You are on page 1of 109

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI INDONESIA TAHUN 1980

SAMPAI SEKARANG
Ayu Mirawati, Kharin Yulida, Moh. Sofi Sufyan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi pertanian tidak lepas dari peradapan sejarah Bangsa Mesir.
Peradaban di Mesir dimulai di lembah Sungai Nil. Hal ini disebabkan karena kesuburan
tanah di sekutar lembah Sungai Nil yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur.
Hal ini pula yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun
peradapan di tempat tersebut. Air Sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk
bertani. Air Sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-
terusan dan waduk secara sederhana. Dan dari Mesir tersebut teknologi pertanian mulai
dikenal diseluruh dunia, termasuk Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai
mata pencaharian dari mayoritas penduduknya sejak tahun 1980-an sampai sekarang.
Dengan demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian.
Pada zaman dahulu teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas
pangan dalam pertanian sangat minim. Untuk membajak tanah pertaniannya, para petani
masih menggunakan hewan sapi atau kerbau. Sedangkan untuk mengairi lahan
pertaniannya, para petani lebih menggantungkan pada air hujan.
Dewasa ini di Indonesia para sarjana pertanian sudah mulai bekerja sama dengan para
petani untuk meningkatkan produktivitas pangan dari sektor pertanian. Langkah yang
diambil adalah dengan menciptakan alat traktor untuk memudahkan petani membajak
lahan pertaniaannya. Membuat saluran irigasi untuk menyirami lahan pertanian petani agar
tidak lagi tergantung pada air hujan.
Tidak hanya itu untuk meningkatkan produktivitas pangan disektor pertanian dimasa
depan, perlu dibuat pupuk-pupuk organik seperti pestisida untuk mengusir hama tanaman.
Selain itu pendekatan pertanian dengan sistem usaha agribisnis juga perlu dikembangkan,
untuk perkembangan pertanian dimasa depan.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah teknologi pertanian?
2. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada saat ini?
3. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada masa depan untuk
meningkatkan produksivitas pangan?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahuai sejarah teknologi pertanian.
2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada saat ini.
3. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada masa depan
untuk meningkatkan produksivitas pangan.

2.1 Sejarah Teknologi Pertanian.


Masa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan tidak mungkin dipisahkan
dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidup pada masa-masa
sebelumnya. Betapa sulitnya bertahan hidupdalam kala plestosen dan pasca plestosen tercermin
dari sangat lambat dan memakan waktu yang panjang (Njoned & Notosusanto, 2010).
Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia
modern, mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia
berkelompok dan hidup dengan cara berpindah-pindah (nomaden) dari satu tempat ke tempat

1
lain. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara mengumpulkan buah-buahan, biji-bijian, atau
hasil pertanian lain yang dapat dimakan, atau menangkap hewan.
Menurut naskah kuno, terungkap bahwa sekitar 10.000-8.000 tahun SM masyarakat di
daratan Cina, yang berdiam di lembah Sungai Kuning, mulai mengenal cara bercocok tanam
juwawut dengan mengolah tanah menggunakan alat pengolah tanah berupa sebilah kayu yang
ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebagai awal
dikenalkannya kegiatan pertanian, dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi
pertanian berupa pembuatan alat pengolahan tanah (Djumali dan Illah, 2005).
Selain dikenal sebagai bangsa bahari, Indonesia juga dikenal sebagai bangsa agraris sdari
tahun 1980. Dalam arti bahwa dalam mengusahakan pola mata pencahariannya, mayoritas
penduduk bercocok tanam padi di sawah yang basah dengan sistem irigasi. Sistem pertanian
dengan irigasi ini memang sudah dikenal sejak dahulu, bahkan dalam sejumlah prasasuti
berbahasa Jawa Kuno dan gambar-gambar relief candi membuktikan bahwa sistem irigasi telah
dikenal dan dipraktikkan orang pada masa Hindu-Buddha (Vaughn, 1992) .
Pengetahuan dan teknologi pertanian sawah dengan pengairan secara irigasi menjadi
sesuatu yang penting bagi masyarakat yang berpola mata pencarian bertani sawah, dan ini
berbeda dengan pola lainnya. Pertanian dengan irigasi atau pertanian sawah merupakan
perkembangan dari pertanian ladang. Faktor apa yang mendorong perubahan dari pertanian
ladang ke pertanian sawah sulit diketahui dengan pasti. Beberapa ahli awalnya mengira bahwa
pertambahan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat,
sedangkan lahan yang tersedia relatif tidak semakin luas (Mundardjito, 2009).
Teknik pertanian (agricultural engineering), sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik pada
kegiatan pertanian, dapat dianggap sebagai hibrida antara ilmu terapan teknik (sipil, mesin,
listrik, kimia, dll) dan ilmu terapan pertanian (dari botani, zoologi, fisiologi, dll) muncul sebagai
jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh manusia berkaitan dengan kebutuhan pangan,
sandang, dan papan. Usaha tani skala besar pada areal yang luas tidal lagi mungkin dilakukan
oleh tenaga manusia dan hewan. Mekanisasi pertanian (agricultural mechanization) berkembang
di AS dan Eropa pada abad ke-18 untuk memecahkan masalah tersebut, dari pengerjaan lahan,
pengairan, penanaman, sampai pemanenan. Kegiatan pascapanen dan penyimpanan, banyak
menerapkan teknik sipil, mesin, dan listrik dalam kegiatan pertanian. Bidang cakupan teknik
pertanian antara lain sebagai berikut :
 Alat dan mesin budidaya pertanian mempelajari dan bergiat dalam penggunaan,
pemeliharaan, dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian.
 Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan dengan irigasi,
pengawetan, dan pelestarian sumber tanah dan sumberdaya air.
 Energi dan elektrifikasi pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya
serta penerapannya untuk kegiatan pertanian.
 Lingkungan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan
perancangan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk
unit penyimpanan tanaman dan peralatan pusat pengolahan dan system pengendalian
iklim serta sesuai keadaan lingkungan.
 Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan
hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau
penggunaan lain.
Perkembangan ilmu system pada tahun 1980-an memberikan imbas pada bidang teknik
pertanian, dengan berkembangnya ranah system dan manajemen mekanisme pertanian, yang
merupakan penerapan manajemen dan analisis system untuk penerapan manajemen dan
analisis system untuk penerapan mekanisasi pertanian.

2
Penerapan ilmu system secara lebih khusus sangat menopang perkembangan teknologi
pertanian sebagai kegiatan industri, dalam cabang/subspecies atau bahkan hibrida ilmu teknik
system industri yang kemudian hari menjadi landasan teknologi industri pertanian
(Mangunwidjaja, 1993, 1998).
Sasaran akhir yang ingin dicapai dalam pembangunan pertanian nasional adalah
bagaimana memberikan kehidupan yang lebih baik (kesejahteraan) kepada petani dan
keluarganya. Ada 4 faktor penting yang perlu diketahui sebagai landasan untuk meningkatkan
taraf kehidupan/kesejahteraan petani, yaitu :
 Produktivitas tinggi : diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan, pemupukan,
pengendalian hama penyakit dan kegiatan teknis budidaya lainnya.
 Kualitas produksi baik : diperoleh melalui cara panen yang baik, pengelolaan hasil
panen dan system transportasi.
 Usaha pendapatan tambahan dan diversivikasi : di samping usaha pokok komoditas
perkebunan, pengembangan farming system dilakukan melalui usaha pertanian pangan,
palawija, peternakan, perikanan dan lain-lain.
 Kemitraan (usaha patungan) : petani melalui organisasinya bekerjasama dengan mitra
usaha untuk mendapatkan sumber pembiayaan dalam meningkatkan pendapat,
membangun pabrik (usaha patungan) dan bekerjasama dalam pemasaran.
Untuk mempersiapkan ke-empat faktor diatas, petani perlu mempersiapkan hal sebagai
berikut :
 Sumber daya manusia profesional : mereka harus meningkatkan pengetahuan, keahlian
dan perilaku (moral), sehingga dapat menjalankan aktivitas mereka, baik dalam kegiatan
produksi, pengolahan dan pemasaran.
 Hubungan harmonis, kompak dan kebersamaan : hubungan ini harus dimotivasi dan
difasilitasi, sehingga hubungan yang harmonis dan kompak di antara petani menjadi
pendorong dan menumbuhkan semangat dalam melaksanakan segala aktivitas mereka.
 Kelembagaan kuat dan berfungsi : Kelembagaan yang dibangun atas dasar sumber daya
manusia profesional dan kebersamaan (baik fisik maupun mental) yang difasilitasi dari
bawah ke atas (bottom up) akan lebih kuat dan bermanfaat dalam melayani kebutuhan
anggotanya. Untuk menumbuhkan kepercayaan anggota terhadap kelembagaannya,
perlu difasilitasi agar petani melalui kelembagaannya memiliki system keuangan
transparan. Kelembagaan petani yang dibangun oleh individu petani melalui kelompok
produktif secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya dibentuklah
gabungan kelompok sebagai embrio penumbuhan dan pengembangan koperasi.

2.2 Perkembangan Teknologi Pertanian di Indonesia Pada Saat Ini.


Adapun perkembangan pertanian saat ini sebgai berikut :
Situasi pertanian daerah tropis menunjukkan bahwa peruban terjadi dalam dua jalur .
pada mulanya pertanian di daerah tropis bergantung pada sumber daya alam. Pengetahuan,
keterampilan dan Institusi lokal. Sistem–sistem pertanian yang bermacam-macam dan khas
setempat telah berkembang melalui proses mencoba–coba yang panjang dimana akhirnya
ditemukan keseimbangan antara masyarakat yang berbasis sumber dayanya, produksi di
tunjukkan pada keluarga dan masyarakat subsisitem. Cara kerja sesama anggota masyarakat
telah dikembangkan dengan baik (Rachman,dkk, 2003) .
Sistem pertanian traditioanal terus berkembang dalam suatu interaksi yang konstan
dengan budaya dan ekologi lokal. Ketika kondisi untuk pertanian berubah misalnya, karena
jumlah penduduk atau pengaruh nilai-nilai asing, sistem pertanian juga mengalami perubahan.
Dimana adaptasi terhadap tekan yang baru itu tidak cukup cepat, basis sumber daya alam secara
perlahan menjadi rusak , seperti halnya bagi masyarakat yang bergantung pada sumber daya

3
tersebut. Banyak sekali masyarakat petani yang mengalami disintegrasi karena kurangnya
kemampun lokal untuk mengendalikan perubahan yang mengebabkan degradasi lingkungan
yang semkin prah misalnya : di daerah Mesopotamia sepanjang sungai Tigris dan Eufrat,
budaya mayan kuno di Amerika tengah dan peradaban Mediteranian kuno di Phoenicia ,
Mesir, Yunani dan Roma (Hidayat,dkk, 2006).
Banyak sistem pertanian tradisioanal yang berlangsung dan bertahan selama berabad –
abad dalam hal kemampuan untuk mempertahankan tingakat produksi yang stabil dan terus
menetus. Namun demikian sistem tersebut terpaksa mengalami perubahan yang begitu cepat
selama dan semenjak zaman penjajahan pengenalan pendidikan dan teknologi asing di bidang
pertanian dan kesehatan, tekanan jumlah penduduk yang semakin meningkat, perubahan
dalam hubungan sosial dan politik dan penggabungan dalam suatu sistem pasar international
yang dikuasai secara eksternal. Pada mulanya sistem pertahan yang berorientasi subsisten telah
berkembang menjadi sistem yang berorientasi pasar dan komonikasi yang semakin baik telah
meningkatkan permintaan barang- barang konsumen (Besari, 2008).
Sistem pertanian ini mengkonsumsikan sumber-sumber yang tak dapat diperbaharui ,
seperti minyak bumi, dan pospat dalam tingakat membahayakan. Sistem perntanian seperti ini
berorientasi pasar dan membutuhkan modal besar. Diperkirakan bahwa sekitar 1,4 miliar
manusia atau kurang lebih seperempat peduduk dunia termasuk di Indonesia, hidupnya
tergantung pada bentuk pertanian semacam ini. Bentuk pertanian ini di dapati di daerah-
daerah pedalaman yang tadang hujan dan berlereng di negara Indonesia. Seperti lahan kering,
lahan dataran tinggi, dan lahan perhutanan dengan tanah yang rapuh dan bermasalah,
dipandang dari segi luas (Hidayat, 2006).

2.3 Perkembangan Teknologi Pertanian di Indonesia Pada Masa Depan Untuk


Meningkatkan Produktivitas Pangan.
Pengamatan empiris menunjukan bahwa tidak banyak negara didunia ini yang dapat
mencapai tahapan pembangunan berkelanjutan yang digerakkan oleh sektor isdustri berbasis
ilmu dan teknologi modern tanpa didahului dengan pencapaian tahapan pembangunan
pertanian yang handal dan kuat.
Di Indonesia perencanaan pembangunan dan pelaksanaan pertanian dikelola dengan
baik. Pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan baik dapat meningkatkan ekonomi
sekaligus produktivitas pangan bagi penduduknya. Pada masa lalu, khususnya beberapa tahun
menjelang krisis ekonomi, sektor pertanian lebih diarahkan sebagai sektor penunjang dan
pendukung pembangunan. Akibatnya, walaupun tingkat produktivitas berbagai komoditas
pertanian berhasi ditingkatkan dan pertumbuhan ekonomi nasional juga tinggi, tetapi
pertumbuhannya tidak merata ( Husodo,dkk, 2004).
Terjadinya krisis ekonomi tahun 1997-1998 telah memberikan pelajaran yang berharga
bagi bangsa Indonesia. Sektor industri yang selama ini diharapkan untuk menjadi andalan
dalam memecu pertumbuhan ekonomi ternyata tidak mampu bertahan. Sementara itu, sektor
pertaniaan yang kurang diperhatikan sejak Repelita V tetap tumbuh pasitif pada awal krisis
ekonomi.
Untuk meningkatkat produktivitas pertanian di Indonesia di masa depan, perlu adanya
pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem usaha agribisnis. Sejak dimulainya Repelita
I pada tanggal 1 April 1969, peningkatan produksi pertanian khususnya beras menjadi target
pembangunan nasional Indonesia. Untuk keperluan itu faktor penunjang peningkatan
produksi pertanian perlu dibangun. Sang Hyang Seri (industri benih nasional) didirikan pada
tahun1971. Demikian juga dengan Bulog, lembaga perkreditan, jaringan irigasi, jalan desa, dan
pasar beras (Noto Adi,dkk, 2007).
Jika diamati dengan seksama, peningkatan produktivitas pertanian yang tercatat dalam
statistik cukup respectable. Dengan kata lain upaya peningkatan produksi cukup berhasil. Oleh
4
karena itu, paradigma pembangunan pertanian yang hanya meningkatkan produksi tanpa
meningkatkan pendapatan petani perlu dikoreksi. Oleh sebab itu perlu dikembangkan
paradigma baru. Paradigma baru tersebut adalah pendekatan agribisnis.
Konsep agribisnis pertama kali diperkenalkan oleh John H. Davis pada tahun 1955.
Agribisnis mempunyai tiga ruang lingkup kegiatan yaitu:
1. Pembuatan dan penyaluran sarana produksi untuk kegiatan budi daya pertanian.
2. Kegiatan budi daya atau produksi dalam usaha tani.
3. Penyimpanan, pengolahan,serta distribusi berbagai produk-produk yang memakai
komoditas pertanian sebagai bahan baku.
Di Indonesia, konsep dan pemikiran sistem usaha agribisnis juga dikembangkan
antara lain oleh Prof. Bungaran Saragih dengan modifikasi sesuai dengan kepentingan dan
perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Disisi lain agribisnis merupakan usaha
meningkatkan efisiensi sektor pertanian hingga kegiatan yang sangat produkktif melalui proses
modermisasi pertanian dalam peningkatan produktivitas pangan di Indonesia dimasa yang akan
datang (Husodo,dkk, 2004).
Melalui modernisasi disektor agribisnis dalam skala nasional, menerimaan nilai tambah
dapat ditingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi. Untuk menunjang
agribisnis perlu juga digunakan pestisida.
Pestisida (dalam bahas Inggris: pestisida) secara harafiah berarti pembunuh hama.
Pestisida digunakan dibidang pertanian agribisnis, secara spesifik sering disebut produk
perlindungan tanaman. Agar tanaman yang ditanam tidak terserang hama perlu pestisda untuk
membasmi hama tanaman pertanian tersebut. Pembasmian hama dengan pestisida bertujuan
untuk meningkatkan produksivitas tanaman yang ditaman agar produksi tamanan lebih
banyak. Dan persediaan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk di
Indonesia mencukupi (Mangunwidjaja, 2005)
Selain itu sistem pengolahan tanah pertanian yang baik, guna meningkatkan
produktifitas pangan juga perlu digalakan. Pengolahan tanah pertanian dengan menggunakan
mesin traktor sebagai alat untuk membajak tanah pertanian juga sangat mempengaruhi subur
tidaknya tanah itu kelak bila ditanami. Penggunaan pupuk-pupuk organik juga sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman yang ditaman.

KESIMPULAN
Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia
modern, mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia
berkelompok dan hidup dengan cara berpindah-pindah (nomaden) dari satu tempat ke tempat
lain. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara mengumpulkan buah-buahan, biji-bijian, atau
hasil pertanian lain yang dapat dimakan, atau menangkap hewan.
Menurut naskah kuno, terungkap bahwa sekitar 10.000-8.000 tahun SM masyarakat di
daratan Cina, yang berdiam di lembah Sungai Kuning, mulai mengenal cara bercocok tanam
juwawut dengan mengolah tanah menggunakan alat pengolah tanah berupa sebilah kayu yang
ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebagai awal
dikenalkannya kegiatan pertanian, dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi
pertanian berupa pembuatan alat pengolahan tanah.
Pengetahuan dan teknologi pertanian sawah dengan pengairan secara irigasi menjadi
sesuatu yang penting bagi masyarakat yang berpola mata pencarian bertani sawah, dan ini
berbeda dengan pola lainnya. Pertanian dengan irigasi atau pertanian sawah merupakan
perkembangan dari pertanian ladang. Faktor apa yang mendorong perubahan dari pertanian
ladang ke pertanian sawah sulit diketahui dengan pasti. Beberapa ahli awalnya mengira bahwa
pertambahan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat,
sedangkan lahan yang tersedia relatif tidak semakin luas.
5
Untuk meningkatkat produktivitas pertanian di Indonesia di masa depan, perlu adanya
pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem usaha agribisnis. Sejak dimulainya Repelita
I pada tanggal 1 April 1969, peningkatan produksi pertanian khususnya beras menjadi target
pembangunan nasional Indonesia. Untuk keperluan itu faktor penunjang peningkatan
produksi pertanian perlu dibangun. Sang Hyang Seri (industri benih nasional) didirikan pada
tahun1971. Demikian juga dengan Bulog, lembaga perkreditan, jaringan irigasi, jalan desa, dan
pasar beras.
Melalui modernisasi disektor agribisnis dalam skala nasional, menerimaan nilai tambah
dapat ditingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi. Untuk menunjang
agribisnis perlu juga digunakan pestisida.
Selain itu sistem pengolahan tanah pertanian yang baik, guna meningkatkan
produktifitas pangan juga perlu digalakan. Pengolahan tanah pertanian dengan menggunakan
mesin traktor sebagai alat untuk membajak tanah pertanian juga sangat mempengaruhi subur
tidaknya tanah itu kelak bila ditanami. Penggunaan pupuk-pupuk organik juga sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman yang ditaman.
DAFTAR RUJUKAN

Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi Di Nusantara 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba
Teknika.
Djoened, Poesponegoro, M. Notosusanto, Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia I.
Jakarta: Balai Pustaka.
Hidayat, Bernadus.dkk. 2006. Pertanian Masa Depan. Yogjakarta: Kanisius.
Mangunwidjaja, D.1993-1998. Agroindustri Pedesaan untuk Memberdayakan Ekonomi Rakyat.
Jurusan teknologi Industri Pertanian. Bogor: Fateta IPB.
Mangunwidjaja, D. Sailah, Illah. 2005. Pengantar Teknologi Pertanian. Depok: Penebar Swadaya.
Mundardjito, dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia (Sistem Teknologi). Jakarta: Rajawali Pers.
Noto, Adi Prawiro, T.dkk. Rasionalisasi Penggunaan Sumber Daya Air di Indonesia. Diakses dari
http://www. Faperta.ugm.ac.id pada 20 Februari 2012.
Rachman, B, E. Pasandara dan K. Kariya. 2003. Kelembagaan Irigasi Dalam Perspektif Otonomi
Daerah. Jurnal Litbang Pertanian.
Vaughn, E.Hansen. 1992. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Yogjakarta: Erlangga.
Yudo, Husoda. Siswowno, dkk. 2004. Pandangan Srategi Pada Pakar Untuk Kemajuan Pertanian
Indonesia. Depok: Swadaya.
.

PERKEMBANGAN MESIN DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN


MANUSIA
Arfan Puji Mariono, Cinditya Dwi Yuniar, M. Haris Mahfudh,

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menarik untuk disinggung, bahwa perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat
ini telah mencapai masa yang terlalu cepat. Ilmu pengetahuan merupakan suatu sistem yang
dikembangkan oleh manusia untuk mengetahui keadaan lingkungannya, srta menyesuaikan
diri dalam rangka untuk kelangsungan hidupnya. Pada masa prailmiah ilmu pengetahuan
diperoleh dari proses empiris (turun-temurun), kemudian setelah lama berkembang ilmu
pengetahuan diperoleh dari proses eksperimen dan logika. Ilmu pengetahuan juga tidak akan
lepas dari suatu peradapan, karena peradaban juga dipakai untuk menyebut suatu kemajuan
yang dapat dilihat dari sistem teknologi, seni, sistem kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang
6
maju dan kompleks (Badri Yatim 2008:2). Ilmu pengetahuan dasar yang tidak terpengaruh oleh
ruang dan waktu lebih bersifat universal, daripada ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tergantung pada lingkungan dan zamannya(T. Jacob 1993:7).
Teknologi merupakan suatu ilmu yang diterapkan. Teknologi lebih terpengaruh oleh
lingkungan dan waktu, tidak terkecuali teknologi mesin. Teknologi mesin apabila dilihat dari
perkembangannya, merupakan suatu sarana yang digunakan untuk mengganti tenaga manusia
yang berlebihan diubah menjadi tenaga yang murah dan efisien. Saat ini, teknologi mesin
berkembang sekitar ±3 abad setelah penemuannya. Namun perkembangannya dirasakan terlalu
cepat dengan umurnya yang masih baru tersebut. Teknologi mesin sekarang in telah
berkembangan keseluruh dunia, sehingga dampaknya telah berkembang ke seluruh masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi ini sangat tergantung oleh para penggunanya.
Dampak positifnya mungkin sangat dirasakan oleh manusia, tetapi dampak negatifnya mungkin
tidak terlalu dirasakan oleh manusia secara langsung, lingkunganlah yang sangat terpengaruh
oleh dampak yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut.
Manusia dituntut untuk bijak dalam menggunakan teknologi mesin, karena lama-lama
dampak negatifnya pasti akan dirasakan oleh manusia sendiri. Mungkin bukan generasi
sekarang yang merasakan, tetapi generasi yang akan datang yang akan merasakan dampaknya.
Namun manusia juga dituntut untuk mampu menciptakan sebuah solusi yang mampu
mengganti teknologi yang memberi dampak negatif, menjadi teknologi yang lebih baik.
Sehingga generasi berikutnya akan dapat menikmati keindahan lingkungan di bumi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka bisa ditarik suatu rumusan
masalah yang dapat digunakan untuk memahami makalah ini. Rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1. Bagaimana pandangan manusia tentang teknologi?
2. Bagaimana munculnya teknologi mesin?
3. Bagaimana perkembangan teknologi mesin dan dampaknya terhadap kehidupan manusia?

2. PEMBAHASAN
2.1 Pandangan Manusia terhadap Teknologi
Teknologi merupakan suatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Kehidupan
manusia diawali dari kehidupan fisik dan kehidupan berfikir. Kehidupan fisik berawal dari
kelahiran ke dunia melalui sang ibu, kemudian pertumbuhan kehidupan manusia dilanjutkan
dengan kehidupan berfikir yang melalui proses penyempurnaan dan menentukan
keberadaannya di dunia sebagai manusia. Teknologi pada dasarnya merupakan suatu upaya
untuk berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dengan suatu pandangan bahwa
teknologi tersebut memberikan suatu keadaan yang lebih mempunyai nilai dan manfaat bagi
kehidupan manusia.
Teknologi dalam penerapannya masih membutuhkan pengertian dari ilmu-ilmu yang
lain seperti Termodinamika (ilmu yang menilai keadaan), Kinetika Fisika (ilmu yang menata
perubahan fisik atau sementara), Kinetika Kimia (ilmu yang menata perubahan kekal atau
persenyawaan kimia) ilmu reaktor (ilmu yang menetapkan rancangan dan tempat perubahan),
dan ilmu dinamika (ilmu yang menilai perubahan dinamika dan penataan yang diterapakan).
Dari berbagai ilmu penunjang tersebut, konsep teknologi diharapkan mampu menerapkan
teknologi agar berkembang secara efisien dan efektif. Efisiensi lebih mengarah pada penilaian
yang dilakukan berdasarkan perbandingan ukuran perolehan dengan hasil ideal yang dicapai.
Sedangkan, efektifitas lebih pada ukuran upaya yang yang dilakukan untuk mencapai hasil yang
diperoleh. Hasil ini bisa diperoleh dari perbandingan hasil yang dicapai dengan usaha yang
telah diberikan (Purwasasmita, 2000:6-7).

7
Di samping dipengaruhi oleh lingkungan lingkungan fisik seperti geografi dan
lingkungan biotik, ilmu pengetahuan dan Teknologi dipengaruhi oleh budaya termasuk
keadaan sosial, ekonomi, politik, dan agama. Dengan begitu teknologi sebagian besar tidaklah
netral. Dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi manusianya oleh gaya pikir yang
umum yang berlaku pada zamannya dan wilayahnya. Dalam mengamati dengan objektif sesuatu
dalam lingkungan terjadi hubungan antau interaksi tertentu antara pengamat dan objek yang
pengamat itu menjadi subjektif. Jenis fenomena yang diamati tergantung pada pengamat dan
waktu obserasi bermuatan teori. Harus diingat pula bahwa objek-objek yang diamati itu terbatas
dan dipisahkan dari lingkungannya serta tidak lengkap semua komponen-komponennya yang
diperhatikan karena ketrbatasan kemampuan akal dan waktu.
Teknologi yang berkembang begitu cepat dengan hasil-hasil yang kelihatan nyata dan
berpengaruh terhadap kebudayaan dunia, menyebabkan sedikit demi sedikit menggeser
kedudukan tahayul dan agama. Teknologi cepat atau lambat akan menggantikan peran ideologi
yang dianut untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Ideologi-ideologi
tersebut hanyalah akan menghambat kemajuan dan pencapaian kesejahteraan. Demikian juga
agama yang sering kali menimbulkan konflik-konflik yang tidak perlu. Tetapi ternyata ilmu
pengetahuan dan teknologi saja tidak memadai, karena konsep kemajuan dan kesejahteraan
sendiri tidak memuaskan manusia. Kemudian manusia sendiri yang menjadi objek ilmu
pengetahuan dan teknologi yang lebih parahnya lagi manusia menjadi korban dari ilmu
pengetahuan dan teknologi (T. Jacob 1993:8-9).
Dalam perkembangannya paradigama yang dimiliki bersama merupakan satuan
fundamental yang mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan. Pemahaman ilmu
pengetahuan bagi konsep-konsep paradigma merupakan suatu hal yang berkaitan. Perolehan
paradigma atau perolehan riset yang lebih jarang lebih memungkinkan merupakan tanda
kematangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Pemahaman-pemahaman masyarakat modern
lebih mengarah pada sains, teknik, dan ekonomi kapitalis. Transisi berurutan melalui revolusi
merupakan pola perkembangan yang biasa bagi ilmu pengetahuan yang telah matang (Thomas,
1989:12-13). Dalam hal ini berbeda sekali dengan teknologi yang masih dipengaruhi oleh
waktu dan tempat, sehingga tidak ada proses pengembangan yang terlampau jauh dari
teknologi-teknologi yang telah diciptakan. Awalnya memang manusia mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk menguasai alam hingga sampai batas-batas tertentu. Tetapi
manusia lupa bahwa dirinya sendiri merupakan bagian dari alam dan secara tidak langsung juga
ikut dikuasai oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian
mengembangkan sendiri, sehingga peran manusia menjadi tidak lagi dipakai. Akibat yang
timbul dari adanya teknologi mesin adalah pengangguran yang semakin banyak. Manusia
dituntut oleh mesin sebagai suku pengantinya digunakan untuk meningkatkan hasil kerjanya.
Seperti halnya ilmu pengetahuan, teknologi tapi juga suatu lembaga yag mekanismenya ada
dalam masyarakat. Hingga akhirnya masyarakat sebagai penguna teknologi juga harus
mempunyai mentalitas yang sesuai dengan prilaku mesin.
Teknologi harus mematuhi empat (4) unsur, agar dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan secara sadar dalam kehidupan kemanusiaan. Pertama, ekonomi dalam hal
teknologi difungsikan sebagai distributor hasil usaha dan kepemilikan sebagai kelanjutan dari
penerapannya, sehingga dengan banyk bertemu orang maka akan berjalan suatu jalinan
silaturahmi seseorang. Kedua, sosial politik Sasarannya adalah nilai yang berasal dari
kesepakatan berupa keadilan, agar semuanya bisa merasakan manfaat teknologi. Ketiga, budaya
lebih mengarah pada jiwa gotong-royong yang lebih kepada jiwa kebersamaan yang sudah
terjalin dari zaman dulu. Tidak hanya itu, budaya yang harus menunjang suatu nilai-nilai suatu
kemanusiaan, prilaku disiplin, tidak munafik, dan perlu dibangun secara sadar. Keempat,
ketuhanan dalam hal ini untuk menyakinkan para penguasa untuk mengerti bahwa
kekayaannya merupakan suatu titipan yang didalamnya terdapat hak milik orang lain yang
8
harus disampaikan. Melandasi dari tata nilai, sebenarnya nilai ketaqwaan merupakn suatu
sumber dari nilai lainnya, sehingga nilai kemanusiaan ini bersumber kreativitas yang berawal
dari Ketuhanan Yang Maha Esa(Purwasasmita, 2000:21-22).
Sebuah pertanyaan yang dihadapi leh manusia oleh fenomena yang telah disadarinya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi pastinya akan terus mengalami perkembangan atau mungkin
tidak. Tampaknya ada suatu batas kemampuan intelektual manusia dalam memajukan
pengetahuan ilmiah dan menerapkannya lebih lanjut menjadi teknologi yang canggih. Masa
depan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagian masih tergantung pada individu-individu yang
memiliki kemampuan intelektualnya yang terus didedikasikan untuk perkembangan ilmu
pengetahuan. Dedikasi individu tersebut tidak seharusnya diterima, karena dalam bidang
kehidupan manusia perubahan kebiasaan memang sering kali terjadi. Agama dan seni bisa
dipahami menjadi daya tarik tertinggi bagi pikiran manusia yang cerdas. Namun demikian,
meskipun ilmu pengetahuan terus menjejakkan langkah kemajuannya, mungkin prestasinya
tidak akan melampaui batas-batas masa lalu dan masa depannya. Pengetahuan manusia tentang
cara kerja alam semesta bisa bertambah, tetapi pengetahuan masa depan tidak akan
mungkinmeski lebih baik dari sebelumnya. Penyebab bisa dipahaminya alam semesta bekerja
seperti sekarang ini, karena mengetehui bagaimana alam semesta ini ada.
Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh ilmu
pengetahuan, tetapi mereka masih saja percaya bahwa pengetahuan ilmiah adalah satu-satunya
jenis pengetahuan yang benar. Hal ini bukannya tidak bisa dibantah. Tetapi, benar bahwa
jawaban-jawaban yang ditemukan di luar batas-batas ilmu pengetahuan merupakan keyakinan
yang tidak bisa divrifikasi. Kebnyakan jawaban yang diberikan bersumber dari intuisi religius.
Sehingga di masa depan, kehidupan akan mamaksa manusia untuk mencari jawaban pada
ranah intuitif agama yang tidak bisa diverifikasi. Jika manusia melihat ungkapan pos-ilmiah dan
ungkapan agama pra-ilmiah mungkin terlihat saling berlawanan. Namun, setiap ungkapan
agama masa lalu telah disesuaikan dengan pandangan intelektual tentang waktu dan tempat di
mana setiap ungkapan diformulasikan. Esensi agama menjadi latarnya, sama konstannya
dengan esensi watak manusia. Agama merupakan unsur intrinsik dan distingtif dari watak
manusia. Agam juga mencangkup respon manusia terhadap tantangan misteri fenomenayang
ditanggapi dengan kesadaran manusia yang unik(Toynbee, 1979:5-6).

2.2 Awal Berkembangnya Teknologi Mesin


Teknologi mesin merupakan sebuah teknologi yang sangat dekat dengan kehidupan
manusia sekarang ini. Sebagian besar keadaan kehidupan masyarakat modern, saat ini pasti
bersinggungan dengan teknologi mesin. Karena teknologi mesin perkembangannya langsung
bisa dimanfaatkan oleh manusia. Tetapi
pemanfaatan itu kemudian menjadi masalah yang
sulit teratasi, karena manusia sudah terlalu lama
tergantung oleh teknologi mesin. Maka dari itu,
teknologi mesin yang seharusnya sangat diperlukan
manusia, saat ini telah menjadi suatu masalah,
sehingga harus dicari jalan keluarnya.
Teknologi mesin yang saat ini berkembang
pasti tidak lepas dari penemu mesin uap sebagai http://memagazine.asme.org/articles/2008/march/Heat_Work_First_Law.cfm

perintisnya, yaitu James Watt. Namun, Jemes Watt Gambar 1: James Watt dan model mesin uap
bukan seorang penemunya. Pada awal abad masehi yang dibuatnya.
ada seseorang Insinyur Yunani yang telah
menciptakan mesin uap sederhana, dia adalah Hero dari Iskandariah (±100). Thomas
Savery(1650-1715) asal Inggris ini, membuat pompa air bertenaga uap(1698). Savery membuat
pompa ini digunakan untuk memompa pertambangan yang kebanjiran, tetapi pipa yang
9
mengalirkan uap sering meledak. Penemuan mesin uap yang mulai sederhana dan mudah
digunakan ditemukan oleh Thomas Newcomen(1663-1729), Newcomen menghasilkan
penemuan mesin ini pada tahun 1712. Namun, mesin buatannya masih kurang bermutu dan
kurang efisien yang hanya bisa digunakan untuk pompa air tambang batubara. Hingga
penemuan mesin uap yang lebih modern dilakukan oleh James Watt, karena penyempuranaan
dari mesin Newcomen.
Awalnya, Watt hanya tertarik untuk memperbaiki mesin uap Newcomen, hingga
akhirnya Watt dapat membuat rancang bangunnya dan mesin uap buatannya jauh lebih
modern dan praktis dari mesin uap sebelumnya. Saat itu cara kerja mesin Newcomen, masih
menyemprotkan air dingin ke dalam silinder, Watt menilai bahwa cara itu tidak efisien, karena
panas akan terbuang ketika silinder mendingin. Namun Waat kemudian membuat inovasi lain
dengan membuat uap mengembun di luar silinder, sehingga silinder tetap menjadi panas.
Setelah jadi, Watt kemudian mematenkannya pada 1769. Mesin uapnya ini lebih
mengefisienkan mesin uap dan menghasilkan gerak putar yang dapat menjalankan berbagai
mesin selain pompa.
Setelah muncul mesin uap dari Watt, kemudian mulai dikembangkan lagi mesin uap
atmosferik (tekanan uap melebihi tekanan atmosfer). Orang yang pertama kali
mempopulerkannya adalah John Theophilus desaguliers (1683-1744), sekitar tahun 1740 John
memperkenalkannya pada kerajaan Inggris tentang dasar-dasarnya. Kemudian hingga pada
tahun 1800 semua mesin uap adalah mesin atmosferik, orang yang pertama kali
menggunakannya uap bertekanan tinggi ini adalah Richard Trevithick(1771-1833), Trevithick
membuat lokomotif pertama pada tahun 1804 di Inggris. Langkah serupa juga dilakukan di AS
oleh Oliver evans(1755-1819). Mesin bertekanan tinggi seperti lokomotif Trevithick,
menghabiskan batu bara lebih banyak dan lebih kuat daripada mesin atmosferik(Challoner,
2000:28-30). Mesin uap di pabrik memberikan dampak luar biasa dalam bidang industri. Mesin
ini menggeser peran kincir air untuk menyediakan keperluan energi pabrik. Sehingga pabrik
dapat menggunakan energi yang lebih kuat dan pabrik tidak perlu lagi dibangun di wilayah hilir
sungai. Energi biasanya disalurkan ke mesin-mesin melalui pelantara karet dan sabuk.
Pengankutan orang dan barang dari satu tempat ketempat yang lain mempunyi peran
yang sangat penting dari suatu peradapan. Dengan adanya lokomotif tersebut membuat
perjalanan pengangkutan penumpang dan barang dagangan ke berbagai wilayah. Hingga
menjelang abad ke 20(akhir abad ke19) sudah ditemukan mesin bahan bakar dakhil. Mesin ini
memanfaatkan energi yang dilepaskan oleh bahan bakar yang terbakar cepat dalam silinder-
silindernya. Sehingga memungkinkan munculnya kendaraan bermotor. Mesin bahan bakar
dakhil cukup rapi dan kuat untuk membawa sumber energinya (biasanya berupa bensin) model
mobil dibuat pertama kali oleh insinyur Austria pada tahun 1875oleh Siegfried Marcus.
Kecepatannya kurang lebih 6 km/jam. Hingga beberapa tahun kemudian, mobil yang
sebenarnya muncul di pasaran. Mobil tersebut dibuat oleh orang Jermanyang bernama Karl
Benz(1844-1929). Karena kemajuannya pada abad ke 20, memunculkan berbagai macam
kendaraan bermesin dakhil yang lebih kuat dan efisien.

2.3 Perkembangan Teknologi Mesin dan Dampak Dalam Kehidupan Manusia


Jasa Percetakan atau Informasi
Pada era awal abad XXI ini dunia percetakan indonesia sudah berkembang dengan
sangat maju. Perkembangan terbaru dunia percetakan ini diakbibatkan oleh adanya inovasi
dalam penemuan program – program komputer terbaru yang sangat memudahkan manusia
mencetak buku, brosur,surat kabar, dan majalah. Teknologi cetak digital (digital printing)
menjadikan ongkos cetak jarak jauh untuk menghemat ongkos angkut koran atau majalahnya.
Sebagai contoh, surat kabar Kompas dapat menghemat ongkos angkut dengan mendirikan
percetakan jarak jauh di Bawen, Semarang. Pada saat ini mencetak buku bukan lagi monopoli
10
perusahaan besar, karena teknologi komputer dan mesin cetaknya tidak lagi menjadi barang
yang mahal harganya. Sudah tentu hal tersebut sangat berbeda pada awal atau pertengahan
abad XX misalnya. Bahkan mesin fotocopy saja baru populer pada 1970-an. Oleh sebab itu, ada
baiknya jika kita mengetahui sejarah perkembangan percetakan di Indonesia pada masa lalu.
Sebuah alat percetakan didatangkan ke kota Batavia (sekarang Jakarta) pada 1668 dan
ditempatkan di jalan yang bernama Prinsestraat. Pada waktu itu dicetak pamflet yang
memberitakan kemenangan Belanda (VOC, Perhimpunan Dagang Hindia Timur)
menakhlukkan Kesultanan Makassar, bahkan mesin cetak ini juga dipergunakan untuk
mencetak buku kamus bahasa Melayu pada awal abad XVII. Mesin cetak kedua didatangkan
pada 1718 di Kasteel (benteng di Batavia), yang digunakan untuk mencetak peraturan –
peraturan pemerintah dan buku – buku resmi taunan pemerintah. Bahkan diakhir abad XVIII,
mesin cetak dipakai untuk mecetak artikel – artikel ilmiah dari lembaga keilmuan Bataviaasch
Genootschap, tahun 1778 ( Besari, S.M, 2007 : 258).
Pada tahun 1743, Gubernur Jenderal VOC, van Imhoff mendirikan percetakan ketiga
untuk pemerintah dan juga seminari untuk mencetak kitab suci agama Kristen (Bibel). Pada
saat itulah pertama kali van Imhoff menerbitkan lembaran berita Bataviase Nouvelles sebagai
cikal bakal perkembangan pers yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1810, Gubernur
Jenderal Daendels mendirikan percetakan milik negara (landsdrukkerij) yang kemudian
mencetak Bataviasche Koloniale Courant. Setelah itu percetakan dan penerbitan surat kabar
semakin berkembang pada masa selanjutnya, terutama oleh pihak swasta orang Belanda, Cina,
dan Pribumi, antara lain W. Bruining di Batavia, van Dorp di Semarang, dan Tan Khoen Swie
di Kediri. Perusahaan percetakan W.Bruining menerbitkan surat kabar Het Bataviasch
Advertentie Blad sejak 1851 dan Java Bode pada 1852. Sementara itu di Surakarta sejak 1855
terbit koran Bromartani yang diterbitkan oleh Harteveld & co, dan koran Djawi Kanda pada
1891 diterbitkan oleh Albert Roeche, koran Retnodhumilah terbit 1895 oleh penerbit Kolf
Bunning, sedangkan koran milik bumiputera adalah Djawi Hisworo terbit 1907 ( Basari, S.M,
2007 : 258).
Koran bahasa Melayu diterbitkan oleh van Dorp sejak 1860, yaitu Slompret Melajoe ,
sedangkan penerbit Tionghoa juga menerbitkan koran Melayunya seperti Pewarta Soeraja
(1902), Kabar Perniagaan (1902), Warna Warta (1903), dan lain – lain. Pada masa pergerakan
nasional banyak organisasi politik dan sosial yang menggunakan penerbitan koran atau majalah
sebagai alat perjuangannya, seperti Oetoesan Hindia (1913), dan Saroetomo milik Serekat
Islam, Darmokondo milik Budi Utomo (1909), Mingguan Adil milik Muhammadiyah, Pembela
Islam milik organisasi Persatuan Islam dan lain – lain ( Basari, S.M, 2007 : 259 ).

