipasi dari kaum perempuan di
bidang politik, sosial, pekerjaan, dan upah yang diterima. Namun Paus
Fransiskus juga menyoroti bahwa masih banyak juga negara-negara yang kurang
menghargai hak dari kaum perempuan. Contohnya adalah pemberian upah yang
sebagai suami dan ayah bagi keluarganya. Kehadiran seorang ayah sangat
dengan orang yang berbeda agama maupun Gereja. Seperti pada Seruan
Apostolik Amoris Laetitia 247 dan 278 kesuliatan yang dihadapi pasangan ini
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah ketika mereka mendidik anak secara Katolik. Selain pasangan beda agama
atau beda Gereja situasi kompleks yang dihadapi oleh keluarga Kristiani adalah
adanya anggota keluarga yang memiliki orientasi seksual yang berbeda baik gay
atau lesbian. Situasi kompleks yang dihadapi oleh keluarga adalah ketika
pasangan gay atau lesbian ini akan meresmikan hubumgan mereka kedalam
perkawian sakramen.
disebabkan oleh kematian salah satu pihak baik ayah atau ibu, atau salah satu
pihak ayah atau ibu yang tidak mau tinggal dengan keluarga mereka. Situasi ini
juga bisa disebabkan oleh kekerasan yang terjadi dalam kehidupan rumah-tangga
mereka.
pasangan suami-istri yang menikah secara Katolik dan perkawinan tersebut telah
Apostolik Amoris Laetitia 245 ketika perceraian harus terjadi oleh pasangan
suami-istri maka yang akan menjadi korban adalah anak-anak mereka. Anak-
anak dijadikan sandera oleh orangtuanya, maka dalam Seruan Apostolik Amoris
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia 246 juga menegaskan agar para
orangtua dan para petugas pastoral harus memberikan pendampingan bagi anak-
anak yang orangtuanya bercerai. Pengalaman akan perceraian yang dialami oleh
anggota keluarga yang ditinggalkan menjadi marah dengan Tuhan. Oleh karena
itu Paus Fransiskus mengajak para Imam dan petugas pastoral untuk
dilenyapkan.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
A. Pengantar
Dalam bab III penulis telah membahas mengenai masalah, tantangan dan
situasi krisis yang terdapat dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia yang sering
dihadapi oleh keluarga-keluarga Kristiani saat ini. Pada bab IV dalam penulisan
Laetitia.
dengan dialog yang berlangsung selama Sinode telah mengarahkan para Bapa
Sinode untuk mencari langkah-langkah Pastoral baru yang lebih praktis dan
efektif, dengan memperhatikan ajaran Gereja, dan kebutuhan yang dihadapi oleh
pendapat dari para Bapa Sinode yang menekankan bahwa keluarga Kristiani
hidup keluarga.
tentang seorang penabur dan dengan perumpamaan ini Paus Fransiskus ingin
pula oleh Paus Fransiskus bahwa reksa pastoral yang disampaikan kepada
Dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia art 201 ditegaskan bahwa reksa
Kristiani tidak hanya berhenti pada warta teoretis saja, tetapi juga harus berkaitan
Selain itu ditekankan juga bahwa proses evangelisasi dengan jelas mengecam
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kekerasan. Selain itu Paus Fransiskus juga menekankan untuk mendorong kaum
dalam Reksa Pastoral keluarga diberikan oleh Paroki. Paroki menjadi tempat
formasi Pastoral yang lebih memadai. Tenaga Pastoral itu terdiri dari para Imam,
sayangnya banyak para pelayan Pastoral tertahbis yang kurang dibekali dengan
Apostolik Amoris Laetitia artikel 203 ditekankan bahwa para Seminaris perlu
keluarga. Dalam proses pembinaan bagi Seminaris harus dipastikan agar mereka
pelayan yang baik di tengah-tengah umat. Maka dari itu para Seminaris
petugas Pastoral terutama kaum awam perlu dilatih agar dapat mendampingi
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melibatkan bantuan dari para guru, konselor, dokter keluarga, komunitas medis,
pekerja sosial, pengacara dan para ahli yang memiliki pengalaman dalam hal
mengutip dari para Bapa Sinode yang menegaskan bahwa para petugas Pastoral
harus dapat membantu kaum muda untuk menemukan nilai dan kekayaan dalam
yang dihadapi oleh keluarga-keluarga saat ini menuntut usaha yang lebih keras
untuk mengadakan persiapan perkawinan. Maka dari itu para Bapa Sinode
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diingat pula bahwa peserta calon penerimaan Sakramen perkawinan tidak perlu
diberikan banyak materi, yang terpenting adalah para peserta dibantu untuk
hidup.