Jasa Komunikasi Pos


Dalam kehidupan sejak manusia mulai membangun peradabannya komunikasi di
antara mereka senantiasa berlangsung. Namun, kondisi geografi yang terpisah membuat
manusia mengembangkan teknologi komunikasinya, baik dengan menggunakan tanda – tanda
bunyi seperti kentongan dan peluit atau dengan tanda – tanda seperti asap, sinar cahaya atau
lampu dan sebagainya. Bangsa romawi yang berperadaban maju juga mengembangkan
komunikasi melalui pos sejak abad II-IV. Hal ini dimungkinkan karena bangasa Romawi
banyak membangun jalur jalan yang baik dari kota Roma ke wilayah – wilayah takhlukannya.
Sejak saat itu komunikasi melalui pesan surat yang diantarkan oleh pegawai pos berkembang
terus, bahkan sampai abad XXI. Pada saat ini perkembangan itu makin maju karena
menggunakan moda teknologi transportasi yang juga terus berkembang pesat.
Di wilayah Indonesia sistem pos diperkenalkan oleh orang Eropa yang datang ke
Nusantara. Sejak mereka mulai menguasai wilayah N usantara, sistem pos juga mulai
diperkenalkan di Hindia Timur (Nusantara) oleh Perhimpunan Dagang Hindia Timur
(Vereenigde Oost Indische Compagnie). Antaran pos dilakukan dengan menggunakan kuda
11
tunggangan dan kereta kuda, sedangkan untuk ke pulau – pulau lainnya diangkut dengan kapal
– kapal VOC yang berlayar ke berbagai tujuan untuk berdagang. Meskipun demikian, antaran
pos masih merupakan komunikasi yang mahal dan sering kali lebih mengutamakan
kepentingan dinas atau kepentingan ekonomi VOC. Pada awal abad XIX terjadi perubahan
politik yang mendasar karena VOC dibubarkan sebagai akibat banyaknya kerugian dan salah
urus.
Pemerintah Kerajaan Belanda kemudian mengambil alih wilayah jajahan VOC.
Pemerintah kerajaan waktu itu sudah dikuasai oleh Prancis (1790-an) yang telah menduduki
Belanda dalam kekacauan selama erang – perang akibat Revolusib Prancis. Di Hindia Belanda
(yaitu sebutan untuk Hindia Timur atau Nusantara) kekuasaan dipimpin oleh Marsekal
Herman William Deandels yang memerintah atas nama Napoleon Bonaparte di Prancis.
Deandels membangun jalan raya Grote Posweg sejauh 1.000 km antara Anyer di ujung barat
Pulau Jawa sampai Penarukan di ujung timur, yang pada awalnya merupakan bagian dari sistem
pertahanan untuk melindungi Pulau Jawa dari serangan Inggris. Pembangunan jalan antara
1808-1810 ini telah membuka trasportasi darat di pulau jawa yang selama ini sangat sulit
dilalui. Dengan menggunakan ‗Jalan Raya Daendels‘ inilah kiriman pos dapat dilakukan
dengan lebih lancar dan lebih cepat. Melalui jalan raya ini jaringan pos dari Anyer ke Batavia
dan Buitenzrog (Bogor) menjadi lebih lancar. Kemudian jaringan pos dan pendirian kantor
pos mulai didirikan di seluruh pulau jawa sejak 1832 (Basari, S.M, 2007 : 275-258).
Jasa Komunikasi Telegraf, Telepon, dan Radio Telepon
Perkembangan komunikasi melalui pos yang sudah ada sejak sebelum masehi di dunia
semakin canggih karena adanya penemuan alat trasportassi baru, membuat komunikasi menjadi
semakin cepat. Komunikasi ini paada masa kolonial di Indonesia dibutuhkan untuk mengatasi
masalah hubungan komunikasi pemerintah untuk menunjang kegiatan politik dan
ekonominya. Namun, sejak pertengahan abad XIX di Hindia Belanda berkembang jenis alat
komunikasi baru yang tidak mengandalkan alat transportasi, tetapi hanya menggunakan seutas
kawat logam. Alat ini dikenal dengan ‗telegraf‘. Sejak itulah berkembang era telekomunikasi di
dunia dan selanjutnya juga Hindia Belanda.perkembangan penemuan alat telegraf dimulai dari
penemuan telegraf listrik oleh Galvani pada 1789-yang kemudian disempurnakan oleh Ampere-
dan penemuan telegraf magnetik oleh Gay Lussac. Pada ahkirnya alat ini disempurnakan oleh
Samuel Finlay Breeze Morse, seorang Amerika yang menemukan alat yang dapat mencatat
pesan sinyal telegraf yang tercetak pada pita kertas (Sopandi dkk, 1982: 89).
Perkembangan teknologi telekomunikasi di Eropa dan Amerika tersebut menarik
perhatian pemerintah Belanda unytuk membangun prasarana telegraf di Hindia Belanda,
terutama di Jawa, sebagai daerah pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi Hindia
Belanda. Kebutuhan yang dirasakan penting adalah membuat jaringan telegraf antara pusat
pemerintahan Hindia Belanda atau kedudukan Gubernur Jendrl di Bogor (Buitenzorg) dengan
pusat kegiatan perekonomian dan adminitrasi kolinoal Jakarta (Batavia). Untuk itulah
pemerintah kemudian membangun jaringan telegraf antar Batavia dan Buitenzorg yang selesai
dibangun dan dioperasikan sejak 23 Oktober 1956. Peralatan telegraf langsung diimpor dari
Eropa,sementara untuk jaringn kawat untuk penghubungnya digunakan pohon kapuk sebagai
tiang-tiangnya. Dalam peristiwa yang bersejarah itu kepala pelayanan telegraf pemerintah Groll
mengirim telegraf kepada Gurbernur Jendral C.F. pahud. Sementara itu, hubungan telegraf
antara Batavia dan Surabaya juga dengan Semarang dan Ambarawa tersambung sejak 1857.
Pada 1859 sudah didirikan sebanyak 28 kantor telegraf di seluruh Jawa dengan sepanjang kawat
2.700 km. Dalam pada itu pembangunan jaringan telegraf di Sumatra mulai berfungsi sejak
1866, meskipun dengan hambatan yang lebih besar karena tiang kawat yang menggunakan
pohon mudah rusak atau tum-bang karena angin ribut dan gangguan gajah (Sopandi dkk,
1982: 89-91). Pada saat itu fungsi telegraf masih dipakai untuk kepentingan birokrasi

12
pemerintahan Hindia Belanda. Jaringan telegraf Internasional dengan Eropa dan Amerika
dapat dilakukan melalui Singapura (Basari, S.M, 2007 : 262).
Teknologi Mesin Uap, Gas, dan Listrik
Sejak pemerintahan abad XIX, wilayah Hindia Belanda telah terbuka bagi masuknya
teknologi baru di Eropa, yaitu mesin uap. Hasil kajian yang dilakukan Sejarahwan Belanda
menunjukan bahwa industri gula di Jawa merupakan salah satu tehnoloi yang menyerap
teknologi mesin uap secara besar-besaran. Bahkan industri gula di Jawa disebut sebagai salah
satu industri yang tidak tersaingi dikawasan Asia. Banyaknya pabrik gula di sekitar Surabaya
menjadikan kawasaan ini pada ahkir abad XIX sebagai daerah pusat industri terkemuka di Asia
(Lindblad, 2000:176-177). Setelah kapal-kapal dimodifikasi dengan tenaga uap pada 1830-an
dan berkembang pada 1850-an, kereta api yang digerakan dengan tenega uap juga mulai
beroperasi di Jawa Tengah pada 1860-an. Industri atau pabrik pengelolaan tidak lagi
menggunakan tenaga binatang (kerbu atau sapi) yang memutar roda penggilas. Demikian juga
kincir air berangsur-angsur ditinggalkan, karena tidak efesien. Pilihan penggunaan mesin uap
untuk menggerakan pabrik gula dimulai 1853. Pada 1871 tidak kurang dari 342 unit mesin uap
di gunakan dalam pabrik gula dan pada 1914 meningkat menjadi 1914 meningkat menjadi
1.350 unit. Kebanyakan mesin uap itu diimpor dari Inggris.
Dengan mulai ditemukanya minyak bumi pada 1887 di Surabaya, maka kebutuhan
akan mesin uap untuk mengambil dan menyulingnya semakin besar, terutama untuk mendapat
minyak tanah dan mengolah residu menjadi lilin parafin. Waktu itu Wonokromo , di selatan
Surabaya, banyak perusahaan yang menggunakan mesin uap untuk kegiatan menambang
minyak tanah. Tenaga uap juga dipergunakan di luar Jawa, terutama di Sumatra Timur dan
Kalimantan Timur untuk industri pengolahan minyak bumi sejak ahkir abad XIX.
Penemuan atau penggunaan gas sebagai penerang jalan atau rumah dimulai sejak 1861.
Pada 1863 didirikan Perusahaan Gas Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Gas Maatschappij).
Pada 1871 Pabrik Gaas didirikan di Surabaya.
Sementara itu, energi listrik mulai dipakai sebagai energi penerangan lampu listrik sejak
1897, di Solo 1902, di Malang 1910, di Surabaya 1912, dan di Semara) ng 1913. Pemerintah
kemudian mendirikan perusahaan listrik dengan nama ANIEM (Algemene Nederlandsch Indische
Electricitteits Mattschappi) (Basari, S.M, 2007 : 265).
Mesin Konversi Energi Konvensional
Mesin konversi energi konvensional umumnya menggunakan sumber energi
konvensional yang tidak terbarui, kecuali turbin hidropower, dan umumnya dapat
diklasifikasikan menjadi motor pembakaran dalam pembakaran luar, mesin – mesin fluida, dan
mesin pendingin dan pengkondisian udara. Mesin konversi energi non – konvensional
umumnya menggunakan energi yang dapat diperbarui, kecuali mesin berbahan bakar nuklir
(Suyantoro, S, 2006 : 11-12).
Energi Listrik
Ditinjau dari cara memperoleh energi listrik dari pembangkit listrik tenaga angin
mempunyai dua macam kelebihan. Pertama, instalasi yang modern dapat dibangun dengan
cepat. Pembangkit tenaga nuklir memerlukan waktu sampai sepuluh tahun untuk
membangunya. Kedua, dibanyak negara sepanjang tahun ada angin yang bertiup sehingga akan
kebutuhan arus listrik sepanjang tahun akan terpenuhi (Hamid,2002:24).
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan
pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah
merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang
ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka
13
dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan,
kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa
iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern
yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap
kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu
menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur
keadilan(file:///F:/Smester%204/ngenet%20on/perkembangan-teknologi-bagi-
kebutuhan.html).

3.1 Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan
kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi,
pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi
internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi. Dan juga kemujuan dalam bidang
mesin dapat sangat mempermudah kegiatan manusia atau bahkan sangat membuat manusia
mudah dalam kehidupan dan berbagai aktivitas. Untuk itu kita harus dapat lebih efisien dan
pintar dalam memanfaatkan kemajuan IPTEK yang sangat pesat ini.

DAFTAR RUJUKAN

Challoner, Jack. 2000. ENERGI. Jakarta : Balai Pustaka


Jacob, T. 1993. Manusia, Ilmu, dan Teknologi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Kuhn, T.S. 1989. Peran Paradigma dalam Revolusi Sains (judul asli: The Structure of
Scientific Revolution). Bandung: Remaja Karya (RK)
Purwasasmita, M. 2000. Konsep Teknologi (Bahas Kuliah KU-120). Bandung: TPB-ITB
Toynbee, A. 1979. Sejarah Umat Manusia (Uraian Analitis, Kronologis, Naratif, dan
Komparatif). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada.
Basari, S.M. 2007. Teknologi Di Nusantara (40 Abad Hambatan Inovasi). Jakarta : Salemba
Teknika.
Sopandi, dkk. 1982.
Suyantoro, S. 2006. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta : C.V ANDI OFFET.
Hamid,Ibnu.2002.Sumber Energi dan Pencemaran Lingkungan.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
Abenk Nst. 2011. Perkembangan Teknologi Bagi Kebutuhan Manusia. (On Line,
file:///F:/Smester%204/ngenet%20on/perkembangan-teknologi-bagi-kebutuhan.html,
diakses 28 Ferbruari 2012).

14
DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MESIN DI NUSANTARA
Febri Robita Kurniawan, Sendhi Saputra, Nova Andreyanto

1.1 Latar Belakang


Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin dapat kita lihat ke kota Alexandria
pada tahun 75. Disana terdapat seorang ahli matematika bernama Hero, yang juga dikenal
denga nama ―Heros atau ―Heron‖ yang menulis tiga buku tentang mekanik dan sifat-sifat udara
serta memperkenalkan rancangan dari mesin uap sederhana. Mesin ini dikenal dengan nama
Aeolipile atau Aeolypile, atau juga disebut dengan Eolipile. Prinsip kerja mesin ini adalah
dengan menggunakan tekanan uap untuk memutarkan bola (bejana) yang berisi air sebagai
bahan baku penghasil uap. Bola (bejana) tersebut dapat berputar karena adanya dorongan dari
uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana. Metode Hero yang mengubah
tenaga uap menjadi gerak ini merupakan dasar bagi para penerusnya untuk mengembangkan
teknologi mesin uap di masa yang akan datang.
Sejarah mesin uap yang mulai berkembang sejak awal abad 17 dan mencapai jaman
kemasannya pada pada medio pertama abad 19, dimana pada saat itu prime mover untuk
industri maupun transportasi (kapal laut dan kereta api) menggandalkan mesin uap. Era mesin
uap telah berlalu, tapi turbin uap masih banyak dipakai karena hampir 80% pembangkit tenaga
listrik didunia ini menggunakan turbin uap. Jadi masih ada sedikit kaitannya untuk
mengetahui mesin uap.
Mesin uap (steam engines) masuk dalam kategori pesawat kalor, yaitu peralatan yang
digunakan untuk merubah tenaga termis dari bahan bakar menjadi tenaga mekanis melalui
proses pembakaran. Ada dua jenis pesawat kalor yaitu Internal Combustion Engines/ICE
(motor pembakaran dalam) dan External Combustion Engines/ECE (motor pembakaran luar).
Pada pesawat kalor jenis ICE, proses pembakaran bahan bakar untuk mengasilkan tenaga
mekanis dilakukan didalam peralatan itu sendiri; sedangkan pada ECE, peralatan ini hanya
merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis adapun proses pembakaran dilakukan diluar
peralatan tersebut.
Mesin induksi, yang sering juga disebut mesin asinkron atau mesin takserempak, banyak
sekali digunakan, terutama di dalam industry sebagai motor penggerak. Sebuah mesin induksi,
dalam hal ini sebuah motor, tidak memerlukan sumber energy lain kecuali jaringan tersebut,
dari mana arus penguat medannya juga diperoleh (Kadir, 1999:10-11).
Tehnik mesin adalah cabang engineering tertua, sebuah disiplin yang berurusan dengan
system-sistem mekanik, mesin-mesin bermotor, dan metode-metode manufaktur atau produsi.
Tehnik mesin adalah sebuah disiplin yang sangat luas yang berurusan dengan masalah
engineering yang sangat beragam (Wright, 2005:27-28).
Contoh dari pesawat kalor jenis ICE adalah motor bensin dan motor disel yang sangat
populer sebagai prime mover baik untuk otomotif maupun untuk industri. Pada motor bensin
dan motor disel proses pembakaran bahan bakar (bensin/solar) dilakukan didalam silinder
motor itu sendiri dan perubahan tenaga termis hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis juga
dilakukan didalam pesawat itu sendiri melalui gerakan kian kemari dari piston menjadi gerakan
putaran dari crank shaft.
Contoh dari pesawat kalor jenis ECE adalah mesin uap dan turbin uap. Pada peralatan
ini, mesin uap hanya merubah tenaga potensial dari uap menjadi tenaga mekanis berupa
gerakan kian kemari dari piston dan selanjutnya diubah menjadi gerakan putaran dari crank
shaft; sedangkan turbine uap merubah tenaga potensial dari uap menjadi tenaga mekanis yang
langsung merupakan gerakan putaran dari as turbin. Adapun proses pembakaran bahan bakar
dilakukan diluar mesin uap dan turbin uap, yaitu didalam ketel uap (boiler). Didalam ketel uap
(boiler) tenaga termis hasil pembakaran bahan bakar digunakan untuk memanaskan air
sehingga berubah menjadi uap dengan temperatur dan tekanan tinggi, untuk selanjutnya uap
15
dengan temperatur dan tekanan tinggi tersebut dialirkan ke-mesin uap atau turbin uap untuk
diubah menjadi tenaga mekanis.
1.2 Rumusan masalah
a. Bagaimana Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara?
b. Bagaimanakah Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara?
c. Bagaimana dampak dari perkembangan teknologi mesin di Nusantara?
1.3 Tujuan
d. Untuk mengetahui Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara.
e. Untuk mengetahui Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara.
f. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan teknologi mesin di Nusantara.

2.1 Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara


Thomas Savery adalah seorang insinyur yang bekerja pada militer Inggris dan penemu
berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1698 ia menemukan mesin uap pertama di dunia.
Penemuannya ini diawali ketika ia bekerja pada sebuah tambang batubara yang mengalami
kesulitan dalam memompa air yang digunakan untuk mengairi tambang. Prinsip kerja mesin
ini adalah dengan menaikkan tekanan uap di dalam ketel. Uap tersebut kemudian dimasukkan
ke bejana kerja, sehingga memungkinkan untuk meniup air keluar melalui pipa bawah. Ketika
temperatur dalam bejana menjadi panas karena dipenuhi uap keran antara ketel dan bejana
ditutup, jika perlu bagian luar bejana didinginkan. Hal ini mengakibatkan uap didalamnya
berkondensasi, menciptakan vakum parsial dan tekanan atmosfer mendorong air ke atas
melalui pipa bawah hingga bejana penuh. Pada titik ini keran di bawah bejana ditutup, dan
keran antara bejana dan pipa atas dibuka untuk mengalirkan pipa dari ketel. Tekanan uap yang
tinggi akan memaksa air keluar dari bejana (Soebagio, 2008:23-25).
James Watt adalah seorang insinyur mesin dan penemu asal Skotlandia. Pada tahun
1769 James Watt mematenkan kondenser terpisah yang terhubung ke silinder oleh sebuah
katup. Tidak seperti mesin uap milik Newcomen, pada mesin uap milik James Watt ini terdapat
sebuah kondensor untuk mendinginkan silinder yang panas. Mesin James Watt ini segera
menjadi desain untuk semua mesin uap modern dan memicu terjadinya revolusi industri.
Satuan daya Watt diambil dari nama James Watt dimana
1 Watt besarnya setara dengan 1/746 HP.
Perbedaan mendasar dari mesin James Watt ini dengan mesin milik Thomas
Newcomen adalah pada letak kondensor yang digunakan. Jika pada mesin Newcomen ruang
untuk mengkondensasikan uap menyatu dengan silinder kerja, maka pada mesin James Watt
ruang untuk mengkondensasikan uap terpisah dari silinder. Selain itu mekanisme penggerak
torak dari mesin James Watt menggunakan gerakan putar dari roda penggerak yang berputar,
tidak seperti pada mesin Newcomen yang menggunakan gerakan translasi (bolak-balik) dari
pompa air.
Anak didik kita lebih mengenal Jamaes Watt dari pada Wilkinson. Padahal bila tidak
ada mesin pelubangnya Wilkinson, mungkin James Wat tidak akan menjadi terkenal gara-gara
mesin uapnya tidak terwujud, pada dasarnya membuat atau memproduksi merupakan tindakan
terpuji yang tergolong amalan yang tinggi. Jadi patut diajarkan, di praktekkan, diterampilkan,
dan diamalkan (Taufik Rochim, 2008: 1). Secara virtual manusia memiliki interaksi dengan
mesin, peling tidak dengan satu tipe. Sistim kerja yang produktif seringkali melibatkan manusia
dan mesin, dimana manusia memegang fungus control. Data factor manusia sangatlah
membantu dalam menentukan ukuran, bemtuk dan lokasi dari berbagai alat control. Sebagai
contoh adalah interaksi antara manusia dan mesin pada mobil. Semua tampilan dirancang
dengan teliti agar mudah dikenali (Rochim, 1993:8-9).
Sebuah mesin uap adalah mesin panas yang melakukan kerja mekanik menggunakan
uap sebagai perusahaan fluida kerja. Sejarah mesin uap membentang kembali sejauh abad
16
pertama Masehi; mesin uap pertama yang tercatat belum sempurna menjadi Aeolipile
dijelaskan oleh Yunani matematika Hero dari Alexandria (Hassan, 1976:34-35). Pada abad
berikutnya, bertenaga uap beberapa 'mesin' yang dikenal tentang adalah perangkat dasarnya
eksperimental digunakan oleh penemu untuk menunjukkan sifat-sifat uap. Sejak pertengahan
abad ke XIX, wilayah Hindia Belanda telah terbuka untuk masuknya teknologi-teknologi baru
dari Eropa. Jawa adalah merupakan salah satu industri yang tak tersaingi di Asia. Surabaya
adalah kota yang menjadi pusat terkemuka di Asia pada akhir abad XIX. Tahun 1830 kapal-
kapal dimodifikasi menjadi teknologi uap dan berkembang tahun 1850, tahun 1860 kereta api
bertenaga uap di operasikan di jawa tengah. Sedangkan penggunaan mesin uap pada pabrik
gula dimulai tahun 1853. Kebutuhan mesin uap semakin meningkat pada tahun 1887 di
Surabaya, karena ditemukannya minyak bumi. Kebanyakan mesin uap diimpor langsung dari
Iggris. Penemuan dan penggunaan gas sebagai penerangan jalan ataupun rumah dimulai pada
tahun 1861. Pada tahun 1871 di Surabaya didirikanlah Pabrik Gas. (Basari, 2007:265).
Setelah turbin gas ternyata berhasil digunakan sebagai motor propulsi pesawat terbang
dan kapal, maka timbul keinginan untuk menggunakan turbin gas pada kendaraan niaga dan
mobil penumpang. Hal yang menarik dari turbin gas dalam penggunaanya sebagai motor
penggerak mobil dan kendaraan darat adalah dari segi ukuran dan beratnya yang kompak dan
ringan serata bebas getaran. Namun hal yang tidak menguntungkan adalah karana efisiensi
turbin gas sangat rendah pada beban nol atau beban persial. Demikian juga dengan turbin
bebas menghasilkan momen putar maksimum pada kecepatan nol, tetapi hanya dapat
menghasilkan daya rendah paada putaran rendah.
Beberapa keuntungan berikut ini dapat diperoleh dari system turbin gas:
a) Turbin kompresor dan turbin bebas dapat bekerja pada putaran optimumnya masing-
masing.
b) Kemudahan start merupakan dayar tarik sendiri. Dalam hal ini hanya pasangan turbin
kompresor saja yang di start (dengan masa yang lebih kecil).
c) Karakteristik momen putar turbin bebas sangat baik untuk kendaraan bermotor.
Karakteristiknya stara dengan karakteristik turbin uap atau motor listrik.
d) Putaran daya poros system turbin bebas dapat diubah dan tidak tergantung dari
kecepatan turbin kompresor.
Akselerasi turbin bebas lebih cepat karena tidak ada hubungan mekanis antara turbin
kompresor dan turbin bebas(Wiranto, 2002:8-10).

2.2 Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara


Sebenarnya manusia telah diperkenalkan gerakan rotasi roda pada masa eksistensi yang
cukup dini, yaitu ketika ia harus membuat api dari penggerekan sebatang kayu antara kedua
telapak tangan, kemudian digerakkan memutar dengan cara saling menggeserkan kedua telapak
tangannya. Pekerjaan tersebut kemudian dipermudah dengan menggunakan busur jara (bow
dril).
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat
menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum
ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk
obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar seperti kincir air. Menurut banyak
sumber, roda pada awalnya dibuat di Mesopotamia kuno untuk digunakan sebagai tembikar
pada tahun 3000 SM. Ada juga sumber yang mengatakan roda di buat di China pada tahun
2800 SM.
Roda berjeruji baru ditemukan kemudian untuk mempermudah kendaraan-kendaraan
agar lebih ringan dan lebih cepat. Contoh-contohnya paling awal bisa dilihat pada kebudayaan
Andronovo yang ada sejak dari tahun 2000 SM. Rata-rata bangsa Celt menggunakan rim besi di

17
sekeliling rodanya sejak tahun 1000 SM. Roda berjeruji telah digunakan tanpa banyak
pengubahsuaian sampai awal abad ke-20.
Dalam perkembangan transportasi darat, manusia telah mengenal dan memakainya,
antara lain adalah mobil, sepeda motor, bis, truk, dan kereta api. Transportasi darat yang sering
dipakai untuk berpergian jauh misal, kereta api yang mampu mencapai perjalanan jauh tanpa
harus mengalami kemacetan. Selain sebagai tarnsportasi orang untuk berpergian jauh, kereta
api juga dapat dipakai untuk pengiriman barang serta hasil kekayaan alam yang tidak bisa
dibawa oleh manusia.
Menurut penelitian Charles E. Lee dan C.F. Dendy Marshall gerobak dipakai untuk
memudahkan pengangkutan yang ditarik di atas rel supaya lebih ringan. Sistem itu dipakai di
pertambangan Eropa Tengah mulai tahun 1520. Pengakuan itu kemudian diragukan oleh
beberapa pihak, karena di Mesir usaha angkutan yang memakai cara itu sudah ada sejak zaman
purbakala. Bangsa Yunani membuat jalan tertentu untuk gerobak angkutan. Mulanya jalan rel
dibuat dari kayu dan diletakkan begitu saja, akibatnya lekas putus. Angkutan melalui jalan rel
ini yang mestimulir terbitnya revolusi industri. Terbit karena diketemukan tenaga uap tahun
1765 oleh James Watt (Gani, 1978:10-11).
Kereta api berasal dari Inggris. Setelah Liverpool dan Manchester Railway berhasil,
demam kereta api timbul dimana-mana. Pembangunan jalan rel mencapai 2.396 km tahun
1840, dibanding dengan dengan tahun 1830 yang hanya 157 km. Hampir tiapindustri
pertambangan membuka jalan rel sebagai alat angkutan hasil arang batu. Perusahaan kereta api
tumbuh seperti cendawan dimusim hujan, hingga tiba seleksi dan konsolidasi. Yang kecil
bergabung supaya kuat dan tetap survive (Gani, 1978:12-13).
Kereta api pun menyentuh bumi Nusantara tahun 1868, yaitu pada jaman penjajahan
Belanda berlangsung. Kereta api mulai dibuat oleh pemerintah Belanda yang telah mengenal
sistemnya sebelum menjajah Nusantara. Tetapi tujuan kereta api dibuat malah bukan sebagai
sarana transportasi penumpang, melainkan memperkuat kedudukan penjajah dalam arti
ekonomi, politik dan strategi. Jalur kereta api dibuat pertama kali di Nusantara pada tahun
1873, Surabaya-Pasuruan-Malang yang diresmikan tahun 1878. Kemudian di Sumatra, Oleleh-
Kotaraja sepanjang 14 km tahun 1876. Dari Aceh menjalar ke Sumatra Barat, Selatan dan
Utara dengan terakhir dibuka lintas Makassar-Takalar di Sulawesi tahun 1923. Di tahun 1925,
masyarakat Indonesia baru pertama kali mengalami naik kereta api model kurcaci yang
kegunanaannya mulai positif yang dibangun oleh Madoera Stootman Maatschappij (Gani,
1978:21-22).
Setelah Indonesia Merdeka, kereta api dijadikan milik negara. Dan akhirnya sampai
jaman kemerdekaan saat ini, kegunaan kereta api di Nusantara yaitu sebagai sarana transportasi
penumpang. Dan sudah banyak perkembangannya mulai dari rel, lokomotifnya, maupun
stasiunnnya.

2.3 Dampak Dari Perkembangan Teknologi Mesin di Nusantara


Manusia sekarang sewaktu-waktu bebas bergerak ke segala penjuru Tanah Air, bahkan
ke seluruh duniapun. Ini adalah berkat keunggulan pengetahuan dan teknologi. Kemampuan
manusia untuk melengkapi komunikasi, hingga dapat memberi jasa-jasa yang memuaskan.
Kereta api, mobil, bis, dan truk di darat, kapal di laut, pesawat terbang di udara. Di tiga
ruangan itu mereka bergerak sesuai dengan sifat dan bentuk masing-masing dengan
komplementer melayani publik.
Secara virtual, semua manusia memiliki interaksi dengan mesin, paling tidak dengan
satu tipe. Interaksi manusia-mesin terlihat pada sopir truk, operator lathe, operator crane,
pengetik dan operator komputer. Sistem kerja yang produktif sering kali melibatkan manusia
dan mesin, dimana manusia memegang fungsi kontrol. Manusia menempatkan benda kerja

18
pada mesin, menekan tombol start, memperlihatkan mesin bekerja, menghentikan mesin bila
keadaan darurat atau bahaya, dan memutuskan kapan mematikan mesin.
Dalam perkembangannya, teknologi mesin banyak menimbulkan berbagai dampak bagi
kehidupan manusia khususnya di Nusantara ini, antara lain berdampak pada ekonomi, sosial
dan budaya. Masalah kebutuhan primer, sekunder, tersier, maupun masalah sumber daya alam
sebenarnya secara tidak langsung sudah mengemukakan dampak ekonomi. Sebab sebagai Homo
economicus, manusia selalu memperhitungkan untung rugi. Pada saat mata pencaharian manusia
masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang peranan penting. Sedangkan
pada saat industri memegang peranan penting dalam ekonomi, maka kaum kapitalislah yang
memegang peranan utama dalam penyediaan kebutuhan manusia. Sebagai contoh, apabila
manusia membutuhkan sesuatu untuk berpergian jauh dan yang berhubungan dengan mesin,
misal sepeda motor, maka secara tidak langsung manusia mempunyai sebuah keinginan untuk
memiliki barang itu, dan itu sebelumnya tidak dilihat dari segi ekonominya. Kegiatan itu
mudah dilakukan di era modern saat ini, dikarenakan adanya sistem tunai dan kredit untuk
memiliki barang tersebut.
Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka kemungkinan manusia
hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Nilai sosial juga berubah. Jika manusia itu dapat
membeli atau memiliki suatu teknologi yang berhubungan dengan mesin dan nilainya tinggi,
maka akan mempengaruhi nilai status yang tinggi juga. Selain itu, dengan berkembangnya
teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin
meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti
peniruan dan pemalsuan merek dagang dan sebagainya. Itu menyebabkan manusia sering
kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum.
Dalam dampak budaya, sudah dapat terlihat pada era modern akhir-akhir ini. Banyak
manusia yang meninggalkan peninggalan budaya yang dulu telah diwariskan oleh nenek
moyang. Seperti halnya dalam masalah pertanian, pada jaman tradisional manusia dalam
mengolah tanah masih menggunakan sebuah cangkul, namun pada modern kini terdapat
sebuah mesin traktor untuk membajak tanah dengan begitu rata dan cepat.(http://bab8-
dampak_perkembangan_ipa_dan_teknologi_terhadap_kehidupan_manusia.pdf).

3.1 Kesimpulan
Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin dapat kita lihat ke kota Alexandria
pada tahun 75. Disana terdapat seorang ahli matematika bernama Hero, yang juga dikenal
denga nama ―Heros atau ―Heron‖ yang menulis tiga buku tentang mekanik dan sifat-sifat udara
serta memperkenalkan rancangan dari mesin uap sederhana. Mesin ini dikenal dengan nama
Aeolipile atau Aeolypile, atau juga disebut dengan Eolipile. Sejarah mesin uap yang mulai
berkembang sejak awal abad 17 dan mencapai jaman kemasannya pada pada medio pertama
abad 19, dimana pada saat itu prime mover untuk industri maupun transportasi (kapal laut dan
kereta api) menggandalkan mesin uap. Era mesin uap telah berlalu, tapi turbin uap masih
banyak dipakai karena hampir 80% pembangkit tenaga listrik di dunia ini menggunakan turbin
uap.
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat
menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum
ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk
obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar seperti kincir air. Menurut banyak
sumber, roda pada awalnya dibuat di Mesopotamia kuno untuk digunakan sebagai tembikar
pada tahun 3000 SM. Ada juga sumber yang mengatakan roda di buat di China pada tahun
2800 SM. Roda berjeruji baru ditemukan kemudian untuk mempermudah kendaraan-
kendaraan agar lebih ringan dan lebih cepat.

19
Dalam perkembangan transportasi darat, manusia telah mengenal dan memakainya,
antara lain adalah mobil, sepeda motor, bis, truk, dan kereta api. Transportasi darat yang sering
dipakai untuk berpergian jauh misal, kereta api yang mampu mencapai perjalanan jauh tanpa
harus mengalami kemacetan. Selain sebagai tarnsportasi orang untuk berpergian jauh, kereta
api juga dapat dipakai untuk pengiriman barang serta hasil kekayaan alam yang tidak bisa
dibawa oleh manusia.
Dalam perkembangannya, teknologi mesin banyak menimbulkan berbagai dampak bagi
kehidupan manusia khususnya di Nusantara ini, antara lain berdampak pada ekonomi, sosial
dan budaya. Sebagai contoh, apabila manusia membutuhkan sesuatu untuk berpergian jauh
dan yang berhubungan dengan mesin, misal sepeda motor, maka secara tidak langsung manusia
mempunyai sebuah keinginan untuk memiliki barang itu, dan itu sebelumnya tidak dilihat dari
segi ekonominya. Jika manusia itu dapat membeli atau memiliki suatu teknologi yang
berhubungan dengan mesin dan nilainya tinggi, maka akan mempengaruhi nilai status yang
tinggi juga. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang
memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan
untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan dan pemalsuan merek dagang dan sebagainya.
Itu menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya. Dalam dampak budaya, sudah dapat
terlihat pada era modern akhir-akhir ini. Banyak manusia yang meninggalkan peninggalan
budaya yang dulu telah diwariskan oleh nenek moyang. Seperti halnya dalam masalah
pertanian, pada jaman tradisional manusia dalam mengolah tanah masih menggunakan sebuah
cangkul, namun pada modern kini terdapat sebuah mesin traktor untuk membajak tanah
dengan begitu rata dan cepat.

DAFTAR RUJUKAN
Soebagio. 2008. Teori Umum Mesin. Surabaya: Tim Srikandi.
Gani, M. 1978. Kereta Api Indonesia. Jakarta: P.T. Jayakarta Agung Offset.
Murtadho, Fatchurrochim. 1983. Pesawat Bantu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Turner, Wayne. 1993. Pengantar Teknik dan Sistem Industri. Prima Printing.
Rochim, Taufiq. Proses Pemesinan. FTI-ITB.
Pudjanarsa, Astu. 2006. Mesin Konvensi Energi. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Arismunandar. 2002. Mesin Turbin Gas. Bandung: ITB.
Wright, Paul. 2002. Pengantar Engineering. P.T. Gelora Aksara Pratama.
Hassan, Ahmad. 1976. Taqi al-Din dan. Arab Teknik Mesin. Institut Sejarah Arab Sains,
Universitas Aleppo.
Kadir, Abdul. 2003. Mesin Induksi. Jakarta: Djambatan.
Basari, M. 2007. Teknologi di Nusantara. Jakarta: Salemba Teknika.
Internet
http://bab8-dampak_perkembangan_ipa_dan_teknologi_terhadap_kehidupan_manusia.pdf
http://2.bp.blogspot.com/_feddPxQoic0/TH68Lu9nymI/AAAAAAAAAB8/I0VWfd1u44w/s
1600/IMG_8572.copy+copy.jpg
http://neody2.blogspot.com/2010/05/sejarah-roda-dari-zaman-ke-zaman.html
http://fahmi0026.wordpress.com/category/teknologi-informasi/

20
PENTINGYA ENERGI LISTRIK DALAM PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA
Ana Wijayanti, Jefri Fendi Saputra, M.Mujib Ridwan,

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan kebutuhan yang tak terelakkan dalam kehidupan
manusia, di mana energi tersebut dapat membuat perkembangan yang sangat pesat. Banyak
sekali kontribusi alam dalam memproduksi energi ini tanpa merusak lingkungan sekitar. Hal
ini disebut dengan sumber energi yang dapat diperbaharui dan sumber daya ini dapat
mengurangi pencemaran udara, dalam skala besar baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Energi mempunyai peranan yang sangat penting dan menjadi kebutuhan dasar dalam
pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Oleh karena itu, energi harus digunakan
secara hemat, rasional, dan bijaksana agar kebutuhan energi pada masa sekarang dan masa yang
akan datang dapat terpenuhi. Mengingat pentingnya penggunaan energi secara hemat, rasional,
dan bijaksana, Pemerintah perlu menyusun Peraturan Pemerintah dalarn rangka pengaturan
pemanfaatan sumber daya energi, surnber energi dan energi, melalui penerapan teknologi yang
efisien energi, pemanfaatan energi secara efisien dan rasional, dan penerapan budaya hemat
energy guna menjamin ketersediaan energi nasional yang berwawasan lingkungan.
Negara – negara maju tidak akan mungkin mencapai tingkat kemajuannya tanpa
menggunakan energi secara luas.Dinegara maju orang cukup menekan tombol di pabrik, di
rumah, di jaringan telekomunikasi, di jaringan pengangkutan dan bereslah semuanya.Tingkat
kemajuan seperti ini tidak mungkin dicapai tanpa melibatkan penggunaan energy secara besar –
besaran.
Dengan sendirinya banyak sekali perencanaan baik di waktu lalau maupun sekarang,
dilakukan dan diperlukan implementasi secara besar – besaran dari pada rencana- rencana
itu,untuk memungkinkan penyediaan energi secara mudah itu. Generasi – generasi yang
dilahirkan dalam situasi yang telah maju akan sulit membayangkan betapa banyaknya waktu
yang pernah diperlukan untuk melakukan hal – hal yang sederhana dalam kondisi yang kurang
menguntungkan.
Penggunaan tenaga teknis secara luas yaitu bukan tenaga manusia atau hewan melainkan
kemajuan industri.Dahulu penggunaan tenaga teknis sering di anggap sebagai ciri negara maju,
makin maju negara tersebut makin banyak tenaga teknis. Namun kini banyak negara
berkembang menyadari pentingnya penggunaan tenaga teknis ini. Dengan adanya sumber
energi yang di kembangkan manusia kebutuhan manusia akan lebih mudah tercukupi dan
lebih efisien. Jadi apabila topik ini diangkat dalam makalah akan sangat menarik untuk dibahas
dan menjadi bahan diskusi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari Latar belakang diatas dapat diambil Rumusan Masalah sebagai berikut:
1.2.1 Sebutkan jenis – jenis sumber energi?
1.2.2 Bagaimana dampak pengunaan Energi terhadap lingkungan?
1.2.3 Bagaimana peran sumber energi listrik dalam perkembangan kehidupan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari Rumusan Masalah diatas dapat diambil Tujuan Penulisan sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui jenis – jenis sumber energi
1.3.2 Mengetahui dampak pengunaan Energi terhadap lingkungan
1.3.3 Mengetahui peran sumber energi listrik dalam perkembangan kehidupan manusia

2.1 Jenis – jenis Sumber Energi


Menurut Purwadarminta energi adalah tenaga, atau gaya untuk berbuat sesuatu. Definisi
ini merupakan perumusan yang lebih luas dari pada pengertian – pengertian mengenai energi
21
yang pada umumnya dianut di dunia ilmu pengetahuan. Dalam pengertian sehari – hari energi
dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan (Kadir,1995: 27).
Jenis – jenis sumber energi di antaranya adalah energi otot, energi angin, tenaga air, batu
bara, minyak bumi, tenaga listrik, gas bumi, panas bumi, energi nuklir, energi surya, energi
ombak laut, energi api, energi massa, energi inti atom.
Pada zaman dahulu orang menggunakan energi dari otot, mereka sendiri untuk
melakukan pekerjaan seperti mengumpulkan makanan dan membangun tempat perlindungan.
Untuk lebih memanfaatkan serta mendayagunakan energy otot, orang – orang pada zaman
dulu membuat peralatan sederhana seperti kayu dan batu, ketika teknik peleburan berkembang
peranti logam mulai dikenal orang. Kekuatan otot juga dapat ditemukan pada
binatang(Challoner,2000: 8).
Energi angin, energi yang memanfaaatkan suatu sumber daya alam yang murah dan dapt
diperbaharui. Energi angin ini dimanfaatkan untuk pengangkutan, yaitu sebagai daya dorong
kapal layar. Pada taraf berikutnya, energi angin ini juga dimanfaatkan untuk menjalankan kipas
angin yang menggerakkan pompa air irigasi dan alat penggiling gandum. Kincir angin di negeri
Belanda yang tersohor itu merupakan contoh keberhasilan manusia dalam memanfaatkan
energi angin(Kadir,1995:7).
Tenaga air, sumber energi ini yang merupakan bentuk energi yang terbarukan, dipakai
untuk pertukangan dan untuk penggilingan. Batu bara, diperkirakan berasal dari bahan organic
berupa biomassa. Sekitar awal abad ke – 13 pemakaian batu bara masih terbatas untuk
memasak dan pemanasan. Pada abad ke – 18 telah ditemukan mesin uap yang menggunakan
batu bara sebagai sumber energi. Batu bara juga berperan sebagai bahan baku untuk membuat
kokas yang diperlukan dalam pengerjaan logam.
Minyak bumi, sama dengan gas bumi diperkirakan mungkin sekali terjadi dari bahan
organik asal binatang – binatang kecil dan mengalami proses penekanan sangat lama. Pada awal
abad ke – 19 minyak bumi muncul sebagai pemain baru di gelanggang energi dunia. Minyak
bumi berperan dalam pemanasan dan penerangan. Di bidang pemanasan minyak bumi ini
mulai mendesak dan menggantikan batu bara. Pada awal abad ke – 20 dengan
dipergunakannya motor pembakaran untuk pengangkutan yang memakai minyak, maka sebagai
bahan bakar transpor minyak ini secara berangsur – angsur menggantikan batu bara.
Tenaga listrik sebagai energi sekunder, yang mula – mula memakai hanya batu bara
sebagai bahan bakar utama untuk membangkitnya. Pada awal abad ke – 20 terlihat adanya
pembangkitan tenaga listrik dengan unit – unit termis yang memakai batu bara dan minyak
bumi sebagai bahan bakar. Energi listrik yang semula terutama dipakai untuk penerangan dan
untuk menggerakkan motor – motor dalam industri, menjadi kian penting karena kemudian
juga dipakai untuk memproses logam, pemanasan dan memasak.
Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron, dinyatakan
dalam watt-jam. Bentuk transisinya adalah aliran electron melalui konduktor jenis
tertentu.Eneregi listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatis yang merupakan
energi yang berkaitan dengan medan listrik yang dihasikan oleh terakumulasinya muatan
electron pada pelat kapasitor (Pudjanarsa,2006:3).
Gas bumi, diperkirakan mungkin sekali terjadi dari bahan organik asal binatang –
binatang kecil dan mengalami proses penekanan sangat lama. Mula – mula dipakai sebagai
bahan bakar dalam pembangkitan tenaga listrik pada awal abad ke – 20, kemudian juga
berperan dalam pemanasan dan untuk memasak. Panas bumi, pada awal abad ke – 20 agak
lanjut mulai berperan dalam pembangkitan tenaga listrik dan untuk penggunaan – penggunaan
khusus seperti pemanasan. Energi panas bumi terjadi karena pertemuan antara magma, yaitu
panas dalam ―perut bumi‖ dengan air (Kadir,1995:8).
Energi Nuklir merupakan sumber energi hasil tambang yang lain yang dapat
dibudidayakan melalaui proses fisi dan fusi. Energi nuklir meskipun bersih namun
22
mengandung resiko bahaya radiasi yang mematikan sehingga pengolahanya harus ekstra hati -
hati disamping memerlukan modal besar untuk infestasi awalnya(Pudjanarsa,2006:7).
Energi nuklir, diperoleh dengan reaksi material. Tenaga pasang surut terjadi dari resultan
gaya gravitasi dan rotasi bumi dan gaya gravitasi matahari yang bekerja pada air laut.
Pertengahan abad ke – 20 mulai dimanfaatkan untuk membangkit tenaga listrik dalam unit –
unit yang besar, dan untuk berbagai penggunaan khusus, bom nuklir dan kapal selam nuklir.
Energy surya, sebenarnya telah digunakan manusia tanpa disadari sepanjang masa,
misalnya untuk pengeringan, setelah apa yang dinamakan kemelut energi di tahun 1974, mulai
ditingkatkan pemanfaatnya. Diharapkan energi surya akan dapat memegang peranan yang
cukup berarti menjelang akhir abad ini dan mulai awal abad mendatang(Kadir,1995:9).
Energi ombak laut, terjadi karena laut ditiup oleh angina dan disebabkan udara di suatu
tempat dipanasi oleh penyinaran matahari. Arus pancar yang lebih dikenal dengan Jetstream
adalah angin khusus yang bertiup di atmosfer dengan ketinggian sampai 10.000 meter atau
lebih. Kapal – kapal terbang jet senantiasa berusaha untuk memanfaatkan arus pancar ini agar
dapt terbang lebih cepat sambil menghemat bahan bakar.
Energi api, manusia sudah memanfaatkan api sejak beribu – ribu tahun silam. Orang
mengetahui pemanfaatan energy api untuk berbagai keperluan dari memasak makanan dan
menerangi sampai melebur biji logam, membakar gerabah, dan membuat kaca. Sebagian
sumber energy api berupa energy panas yang dilepaskan ketika menjadi pembakaran, bahan
bakar yang pertama – tama dikenal adalah kayu bakar(Challoner,2000:12).
Energi inti atom, sejak awal tahun 1900-an para ilmuwan tahu bahwa atom pembentuk
materi terdiri atas inti kecil yang dikelilingi oleh electron. Inti itu ternyata terdiri atas partikel –
partikel yang terikat erat, yang dinamakan proton dan neutron. Electron terikat di dalam atom
oleh elektromagnetisme, tetapi kekuatan yang mencekram inti jauh lebih besar. Kekuatan ini
menjadi kunci energi nuklir. Ada dua cara utama untuk membebaskan energi ini yaitu fisi dan
fusi. Pada masing – masing cara terjadi reaksi di dalam inti atom, dan materi tertinggal setelah
reaksi itu bermassa lebih kecil dari pada sebelumnya. Sebelum massa yang hilang berubah
menjadi energi yang beberapa diantaranya dibebaskan sebagai radiasi elektromagnetik energi
besar. Sisanya menjadi panas yang dapat digunakan untuk menghancurkan apapun, dalam
senjata nuklir atau untuk membangkitkan tenaga listrik dalam reactor
nuklir(Challoner,2000:46).

2.2 Dampak Pengunaan Energi Terhadap Lingkungan


Saat ini kebutuhan energi di dunia sebagian besar dipengaruhi oleh bahan bakar dari
fosil.Dalam seratus tahun ini energi fosil diambil tidak hanya dalam bentuk batu bara tetapi
juga minyak dan gas bumi.Keterlibatan tenaga air dalam memenuhi kebutuhan akan energi
dunia telah mencangkup lebih dari enam persen yang mana pembangunan pembangkit listrik
tenaga air sangat mahal(Hamid,2002:29).
Penigkatan yang pesat dalam aktivitas Industri diikuti oleh peningkatan yang pesat dalam
konsumsi energi yang ahirnya meningkatkan laju eksploitasi sumber daya alam. Energi
memegang peranan penting dalam dalam hampir semua kegiatan Industri.Hampir 90 persen
bahan bakar fosil berasal dari produksi energi bumi. Penduduk di Negara industri maju yang
jumlahnya hanya 25 persen dari total penduduk bumi, mengkonsumsi 75 persen bahan bakar
fosilsebagai sumber energi primer.
Penggunaan energi listrik semakin mendapat tempat di masyarakat karena beberapa
keuntungan yang dimiliki oleh sumber energi tersebut. Listrik adalah bentuk energi yang saat
ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern.Energi listrik memiliki banyak arti
dalam kehidupan ini baik ditinjau dari segi penunjang produkivitas maupun yang berkaitan
dengan unsur – unsur kualitas kehidupan. Listrik telah menjadi komoditas kebutuhan primer

23
dalam kehidupan sebagian umat manusia, yang manan merupakan bentuk energi yang fleksibel
baik ditinjau dari kemungkinan konversinya maupun transmisinya (Akhadi,2009:9-10).
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan
kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi
manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat
transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau
tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang
berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas
udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh
penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi
dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan
kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang
dan Surabaya yang menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama
pencemaran udara. (Bapedal,1992:1).
Eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan
manusia selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan misalnya udara dan iklim, air serta
tanah.Iklim bumi telah mengalami perubahan yang sangat besar sepanjang masa geologisnya.
Bentuk benua telah berubah dan telah berpindah posisi relatif terhadap katulistiwa dan kutup.
Hal yang menyebabkan perubahan iklim di bumi adalah letak bumi dalam orbitnya
mengelilingi matahari, juga pemakaian sumber energi yang berlebihan dapat berdampak pada
iklim (Vanrose,2000:12).
Pemakaian sumberdaya energi yang berdampak pada udara dan iklim, yaitu pada saat
pembakaran sumber energi fosil ( misalnya minyak bumi dan batu bara) juga melepaskan gas –
gas seperti karbondioksida, nitrogen, sulfur dioksida yang menyebabkan pencemaran udara
mislanya hujan asam, smog, dan pemanasan global. Selain merupakan bahan bakar fosil yang
menghasilkan pencemaran paling tinggi Sulfur dioksida, batu bara juga menghasilkan
karbondioksida terbanyak persatuan energi.
Emisi Karbondioksida adalah pemancaran atau pelepasan gas karbondioksida ke udara
yang menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat sehingga terjadi peningkatan
efek rumah kaca dan pemanasan global. Emisi nitrogen oksida adalah pelepasan gas nitrogen ke
udara,dan di udara setengah dari konsentrasi nitrogen berasal dari kegiatan manusia misalnya
pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi dan sisanya berasal
dari proses alami misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik di udara
sebagian nitrogen oksida tersebut berubah menjadi asam nitrat yang dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam(Daryanto,2007:42).
Hujan asam terjadi akibat dari penggunaan sumber energi manusia yang berlebihan,
energi gas nitrogen oksida dan sulfur dioksida keudara dapat bereaksi dengan uap air di awan
dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat yang merupakan asam kuat , penyebaran dan
perubahan zat – zat pencemar disebut transmisi, jika dari awan tersebut turun hujan maka
hujan tersebut bersifat asam yaitu Ph nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan Ph hujan
normal.hujan asam menyebabkan tanah dan perairan di danau dan sungai menjadi asam,
untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi tanaman
produksi.Untuk perairan hujan asama akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di
dalamnya selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan yang mana
bangunan menjadi berkarat dan lapuk.
Akibat dari penggunaan sumber energi yang berlebih dapat menyebabkan pemanasan
global yang terjadi adanya meningkatnya kadar gas rumah kaca. Di udara gas tersebut
menyerap sinar matahari yang di pantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
24
naik.Hal tersebut menyebabkan perubahan ilim dan kenaikan permukaan air laut(Rider,
2008:1).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas nitrogen
oksida,sulfur dioksida, di udara yang dilepaskan antara lain oleh kendaraan bermotor dan
kegiatan industri.
Dampak terhadap perairan yaitu eksploitasi minyakbumi, khususnya penampungan dan
pengangkutan minyakbumi yang tidak layak misalnya bocornya tangker minyak atau kecelakaan
lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak ke laut, sungai atau air tanah.Hal ini
menyebabkan pencemaran perairan, pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh
kesalahan manusia juga.
Dampak terhadap tanah pertama yaitu pada pertambangan batu bara, masalah yang
berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka. Pertambangan
ini memerlukan lahan yang sangat luas, perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di
tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka
lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu
tertentu.Kedua yaitu pada sampah nuklir, sampah nuklir merupkan semua sisa bahan padat
atau cair yang dihasilkan dari proses pengolahan uranium misalnya sisa bahan nuklir yang tidak
digunakan lagi dan bersifat radioaktif, tidak bias di buang atau dihilangkan seperi jenis sampah
domestik lainya. Sampah nuklir ini harus ditimbun dengan cara yang paling aman. Saat ini
yang dapat dilakukan oleh manusia hanyalah menunggu sampai sampah nuklir tersebut tidak
lagi bersifat radio aktif dan itu memerlukan waktu ribuan tahun (Daryanto,2007:44).

2.3 Peran Sumber Energi Listrik dalam Perkembangan Kehidupan Manusia


Selama berabad – abad nenek moyang kita telah mengamati berbagai fenomena alam
yang berkaitan kelistrikan dan kemahnetan.Fenomena kelistrikan alamiah seperti petir sudah
dikenal sejak manusia jaman prasejarah.Cahaya dikutup utara yang kini dikenal dengan nama
Aurora Borealis dan di kutup selatan yang dikenal dengan nama Aurora Australis juga
merupakan fenomena kelistrikan yang telah dikenal selama berabad –abad.Namun sejarah
pemanfaatan listrik secara komersial untuk umum baru dimulai sejak ahir abad ke 18
(Muhklis, 2009:13).
Listrik ditemukan oleh Michael Faraday mulanya listrik digunakan uuntuk energi panas,
berkembang menjadi energy cahaya, kemudian berkembang sebagai energi kinetik, potensial,
dan dalam pemanfaatanya listrik saat ini banyak diperlukan oleh industrialisasi. Listrik
memegang peranan yang vital dalam kehidupan.Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi
sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. Mulai dari
peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang, semua memerlukan
listrik. Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui generator menjadi
listrik. Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan
dari pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas atau bisa juga dari aliran
air atau dari aliran udara.Energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain.
Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan.Sumber energi
fosil mudah diperoleh namun bersifat polutif dan cadangannya terbatas.Sementara sumber
energi aliran air atau angin relatif bersih, tak terbatas (renewable) namun tidak selalu
ada.Kebutuhan listrik di Indonesia saat ini sebagian besar disupply dari sumber energi fosil.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, harga bahan bakar minyak mengalami kenaikan yang
sangat berarti.Cadangan minyak bumi pun semakin menipis dalam kurun waktu kurang dari 20
tahun mendatang.Cadangan batubara dan gas pun jumlahnya terbatas.Disamping itu, saat ini
terjadi pemanasan global akibat polusi yang ditimbulkan dari pembakaran sumber energi
fosil.Hal ini menuntut kita mencari sumber energi alternatif yang bersih dan tidak terbatas
untuk menghasilkan listrik. Salah satu energi alternatif untuk menghasilkan listrik adalah
25
energi angin.Energi angin tidak polutif dan renewable.Angin terjadi karena adanya perbedaan
tekanan udara.Tekanan udara terjadi akibat pemanasan matahari terhadap atmosfir dan
permukaan bumi.Terjadinya perbedaan tekanan udara ini menyebabkan sirkulasi udara di
atmosfir.Dengan energi aliran angin ini, diharapkan supply energi listrik dapat terjaga.
Potensi Energi Listrik dari Angin, salah satu energi yang bersih dan renewable yang dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik adalah energi angin. Teknologi untuk menghasilkan
listrik dari angin disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Angin PLTB atau sistem konversi
energi angin SKEA.Teknologi ini mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi untuk
memutar bilah rotor dalam sebuah generator sehingga dihasilkan listrik yang bebas polusi.
Perkembangan teknologi ini menjadikan proses konversi ini semakin efisien sehingga energi
angin menjadi alternatif untuk menghasilkan energi listrik (Kadir,1995:559).
Ditinjau dari cara memperoleh energi listrik dari pembangkit listrik tenaga angin
mempunyai dua macam kelebihan. Pertama, instalasi yang modern dapat dibangun dengan
cepat. Pembangkit tenaga nuklir memerlukan waktu sampai sepuluh tahun untuk
membangunya. Kedua, dibanyak negara sepanjang tahun ada angin yang bertiup sehingga akan
kebutuhan arus listrik sepanjang tahun akan terpenuhi (Hamid,2002:24)
Penggunaan energi listrik semakin mendapat tempat di masyarakat karena beberapa
keuntungan yang dimiliki oleh sumber energi tersebut. Tidak dapat disangkal lagi bahwa listrik
adalah bentuk energi yang saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern.
Listrik memiliki banyak arti dalam kehidupan ini, baik ditinjau dari segi penunjang
produktivitas maupun yang berkaitan dengan unsur-unsur kualitas kehidupan (Akhadi,2009:9).
Energi listrik mempunyai banyak kelebihan bila dibandingkan oleh energi lainya
diantaranya adalah pertama lebih mudah disalurkan, kedua lebih mudah didistribusikan ke
daerah yang lebih luas, ketiga lebih udah diubah ke dalam bentuk energi lain. Misalnya menjadi
energi panas, cahaya atau tenaga mekanik.
Listrik telah menjadi komoditas kebutuhan primer dalam kehidupan sebagian umat
manusia. Bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh suplay tenaga listrik, mereka sangat
mendambakan kehadiran energi listrik dalam kehidupanya. Listrik mempunyai peran sosial
yang mampu mengubah pola hidup masyarakat dan kini dianggap sebagai simbol kemajuan
masyarakat. Listrik merupakan energi yang sangat fleksibel baik ditinjau dari kemungkinan
konversinya maupun transmisinya.
Penggunaan listrik yang banyak terdapat di rumah-rumah tangga dimana sebagian dari
peralatan ini dapat menghasilkan panas. Sebagai contoh peralatan itu adalah kompor listrik
untuk memasak, katel listrik untuk mendidihkan air, pembakaran listrik untuk membakar roti.
Mesin-mesin yang penting dan berguna yang dapat menghasilkan bunyi, hampir banyak
diutamakan untuk kebutuhan dalam kehidupan modern dan hiburan masa kini. Diantaranya
adalah pesawat penerima (radio) dan telepon yang dapat membantu kita dalam hal komunikasi.
Pada dewasa ini kita bahkan dapat menikmatisiaran televisi yang disiarkan di luar negeri
melalui satelit komunikasi Telstar. Kepada satelit SKSD yang mengitari bumi ini, kemudian
dipancarkan sinyal dari pemancar televisi. Sinyal yng diterima oleh satelit Telstaritu diperkuat
kemudian dipancarkan ke pesawat penerima yang jauh sekali. Semua itu dilaksanakan dengan
menggunakan energi listrik (Suryatmo,2005:5).
Energi listrik kadang-kadang untuk menggerakan mesin atau memutarkan mesin-mesin
yang terdapat di dalam bengkel-bengkel industri dan mereka ini semua tergantung kepada
motor-motor listrik. Sebagai contoh mesin bubut, mesin las, mesin frais, mesin bor, mesin
gergaji dan sebagainya.
Dewasa ini generator elektrostatik penghasil muatan listrik jarang sekali terlihat karena
hanya disimpan di museum atau laboratorium.Mesin ini dirancang untuk menghasilkan
muatan besar dan tegangan yang sangat tinggi. Alat penyimpan merupakan komponen yang
sangat penting yang ada di dalam setiap alat listrik (Parker,2000:38).
26
Untuk keluarga berpendapatan menengah ke atas lemari es dan refrigerator merupakan
peralatan rumah tangga yang penting, refrigerator digunakan untuk mengawetkan bahan
makanan ( sayuran, daging, buah-buahan, susu, dan lain-lain), selain itu juga dapat digunakan
untuk mendinginkan air dan membuat es ( pada freezer ) (Daryanto,2007:178).
Sumber energi listrik dapat juga di simpan ke dalam baterai. Pada umumnya ada dua cara
yang telah siap setiap saat digunakan untuk memperoleh listrik yaitu pertama dari baterai yang
dapat dibeli dan dimana saja kita memerlukannya atau setidak-tidaknya dapat melengkapi
semua peralatan yang kita pakai. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari jenis sumber
energi yang dapat dibawa ini, yaitu ringan, praktis, sedangkan kerugianya ini hanya terbatas
dalam bentuk, ukuran dan tenaga juga harus dilakukan penggantian dan pengisian.Kedua,
persediaan energi listrik yang utama, untuk dapat dibawa ke rumah-rumah, toko-toko, sekolah-
sekolah, pabrik-pabrik dan sebagainya melalui kawat/kabel. Ini akan banyak menyediakan
sejumlah energi listrik yang diperlukan (suryatmo,2005:7).
Rumah rumah, toko- toko, sekolah-sekolah, bengkel-bengkel, industri-industri
menggunakan listrik yang berasal dan dihubungkan dari sumber nasional ( PLT ) dengan
melalui sakelar utama yang terdapat dan terpasang di sebuah gardu.
Kegiatan pembangunan di Indonesia pada saat ini mengarah kepada industrialisasi,
sehingga energi menjadi isu utama dan penting dalam kerangka menunjang model
pembangunan tersebut. Krisis energi, terutama listrik, yang pernah terjadi menjelang akhir abad
ke-20 mengisyaratkan bahwa suplay energi listrik tidak dapat mengimbangi tingginya laju
permintaan. Pertumbuhan industri pada tahun depan diperkirakan hanya 5,6 persen dari target
sebesar enam persen. Pertumbuhan konsumsi energi listrik sebesar 15 persen per tahun cukup
menakjubkan. Hal ini juga setara dengan tingkat pertumbuhan energi total secara umum, yang
mencapai di atas 8 persen per tahun pada kurun 1965-1980 yang mana hal ini jauh di atas
tingkat pertumbuhan energi negara industri sebesar 3 persen per tahun.
Tentu dengan terjadinya peningkatan konsumsi listrik lambat laun krisis listrik akan
sangat berdampak jelas pada masyarakat secara umum. Akibatnya, rendahnya pasokan listrik
PLN kepada kalangan industri bakal berdampak pada target pertumbuhan industri. Selain
berdampak pada dunia industri hal tersebut juga akan berdampak pada masyarakat luas. Di
beberapa daerah di Indonesia kerap terjadi pemadaman lampu secara bergilir, pihak PLN
berdalih ini merupakan salah satu solusi alternatif dalam rangka menghemat energi dan
mengatasi krisis listrik tersebut. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PTMH)
diharapkan bisa menjadi solusi bagi pemerintah untuk mengatasi krisis listrik sekarang ini.
Apalagi potensi listrik tenaga air, berdasarkan kondisi geografis maupun teknis
di Indonesia sangat besar. Pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik tidak hanya akan
menjawab kebutuhan dasar masyarakat untuk fungsi penerangan dan kegiatan sosial ekonomi.
Lebih dari itu, dengan pembangunan PLTMH menjadi lokomotif lahirnya kesadaran kolektif
masyarakat penerima manfaat untuk mempertahankan dan melindungi fungsi ekologi hutan
sebagai produsen air. Terutama dalam rangka mempertahankan energi listrik dan secara umum
berkonstribusi terhadap perbaikan lingkungan.
Dari sumber energi listrik sedemikian banyaknya manfaat untuk manusia, tetapi
terkadang juga bisa merugikan bahkan membahayakan nyawa manusia. Oleh karena itu
penggunaan energi listrik perlu juga memahami keamanan dan keselamatan dalam
menggunakan listrik, diantaranya sebagai berikut
a. Jika kita melihat atau menemukan adanya kebocoran pada kabel listrik itu terlepas dan
terletak di atas tanah maupun di mana saja, usahakan jangan disentuh kawat tersebut.
Mintalah pertolongan kepada seseorang yang mengerti dalam menangani listrik
b. Jangan bekerja dengan kawat atau alat atau mesin listrik tanpa dilengkapi dengan alat
pengaman atau pemutus arus dari sumber atau pusat listrik

27
c. Jangan terlalu membebani terlalu banyak pada kotak-kotak dinding (stop kontak) dengan
menggunakan beberapa alat bantu dalam waktu yang bersamaan.
d. jangan menggunakan perlengkapan (kabel listrik) yang sudah rusak atau usang atau
kadaluarsa. Jika kabel listrik itu sudah usang atau sakelar kotak kontak dinding sudah rusak
disarankan sebaiknya diganti secepatnya untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran
(Suryatmo,2005:13-15).

3.1 Kesimpulan
Jenis – jenis sumber energi di antaranya adalah energi angin, tenaga air, batu bara,
minyak bumi, tenaga listrik, gas bumi, panas bumi, energi nuklir, energi surya, energi ombak
laut. Energi angin memanfaaatkan suatu sumber daya alam, Tenaga air, sumber energi ini yang
merupakan bentuk energi yang terbarukan. Minyak bumi, sama dengan gas bumi diperkirakan
mungkin sekali terjadi dari bahan organik asal binatang – binatang kecil dan mengalami proses
penekanan sangat lama, Tenaga listrik sebagai energi sekunder, Energi nuklir, diperoleh dengan
reaksi material.
Eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan
manusia selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan misalnya udara dan iklim, air serta
tanah. Salah satunya adalah hujan asam terjadi akibat dari penggunaan sumber energi manusia
yang berlebihan.
Energi listrik mempunyai banyak kelebihan bila dibandingkan oleh energi lainya
diantaranya adalah pertama lebih mudah disalurkan, kedua lebih mudah didistribusikan ke
daerah yang lebih luas, ketiga lebih udah diubah ke dalam bentuk energi lain. Misalnya menjadi
energi panas, cahaya atau tenaga mekanik. Yang sering digunakan pada rumah tangga, tempat
pendidikan, perkantoran, industrialisasi, dan tempat umum lainnya.

ENERGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Afifatus Zahro, Elisa Vibriana Sari, Mita Diana Sasanti,

1.1 Latar Belakang


Ketersediaan energi merupakan suatu hal yang mutlak ada untuk melakukan suatu
aktifitas. Tanpa adanya energi yang memadai maka aktifitas yang dilakukan oleh setiap makhluk
hidup akan sangat terbatas. Contoh matahari, tanpa ada matahari makhluk hidup yang ada di
planet bumi ini tidak akan mampu hidup. Dari matahari kita mendapatkan energi dalam
jumlah yang besar. Sudah sejak 2000 tahun yang lalu bangsa Romawi menggunakan matahari
untuk pemanas ruangan di rumah – rumah mereka.
Energi adalah tulang punggung bagi hampir seluruh kegiatan manusia. Tanpa energi,
tidak ada satupun kegiatan manusia seperti kegiatan sosial dan ekonomi dapat berjalan dengan
baik. Manusia tidak akan mampu membayangkan jika suatu hari nanti tidak ada ketersediaan
energi, baik berupa bahan bakar maupun listrik, tidak ada kulkas, tidak ada air dingin dan
buah-buah yang segar, air bersih sulit diperoleh, kondisi gelap gulita terutama di malam hari,
mesin-mesin produksi di pabrik tidak dapat beroperasi, tidak ada perjalanan yang dapat
dilakukan, baik dengan pesawat terbang, kendaraan bermotor, kapal laut dan kereta api, dan
jutaan orang tidak dapat bekerja seperti biasanya. Strategi untuk mengatasi krisis energi ini
harus didukung oleh semua pihak mulai dari masyarakat, keluarga, organisasi, swasta dan
tentunya pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Berangkat dari sinilah akhirnya penulis
tertarik untuk menulis makalah yang berjudul Energi Dalam Kehidupan Manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Macam – Macam Sumber Energi Dalam Kehidupan Manusia?
2. Bagaimana Peran Energi Dalam Kehidupan Manusia?

28
3. Bagaimana Dampak Energi Bagi Kehidupan Manusia?

2.1 Macam - Macam Sumber Energi


Dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam sumber energi, namun sebelum
membahas macam-macamnya, terlebih dahulu akan dibahas bagaimana sejarah perkembangan
sumber energi itu sendiri. Semesta raya sangat luas, bumi adalah bagian dari tata surya dan
matahari sebagai pusatnya. Matahari adalah satu bagian kecil dari kumpulan juta bintang di
galaksi yang disebut Bimasakti. Bimasakti hanya salah satu kelompok besar galaksi, berjuta-juta
lagi galaksi lain, yang dipisahkan oleh jarak amat jauh berupa angkasa yang nyaris hampa.
Dalam angkasa itulah cahaya dan radiasi lain dikeluarkan oleh bintang-bintang seperti
Matahari, yang tidak terhitung banyaknya. Seluruh radiasi dan semua materi yang ada dalam
semesta merupakan bentuk-bentuk energi. Di pusat bintang materi terus-menerus hilang, tetapi
sebagai hasilnya energi yang sama senantiasa terlepas (Jack Challoner, 2000: 62).
Jamnes Prescott Joule (1818-1889) adalah salah seorang perintis energi. Ia mempelajari
pengaruh pemanasan aliran listrik dan menyadari bahwa panas adalah energi. Energi dapat
memiliki bentuk yang berbeda-beda, kinetik, potensial, listrik, panas, bunyi, cahaya, dan kimia
dan semuanya dapat diubah dari yang satu ke yang lain. Energi kimia dapat diubah menjadi
panas dengan membakar suatu bahan bakar. Panas dapat menghasilkan energi kinetik di dalam
suatu mesin. Energi kenitik dapat diubah menjadi energi listrik oleh generator. Bola lampu
listrik menghasilkan cahaya. Api listrik menghasilkan panas. Radio mengeluarkan engergi bunyi
dan kipas angin mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Pada transformasi atau
perubahan itu, jumlah keseluruhan energi sebelum terjadinya perubahan (Peter Lafferty,
2000:40).
Penjelasan di atas merupakan penjelasan singkat tentang berbagai macam sumber energi.
Pengertian dari energi sendiri adalah kemampuan untuk menjadikan sesuatu. Energi tidak
dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk (hukum kekekalan
energi) (Eko Supatmawati, 2007: 3). Di bawah ini akan dijelaskan lebih terperinci macam-
macam atau bentuk-bentuk energi yang ada di alam semesta ini.
1. Energi Otot
Energi otot adalah energi yang dihasilkan oleh otot. Energi dapat dihasilkan oleh
manusia maupun hewan. Pada zaman dahulu orang menggunakan energi otot mereka
sendiri untuk melakukan pekerjaan seperti mengumpulkan makanan dan membangun
tempat perlindungan. Untuk lebih memanfaatkan serta mendayagunakan energi otot,
orang-orang pada zaman dahulu membuat peralatan sederhana. Peralatan itu mulanya
dibuat dari kayu dan batu, namun ketika teknik peleburan berkembang, maka lebih
dikenal peralatan yang menggunakan peranti logam. Tidak hanya orang pada zaman
dahulu yang menggunakan energi otot, orang modern saat ini selain menggunakan
teknologi mesin juga masih menggunakan teknologi otot untuk melakukan beberapa
pekerjaan. Dengan memanfaatkan jenis energi otot ini orang lebih berkesempatan
mengembangkan keterampilan dan kegiatan lain (Jack Challoner, 2000: 8).
2. Energi Potensial
Energi potensial tersimpan jika suatu benda bergerak dengan arah berlawanan dari
kekuatan yang bekerja pada suatu benda. Salah satu contoh energi potensial adalah pada
zaman dahulu serdadu Romawi menyimpan tenaga otot mereka pada sebuah ketapel.
Ketika ketapel dilepas, tenaga potensial yang diberikan oleh serdadu keluar. Ketapel
tersebut melontarkan peluru ke depan menuju musuh, pelepasan ini menggunakan energi
potensial. Energi potensial terjadi karena molekul elastis yang ada pada pita ketapel
bergerak merenggang, melawan daya antar molekul yang saling kait.
Walaupun baru pada pertengahan abad ke 19 M, orang benar-benar memahami energi
potensial yang mana sudah menjadi sasaran berbagai percobaan yang dilakukan selama se-
29
abad sebelumnya. Dalam percobaan ini ilmuwan Belanda yaitu Willem s‘ Gravesande
mengamati energi potensial dengan cara menjatuhkan bola-bola yang beratnya berlainan ke
tanah liat yang lembek. Ternyata dampak yang terdapat di tanah liat tergantung pada berat
bola dan ketinggian bola ketika dijatuhkan. Dengan kata lain, besar kecilnya dampak yang
dihasilkan bola tergantung pada berat ringannya bola dan tinggi rendahnya tempat.
Semakin berat dan semakin tinggi bola yang dijatuhkan maka semakin besar dampak yang
dihasilkannya (Jack Challoner, 2000:14).
3. Energi Angin
Angin adalah salah satu bentuk tenaga yang paling dikenal dan dimanfaatkan orang.
Angin sudah digunakan untuk menjalankan perahu layar sejak 3500 SM. Kebanyakan
perahu layar modern dilengkapi dengan layar segitiga yang dapat digerakkan untuk
menampung sebanyak mungkin energi angin. Tenaga angin juga digunakan untuk
mengairi tanah kering dan mengeringkan tanah basah. Selain itu angin juga dimanfaatkan
sebagai sumber energi pengganti untuk membangkitkan tenaga listrik.
Pada tahun 1890 untuk pertama kalinya tenaga angin digunakan sebagai penghasil
arus listrik. Lima puluh tahun berikutnya, ribuan kincir angin kecil berhasil mengalirkan
arus listrik. Kincir angin pertama untuk arus sebesar 1000 KW didirikan di Amerika. Akan
tetapi, kemudian kencir angin itu tidak dioperasikan lagi. Saat ini negara-negara yang ada
di Eropa paling banyak menggunakan kincir. Di seluruh Jerman saja terdapat 40.000 kincir
angin. Kincir angin yang terbesar tingginya sampai 150 meter, kincir ini terdapat di muara
Sungai Elb.
Pemakaian tenaga penggerak pada pembangkit listrik tenaga angin sangat tergantung
kepada kecepatan angin. Untuk membangun pembangkit seperti itu harus dicari tempat
yang dilewati angin dengan kecepatan tinggi. Pembangkit listrik tenaga angin memiliki dua
macam kelebihan, yaitu instalansi yang modern dapat dibangun dengan cepat dan di
banyak negara sepanjang tahun ada angin yang bertiup, sehingga kebutuhan akan arus
listrik sepanjang tahun dapat dipenuhi. Akan tetapi, ada juga kekurangan dari pembangkit
listrik tenaga angin, yaitu instalansi harus menahan hembusan angin yang sangat kuat
dengan hembusan sampai 150 kilometer perjam (Ibnu Hamid, 2002:23-24).
4. Energi Listrik
Listrik sudah ada sejak adanya jagad raya ini. Bahkan saat kehidupan belum ada di
planet ini, yaitu lebih dari 4000 juta tahun yang lalu. Petir merupakan salah satu
pertunjukkan alam yang paling dramatis dari bentuk energi yaitu listrik. Petir adalah hasil
pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu sangat besar sehingga ia
menimbulkna rentetan cahaya, panas dan bunyi yang kuat, yaitu Guntur. Guntur ini dapat
menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon ke dalam
bentuk serpihan-serpihan api. Penelitian terhadap petir membuat ilmuwan dan
cendekiawan seperti Benjamin Franklin mulai menyelidiki dan menyingkap misteri
muatan listrik.
Sejalan dengan berkembangnya kehidupan, listrik menjadi bagian yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Listrik membentuk sinyal saraf. Mata menerima cahaya dan
mengubah cahaya itu menjadi sinyal listrik yang sangat kecil, kemudian mengalir sepanjang
saraf dan masuk ke otak serta seluruh tubuh. Seluruh kesadaran dan kemampun kita
untuk berfikir dan bergerak tergantung pada sinyal listrik yang mendesing di sekitar jalan
saraf di dalam otak. Dalam dua abad terkhir ini, para ilmuwan sedikit demi sedikit mulai
mengungkap misteri listrik. Kemajuan dalam pengungkapan ini berhubungan erat dengan
kemajuan ilmu pengetahuan lain. Kelanjutan dari penelitian ilmiah ini adalah
pemanfaatannya. Para penemu telah mengubah energi listrik menjadi pelayan kita (Steve
Parker, 2000: 6-7).
5. Energi Cahaya dan Matahari
30
Setiap hari bumi diguyur energi yang banyak sekali dari matahari. Dalam waktu satu
tahun, satu meter persegi tanah yang banyak cahaya mataharinya menerima lebih dari 2000
kilowatt-jam energi cahaya. Seandainya semua energi ini dapat dikumpulkan dan diubah
menjadi listrik, jumlahnya akan cukup untuk membuat satu ketel air mendidih tanpa henti
selama hampir enam minggu. Di dunia sebagian kecil energi cahaya matahari dikumpulkan
oleh daun dan tumbuh-tumbuhan dan digunakan sebagai bahan bakar untuk
pertumbuhannya. Akhir-akhir ini para ilmuwan telah mulai mengkaji bagaimana manusia
dapat memanfaatkan energi cahaya.
Dari matahari kita mendapatkan dalam jumlah yang sangat besar. Sudah sejak 2000
tahun yang lalu bangsa Romawi menggunakan matahari untuk pemanas ruangan di rumah-
rumah mereka. Pada abad ke 19 M orang pertama kali membuat mesin dan lemari es yang
bekerja dengan teknologi matahari. Pada tahun 90-an di abad ke 19 M, di Amerika sudah
ada ribuan rumah yang menggunakan tenaga matahari mendapatkan air panas. Cahaya
matahari dapat digunakan untuk menyuling air bersih. Air kotor itu dipanaskan dalam bak
yang ditutup kaca. Air itu menguap dan berkondensasi menjadi air bersih pada kaca (Ibnu
Hamid, 2002:7).
Energi matahari itu murah, tidak pernah habis dan tidak mencemari lingkungan.
Namun mengumpulkan dan energi matahari menjadi bantuk energi yang bermanfaat
bukanlah pekerjaan yang mudah. Hal ini karena pada setiap tahap banyak sekali energi
yang hilang. Cermin yang ada di pusat tenaga surya berfungsi untuk memantulkan cahaya,
tetapi banyak energi yang terbuang olehnya. Di samping itu, sel-sel surya hanya dapat
menggunakan panjang gelombang tertentu saja. Walaupun ada kelemahan-kelemahan itu,
tampaknya pasti bahwa di masa yang akan datang energi surya akan lebih berperan dalam
penyediaan tenaga (David Burnie, 2000: 50).

6. Energi Air
Tenaga air sudah digunakan oleh Bangsa Romawai sejak 2000 tahun yang lalu.
Mereka menggunakan kincir air untuk penggilingan gandum dan sistem pengairan ladang.
Selain itu air juga digunakan sebagai tenaga penggerak di bengkel dan pabrik. Kincir air
berputar dengan lambat dan tidak cocok digunakan sebagai pengahasil arus listrik.
Pembangkit listrik tenaga air memeliki kelemahan karena pembangkit tersebut
memerlukan tembok bendungan yang sangat besar untuk meyimpan air turbinnya.
Pembendungan air dan pasir akan menyebabkan air dan pasir yang berlimpah akan
mengendap.
Perbedaan ketinggian air saat pasang dan surut dapat dimanfaatkan sebagai penghasil
energi listrik. Hanya saja tidak mudah menemukan tempat yang cocok untuk membangun
pembangkit listrik yang memanfaatkan air pasang - surut. Sudah sejak satu abad yang lalu
di banyak negara Eropa orang menggunakan kincir air. Pada abad ke 19 M di kepulauan
Inggris saja terdapat lebih dari seratus buah kincir air. Sebagai penghasil listrik, kincir air
kurang memuaskan. Oleh karena itu, orang lebih banyak menggunakannya untuk
menggiling gandum (Ibnu Hamid.
7. Energi Panas
Selama abad ke 17 M dan ke 18 M terjadi perbedaan pendapat mengenai hakikat
panas yang sebenarnya. Di satu pihak orang mengira bahwa panas adakah zat alir yang
disebut kalori, yang mengalir dari benda panas ke benda dingin. Di pihak lain, orang
menganggap bahwa panas merupakan gerak partikel yang membentuk zat. Joseph Black
(1728-1799), seorang kimiawan Skotlandia yang mendukung teori tentang panas, yakin
bahwa suhu merupakan konsentrasi kalori dalam suatu benda. Ia kemudian menemukan
ilmu baru yang disebut kalorimetri, namun serangkaian gesekan memperlihatkan bahwa
panas dapat dihasilkan dari energi otot. Akhirnya panas dipertunjukkan oleh James Joule
31
dengan percobaannya. Dengan temuan ini lahirlah Termodinamika yaitu ilmu tentang
panas sebagai energi.
Selain dari energi otot, panas juga bisa dihasilkan dari bahan kimia. Ketika
berlangsung reaksi kimia seringkali terjadi penaikan atau penurunan suhu. Hal ini terjadi
karena adanya energi panas yang terlepas atau terkumpul. Beberapa reaksi kimia baru
dapat terjadi apabila ada pasokan energi, seperti jika air dicampur dengan kapur (kalsium
oksida). Ketika unsur molekul-molekul kedua unsur tadi melebur dan membentuk zat
baru, yaitu kalsium hidroksida. Leburan melepaskan energi kimia potensial. Yang sudah
tersimpan diantara kedua unsur tadi. Pelepasan energi menyebabkan atom dan molekul
bergerak dengan cepat, sehingga suhu bertambah. Kini diketahui bahwa panas hanyalah
energi gerak yang berasal dari atom dan molekul benda bergerak yang tidak terhitung
jumlahnya. Semakin panas suatu benda, maka akan semakin cepat gerak atom dan
molekulnya (Jack Challoner, 2000:20).
8. Energi Api
Manusia sudah memanfaatkan api sejak beribu-ribu tahun silam, meskipun tanggal
penemuan ataupun penggunaan untuk pertama kalinya tidak diketahui. Namun, ternyata
para penghuni gua pada akhir Zaman Batu menghangatkan tempat tinggal mereka dengan
api yang mereka biarkan hidup terus-menerus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Sejak saat itu orang mengetahui pemanfaatan energi api untuk berbagai keperluan, dari
memasak makanan, melebur biji logam, membakar gerabah, dan membuat kaca. Sebagaian
besar energi api berupa energi panas yang dilepaskan ketika terjadi pembakaran.
Bahan bakar yang pertama-tama dikenal adalah kayu bakar, sedangkan arang yang
diperoleh dari pembakaran kayu di tempat tertutup, ternyata dapat menjadi bahan bakar
yang mempunyai bara lebih panas yang dilepaskan ketika terjadi pembakaran. Pembakaran
arang menggunakan pengembus yang berfungsi menambah pasok udara menghasilkan
panas yang lebih tinggi, sehingga memungkinkan ekstraksi logam dan bijinya. Atom logam
dalam biji logam biasanya terikat erat pada atom oksigen, dan energi api ini diperlukan
untuk memisahkannya menjadi oksigen dan logam murni. Walaupun kebanyakan energi
yang dihasilkan api berupa panas, terdapat pula energi berbentuk cahaya dan bunyi yang
dikeluarkan oleh api. Oleh karena itu api dapat dilihat, dirasakan dan didengar (Jack
Challoner, 2000:10).
9. Energi Inti Atom
Atom adalah pembentuk materi yang terdiri atas inti kecil yang dikelilingi oleh
elektron. Inti itu ternyata terdiri atas partikel-partikel yang terikat erat, yang dinamakan
proton dan neutron. Elektron terikat di dalam atom oleh elektromagnetisme, tetapi
kekuatan yang mencengkeram inti jauh lebih kuat. Kekuatan ini menjadi kunci energi
nuklir. Ada dua cara utama untuk membebaskan energi ini, yaitu fisi dan fusi. Pada
masing-masing cara terjadi reaksi pada inti atom dan materi tertinggal setelah reaksi itu
bermassa lebih kecil daripada sebelumnya. Sebelum massa yang hilang berubah menjadi
energi yang beberapa diantaranya dibebaskan sebagai radiasi elegtromagnetik energi besar.
Sisanya menjadi panas yang dapat digunakan untuk menghancurkan apapun, dalam
senjata nuklir, atau untuk membangkitkan tenaga listrik, dalam reaktor nuklir.

2.2 Peran Energi Bagi Kehidupan Manusia


Pada akhir abad ke 17, kondisi sosial Inggris, Belanda, dan Perancis Utara telah matang
untuk melanjutkan peningkatan sistem dan cara berproduksi. Mereka telah mampu untuk
mendanai sistem produksi demi keuntungan dalam suatu sistem pasar yang ekspansif akibat
meluasnya jangkauan transportasi dan navigasi saat itu. Pada umumnya cara produksi pada
waktu itu masih berbentuk kriya dalam industri domestik atau rumah. Namun pedagang dan
pelaku manufaktur kapitalis telah mulai datang dan mengambil alih proses produksi tersebut
32
sehingga pekerja kriya dan petani terdesak dan menjadi buruh bayaran. Hal ini melahirkan
inovasi teknologi sebagai suatu usaha yang menguntungkan, seperti peralatan industri tekstil
dan invensi enjin uap sehingga dapat mereduksi biaya serta mengekspansi produksi dan
meningkatkan keuntungan (Sahari Besari, 2008: 80).
Sejarah mengajarkan bahwa eksistensi suatu masyarakat tidak lepas dari cara masyarakat
tersebut memenuhi kebutuhan energi atau tenaga. Manusia dalam status alamiah mendapatkan
energi yang diperlukan dari dirinya sendiri, yakni tenaga manusiawi. Kondisi demikian
diperkirakan berlaku sampai manusia hidup dalam komunitas kecil. Setelah orang berhasil
menjinakkan kuda, sapi, kerbau, dan sebagainya, selain tenaga insani juga menguasai tenaga
hewani untuk melaksanakan kegiatan produksi, misalnya sebagai alat transportasi, membajak
ladang, menggiling gandum, dan sebagainya. Ketersediaan tenaga hewani merupakan salah satu
unsur penyulut berlangsungnya revolusi agrikultur (Sahari Besari, 2008: 81).
Ditunjang oleh sains dan teknologi, kemudian revolusi industri, sumber daya tenaga
manusia dan binatang beralih pada panas yang dihasilkan dari pembakaran yang mana pada
awalnya dari kayu dan arang, kemudian batu bara dan selanjutnya panas ditransformasikan
oleh mesin menjadi tenaga mekanis (Sahari Besari, 2008: 82). Kini manusia tidak lagi
memanfaatkan berbagai jenis hewan pengangkut karena telah terjadi peningkatan aktifitas
industri yang demikian tinggi telah dijajari pula oleh meningkatnya penggunaan sumber –
sumber energi (Mukhlis Akhadi, 2009: 6).
Selain suplai makanan, masalah energi juga berkaitan dengan kehidupan di bumi ini.
Dari segi bahasa energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha.
Semua bentuk pekerjaan fisik selalu membutuhkan energi. Semua organism hidup selalu
membutuhkan energi karena banyak reaksi biokimia yang berlangsung di dalam tubuh yang
membutuhkan energi. Alam telah menyediakan sumber energi secara gratis dan berlangsung
terus – menerus dengan laju yang cukup konstan untuk seluruh makhluk hidup dalam bentuk
radiasi sinar matahari. Namun untuk mendukung aktifitas hidup manusia masih memerlukan
tambahan energi lain yang telah disediakan oleh alam (Mukhlis Akhadi, 2009: 6).
Potensi sumber daya energi lainnya seperti kayu bakar, arang, limbah hutan, limbah
pertanian, biogas, gambut, tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga samudera termasuk sumber
energi yang terbarukan. Sumber energi tersebut memiliki kemungkinan untuk dikembangkan
lebih lanjut di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik
Tenaga Bumi (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap (PLTGU). Teknik untuk mendapatkan energi listrik misalnya adalah dengan
memanfaatkan tenaga air, angin, bahan bakar fosil, dan bahan bakar nuklir. Dengan memakai
sumber energi tersebut diperoleh tenaga untuk menggerakkan turbin yang akan mengaktifkan
generator listrik. Selain itu juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang mampu
menghasilkan energi berupa energi listrik (Daryanto, 2007: 37-39).
Sejak zaman pra sejarah sampai zaman awal sejarah umat manusia, hanya kayu yang
digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan memasak dan pemanasan. Salain kayu, juga
memafaatkan angin sebagai sumber daya alam yang murah dan dapat diperbaharui. Energi
angin digunakan untuk mendorong layar perahu dalam kegiatan transportasi laut, memutar
baling – baling kincir angin untuk menggerakkan pompa air dalam irigasi dan penggilingan
gandum (Mukhlis Akhadi, 2009: 6).
Seiring dengan perkembangan dunia di mana populasi semakin bertambah,
perkembangan teknologi yang semakin pesat, dan naiknya gaya hidup di negara-negara maju,
maka dibutuhkan banyaknya sumber energi, seperti energi listrik. Sumber energi di dunia yang
tersedia saat ini meliputi energi batu bara, nuklir, bensin, angin, matahari, hidrogen, dan
biomassa. Dari masing-masing jenis energi tersebut memiliki peran sendiri – sendiri dalam
kehidupan manusia serta memiliki kelemahan dan kelebihan sendiri – sendiri.
33
Energi batu bara yang memiliki kelebihan harga yang tidak terlalu mahal bahan bakarnya
serta mudah untuk didapat. Namun hal ini juga memiliki kelemahan, yakni dibutuhkannya
kontrol untuk polusi udara dari pembakaran batu bara tersebut, berkontribusi terhadap
peristiwa hujan asam dan pemanasan global. Energi nuklir memiliki kelebihan harga bahan
bakarnya yang juga tidak mahal, mudah untuk dipindahkan namun dengan sistem keamanan
yang ketat, energi yang dihasilkan sangat tinggi, dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan
hujan asam. Nuklir pun memiliki kelemahan, yakni membutuhkan biaya yang besar untuk
sistem penyimpanannya, disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri. Sedangkan
masalah kepemilikan energi nuklir, disebabkan karena bahayanya nuklir sebagai senjata
pemusnah massal dan produk buangannya yang sangat radioaktif. Selain itu juga terdapat
energi bensin yang sangat mudah untuk didistribusikan, mudah untuk didapatkan,
dan energinya cukup tinggi. Namun untuk saat ini sumber bahan bakarnya sudah menipis.
Bensin juga berkontribusi terhadap pemanasan global, dan harganya semakin mahal seiring
dengan ketersediaannya saat ini.
Selanjutnya adalah energi matahari yang merupakan energi yang bebas untuk didapatkan,
namun untuk mendapatkannya tergantung pada cuaca, waktu, dan tempat. Untuk teknologi
saat ini, masih dibutuhkan tempat yang luas untuk meletakkan panel surya, dan energi yang
dihasilkan dari panel surya tersebut masih sangat sedikit. Selain matahari juga terdapat energi
angin yang mudah untuk didapatkan dan juga gratis karena biaya perawatan dan meregenerasi
energinya semakin murah dari waktu ke waktu. Sumber energi ini baik digunakan di daerah
pedesaan terutama pada daerah pertanian. Namun hal ini juga membutuhkan banyak
pembangkit untuk menghasilkan energi yang besar. Terbatas untuk area yang berangin saja,
membutuhkan sistem penyimpanan energi yang mahal, dan apabila musim badai, angin dapat
merusak instalasi pembangkit listrik. Kemudian juga terdapat biomassa, namun saat ini masih
dalam tahap pengembangan. Energi ini membutuhkan instalasi pembangkit yang tidak terlalu
besar. Namun di sisi lain energi biomassa ini tidak efisien jika hanya sedikit instalasi
pembangkit yang dibangun dan biomassa telah berkontribusi terhadap pemanasan global.
Terdapat pula hidrogen yang mana mudah untuk dikombinasikan dengan oksigen sehingga
menghasilkan air dan energi, namun energi ini sangat mahal untuk biaya produksi, serta
membutuhkan energi yang lebih besar untuk membuat hidrogennya sendiri.
Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar kimia yang
dibakar untuk menghasilkan energi. Siklus bahan bakar nuklir penting adanya karena terkait
dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan senjata nuklir. Energi nuklir merupakan
sumber energi alternatif yang menjanjikan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Efisiensi dari
penggunaan bahan bakar nuklir untuk menghasilkan listrik jauh lebih besar dibandingkan
dengan penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara, sehingga dapat dipastikan bahwa
reaktor nuklir akan dapat sepenuhnya menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Walaupun desain reaktor yang telah ada masih didasarkan atas reaksi fisi nuklir, namun
penelitian lebih lanjut telah diarahkan kepada pengembangan reaktor berbasis fusi nuklir yang
efisien agar dapat digunakan dalam skala konsumen.
Selain itu juga terdapat konsep energi terbarukan yang mulai dikenal pada tahun 1970-an
sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil.
Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali
secara alami dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan
fosil tidak termasuk di dalamnya, misalnya energi panas bumi yang mana berasal dari
peluruhan radioaktif di pusat bumi, yang membuat bumi panas dari dalam, serta dari panas
matahari tersebut yang membuat panas permukaan bumi. Terdapat tiga cara pemanfaatan
panas bumi, yakni yang pertama sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk

34
listrik, yang kedua sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa
ke perut bumi, dan yang ketiga sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi.
Istilah panas bumi digunakan untuk energi panas yang berasal dari perut bumi. Listrik
panas bumi dibangkitkan dengan cara memanfaatkan uap yang keluar dari pipa yang ditanam
ke perut bumi sebagai hasil pemanasan sumber air resapan di sekitar sumur panas bumi. Uap
tersebut kemudian dimanfaatkan langsung untuk memutar turbin atau memanaskan penukar
panas untuk menghasilkan tekanan yang kemudian digunakan untuk memutar turbin dan
menghasilkan listrik melalui generator.
Ketersediaan energi merupakan syarat mutlak untuk melakukan aktifitas, tanpa energi
yang memadai maka aktifitas yang dilakukan akan sangat terbatas. Selain itu juga terdapat
pemakaian matahari sebagai sumber energi terutama untuk menghasilkan energi panas dengan
bantuan kolektor datar yang biasanya berupa sebuah kotak yang dilapisi kaca dan pelat bergaris
– garis hitam untuk menangkap cahaya matahari. Di Swedia terdapat rumah – rumah yang
dibangun secara berkelompok yang mana rumah – rumah tersebut dipanaskan sepanjang tahun
dengan panas dari energi matahari yang disimpan dalam tangki besar. Pemanasan dengan
matahari yang terbesar pertama kali dibangun di Odeillo di Perancis dan kemudian Amerika
Serikat menyusul membangun pemanas seperti di Perancis dengan besar sepuluh kali lipat lebih
besar. Instalasi ini memiliki peran, yakni digunakan untuk menjalakan mesin yang membantu
pekerjaan manusia, seperti pompa air. Selanjutnya cahaya matahari digunakan untuk
menyuling air garam dan air kotor menjadi bersih (Ibnu Hamid, 2002: 22-23).
(Ibnu Hamid, 2002: 24) Pada tahun 1890 untuk pertama kalinya tenaga angin digunakan
sebagi penghasil arus listrik. Lima puluh tahun berikutnya ribuan kincir angin kecil berhasil
mengalirkan arus listrik. Pemakaian tenaga penggerak pada pembangkit listrik sangat
tergantung pada kecepatan angin sehingga untuk membangun pembangkit listrik tersebut harus
dicari tempat yang selalu dilewati oleh angin dengan kecepatan tinggi.
(Suryatmo, 2005: 1) Berbagai macam energi, misalnya energi listrik telah mampu
menjalankan motor listrik, menyalakan lampu, menghasilkan panas, dan membuat magnet
listri bekerja. Listrik sendiri merupakan suatu bentuk tenaga atau energi, yakni panas, cahaya,
mekanik, dan kimiawi. Selain itu dengan adanya energi juga telah memperkenalkan manusia
pada alat komunikasi awal, seperti pesawat penerima (radio) dan telepon. Hal ini merupakan
proses perubahan energi listrik ke dalam bentuk bunyi. Kemudian juga ada pesawat televisi,
mikropon, kipas angin, lampu pijar, dan sebagainya.
(Mukhlis Akhadi, 2009: 9) Peningkatan yang pesat dalam aktifitas industri diikuti oleh
peningkatan yang pesat dalam konsumsi energi yang akhirnya meningkatkan eksploitasi sumber
daya alam. Energi memegang peranan penting dalam semua kegiatan industri. Negara – Negara
industri tidak akan mencapai kemajuan tanpa didukung oleh adanya suplai energi yang
mencukupi. Penggunaan tenaga teknis yang mengandalkan sumber energi di luar tenaga
manusia dan hewan semakin meluas dengan majunya aktifitas industri.
Penggunaan energi listrik semakin mendapat tempat di masyarakat karena beberapa
keuntungan yang dimiliki oleh sumber energi tersebut. Listrik menjadi bagian hidup
masyarakat modern karena memiliki peran sosial yang mampu mengubah pola hidup
masyarakat dan saat ini dianggap sebagai simbol kemajuan masyarakat. Namun seiring hal
tersebut terjadi ketimpangan dalam kemajuan industri dan penguasaan teknologi yang
menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam penggunaan sumber energi. Pada dasarnya yang
tersedia di alam ini adalah sumber energi tak terbarukan dan sumber energi terbarukan.
Ketersediaan sumber – sumber energi tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam
mendukung suksesnya program pembangunan dan industrialisasi yang dilakukan oleh suatu
Negara. Cadangan sumber energi dunia yang sifatnya tidak dapat diperbaharui jumlahnya
dalam perut bumi sangat terbatas dan sewaktu – waktu akan habis (Mukhlis Akhadi, 2009: 11).