itu persiapan perkawinan juga perlu didukung dengan sumber daya Pastoral yang
Pastoral persiapan perkawinan kedua calon mempelai harus diberi waktu untuk
dukungan dari orangtua calon mempelai, hal ini bertujuan agar kedua calon
kursus perkawinan yang sedang dijalani oleh calon pasangan suami-istri, para
Dengan demikian pasangan calon suami istri dapat menyadari kegagalan yang
jalani. Selain itu, mereka juga harus dibantu untuk memahami cinta dan
komitmen sehingga keputusan untuk menikah adalah keputusan sejati dan stabil.
tersebut bisa menolong untuk menggali hal-hal positif dalam diri pasangan.
Pasangan calon suami-istri harus bisa bertahan dalam situasi konflik dan
210).
selama kursus persiapan perkawinan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang calon suami-istri harus diberi pemahaman bahwa hidup perkawinan yang
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan mereka jalani bukanlah ujung dari perjalanan hidup mereka, tetapi
menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan bersama. Maka dari itu, reksa
Pastoral pra-nikah dan reksa Pastoral perkawinan harus bisa membantu calon
pasangan suami-istri untuk dapat memperdalam cinta kasih suami-istri dan cara
juga bahwa bantuan Pastoral yang diberikan kepada peserta calon penerimaan
Sakramen perkawinan bukan hanya berasal dari kekayaan ajaran Gereja saja,
tetapi juga cara-cara praktis, sarana-sarana konkrit, dan strategi yang berasal dari
perkawinan hanya berfokus pada undangan, pakaian, dan pesta sehingga ketika
mereka datang pada upacara perkawinan mereka sudah lelah dan kehabisan daya.
antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang dikuduskan dengan karunia
Allah. Maka dari itu Paus Fransiskus mengajak kaum muda, terlebih calon
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perlu menghayati arti dari sebuah komitmen yang luhur dalam janji perkawinan.
Bagi orang beriman dengan perjanjian nikah dan kesatuan tubuh antara seorang
laki-laki dan perempuan ditafsirkan sebagai tanda atau simbol perjanjian dan
dan semua tatacara yang mengikutinya. Dalam seruan Amoris Laetitia 214 ini
suami-istri memiliki makna kesatuan yang kekal dan hanya maut yang dapat
berkomitmen yang akan berlangsung seumur hidup. Untuk itu calon suami-istri
pengaruh bagi kehidupan suami-istri secara permanen. Maka makna dari setiap
Perkawinan
mencintai seumur hidup. Hal ini juga penting karena suami-istri yang baru saja
menikah masih mudah rapuh; biasanya pasangan saling jatuh cinta hanya karena
mereka, keputusan menikah yang diambil terlalu cepat karena berbagai alasan
dan ketidakmatangan dari pasangan itu sendiri sehingga pasangan yang baru saja
menikah harus menyelesaikan satu proses yang seharusnya terjadi selama masa
pertunangan.
perkawinan yang sekali dibangun dan selesai. Pasangan suami-istri perlu diberi
Sakramen Perkawinan.
diarahkan pada masa depan yang harus mulai mereka bangun. Dengan memulai
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
istri muda harus dibimbing untuk membangun harapan yang memiliki daya dan
kekuatan yang memungkinkan untuk dapat melihat dengan perfektif yang lebih
luas. Dengan harapan yang sama Paus Fransiskus mengajak pasangan suami-istri
Dalam tahap perkawinan yang baru suami-istri perlu belajar untuk duduk
keluarga tidak bisa diambil oleh salah satu pihak saja, karena pasangan suami-
kenyataan yang sulit dari pada yang dibayangkan maka dengan tergesa-gesa
pasangan suami-istri tersebut memutuskan untuk bercerai. Oleh karena itu para
karunia Allah dan tanggapan yang murah hati maka kerapuhan tersebut bisa
Humanae Vite (bdk.art 10-14) dan Seruan Apostolik Familiaris Consortio (art
diperkirakan akan lahir. Selain itu, suami-istri juga memiliki kewajiban untuk
bagi kehidupan suami-istri. Maka dari itu, mengutip dari anjuran Apostolik
untuk saling berdialog, untuk saling memeluk, untuk saling berbagi rencana, dan
memperhatikan satu sama lain, dan waktu yang dihabiskan bersama keluarga
tersebut bisa saling belajar meluangkan waktu, saling memandang, dan dapat
itu sendiri.