35
Sebagian besar energi di dunia telah dipenuhi oleh bahan bakar yang berasal dari fosil
yang mana bahan bakar ini tergolong sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Transportasi dan industri dunia secara langsung dan tidak langsung sangat tergantung pada
minyak bumi. Batu bara dan mesin uap telah mengawali terjadinya revolusi industri yang
diikuti dengan pengembangan motor bakar dan penggunaan bensin sebagai bahan bakar. Saat
ini mobil dan bensin merupakan hal yang tak dapat dipisahkan (Ibnu Hamid, 2002: 30).
Indonesia kaya akan sumber-sumber energi alamnya dan tersebar di lautan hingga
daratan. Namun pemanfaatan sumber-sumber energi di Indonesia belum optimal. Pemanfaatan
energi belum bervariasi, saat ini energi yang digunakan dalam kehidupan masyarakat Indonesia
hanya terpaku pada energi yang berasal dari fosil, yaitu bahan bakar minyak (BBM). Padahal
telah diperkirakan persediaan bahan bakar minyak telah menipis. Pada suatu saat nanti bahan
bakar minyak akan benar-benar tidak ada dari dalam bumi. Sedangkan untuk mendapatkan
penggantinya tidak melalui cara yang mudah dan instan sehingga perlu adanya alternatif untuk
mendapatkan energi baru pengganti bahan bakar minyak. Salah satu energi yang dapat
dimanfaatkan adalah energi biomassa.
Biomassa merupakan segala jenis sumber yang berasal dari bahan biologis yang masih
hidup ataupun sudah mati yang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau untuk produksi
industri. Biomassa biasanya merujuk pada tumbuhan dan hewan yang digunakan untuk
produksi serta bahan kimia atau panas. Namun biomassa tidak termasuk pada sumber-sumber
bahan energi yang berasal dari hewan yang telah mengalami transformasi menjadi batu bara
atau minyak bumi. Biomassa yang digunakan tersebut berasal dari berbagai jenis tumbuhan
seperti tanaman jarak pagar, tanaman nyamplung, kelapa sawit, kelapa, kemiri sunan, tebu, ubi
kayu, sorghum, jagung, ubi jalar, aren, dan sagu. Pemanfaatan tanaman sebagai alternatif sumber
energi ini dikenal sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN).
Berbagai jenis biomassa ini sangat potensial dalam perkembangan pemanfaatan energi
untuk kehidupan sehari-hari. Sementara itu pemanfaatan sumber-sumber energi tersebut
haruslah didukung dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak sehingga pengolahannya dapat
dengan mudah diaplikasikan dan hasil produksinya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Salah
satu bentuk pemanfaatan potensi-potensi tanaman sebagai sumber-sumber energi tersebut
adalah dengan kebijakan pembentukan Desa Mandiri Energi (DME). Tujuannya adalah untuk
mempersiapkan masyarakat agar tidak bergantung pada energi berbahan bakar yang berasal dari
fosil sebagai bahan energi kehidupan. Pengembangan DME ini berlandaskan pada PERPRES
No. 5/2006: Kebijakan Energi Nasional: Penyediaan biofuel minimal 5% pada tahun 2025,
Inpres Nomor 1 Tahun 2006: Inpres Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain, Kepres No. 10 Tahun
2006: tentang Pembentukan Tim Nasional Pengembangan BBN untuk Percepatan
Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran, dan Peraturan Pemerintah Energi dan Sumber
Daya Mineral No. 32 Tahun 2008: tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan
Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain.
Dengan adanya Desa Mandiri Energi dalam pemanfaatan energi berbasis bahan bakar
nabati memiliki manfaat, yaitu untuk mencukupi kebutuhan energi maupun peluang
pengembangan kegiatan produktif di desa atau wilayah yang bersangkutan, memanfaatkan
potensi tanaman yang bisa diolah menjadi bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga, industri kecil, petani, nelayan dan transportasi lokal, meningkatkan kesejahteraan
rakyat, membuka lapangan kerja baru (pengambil biji, pengepul dan pengolah), meningkatkan
pasokan energi baru untuk masyarakat, meragamkan Kebutuhan Energi untuk Masyarakat,
meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat, dan membantu pengentasan kemiskinan dan
peningkatan daya beli masyarakat.

36
2.3 Dampak Energi Bagi Kehidupan Manusia
Minimnya sumber energi dan bertambahnya kebutuhan manusia pada saat ini
menyebabkan adanya pemanfatan sumber energi secara optimal. Dalam memenhi
kebutuhannya akan energi, manusia telah menerapkan teknologi untuk menyediakan energi.
Penemuan- penemuan terus diciptakan dan pemanfaatan sumber energi seperti: energi panas
bumi, energi matahari, energi udara, energi angin, energi nuklir, bahan bakar fosil, dan masih
banyak yang lainnya. Pemanfaatan sumber - sumber energi ini pastinya memiliki dampak-
dampak yang bisa menguntungkan dan merugikan atau dampak positif dan negatifnya jika
digunakan. Energi panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang membuat
Bumi panas dari dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas permukaan bumi. Ada
tiga cara pemanfaatan panas bumi, yakni sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan
dalam bentuk listrik, sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan
pipa ke perut bumi, dan sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi.
Meskipun situs panas bumi mampu menyediakan panas untuk beberapa dekade, lokasi
panas bumi tertentu dapat mengalami penipisan.karena keseluruhan pasokan energi panas
bumi di Bumi, dan sumbernya tetap hampir konstan. Energi panas bumi tergantung pada
geologi setempat. Ketidakstabilan yang menurut definisi tidak dapat diprediksi dan mungkin
stabil. Sekarang konsumsi energi Panas Bumi dengan cara apapun mengancam atau
mengurangi kualitas hidup untuk masa depan Wegenerbuah instalasi, akibatnya itu dianggap
sebagai sumber energi terbarukan.
Energi matahari adalah energi yang dikumpulkan langsung dari cahaya matahari.
Penggunaan tenaga surya atau matahari dapat digunakan untuk menghasilkan listrik
menggunakan sel surya, menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas surya, menghasilkan
listrik menggunakan menara surya, memanaskan gedung secara langsung, memanaskan gedung
melalui pompa panas, dan memanaskan makanan dengan menggunakan oven surya. Matahari
tidak memberikan energi konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga penggunaannya terbatas.
Sel surya sering digunakan untuk daya baterai, karena kebanyakan aplikasi lainnya akan
membutuhkan sumber energi sekunder, untuk mengatasi padam.
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini
tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan
bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di
masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana
penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan.
Walaupun demikian, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan,
terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai
pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual, derau suara, beberapa masalah ekologi,
dan keindahan. Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan
ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit Selain
mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan
untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang
membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai
tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat
terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan
terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu
menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan
penduduk setempat. Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik.
Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak
sedikit Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin,
penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta
37
pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.
Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit
listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga
dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk.
Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat
mengganggu pandangan penduduk setempat.
Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Energi
yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan
untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air
bertekanan (pressurized water reactor/PWR). Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir
berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang - batang bahan bakar. Kalor atau panas
dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di
sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin
menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air
dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor. Tetapi
tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar.
Penggunaan bahan bakar fosil dalam proses yang dilakukan manusia, pada umumnya
menghasilkan abu, jelaga, serta gas yang terdiri atas karbondioksida dan metan yang
menimbulkan efek rumah kaca. Oleh karena itu, penerapan bahan bakar fosil dalam teknologi
selain menimbulkan kerusakan pada lingkungan karena penambangannya, juga menimbulkan
kerusakan pada sistem biosfer akibat efek rumah kaca yang meningkatkan suhu udara. Hal
tersebut membawa perubahan pada berbagai proses geofisika serta iklim yang mulai dirasakan
dampaknya pada kesehatan manusia karena timbulnya berbagai macam penyakit baru. ( Sahari:
304).
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan
kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi
manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat
transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Selain menghasilkan
energi, pembakaran sumber energi fosil juga menyebabkan pencemaran udara (hujan asam dan
pemanasan global). Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan
minyak bumi yang tidak layak, misalnya bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai, atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan. Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya
dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama
dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang
sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila
tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat
dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.

3.1 Kesimpulan
1. Macam – macam sumber energi yang terdapat di bumi sangat banyak, ada sumber energi
otot, potensial, angin, listrik, cahaya dan matahari, air, panas, api, dan inti atom. Energi
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi energi akan berubah bentuk.
2. Energi memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan umat manusia. Tanpa adanya
energi, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak akan mampu melakukan suatu aktifitas
apapun. Tersedianya energi merupakan syarat mutlak terjadinya suatu aktifitas.
3. Dalam perkembangannya energi memberi dampak baik positif maupun negatif bagi
kehidupan manusia. Energi akan mampu membawa manusia ke dalam modernisasi,

38
namun juga akan mampu membawa manusia pada kerusakan yang mana juga diakibatkan
oleh perilaku manusia sendiri.

DAFTAR RUJUKAN

Akhadi, Mukhlis. 2009. Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan Dalam Pemanfaatan Sumber
Energi. Graha Ilmu.
Besari, M. Sahari.2008. Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba
Teknika.
Burney, David. 2000. Cahaya. Jakarta: Balai Pustaka
Challoner, Jack. 2000. Energi. Jakarta: Balai Pustaka
Daryanto. 2007. Energi: Masalah dan Pemanfaatannya Bagi Kehidupan Manusia. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Hamid, Ibnu. 2002. Sumber Energi dan Pencemaran Lingkungan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Lafferty, Peter. 2000. Gaya dan Gerak. Jakarta: Balai Pustaka
Maryam, Siti. 2011. Desa Mandiri Energi. (Online), Rabu, 29 Februari 2012.
N.N. 2007. Energi Bagi Manusia.(Online), Senin, 5 Maret 2012. (
http://campaign.pelangi.or.id/ ?show=pages&detail=1&cid=2&pages_id=191).
Parker, Steve. 2000. Listrik. Jakarta: Balai Pustaka
Supatmawati, Eko. 2007. Sains dan Teknologi. Surabaya: SIC
Suryatmo, F. 2005. Dasar – Dasar Teknik Listrik. Jakarta: Bina Adiaksara.

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT DAN PENGGUNAANNYA DI


INDONESIA
Maysarah, Nahliatun Nafi’ah
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi didominasi oleh dunia Barat. Sejak abad ke 18
perkembangan itu begitu pesat ditandai dengan kehadiran revolusi industri, di bawah naungan
jiwa dan semangat Zaman Renaissance dan Aufklarung. Bisa dipahami bahwa kebudayaan
Barat pun akhirnya banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi.
Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan. Dimana
pada abad 20 peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan.
Sehingga pada abad 20 mampu mendorong lebih cepat dalam industri. Informasi, komunikasi,
transportasi dan pertanian.
Teknologi kini telah menyebar dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari
kalangan atas hingga menengah kebawah. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di
dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia. Atas dasar
kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan
terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,
maka informasi, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di era globalisasi pada
masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK,
namun masih banyak yang kurang memahami dengan perkembangan IPTEK. Secara jangka
panjang, perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak
sedikit pula yang membawa dampak negative.
39
Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya
pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa.
Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya
IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah muculnya transportasi darat di Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan transportasi darat di Indonesia?
3. Bagaimana peranan dan dampak perkembangan transportasi darat di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah muculnya transportasi darat di Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan transportasi darat di Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan dan dampak perkembangan transportasi
darat di Indonesia.

2.1 SEJARAH TRANSPORTASI DARAT DI INDONESIA


Kiranya mudah untuk diterima orang awam bahwa transportasi darat,yaitu pengangkutan
baran-barang, pada awalnya hanya dilakukan oleh orang dengan menggunakan tangan dan
kakinya. Kaki digunakan untuk memindahkan diri dari satu tempat ke tempat lain dan tangan
untuk memegang barangnya yang mungkin diletakkan diatas kepala, diatas pundak atau
dijinjing. Hal tersebut dilakukan selama ribuan tahun. Pada masa itu, barang yang dipindahkan
merupakan benda-benda yang berbobot dan berukuran terbatas. Setelah adanya beberapa
invensi dan inovasi transportasi, maka pengangkutan barang dilakukan menggunakan pikulan
atau tandu oleh satu orang tau lebih. Dengan demikian, ukuran barang yang ditransportasikan
menjadi lebih besar atau dalam jumlah yang lebih banyak. Kemudian ketika manusia telah
menguasai teknologi penjinakkan hewan besar seperti kuda, sapi, kerbau, unta, dan lain
sebangsanya, modus transpotrasi berubah sama sekali. Segala yang dikerjakan menusia dalam
transpotrasi dialihkan kepada hewan. Manusia hanya tinggal menempatkan barang-barang
diatas hewan tersebut. Hal ini merupakan bagian sentral dan Revolusi Agrikultur, yaitu
mensubstitusi tenaga insane dengan tenaga hewani. Contoh penggunaan hewan sebagai alat
transportasi primitive yang saat ini masih dapat disaksikan adalah karapan sapi yang harus
mentranspor manusia yang berdiri diatas suatu rangka tanpa roda yang ditarik oleh sapi. Cara
yang mirip juga dilakukan oleh bangsa Indian di Amerika, namun dengan menggunakan hewan
anjing. (Besari, 2008 :22)
Ketika barang yang harus dipindahkan berukuran sangat besar dan sangat berat, misalnya
pada pembangunan piramida dan berbagai kuil besar, maka pelaksanaannya memerlukan
kecerdasan (ingenuity) manusia yang seringkali menghasilkan berbagai inovasi. Pemindahan
benda-benda besar seringkali dilaksanakan dengan menggesernyadiatas suatu landasan yang
diletakkan memanjang searah dengan tujuannya. Kemudian dengan inovasi, melintang diatas
landasan tersebut diletakkan ‗bantalan gulung‘ (rolle bearing). Dengan demikian, tenaga yang
diperlukan untuk menggerakkan benda yang dipindahkan menjadi jauh lebih kecil. (Besari,
2008 :23)
Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi yang masih sederhana.
Sebelum ditemukan mesin, alat transportasi seperti pedati, delman, dan kuda merupakan alat
transportasi andalan. Teknologi transportasi tersebut masih menggunakan tenaga hewan dan
manusia. Kemampuan jelajahnya juga masih sangat terbatas dan memerlukan waktu yang lama.
Sekarang orang masih menggunakan alat transportasi tersebut namun tidak menjadi alat
utama. Seringkali kuda dan delman digunakan sebagai sarana rekreasi saja. Sejak ditemukan
mesin uap, berkembang pula kendaraan bermesin lainnya. Alat transportasi bermesin seperti
40
sepeda motor, mobil, kereta api merupakan alat transportasi yang modern. Dengan alat
transportasi tersebut, jarak jauh dapat ditempuh dalam waktu yang singkat.
Transportasi darat di Indonesia pada umumnya diawali dengan alat sederhana sekali atau secara
tradisional. Masing-masing daerah mempunyai khas sendiri menggunakan alat angkutan seturut dengan
perkembangan waktu dan pengaruh-pengaruh dari luar. Alat angkutan darat misalnya dimulai dengan hewan,
lori atau gerobak, andong, becak, pedati yang ditarik lembu dll. (Mundardjito, dkk. 2009:209)
Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-4,
jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian
karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa
kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman.
Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang
ditarik sapi atau kerbau.

2.2 PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT DI INDONESIA


Bekas-bekas jalan purbakala telah ditemukan yang menjadikan awal catatan sejarah.
Permukaan jalan yang keras pertama muncul di Mesopotamia segera sesudah penemuan roda
sekitar tahun 3500SM. Di pulau kreta di laut tengah ditemukan jalan dengan permukaan batu
yang dibangun sebelum 1500SM. Bangsa Romawi menyatukan kekaisaran mereka dengan suatu
system jalan yang luas dari Roma menyebar ke segala arah. Beberapa jalan purbakala ini
dibangun dengan teliti. Misalnya jalan appia yang di bangun kea rah selatan tahun 312 SM,
melukiskan salah satu cara yang digunakan bagsa Romawi. Mula-mula suatu parit digali sampai
kedalam tertentu sehingga permukaan jalan akan berada pada permukaan tanah. Perkerasan di
buat dalam tiga lapisan: satu lapis batu-batu pecah kecil, satu lapis batu kecil yang dicampur
dengan mortar dan dipadatkan dengankuat, dan suatu lapisan aus dari blok batu yang massif,
dipasang dan diletakkan di mortar. Banyak dari jalan-jalan masih ada setelah 2000 tahun.
(Oglesby& Hicks, 1999:1)
Perkembangan teknologi jalan raya dimulai dengan sejarah perkembangan manusia yang
selalu mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi. Di Indonesia tercatat dalam sejarah, jalan
dan Anyer ke Panurukan yang dibuat oleh Belanda namun belum direncanakan secara teknis
baik geometriknya maupun lapis perkerasannya. Pada abad ke-18 baru ditemukan bentuk
perkerasan oleh Thomas Telford yaitu struktur Telford dan oleh Jhon Londer MacAdam
berupa struktur Makadam, sedangkan perencanaan geometric jalan raya baru dikenal pada
tahun 1960. Struktur perkerasan dengan menggnakan campuran panas (hot mix) dikenal pada
1975, dan perkerasan dengan aspal emulsi pada tahun 1980. (Suryadharma & Susanto. 1999:1)
Di Indonesia perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah bangsa asing
berdatangan ke Indonesia. Sebelumnya masyarakat di Indonesia hanya menggunakan sarana
transportasi hewan seperti kuda, lembu, dan sapi untuk melakukan perjalanan dari satu tempat
ketempat yang lain. Setelah datangnya bangsa asing transport tasi di Indonesia mulai
menggunakan alat gerobak yang beroda. Kemudian perkembangan transportasi Indonesi
semakin maju ketika Indonesia mulai dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa
ini alat-alat transportasi sudah menggunakan mesin-mesin pengangkut. Kedatangan bangsa-
bangsa Belanda membawa peralatan transportasi darat yang sudah modern. (Challoner.
2000:23)
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan
Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah
Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873.
Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh
mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta
sudah mempunyai jaringan trem. (Alamsyah, 2003:9)

41
Kemajuan transportasi di Indonesia berlanjut ketika pemerintah inggris menjadi
penguasa. Pada masa itu Indonesia dipimpin oleh Rafles yang kemudian mengembangakan
system transportasi Indonesia dengan membangun jalan raya yang membentang dari Anyer
sampai Panarukan. Disamping itu pemerintah Rafles juga membangun stasiun-stasiun kereta
api di daerah-daerah kemajuan transportasi pada masa pemerintahan Inggris ini ditujukan
untuk memperlancar distribusi hasil-hasil produksi industri Inggris ke Indonesia. Setelah
berakhirnya pemerintahan Inggris di Indonesia system transportasi di Indonesia lama kelamaan
mengalami kemajuan. (online), (http://mu-jalin.blogspot.com/2010/04/perkembangan-
transportasi-diindonesia.html)
Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia terus berlanjut sampai Indonesia
merdeka. Pemerintah mengembangkan teknologi transportasi didorong oleh kebutuhan
manusia akan transportasi. Dengan adanya transportasi dapat memberikan kemudahan bagi
masyarakat Indonesia. Secara umum pemerintah Indonesia pada masa itu meningkatkan
teknologi transportasi karena dengan adanya fungsi transportasi yaitu, pertama memperlancar
hubungan, pengangkutan dan interaksi antar desa, antar kota, antar wilayah, antar pulau,
bahkan antar Negara. Hal ini dilakukan karena keadaan wilayah Indonesia terdiri dari pulau-
pulau yang dipisahkan oleh perairan. Kedua, memperlancar mobilitas arus perperpindahan
penduduk, distribusi barang dan jasa serta informasi ke seluruh pelosok tanah air.
(Mundardjito, dkk. 2009:207)
Pada tahun 1960, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena dianggap
tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar. Untuk
transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun
1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajay. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih
bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. (Mundardjito, dkk. 2009:213-215)
Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta
listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang modern dan murah
seperti bus TransJakarta. Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan
canggih. Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti
andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.
Dapat dikatakan bahwa secara de-facto hadirnya kereta api di Indonesia ialah dengan
dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km pada lintas Kemijeng-Tanggung yang dibangun oleh
N.V Nederlansch Indishe Spoorweg Maatschappij (NIS). Pembangunan jalan rel tersebut
dimulai pencangkulan pertama pembangunan badan jalan rel oleh gubernur Jenderal Belanda
Mr. L.Aj.Baron Sloet Van De Beele pada hari jum‘at tanggal 17 juni 1864. (Supangkat, 2008:7)
Tiga tahun lebih sedikit, tapatnya 10 Agustus 1867, jalur kereta api tersebut sudah bisa
berfungsi dengan baik. Bahkan pada hari itu juga sebuah kereta api telah berhasil diluncurkan
dari Semarang menuju Tanggung. Itulah kereta apai pertama di Indonesia. Setelah jalur kereta
api Semarang-Tanggung selesai, pembangunan masih terus dilanjutkan. Meski terkendali oleh
masalah pendanaan tetapi pada tanggal 10 Februari 1870 jalur kereta api ke Surakarta sudah
berhasil diselesaikan. Bahkan dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 10 Juni 1872 bentengan
rel kereta apai tersebut sudah mencapai Jogjakarta. (Darmawan, 2001:13)
Dari segi bentuknya, mobil hanya mengalami sedikit perubahan selama 100 tahun sejak
kereta tanpa kuda bertenaga minyak pertama menderu-deru tidak menentu dijalan-jalan yang
dibangun untuk dilewati kereta kuda. Mobil meningkat terus-menerus secara mekanis. Untuk
membuat mobil berdaya guna, dibutuhkan sumber daya yang ringan dan mudah dibawa.
Pertama-tama digunakan mesin uap dan motor listrik, tetapi keduanya tidak cukup cocok
karena mesin uap terlalu berat dan lambat panasnya, motor listrik menanggung beban baterai
yang banyak. (Bridgman, 2000: 42)
Bus masuk di negara Indonesia sekitar abad 19, dengan melihat dari sejarah, maka
kendaraan jenis bus ada di negara ini pada saat Indonesia masih dijajah oleh belanda. Pada
42
masa kolonialisme tersebut berbagai sarana kendaraan bermotor menjadi budaya transportasi
baru yang dibawa oleh penjajah seiring dengan perkembangan revolusi industri di Eropa yang
ternyata berpengaruh di seluruh wilayah dunia. Sebagai sarana transportasi darat yang mampu
untuk mengangkut banyak orang, bus dianggap sebagai kendaraan yang efisien serta fleksibel
dalam penggunaannya seperti mobil dan motor pada masa itu terkait dengan keberadaan sarana
fasilitas jalan raya di wilayah Indonesia. (Yenne & Grosser, 2003:114)
Dari tahun-ketahun system teknologi transportasi di Indonesia semakin meningkat. Pada
masa pemerintahan orde baru teknologi transportasi dijadikan sebagai program pembangunan.
Hal ini dilaksanakan agar pemerintah Indonesia dapat memberikan kemudahan bagi rakyat
Indonesia untuk mengakses potensi-potensi daerah lain. Kebijakan transportasi pertama kali
yang dilakukan pemerintah orde baru adalah melakukan ekspor alat transportsi umum berupa
bus secara besar-besaran, pembangunan terminal-terminal, serta jalan-jalan raya penghubung
antar daerah. Pelaksanaan program ini dilakukan oleh Departemen Perhubungan. Kemudian
pemerintah orde baru membentuk lembaga transportsi darat yaitu Preusahaan Jawatan Kereta
Api dan perusahaan umum angkutan bus yang disebut Perum Damri.
Seiring dengan munsulnya era kebebasan perusahaan-perusahaan transportasi mulai
berkembang. Banyak bermunculan perusahaan-perusahaan transportasi di Indonesia.
Disamping itu pemerintah Indonesia juga mendirikan pabrik karoseri atau pabrik perakitan
alat-alat transportasi. Pendirian pabrik ini membawa kemajuan transportasi yang sangat pesat di
Indonesia. Bahkan sampai era sekarang transportasi di Indonesia mengalami puncaknya hingga
memunculkan masalah kepadatan arus lalulintas dijalan . jalan-jalan menjadi padat dengan
bertambahnya alat-alat transportasi. Adapun perkembangan transportasi di Indonesia adalah
sebagai berikut Angkutan jalan raya dan Angkutan kereta api.

2.3 PERANAN DAN DAMPAK PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT DI


INDONESIA
Adanya kemajuan jaman kemajuan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan dan peningkatan di berbagai bidang transportasi dan komunikasi. Perubahan-
perubahan yang terjadi tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak, baik yang positif
maupun negative. Transportasi merupakan bagian yang tidak dapt dipisahkan dari kehidupan
manusia. Transportasi mempunyai peranan yang signifikan dalam aspek-aspek social, ekonomi,
lingkungan, politik, dan pertahanan-keamanan. (Suryadharma & Susanto, 1999 :3)
A. peranan dalam Aspek Sosial
Pergerakan manusia dan barang-barang sudah lama ada bahkan sudah seusia dengan
sejarah manusia itu sendiri. Manusia jaman dahulu melakukan perpindahan dari satu tempat
ke tempat lainnya untuk memenuhi kebutuhannya sambil membawa barang milik mereka yang
relative sedikit. Sebagian besar penduduk dari Negara yang sudah maju setiap harin bepergian
dari suatu tempat ketempat ketempat lain mengguanakan suatu kendaraan untuk bekerja,
berbelanja, sekolah, maupun untuk kegiatan social lainnya dan makin terjangkaunya biaya
beragamnya transportasi dan makin terjangkaunya biaya untuk transportasi mengakibatkan
bertambah banyaknya variasi kegiatan dan jangkauan manusia.
B. Peranan Dalam Aspek Ekonomi
Peranan dalam aspek ekonomi terutama berhubungan dengan produksi, distribusi dan
konsumsi barang-barang dan jasa yang mempunyai nilai bagi manusia. Permukaan bumi kita ini
ada lokasi dipermukaan bumi ini yang dapat memenuhi segala kebutuhan manusia terhadap
bahan-bahan sumber alam. Sehingga perlu adanya transportasi untuk mengangkut bahan-bahan
yang dibutuhkan tersebut.
Transportasi merupakan sebagian dari produksi. Tanpa transportasi yang
baik,pemindahan barang dan manusia (tenaga kerja) hanya dapat diselenggarakan dalam jarak
terbatas sehingga produksi pun akan terbatas. Tanpa trasnportasi, tempat sumber kekayaan
43
alam tidak dapat kita capai.. kekayaan alam itu akan tetap tak berkutik dan tetap berupa
potensi belaka serta tidak dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita, betapapun
melimpahnya kekayaan itu.
Dalam arti kata sempit, pengangkutan bermaksud memindakan manusia, hewan, dan
barangdari suatu tempat ke tempat lainnya, akan tetapi jika kita salami lebih mendalam lagi,
tugas pengangkutan jauh lebih luas dan lebih penting lagi,berhubungan dengan perannya
sebagai alat prasarana bidang didalam ekonomi, social, politik, kebudayaan, keamanan dan
pertahanan. Pengangkutan harus dapat menjamin kelancaran dan kemajuan ekonomi Negara
dan kesejahteraan rakyat.
Dengan lancarnya pegangkutan, tidak hanya menghemat waktu dan biaya, yang sangat
berfaedah bagi masyarakat, tetapi daya hasilnya pun akan meningkat sehingga kebutuhan
masyarakat lekas terpenuhi. Dengan demikian, kemakmuran bangsa meningkat, kekayaan dapat
menjadi lebih merata, dan kebudayaan berkembang.dengan lancarnya pengangkutan, juga,
orang menjadi lebih gampang dan lebih leluasa bertukar barang, dan lebih lancer
menyelenggarakan hubungan dengan daerah-daerah diluar daerahnya. Daerah-daerah akan
berubah sifatnya. Adat istiadat dan tabiat penduduk berubah pula, karena, antara lain,
mobilitasnya meningkat.
Salah satu efek penting dari transportasi yang maju adalah penurunan harga barang, baik harga
pembuatannya maupun harga pasarannya. Bahan yang diperlukan untuk pembuatan barang
utu dapat didatangkan dengan mudah dan murah, bahkan pembuatan bagian-bagian dari suatu
barang dapat dipencar di beberapa tempat sehingga didapatkan upaya yang rendah serta tenaga
yang mempunyai cukup keahlian. (Oglesby& Hicks, 1999:3-4)
C. peranan Dalam Aspek Lingkungan
Pada era modern ini kehidupan kota yang sudah penuh tampaknya memiliki beberapa
permasalahan dengan udara, bahkan saat ini kejadian-kejadian tentang pencemaran udara
sudah sangat sering terjadi. Pencemaran udara dapat diartikan berubahnya salah satu komposisi
udara dari keadaan normalnya, dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama
sehingga akan mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman. Sejalan dengan
perkembangan industri pada daerah perkotaan, keseimbangan komposisi udara terganggu
bahkan komposisinya berubah yaitu dengan masuknya zat-zat pencemar seperti polutan.
Dengan adanya kendaraan-kendaraaan model baru mutakhir yang dihasikan oleh
teknologi yang makin canggih,maka masalah transportasi dan komunikasi bukan merupakan
suatu hamabatan untuk mencapai suatu kemajuan. Masalah kemacetan dan polusi
(pencemaran) dari sistem transportasi darat memang merupakan problema yang sulit dicari
solusinya. di Indonesia, bahkan kota-kota di dunia pun juga mengalami kesulitan dalam upaya
mengurangi kemacetan dan menekan kadar polusi udara dari kendaraan bermotor. Untuk itu,
perencanaan sistem transportasi haruslah menjadi prioritas dalam upaya menanggulangi hal
tersebut, terutama dalam menekan dampak negatif bagi lingkungan.
Dalam aspek lingkungan pada umumnya pengaruh transportasi dianggap negative, yaitu
menghasilkan polusi udara, kebisingan dan getaran, dan penggunaan energy. Khusus untuk
transportasi kereta api dan perbandingannya terhadap moda transportasi dapat dijelaskan
berikut : Teknologi saran dan prasarana kereta api terus berkembang termasuk dalam mengatasi
masalah polusi, kebisingan dan getaran. Polusi udara, oleh gas buang maupun partikel dan
kebisingan serta getaran oleh kereta api dibandingkan dengan modda tansprortasi kendaraan
bermotor darat lainnya relative kecil, apalagi untuk jenis kereta listrik; terlebih lagi bila dihitun
berdarakan jumlah penumpang/barang yang terangkut.
D. Peranan Dalam Aspek Politik dan Pertahanan-Keamanan
Dengan mudahnya hubungan antar daerah, rakyat suatu Negara akan lebih merasa
berada dalam satu kesatuan. Mudahnya hubungan antar daerah juga akan menjadikan lebih
terjaminnya pertahanan Negara dan pertahanan bersama, serta rasa aman rakyat.
44
3.1 KESIMPULAN
Teknologi masa lalu maupun masa kini memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada
penjelasan di atas kita dapat melihat beberapa kelemahan teknologi masa lalu dan kelebihan
teknologi masa kini. Misalnya teknologi masa lalu lebih lambat sedangkan teknologi masa kini
lebih cepat. Namun sebenarnya teknologi masa lalu juga memiliki kelebihan. Sebaliknya
teknologi masa kini juga memiliki kelemahan.
Pada umumnya teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manual yakni hewan,
angin ataupun manusia. Selain itu prosesnya juga lama atau lambat. Namun di sisi lain
teknologi masa lalu memiliki kelebihan yakni hampir semua bebas polusi. Baik polusi udara,
polusi suara maupun polusi lainnya. Sedangkan teknologi masa kini memiliki kelebihan
prosesnya cepat. Namun di sisi lain memiliki kelemahan yakni menimbulkan polusi. Seperti
polusi udara, tanah, air dan suara. Polusi udara menyebabkan napas menjadi sesak.
Teknologi masa kini khususnya teknologi transportasi juga rawan menimbulkan
kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun karena kecelakaan lalu lintas.
Baik di darat, laut maupun udara. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor manusia yang lalai
dan ceroboh. Kelemahan teknologi masa kini menjadi koreksi kita bersama. Sekarang kita
menghadapi masalah justru karena kecanggihan teknologi. Pencemaran air, tanah, udara, dan
suara terjadi di mana-mana.
Ilmu dan teknologi merupakan karya kreatif manusia yang tak ternilai harganya bagi
kehidupan manusia. Berbagai prestasi dan keberhasilannya untuk mengatasi persoalan
manusia secara massal telah banyak menguntungkan manusia, namun akhirnya melahirkan
dilema baru. Seperti hilangnya realitas-realitas masa lalu beserta kearifan-kearifan masa lampau
yang ada di baliknya, yang justru lebih berharga bagi pembangunan diri kita sebagai manusia,
seperti rasa kedalaman, rasa kebersamaan, rasa keindahan, semangat spiritualitas, semangat
moralitas, dan semangat komunitas. Bersamaan dengan kemajuan IPTEK maka ekonomi dan
kemakmuranpun meningkat, namun melahirkan tanda-tanda lenyapnya kedalaman di dalam
kehidupan masyarakat. mutidimensional yang segi-seginya menyentuh setiap aspek kehidupan
menyangkut, kesehatan, mata pencaharian, kualitas lingkungan alam, lingkungan sosial,
ekonomi, teknologi, dan politik.

DAFTAR RUJUKAN
Alamsyah, Alik Ansyori. 2003. Rekayasa Jalan Rel. Malang: Bayumedia Publishing.
Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba
Teknika
Bridgman, Roger. 2000. Teknologi. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta.
Challoner, Jack. 2000. Energi. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta.
Darmawan. 2001. Teknologi Jalan Rel. Bandung.
Mundardjito, dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Oglesby, H Clarkson & R. Gary Hicks. 1999. Teknik Jalan Raya. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Prambont, Munzin. (online), (http://mu-jalin.blogspot.com/2010/04/perkembangan-
transportasi-di-indonesia.html, diakses 1 Maret 2012)
Supangkat, Eddy. 2008. Ambarawa Kota Lokomotif Tua. Salatiga: Griya Media.
Suryadharma, Hendra & Benidiktus Susanto. 1999. Rekayasa Jalan Raya. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Yenne, Bill & Morton Grosser. 2003. 100 Adikarya Yang Mengguncang Dunia. Delapratasa
Publishing.

45
SEJARAH KERETA API DAN PERANANNYA DI DUNIA
Muhammad LInur Huda, Lyka Bella Aritantya

A. Latar Belakang
Sejak dahulu telah dikenal kelompok orang berani, tabah, dan tak mengenal takut yang
menempuh perjalanan jauh untuk suatu tujuan. Mereka menghadapi gangguan malapetaka
serta bahaya yang tidak terbilang banyaknya demi tujuan yang ingin mereka capai, Ada berbagai
motivasi yang mendorong keberanian dan tekad mereka(James, 1987: 15). Diantaranya
kebutuhan Praktis dalam Politik dan Perdagangan, perasaan ingin tahu, dan dorongan
keagamaan.
Menurut Tamin (2000:5), Kebutuhan akan pelayanan transportasi bersifat sangat
kualitatif dan mempunyai ciri yang berbeda-beda sebagai fungsi dan waktu, tujuan perjalanan,
frekuensi, jenis kargo yang diangkut, dan lain-lain. Pelayanan transportasi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan akan pergerakan menyebabkan sistem transportasi tersebut tidak berguna.
Prinsip-prinsip teknik transportasi telah mengalami perkembangan selama beberapa
abad. Seperti yang telah diketahui, Manusia telah merancang dan menggunakan jalur
transportasi sejak tahun 30.000 Sebelum Masehi (SM). Pada awalnya, para pedagang dan para
imigranlah yang membuka kebanyakan jalur perhubungan, namun selanjutnya pihak militerlah
yang secara umum banyak meningkatkan kondisi jalur-jalur yang dibangun oleh pthak sipil
tersebut. Kendaraan militer beroda pertama kali dibuat sekitar tahun 2500 SM, dan sejak saat
ita upaya-upaya signifikan telah dilakukan oleh para penguasa dan jajaran-jajaran di bawahnya
untuk membangun dan memelihara jalur-jalur perhubungan tersebut dalam bentuk jalan(Lay,
1986 (Khisty, & Lall, 2005: 2)).
Penemuan kereta api sekitar pertengahan abad XIX menyebabkan adanya revolusi di
dunia perjalanan. Jaringan-jaringan kereta api nasional memberi kemungkinan semakin mudah
dan luas daerah-daerah yang dapat dicapai. Penemuan lokomotif tersebut mempunyai tiga
pengaruh penting yaitu: kecepatan yang bertambah sehingga menghemat waktu, kapasitas
angkutan yang lebih besar, serta biaya yang tebih rendah. Tempo perjalanan dengan kereta api
jauh lebih singkat dibandingkan dengan alat angkutan lain sehingga biaya angkutan jauh lebih
hemat(James, 1987: 20).
Akibat penemuan kereta api inilah yang kemudian menentukan pola dalam kesenian
dan kepustakaan sebagaimana juga dalam teknologi, ilmu ekonomi, ilmu politik dan
manajemen. Bahkan kebetulan bahwa pada tahun 2000, dalam koridor di luar kantor pusat
Novel, perusahaan hi-tech akhir abad ke-20 di Silicon Valley, terdapat lukisan-lukisan dan
lokomotif Amerika yang besar-besar. Seorang pengunjung lnggris keAmerika Serikat, yang
menulis pada tahun 1851, memberikan komentarnya tentang ‗kedekatan alami antara alam
Yankee yang tetap bergerak itu dengan suatu mesin lokomotif... Apapun yang menjadi
sebabnya, yang pasti bahwa ‗manusia‘ telah memperlakukan ‗mesin‘, sebagaimana mereka
menamakannya, lebih seperti seorang teman dan bagian dan keluarga dan bukan sebagai
sesuatu yang berbahaya sebagaimana ia sebenarnya‘(Briggs, & Burke, 2006: 148)
Perkembangan jenis alat transportasi ini mengalami naik turun dalam peranannya di
dlam kehidupan manusia dari masa kemasa. Sehingga perlu adanya penjabaran tentang
bagaimana naik turun penggunaannya di dalam kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkanlah rumusan masalah sebagai berikut
1. bagaimana kereta api ini muncul ?
2. Bagaimana perkembangan penggunaan transportasi kereta api di dunia?
3. Bagaimana dinamika peranannya di dunia transportasi ?

46
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan adalah
1. Menjelaskan tentang proses muncul kereta api ?
2. Menjelaskan tentang proses penggunaan perkembangan transportasi kereta api ?
3. Menjelaskan tentang dinamika peranan kereta api di dunia transportasi

1. Muncul Kereta Api


Sebelum melangkah lebih dalam tentang munculnya kereta api. kereta api itu sendiri,
menurut KBBI kereta api adalah ―kereta yg terdiri atas rangkaian gerbong (kereta) yg ditarik
oleh lokomotif, dijalankan dng tenaga uap (atau listrik), berjalan di atas rel (rentangan baja
dsb);‖. Sedangkan menurut wikiepedia kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan
dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya,
yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang
umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan
rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api). Sama seperti sejarah alat transportasi umumnya,
Sejarah perkeretaapian diawali dengan penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang
hanya terdiri dari satu kereta, kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu
rangkaian serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi atau rel, yang dinamakan kereta
api yang digunakan di daerah pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik
dengan tenaga kuda.
Kemunculan kereta api adalah salah satu alat tranportasi umum di darat yang terkenal
adalah karena jasa para ilmuan-ilmuan. Salah satu diatara orang yang berjasa menciptakan alat
bantu transportasi ini adalah George Stephenson. Penemu lokomotif yang dijuluki ―Bapak
Kereta Api‖ ini lahir di Wylam, dekat Newcastle, Inggris, pada tanggal 9 Juni 1781. Ia lahir dan
keluarga kurang mampu. Kemiskinan yang terjadi di keluarganya membuat Stephenson pada
masa kecilnya harus ikut bekerja membantu ayahnya sebagai tukang pengatur api, dan
memanasi tungku uap tambang batu bara sejak berumur delapan tahun. Bahkan, Stephenson
barn dapat mengenyam sekolah dasar di usia 19 tahun.
Sekitar tahun 1789 terjadi perang antara Inggris dan Prancis. Situasi gawat membuat informasi
menjadi demikian penting dan genting. Setelah belajar membaca dan menulis, Stephenson
sempat mendapat pekerjaan tambahan sebagai tukang rem kereta batu bara. Tak lama
kemudian la memutuskan untuk menikahi seorang pembantu rumah tangga bernama Frances
Henderson. Kehidupan keluarganya setelah menikah sangat memprihatinkan, hingga
Stephenson berhasil menjadi satu-satunya ahli mesin di seiuruh tambang di daerah
Kiilingworth.
Pengalaman dan pengetahuannya dalam permesinan mendorongnya untuk mencoba
membuat lokomotif yang diberinya nama Blucher pada tahun 1814. Pada tahun 1821,
Stephenson berhasil. Penemuan itu telah mengantarkan Stephenson menjadi seorang jutawan.
la juga diangkat menjadi Presiden Institut Teknologi Mesin. Jejak Stephenson itu diikuti sang
Putra, Robert Stephenson. Kelak Robert juga dikenal ikut membuat lok kereta api yang
kemudian terkenat dengan nama Pocket. Beliau meninggal dunia pada usia 67 tahun, pada
tanggal 12 Agustus 1848, di Chesterfield(Asti, & Juanidi, 2009: 108-110).
Berdasarkan catatan Wikipedia, setelah James Watt menemukan mesin uap tahun
1769, Nicolas Cugnot pada saat yang sama membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar
uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian tahun 1804, Richard
Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya
pada pertunjukan di depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan
lokomotif yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur Liverpool-
Manchester, Inggris
47
Dengan kontruksi Bealang, lokomotif uap mengalami penyempurnaan demi
penyempurnaan untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar, dan
mampu menarik kereta lebih banyak. Dan setelah penemuan listrik oleh Michael Faraday
dengan penemuan peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Maka motor listrik
digunakan sebagai penggerak trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik.
Dilanjutkan pada 1892, Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih
bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju,
dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang
dalam waktu dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute
Tokyo-Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang.
Kemudian Perancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.( http://history-
our.blogspot.com/2010/08/sejarah-kereta-api-dunia.html, diakses 4 Maret 2012.

2. Perkembangan Kereta Api


Perkembangan kereta api tidak hanya terjadi di satu tempat di dunia. Kereta api
meskipun muncul pertama kali di Inggris, tetapi ia telah mengalami perkembangan-
perkembangan di daerah bahkan di benua lain. Mulai dari negara berkembang hingga negara
maju. Berikut ini adalah beberapa perkembangan kereta api
2.1 Kereta Api di Inggris
Inggris telah menjadi perintis dalam perkembangan kereta api, dengan hanya 40 tahun saja
yang memisahkan apa yang di lakukan Watt ‗mengubah mesin uap dari sebuah mainan ilmiah
menjadi suatu peralatan yang benar-benar melayani manusia‘. Pembukaan garis kereta api
antara Liverpool dan Manchester pada tahun 1830 dinyatakan sebagai sebuah perayaan paku
emas di Amerika oleh sebuah generasi yang berbeda. Komentar langsung dari sebuah surat
kabar scoutlandia mengenai peristiwa itu adalah bahwa kereta api‘ menegakkan prinsip-prinsip
yang akan memberikan sebuah dorongan yang kuat bagi bagi paradaban daripada yang pernah
diterimanya dari sebuah sebab tunggal semenjak pers pertama kali membuka Gerbang-gerbang
pengetahuan bagi umat manusia‘. Namun, didalamnya terdapat masalah-masalah yang
tersembunyi yakni tentang hak-milik tanah dan perdebatan mengnai hak paten.
Akan tetapi ekonomi tidak pemah berjalan maju terus. Para pembeli saham kereta api
yang bersemangat di Inggris pada tahun-tahun 1840-an mengalami pengalaman pahit tentang
perbedaan antara investasi dan spekulasi sebelum saham-saham itu menjadi bagian dan
portfolio di pertengahan masa Victoria yang mantap itu. Ada tahun-tahun kejayaan dan ada
pula tahun tahun krisis. Kanier George Hudson (1800-1871), si ‗raja kereta api‘ itu, yang
markas besarnya di New York, hancur berkeping-keping tahun 1849, dimana terdapat jauh
lebih banyak rencana jalan kereta api, dibanding realisasi rel kereta api atau stasiun kereta api,
dan secanggih apapun perhitungan ekonominya, tidak semua masalah teknis mesin dapat
diprediksi.
Pada saat ini, banyak rekor yang telah terpecahkan di Great Western, salah satu dari
sejumlah kecil perusahaan yang masih tetap hidup hingga abad ke-20. Ketika jumlah relnya
menjadi berlipat tiga antara tahun 1850 dan 1900, ketika terdapat hampir 19.000 mil rel kereta
api, maka muncullah empat kelompok utama, yang masing-masing memiliki wilayah dan
organisasinya sendiri, serta catatan statistiknya sendiri berkenaan dengan percepatan jumlah
penumpang yang dapat diangkut. Di Great Western itu, Actaeon yang dimiliki Daniel Gooch
melakukan perjalanan dan Stasiun Paddington di London ke Exter tanpa berhenti tahun 1844,
suatu pencapaian yang dapat dibandingkan dengan lokomotif lnggris yang terkenal di abad ke-
20, the Flying Scotsman, (the London and North Eastern Railway—No. 447—yang pada tahun
1934 mencatat 100 mil perjam di lini dari London ke Edinburgh). Pencapalan Gooch itu

48
digambarkan lebih dari seabad kemudian sebagai ‗pertunjukan lokomotif yang paling luar-biasa
yang pernah disaksikan dunia‘.
Sesungguhnya, dunia pada tahun 1844 tidak menyaksikannya—atau dengan sadar
merenungkannya—karena lini ini tidak dibuka bagi penumpang pariwisata yang telah
diantarkan oleh Thomas Cook (1808-1892) dan dibuat lebih dapat diorganisir lewat buku
pedoman yang digunakan secara luas oleh John Murray dan Karl Baedeker (1801-1859). Tidak
semua orang setuju: perjalanan, dengan sebuah sejarah yang panjang, kelihatannya amat
berbeda dari pariwisata. Ada pula orang-orang yang tidak senang akan kereta api, siapa pun
yang dibawanya, dan lebih banyak orang, seperti John Henry (kemudian Kardinal) Newman
(1801-1890) menolak memperlakukan total keseluruhan mil kereta api itu sebagai suatu indeks
peradaban. Anggota Parlemen Konservatif dan Lincoln yang eksentrik itu, Kolonel Sibthorp,
merasa bangga karena tidak pernah melakukan perjalanan dengan kereta api. la malah
membenci nama kereta api itu, demikian dikatakannya kepada Parlermen pada tahun 1846,
saran seperti Ia membenci setan. Akan tetapi untunglah. sekurang-kurangnya untuk dirinya
sendiri, Lincoln tidak terletak pada uni utama jalan kereta api itu, akan tetapi pada lini
percabangan.
Setiap perusahaan kereta api, memiliki sejarahnya sendiri. Tahun 1845, telah terdapat
sembilan negara di Eropa yang memiliki kereta api (dengan inggris yang mengekspor sebagian
besar baik besi maupun lokomotifnya); tahun 1855, ada empat-belas negara. Di luar Eropa, di
mana lnggris seringkali mendapatkan bisnis kereta api melalui Thomas Brasscy (1805-1870),
kontraktor terbesar di abad ke-19, ada kereta api di lima benua tahun 1855. Brasscy dan mitra
bisnisnya sering membawa tenaga kerja sendiri, sehingga ketika mereka membangun kereta api
di Australia pada permulaan tahun 1860-an, mereka mengatur pengangkutan dua ribu pekerja
keras yang berpengalaman dan lnggris dan Skotlandia.

2.2 Kereta Api di Amerika


Transportasi umum di Amerika Serikat harus melayani sedikitnya dua rnasalah yang
sangat berbeda dalam kaitannya dengan keperluan mobilitas. Pertarna. masalah mobilitas
dasar yang muncul paling awal. Kesanggupan untuk menyediakan mobilitas bagi orang
orang yang tidak dapat rnenyediakan transportasi pribadinya sendiri inerupakan masalah
yang rumit karena melibaikan keperluan-keperluan dan pasar-pasar jasa yang berbeda.
seperti mereka yang kurang beruntung dalam hal ekonorni dan penyandang cacat. sena
mereka yang tidak dapat mengemudi. Masalah kedua sarna rumitnya. Transportasi umum
atau angkutan massal melibaikan pergerakan banyak orang di antara tempat yang relatif
kecil(Khisty, & Lall, 2006: 95).
Kereta api untuk menjawab dua permasalahan diatas. Kereta api memang menjelajahi
seluruh penjuru AS, tetapi layanannya tidak sering dan melayani lebih sedikit tempat karena
sebagian besar penumpang jarak jauh lebih memilih menggunakan mobil dan naik pesawat
terbang. Meskipun perbaikan sebagian besar rel kereta api yang masih tersisa sangatlah
buruk(Mills, 2010: 209). Hal ini Seperti yang telah dijelaskana oleh studi Aibro Martin tentang
jalan kereta api Amerika adalah Railroads Tnunzphant (1992). Di dalamnya ia menjelaskan
bagaimana gagasan jalan kereta api itu telah tertanam di Amerika dengan kecepatan yang luar
biasa; bagaimana buruknya ia dibangun, dengan biaya murah, sebagai jalan kereta api Amerika
yang pertama setelah Perang Saudara dan bagaimana masa yang hebat dari pembangunan jalan
kereta api itu yang terjadi kemudian antara tahun 1868 hingga akhir abad itu. Terdapat kira-
kira 35.000 mil jalan kereta api pada tahun 1865; dan pada pertengahan tahun-tahun 1870-an
jumlah itu telah mendekati 200.000 mil. Ada suatu langkah yang cepat dan kepastian ucapan
tentang orang-orang di dunia kereta api bahwa Anda tak kan pernah lagi menemukan dalam
sebuah kota yang hanya dapat dimasuki oleh sebuah kusir kereta kuda,‘ demikian tulis
Benjamin Taylor dalam bukunya The World on Wheels pada tahun 1874:
49
Lokomotif itu adalah pendidik yang sempurna. la mengajarkan setiap orang
sifat baik ... yang kita namakan tepat-waktu. la tidak pernah menunggu siapa
pun. la memperlihatkan bahwa sebuah ciptaan yang berguna dalam satu menit
adalah segala sesuatu dalam ekonominya.
Membangun jalan kereta api juga menimbulkan masalah baik masalah bagaimana
menciptakan suatu sistem—pertemuan jalan kereta api, tanda sinyal, ukuran, tempat perhentian
para penumpang (tanpa melupakan bahwa serangan perampok mungkin saja terjadi)-maupun
kegembiraan Amerika karena berhasil dalam menyatukan sebuah benua, sebuah kemenangan
yang dicatat baik dalam dongeng rakyat maupun di dalam pers.
Saat yang paling dramatis dalam kisah jalan kereta api Amerika adalah menghunjamkan
sebuah paku besar ke dalam tanah di tempat di mana dua buah lokomotif bertemu, yang satu
datang dan timur, sedangkan yang satu lagi dan barat, menandai selesainya jalan kereta api
lintas-benua yang pertama pada tanggal 10 Mel 1869. Perayaan yang simbolis ini diperingati
dengan sebuah fotografi oleh A. J. Russell, yang disebarluaskan ke seluruh Amerika Serikat
sebagai sebuah ukiran kayu sebulan setelab peristiwa itu terjadi. Berita itu langsung disebar-
luaskan dengan telegraf: sebuah kawat yang disangkutkan kepada paku besar yang keemasan itu
memungkinkan orang ramai yang berada di tempat yang jauh dapat mendengarkan setiap
pukulan palu itu. Tergelar perayaan secara spontan di San Francisco dan New York. Lonceng
gereja berbunyi, dan walikota San Francisco dan New York saling mengirimkan telegram.
Chicago, salah satu kota Amerika yang paling muda, akan menjadi pusat perjalanan
kereta api yang paling luas di dunia. Sebuah lokomotif besar, the Exposition Flyer, membawa
nbuan orang di sana pada tahun 1893 ke suatu pameran, Columbian Exhibition, suatu
peristiwa memperingati ditemukannya Amerika oleh Columbus 400 tahun silam. Banyak dan
mereka yang berdatangan dan kota-kota kecil, yang sejumlah besar dan mereka bisa menghadin
perayaan itu lantaran dibukanya jalan kereta api. Penyair Amenika, Walt Whitman (1819-
1892), karena merasa terharu oleh teknologi yang mendasar tersebut, menamakan jalan kereta
api itu sebagai realisasi mimpi-mimpi Columbus, ‗perkawinan antara benua, cuaca dan
samudera‘.
Di sisi Eropa dari Samudeta Atlantik itu, seorang penulis mengungkapkan dalam bulan
Januari 1878 dalam majalah Inggris Quarterly Review bahwa ‗jalan kereta api kita dapat
dikatakan menandai titik terjauh yang dapat dicapai oleh peradaban Eropa‘:
Mereka telah melakukan lebih daripada yang pernah dicapai oleh generasi-generasi
terdahulu untuk mengubah pengaruh waktu dan ruang. Peralatan yang umum dan biasa
dari bisnis dan kesenangan kita ... semuanya itu dapat dijelaskan, dengan kebenaran yang
harfiah, sebagal manifestasi paling menonjol dan kekuasaan manusia terhadap tatanan
material alam semesta ini. Monumen yang paling hebat dan masa kiasik atau masa
sebelum klasik hanyalah merupakan kemenangan yang lemah dari keterampilan manusia
di samping pekerjaan insinyur kereta api, yang telah menutupi muka bumi ini dengan rel
-rel besi, yang melintasi lembah-lembah dan menerobos gunung Gunung, disapunya
dengan langkah yang berapi-api, berlalu lebih cepat dibanding sebelumnya yang hanya
melaju lewat mimpi-mimpi puitis.
Bagi para pakar konteporer Inggris, yang memandang komunikasi kereta api sebagai
kemenangan abad uap, maka kami yang hidup sebelumjalan kereta api dantetap hidup keluar
dari dunia yang kuno itu, sebagaimana di kemukakan oleh novelis W.M. Thaskeray,
‗adalahseperti nuh dan keluarganya yang keluar dari Kapalnya‘. Seorang novelis lain, Charles
Dickens, bersikap ragu dalam reaksinya. Ia menggambarkan jalan kereta apiitu sebagai ‗tenaga
yang memaksakan dirinya berjalan diatas jalan besinya‘, dengan membangkang terhadap jalan
besar dan kecil yang lam, menerobos melalui inti setiap halangan‘, dan dalam salah satu
novelnya yang paling indah, Dombey and Son (1848), ia memilih untuk menggunakan kematian
sebagi metamor kemajuan. Novel ini menonjol dalam kepustakaan komunikasi sebagaimana

50
lukisan J.M.W.Turner Rain, Steam, dan Speedi menonjol dalam bidang seni, dengan kaum
Impresionis Prancis yang menambahkan dalam bentuk yang mengesankan untuk koleksi
internasional tentang lukisan lokomotif dan stasiun di kemudian hari dalam abad itu.
2.3 Kereta Api di India
Kisah kereta api India—buatan para insinyur Inggris—adalah kereta api yang unik.
Pekerjaan pada dua lini pertama baru dimulai path tahun 1850, dan barulah pada tahun 1853
lokomotif yang pertama di India, the Lord Falkiand, menarik kereta api dan Bombay ke Thana,
yang jaraknya kurang dan 25 mil. Namun pada tahun 1844, ketika kereta api-mania sedang
berada di puncaknya, salah seorang peramal kereta api di dunia, Rowland McDonald
Stephenson, telah mempersiapkan rencana untuk menghubungkan dengan kereta api Bombay,
Madras dan Delhi: dengan kata-katanya yang sederhana, yang bebas dan retorika:
Pertimbangan pertama adalah karena langkah militer bagi keamanan yang lebih baik
dengan pembiayaan yang minim, dan seluruh kawasan itu yang ketika itu dikuasai oleh
the East India Company, kedua adalah karena perspektif komersial, di mana tujuan
utamanya adalah menyediakan peralatan pengangkutan dan daerah pedalaman ke
pelabuhan kapal terdekat untuk hasil-hasil yang kaya dan beragam di negara ini, dan
mengirim kembaliBarang-barang hasil pabrik Inggris Raya, garam, dan lain-lain
sebagainya, sebagal tukarannya.
Garis argumentasi itu menarik bagi Marquis of Daihousie, Gubernur Jenderal India,
yang telah menulis suatu rincian penstiwa penting tentang kereta api kepada para Direktur the
East India Company beberapa hari setelah dibukanya lini dan Bombay ke Thana.. ‗Keuntungan
komersial dan sosial yang akan diperoleh India dan pembangunan ini‘ adalah, ia ‗yakin
sepenuhnya‘, ‗mengatasi semua kalkulasi yang ada sekarang‘.
Apa yang tidak sepenuhnya dipahami baik oleh Daihousie maupun oleh para insinyur
kereta api pada saat mereka mendekati persoalan itu dan atas, adalah sejauh mana kepopuleran
kereta api itu bagi orang-orang India yang merasakannya dari bawah. Di awal tahun 1855,
sebuah surat-kabar berbahasa Inggris, Friend of India, dapat mengamati dalam bahasa yang ada
ketika itu yang secara sosial bertingkat-tingkat bahwa ‗kegemaran bepergian dengan kereta api‘
telah nyaris menjadi ‗suatu kecanduan nasional di kalangan bawah‘ dan karena itu ‗kereta api
membawa perubahan adat kebiasaan sosial dalam masyarakat pada umumnya, jauh lebih
mendalam dan lebih meluas daripada apapun yang pernah diciptakan oleh revolusi politik
dalam dua-puluh abad terakhir‘. Pada tahun 1900, India memiliki Iebih dan 25.000 mil jalan
kereta api, paling mahal yang pernah dibangun di dunia, bila dìbandingkan dengan Inggns
18.000, Prancis 22.500, Jerrnan 30.000, Rusia 23.000, Kanada 17.500, dan Amerika Serikat
dengan saham yang luar biasa besarnya 260.000 mil (Briggs, & Burke, 2006:149-155).
2.3 Kereta Api di Indonesia
Perkeretaapian di Indonesia baru dimulai pada tahun 1860an. Perusahaan kereta api
ditangani oleh dua instansi yaitu oleh pihak pemerintah yakni S.S – Staad Spoorwegen dan
pihak swasta:NIS-Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij, dan sebagainya. Dengan
makin majunya per kereta api an di Indonesia pada awal abad ke 20, yang hampir mencapai
seluruh kota di Jawa, maka penempatan stasiun kereta api baik di kota- kota besar maupun
kota Kabupaten menjadi suatu pemikiran yang penting. Pada akhir abad ke 19 dan abad ke
20, angkutan dengan kereta api, menjadi salah satu sarana yang sangat penting, baik angkutan
barang maupun manusia. Tapi pada bagian kedua abad 20. Setelah kemerdekaan, karena
kemajuan jalan darat, peran kereta api menjadi menurun, sehingga stasiun kereta api
menjadi tidak terawat. Di akhir abad 20, karena padatnya arus lalu lintas jalan darat di Pulau
Jawa, peran kereta api menjadi hidup kembali. Kota-kota pada umumnya telah berkembang
pesat, sehingga letak stasiun kereta api yang dulunya telah dipikirkan dengan sangat baik
sekali dalam tata ruang kotanya, sekarang menjadi masalah dalam pengaturan lalu lintas kota.

51
Tulisan ini membahas tentang perletakkan stasiun kereta api dimasa lampau sebagai masukan
dalam pemikiran perkembangan kota-kota di Jawa untuk masa mendatang.
Tanggal 7 Juni 1864 adalah saat yang bersejarah bagi dunia perkereta-apian di Indonesia.
Waktu itu Gubernur Jendral Baron Sloet Van Den Beele secara resmi melakukan
pencangkulan tanah pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan rel kereta api didesa
Kemijen Semarang. sepanjang 25 Km, yang membentang dari Semarang hingga ke Tanggung.
Namun setelah tiga tahun lebih, tepatnya tanggal 10 Agustus 1867, Jalur kereta api tersebut
sudah bisa berfungsi dengan baik. Bahkan pada hari itu juga sebuah kereta api berhasil
diluncurkan dari Semarang menuju Tanggung, itulah kereta api pertama di Indonesia. Setelah
jalur kereta api Semarang-Tanggung selesai, pembangunan terus dilanjutkan dan pada tanggal
10 Februari 1870 jalur kereta api ke Surakarta sudah berhasil diselesaikan. Bahkan dua tahun
kemudian, tepatnya tanggal 10 Juni 1872 bentangan rel kereta api tersebut sudah mencapai
Jogjakarta.
Sebagaimana rekomendasi Stieljes yang menghendaki jalur kereta api melalui
Ambarawa, maka pemerintah meminta agar dibuka lintas cabang antara Kedungjati ke
Ambarawa. Permintaan tersebut dipenuhi oleh pihak NIS dan pada tanggal 21 Mei 1873
pembangunan Kedungjati – Bringin – Tuntang – Ambarawa selesai dilakukan. Pada hari itu
juga pengoperasiannya untuk umum dibuka secara resmi. Sejak saat itulah kereta api
menjadi bagian tak terpisahkan dari Ambarawa.(Purwanto, 2008:99-100).
Perkembangan kereta api juga terjadi di Indonesia. Nama-nama seperti George
Stephenson sebagai bapak kereta api dunia yang berhasil menciptakan mesin uap baru bemama
Locomotion pada 1821, Stevens sebagai penemu bantalan pada rel kereta api pada 1831-
sepuluh tahun sesudahnya. Dua nama orang Eropa masih dikenang sebagai penemu di bidang
transportasi, khususnya kereta api. Di Indonesia ada juga penemu yang bernama Budi
Noviantoro, sebagai penemu klip bantalan kereta api dengan dua gigi pada 1993.
Budi Noviantoro adalah, seorang lelaki yang lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 17
November 1960. Pendidikan formal nya sarjana sarjananya ditamatkan di dua universitas, ITS
(Institut Teknologi Surabaya) dan UIN (Universitas Islam Negeri) Bandung. Gelar yang
dikantonginya pun ada dua, yaitu sarjana teknik sipil dan sarjana ekonomi.
Sebelum ditemukan KA KIip, rel-rel kereta api di Indonesia memakai penambat khusus.
Contohnya untuk rel ukuran R33, penambat relnya tidak dapat memakai penambat bermerek
Pandrol atau DE Clip karena longgar. Ditambah Pandrol atau DE Clip yang harus diimpor,
minimal dirakit di tanah air dengan lisensi dan membayar royalti kepada pemilik paten. Klip
bantalan kereta api dengan dua gigi yang ditemukan oleh Budi Noviantoro bemama KA KIip.
Penemuan KA KIip atau lebih dikenal dengan sebutan penambat rel (Fastiener) ini Iebih sesuai
dengari karaktenstik kereta api di Indonesia.
Jika memakai KA KIip yang sudah diuji bertahun-tahun di lapangan sebelum diakui dan
mendapat paten, PT KA tidak perlu repot mengimpor, yang berarti sama halnya dengan
menghemat bea impor. KIip rel kereta api temuan Novi hebat nya bisa digunakan di rel
berukuran berapa pun-baik R33, R42 maupun R54(Pranowo, 2009: 23-24).
3. Dinamika peranannya di Dunia Transportasi
Abad ke-20 pada umumnya peran transportasi kereta api mengalami penurunan di beberapa
negara yang pernah menjadi tempat kejayaan kereta api sebelum datangnya mobil. Dimana
kereta api tidak lagi merupakan pilihan utama untuk transportasi penumpang atau pengangkut
barang. Bahkandi beberapa Negara, pemerintah tidak dapat mempertahankan investasi yang
memadai untuk jaringan-jaringan kereta api nasional, sehingga memaksa mereka untuk
menutup jalur-jalur tertentu serta menurunkan frekuensi kereta api(Brown, 1995:333).
3.1 Eropa Barat
Perkeretaapian Eropa Barat menderita akibat kecenderungan investasi ke arah jalan raya.
Selama 20 tahun terakhir, 18 negara anggota OECD telah menghabiskan 3 kali lipat dana
52
untuk jalan raya daripada dana untuk kereta api. Namun mereka masih jauh lebih terikat
daripada Amerika Serikat, dengan mencurahkan rata-rata 1-1,5 persen PDB mereka untuk
kereta api dibandingkan dengan Amerika Serikat yang hanya 0,04-0,07 persen.
Di Eropa Barat, transportasi barang merupakan bidang di mana peran kereta api paling
banyak berkurang. Antara tahun 1990, bagian lalu lintas barang untuk kereta api di 14 negara
telah menurun dan 31 menjadi 17 persen, sementara jalan raya meningkat bagiannya dari 55
rnenjadi 74 persen (sementara terusan air di pedalaman melakukan sisanya). Komisi Eropa
memperkirakan bahwa antara tahun 1990 dan tahun 2010, volume angkutan barang di jalan
raya akan melonjak dengan 42 persen. Karena khawatir mengenai masa depan ―kemacetan lalu
lintas yang tidak dapat diatasi‖, para pejabat Masyarakat Eropa mengusulkan pemindahan
angkutan barang sebanyak mungkin dan jalan raya menuju air dan kereta api(Brown, 1995:
336).
3.2 Eropa timur
Hampir semua kereta api di Eropa Timur telah kehilangan penumpang mereka;
penurunan rata-rata di setiap negara hampir mencapai 14 persen antara tahun 1989 dan tahun
1990. Sistem kereta api bawah tanah di Moskow menonjol karena pekerjanya digaji cukup dan
kereta apinya handal dan berangkat tidak lebih dari setiap 10 menit. Sistem itu mengangkut 8
juta penumpang setiap hari lebih banyak dari kereta api bawah tanah lain di dunia- sekalipun
panjang jalurnya menempati urutan keempat setelah New York, London, dan Tokyo.‖
3.3 Jepang
Jepang terkenal karena mempertahankan peran penting kereta api bahkan manakala
pemilikan mobil serta penggunaannya telah meluas; perbandingan penumpang-kilometer yang
ditempuh melalui jalan raya versus kereta api di Jepang- hampir 2 kilometer melalui jalan raya
untuk setiap kilometer melalui rel kereta api- merupakan yang paling kecil di antara negara-
negara industri mana pun. (Lihat Tabel 7-2.) Selama tahun 1970-an, pemerintah menanam
sekitar 0,6 persen PDB setiap tahunnya di bidang kereta api. Tetapi pada akhir tahun 1980-an,
ketika Jepang menswastakan jaringan nasionalnya (memecahnya menjadi 6 perusahaan kereta
api wilayah dan sebuah perusahaan kereta api pengangkut barang nasional), investasi di bidang
perkeretaapian merosot antara 0,1 dengan 0,3 persen PDB( Brown,1995:340).
3.4 Negara-negara berkembang
Kebanyakan negara-negara berkembang lainnya hanya mempunyai pelayanan kereta api
berkualitas sedang, yang dimulai oleh pemerintah kolonial namun tidak dipelihara secara
memadai sejak kemerdekaan. Sistem-sistem yang kuno mempunyai catatan keselamatan yang
buruk dan kerapkali lambat. Contohnya Kereta api perkotaan di kota besar Afrika. Biasanya,
transportasi umum terdiri atas bis, taksi, dan kendaraan angkutan umum tidak resmi yang
dijalankan oleh pemilik-pemilik perorangan. Selain Kairo dan Tunis, yang memiliki system
kereta api modern. sebagian besar pelayanan kereta api lokal di kota-kota besar terbatas pada
jalur-jalur pnggiran kota yang merupakan bagian dari kereta api nasional.
Namun hal ini tidak berlangsung lama. Kereta Api penumpang maupun kereta api
pengangkut barang mulai ramai kembali, Sejumlah pemerintah Eropa sedang merencanakan
perbaikan perkeretaapian secara besar-besaran dalam waktu dekat ini. Swedia berniat
melakukan investasi yang sama jumlahnya di bidang jalur kereta api dengan di bidang jalan raya
selama tahun 1990-an, dan rencana transportasi pertama Jerman bersatu berharap akan
melakukan investasi lebih banyak di bidang perkerataapian daripada di bidang jalan raya
sampai tahun 2010. Sekalipun banyak jaringan nasional lainnya masih belum rnemperoleh
dukungan pemerintah yang memadat untuk bersaing dengan perjalanan udara dan jalan raya,
tiga jenis kereta api penumpang dengan cepat semakin disukai pemerintah. Jenis ini adalah
kereta api ringan di kota-kota besar, kereta komuter (disebut juga kereta api wilayah pinggiran)
yang menghubungkan kota-kota besar dengan permukiman di pinggirannya, dan kereta api
berkecepatan tinggi yang mencontoh kereta api peluru Jepang yang terkenal itu.
53
Kereta api barang tengah mendapat dukungan yang semakin banyak dari pemerintah-
prmerintah Eropa yang merasa khawatir mengenar memburuknya kerusakan lingkungan hidup
akibat semakin luasnya ketergantungan terhadap angkutan barang dengan truk. Di Eropa dan
di tempat lain, diperkenalkannya teknologi yang menggabungkan cara-cara pengangkutan yang
berlainan akhir-akhir - peralatan yang memungkinkan pemindahan barang dengan mudah dari
truk, kapal, atau tongkang ke kereta api -sedang merangsang bangkitnya kambali transportasi
barang melalui kereta api. Di antara teknologi kereta api penumpang, tidak mengherankan
bahwa kereta api ringan amat disukai. Pada dasarnya kereta api itu adalah versi trem listrik
zaman dulu tetapi lebih tenang dan lebih halus. Kendaraan kereta api ringan yang Iebih
menyerupai kereta api ramping daripada trem-trern lebih kecil dan lebih ringan daripada
gerbong-gerbong kereta api cepat (metro), dan sekitar 20 persen lebih murah membuatnya.

Kesimpulan
Kemunculan kereta api adalah salah satu alat tranportasi umum di darat yang terkenal.
Orang yang berjasa menciptakan alat bantu transportasi ini adalah George Stephenson.
Penemu lokomotif yang dijuluki ―Bapak Kereta Api‖ ini lahir di Wylam, selanjutnya kereta aipi
mengalami perkembangan di Inggris yang telah menjadi perintis dalam perkembangan kereta
api. Di Amerika, India, dan juga di Indonesia. Kereta api di Amerika merupakan semangat yang
tinggi dalam pembangunannya meskipun dengan keadaan yang tengah d landa krisis akibat
Perang Saudara. India—buatan para insinyur Inggris—adalah kereta api yang unik. Pekerjaan
pada dua lini pertama baru dimulai path tahun 1850, dan barulah pada tahun 1853 lokomotif
yang pertama di India, yang bernama the Lord Falkiand, menarik kereta api dan Bombay ke
Thana, sedangkan Perkeretaapian di Indonesia baru dimulai pada tahun 1860an. Perusahaan
kereta api ditangani oleh dua instansi yaitu oleh pihak pemerintah dan pihak swasta.
Namun hal ini tidak berlangsung lama. Kereta api barang tengah mendapat dukungan
yang semakin banyak dari pemerintah-prmerintah Eropa yang merasa khawatir mengenar
memburuknya kerusakan lingkungan hidup akibat semakin luasnya ketergantungan terhadap
angkutan barang dengan truk
DAFTAR RUJUKAN
Asti, Badiatul Muchlisin & Juanidi, Abdul Munif. 2009. 105 Tokoh Penemu & Perintis Dunia.
Yogyakarta: NARASI.
Briggs, Asa & Burke, Peter. 2006. Sejarah Sosial Media dari Gutenberg Sampai Internet. Jakarta:
Yayasan Obor Manusia.
Brown, Lester R. dkk. 1995. Masa Depan Bumi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
James, Spillane. 1987. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.
Khisty, Jotin & Lall, Kent. 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jakarra: Erlangga.
------------------------------. 2006. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi edisi ke III. Jakarra: Erlangga.
Mills, Steve. 2010. Tinggal dan Bekerja di Amerika. Yogyakarta: PT Mizan Publika.
Odhi. 2010. Sejarah Kereta api Dunia, (Online) (http://history-
our.blogspot.com/2010/08/sejarah-kereta-api-dunia.html). Diakses 4 Maret 2012.
Pranowo, Lilih Prilian Ari . 2009. 30 tokoh penemu Indonesia. Jogjakarta: Narasi.
Purwanto, Edi. 2008. Kajian Arsitektural Stasiun Nis dalam Enclosure Volume 7 No. 2 Juni 2008.
Tamin, Ofzar. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi Edisi ke-2. Bandung: Penerbit ITB.
Kereta Api. 2012. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api akses 6 maret 2012),
diakses tanggal 4 maret 2012.

54
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MARITIM
Maria Ulfa Fitriani, Winda Triastuti

1.1 Latarbelakang
Teknologi adalah ilmu dan seni membuat dan menggunakan sesuatu. Manusia anehnya
dapat mengubah bahan dari dunia alami menjadi peranti, mesin, dan system yang dapat
mempermudah kehidupan mereka. Walaupun makhluk lain dapat pula membuat sesuatu
dan menggunakan peranti, cara mereka melakukannya nyaris tidak berubah dari waktu ke
waktu. Teknologi manusia berbeda : orang dapat melihat kebutuhan baru, menemukan cara
baru, menemukan cara baru untuk memenuhinya, dan menemukan nilai – nilai temuan –
temuan tak disengaja (Yunaarius Mujianto, 2000: 6).
Perkapalan merupakan bidang yang sangat erat dengan dunia maritim. Tekniologi
perkapalan yang berkembang pada masa lampau menunjukkan bahwa manusia pada masa
lampau. Mereka mampu membuat kapal-kapal yang digunakan untuk melintasi samudera
yang begitu luas dengan membawa ratusan ton barang dagang. Bahkan peperangan dengan
menggunakan kapal sudah terjadi.
Jika kereta api digambarkan di Inggris tahun 1878 sebagai titik jauh yang dapat dicapai
oleh kemajuan peradaban Eropa, maka hal serupa dapat pula dikatakan tentang kapal api
dalam hubungannya dengan peradaban antar benua. Perjalanan – perjalanan yang dilakukan
melintasi atlantik telah sangat dipercepat oleh adanya tenaga uap. Orang – orang di Amerika
sangat menonjol dalam hal mengembangkan uap untuk angkatan air, dengan mengambil
keuntungan dari danau dan sungai mereka yang banyak jumlahnya sebagai sumber tenaga air
(Asa Briggs & Peter Burke, 2006:156-159)
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, perkembangan maritim pun
juga berkembang selaras dengan perkembangan teknologi perkapalan. Perkembangan ini
membawa perubahan yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat dunia. Karena perahu
kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat ke Bangsa Timur dapat terjadi. Teknologi
maritim memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat, baik dahulu maupun
sekarang. Sejarah perkembangan dan pengaruh yang dibawanya sangat menarik untuk
dibahas. Karena fenomena itulah maka perlu adanya pengkajian lebih lanjut yang bertujuan
untuk membahas apa dan bagaiman keadaan di dunia maritim dari masa ke masa. Agar lebih
memahami tentang dunia maritim, maka pemberian judul makalah ini adalah
―Perkembangan Teknologi Maritim‖.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang menjadi pokok
pembahasan. Adapun Rumusan masalah yang telah ditetapkan adalah :
1. bagaimana perkembangan sejarah maritim ?
2. bagaimana bentuk pemanfaatan teknologi maritim?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin di capai dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab
rumusan masalah diatas, yakni:
1. Mendiskripsikan perkembangan sejarah maritim.
2. Mendiskripsikan bentuk pemanfaatan teknologi maritim.

2.1 Sejarah Maritim


Sejarah maritim adalah salah satu bidang sejarah yang khusus mengkaji segala sesuatu
yang berhubungan dengan perkembangngan aktifitas manusia di bidang kelautan. Secara
umum sejarah maritim mencakup seluruh aspek kelampauan aktifitas manusia yang
55
berhubungan dengan kelautan atau kemaritiman seperti pelayaran, perdagangan, perikanan,
teknologi navigasi, perkapalan, budi daya pesisir, perompakan, angkatan laut, dsb (Singgih
Triyuliono, 2004:2).
Sejarah maritim tidak terlepas dari perahu sebagai alat transportasi laut, pantai dan
pelabuhan. Penggunaan perahu berkembang dari jaman ke jaman. Perahu yang dahulu hanya
dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak begitu jauh, kini akibat perkembangan
teknologi dan navigasi dapat berlayar hingga mengelilingi dunia.
Perkembangan sejarah maritim juga berkembang karena ditemukannya pantai yang
cocok digunakan sebagai pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat persingahan kapal. Tidak
semua pantai dapat dijadikan pelabuhan tergantung pada unsur-unsur pendukung yang
dimiliki pantai tersebut.
Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia yang sering rancu
pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Pesisir adalah daerah darat di tepi laut
yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan perebesan air laut,
sedangkan pantai adalah daerah ditepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi
dan iar surut terendah. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah
permukaan daratan dimulai dari batas garis pasang tertinggi. Daerah lautan adalah daerah
yang terletak di atas dan dibawah permukaan laut di mulai dari sisi laut pada garis surut
terendah , termasuk dasar laut dan bagian bumi dibawahnya. Garis pantai adalah garis garis
batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak menetap dan dapat
berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Sempadan pantai
adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempuntai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi pantai (Bambang Triatmodjo,1999:1-2).
Bentuk pantai adalah faktor yang mempengaruhi pelabuhan, selain itu faktor alamiah
yang lain adalah iklim. Pada daerah tropis, laut tidak pernah membeku seperti daerah kutub.
Kabut tebal jarang menghalangi pelayaran, sedangkan taifun atau tornado
tidak dikenal, namun adanya angin muson menentukan pelayaran dan mempengaruhi
frekuensi kunjungan ke pelabuhan. Pelabuhan bukan saja tempat berlabuh, tetapi tempat
bagi kapal dapat berlabuh dengan aman, terlindung dari ombak besar, angin, dan arus yang
kuat seperti yang tersirat dalam arti kata harbour (Inggris) dan haven (Belanda) (Adrian
B.Lapian,2008:95-101).
Pendayagunaan laut dan potensinya akan menjadi tindakan eksploitatif belaka tanpa
landasan pemahaman budaya bahari. Negara bahari tidak akan terbentuk tanpa landasan
budaya bahari. Dalam hubungan inilah sejarah bahari atau sejarah maritim menjadi bagian
yang utama dalam menumbuhkan budaya bahari untuk selanjutnya menjadi landasan lagi
(Van Leur,1983:7).

2.2 Teknologi Di Bidang Maritim


Sebelum peradaban agrikultur, belum dirasakan kebutuhan untuk mengangkut barang
– barang dalam jumlah besar. Namum setelah agrikultur menghasilkan produk pertanian
yang harus diangkut ke kota dalam jumlah banyak, atau pengangkutan bahan – bahan
bangunan seperti batu yang berukuran besar, maka di samping adanya perkembangan
transortasi darat, juga terjadi perkembangan tranportasi air.
Perahu atau kapal, pada awal perkembangannya merupak solusi dari kebutuhan akan
alat tranfortasi yang dapat mengangkut secara efektif dan efisien barang yang berat, berukuran
besar, atau secara ―borongan‖ (bulk). Karena perahu menggunakan sungai dan air sebagai
jalan yang terssedia secara alami, maka tidak diperlukan suatu kegiatan pembangunan jalan
terlebih dahulu. Gagasan tentang perahu diperkirakan datang dari kaum yang memiliki
hubungan dengan air.

56
Perahu atau alat apung pertama yang dikonstruksi
oleh orang – orang yang tinggal di tepian sungai atau
pun rawa diperkirakan berbentuk ikatan dari buluh –
huluh dan bambu yang dirakit di daerah tropis. Hasil

Sumber : www.google.com
dari perkembangan rakit yang dapat di saksikan sampai
sekarang adalah Junk dari China (Sahari Besari M,
2008:24 - 25).
Awal perkembangan perahu yang lebih canggih Gambar 1: Kapal Junk China
daripada rakit adalah sampan yang dibuat dari batang
kayu yang digali tengahnya. Sampan diduga mulai ada
sejak lama setelah masa rakit berlangsung karena
pembuatannya membutuhkan peralatan yang lebih
canggiah serta keterampilan yang lebih maju. Sampan
yang demikian biasanya berbentuk sempit dan memanjang serta digerakkan oleh pedayung.
Ketika jumlah pedayung menjadi lebih banyak, maka tidak ada banyak lagi tempat yang
tersedia untuk menempatkan barang angkutan. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1600
SM, orang Mesir telah membuat sampan yang cukup besar untuk mengangkut dua buah
obelisk yang ditarik oleh pedayung dalam tiga perahu yang lebih kecil. Beberapa abad
sebelum masehi ketika kegiatan perniagaan tumbuh semakin meningkat, maka timbul
kebutuhan akan sampan yang memiliki daya angkut yang lebih besar, oleh karena itu jumlah
pedayung dikurangi dan tenaganya disubstitusi dengan tenaga angin yang ditangkap dengan
selembar layar persegi yang dipasang agak kearah haluan perahu.
Ketike orang telah menguasai pengolahan serta penyambungan kayu dengan papa,
maka untuk lebih meningkatkan kapasitas angkutannya, sampan pun dilebarkan dengan
memasang rangka-rangka kayu dan papan sepanjang sisi kiri-kanannya. Dengan demikian,
batang yang semula adalah sampan lama-kelamaan berubah menjadi lunas perahu yang
berbentuk datar dibagian tengahnya dan miring ke atas pada haluan dan buritannya. Perahu
sungai Nil yang semula berukuran kecil tumbuh menjadi kapal besar yang banyak menjelajahi
Laut Tengah dalam perniagaan (Sahari Besari M, 2008:25-26)
Selama berabad – abad, kapal sangat mempengaruh perkembangan bangsa – bangsa.
Kapal membantu tersebarnya orang – orang keseluruh dunia. Kapal penjelajah Mayflower,
kapal cepat Inggris, kapal cepat Cutry Sark dan kapal besar Jerman Auguste uh dimigran ke
negara – negara baru. Selama bertahun – tahun, kapal juga menjadi unsur penting dalam
peperangan sejak kapal perang abad ke 17 sampai kapal bertenaga nuklir abad ke 20 (Istiyono
wahyu 2008 : 5).
Ada beberapa jenis perahu yang ada di nusantara, yakni : Jenis-jenis perahu penangkap
ikan antara lain adalah Perahu mayangpayang, Perahu gelati, Perahu konting, Perahu ijon-
ijon. Sedangkan jenis-jenis perahu niaga adalah perahu pencalang dan perahu leti-leti.
Kemudian perahu-perahu Madura di antaranya adalah perahu janggolan, perahu kroman,
perahu lis-alis, perahu jabar, perahu golekan, perahu jaring.
Sementara itu untuk peralatan kapal model barat antara lain adalah lambung sekoci
layar trapezium layar jib dan joli-joli, tiang kapal yang tinggi dan badan utama yang panjang,
tiang tunggal, motor temple. Dan untuk perahu layar di nusantara sendiri adalah perahu
bercadik, perahu layar pengangkut, layar angkut bercadik, perahu penangkap ikan, sampan,
jukung dan kolek, perahu lambung sekoci (Tim Penulis Rosda Grup,1995:1-33).

2.2.1 Kapal – kapal yang berpengaruh dalam sejarah pembuatan kapal


Pada tahun 900 M orang – orang bangsa Viking dari Skandinavia telah piawai dalam
pembuatan kapal. Kapal itu bernama kapal Oseberg, mereka bahkan berlayar menggunakan
kapal kokoh mereka sampai ke dunia baru. Tokoh terkenal bangsa Viking adalah Leif Ericson
57
yang mendarat di Amerika Utara hampir 500 tahun sebelum Colombus. Bangsa Viking
menjelajah lautan menggunakan kapal yang panjang yang disebut kapal ular atau kapal naga.
Kapal yang panjang dan sempit ini terbuat dari baja yang berlapis – lapis. Kapal ini memiliki
lunas (bow) yang besar dan tiang tiang yang sangat kuat yang biasanya berbenuk spiral di
bagian ujungnya atau di ukir dengan indah untuk menghormati dewa – dewa dan roh – roh
penguasa lautan (Istiyono Wahyu 2008:8-9).
Kemudian menurut Istiyono wahyu, pada tahun 1340 terdapat kapal Christopher Of The
Tower saat perdagangan antarbangsa berkembang. Pada masa ini dibutuhkan kapal jenis lain
untuk mengangkut atau membawa barang – barang dalam jumlah besar, sebab pada kapal
sebelumnya yaitu kapal Viking yang di rancang untuk berperang membawa para penyerbu
berlayar dari di tepi sungai, bukan untuk melakukan perjalanan laut. Selama abad ke 14 para
pembangun kapal mulai bereksperimen dengan rancangan – rancangan baru sehingga kapal
panjang pun secara perlahan – lahan berubah bentuk menjadi kapal bulat.
Karena dibangun untuk mengangkut barang dibagian bawah dek dan peralatan di atas
deknya, kapal – kapal bulat lebih lebar dibanding dengan panjang, di samping memiliki
draught yang lebih dalam. Pada awalnya kapal bulat ini dibangun menggunakan teknik clinker
(berlapis – lapis) dengan satu tiang kapal dan layar persegi. Kemudian bertambah tiang besar
yang disebut cucur perahu, yang memanjang dari bagian depan kapal dengan sudut tertentu.
Selama perang antara tentara Inggris dan Prancis pada tahun 1337 – 1453, armada angkatan
laut Inggris dari Edward III menggunakan kapal Christopher Of The Tower untuk
menembakkan senjata melalui deknya. Kapal bulat masih banyak digunakan di Eropa sampai
abad ke 15 (Istiyono Wahyu 2008:12).
Kemudian terdapat tiga kapal terkenal yang digunakan untuk mengangkut Christopher
Colombus ke dunia baru tahun 1492 yakni kapal Santa Maria, Nina dan Pinta. Akan tetapi
tidak di ketahui secara jelas gambar lukisan tentang kapal ini, sehingga tidak di ketahui
bentuk ketiga kapal ini. Namum beberapa informasi di dapati antara lain kapal Santa Maria
ini merupakan kapal penjelajah atau kapal careval dan merupakan kapal utama Colombus.
Kapal itu diyakini sebagai kapal bertiang tiga yang berlayar di lautan dengan panjang 95 kaki
dan memiliki 5 buah layar. Untuk kapal Nina juga merupakan kapal caravel dengan berat 90
ton dan panjang 18 sampai 25 meter. Kaptennya bernama Vicente Yanes Pinzon. Sedangkan
kapal Pinta merupakan caravel persegi yang memiliki 50 ton, panjang 20 – 25 meter.
Kaptennya adalah Martin Alonso Pinzon (Istiyono Wahyu 2008:12).
Vasco da Gama adalah pelaut dan nafigator portugis yang menemukan rute perjalanan
laut dari Eropa ke Asia melewati Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan
Benua Afrika. Kapal utama Da Gama adalah San Gabriel, sebuah carevel bertiang tiga
dengan bobot 120 ton . Vasco da Gama menemukan rute perjalanan laut menuju India dan
San Gabriel tercatat dalam sejarah sebagai kapal Eropa pertama yang berlabuh di Afrika
Selatan(Istiyono Wahyu 2008:14-16).
Kemudian terdapat kapal Henry Grace a Dieu yang merupakan kapal carrack. Kapal
carrack adalah kapal besar yang digunakan
untuk berdagang pada abad ke 14 sampai
Sumber : www.google.com

abad ke 17. Kapal itu merupakan gabungan


antara kapal berlayar kotak dari Eropa Utara
dan kapal lateen dari Mediterania, dan
memiliki geladak yang tinggi baik dibagian
haluan maupun buritan kapal. Kapal ini
terdiri dari delapan dek dan empat tiang Gambar 2 : kapal Henry Grace a Dieu
kapal dengan kapasitas sekitar 700 sampai
900 orang dan dilengkapi dengan 21 senjata

58
kanon tembaga yang besar (Istiyono Wahyu 2008:17).
Ferdinand Magellan adalah juga merupakam seorang penjelajah dan navigator Portugis.
Pada tahun 1519, ia berlayar mengemban nama raja Spanyol dalam sebuah ekspedisi untuk
mencapai kepulauan rempah – rempah dengan cara mengelilingi dunia baru, lalu
menyeberangi Samudra Selatan. Kapal Ferdinand Magellan, yaitu Victoria memang
merupakan kapal tua dan penuh hambatan, tetapi kapal ini menjadi kapal pertama yang
mengelilingi dunia (Istiyono Wahyu 2008:18-19).
Pada tahun 1807, terdapat kapal Clermont. Kapal ini di rancang oleh Robert Fulton
dan menjadi kapal uap pertama yang suskses dan dapat melaksanakan tugasnya secara
penuh. Clermont adalah kapal dengan dasar kayu dan rata dan berbentuk haluan (bow)
dan buritan (stern) persegi, berbobot 100 ton dengan panjang 133 kaki dan lebar 18 kaki.
Mesinnya di pasang di bagian depan, dan mesin uap tembaga sebesar 20 kaki yang
menghasilkan uap ke bagian belakang melewati cerobong batu-bata. Clermont
menggunakan kayu dan batu bara sebagai bahan bakar (Istiyono Wahyu 2008:48-49).
Kapal – kapal di masa awal diperkenalkan oleh layar dan kapal – kapal tersebut
tergantung pada kekuatan dan stamina orang – orang yang mendayung, dan adanya angin
yang maniup kapal mereka. Kekuatan kemudi mekanis menggantikan dayung dan layar,
serta mendorong kapal lebi cepat dalam perairan maupun cuara apapun. Alat pertama
kekuatan kemudi mekanis adalah roda berpedal yang digerakkan oleh tenaga uap yang
berfungsi sebagai sekumpulan dayung mekanis. Rancangan roda berpedal yang paling
umum adalah roda samping dan roda buritan. Meskipun roda berpedal dapat berfungsi
dengan baik di sungi, saat dilautan roda pedal bermasalah karena perairan yang bergolak
membuat kapal terguling atau terguncang.
Dari permasalahan diatas, akhirnya diambil solusi untuk masalah itu adalah alat
kemudi mekanis yang bisa selalu terbenam. Untuk mendapatkannya, para perancang kapal
memasang baling – baling pada tongkat putar yang terus berputar yang diletakkan di bawah
kapal. Baling – baling kapal tersebut diputar oleh mesin kapal dan selalu berada di bawah
air karena terletak di bagian bawah kapal dan memberikan dorongan agar kapal bergerak
ke depan. Kapal besar pertama yang dilengkapi dengan tingkat putar bolang – baling adalah
Archimedes yang di rancang oleh Smith (Istiyono Wahyu 2008:58-59).
Kemudian salah satu nama besar yang dikaitkan dengan pembuatan kapal abad ke-
19 adalah Isambard Kingdom Brunel, seorang ahli mesin yang dikenang karena visi,
inovasi, dan tiga kapal spertakuler yang ia rancang, yang pertama ialah Great Western.
Sebagai kapal tenaga uap terbesar di masanya, Great Western merupakan kapal kayu
berbobot 1.340 ton dengan panjang 236 kaki dan lebar 35 kaki. Selanjutnya pada tahun
1843 Great Britain merupakan kapal besi besar pertama yang dibuat untuk menjadi kapal
penumpang trans-Atlantik, dan kapal besi pertama yang dilengkapi dengan balik – baling
bertangkai. Great Britain memiliki berbagai macam inovasi baru. Lambung kapalnya jauh
lebih kuat dibandingkan dengan kapal – kapal lain, dan dibagi menjadi enam bagian yang
dipisahkan oleh penyekat air (bulkhead) yang menjadikannya kapal pertama yang memiliki
struktur keamanan (Istiyono Wahyu 2008:60-63).
Selain di dunia dinusantara juga berkembang kapal-kapal penting yang sangat
berpengaruh dalam dunia pelayaran maupun teknologi maritim. Hal ini dikarenakan
wilayah nusantara adalah wilayah kepulauan dan perairan yang sangat luas sehingga
membutuhkan kapal sebagai sarana transportasi. Pada awal perkembangannya kapal yang
digunakan adalah kapal rakit yang diberi layar. Kegiatan menangkap ikan di sungai dan
dipantai menjadi semakin maju. Kapal memiliki peran pula dalam mengangkat hasil bumi
ke pulau-pulau sekitarnya semakin maju pula (Najamuddin, 2002:5-6).
Perkembangan perahu berkembang hingga ke tipe Pinisi. Pinisi adalah hasil
perkembangan dari tipe-tipe perahu sebelumnya. Dimulai dari jenis perahu Pakedawang
59
yang tidak mirip lagi dengan perahu bercadik. Dari tipe Pakedawang berkembang terus
hingga tipe Lambok, Salompong, Palari dan terakhir pinisi. Perkembangan ini di dorong
oleh semakin majunya kegiatan perdagangan di tanah air. Sehingga peranan perahu layar
semakin penting artinya (Najamuddin,2002:18).
Di Indonesia perkembangan perahu telah dimulai dari jaman dahulu kala. Dari
model yang paling sederhana dan lalu berkembang ke berbagai jenis dan berbagai bentuk.
Berdasarkan data arkeologis, temuan pengunaan-pengunaan perahu banyak ditemukan
dalam bentuk visual, baik berupa goresan, pahatan, lukisan dan relief dalam bentuk dua
dan tiga dimensi maupun wujud perahu itu sendiri. Beberapa data berasal dari masa
prasejarah yaitu pada masa sebelum keseluruhan masyarakat Indonesia mengenal tulisan,
dan ini dihitung mulai dari perkembangan awal,
masa batu tua (paleolitik), Masa batu tengah
(epipaleolitik) atau masa batu muda

Sumber : www.google.com
(neopaleolitik) bahkan dari masa perkembangan
keahlian penuangan logam (masa perunggu
besi).
Penguunaan perahu tampaknya dimulai Gambar 3 : Kompas Cina
pada masa neolitik atau dikenal dengan masa
bercocok tanam. Temuan dibeberapa tempat
berupa ongokan sampah-sampah kerang atau
kjokkenmoddinger menunjukkan adanya
oemanfaatan hasil laut untuk menambah mata
pencaharian bagi manusia, dan menurut analisis pemanfaatan hasil laut menunjukkan
adanya penggunaan alat transportasi laut berupa perahu. Analisis ini dibuktikan dengan
keberadaan gambar-gambar pada dinding gua-gua hunian di daerah Sulawesi Selatan.
Dalam lukisan gua tersebut digabarkan sebuah perahu yang sedang didayung oleh beberapa
orang dengan cat warna merah. Di samping itu, ada beberapa perahu yang tampak
digambar dengan mengunakan layar (Mundardjito,dkk & :123-124).