pasangan suami-istri muda mengenai cara untuk membagi waktu bersama dengan
memberikan makna dari kebersamaan mereka sehingga keluarga muda itu dapat
komunikasi dianggap penting terutama ketika gairah cinta dari pasangan keluarga
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
muda ini sudah mulai menurun. Mengingat bahwa ketika pasangan keluarga
muda ini tidak tahu cara meluangkan waktu untuk bersama-sama maka salah satu
atau kedua belah pihak akan mencari melalui gadget dan hal-hal negatif lainnya.
rutinitas mereka sendiri. Dengan rutinitas ini maka keluarga muda dapat
memupuk rasa stabilitas dan rasa aman yang sehat. Sesekali keluarga muda juga
harus menghadiri pesta dan merayakan peristiwa khusus dalam keluarga; dengan
muda untuk pertumbuhan iman mereka. Para Pastor harus mendorong keluarga
muda tersebut untuk membuat pengakuan dosa, mengikuti bimbingan rohani, dan
sesekali mengadakan retret khusus untuk kelompok keluarga muda. Selain itu,
para Pastor juga harus mendorong supaya didalam keluarga selalu ada
seruan ini Paus Fransiskus juga menekankan anjuran dari para Bapa Sinode
bahwa Sabda Allah adalah sumber hidup dan spiritualitas bagi keluarga.
bagi suami-istri, seminar yang dibantu oleh para pakar yang membahas tentang
kasih pasangan suami-istri agar tetap bertahan menghadapi aneka krisis yang
terjadi di dalam hidup perkawinan. Dalam hal ini Paus Fransiskus mengibaratkan
oleh suami-istri akan matang berkat pengalaman, perjalanan, dan kesetiaan dalam
hal-hal kecil. Mengutip dari perkataan Yohanes dari Salib Paus Fransiskus
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menegaskan bahwa bukti nyata kasih suami-istri adalah jika mereka tidak lagi
terbakar emosi tetapi dorongan untuk menikmati anggur manis dan pasangan
tersebut berhasil melewati krisis, kesulitan serta tantangan dalam hidup berumah-
tangga.
H. Tantangan Krisis
dengan berbagai krisis yang harus dihadapi oleh suami-istri. Paus Fransiskus
Selain itu melalui seruan Apostolik Amoris Laetitia 233 ini Paus Fransiskus
juga menyoroti tentang suami-istri yang menolak untuk menghadapi krisis dalam
permasalahan itu berlalu dengan sendirinya. Namun hal ini justru akan membuat
Dengan komunikasi itu pula membantu suami-istri untuk lebih memahami satu
sama lain sehingga mereka tidak menjadi asing antara satu sama lain.
Dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia 234 juga ditegaskan bahwa krisis
masa krisis ini memang sulit karena terkadang pasangan suami-istri cenderung
menarik diri dan tidak ingin membicarakan perasaan yang dimiliki oleh suami-
istri ini. Di saat-saat krisis terjadi salah satu hambatan yang dialami suami-istri
adalah membangun komunikasi antara satu sama lain. Suami-istri perlu dibantu
karena mereka menggangap bahwa bantuan pastoral suatu proses yang sulit
untuk dimengerti, tidak realistis dan tidak konkrit. Maka dari itu, harus menjadi
acuan bagi petugas pastoral untuk lebih peka terhadap beban, penderitaan, dan
beberapa krisis umum yang sering terjadi dalam kehidupan perkawinan. Krisis
yang biasanya terjadi misalnya krisis yang terjadi pada awal perkawinan. Krisis
ini terjadi karena suami-istri sedang berada pada tahap saling menyesuaikan diri
dan perhatian yang lebih. Selain itu juga suami-istri yang dihadapkan pada
Dalam seruan Apostolik Amoris Laetitia 236 juga disebutkan adanya krisis
Situasi ini dapat mengganggu kehidupan berkeluarga. Maka dari itu dibutuhkan
profesional.