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi perkembangan teknologi maritim


Ada beberapa faktor yang mendasari perkembangan teknologi dibidang maritim atau perahu.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan membawa pengaruh besar dabi teknologi
perahu yang pada akhirnya dapat berpengaruh dan merubah dunia. Faktor tersebut antara
lain :
1. Penemuan kompas dan navigasi
Kompas adalah suatu alat yang dapat menunjukkan arah karena selalu mengarah
kearah utara-selatan. Alat ini ditemukan pada zaman pertengahan dan menjadi alat terpenting
dalam pelayaran karena dilautan luas kita tidak dapat menentukan arah. Kompas bekerja
berdasar sistem magnetic yang selalu mengarah pada magnet bumi. Kenyataan bahwa magnet
selalu mengarah ke utara telah diketahui oleh orang di Cina sejak sebelum adab ke-6 M dan
digunakan hingga sekarang untuk membantu kesulitan-kesulitan dalam menentukan arah.
Navigasi merupakan salah satu instrument penting dalam pelayaran yang sangat
penting dalam memotong laut terbuka tanpa bergantung pada inforasi dan pengamatan
pantai. Sistem navigasi mengunakan pengamatan terhadap letak bintang-bintang. Navigasi
sangat dipengaruhi oleh ilmu astronomi. Kemajuan dalam instrument palayaran inilah yang
telah mendukung ditemukannya Benua Amerika oleh Christopher Columbus dan jalan
laut ke Timur Jauh oleh Vasco da Gama menjelang berakhirnya abad Renaissans (Sahari
Besari M, 2008:52-53).

60
2. Kemudi Buritan Dan Teknologi Perkapalan
Sepanjang zaman pertengahan teknologi perkapalan mengalami evolusi yang cukup
maju, terutama dalam macam dan bentuk layarnya, sehingga gerakan kapal tidak lagi
tergantung dari gaya angin yang datang dari buritan kapal. Konfigurasi layar dan cara
pemasangannya yang sedemikian rupa membuat posisi sistem layar terhadap arah angin
mudah diatur sehingga dengan gerakan zig-zag kapal dapat berlayar menentang arah angin.
Pad abad ke-13, terjadi inovasi kapal berikutnya yaitu pemasangan tiang kemudi buritan
(sternpost rudder) yang dialihkan dari teknologi kemudi kapal junk dari Cina. Pemasangan
tiang kemudi buritan memerlukan desain ulang pada bagian belakang buritan kapal, karena
tiang kemudinya harus dipasang vertical pada bidang simetris panjang kapal, sedangkan
lunas kapal pada ujung buritan terletak miring. Oleh karena itu bentuk buritan kapal
kemudian berubah sekan-akan terpotong, sehingga berbeda dengan bentuk haluannya.
Dengan tiang kemudi (rudder) yang dipasang tegak di sumbu kapal, maka daun kemudi
menjadi bebas untuk bergerak ke kiri dan kanan, sehingga pengendalian kapal menjadi
lebih mudah dan gerakan kapal menjadi mudah dan gerakan kapal pun sangat lincah
(Sahari Besari M, 2008:53-54).
3. Lensa
Lensa ditemukan pada zaman pertengahan ketika orang telah mampu membuat
bahan gelas yang cukup bening dan transparan. Lensa diperkirakan telah diterapkan untuk
membaca atau melihat benda-benda yang kecil, terutama oleh orang-orang tua, namun tidak
jelas kapan sebenarnya peristiwa sejarah itu terjadi. Penemuan lensa juga mendorong
penemuan teropong yang dapat melihat jarak jauh sehingga memudahkan perjalanan
pelayaran (Sahari Besari M, 2008:54).
4. Mesiu, Senjata Berlaras Dan Meriam
Pada zaman pertengahan, orang I Eropa Barat beranggapan bahwa mesiu merupakan
(gunpowder) invensi Arab dan Byzantium. Namun para pakar sejarah saat ini sependapat,
bahwa mesiu adalah invensi Cina yang digunakan sebagai bahan bakar kembang api dan
petasan. Suatu invensi derivative dari mesiu adalah meriam, suatu tabung dari besi bor yang
dapat digunakan sebagai laras pelontar suatu mimis (peluru) besi, yang didorong (propelled)
oleh energi yang ditimbulkan oleh pembakaran mesiu di belakangnya. Gagasan meriam
diperkirakan diilhami oleh kembang api Cina yang dilontarkan ke udara menggunakan
pelontar dari bambu.
Pada awalnya, meriam direkonstruksi dengan mengikat beberapa lonjoran besi
menjadi satu sehingga terbentuk suatu tabung. Kemudian teknologi konstruksi meriam
tersebut makin berkembang dan menjadi semakin canggih dengan besi cor, sehingga dapat
menghasilkan suatu tabung meriam yang sepenuhnya utuh tanpa adanya sambungan
memanjang. Meriam menjadi lebih praktis dan mudah dipindahkan serta memiliki daya
jangkauan tembak yang lebih panjang dan akurasi bidik yang lebih baik. Penggunaan
meriam dan senjata berlaras dalam penyerangan dan pengepungan membawa revolusi
dalam bidang militer. Alat-alat perang ini merupakan perlengkapan penting dalam perahu
untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri dari serangan musuh maupun para
perompak.

3.1 Kesimpulan
Sejarah maritim merupakan salah satu bidang sejarah yang khusus mengkaji segala
sesuatu yang berhubungan dengan perkembangngan aktifitas manusia di bidang kelautan.
Secara umum sejarah maritim mencakup seluruh aspek kelampauan aktifitas manusia yang
berhubungan dengan kelautan atau kemaritiman seperti pelayaran, perdagangan, perikanan,
teknologi navigasi, perkapalan, budi daya pesisir, perompakan, dan angkatan laut.

61
Perahu yang merupakan teknologi di bidang maritim berkembang sangat pesat hingga
pada bentuk yang kita lihat saat ini. Perahu memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia baik di dunia maupun di nusantara sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Perahu dilengkapi dengan berbagai macam peralatan yang memudahkan kita dalam proses
pelayaran seperti sistem navigasi, kompas dan meriam. Perahu juga menjadi alat transportasi
utama dan alat angkut antar daratan.

DAFTAR RUJUKAN

Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara: 40 abad Hambatan Inovasi. Jakarta :


Salemba Teknika.
Briggs, Assa & Burke, Peter. 2006. Sejarah Sosial Media dari Gutenberg Sampai Internet. Jakarta
: Yayasan Obor Indonesia.
Lapian, Adrian B. 2008. Pelayaran dan Perniagaan Nusantara abad ke 16 dan 17. Jakarta :
Komunitas Bambu.
Najamuddin ,2002.‖ Perahu Pinisi Dan Wisata Bahari”. Jakarta: Mitra Media.
Paeni Muklis, Mundardjito dkk, 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Tim Penulis Rosda Grup. 1995. Perahu Layar Nusantara. Bandung : PT. Remja Rosdakarya.
Triyuliono, Singgih. 2004. Sejarah Maritim. Jakarta : Depdiknas
Triatmodjo. Bambang, 1999. ―Teknik Pantai”. Yogyakarta: Beta Offset.
Van Leur. 1993. ―Indonesia Trade And Sociaty Esay In Asean Social And Economic History.
Dordrecht/Providence : Foris.
Wahyu, Istiyono. 2008. 100 Kapal dan Pesawat yang berpengaruh Dalam dunia sejarah.
Tanggerang : Karisma.
Yunaarius Mujianto. 2000. Jendela IPTEK : Teknologi. Jakarta : Balai Pustaka.
Www. Google Gambar.com

SEJARAH TEKNOLOGI MARITIM KAPAL LAUT DAN PERMASALAHAN PANTAI


BernardinusRealinoT.F.T, OktaRismawan

1.1 Latar Belakang


Untuk memanfaatkan laut dan berbagai sumber daya alam yang ada didalamnya,
diperlukan sistem rekayasa yang dirancang dengan sepenuhnya memperhatikan tugas pokok
sistem tersebut di laut dan dengan memperhatikan lingkungan laut tempat kerja sistem-sistem
tersebutl. Selain untuk memanfaatkan suber daya alam yang ada di laut, juga sebagai tempat
perdagangan atau industri, tempat pariwisata bahari dan untuk tempat pertahanan dari
serangan bangsa lain. teknologi maritim secara tidak langsung maupun secara langsung
bertujuan untuk memodernisasi suatu Negara yang berbatasan langsung dengan laut (Nontji,
1987:4)
Salah satu teknologi maritim yang sangat berkembang dan menjadi salah satu sarana
utama dari kelautan adalah perahu atau kapal laut.Perahu ataupun kapal laut adalah salah satu
teknologi maritim yang telah mengalami perkembangannya dari masa-kemasa.Dimulai dari
perahu rakit yang diberi layar agar berjalan menggunakan dorongan angin, yang waktu itu
masih belum ada mesin untuk menggerakkannya.Juga masih belum memiliki navigasi untuk
menentukan arah tujuan pelayaran tersebut. Sejarah teknologi maritim ini telah mengalami
beberapa proses penyempurnaan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia, dari
teknologi perahu yang sederhana hingga teknologi modern. Oleh karena latar belakang
tersebut, makalah ―Teknologi Maritim Perahu dan Permasalahan Pantai‖ di susun.

62
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Sistem Rekayasa Maritim dan Pantai
1.2.2 Sejarah dan Struktur Kapal

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui mengenai sistem rekayasa maritime
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah dan dekripsi singkat struktur kapal

2.1 Sistem Rekayasa Maritim dan Pantai


Dunia maritim sangat erat sekali hubungannya dengan perekonomian, sarana
transportasi, bahan dasar industri seperti minyak bumi dan tempat wisata laut dan pantai, juga
sebagai garis pertahanan suatu Negara. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa luas
lautan lebih besar daripada daratan di Bumi, yang artinya sumber daya alam di laut sangat
melimpah dan membutuhkan pemanfaatan yang intensif untuk mengambil hasil bumi tanpa
merusak kekayaan alam di lautan, untuk itu diperluhkan suatu teknologi maritim yang
menunjang proses tersebut.
Selain itu pandangan dan sikap masyarakat pra-modern terhadap laut masih relatif sedikit
dikaji oleh para sejarawan. Hal ini terutama disebabkan oleh kenyataan bahwa hanya sedikit
sumber sejarah yang dapat digunakan untuk menggambarkan apa yang sesungguhnya
dipikirkan oleh manusia pada masa itu. Demikian juga sikap hidup dan perlakuan mereka
terhadap laut juga masih sulit untuk diketahui secara lengkap.Bahkan gambaran terhadap
masyarakat menggantungkan hidupnya dari laut juga masih sulit untuk bisa direkonstruksikan.
Sudah barang tentu terdapat berbagai perbedaan dalam cara pandang dan sikap terhadap laut
antara suatu masyarakat di daerah satu dengan masyarakat di daerah lainnya. Demikian juga
terjadi perbedaan cara pendang dan sikap antara suatu kelompok sosial dengan kelompok sosial
yang lainnya. Bahkan di antara kelompok-kelompok sosial yang menggantungkan hidupnya
kepada laut juga terjadi perbedaan persepsi misalnya antara masyarakat nelayan, pedagang,
perompak, pembuat kapal, dan sebagainya (Yuliono, 2004:47).
Lingkungan laut merupakan sebuah lingkungan yang belum sepenuhnya kita pahami.Ini
berarti bahwa beban-beban akibat lingkungan di laut, serta perilaku sistem-sistem maritim di
laut belum dapat ditentukan dengan kepastian dan keakuratan yang tinggi.Dengan skala
investasi yang tidak kecil, keselamatan teknis sistem-sisem maritim berarti juga jaminan
keselamatan ekonomis. Masalahnya adalah, bahwa lingkungan ekonomi sebuah sistem rekayasa
maritim sama tidak menentunya dengan lingkungan fisik sistem tersebut.
Hal tersebut menunjukkan bahwa resiko kegagalam dalam sistem suatu teknologi di
maritime sangatlah besar, selain berakibat pada proses perekonomian seperti distribusi barang
yang menggunakan jalur transportasi laut, juga berbahaya untuk keselamatan orang-orang yang
menjalankan tugas-tugas ke maritiman, seperti keselamatan personil atau awak di kapal laut.
Sistem rekayasa maritim ini juga harus memperhatikan aspek pantai jika ingin mengembangkan
sarana wisata, seperti kekuatan angina, besarnya gelombang air laut, pasang dan surutnya air
laut.
Untuk itu, dalam beberapa dekade terakhir telah diajukan pendekatan probabilistic
dalam dunia rekayasa kelautan. Hal ini paling tidak terlihat pada usaha perubahan pada aturan-
aturan (rules) ataupun recommended practice untuk perancangan dan pembangunan struktur-
struktur maritim. Melalui pendekatan ini, risiko (peluang kegagalan) dapat secara lebih
sistematik dikuantifikasikan, dan tingkat keselamatan dapat secara lebih rasional
ditentukan.Hal ini dapat dinyatakan dalam keandalan, yaitu ―peluang keberhasilan sebuah
sistem untuk melakukan tugas tertentu dala lingkungan tertentu selama periode waktu
tertentu‖ (Rosyid & Setyawan, 2000:2).

63
Begitu juga dengan pantai, sebagai contohnya adalah pantai di Indonesia. Indonesia
sebagai Negara kepulauan mempunyai lebih dari 3700 pulau dan wilayah pantai sepanjang
80.000 km. wilayah pantai ini merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk
kegiatan manusia, seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, industri,
pelabuhan, pertambakan, pertanian/perikanan, pariwisata, dan sebagainya. Adanya berbagai
kegiatan tersebut dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan, prasarana dan
sebagainya, yang selanjutnya akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru seperti
beberapa hal berikut ini:
1. Erosi pantai, yang merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang berupa
mundurnya garis pantai. Erosi pantai bisa terjadi secara alami oleh serangan gelombang
atau karena adanya kegiatan manusia seperti penebangan hutan bakau, pengambilan
karang pantai, pembangunan pelabuhan atau bangunan pantai lainnya, perluasan areal
tambak kea rah laut tanpa memperhatikan wilayah sempadan pantai, dan sebagainya.
2. Tanah timbul sebagai akibat endapan pantai dan menyebabkan majunya garis pantai.
Majunya garis pantai, di satu pihak dapat dikatakan menguntungkan karena timbulnya
lahan baru, sementara di pihak lain dapat menyebabkan masalah drainasi perkotaan di
daerah pantai.
3. Pembelokan atau pendangkalan muara sungai yang dapat menyebabkan tersumbatnya
aliran sungai sehingga mengakibatkan banjir di daerah hulu.
4. Pencemaran lingkungan akibat limbah dari kawasan industri atau pemukiman/perkotaan
yang dapat merusak ekologi.
5. Penurunan tanah dan intrusi air asin pada akuifer akibat pemompaan air tanah yang
berlebihan. (Triatmodjo, 1999:3-4).
Dari permasalah berikut banyak sekali solusi-solusi yang dapat digunakan, termasuk
mengetahui teknik pantai. Teknik pantai adalah cabang dari Teknik Sipil yang bersandar pada
ilmu kelautan (oceanography), meteorology, mekanika fluida, elektronika, mekanika struktur,
geologi dan morfologi, matematika dan statistic, computer, mekanika tanah dan mekanika
bahan. Teknik pantai mempunyai aplikasi di daerah pantai, seperti penanggulangan masalah
erosi pantai dengan membuat bangunan-bangunan pantai, penanggulangan endapan di muara
sungai dan alur pelayaran serta kola pelabuhan, pembangunan pelabuhan, dan sebagainya.
Bidang studi teknik pantai meliputi kegiatan-kegiatan berikut:
1. perencanaan berbagai bangunan pantai seperti pemecah gelombang, jetti, groin, dinding
pantaim, revetment, dan sebagainya.
2. Pengedalian erosi pantai dengan pembuatan bangunan pantai dan atau dengan
melakukan penambahan sedimen di pantai.
3. Stabilisasi muara sungai dengan melakukan pengerukan dan pembuatan bangunan.
4. Peramalan arus dan elevasi muka air di estuary dan muara sungai serta pengaruhnya pada
kualitas air, gerak sedimen, pelayaran, dan sebagainya.
5. Perencanaan pelabuhan dan bangunan pelengkap seperti pemecah gelombang, dermaga,
dolphin, sistem penambatan, dsb.
6. Studi penyebaran panas dari suatu pabrik, misalnya buangan air panas dari pembangkit
listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) atau penyebaran polutan/limbah dari pabrik.
7. Reklamasi daerah pantai untuk daerah industri atau pemukiman.
8. Pengerukan perairan pelabuhan dan pembuatan material pengerukan.
Penyelesaian masalah tersebut memerlukan pengertian dari fenomena kelautan dan
daerah pantai (Triadmodjo, 1996:8-9).
Dengan memahami dan mengerti sistem rekayasa maritim yang semakin berkembang,
menunjukkan bahwa manusia telah menyederhanakan dan membuat sebuah teknologi semakin
kompleks dan mudah digunakan.Tetapi dengan teknologi yang lebih baik dan berkembang.
Dengan adanya pengumunan pemerintah RI tentang daerah Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) yaitu
64
lingkungan yang diperuntukkan secara eklusif (yang utama) bagi Negara pantai.ZEE itu terjadi
pada jalur bebas selebar 200 mill diukur dari garis dasar jalur ZEE bukan wilayah Negara
pantai, hanya dapat menggunakan untuk kepentingan ekonominya.ZEE tetap menjadi milik
internasional. (Najamuddin, 2002:64-64)

2.2 Sejarah dan Struktur Kapal


Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti
halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih
besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi
perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal
selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat.
Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang
diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit
ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit
yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk
pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus
seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti
besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada
awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah
muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan
kapal bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta
kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.
Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai
akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang
dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat. Namun untuk
kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih
besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang
banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream
(www.wikipedia.kapal.htm)

2.2.1 Pra-sejarah
Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali
dikenala pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki
fungsi yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air, tapi hanya itu. Terutama digunakan
untuk berburu dan memancing. Kano tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari
batang pohon coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana.
Ketika menyebar, pada bangsa Melayu-Polinesia ini menjadi kelompok dengan
bermacam budaya keahlian. Dari merekalah diturunkan kelompok-kelompok bahari pecinta
kapal di Indonesia (Rosda:1995:3).

2.2.2 Navigasi
Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau
daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang
sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta.
Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan
penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan
radio oleh C. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad
ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot
dimana 1 knot = 1,85200 km/jam.
65
Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki
ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat
modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type
Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut.
Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn
kapal, kapal dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan
angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS
(Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global.
Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya
yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat ,
akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite)
Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.
2.2.3 Jenis-jenis kapal
Kapal sulit untuk diklasifikasikan, terutama karena banyak sekali kriteria yang menjadi
dasar klasifikasi dalam sistem yang ada seperti:
a.Berdasarkan tenaga penggerak
1. Kapal bertenaga manusia (Pendayung)
2. Kapal layar
3. Kapal uap
4. Kapal diesel atau Kapal motor
5. Kapal nuklir
b.Berdasarkan jenis pelayarannya
1. Kapal permukaan
2. Kapal selam
3. Kapal mengambang
4. Kapal bantalan udara
c.Berdasarkan fungsinya
1. Kapal Perang
2. Kapal penumpang
3. Kapal barang
4. Kapal tanker
5. Kapal feri
6. Kapal pemecah es
7. Kapal tunda
8. Kapal pandu
9. Tongkang
10. Kapal tender
11. Kapal Ro-Ro
12. Kapal dingin beku
13. Kapal keruk
14. Kapal peti kemas / Kapal kontainer
15. Kapal pukat harimau

2.2.4 Fitrah dan struktur kapal


Disamping itu pertimbangan-pertimbangan fungsional tersebut, terdapat juga
persyratan lain seperti stabilitas, tahanan kecil dan populasi yang tinggi, dan batasan-batasan
pelayaran pada sarat dan lebar kapal, yang semuanya mempengaruhi pemilihan ukuran dan
bentuk kapal. Struktur kapal harus dirancang dengan memperhatikan pertimbangan tersebut
untuk menerima beban-beban yang akan diterima dari lingkungan laut. Dengan demikian

66
struktur kapal memiliki beberapa karakteristik khas yang tidak ditemui pada struktur-struktur
buatan manusia lainya.
Dari karakteristik khas yang menonjol dan terpenting dari struktur kapal adalah
ukuran, kompleksitas, kemultifungsian komponen-komponen struktur, keacakan atau fitrah
probabilistic beban yang bekerja, dan ketidakpastian yang melekat pada kemampuan kiita
dalam memperkirakan respons struktur kapal terhadap pembebanan tersebut (Nonci:1992:23).
Berbeda sekali dengan struktur-struktur di darat, sebuah kapal tidak ditumpu pada
suatu system tumpuan tetap tetapi memperoleh tumpuan menyeluruhnya dari gaya tekan ke
atas yang diberikan oleh sebuah lingkungan fluida yang dinamis dan selalu berubah. Metode-
metode analisis yang dipakai oleh naval arthitect dalam merancang dan mengevaluasi struktur
sebuah kapal harus memilih dengan mengingat karakteristik tersebut. Selama dua puluh tahun
terahir ini perancangan dan analisa struktur kapal lebih maju amat pesat yang mengarah pada
praktek-praktek dan perancangan yang lebih rasional. Meskipun demikian, banyak aspek dalam
struktur kapal belum sepenuhnya dapat dipahami melalui analisis murni, sehingga perancangan
strukturnya masih tetap melibatkan gabungan yang bijaksana serta imajinatif antara teori dan
pengalaman (Rosyid, 2000:5)

2.2.5 Ukuran dan kompleksitas Struktur Kapal


Kapal adalah struktur bergerak buatan manusia yang terbesar. Ukuran dan persyratan
mobilitas sebuah kapal memberi pengaruh dan sangat besar baik pada terletak structural
maupun rancanganya. Saat ini beroperasi tanker-tanker minyak raksasa dengan displacement
penuh melebihi 600.000 ton, dengan ukuran panjang 400 m, lebar 63 cm, serta sarat sebesar
28,5m. kapal-kapal tersebut termasuk struktur yang paling kompleks dan hal ini sebagian
disebabkan mobilitasnya.
Karakteristik tahanan dan propulsive yang baik mengharuskan bahwa permukaan luar
lambungnya merupakan suatu permukaan lengkung 3 dimensi yang rumit. Karena pelat-pelat
lambung merupakan salah satu komponen struktur utama kapal, maka konfigurasi struktur
kapal tidak dapat selalu dipilih semata-mata di atas pertimbangan structural semata
(Suwelo:1992:53).
Lebih –lebih perilaku struktur dengan komponen-komponenya yang rumit secara geometri yang
membentuk lambung kapal sangat sulit untuk dianalisa. Pembangunan kapal sendiri amat
rumit karena jumlah komponen sederhana dan berulang tidak terlalu banyak
(Rosyid&Setyawan:2000:6).

2.2.6 Fungsi Berganda Komponen Struktur Kapal


Berbeda sekali dengan kebanyakan struktur darat, komponen-komponen struktur kapal
seringkali dirancang untuk melakuakan fungsi berganda disamping untuk memberikan
integritas structural pada kapal. Pelat Lambung, misalnya berfungsi tidak hanya sebangai
komponen utama, tetapi juga sebagai amplop kedap yang memiliki bentuk yang membetikan
stabilitas yang cukup terhadap keolengan, tahanan yang kecil terhadap gerak maju kapal sifat
kemampukendalian (controllability) yang dapat diterima dan karakteristik populsif.
Secara Internal, banyak komponen struktur kapal memiliki fungsi berganda, misalnya,
sekat melintang yang berperan besar bagi kekuatan lambung kapal, juga berfungsi sebagai
pembatas kedap pada ruang-ruang Internal. Penempatan sekat-sekat melintang ini ditentukan
oleh volume ruangan yang dibutuhkan, serta persyaratan panjang kebocoran. Terletak geledak-
geledak umumnya ditentukan oleh tataletak ruang-ruang internal, namun juga berfungsi untuk
melawan beban-beban local maupun terpusat, serta berfungsi sebagai komponen utama
kekuatan memanjang dan melintang kapal.
Sekalipun dalam banyak hal efisiensi structural menghendaki pemakaina balok, kolom,
ataupunbatang, fungsi-fungsi alternative lainya biasanya menghendaki pelat atau komponen-
67
komponen lembaran (sheet-type). Komponen-komponen tersebut diatur bersama-sama dengan
suatu system penegar untuk member kekuatan terhadap komponen-komponen beban
berganda, beberapa di antaranya pada arah bidang pelat, yang lain tegak lurus padanaya.
Karakteristik penting sebuah struktuk kapal adalah komposisi strukturalnya yang terdiri
dari beragam panael pelat berpenegar, yang beberapa diantaranya berbentuk datar, berbentuk
datar 2 dimensi atau bahkan 3 dimensi yang membentuk kulit sisi dan las, geladak-geladak dan
sekat-sekat melintang. Oleh karena itulah, kebanyakan usaha yang dilakukan dalam analisa
struktur kapal adalah dalam rangka menaksir kinerja panel-panel berpenegar individual serta
interaksi antara panel-panel yang bersisian (Rosyid&Setyawan:2000:7).

2.2.7 Moda-Moda Kegagalan Struktur Kapal


structural yang mungkin terjadi, dan metode-metode untuk meramnalkan kejadian
tersebut Tujuan utama seorang perancang struktuk adalah menghindari terjadinya kegagalan
structural untuk mencapai tujuan ini seorang perancang kapal harus menyadari adanya moda-
moda kegagalan. Jenis moda-moda kegagalan yang dapat terjadi pada struktuk kapal umumnya
adalah moda-moda kegagalan yang dapat terjadi pada struktur kapal umumnya adalah moda-
moda kegagalan yang khas terdapat pada struktur-struktur yang terdiri dari system pelat
berpenegar yang dirakit dengan proses pengelasan untuk membentuk sebuah struktur
monolitik dengan cadangan kekuatan yang besar (structura redundancy).
Harus dicatat disini bahwa kegagalan struktur dapat terjadi dalam berbagai tingkatan
keparahan. Pada tingkat keparahan terkecil adalah retak atau deformasi kecil pada komponen
struktur sekunder yang tidak mempengaruhi kemampuan mendasar struktur ini untuk
melakukan fungsinya. Kegagalan kecil ini hanya memiliki konsekuensi estetika. Pada tingkat
keparahan paling serius adalah kegagalan struktur secara katastropik yang menyebabkan
tenggelamnya kapal (Harsaban:1974:9).
Diantara dua tingkat keparahan ekstrem ini terdapat beragam moda kegagalan yang
mungkin dapat mengurangi kemampuam penyangga beban dari komponen struktur individual,
namun tidak harus menyebabkan kegagalan struktur menyeluruh. Kegagalan-kegagalan ini
biasanaya dapat diketahui dan diperbaiki sebelum jumlah dan besarnya bertambah sampai pada
tingkat membahayakan.
disamping tubrukan dan kandas, paling tidak terdapat empat mekanisme utama yang
menyebabkan kegagalan struktur kapal yaitu:
1. Luruh (yield) akibat tarikan ataupun tekan yang melebihi
2. Buckling akibat ketidakstabilan geser atau lekan
3. Retak kelelahan
4. Pecah getas.

2.2.8 Falsafah Dan Prosedur Perancangan Struktur Kapal


Pengembangan suatu prosedur perancangan strucktur yangs epenuhnya rasional telah
dilakukan dalam berbagai bidang., termasuk struktur kapal. Dengan menggunakan prosedur
ini, dimungkinkan untuk pertama-tama merumuskan suatu persyaratan atau criteria yang harus
dipenuhi oleh struktur tersebut dan kemudian melalui penerapan konsep-konsep dasar dan
analaisa matematik, ditunjang oleh informasi-informasi empiris tertentu, memperoleh suatu
konfigurasi structural dan ukuran-ukuran struktur yang sekaligus menuhi semua criteria yang
dipersyaratkan.
Persyaratan-persyaratan ini mencakup persyaratan fungsional dari pemilik dan
persyaratan kelembagaan yang ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga berwenang
lainya yang berkepentingan dengan aspek-aspek keselamatan, navigasi, pecegahan pencemaran
lingkungan, pengukuran tonnase dan standart perburuhan.

68
Pemilihan ukuran utam kapal dan tataletak kapal untuk memenuhi persyaratan tersebut
merupakan tanggung jawab naval artithect dan telah ditentukan pada tahap concept design.
Dengan demikian, dalam merancang komponen-komponen primer (utama) struktur kapal,
dapat dianggap bahwa ukuran-ukuran utama kapal dan pembagian ruangan-ruangan
didalamnya dengan menggunakan sekat melintang, geladak, dan batas-batas tangki telah
ditentukan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Permasalahan perancangan struktur kapal kemudian mencakup pemilihan jenis bahan,
jarak gading, ukuran gading dan penegar, tebal pelat,dsb.yang apabila digabungkan dalam
konfigurasi geometric tersebut memungkinkan kapal untuk melakukan fungsinya secara efisien
selama masa operasi yang direncanakan.
Perancangan struktuk kapal mencakup proses bertahap dan iterative. Selama proses ini,
perancang mengembangkan suatu konfigurasi struktur didasarkan pada pengalaman, intuisi
dan imajinasi, selanjutnya melakukan suatu analisa atas dasar struktur tersebut untuk menilai
kinerjanya. Jika perlu, ukuran-ukuran struktur dapat diubah sampai criteria perancangan
dipenuhi. Konfigurasi yang dihasilkan kemudian diubah dengan cara tertentu untuk
memperbaiki kinerjanya, atau harganya dan analisa kemudian dilakukan kembali untuk
memastikan konfigurasi yang sudah diperbaiki masih tetap memenuhi criteria perancangan.
Dengan demikian, suatu elemen kunci dalam perancangan struktur adalah proses analisa
perilaku atas struktur tertentu. Proses menemukan suatu konfigurasi struktur yang memiliki
kinerja yang diinginkan melalui proses sintesa adalah kebalikan dengan proses analisa, tidak
selangsung proses analisa, khususnya untuk struktur-struktur kompleks seperti kapal. Sebagai
akibatnya, diperlukan beberapa kali sintesa sampai diperoleh konfigurasi struktur yang
optimum. Secara singkat, proses perancangan struktur ditandai oleh empat langkah pokok
(secara intuitif ataupun matematis),yaitu :
1. Menetap suatu konfigurasi dan ukuran awal;
2. Menganalisa perilaku rancangan tersebut;
3. Membandingkan perilaku rancangan dengan perilaku (criteria perancangan) yang dapat
diterima;
4. Merancang kembali dengan mengubah konfigurasi dan ukuran rancangan untuk
memperbaiki kinerja struktur.
5. Mengulang langkah ke-2 sampai ke-4 terus menerus sampai diperoleh sebuah rancangan
optimal (pada saat kinerja struktur tidak dapat diperbaiki lagi)
(Rosyid&Setyawan:2000:9).
Proses perancangan struktur iterative ini dapat dilukiskan sebagai sebuah spiral perancangan
sebagai berikut

3.1 Kesimpulan
Sejarah maritim adalah salah satu bidang sejarah yang khusus mengkaji segala sesuatu
yang berhubungan dengan perkembangan aktivitas manusia di bidang kelautan, bidang tersebut
mencangkup perekonomian, perdagangan, industri, pertambakan, pantai, wisata, perahu atau
kapal laut, dan sebagainya yang berhubungan dengan laut.Salah satu teknologi rekayasa
maritim pantai bertujuan untuk memberikan keaman maupun keselamatan manusia dan
lingkungan alamnya.Begitupula dengan struktur perahu yang telah mengalami perkembangan
yang cukup pesat, yang sebelumnya perahu rakit dan layar saja.Perkembangan teknologi ini
menunjukkan sejarah teknologi maritim telah berusaha menemukan penyesuaian bentuk yang
lebih modern dan sederhana untuk memaksimalkan dan memenuhi kebutuhan
manusia.Teknologi maritime telah mencapa tahap yang lebih kompleks pada setiap
perkembangannya dari masa ke masa.

69
DAFTAR RUJUKAN
Harsaban, Ali. 1974. Perkembangan Kapal. Bandung: CV. Canaco.
Najamuddin, H. 2002. Perahu Pinisi dan Wisata Bahari. Mitra Media.
Nonci Anugrah. 1992. Laut Nusantara. Jakarta: Jembata.
Nontji, Anugerah. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Rosyid, Daniel Mohammad.,Setyawan, Ir. Dony. 2000. Kekuatan Struktur Kapal. Jakarta:
Pradnya Parmita.
Suwelo, Ismu Sutarto. 1993. Lingkungan Laut. Jakarta: Dewi Kwanindah.
Triatmodjo, Bambang. 1996. Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
__________________. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Tri Yuliono, Singgih. 2004. Sejarah Maritim. Jakarta: Depdiknas.
Tim Penulis Rosda Group. 1995. Perahu Layar Nusantara. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

SEJARAH PERKEMBANGAN DIRGANTARA DAN DAMPAKNYA BAGI MANUSIA


Ahmad Rois Miftahuddin, Lia Natalia

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa semakin maju dan
canggih. Hampir semua aspek kehidupan manusia bergantung pada ilmu pengetahuan dan
teknologi ini, mulai penguasa sampai rakyat biasa. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Karena manusia yang baik adalah manusia yang berpendidikan, dan
bisa mengamalkan ilmunya bagi manusia dan makhluk lain.
Teknologi manusia semakin lama semakin canggih. Mulai dari barang yang sederhana
seperti peluit, sampai barang yang rumit seperti mesin. Dari teknologi alat yang menggunakan
batu, sampai jaman sekarang, dan berlanjut sampai ke masa depan. Namun semua itu tidak bisa
terjadi begitu saja, namun ada proses perkembangannya. Seperti manusia yang awalnya bukan
apa-apa, kemudian berkembang di dalam rahim, menjadi janin, kemudian menjadi bayi,
bertambah besar menjadi manusia dewasa.
Dari bermacam-macam teknologi yang ada, kami membahas tentang teknologi
penerbangan, atau dalam kata lain yaitu dirgantara. Teknologi ini membahas tentang teknologi
penerbangan yang dilakukan manusia. Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta,
Yunani. Penerbang pertama adalah Daedalus dan putranya Ikarus. Awalnya mereka membuat
sayap yang berkerangka kayu dilapisi bulu-bulu dan lilin yang bertujuan untuk melarikan diri
dari raja Minos. Dengan adanya alat yang dibuat oleh kedua orang tersebut menjadikan mereka
pahlawan legendaris yang memberi inspirasi pada manusia untuk bisa terbang seperti burung
yang menggunakan sayapnya (Dwianto Setyawan, 1996:5).
Kemudian dari masa ke masa, teknologi ini menjadi semakin maju. Dan fungsinya pun
bermacam-macam, ada yang mengangkut barang, untuk transportasi umum, bahkan sampai
militer. Dalam makalah ini akan kami jelaskan bagaimana perkembangan teknologi dirgantara
di dunia, dan lebih khususnya di Indonesia. Juga bagaimana dampaknya bagi kehidupan
manusia, baik dampak baik, maupun dampak buruknya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana asal mula penerbangan?
1.2.2 Bagaimana perkembangan penerbangan di Indonesia?
1.2.3 Bagaimana dampak perkembangan penerbangan di dunia?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk menjelaskan asal mula penerbangan.
1.3.2 Untuk menjelaskan perkembangan penerbangan di Indonesia.
1.3.3 Untuk menjelaskan dampak perkembangan penerbangan di dunia.

70
2.1 Asal Mula Penerbangan
Penerbangan adalah salah satu dari teknologi manusia. Teknologi yang terus berkembang
dari masa ke masa. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980), Teknologi telah dikenal manusia
sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur
dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah
―teknologi belum digunakan. Istilah ―teknologi‖ berasal dari ―techne ― atau cara dan ―logos‖
atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta, Yunani. Penerbang pertama adalah
Daedalus dan putranya Ikarus. Awalnya mereka membuat sayap yang berkerangka kayu dilapisi
bulu-bulu dan lilin yang bertujuan untuk melarikan diri dari raja Minos. Dengan adanya alat
yang dibuat oleh kedua orang tersebut menjadikan mereka pahlawan legendaris yang memberi
inspirasi pada manusia untuk bisa terbang seperti burung yang menggunakan sayapnya
(Dwianto Setyawan, 1996:5).
Legenda Daedalus dan Ikarus menjadi pembicaraan dan pemikiran para ilmuwan setelah
beberapa ratus tahun kemudian. Berawal dari kedua orang ini muncul berbagai percobaan-
percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan. Seperti percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan
yang dilakukan Leonardo da Vinci yang membuat sebuah rancangan tentang pesawat terbang.
Leonardo da Vinci membuat alat untuk terbang berbentuk sayap yang diikatkan pada lengan
dan digerakkan seperti sayap burung. Percobaan yang dilakukannya hampir menewaskan orang
yang mencobanya.
Percobaan yang dilakukan Leonardo da Vinci ini juga menimbulkan ilmuwan-ilmuwan
untuk mencoba suatu alat yang bisa terbang di udara. Pemikiran yang timbul ini yaitu dengan
memanfaatkan teori berat jenis udara, yang mana berat jenis udara panas lebih ringan daripada
berat jenis udara dingin. Tenaga udara panas yang ditampung dalam suatu tabung besar dapat
mengangkat benda ke atas. Akhirnya pada tahun 1783 di Prancis, dibuatlah balon udara
Montglier. Balon udara ini ditumpangi dua orang dan dapat melintasi kota Paris.
Percobaan dengan balon udara ini dirasa kurang puas, sehingga percobaan-percobaan
pun dilakukan kembali yang dilakukan oleh seorang insinyur dari Jerman yang bernama Otto
Liliental (1848-1896). Otto Liliental lebih dikenal sebagai pelopor teknik penerbangan modern,
ia melakukan percobaan ini dibantu oleh adiknya yang bernama Gustav. Percobaan ini
menerapkan teori hukum miring terbang layang, tidak sekali ia melakukan percobaan tersebut
tetapi berkali-kali. Percobaan yang ia lakukan mulai dari bentuk pesawat yang kecil hingga yang
besar, tetapi ada satu percobaan terbesar yang ia lakukan yaitu di Berlin, Jerman. Percobaan
penerbangan ini berhasil mencapai jarak terbang 30-250 meter dalam waktu 30 detik.
Dalam sejarah penerbangan nama Wilbur Wright dan Orville Wright lebih dikenal
karena mereka merupakan manusia pertama yang dapat terbang dengan pesawat terbang
bermesin. Beda halnya dengan Sir George Cayley, para ahli sejarah menyebut Cayley sebagai
penemu pesawat terbang yang sebenarnya. Sebutan itu mungkin terlalu dibesar-besarkan, tetapi
tidak diragukan lagi bahwa Cayley telah meletakkan dasar-dasar ilmu aeronautika di kemudian
hari. Dialah orang pertama yang merakit berbagai unsur yang diperlukan untuk penerbangan
yang sebenarnya dalam bentuk teori (Muhammad Yunus Hutasuhut, 2005: 37).
Seiring dengan waktu nama Cayley tidak begitu akrab dalam sejarah. Dalam dunia
penerbangan nama Wilbur dan Orville lebih akrab didengar, mereka adalah dua bersaudara
yang berasal dari Amerika. Dasar pemikiran dari percobaan Wilbur dan Orville adalah dari
sebuah permainan gasing terbang sebagai gambaran kecil suatu prinsip bahwa benda dapat
terbangkan. Dan dari permainan kedua orang ini ingin mewujudkan angan-angan bisa terbang.

71
Mereka melakukan percobaan pada Agustus 1899, awalnya mereka membuat layang-
layang bersusun dua. Dan dari percobaan ini timbul pemikiran untuk mengendarainya
sehingga mereka mencoba untuk mengendalikannya dan sampai akhirnya mereka berhasil
walaupun percobaan dengan layang-layang tersebut hanya dapat dikendarai dalam waktu 2
menit saja. Berawal dari layang-layang yang disusun dua tersebut, kedua orang ini kembali
mencoba percobaan pada tahun 1903 dengan menerbangkan pesawat bermesin yang pertama.
Pesawat yang mereka buat hanya beberapa meter tingginya dan jarak tempuhnya pun tidak jauh
(HM. Sulhan, 1998:2).
Pesawat tipe Flayer I ini dinamakan Kitty Hawk karena diterbangkan di pulau Kitty Hawk.
Percobaan yang merea lakukan tidak terhenti, hal ini terlihat dari pembuatan pesawat Flayer II
pada tahun 1904 yang berhasil terbang sejauh 38,5 km dalam waktu selama 39 menit. Setelah
Wilbur Wright dan Orville Wright meninggal, ternyata percobaan-percobaan penerbangan
tidak terhenti.
Setelah adanya pesawat terbang bermesin yang dibuat oleh Wilbur Wright dan Orville
Wright, selanjutnya ada pesawat yang bersayap tunggal yang dinamakan Louis Bleroit x 1.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan yang pertama menyeberangi Selat Inggris pada tahun
1909. Pesawat tersebut merupakan tonggak penerbangan dunia dengan perbaikan model yang
dilengkapi dua roda pendarat. Dengan munculnya pesawat bersayap tunggal, akhirnya Henri
Farman melakukan perkembangan dengan membuat pesawat bersayap dua yang dibuat pada
tahun 1910 di Perancis. Pesawat tersebut bentuknya besar dan memiliki kerangka penyangga
sayap yang banyak. Satu sayap keseimbangan, sayap terbang, dan sayap untuk membelokkan
arah. Pilot duduk di tempat terbuka, terletak di antara sayap atas dan bawah. Sementara baling-
baling tepat di belakang pilot.
Pada mulanya pesawat terbang itu hanya dapat dikendarai satu atau dua orang, kemudian
timbul usaha Henri Farman untuk meningkatkan fungsi pesawat terbang sebagai angkutan
penumpang. Dengan bantuan staf teknisi, Henri Farman menciptakan pesawat yang lebih
besar, memakai dua baling-baling besar sebagai pendorong. Akhirnya, pesawat yang diinginkan
Henri Farman terwujud pada tahun 1919 sebagai pesawat terbang penumpang yang diberi
nama Farman F-60.
Setelah perkembangan penerbangan semakin maju dan terbilang cukup canggih, banyak
muncul ilmuwan untuk melakukan percobaan untuk membuat pesawat mulai dari pesawat
dengan pengendaranya saja hingga pesawat yang dapat ditumpangi oleh penumpang. Ilmuwan
yang berhasil mencapai benua satu ke benua yang lain yakni Douglas pada tahun 1924. Selain
itu, pesawat yang diciptakan oleh Charles A. Lindbergh yang berhasil melintasi Samudera
Atlantik. Bentuk rangka dan pelindung pesawat yang ia buat lebih baik, sehingga memberi
keamanan dan kenyamanan bagi pilot dan pengendaranya. Hal ini adalah angan-angan manusia
sejak berabad-abad untuk menjelajah dunia

2.2 Perkembangan Penerbangan di Indonesia


Penerbangan yang berawal dari sebuah percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para
ilmuwan sangat berkembang yang diimbangi oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat dalam segala bidang. Dalam sejarah kedirgantaraan yang dilakukan oleh
Wilbur Wright dan Orville Wright telah membuka cakrawala baru dalam dunia penerbangan.
Dari tahun ke tahun pun perkembangan penerbangan semakin maju dan canggih. Hal ini
terlihat dari penerbangan tanpa awak ke planet Mars, pesawat angkut raksasa Air Bus A-380
Super Jumbo sampai pesawat tempur super canggih F-22 RAPTOR dari negara Adi Daya,
Amerika Serikat (HM. Sulhan, 1998:2).
Perkembangan dalam bidang kedirgantaraan ini mulai merapat ke Indonesia. Pada masa
perang kemerdekaan kegiatan kedirgantaraan yang utama adalah untuk memenangkan
perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk memodifikasi pesawat
72
yang ada untuk misi-misi tempur. Tokoh yang merancang dan menguji adalah Agustinus
Adisutjipto. Penerbangan ini juga dirintis dan dibantu oleh para angkasawan dari AURI
dengan menerbangkan pesawat Cureng peninggalan jepang untuk membangun penerbangan di
tanah air.
Di Asia, Jepang merupakan kekuatan utama yang memiliki banyak pesawat terbang
tempur yang cukup disegani, selain pesawat Cureng ada pesawat Nakajima Ki-27 dan Zero.
Salah satu bukti dari keunggulan udara Jepang yaitu serangan atas Pearl Harbour yang berhasil
memorakporandakan kekuatan militer Amerika Serikat di Pasifik (Imran Hasibuan dan M.
Abriyanto, 2003: 19)
Pesawat Cureng ini dimodifikasi menjadi versi serang darat dan penerbangan pertama di
Yogyakarta pada Oktober 1945. Pada masa itu bahan dan peralatan juga masih sangat
sederhana, tetapi walaupun serba sederhana percobaan ini tetap dilakukan guna sebagai
pemupukan kegiatan dan pendidikan minat dirgantara yang mengulas dan mempelajari segala
macam seluk beluk dunia penerbangan, khususnya dunia aeromodeling di pangkalan-pangkalan
udara, sekolah-sekolah penerbangan, dan di kalangan kepramukaan.
Berbagai upaya pun dilakukan dalam pembuatan pesawat terbang, tetapi pembuatan ini
juga tidak lepas dari tangan ahli-ahli, seperti Tossin, Akhmad, dkk. Hal ini juga dimanfaatkan
untuk mengembangkan dan memperkenalkan dunia penerbangan kepada calon penerbang
yang saat itu akan diberangkatkan ke India guna mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Indonesia juga telah banyak melakukan percobaan pembuatan pesawat dari mesin motor
Harley Davidson, Si Kumbang pada tahun 1954, Belalang 89 tahun 1958 yang kemudian
berganti menjadi Belalang 90 yang digunakan untuk mendidik calon penerbang di Akademi
Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Pada tahun yang sama juga yakni
1958 diterbangkan juga pesawat oleh raga ―Kunang 25‖.
Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai mengalami perkembangan yang lebih pesat,
dengan Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara No. 488 1 Agustus 1960 dibentuk
Lembaga Persiapan Industri Penerbangan/LAPIP. Lembaga yang diresmikan pada 16 Desember
1961 itu bertugas menyiapkan pembangunan industry penerbangan yang mampu memberikan
dukungan bagi penerbangan di Indonesia (Lili Irahali, 2008: 6).
Berdasar SK Presiden RI yakni Presiden Soekarno, pada tahun 1962 didirikan jurusan
Teknik Penerbangan ITB sebagai bagian dari jurusan mesin. Pelopor pendidikan tinggi teknik
penerbangan adalah Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie. Kedua tokoh tersebut adalah bagian
dari program pengiriman siswa ke luar negeri (Eropa dan Amerika)oleh Pemerintah RI yang
berlangsung sejak tahun 1951. Selain itu, upaya-upaya pun juga dilakukan untuk merintis
pesawat terbang oleh putra Indonesia, yaitu B.J. Habibie di luar negeri sejak tahun 1960an. B.J.
Habibie juga menggagas diselenggarakannya Seminar Pembangunan I se-Eropa di Praha, karena
ia adalah salah satu pembentukan kelompok Penerbangan yang diketuai B.J. Habibie.
Berdasar Akte Notaris No. 15, pada tanggal 28 April 1976 didirikan PT Industri Pesawat
Terbang Nurtanio di Jakarta dengan Dr. BJ. Habibie sebagai direktur utama. Hal ini membuat
cakrawala baru tumbuhnya industri pesawat terbang modern dan lengkap di Indonesia. Pada
periode itulah semua aspek prasarana, sarana, SDM, hukum, regulasi, dan aspek lainnya yang
berkaitan dan mendukung keberadaan industri pesawat berusaha ditata sebaik mungkin. Selain
itu, melalui industri tersebut dikembangkan pada suatu konsep ahli/transformasi teknologi
dan industri progresif yang ternyata memberikan hasil optimal dalam penguasaan teknologi
kedirgantaraan dalam waktu yang relative singkat, yakni 24 tahun.
Pada 23 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang tersebut.
Tetapi dalam perjalanannya pada 11 Oktober 1985 PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio
berubah menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN. IPTN berpandangan
bahwa alih teknologi harus berjalan secara integral dan lengkap mencakup hardware, software,
serta brainware yang intinya terletak pada faktor manusia, yaitu manusia yang berkeinginan,
73
berkemampuan, serta berpendirian dalam ilmu, teori, dan keahlian untuk melaksanakannya
dalam bentuk kerja.
Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) direstrukturisasi pada 24 Agustus 2000 yang
berganti nama lagi menjadi PT Dirgantara Indonesia. PT Dirgantara Indonesia merupakan
industri pesawat terbang pertama dan satu-satunya di wilayah Asia Tenggara. Dirgantara
Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat terbang, helicopter, dan senjata, tetapi
juga menyediakan pelatihan jasa pemeliharaan mesin pesawat. Selain itu Dirgantara Indonesia
juga menjadi subkontraktor untuk industri-industri pesawat terbang di dunia seperti Boeing,
General Dynamic, dan Fokker. Kejayaan yang pernah diperoleh Dirgantara Indonesia cukup
besar, hal ini terlihat dari jumlah karyawan yang mencapai 16.000. tetapi pencapaian itu tidak
lama karena banyak karyawan yang diberhentikan sehingga karyawannya sekitar 4.000
(Mundardjito, 2009: 272).
Dalam rangka menghadapi dinamika zaman serta sistem pasar global, IPTN meredefinisi
diri ke dalam DIRGANTARA 2000 dengan melakukan orientasi bisnis dan strategi baru dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu, IPTN melaksanakan program
rekontrukrisasi yang meliputi reorientasi bisnis serta penataan kembali SDM yang focus pada
pasar dan misi bisnis dan IPTN yang dikemudian hari sempat tercatat sebagai industri pesawat
yang terbang termaju di negara berkembang.
Pada tahun 1980 IPTN berhasil membuat pesawat terbang CN-235 meskipun belum
seluruh perangkat pesawat itu buatan para ahli Indonesia. Perlengkapan tersebut dibeli dari
negara maju, khususnya dari Amerika dan Eropa. Dalam perakitan pesawat terbang pun juga
bekerja sama dengan para ahli dari CASA, yakni industri pesawat terbang negara Spanyol
(Jamaluddin, 1999: 122).
Selain pesawat terbang CN-235, IPTN juga merancang pesawat terbang produk sendiri N-
250. Produk tersebut merupakan pesawat Fixed wings dengan dua buah mesin turboprop untuk
50 orang penumpang. Pesawat tersebut dirancang menggunakan teknologi penerbangan yang
tersedia di pasaran, di antaranya adalah teknologi fly by wire yakni suatu teknologi garis depan
yang diperkirakan mempunyai masa depan yang krusial. Prototype pesawat tersebut telah
melakukan penerbangan perdananya dengan sangat berhasil. Selain itu IPTN juga tengah
merancang berbagai produk baru lainnya yang diantaranya adalah pesawat N-2130 bermesin jet
ganda untuk 130 penumpang, ketika program pengembangan teknologi dirgantara terhenti
akibat krisis moneter tahun 1998 (M. Sahari Besari, 2008: 248).

2.3 Dampak Perkembangan Penerbangan Bagi Manusia


Penerbangan bagi umat manusia sangat banyak manfaatnya, namun ada juga yang
menyalahgunakannya. Dampak yang ditimbulkan bermacam-macam. Dari bidang militer
contohnya, dengan adanya teknologi ini, maka timbul angkatan udara yang mengendalikan
keamanan negaranya melalui udara. Teknologi ini juga memudahkan manusia untuk bepergian
ke tempat yang jauh dengan waktu yang relatif singkat.
Burung-burung telah menginspirasi manusia untuk membuat teknologi ini. Fakta
membuktikan bahwa burung lebih cepat sampai ke suatu tempat daripada hewan lain yang
melalui darat, meskipun itu hewan tercepat sekalipun. Selain itu, perjalanan melalui udara juga
relatif aman, karena tidak ada gangguan sebanyak gangguan jika bepergian melalui darat.
Manusia menggunakan teknologi penerbangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
angkatan udara, mengirim barang, penjelajahan luar angkasa menggunakan roket, atau hanya
sekedar bertamasya ke tempat yang jauh menggunakan pesawat. Kita harus berterima kasih
kepada penemu-penemu teknologi di masa lalu. Karena teknologi penerbangan ini juga
menggunakan teknologi lain, seperti teknologi mesin, kompas, radar, dan lain sebagainya. Dan
kita sebagai generasi penerus harus memanfaatkannya dalam hal kebaikan, jangan sampai
dijadikan sebagai alat yang membahayakan umat manusia.
74
Berikut ini adalah dampak-dampak dari teknologi penerbangan, mulai dari dampak yang
baik, maupun dampak yang buruk:
1. Dampak Baik
a. Perjalanan manusia menjadi lebih cepat.
b. Memudahkan mengirim barang yang berat dan banyak dengan cepat.
c. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan luar angkasa.
d. Munculnya lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan penerbangan.
2. Dampak Buruk
a. Penerbangan digunakan sebagai alat untuk berperang (pesawat tempur, helihopter,
dll).
b. Bahan bakar pesawat menggunakan minyak bumi, yang merupakan SDA yang tidak
dapat/sulit diperbaharui.
c. Penerbangan juga menyebabkan hilangnya kesempatan untuk menawarkan jasa bagi
alat transportasi lain. Contohnya, dulu naik Haji dilakukan dengan perjalanan laut
menggunakan kapal, tapi sekarang menggunakan pesawat.
Selain itu, teknologi pada umumnya akan berdampak pada lingkungan. Terkadang
karena teknologi itulah, lingkungan manusia menjadi terancam. Bumi menjadi rusak karena
penggunaan teknologi yang tidak bijaksana. Contohnya seperti pengunaan kulkas, yang
menimbulkan penipisan lapisan Ozon Bumi. Padahal, Ozon adalah pelindung bumi oleh
Ultraviolet yang berasal dari Matahari, sehingga Bumi tidak terkena efek langsung dari
Matahari itu sendiri. Dan manusia bisa hidup di Bumi karena hal itu.
Bagaimana kalau lapisan Ozon hilang atau rusak? Tentu akan membahayakan kehidupan
manusia. Manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Manusia akan mati, begitu juga
makhluk-makhluk lain di Bumi. Oleh karena itu, di Indonesia ditetapkan suatu peraturan yang
mengatur tentang lingkungan hidup. Dalam PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 1 Ayat 1:
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Maksudnya adalah, semua kegiatan manusia harus memperhatikan dampaknya pada
lingkungan hidup agar lingkungan hidup manusia bisa terjaga kelestariannya.

3.1 Kesimpulan
Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta, Yunani. Penerbang pertama adalah
Daedalus dan putranya Ikarus. Awalnya mereka membuat sayap yang berkerangka kayu dilapisi
bulu-bulu dan lilin yang bertujuan untuk melarikan diri dari raja Minos. Dalam sejarah
penerbangan nama Wilbur Wright dan Orville Wright lebih dikenal karena mereka merupakan
manusia pertama yang dapat terbang dengan pesawat terbang bermesin. Perkembangan dalam
bidang kedirgantaraan ini mulai merapat ke Indonesia. Pada masa perang kemerdekaan
kegiatan kedirgantaraan yang utama adalah untuk memenangkan perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk memodifikasi pesawat yang ada untuk misi-misi
tempur. Tokoh yang merancang dan menguji adalah Agustinus Adisutjipto. Penerbangan bagi
umat manusia sangat banyak manfaatnya, namun ada juga yang menyalahgunakannya. Sehingga
tercipta dampak positif dan negatif dari teknologi penerbangan itu sendiri.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui sejarah perkembangan penerbangan, juga mengetahui dampak
baik dan buruknya tentu kita bisa belajar dari itu semua. Sejarah itu untuk dipelajari, agar
kehidupan manusia di masa depan menjadi lebih baik lagi. Hal-hal yang baik dari masa lalu,
mari kita teruskan dan ditingkatkan. Sedangkan hal-hal yang buruk ditinggalkan. Kita harus
75
bijaksana dalam menggunakan teknologi, jangan sampai kita terlena dengan teknologi sehingga
menjadi tergantung dengannya. Kita juga harus sadar, bahwa kita diciptakan Tuhan YME
mempunyai kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari, dan menjadi pemimpin bagi
makhluk-makhluk lain di dunia ini. Meskipun kita memiliki kekuatan untuk memimpin, kita
tidak boleh semena-mena dan memperlakukan makhluk lain semau kita. Kita tidak boleh
terlalu mengeksploitasi sumber daya alam yang tersedia, sebaliknya kita harus menjaga dan
melestarikannya agar kehidupan di dunia menjadi seimbang dan harmonis untuk anak cucu
kita nanti. Teruslah berinovasi dan berkarya, namun jangan sampai mengesampingkan nilai-
nilai yang baik yang berlaku di dunia.

DAFTAR RUJUKAN
Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu
Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba
Teknika.
Hasibuan, Imran dan M. Abriyanto. 2003. Pahlawan Dirgantara: Peran Mustang dalam Operasi
Militer di Indonesia. Jakarta: Q Communication.
Irahali, Lili. 2008. Fragmen PT Nurtanio sampai dengan Dirgantara Indonesia 1983-2007:
Perenungan Mantan Karyawan. Malang: Bayumedia.
Jamaluddin. 1999. Mengenal Teknologi Penerbangan dan Antariksa. Jakarta: Adi Cita Karya Nusa.
Paeni Mukhlis, Mundardjito dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Presiden Republik Indonesia. 1999. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Setyawan, Dwianto. 1996. Mengenal Pesawat Terbang. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sulhan, HM. 1998. Pengetahuan Penerbangan dan Model. Malang: Aerospace.
Yunus Hutasuhut, Muhammad. 2005. Mengenal Dunia Penerbangan. Jakarta: Grasindo.

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIRGANTARA


DIBERBAGAI BIDANG
Mila Nur Fitriana, Demas Wantana Putra

1.1 Latar Belakang


Sejarah penerbangan berawal dari keinginan manusia untuk dapat terbang seperti
burung. Sebelum diciptakan pesawat terbang, beberapa orang mencoba terbang dengan
memasang sayap ditubuhnya dan mengepakkannya. Upaya tersebut gagal karena, berlainan
dengan burung, otot manusia tidak cukup kuat untuk mempertahankan kedudukannya di
udara. Namun, sebagai manusia yang diberi kelebihan untuk terus berpikir, manusia pun tidak
pernah berhenti untuk mewujudkan mimpinya untuk bisa terbang.
Selain negara-negara besar seperti halnya Uni Soviet maupun Amerika Serikat, negara
Republik Indonesia juga memanfaatkan teknologi dirgantara dalam mencapai pertumbuhan
pembangunan bangsa. Teknologi dirgantara di Indonesia berkembang atas partisipasi tokoh
yang pernah menjabat sebagai presiden RI pada masa reformasi ialah BJ. Habibie, yang rela
kembali ke Indonesia untuk mendukung perkembangan teknologi dirgantara di Indonesia
setelah menuntut ilmu di luar negeri.
Pemanfaatan teknologi dirgantara dapat dirasakan dalam mendorong kemajuan
diberbagai bidang, seperti halnya perkembangan telekomunikasi, pendidikan, pertanian,
kehutanan, pertambangan dan energi, pertumbuhan industri, manajemen sumber daya alam,
kesehatan, lingkungan dan sebagainya.

76
1.2 Rumusan Maslah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Teknologi Dirgantara?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Teknologi Dirgantara di Indonesia?
3. Bagaimana pemanfaatan Teknologi Dirgantara diberbagai bidang?

2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Dirgantara


Sejarah penerbangan berawal dari keinginan manusia untuk dapat terbang seperti
burung. Sebelum diciptakan pesawat terbang, beberapa orang mencoba terbang dengan
memasang sayap ditubuhnya dan mengepakkannya. Upaya tersebut gagal karena, berlainan
dengan burung, otot manusia tidak cukup kuat untuk mempertahankan kedudukannya di
udara (Challoner, 2000:31).
Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta, Yunani. Penerbangan pertama adalah
Daedalus dan putranya Ikarus. Mereka membuat sayap berkerangka kayu dilapisi bulu-bulu dan
lilin. Mereka membuat alat tersebut dengan tujuan untuk melarikan diri dari raja Minos.
Keduanya menjadi pahlawan legendaris yang memberi inspirasi pada manusia untuk bisa
terbang seperti burung (Setyawan, 2001:5).
Kisah lain tentang keinginan manusia untuk dapat terbang adalah kisah orang Indian
kuno. Konon karena rasa iri dan rasa ingin tahu yang tinggi, orang Indian kuno memburu dan
menangkap burung elang untuk diambil sayapnya. Sayap burung elang tersebut mereka
keringkan dan sepasang sayap tersebut mereka ikat dengan kuat di kedua lengan. Kemudian
mereka mencari tempat yang tinggi, seperti bukit atau tebing, sebagai landasan untuk terbang.
Dari tempat tersebut mereka berlari dan terjun sambil mengepak-ngepakkan kedua sayap
menirukan gerakan burung yang sedang terbang (Jamaluddin, 2001:26-27).
Beberapa ratus tahun kemudian legenda Daedalus-Ikarus menjadi pembicaraan dan
pemikiran para ilmuawan, sampai pada akhirnya muncullah rancangan tentang pesawat terbang
dari ilmuwan yang bernama Leonardo da Vinci. Da Vinci membuat alat untuk terbang
berbentuk sayap yang diikatkan seperti sayap burung. Percobaan ini sempat menewaskan orang
yang mencobanya (Setyawan, 2001:7).
Setelah melakukan serangkaian percobaan, satu waktu manusia mampu menciptakan
balon udara yang dapat mengangkasa dengan menggunakan gas tertentu. Keberhasilan manusia
menciptakan balon udara mengingatkan pada tokoh dunia yang diakui berhasil merancang dan
menerbangkan balon udara raksasa dalam waktu cukup lama. Balon udara tersebut adalah
Zeppelin yang merupakan cikal bakal teknologi penerbangan yang dirancang oleh seorang ahli
dari Jerman yang bernama Graf Ferdinand von Zeppelin (Jamaluddin, 2001:28-29).
Sebelum Zeppelin, seorang insinyur Prancis bernama Henri Giffart berhasil
membuktikan khayalan dan pemikiran jeniusnya. Barawal dari pemikiran untuk memanfaatkan
teori berat jenis udara, bahwa berat jenis udara panas lebih ringan dari pada berat jenis udara
dingin. Tenaga udara panas yang ditampung dalam suatu tabung besar dapat mengangkat
benda ke atas. Akhirnya pada tahun 1783 di Prancis, dibuatlah balon udara Montglier. Balon
tersebut ditumpangi dua orang dan dapat melintasi kota Paris (Setyawan, 2001:8). Giffart
menciptakan balon udara yang serupa dengan balon yang diciptakan Zeppelin bertahun-tahun
kemudian. Hanya, balon udara ciptaan Zeppelin jauh lebih sempurna dibandingkan balon
udara ciptaan Giffart, baik bentuk maupun ketahanannya dalam penerbangan (Jamaluddin,
2001:30).
Pada tanggal 2 Juli 1900, balon udara Zeppelin sudah selesai dan siap terbang. Setelah
Zeppelin melakukan tiga kali penerbangan, balon udara Zeppelin tidak mengudara karena
Zeppelin kehabisan dana. Setelah Zeppelin meninggal pada 8 Maret 1917, usahanya diteruskan
para ahli yang bekerja di perusahaannya. Setelah terjadi serangkaian kebakaran dan tabrakan di
udara, popularitas balon udara Zeppelin menjadi turun. Akibatnya, lambat laun balon udara
Zeppelin menghilang dari angkasa dan tinggal kenangan (Soeparmo, 1985:113).
77
Seorang ilmuwan bernama Otto Liliental yang berkebangsaan Jerman (1848-1896)
dikenal sebagai pelopor teknik penerbangan modern. Dengan dibantu adiknya, Gustav,
Liliental melakukan percobaan-percobaan. Bertahun-tahun mereka mencoba menerapkan teori
hukum tebang mirip terbang layang. Liliental mencoba ribuan kali, mulai bentuk pesawat yang
kecil sampai yang besar. Percobaan terbesar dilakukan di Berlin, Jerman. Liliental berhasil
mencapai jarak terbang 30-250 meter dalam waktu 30 detik (Setyawan, 2001:9). Namun,
sebelum Liliental mencapai puncak kesempurnaan dengan pesawat terbang ciptaannya,
Liliental mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Liliental jatuh bersama pesawatnya
ketika melakukan percobaan terbang yang terjadi pada tahun 1896. (Jamaluddin, 2001:37).
Seiring dengan kekurangsempurnaan pesawat terbang ciptaan Liliental dan Langley,
tokoh dan ilmuwan lain berlomba membuat pesawat terbang yang lebih sempurna. Tokoh
dunia penerbangan yang selalu dikenang orang adalah dua bersaudara yang berasal dari kota
Dayton, Amerika Serikat (Jamaluddin, 2001:39). Dua bersaudara yang serius mempelajari dunia
penerbangan ini adalah Wilbur Wright dan Orville Wright, yang dapat menerbangkan
pesawatnya beberapa meter tingginya dan jarak tempuhnya tidak jauh, pada tahun 1903. Hal
tersebut telah membuka cakrawala baru dalam dunia penerbangan (Sulhan, 2007:2).
Permainan ―gasing terbang‖ merupakan gambaran kecil suatu prinsip bahwa benda
dapat diterbangkan. Permainan tersebut mengilhami keluarga Wright Wilbur dan Orville
Wright untuk mewujudkan angan-angan bisa terbang (Setyawan, 2001:10). Sewaktu kecil,
Wilbur dan Orville mendapat mainan kincir terbang dari ayahnya yang bernama Milton
Wright. Pembuat mainan tersebut adalah seorang Prancis bernama Alphonse Penaud. Mainan
tersebut terbuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti bambu, gabus, dan kertas. Sebagai
tenaga terbangnya berupa gelang karet yang dipilin. Mainan tersebut mampu terbang setinggi
15 meter, sehingga membuat kagum Wright bersaudara. Berawal dari rasa kagum, akhirnya
mereka membuat sendiri helikopter mainan dan akhirnya mereka berhasil membuat pesawat
sungguhan yang bisa mereka terbangkan (Jamaluddin, 2001:41).
Setelah pesawat karya Wright bersaudara juga terdapat pesawat pertama buatan Prancis
yang bersayap tunggal adalah Louis Bleroit x 1. Pesawat tersebut melakukan penerbangan yang
pertama menyeberangi Selat Inggris, pada tahun 1909. Pesawat tersebut merupakan tonggak
penerbangan dunia, dengan perbaikan model yang dilengkapi dua roda pendarat.
Berikutnya pesawat terbang bersayap dua dibuat Henri Farman tahun 1910 di Prancis.
Pesawat tersebut bentuknya besar dan memiliki kerangka penyangga sayap yang banyak. Satu
sayap keseimbangan, sayap terbang, dan sayap untuk membelokkan arah. Pilot duduk di tempat
terbuka, terletak di antara sayap atas dan bawah. Sementara baling-baling tepat di belakang
pilot. Pada mulanya pesawat terbang tersebut hanya dapat dikendarai satu atau dua orang.
Kemudian timbul usaha Henri Farman, untuk meningkatkan fungsi pesawat terbang sebagai
angkutan penumpang. Dengan bantuan beberapa staf teknisi, Henri Farman menciptakan
pesawat yang lebih besar, memakai dua baling-baling besar sebagai pendorong. Pesawat tersebut
adalah Farman F-60 yang merupakan pesawat penumpang tahun 1919.
Pada tahun 1923 di Portugal, Autogiro Sheva merupakan pesawat terbang paling unik
pada awal penerbangannya di Eropa. Autogiro Sheva memiliki satu tempat duduk pilot, dua
roda pendarat, bersayap tunggal, dan berbaling-baling dua. Uniknya satu baling-baling
pendorong dan baling-baling pengangkat mirip helikopter (Setyawan, 2001:13-16).
Pada tahun 1924 untuk pertama kali Douglas berhasil mencapai benua satu ke benua
yang lain dengan pesawat buatan Amerika. Berikutnya muncul pesawat Sprint of Saint Louis.
Pesawat terbang bersayap tunggal tersebut diterbangkan Charles A. Lindbergh melintasi
Samudra Atlantik. Bentuk rangka dan pelindung pesawat tersebut lebih baik, sehingga
memberi keamanan bagi pilot maupun penumpang lain (Setyawan, 2001:17-18).
Sebelum abad ke-20 tepatnya tahun 1100, bangsa Cina mampu menggunakan prinsip
kerja roket. Mereka menggunakan roket sederhana sebagai senjata untuk berperang. Senjata
78
tersebut berupa panah api atau roket sederhana. Selain bangsa Cina, sejak tahun 1300 bangsa
Eropa mulai mengenal roket. Mereka menggunakan roket bukan sebagai senjata, tetapi untuk
kembang api. Saat itu manusia mungkin belum berpikir untuk memanfaatkan roket sebagai
sarana penerbangan ke antariksa. Gagasan tersebut baru muncul di akhir abad ke-19 dan masih
berupa konsep-konsep dasar.
Pada tahun 1895, Konstantin Eduardovich Tsiolkavsky, seorang guru berkebangsaan
Uni Soviet (sekarang Rusia), mengemukakan gagasannya tentang penerbangan ke antariksa
dengan roket. Menurutnya, roket harus terdiri atas beberapa tingkat. Setiap tingkat roket diisi
dengan bahan bakar cair. Jika bahan bakar roket pertama habis, roket tersebut dilepaskan dan
digantikan roket berikutnya sehingga semakin lama roket semakain ringan. Dengan begitu,
roket akan menghasilkan daya dorong yang lebih besar (Jamaluddin, 2001:49).
Seorang ilmuan Amerika Serikat bernama Robert Hutchings Goddard mulai
mengembangkan teknologi roket. Goddard melakukan percobaan pengembangan roket sejak
tahun 1910. Pada mulanya, teknologi pembuatan roket Goddard tekuni ketika mendapat tugas
membuat roket untuk perang. Saat itu Goddard berhasil membuat roket militer seberat 0,7
sampai 3,2 kilogram. Roket tersebut diluncurkan dengan alat yang dapat dibawa ke mana-mana.
Goddard merupakan orang pertama yang berhasil membuat roket berbahan bakar cair,
yang dirintisnya sejak tahun 1920-an. Pada tahun 1926 roket Goddard berhasil diluncurkan
dengan kecepatan 96,5 kilometer per jam dan mencapai ketinggian 12,5 meter. Empat tahun
kemudian, Goddard bekerja sama dengan Charles Lindbergh. Usaha yang dirintisnya
memperoleh dukungan dari Gugenheim Foundation. Dengan dana tersebut Goddard bekerja
keras menyempurnakan roketnya (Jamaluddin, 2001:51-52).
Pada tahun 1935, Goddard meluncurkan roket yang telah disempurnakan dengan
kecepatan 1.000 kolometer per jam. Sebelum Perang Dunia II, Goddard mampu menciptakan
roket yang berkecepatan melebihi kecepatan suara. Namun sayang, Goddard tidak banyak
mendapat dukungan. Akibatnya, penemuan dan penelitiannya tidak berkembang pesat hingga
Goddard meninggal pada tahun 1945.
Negara Jerman mulai mengembangkan teknologi roket hampir bersamaan dengan
bangsa Cina dan Amerika. Roket berbahan bakar cair pertama buatan Jerman diluncurkan
pada tahun 1931. Dua ilmuwan penting yang berada di balik kesuksesan tersebut adalah
Wernher von Braun dan Sergel Korolev. Tahun 1934, von Braun berhasil membuat roket
berukuran kecil, yang dapat meluncur setinggi 2,4 kilometer. Bersama teman-temannya, von
Braun mengembangkan roket dengan desain baru yang diberi nama roket A3, berukuran 6,4
meterdengan berat 1.500 kilogram.
Menjelang Perang Dunia II, von Braun menciptakan roket A4 untuk memenuhi
permintaan Departemen Perlengkapan Angkatan Darat Jerman. Kemudian dilanjutkan dengan
membuat roket A5 yang diluncurkan pada tahun 1939, dengan ketinggian mencapai 12
kilometer. von Braun dan teman-temannya menyempurnakan roket A4 yang merupakan senjata
terbesar dan paling modern pada masa itu. Roket A4 diluncurkan pada tahun 1942
merupakan peluru kendali (rudal) pertama di dunia. Roket A4 inilah yang kelak diberi nama
V2, yang menjadi roket kebangsaan bangsa Jerman. Roket V2 buatan von Braun adalah nenek
moyang roket-roket raksasa yang ada sekarang (Jamaluddin, 2001:52-54).
Ketika Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan tentara Nazi Jerman, von Braun dan
teman-temannya ditawan tentara Amerika Serikat. Kemudian von Braun beserta 130 peneliti
Jerman dipindahkan ke Huntsville, Alabama pada tahun 1950.ditempat baru, mereka
mengikuti program pengembangan rudal Angkatan Darat Amerika Serikat. Mereka juga turut
dalam program pengembangan roket Redstone, yang kelak dikembangkan menjadi roket jenis
Jupiter dan Juno. Roket-roket itulah yang meluncurkan satelit-satelit Amerika Serikat pertama
(Jamaluddin, 2001:55). Ide satelit buatan muncul di Amerika Serikat tahun 1869, ada
kemungkinan satelit buatan bisa ditempatkan diatas permukaan bumi pada lintasan orbit. Jika
79
berhasil akan sangat berguna untuk navigasi bagi kapal-kapal yang berlayar di laut. Roket dapat
memberikan kecepatan yang cukup untuk menembus kekuatan bumi (Hutasuhut, 2005:123).
Tahun 1960, kelompok von Braun ditarik menjadi anggota sipil pada NASA atau
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat. Setelah melakukan percobaan
roket seri Redstone dan Jupiter, mereka mengembangkan roket seri Saturn, antara lain roker
Saturn I yang mempunyai dua tingkat. Tahun 1972, von Braun mengundurkan diri dari
NASA. Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 1977, von Braun meninggal dunia. Dibalik
kesuksesan dan nama besar Amerika Serikat dalam bidang teknologi penerbangan antariksa,
bangsa Jerman adalah otak dan motornya. Meskipun ada Goddar, Amerika Serikat banyak
berutang budi kepada von Braun dan teman-temannya (Jamaluddin, 2001:56).
Pada masa permulaan zaman antariksa, Uni Soviet mempunyai banyak keberuntungan
dibandingkan Amerika Serikat. Uni Soviet yang pertama kali membuat dan meluncurkan
satelit untuk menyelidiki keadaan di antariksa. Satelit pertama Uni Soviet diluncurkan pada
tanggal 4 Oktober 1957 dan diberi nama Sputnik 1. Pengetahuan tentang satelit yang dapat
mengedari bumi sudah disadari Isaac Newton pada abad ke-17. Saat itu Isaac Newton
mengatakan satu syarat untuk menempatkan satelit di antariksa yaitu satelit harus berkecepatan
tinggi sehingga gaya sentrifugalnya mampu mengimbangi grafitasi atau gaya tarik bumi.
Setelah meluncurkan Sputnik 1, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 2 pada tanggal 3
November 1957. Pada peluncuran Sputnik2 terdapat satu keistimewaan, yaitu pesawat ini
membawa seekor anjing bernama Laika sebagai awaknya. Namun, Laika mati setelah sampai di
ruang angkasa. Selang beberapa bulan, Amerika Serikat meluncurkan satelit mungil yang diberi
nama Explorer 1. Satelit tanpa awak ini diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1958. Pada
tanggal 17 Maret 1958, Amerika Serikat meluncurkan Vanguard 1. Namun, Amerika Serikat
harus mengakui keunggulan Uni Soviet karena keberhasilan Uni Soviet meluncurkan Vostok 1
yang berawak manusia pada tanggal 12 April 1961.
Amerika Serikat mengembangkan proyek Merkurius dengan membuat sebuah kapsul
antariksa berbentuk kerucut yang dapat memuat seorang astronaut. Pada percobaan pertama,
kapsul tersebut gagal mencapai garis edar bumi. Pada bulan November 1961, mereka berhasil
meluncurkan pesawat berawak seekor kera bernama Enos. Pesawat berawak kera ini berhasil
mengedari bumi sebanyak dua kali dan san kera kembali ke bumi dengan selamat. Peluncuran
pesawat berawak manusia pertama Amerika Serikat baru terlaksana setahun setelah Uni Soviet
menerbangkan Vostok 1, yaitu pada tanggal 20 Februari 1962. Pesawat tersebut diberi nama
Merkurius 6 dan diawaki John H. Glen, Jr. (Jamaluddin, 2001:71-76).
Setelah Vostok 1, pada tanggal 6 Agustus 1961 Uni Soviet meluncurkan Vostok 2
pesawat berawak manusia kedua dengan kosmonot Gherman Titov sebagai awaknya. Prestasi
baru yang dicapai Uni Soviet adalah peluncuran Vostok 6 pada tanggal 16 Juni 1963. Pesawat
ini membawa seorang kosmonot wanita pertama Uni Soviet yang bernama Valentina V.
Tereshkova. Pada tanggal 12 Oktober 1964, Uni Soviet meluncurkan pesawat Voskhod 1 yang
membawa tiga orang kosmonot. Setahun kemudian, Uni Soviet meluncurkan Voskhod 2 yang
membawa dua orang kosmonot. Selang dua lima hari, Amerika Serikat meluncurkan pesawat
antariksa yang diberi nama Gemini. Pada bulan Desember 1965, Amerika Serikat meluncurkan
Gemini 6 dan Gemini 7 sekaligus. Amerika Serikat terus melakukan peluncuran pesawat ke
antariksa hingga Gemini 12 meskipun pada peluncuran Gemini 8 nyaris terjadi kecelakaan.
Misi pendaratan ke bulan dimulai setelah Amerika Serikat mengembangkan proyek
roket Apollo. Apollo dirancang untuk membawa tiga orang astronaut sebagai awaknya. Sukses
meluncurkan Voskhod 2, Uni Soviet mengembangkan proyek Soyuz. Satelit Soyuz 1
diluncurkan pada tahun 1967. Kemudian pada tanggal 20 Juli 1969 Amerika Serikat berhasil
mendaratkan pesawat Apollo 11 dan astronautnya di permukaan bulan. Astronaut Neil A.
Armstrong adalah manusia pertama yang menjejakkan kaki di permukaan bulan. Rekan satu

80
tim yang bernama Edwin E. Aldrin, Jr. sebagai orang kedua yang menginjakkan kaki di
permukaan bulan (Jamaluddin, 2001:78-83).

2.2 Sejarah Perkembangan Teknologi Dirgantara di Indonesia


Legenda pewayangan yang berkembang menjadi bagian hidup kebudayaan dan
masyarakat Indonesia dengan figur Gatotkaca dalam kisah Baratayuda serta figur Hanoman
dalam kisah Ramayana merupakan gambaran manusia Indonesia untuk bisa terbang.
Pada tahun 1914 didirikan Bagian Uji Terbang di Surabaya dengan tugas meneliti
prestasi terbang pesawat untuk daerah tropis. Pada tahun 1930 di Sukamiskin dibangun Bagian
Pembuatan Pesawat Udara yang memproduksi pesawat-pesawat buatan Canada/VRO-AL
dengan modifikasi badan dibuat dari tripleks lokal. Atas permintaan seorang pengusaha serta
hasil rancangan LW. Walraven dan MV. Patist, pada tahun 1937 putra-putra Indonesia yang
dipelopori oleh Tossin membuat pesawat terbang di salah satu bengkel di Jl. Pasirka iki
Bandung dengan nama PK.KKH. pesawat tersebut sempat menggegerkan dunia penerbangan
waktu itu kerena mampu terbang ke Belanda dan daratan Cina pergi pulang dan diterbangkan
oleh pilot berkebangsaan Prancis, A. Duval. Sekitar tahun 1922 manusia Indonesia sudah
terlibat memodifikasi sebuah pesawat yang dilakukan di sebuah rumah dai daerah
Cikapundung. Atas permintaan LW. Walreven dan MV. Patist perancang PK.KKH (pada tahun
1938) dibuat lagi pesawat yang lebih kecil di bengkel Jl. Kebon Kawung, Bandung.
Pada masa perang kemerdekaan kegiatan kedirgantaraan yang utama adalah untuk
memenangkan perjuanagn merebut dan mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk
memodifikasi pesawat yang ada untuk misi-misi tempur. Pesawat Cureng peninggalan Jepang
yang dimodifikasi menjadi versi serang darat merupakan penerbangan pertamanya di atas
Yogyakarta pada Oktober 1945. Pada tahun 1946, di Yogyakarta dibentuk biro rencana dan
konstruksi pada TKI-Udara. Pada tahun 1948 berhasil membuat pesawat terbang bermotor
dengan mempergunakan mesin motor Harley Davidson diberi tanda WEL-X hasil rancangan
Wiweko Soepono dan kemudian dikenal dengan register RI-X (Irahali, 2008:2-4).
Pada 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar, Indonesia merdeka dan
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, sehingga Belanda harus menyerahkan juga peralatan
perangnya kepada Indonesia berupa pesawat, mulai dari pesawat latih, pesawat tempur, pesawat
pengebom, hingga pesawat angkut. Pesawat Mustang tipe P-51 D sekitar 40 pesawat yang
digunakan Angkatan Udara Belanda dihibahkan oleh Militaire Luchtvaart (ML) Belanda
(Hasibuan, 2003:27).
Pada tanggal 1 Agustus 1954 berhasil diterbangkan prototipe ―Si Kumbang‖, sebuah
pesawat serba logam dengan tempat duduk tunggal yang dibuat sesuai kondisi negara pada
waktu itu. Pada 24 April 1957, Seksi Percobaan ditingkatkan menjadi Sub-Depot Penyelidikan,
Percobaan, dan Pembuatan berdasar Surat Keputusan Kepal Staf Angkatan Udara No. 68.
Tahun 1958 berhasil diterbangkan prototipe pesawat latih dasar ―Belalang 89‖ yang ketika
diproduksi menjadi Belalang 90.
Sesuai Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara No. 488 1 Agustus 1960
dibentuk Lembaga Persiapan Industri Penerbangan/LAPIP. Lembaga yang diresmikan pada 16
Desember 1961 tersebut bertugas menyiapkan pembangunan industri penerbangan yang
mampu memberikan dukungan bagi penerbangan di Indonesia. Pelopor pendidikan tinggi
teknik penerbangan adalah Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie yang merupakan bagian dari
program pengiriman siswa ke luar negeri (Eropa dan Amerika) oleh pemerintah RI yang
berlangsung sejak tahun 1951.
Bachrudin Jusuf Habibie kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936
menimba pendidikan di Perguruan Tinggi Teknik Aachen, jurusan Konstruksi Pesawat Terbang
dan sejak 1965 bekerja di sebuah industri pesawat terbang di Jerman. Menjelang pencapaian
gelar doktor pada tahun 1964, ingin kembali ke tanah air untuk berpartisipasi dalam
81
pembangunan Indonesia, namun belum ada wadah industri pesawat terbang. Tahun 1966,
ketika Menteri Luar Negeri, Adam Malik berkunjung ke Jerman meminta Habibie ikut
memikirkan usaha-usaha pembangunan di Indonesia. Awal Desember 1973 Habibie ditunjuk
sebagai penasihat Direktur Utama Pertamina. Pada Januari 1974, Habibie diminta menghadap
presiden Soeharto dan diangkat sebagai penasihat presiden di bidang teknologi. September
1974, Pertamina Divisi Advanced Technology menandatangani perjanjian dasar kerjasama
lisensi dengan MBB Jerman dan CASA Spanyol untuk memproduksi BO-105 dan C-212
(Irahali, 2008:5-8).
Dalam upayanya berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia khususnya dunia
penerbangan BJ. Habibi menggunakan cara transfer teknologi dengan strategi jalan pintas
diformulasikan oleh Habibie dengan pendekatan rekayasa, bukan politik. Habibie melihat
bahwa transfer teknologi yang harus dilaksanakan oleh masyarakat yang tidak memiliki
infrastruktur yang diperlukan, terdiri dari emapt fase; fase pertama adalah melalui lisensi
produksi, fase kedua adalah melakukan desain dan integrasi berbagai teknologi, fase ketiga
adalah mengembangkan teknologi sendiri, dan fase keempat adalah melakukan sendiri riset
dasar dan pengembangan bagi teknologi dan produk yang akan datang (Besari, 2008:248).
Berdasar Akte Noteris No. 15, pada tanggal 28 April 1976 didirikan PT Industri
Pesawat Terbang Nurtanio di Jakarta dengan Dr. BJ. Habibie selaku direktur utama dan
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 23 Agustus 1976. Pada Oktober 1985 PT. Industri
Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT Industri Terbang Nusantara atau IPTN. Pada
tanggal 24 Agustus 2000, IPTN mengubah nama menjadi PT DIRGANTARA INDONESIA
atau Indonesian Aerospace/Iae yang diresmikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Irahali,
2008:10-13).
Pada tanggal 18 Desember 2001 dua unit CN-235-220 M dari belapan unit yang
dipesan Angkatan Udara Korea Selatan telah berhasil diserahkan. CN-235 merupakan pesawat
komuter serba guna yang dapat dioperasikan untuk kepentingan sipil maupun militer. CN-235-
220M hasil pengembangan PT Dirgantara Indonesia dari seri sebelumnya (CN-135-110) yang
telah mendapatkan sertifikasi dari JAA/Otoritas Kelayakan Udara Eropa (Irahali, 2008:205).
Selain penerapan industri pesawat udara, dalam pengembangan teknologi peroketan
Indonesia telah tercatat sebagai negara kedua di Asia, setelah Jepang, yang berhasil
meluncurkan roketnya. Prestasi tersebut ditorehkan melalui keberhasilan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang diresmikan pada 31 Mei 1962. LAPAN
meluncurkan roket pertamanya ―Kartika 1‖ pemberian nama oleh presiden Soekarno pada 14
Agustus 1964. Beberapa jenis roket yang dibuat oleh LAPAN antara lain roket RX-100, roket
RX 100/100 bertingkat dua, roket RX-150 (12), roket RX-150 (15) tanpa kendali. PT
Dirgantara Indonesia juga merakit roket jenis RX-70 MN atau RS-70 FFAR dan yang lebih
spektakuler adalah roket RX-250 (Paeni, 2009:274-275).

2.3 Pemanfaatan Teknologi Dirgantara dalam Berbagai Bidang


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat pada era globalisasi, telah
menyebabkan ketergantungan terhadap fungsi dan peran dirgantara semakin tinggi. Semua
negara sudah merasakan dampak dari globalisasi tersebut. Globalisasi telah menyebar keseluruh
dunia dengan hasil teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia dan
menimbulkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan hubungan antar bangsa yang
lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara maju.
Kemajuan dalam bidang teknologi dirgantara telah mendorong kemajuan di berbagai
bidang seperti telekomunikasi, pendidikan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan energi,
pertumbuhan industri, manajemen sumber daya alam, kesehatan, lingkungan dan sebagainya.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan meningkatkan kemandirian serta daya saing

82
bangsa sehingga akan berdampak pada kuatnya ketahanan nasional dalam menghadapi
dinamika lingkungan strategis (Churohman, 2010).
Penemuan akan pesawat terbang merupakan lompatan sejarah yang luar biasa untuk
memenuhi kebutuhan dan sekaligus memanjakan kehidupan manusia. Dengan pesawat udara,
perjalanan yang ditempuh berhari-hari dengan kapal laut, mobil, dan kereta tidak ada artinya.
Pesawat dapat memperpendek jarak tempuh dan mempersingkat perjalanan sekaligus
memberikan kenyamanan dan kepuasan menyaksikan pemandangan permukaan bumi yang
belum pernah dinikmati sebelumnya (Hutasuhut, 2005:142).
Teknologi dirgantara telah memberikan banyak manfaat yang salah satunya adalah
pemanfaatan teknologi satelit untuk penginderaan jauh (remote sensing). Teknologi
penginderaan jauh tersebut memberikan berbagai informasi vital terkait dengan pertanian,
kehutanan, manajemen lahan, pemetaan laut, perikanan, pengamatan lingkungan, pendugaan
mineral dan manajemen banjir dan bencana alam (Churohman, 2010).
Teknologi roket dapat memberikan kecepatan yang cukup untuk menembus kekuatan
bumi. Dengan kekuatan roket mampu menempatkan satelit di luar angkasa (Hutasuhut,
2005:123). Dengan teknologi roket manusia juga bisa menginjakkan kakinya di luar angkasa,
bulan, dan nanti tidak mustahil di planet-planet lainnya. Dengan perkembangan teknologi
kedirgantaraan yang sangat pesat, akan mungkin menjadikan luar angkasa sebagai tempat wisata
yang sangat menyenangkan (Hutasuhut, 2005:142).
Analisis yang dilakukan berdasarkan pada Integrasi data-data vital yang diperoleh dari
antariksa dan data sosio-ekonomi menghasilkan strategi yang sangat penting bagi pengelolaan
sumber daya alam, khususnya pada pengelolaan program ketahanan pangan dan penyediaan
energi. Pada program ketahanan pangan data-data yang diperoleh tersebut bermanfaat pada
pendugaan iklim dan cuaca, pendugaan luas panen, penentuan areal lahan pertanian, dan
penentuan lokasi pencarian ikan.
Dalam upaya pencarian sumber-sumber baru energi dan mineral, teknologi dirgantara
merupakan satu di antara berbagai teknologi yang digunakan. Penggunaan teknologi dirgantara
yang paling sederhana yaitu pemotretan permukaan bumi dari udara dan yang mutakhir yaitu
altimetri satelit dan interferometri sistem penentu posisi global (GPS) dapat digunakan untuk
menentukan posisi dari pasukan serta mencari sumber-sumber baru energi dan mineral. Di
samping itu, pencitraan permukaan bumi dengan berbagai teknologi penginderaan jauh
menggunakan satelit merupakan peningkatan dari pemotretan udara yang sering terganggu oleh
awan. Hasil analisis citra tersebut digunakan untuk melakukan pemutahiran peta geologi atau
keperluan penelitian untuk menemukan sumber-sumber baru energi dan mineral dan aspek-
aspek lingkungan. Analisis pergerakan sesar-sesar aktif dengan menggunakan metoda
interferometri satelit GPS juga dapat digunakan untuk meminimalisasi dampak seandainya
terjadi gempa.
Selain kebutuhan aplikasi penginderaan jauh dalam pencarian sumber-sumber baru
energi, aplikasi teknologi dirgantara lain yang memanfaatkan sumber energi terbaharukan
seperti energi angin dan energi matahari juga perlu dikembangkan. Teknologi konversi energi
angin dan energi matahari sebagai alternatif sumber energi yang mudah dan ramah lingkungan
telah dikembangkan oleh banyak negara di dunia dalam mengantisipasi kekurangan energi dari
sumber mineral (Churohman, 2010).

Adapun enam fungsi utama dari teknologi satelit, adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyelidiki karakteristik atmosfer bumi, termasuk lapisan terluar eksosfer.
2. Mempelajari lingkungan alami bumi, termasuk partikel-partikel berenergi, radiasi
elektromagnetik, grafitasional, medan magnet dan interaksinya akibat fenomena dalam
atmosfer bumi.

83
3. Mempelajari objek luar angkasa yang memungkinkan ada tempat yang menguntungkan
bagi manusia di luar atmosfer bumi.
4. Melakukan eksperimen biologis di luar angkasa karena perbedaan lingkungan dengan
permukaan bumi.
5. Operasi luar angkasa, penjelajahan luar angkasa: misi apollo, misi voyager, dan misi-misi
lainnya untuk mengetahui rahasia luar angkasa.
6. Menerapkan teknologi yang sudah berkembang: komunikasi, relay radio, navigasi,
observasi, militer, pengawasan dan penyelidikan cuaca di permukaan bumi, pemetaan,
dan lain-lain (Hutasuhut, 2005:125).