menjadi alasan bagi mereka untuk berpisah. Ada situasi tertentu yang disebabkan
misalnya perasaan kurang dihargai, kecemburuan, dan adanya minat baru yang
seperjalanan, bahwa salah satu pihak tidak dapat sepenuhnya memenuhi impian
bahwa setiap krisis yang mereka lalui adalah kesempatan untuk mematangkan
komitmen mereka. Selain itu juga ditegaskan adanya proses pelayanan pastoral
I. Luka-luka lama
dialami oleh salah satu pihak dari pasangan suami-istri. Dalam Seruan Amoris
Laetitia 239 disebutkan bahwa salah satu pihak suami-istri yang kurang matang
menjadi lahan subur bagi krisis pribadi yang pada akhirnya dapat merusak hidup
adalah sikap mementingkan diri sendiri, tidak pernah merasa puas dengan cinta,
perkawinan. Relasi buruk antara orangtua dan saudara kandung yang tidak
Perlunya penyembuhan dan doa untuk memperloleh rahmat agar diampuni dosa
perkawinan agar proses pembatalan perkawinan bisa lebih mudah dan tidak
dengan adanya dua dokumen yang telah dibuat oleh Paus Fransiskus sudah
murah.
Uskup telah ditunjuk oleh Gereja untuk menjadi gembala dan hakim atas umat
yang dipercayakan pada Uskup yang bersangkutan. Maka dari itu pelaksanaan
dokumen ini menjadi tanggung jawab dari Uskup Diosesan. Ditegaskan pula
bahwa Para Uskup Diosesan juga harus mengadili beberapa kasus pembatalan
perkawinan dan memberikan akses yang lebih mudah kepada umat beriman
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam hal mendapatkan keadilan. Para Uskup Diosesan juga harus menyiapkan
berdialog dengan anggota keluarga yang sedang berduka. Lalu para Imam juga
perlu mendoakan keluarga yang sedang berduka agar keluarga tersebut bisa
meninggal. Para Imam juga harus menyadarkan supaya keluarga yang berduka
Salomo 3:2-3 Paus Fransiskus menegaskan bahwa Tuhan yang bangkit tidak
Selain itu dalam seruan Apostolik Amoris Laetitia 258 ditegaskan bahwa
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan dengan cara mendoakan mereka. Hal ini diinpirasikan oleh Kitab 2
Makabe 12:44-45. Selain itu juga terinpirasi oleh kisah para Santo/ Santa.
K. Pelaku Pastoral
Amoris Laetitia art 202 dan 204. Pada art 202 lebih ditekankan peran Pastor
berdampingan. Oleh karena itu dibutuhkan formasi yang memadai dari para
Imam, Diakon, Rohaniwan, katekis dan para perkerja Pastoral. Namun pelaku
Respon konsultasi juga mendesak bagi para pemimpin awam yang dapat
membantu para pelaku pastoral keluarga. Peran dari guru, konselor, dokter,
ditunjang dengan pelatihan pastoral yang baik maka dapat membantu Gereja
pastoral yang terdiri dari Para Uskup. Tugas utama dari para uskup ini adalah
Para uskup juga wajib menaruh perhatian yang istimewa pada kegiatan
Sama seperti yang ditegaskan oleh seruan Apostolik Amoris Laetitia para
Imam adalah unsur penting di dalam Pastoral keluarga, tugas ini juga berlaku
bagi para Diakon. Tanggungjawab Imam dan diakon tidak hanya perkara-perkara
cacat. Para religius juga bisa mengujungi keluarga-keluarga, merawat orang sakit
seperti perceraian.
bertanggungjawab.
Pendampingan pastoral keluarga juga dapat diberikan oleh para ahli baik
dokter, ahli hukum, psikologi dan para konsultan keluarga. Pendampingan yang
kepada keluarga-keluarga.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L. Rangkuman
pastoral yang terdapat dalam Seruan Apostolik Amoris Laetitia. Sub-bab pertama
membahas tentang perlunya mewartakan Injil kepada keluarga saat ini yang
menegaskan bahwa keluarga adalah pelaku utama reksa pastoral. Lalu ditegaskan
pula bahwa dalam reksa pastoral keluarga tidak perlu diberikan materi yang
berlebihan. Selain itu juga ditegaskan bahwa sumbangan utama dalam reksa
para seminaris, dan para tenaga ahli baik psikolog, dokter keluarga, konselor serta
para katekis.
juga menyoroti hal-hal yang biasanya dipersiapkan oleh pasangan suami-istri dan
hal-hal yang bersifat lahiriah. Dalam sub-bab ini juga diberi penegasan bahwa
pasangan suami-istri baru harus tetap didampingi karena merupakan priode yang
penting. Suami-istri baru juga perlu diberikan cara-cara praktis untuk dapat
Dalam bab IV ini juga ditegaskan agar para petugas pastoral mampu
masalah yang terjadi. Selain itu para petugas pastoral harus mendampingi
keluarganya.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
pastoral dalam keluarga menurut seruan Apostolik Amoris Laetitia. Dalam bab akhir
dalam penulisan skripsi ini penulis akan membuat kesimpulan dari pembahasan-
pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Penulis juga akan memberikan saran yang
kiranya dapat bermanfaat bagi para Imam dan para petugas pastoral sebagai
A. Kesimpulan
perempuan dimana perjanjian kasih tersebut berasal dari Sang Pencipta. Selain
itu perkawinan juga memiliki sifat yaitu kesatuan dan tak-terceraikan. Paus
Katolik adalah sebuah rahmat yang tidak boleh dianggap sebagai suatu beban
bagi suami-istri.
lahirnya generasi baru dengan demikian maka, suami-istri dituntut untuk menjadi
orangtua yang baik bagi anak-anak yang lahir dari suami-istri tersebut.
menerima rahmat Roh Kudus yang berasal dari Yesus maka dari itu suami-istri
bukan hanya sekedar ritual kosong yang tidak ada maknanya atau sebagai tanda
diterima oleh suami-istri diwujudkan dengan saling menyerahkan diri dan dengan
Keluarga juga disebut sebagai eccleciae domistica atau keluarga sebagai bentuk
mini dari Gereja dimana di dalam keluarga menjadi tempat kelahiran generasi
baru dan tempat pendidikan serta pewarisan kekayaan iman bagi generasi baru
tersebut.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah mendidik anak-anak yang telah terpapar oleh kecanduan internet, televisi
dan hiburan yang tidak sehat lainnya. Para orangtua sulit untuk mendidik anak-
anak mereka terutama mewariskan kekayaan iman Katolik yang disebabkan oleh
masalah berikutnya adalah adanya kecanduan narokoba, minuman keras dan judi
berikutnya adalah adanya praktik hidup bersama diluar nikah yang dilakukan
oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan. Masalah berikutnya adalah adalah
pengakuan akan hak dan perempuan yang masih belum sepenuhnya diakui oleh
suami-istri yang menikah dengan pasangan beda Gereja dan bahkan beda agama
hal ini menyulitkan bagi kehidupan suami-istri terutama ketika mereka harus
Selain itu juga adanya anggota keluarga yang mengalami orientasi seksual yang
berbeda yaitu gay atau lesbian bahkan ada usulan untuk menyatukan mereka
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disebabkan oleh adanya salah satu pihak baik ayah atau ibu tidak tinggal atau
enggan tinggal bersama dengan anggota keluarga yang lainnya. Ada pula
yang telah bercerai namun pasangan salah satu pihak ingin menikah lagi. Paus
bagi mereka yang masih dalam tahap persiapan pernikahan, pendampingan bagi
mereka yang baru saja menikah maupun keluarga yang mengalami masa-masa
sulit, seperti perceraian, menjadi korban pelecehan, dan kekerasan dalam rumah-
tangga. Selain itu Paus Fransiskus juga menaruh perhatian bagi mereka yang
B. Saran
yang dapat diberikan kepada Paroki, Romo Paroki, para petugas pastoral, para
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bantul.
4. Bagi umat di Lingkungan, Wilayah ataupun Paroki St. Yakobus Bantul perlu
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Catur Raharso, Alf. (2006). Paham Perkawinan dalam Hukum Gereja Katolik.
Malang: Dioma.
Fransiskus. (2016). Amoris Laetitia. (Komisi Keluarga KWI dan Couples Of Christ
Indonesia. Penerjemah). Jakarta: Dokpen.
Yohanes Paulus II. (2015). Kitab Hukum Kanonik. Jakarta: Obor Bekerjasama
dengan Serikat KWI. ( Dokumen Asli Diundangkan Tahun 1983.
80