3.1 Kesimpulan
Sejarah perkembangan teknologi dirgantara bermula dari rasa ingin tahu dan mimpi
manusia untuk bisa terbang seperti burung. Berawal dari rasa ingin, manusia tidak pernah
berhenti melakukan percobaan, hingga manusia dapat membuat alat untuk membawa manusia
terbang. Teknologi dirgantara yang dihasilnya berupa pesawat terbang dengan berbagai jenis
yang awalnya hanya berupa sayap yang diikat di lengan layaknya burung, kemudian balon udara
seperti Zeppelin serta teknologi roket yang awal mulanya di Cina hanya digunakan sebagai
senjata perang, kemudian di Jerman digunakan sebagai kembang api, hingga roket yang bisa
mengatarkan satelit ke antariksa.
Sejarah perkembangan dirgantara di Indonesia diadopsi dari tokoh pewayangan,
Gatotkaca dan Hanoman. Pada 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar, Indonesia
merdeka dan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, sehingga Belanda harus menyerahkan
juga peralatan perangnya kepada Indonesia berupa pesawat, mulai dari pesawat latih, pesawat
tempur, pesawat pengebom, hingga pesawat angkut. Selain dari negara lain perkembangan
dirgantara di Indonesia tidak lepas dari tokoh reformasi, BJ. Habibie. Walaupun Habibie
menuntut ilmu di luar negeri, namun Habibie tidak pernah lupa akan tanah air, sehingga
Habibie bersedia pulang ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan kedirgantaraan
di Indonesia.
Pemanfaatan teknologi dirgantara telah mendorong kemajuan di berbagai bidang
seperti telekomunikasi, pendidikan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan energi,
pertumbuhan industri, manajemen sumber daya alam, kesehatan, lingkungan dan sebagainya.
Dengan pemanfaatan teknologi satelit untuk penginderaan jauh (remote sensing) memberikan
berbagai informasi vital terkait dengan pertanian, kehutanan, manajemen lahan, pemetaan laut,
perikanan, pengamatan lingkungan, pendugaan mineral dan manajemen banjir dan bencana
alam. Dengan teknologi roket manusia juga bisa menginjakkan kakinya di luar angkasa, bulan,
dan nanti tidak mustahil di planet-planet lainnya. Selain itu, pesawat terbang merupakan
lompatan sejarah yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus memanjakan
kehidupan manusia. Dengan pesawat udara, perjalanan yang ditempuh berhari-hari dengan
kapal laut, mobil, dan kereta tidak ada artinya.

DAFTAR RUJUKAN
Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara (40 Abad Hambatan Inovasi). Semarang:Salemba
Teknika.
Challoner, Jack. 2000. ENERGI. Jakarta:Balai Pustaka.
Hasibuan, Imran & Abriyanto, M. 2003. Pahlawan Dirgantara (Peran Mustang dalam Operasi
Militer di Indonesia. Jakarta:Q Communication.
Hutasuhut, Muhammad Yunus. 2005. Mengenal Dunia Penerbangan. Jakarta:Grasindo.
Irahali, H. Lili. 2008. Fragmen PT Nurtanio sampai dengan Dirgantara Indonesia 1983-2007.
Malang:Bayumedia Publishing.

84
Jamaluddin. 2001. Mengenal Teknologi Penerbangan dan Antariksa. Jakarta:Mitra Gama Widya.
Paeni Mukhlis, Mundardjito dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada.
Setyawan, Dwiyanto. 2001. Mengenal Pesawat Terbang. Malang:Universitas Negeri Malang.
Soeparmo. 1985. Stasiun Antariksa. Jakarta:PT Rosda Jaya Pura.
Sulhan, HM. 2007. Seri Praktis 3 Pengetahuan Penerbangan dan Model. Malang:Aerospace.
Churohman, Mifta. 2010. Peran dan Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Bidang
Dirgantara, (Online), (http://miftachr.blog.uns.ac.id/2010/04/peran-dan-dampak-ilmu-
pengetahuan-dan-teknologi-dalam-bidang-dirgantara/), diakses 30 Januari 2012.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI INDONESIA


Erwi Kurniasari Haris Ferdianto

1.1 Latar Belakang


Komunikasi antar manusia merupakan ciri pokok kehidupan manusia sebagai makhluk
sosial pada tingkat kehidupan sederhana maupun pada tingkat kehidupan modern yang lebih
kompleks seperti sekarang ini. Pada mulanya manusia berkomunikasi secara langsung bertatap
muka dengan menggunakan media tradisional.
Akan tetapi pergaulan manusia dalam masyarakat makin berkembang, komunikasi
melalui tatap muka atau melalui media tradisional ternyata tidak lagi dapat mencukupi
kebutuhan dan keperluan manusia, termasuk keperluan informasi yang relevan dengan taraf
kehidupannya (F. Rachmadi, 1988 : 1).
Akhirnya manusia menemukan media komunikasi yang memberikan kemungkinan
kepada mereka untuk menyelenggarakan komunikasi dan penyebaran komunikasi secara lebih
cepat, secara serentak dan sanggup menjangkau dunia tanpa batas. Sekarang ini telah didasari
bahwa kehidupan bangsa-bangsa di dunia berada dalam keadaan saling ketergantungan
terutama dalam hal sumber daya alam , ekonomi dan teknologi. termasuk teknologi informasi
dan teknologi komunikasi.
Kemajuan teknologi, khusunya dalam bidang teknologi informasi dan teknologi
komunikasi telah mempermudah orang saling berhubungan dan mencari informasi. Teknologi
komunikasi dan Informasi telah dapat mennyatukan dunia dengan penduduk yang berbeda
akan pandangan politik, sistem sosial dan kepercayaan. Komunikasi dan Informasi membawa
bangsa-bangsa ke dalam ― Orde Bangsa-Bangsa Global‖.
Teknologi dalam dunia bahkan dalam Indonesia telah mengalami perkembangan yang
begitu pesat. Sehingga manusia dari berbagai dunia bisa dengan mudah mengakses informasi
dan dengan mudah berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara. Dalam hal ini untuk
lebih mengetahui tentang teknologi dalam informasi dan komunikasi, penulis mengambil judul
makalah ini ― Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Indonesia‖.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian teknologi informasi dan komunikasi?
2. Bagaimana media yang digunakan teknologi informasi dan komunikasi?
3. Bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mendiskripsikan pengertian teknologi informasi dan komunikasi.
2. Mendiskripsikan media yang digunakan teknologi informasi dan komunikasi
3. Mendiskripsikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia

85
2.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan
kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara
global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi dan teknologi komunikasi
ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang
kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani (Wijaya, 2008 (online)).
 Pengertian Teknologi
Dalam sepuluh terakhir, orang dengan mudah dapat mengamati bahwa dalam literatur
telah diformulasikan banyak definisi bagi teknologi, masing – masinng sesuai dengat minat
serta kebutuhan peninjaunya. Teknologi adalah sarana untuk meningkatkan kemampuan
manusia dan dan suatu instrumen perubahan. Namun tidak hanya itu saja pengertan teknologi.
Banyak orang yang masih bingung tentang pengertian teknologi tersebut.
Pada akhirnya untuk memperjelas tentang pengertian teknologi, M. Sahari Besari (2008
: 148) menyatakan bahwa teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yanng
ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur terorganisasi yang pada dasarnya
merupakan seperangkat instrumen ekspansi kekuasaan manusia sehingga dapat menjadi
sumber daya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui peningkatan produktivitas.
 Pengertian Teknologi Informasi
Informasi adalah salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi, digunakan
dalam pengambilan keputusan. Menurut Burch dan Grudnitski (1989 dalam Kadir 2003 : 546)
kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu : relevan, tepat waktu dan akurasi.
Bidang ilmu informatika-komputer diawali pada tahun 1940 an, yaitu semenjak
ditemukan teknologi komputer elektronik pertama. Hingga saat ini definisi untuk kata
informatika masih terus berkembang (Sutanta, 2005 : 1)
Teknologi Informasi biasa disebut TI, IT, atau infotech. Banyak para ilmuan yang
mendefinisikan teknologi informasi, misalnya :
 Haag dan Keen (1996) : teknologi informasi adalah seperangkat alat yanng membantu
anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi.
 Martin (1999) : teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan peranngkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi unuk
mengirimkan informasi.
 Williams dan Sawyer (2003) : teknologi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi
yang membawa data, suara, dan video (Kadir, dkk.,2003 : 2)
Teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa
teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Denagn kata lain, yang
disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi.
Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk
peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer. Komputer adalah mesin serbaguna
yang dapat dikontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.
Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga
86
komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan
mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah
bentuk data yang telah diolah sehinngga dapat menjadi bahan yang berguna untuk
pengambilan keputusan ( Kadir, dkk, 2003 : 3).
 Pengertian Teknologi Komunikasi
Interpretasi dari suatu sinyal komunikasi antar individu yang dipersepsikan oleh indra
hanya dapat dilakukan melalui konvensi. Konvensi tersebut dilakukan secara formal maupun
sebagai kebiasaan yang kemudian menjadi tradisi. Terlepas dari itu, saat ini diyakini benar
bahwa bahasa merupakan unsur dasar dari teknologi komunikasi ( Besari, 2008 : 21) .
Menurut Berelson dan Steiner, 1964( dalam Blake & Edwin 2003 : 2) komunikasi
adalah penyampaian informasi, ide, perasaan, keterampilan dan lain-lain pennggunaan simbol-
simbol, kata-kata, gambar, angka, tulisan.
Selain itu, bahasa juga merupakan respons terhadap tanggunng jawab bersama, yang
tidak dapat dilakukan dengan cara lain yanng lebih sederhana. Oleh karena itu, bahasa
merupakan teknologi komunikasi manusia yang sanngat tinggi. Teknologi komunikasi tersebut
kemudian menunngkat menjadi lebih tinggi ketika manusia menginvensi tulisan.
Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut juga teknologi komunikasi adalah
teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori
teknologi ini adalah telepon, radio, dan televisi. Teknologi telekomunikas menjadikan
komputer-komputer di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi (Kadir, dkk.,2003 :3).
Teknologi inilah yang memungkinkan seseorang dapat mengirimkan informasi atau
menerima informasi ke atau dari pihak lain yang letaknya berjauhan. Penggunaan atau
penerapan tulisan dalam kehidupan masyarakat , terutama dalam pemerintahan tidak lain
merupakan penerapan teknologi informasi dalam organisasi kenegaraan suatu bangsa.
 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and
Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh
peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek
yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal
yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah
konsep yang tidak terpisahkan.
Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi
antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan
abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang
teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan
belum terlihat titik jenuhnya.

2.3 Media yang digunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Kadir, 2003 dalam Bungin (2008:111) mengatakan bahwa perilaku manusia dan
teknologi memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. Apabila pandanngan O‘Brien
itu dijabarkan, maka dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Ternjadinya pemekaran jenis-jenis media sebagai akibat kemajuan teknologi komunikasi
dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun meningkat dalam kualitas. Jarinngan
internet global telah menciptakan sebuah jalan raya yangsarat informasi yang sangat luas dan
seakan-akan tak berujung, bahka internet diibaratkan sebuah ―dunia maya‖.
87
Haag dkk (2000, dalam Kadir 2003 :14) membagi teknologi komunikasi-informasi
dalam 6 kelompok yaitu :
a) Teknologi masukan (input technology)
b) Teknologi keluaran ( output technology)
c) Teknologi perangkat lunak ( software technology)
d) Teknologi penyimpanan ( storage technology)
e) Teknologi telekomunikasi ( telecommunication technology)
f) Mesin pemroses ( processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
Sementara itu, Sayling Wen (2002, dalam Bungin, 2008 : 114) membagi media komunikasi
menjadi tiga bagian, yaitu :
a) Media Komunikasi Antarpribadi
 Suara :
 Grafik
 Teks
 Musik
 Animasi
 Video
b) Media Penyimpanan
 Buku dan Kertas
 Kamera
 Alat perekam kaset
 Kamera film proyektor
 Pita perekam video
 Disk optikal
 Disket dan Hard disk
 Flash disk
c) Media Transmisi
 Komunikasi : komunikasi pos berkuda, telegraf atau telepon, teleks dan
Faksimile (Fax), pesawat Pager atau SMS, surat elektronis (e-mail), telepon vide
dan telepon bergerak (seluler).
 Penyiaran : teriakan, papan pengumuman, surat kabar atau majalah, radio,
televisi, telepon seluler.
 Jaringan : internet, Internet Berbandwith Lebar dan Layanan-layanan Video atas
Permintaan ( video on demand atau VOD), LAN, Intranet.

2. 3 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia


Ledakan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membuka babak baru bagi
masyarakat untuk memperoleh informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan
sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang
terjadi sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasi dimanapun di dunia
ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang.
Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa
manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang
sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia
dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya
formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi
kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan
88
dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia (
Nasrum, 2010 (online)).
Bagi masyarakat sekarang, teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu
religion. Pengembangannya dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara
orang bahkan memuja hal tersebut sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari
kungkungan kefanaan dunia. Selain itu, hal tersebut juga diyakini akan memberi umat manusia
kebahagiaan dan immortalitas. Sumbangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Dahulu sistem komunikasi dilakukan lewat pelayanan pos yang terjadi di kota Roma,
kemudia berkembang menjadi lebih maju dengan diketemukannya telegraf satu abad
kemudian.daniel Lerner dalam tulisannya Technology, Communication and Change (1976)
mencatat lima revolusi komunikasi yang pernah terjadi di dunia sebelum tahun 1975.
Teknologi Media Rentang waktu ke tahun 1975
Mesin cetak/ press Cetakan +500 tahun
Kamera Visual 100
Transmitter/tabung hampa Audio 50
Transistor / tabung gambar Audio Visual 20
Satelit Jaringan Dunia 10

Sumber : Journal Audientia, Vol. I no. 2 April-Juni 1993 (Nurudin, 2004: 39)
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan
terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander
Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan
jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian
diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik.
Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masih pertama yang dibangun manusia
untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud
sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara
tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-
visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.
Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology; The New Media in
Siciety,mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat dikenal empat era
komunikasi, yaitu :
Era tulis
Era Media Cetak
Era Media Telekomunikasi
Era Media Komunikasi Intteraktif.
Dalam era yang terakhir yaitu era media komunikasi interaktif dikenal sebagai media
komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya (Bungin, 2008 : 112).
Masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai di era
media tulis dan cetak. Perkembangan media tulis telah lama dikenal dan menjadi petanda
permulaan peradaban sebuah bangsa. Misalnya peradaban Mesir Kuno yang dimulai sejak
tahun ±600 M, artinya mulai sekitar 600 sebelum Masehi atau sekitar 2605 tahun yang lalu
masyarakat Mesir Kuno mulai mengenal media tulis. Jadi media tulis berperan untuk
menandakan sebuah kebudayaan mula dikenal oleh umat manusia dalam bentuk media tulis
yang tersimpan an terasip dalam berbagai bentuk.
Beberapa abad kemudian masyarakat baru terbiasa dengan mencetak huruf secara
manual yang dilakukan pada gelas, ornamen, tembok, kayu, dan sebagainya. Ketika Elegi
Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1450 barulah muncul sejumlah surat kabar.

89
Teknologi mesin cetak dan era media cetak bertahan cukup lama, yaitu sekitar empat abad,
baru kemudian radio telegraf dittemukan oleh Markis Guglielmo Marconi dan dia mendirikan
telegraf tanpa kawat pada tahun 1897. Masyarakat secara terbatas mulai mengenal teknologi
informasi jarak jauh. Kemudia telegraf dikembangkan oleh Alexander Graham Bell menjadi
telepon. Sebenarnya temuan tersebut adalah sebuah pertanda akan lahirnya era telekomunikasi
dengan kemampuan melahirkan teknologi informasi secara cepat dimana Alexanderson (1914)
menamakannya dengan radio ( Bungin,2005 dalam Bungin, 2008 : 112-113).
Teknologi radio ternyata tidak mampu bertahan lama sebagaimana teknologi cetak,
karena Fransworth pada tahun 1927 menemukan televisi. Namun penemuan itu tidak bertahan
lama karena akhirnya teknologi digital telepon dapat digabung dengan televisi sehingga lahir
komputer yanng kemudian berkembang dengan pesat.
Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan
miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan
rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi
elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era
Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu
Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi
rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.
Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada
puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat
keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang
pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog
mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat
telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal
merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital.
Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di
atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa
multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi -
komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan
oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot'
manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia
terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau
setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
Arus globalisasi media massa dan informasi (yang membawa nilai-nilai baru bagi
Indonesia ) mempertajam proses sosialisasi bagi banyak orang, terutama kalangan usia muda.
Globalisasi media massa dan informasi dapat membawa serta perubahan pada acua-acuan dasar
(baku) di masing-masing bangsa (Muis, 2001 : 65).
Telah diakui bahwa komunikasi memainkan peranan penting sebagai sarana hubungan
antar-bangsa dan negara terutama untuk menciptakan serta mengembangkan kerja sama antar-
bangsa dan negara yang lebih baik dengan menggunakan pertukaran informasi dan kounikasi
yang lebih baik.
Kemajuan di bidang informasi dan komunikasi tidak hanya disebabkan oleh penemuan-
penemuan teknologi baru, tetapi juga disebabkan oleh semakin tumbuhnya kesadaran orang
dan bangsa akan adanya kesempatan dan kebutuhan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan
termsuk kebuuhan informasi. Untuk hidup yang efektif orang harus hidup dengan cukup
informasi. Informasi dan komunikasi merupakan bagian hakiki dari kehidupan manusia,
ssebagaimana juga manusia adalah bagian dari masyarakat.
Perkembangan teknologi elektromik mendorong semakin berkembangnya teknologi
komunikasi. Kemajuan teknologi dibidang komunikasi dan informasi berkembang dengan
cepat dan luar biasa dengan banyaknya penemuan-penemuan baru. Kemajuan teknologi,
90
kususnya di bidang komunikasi juga telah dinikmati oleh masyarakat Indonesia yang sedanng
membangun. Dengan perantara media massa, seperti radio, televisi, film dan surat kabar yang
didukung oleh teknologi modern. Indonesia memanfaatkan perkembnagan teknologi
kkomunikasi untuk memperluas jaringan komunikasi dan informasi dengan peluncuran Satelit
Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa ( Rachmadi, 1988 : 21)
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang disatu sisi telah berhasil mengatasi
dimensi ruang dan waktu, di sisi lain ternyata juga mempertajam ketidak seimbangan arus
informasi antara negara-negara maju denngan negara-negara berkembanng .
Perkembangan terakhir dari telekomunikasi sitem kabel adalah dengan ditemukannya
serat optik (optical) yang dapat memformulasikan cahaya sebagai sarana penghantar
(Judhariksawan, 2005 : 18).

3.1 Kesimpulan
 Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yanng ditransformasikan ke dalam produk,
proses, jasa, dan strukturterorganisasi yang pada dasarnya merupakan seperangkat
instrumen ekspansi kekuasaan manusia sehingga dapat menjadi sumber daya cara baru
untuk menciptakan kekayaan melalui peningkatan produktivitas.
 Teknologi informasi adalah seperangkat alat yanng membantu anda bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
 Teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak
jauh.
 Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah payung besar terminologi yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
 Teknologi komunikasi-informasi dibagi dalam 6 kelompok yaitu :
1. Teknologi masukan (input technology)
2. Teknologi keluaran ( output technology)
3. Teknologi perangkat lunak ( software technology)
4. Teknologi penyimpanan ( storage technology)
5. Teknologi telekomunikasi ( telecommunication technology)
6. Mesin pemroses ( processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
 Media yang digunakan dalam teknologi informasi dan komunikasi adalah :
o Media cetak : majalah, koran, buku
o Media elektronik : telepon, handpone, internet
 Perkembangan terakhir dari telekomunikasi sitem kabel adalah dengan
ditemukannya serat optik (optical) yang dapat memformulasikan cahaya sebagai
sarana penghantar.
3.2 Saran
Dalam menyikapi perkembangan teknologi itu sendiri, semuanya tergantung dari
pribadi kita masing-masing. Karena teknologi informasi dan komunikasi itu memiliki warna
dasar putih. Tergantung dari penggunanya. Apakah kita ingin membelokkannya ke kiri dengan
mengubah warna putih menjadi kehitaman yang melambangkan sisi negatif teknologi tersebut,
atau kita ingin membelokkannya ke kanan dengan mengubah warna putih menjadi keemasan
yang melambangkan sisi positif dari teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri.

DAFTAR RUJUKAN
Besari, M. Sahari. 2008. Teknnologi di Nusantara : 40 abad hambatan inovasi. Jakarta : Salemba
Teknika.
Blake, Reed H. Edwin O. Haroldsen. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya : Papyrus

91
Bungin, Prof. Dr. H.M Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana
Judhariksawan. 2005. Pengantar Hukum Telekomunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Kadir, Abdul & Terra Ch. Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi
Kusuma, Wijaya. 2008. Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia. (online)
(http://wijayalabs.wordpress.com/2008/03/08/perkembangan-teknologi-informasi-di-
indonesia/ diakses : 20 Februari 2012).
Muis, A. 2001. Indonesia Di Era Dunia Maya. Bandung : Rosda
Nasrum, Arnaldi. 2010. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Era
Globalisasi. (online) (http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/11/20/pengaruh-
perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-era-globalisasi/ diakses : 20
Februari 2012).
Nurudin. 2004. Sitem Komunikasi Indonesia. Jakarta : PT Raja Gratindo Persada
Rachmadi, F. 1988. Informasi dan Komunikasi dalam Pencaturan Internasional. Bandung : Alumni.
Suhana & Shigeki Shoji. 2002. Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi. Jakarta : PT Pradnya
Paramita.
Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Usman, Uke Kurniawan. 2010. Pengantar Telekomunikasi. Bandung : Informatika

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERANG SERTA DAMPAKNYA


TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA DARI TAHUN 1950-AN HINGGA SEKARANG
Iswatin Khasanah, Nana Trisnawati

A. LATAR BELAKANG
Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik antara dua kelompok atau lebih untuk
melakukan dominasi di wilayan yang dipertentangkan. Perang secara purba di maknai sebagai
pertikaian bersenjata, di era modern, perang lebih mengarah pada superioritas teknologi dan
industri, hal ini tercermin dari doktrin angkatan perangnya seperti " Barang siapa menguasai
ketinggian maka menguasai dunia ", hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas ketinggian
harus dicapai oleh teknologi. Namun kata Perang tidak lagi berperan sebagai kata kerja, namun
sudah bergeser pada kata sifat, yang mempopulerkan hal ini adalah para Jurnalis, sehingga
lambat laun pergeseran ini mendapatkan posisinya, namun secara umum perang berarti
"pertentangan".
Secara umum tidak ada yang bisa kita unggulkan dalam perang. Pada hakikatnya perang
menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap kelangsungan kehidupan manusia. Bahkan
bukan dampak positif yang diperoleh. Akan tetapi dampak negatif yang akan diperoleh dimana
kerugian perang yang sangat besar dan masih banyak yang lainnya. Perang bukan hanya terjadi
saat ini saja. Akan tetapi jauh sebelum ini nenek moyang kita sudah mengenal apa itu perang.
Namun yang perlu kita bedakan antara sekarang dengan yang dulu adalah teknologi yang
digunakan masih sederhana. Sedangkan kita tahu sekarang yag digunakan sudahlah sangat
modern. Bahkan, dalam sekali luncuran dapan membinasakan banyak manusia.
Perang tak pernah lepas dari sejarah manusia, bahkan ada anggapan bahwa sejarah
dibangun oleh peperangan. Sudah sejak manusia ada di dunia peperangan terus mengiringi
perjalanannya. Dan dalam perjalanan itu muncul alat-alat, strategi, dan aturan. Inilah yang
kemudian disebut dengan teknologi perang. Pada perkembangannya, alat yang digunakan
dalam berperang sangatlah berfariasi. Pada perkembangannya alat-alat tersebut semakin canggih
dan spektakuler.dan dengan alat yang semakin canggih tersebut maka senjata pemusnah
menjadi semakin canggih dan berfariasi. Dari yang berawal sederhana hingga modern.

92
Lambat-laun perang semakin lama semakin tergantung terhadap teknologi yang
digunakan. Jika suatu kelompok yang berperang berhadapan namun memiliki kekuatan yang
sama, maka hasil dari perang itu ditenrukan oleh teknologi yang mereka gunakan. Ini membuat
setiap bangsa dan negara terus berlomba untuk menciptakan teknologi-teknologi baru yang
kemudian akan membuat mereka tak terkalakan. Namun harus dipahami juga bahwa tingkat
teknologi juga tidak dapat mutlak menentukan hasil dari peperangan, karena semua itu tetap
dikendalikan oleh manusia. Walaupun memiliki teknologi terbaik di dunia namun jika ridak
memiliki manusia yang dapat mengunakan teknologi dengan bijak maka tetap saja akan
mengalami kekalahan dalam peperangan.
Dalam perkembanganya teknologi-teknologi yang terciptakan semakin cangih, efisien,
menentukan, dan juga semakin mematikan. Walaupun jalan peperangan semakin sedikit
dipilih namun perkembangan teknologinya tak pernah berhenti. Ini karena semua manusia
diduia tahu perang dapat terjadi kapanpun, dan dimanapun. Jika sudah begini, maka kita harus
semakin waspada akan datangnya kehancuran dunia dengan kemajuan teknologi yang semakin
canggih.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah terjadinya Perang Dunia II?
2. Bagaimana Teknologi yang digunakan dalam Perang Dunia II?
3. Bagaimana dampak perkembangan teknologi perang setelah Perang Dunia II?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui sejarah Perang Dunia II
2. Untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam Perang Dunia II
3.Untuk mengetahui dampak perkembangan teknologi perang setelah Perang Dunia II

2.1 Sejarah Perang Dunia II


Sejak zaman dahulu ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sebuah kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Seperti yang kita ketahui bersama dengan adanya perkembangan ilmu
pengetahuan maka perkembangan teknologi pun akan terwujud juga. Ilmu pengetahuan
merupakan suatu system yang dikembangkan oleh manusia untuk mengetahui keadaan dan
lingkungannya dan menyesuaikan dengan lingkungannya dalam rangka kelangsungan
kehidupannya. Sedangkan teknologi adalah ilmu yang diterapkan baik ilmu modern maupun
tradisional. Teknologi lebih bergantung pada lingkungannya dan mempengaruhi ilmu
pengethuan. Selain dipengaruhi oleh lingkungan fisik, ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dipengaruhi oleh budaya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dengan hasil yang nyata dan berpengaruh
terhadap kehidupan kita untuk memecahkan persoalan yang kita hadapi sehari-hari dalam
menjalani kehidupan untuk menyongsong masa depan. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang lebih cepat dibandingkan dengan perkiraan manusia. Sejak manusia ada,
teknologi sudah diciptakannya, bahkan terkadang ada yang menganggap bahwasanya teknologi
dianggap sebagai ciri khas manusia. Seperti yang kita ketahui bahwasanya ilmu pengetahuan
berkembang dengan cepat bahkan teknologi juga demikian pesat perkembangannya.
Begitupun dengan teknologi perang ketika meletusnya Perang Dunia II. Setelah
Lembaga Bangsa-Bangsa gagal mengendalikan dunia untuk mencegah terulangnya Perang
Dunia I, Negara-negara besar yang dikuasai partai-partai radikal berkembang tak terkendali.
Negara-negara itu ahirnya mengorbankan perang baru yang lebih dahsyat dari pada sebelumnya,
yakni Perang Dunia II. (Kardiyat Wiharyanto,1997:129) sesungguhnya ada tiga Negara yang
disebut Negara Fasis. Ketiga Negara itu adalah Jerman dibawah kepemimpinan Hitler, Italia
dibawah pimpinan Mushollini, dan Jepang dibawah kepemimpinan Kaisar Hirohito.

93
2.1.1 Sebab-sebab terjadinya Perang Dunia II
Ada banyak hal yang bisa dibahas berkaitan dengan Perang Dunia II. Namun,
pembahasan ini akan dibatasi pada sebab-sebab terjadinya perang, keadaan perang, dan yang
lansung berkaitan dengan nasib bangsa Indonesia, yaitu serbuan Jepang ke kawasan Asia
Pasifik. Berdasarkan pembahasan tentang Negara-negara fasis (Jepang, Italia dan Jerman),
dapat dilihat latar belakang atau sebab-sebab terjadinya Perang Dunia kedua.
Sebab pertama adalah Jepang ingin menguasai Asia bahkan menguasai seluruh dunia,
sebagaimana tersirat dalam ajaran Shinto. Dalam ajaran tersebut, kaisar Jepang dinyatakan
sebagai pusat dunia. Untuk melaksananakan hasrat itu Jepang menciptakan semboyan-
semboyan: Jepang hanya untuk bangsa Asia: Gerakan 3A (Jepang Pelindung Asia, Jepang
Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia). Kemudian juga timbulnya politik balas dendam
Jerman terhadap Negara-negara Eropa yang dianggap telah menghina Jerman dalam perjanjian
Versailles.
Alasan lain yang juga berkaitan adalah keinginan Italia untuk menguasai Laut Tengah
agar dapat memertahankan/menentukan kebesaran Italia di dunia. Ditambah pula dengan
kewibawaan LBB yang menurun sehingga tidak bisa lagi mencegah serbuan Jepang ke
Manchuria dan China, serban Italia ke Ethiopia, serbuan Jerman Jerman ke Ceko dan
Slowakia. LBB gagal membatasi persenjataan sehingga terjadi perlombaan senjata. Kemudian
muncullah paham-paham politik yang saling bertentangan.(Kardiyat Wiharyanto.1997:133-
134)
Pada tanggal 1 September 1939 angkatan perang Jerman menyerang Polandia, untuk
membalas dendam karena tidak mau manyerahkan Danzig kepada Jerman. Inggris dan Perancis
yang merasa bertanggung jawab atas keerdekaan Polandia, pada tanggal 3 september 1939
mengumumkan perang melawan Jerman. Kemudian tercetuslah Perang Dunia II. Adapun Blok
Negara-negara dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut:
a. Blok As (Poros): Jerman, Italia, Jepang, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Denmark, dan
Finlandia.
b. Blok Sekutu: Inggris, Perancis, Amerika, Belanda, Belgia, Denmark, Norwegia,
Australia, Australia, Cina, dan Kanada
c. Netral: Argentina, Swiss, Turki, Swedia, Spanyol, dan Portugal.(Kardiyat
Wiharyanto.1997:134)

2.1.2 Keadaan Perang


Setelah penyerbuan Polandia oleh Jerman apada tanggal 1 September 1939 dan
perlawanan Polandia dapat dipatahkan. Ketika Polandia mengatur pertahanannya disebelah
timur ibukota, Rusia menyerangya dari belakang sehingga jatuhlah kekuasaan Rusia. Setelah itu
terjadilah perdamaian antara keduanya. Dan tentara Inggris yang ada di daratan Eropa pun
kembali ke daerah asalnya.
Dalam rangka menghadapi blok poros (sumbu), presiden Amerika Serikat dan perdana
menteri Inggris bertembu di Samudra Atlantik. Kemudian pada tanggal 14 agustus lahirlah
Piagam Atlantik yang berisi bahwasanya setiap Negara berhak menentukan corak
pemerintahannya sendiri. Hal ini diungkapkan agar bangsa-bangsa yang terjajah bangkit dan
melakukan perlawanan terhadap penjajah.
2.1.3 Perang Dingin
Perang Dingin adalah istilah yang diciptakan oleh seorang ahli keuangan Amerika,
Bernard Baruch, pada April 1947. Istilah ini diciptakan untuk menggambarkan suatu keadaan
tentang hubungan antara Negara yang upaya-upayanya untuk mengalahkan dan menjegal pihak
lain yang termanifestasi di dalam tekanan-tekanan ekonomi, propaganda, kegiatan-kegiatan
rahasia dan subversif, dan lain-lain. Perang Dingin didominasi oleh apa yang saat ini dikenal
dengan nama ―Super Powers‖ yaitu AS dan US. Dengan berbagai cara mereka membagi Eropa
94
bagi mereka sendiri, dan persaingan diantara keduanya secara bertahap menyebar di hampir
sudut dunia ini. Pada tahun 1989-1991 Perang Dingin telah berahir bersama dengan runtuhnya
Uni Soviet sebagai sebuah Negara.(T. May Rudy.2002:60-61)
Sejak ahir tahun 1943 keadaan mlai membaik. Tentara sekutu dibawah pimpinan
Jenderal Mac Arthur berhasil mendesak tentara Jepang di semua medan pertempuran pada
tanggal 15 Agustus 1945 Jepang mneyerah kepada sekutu seelah Kota Hiroshima dan Nagasaki
di Bom oleh Amerika. Dengan demikian pula menandai bahwasanya perang dunia ke-II telah
usai. Namun, di lain pihak pengalaman itu telah mengubah pandangan masyarakat dunia
bahwasanya betapa bahayanya senjata nuklir jika digunakan dalam dunia peperangan.
Kekhawatiran ini kemudian terbukti karena tidak lama setelah berahirnya Perang Dunia
II justru muncul Perang Dingin diantara Negara-negara sekutu itu sendiri dalam kerangka
perbedaan Ideologi dan persaingan untuk merebut dominasi atau hegemoni (hegemony) di dunia.
Sejak saat itu pula kontroversi mengenai senjata Nuklir ini mulai menjadi salah satu topik
utama dalam hubungan Internasional, khususnya dalam kerangka Perang Dingin antara AS
dan Uni Soviet (US) beserta sekutu-sekutu mereka dalam North Atlantic Treaty Organization
(NATO) dan Pakta Warsawa (Warsawa Pact), yang notabene adalah sesame pemebang dalam
Perang Dunia II.(Dian Wirengjurit.2002:11)
Masa Perang Dingin ditandai dengan perlombaan senjata (nuklir) secara besar-besaran
antara kedua Negara adi daya tersebut. Dengan itu juga masyarakat dunia mulai sadar akan
bahaya yang ditimbulkan dari ancaman perang nuklir juga semakin meningkat. Bersama
dengan itu juga semakin meningkatnya produksi senjata nulir dan adanya larangan pembuatan
senjata nuklir bagi Negara yang belum mengembangkan nukir.
Harapan akan dukungan Amerika Serikat semakin tinggal harapan ketika presiden
Rooseavalt meninggal dan digantikan oleh wakil presiden Truman. Tidak lama setelah berkuasa
Truman dan pemerintahannya harus berhadapan dengan pecahnya persekutuan yang dibangun
selama perang dunia ke-II, yakni persekutuan antara egara-negara Barat dan Uni Soviet. Ketika
Perang Dingin sungguh-sungguh berlangsung pemerintahan Truman merumuskan berbagai
kebijakannya berdasarkan apa yang disebut ―keamanan nasional‖ dimana Uni Soviet dipandang
sebagai ancaman militer terdekat (Baskara T Wardaya.2008:25-28)
Ketika Perang Dingin berahir pada penghujung dekade 1980-an, ditandai dengan
runtuhnya paham komunisme dan bubarnya Negara Uni Soviet. Sebagian besar masyarakat
dunia berhara datangnya babak baru dalam hubungan antar bangsa, dan dalam konteks ini
khususnya dalam upaya perlucutan senjata nuklir. Awal decade 1990-an diharapkan akan
menjadi bukan saja sebagai awal peredaan ketegangan, tetapi lebih jauh adalah pendekatan
kembali antara kedua Negara adi daya yang selama hampir 40 tahun membayangi dunia dengan
ancaman perang nuklir diantara mereka.(Dian Wirengjurit.2002:14)

2.2 Teknologi yang digunakan dalam perang Dunia II


Teknologi adalah ilmu yang diterapkan, baik ilmu modern maupun folk science.
Teknologi lebih dipengaruhi dan tergantung pada lingkungan dan tidak universal. Teknologi
sendiri pada gilirannya mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan. Ada selang waktu
antara penemuan ilmiah dan penerapannya, yang makin lama makin singkat. Juga selang antara
penemuan-penemuan baru makin singkat, dengan perkataan lain makin frekuen dan bertubi-
tubi.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dengan hasil-hasilnya yang kelihatan nyata
dan berpengaruh terhadap kebudayaan dunia, memyebabkannya sedikit demi sedikit dan
dalam hal-hal tertentu mengganti kedudukan takhayul dan agama, misalnya dalam
memecahkan pesoalan sehari-hari dan menyongsong masa depan. Ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat menggantikan pula ideologi yang dianut untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan umat manusia. Ideologi-ideologi lain dianggap hanya menghambat kemajuan dan
95
pencapaian kesejahteraan, demikian juga agama, sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik.
Tetapi kemudian ternyata, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak memadai, karena
konsep kemajuan dan kesejahteraan kuantitatif tidak memuaskan manusia. Manusia sendiri
menjadi obyek ilmu pengetahuan dan teknologi, malahan korbannya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuh dan berkembang dengan cepat, melebihi daya
serap otak manusia, sehingga ia tidak dapat memahami seluruh produk ilmu pengetahuan,
kendatipun sudah memakainya, bahkan menjadi obyeknya. Manusia terfragmentasi oleh ilmu
pengetahuan, sehingga tidak utuh lagi, demikian pula alam lingkungannya. Mula-mula dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia hendak menguasai alam dan sampai batas-batas
tertentu ia berhasil, tetapi ia lupa bahwa ia sendiri adalah bagian dari alam dan turut terkuasai
oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi otonom, membiakkan diri
sendiri dan manusia menjadi bagiannya yang mudah usang. Usangnya manusia dalam dunia
mesin menimbulkan pengangguran, menyebabkan manusia kehilangan harga diri, dan mesin
menuntut agar manusia sebagai suku cadangnya dipakai dengan efisien untuk meningkatkan
out-putnya. Pertumbuhan material dan kuantitatif menjadi ukuran keberhasilannya.
Seperti juga ilmu pengetahuan, teknologi tidak hanya berupa produk, tetapi juga lembaga
dan mekanisme kerjanya dalam masyarakat. Masyarakat yang banyak mempergunakan teknologi
harus atau akan memiliki pula sikap mental yang sesuai dengan perilaku teknologi. Sejak
manusia ada, teknologi sudah diciptakannya, bahkan teknologi dianggap ciri-ciri khas manusia.
Tiap-tiap perubahan dalam teknologi atau munculnya teknologi baru dapat menimbulkan
reaksi pada sebagian atau seluruh masyarakat. Perubahan yang cepat dapat menimbulkan reaksi
lebih besar, karena ketika belum sempat orang mengadaptasikan dirinya dengan teknologi baru
itu, yang lain sudah muncul pula atau teknologi baru belum sempat diintegrasi dalam
kebudayaannya, sudah masuk pula unsur teknologi yang lain lagi, sehingga proses adaptasi
berlangsung terus-menerus dengan cepat, dan sistem berada dalam stress yang berkepanjangan.
Pada awal Perang Dunia II, kapal selam Jerman meraih keberhasilan yang besar walaupun
kapal selam yang ada hanya berjumlah 53 unit dengan keterbatasan teknis dan logistik.
Keberhasilan ini meyakinkan Hitler untuk menyetujui program pembangunan kapal selam yang
lebih kuat. Panglima tertinggi armada kapal selam Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine)
Admiral Karl Donitz. Kenapa Jerman pada waktu meletusnya Perang Dunia II hanya memiliki
53 unit. Kesalahan tak sepenuhnya ada di Kregsmarine, karena program pembangunan
kekuatan bawah permukaan Nazi dilakukan menurut "buku putih" rencana pengembangan
armada yang mengasumsikan konflik senjata berskala besar tak akan terjadi sampai pertengahan
tahun 1940, kenyataannya pemimpin tertinggi Nazi Adolf Hitler terlalu cepat menabuh
genderang perang. Total U-Boot yang dibuat selama perang dunia kedua adalah 1.100 unit,
sekitar 16 type. Dari jumlah itu 458 unit tenggelam dalam pertempuran di Samudra Atlantik.
Korban kapal tenggelam di pihak sekutu akibat serangan U-boot di seluruh penjuru dunia
mencapai lebih dari 10 juta ton. Berdasar pengalaman pada perang dunia pertama, kapal selam
dirancang untuk penyerangan malam di atas permukaan dan masih dilengkapai dengan baterai
berkapasitas rendah menyebabkan kapal selam tidak dapat melaju dengan cukup cepat di
bawah permukaan air. U-Boot Tipe XXI adalah kapal selam pertama yang dirancang untuk
melaju lebih cepat di bawah permukaan air daripada di atas permukaan dan dengan snorkel
serta kemampuan untuk melaju dengan sunyi (Schleichfahrt), dapat menyelam lebih lama.
U-Boot mencapai masa kejayaannya antara tahun 1939-1942 dengan menenggelamkan
banyak sekali kapal sekutu sehingga angkatan laut Inggris sempat diambang kekalahan pada
tahun 1942. Baru setelah ditemukannya radar dan dipecahkannya kode Enigma oleh para
ilmuwan sekutu, U-Boot mengalami kemunduran bahkan terbalik dari pemburu bawah laut
menjadi yang diburu oleh pesawat anti kapal selam dan kapal perang sekutu. Hampir seluruh
U-Boot akhirnya berhasil dikirim ke dasar laut oleh sekutu pada akhir Perang Dunia II.

96
Senjata utama tank adalah meriamnya, yang ukurannya hanya dilampaui oleh howitzer
artileri yang besar. Biasanya ukuran kaliber tank Barat adalah 120 mm dan tank Timur 125
mm. Meriam tank bisa menembakkan peluru penetrator energi kinetik (KE) dan peluru high
explosive (HE). Beberapa tank juga bisa menembakkan rudal atau roket melalui meriamnya, yang
dapat memperjauh jarak jangkauan dan memungkinkan untuk menghancurkan target udara.
Pada umumnya tank memiliki senapan mesin yang sejajar (coaxial) dengan meriam utama.
Senapan mesin ini umumnya berkaliber kecil antara 7,62 mm sampai 12,7 mm untuk
digunakan menghadapi target infanteri, tetapi ada beberapa tank Perancis yang menggunakan
senjata coaxial kaliber besar 20 mm seperti tank AMX-30, yang bisa digunakan untuk
menghancurkan kendaraan lapis baja ringan. Selain meriam utama dan senjata sekunder, tank
juga biasa dilengkapi dengan senapan mesin anti pesawat udara yang berada di atap tank.
Dahulu, meriam tank dibidik menggunakan mata saja sehingga kurang akurat, apalagi
bila tank sedang berjalan ketika meriam akan ditembakkan. Sekarang tank modern memiliki
banyak peralatan canggih untuk membantu meningkatkan akurasi. Giroskop digunakan untuk
menstabilkan meriam utama; pengukur laser digunakan untuk menghitung jarak ke target;
komputer digunakan untuk mengkalkulasikan ketinggian dan sudut tembak, dengan
memperhitungkan kecepatan angin, suhu udara, dan faktor-faktor lainnya.
Hampir semua tank tempur utama memiliki pelontar granat asap, yang dengan cepat bisa
menyebarkan sebuah selimut asap yang akan melindungi tank bila sedang mundur atau
disergap. Selimut asap ini tidak dipakai secara ofensif, karena asap juga akan menutupi
penglihatan para penyerang, dan asap ini dapat memberitahukan kepada musuh bahwa
serangan akan segera dilakukan. Tetapi pada beberapa tank seperti tank Perancis Leclerc,
pelontar granat asap ini juga bisa digunakan untuk menembakkan gas air mata dan granat anti
personel.
Dua bersaudara Walter dan Reimar Horten adalah para pionir dalam pembuatan pesawat
bersayap tanpa ekor, dan telah membangun secara berturut-turut pesawat-pesawat 'layar' tanpa
mesin berbentuk indah dengan performa menakjubkan pada tahun 1936 s/d 1940, yang
diikuti oleh sebuah contoh dengan dilengkapi dua mesin pendorong. Pengalaman mereka
dalam membuat pesawat bersayap besar yang dapat terbang adalah sesuatu yang ajaib pada masa
itu, dan merupakan satu-satunya di dunia.
Pada tahun 1943 Walter Horten menyatakan ketertarikannya untuk membangun sebuah
pesawat berkecepatan tinggi yang dibuat dari kayu. Laporan yang dikepalai Profesor Lippisch
makin meyakinkan Walter bahwa bahkan pesawat dari kayu dapat membawa mesin jet atau
roket dan kemudian terbang. Pada tahun 1943 dia mengajukan gagasannya kepada Panglima
Luftwaffe Reichsmarschall Hermann Göring, dan tanpa banyak cingcong proyek tersebut
disetujui. Rancangannya merupakan campuran dari berbagai tipe pesawat terdahulu, Mesin
yang digunakan adalah BMW 003 dan bukannya Jumo 004 seperti yang direncanakan semula.
Roda depannya yang berukuran besar merupakan contekan dari roda ekor pesawat Heinkel He
177, sedangkan peralatan pendarat utamanya "dipinjam" dari Messerschmitt Bf 109 G.
Pada sekitar pertengahan abad 20, Hitler dengan nazi-nya telah membawa Eropa masuk
ke dalam teror yang mencapai puncak dengan pecahnya perang dunia ke II (1939-1945). Pada
masa itu, Hitler berusaha dengan keras untuk menguasai seluruh Eropa dan dunia dengan cara
apapun, mulai dari mistik hingga teknologi. Dan dari sinilah muncul legenda-legenda luar biasa
mengenai nazi, salah satunya adalah legenda bahwa nazi dengan suatu cara berhasil
membangun pesawat berbentuk piringan dengan kemampuan luar biasa yang sering disebut
dengan ufo nazi.
Jika kita berbicara mengenai ufo nazi, maka yang dimaksud "ufo" disini adalah pesawat
berbentuk piringan. Kita tidak sedang berbicara mengenai pesawat alien. Dalam catatan awal
ufo nazi. Perang dunia II adalah perang senjata rahasia. Pada masa ini, senjata-senjata dashyat
berhasil diciptakan. Mulai dari mesin pemecah kode hingga bom atom. Dan sesudah
97
berakhirnya perang itu, beredar rumor bahwa nazi memiliki senjata rahasia berupa pesawat
berbentuk piringan dengan kemampuan anti gravitasi dan mampu terbang melebihi kecepatan
suara.
Rumor ini sepertinya diteguhkan oleh banyak saksi dan laporan. Belakangan disebut juga
bahwa nazi memang memiliki dua jenis pesawat berbentuk piringan yang paling terkenal, yaitu
seri Haunebu dan V-7. Namun perlu saya tegaskan sekali lagi bahwa sebagian peneliti masih
meragukan bahwa nazi telah berhasil mencapai teknologi ini. Pada awal tahun 1950, Giuseppe
Beluzzo, seorang ilmuwan Italia dan mantan menteri era Mussolini menulis mengenai ufo nazi
di sebuah artikel di surat kabar Italia "Il Giornale d'Italia". Ia menulis bahwa sesungguhnya
Jerman telah mempelajari desain pesawat berbentuk piringan sejak tahun 1942. Pada bulan
yang sama dengan penerbitan artikel itu, seorang insinyur Jerman bernama Rudolf Schriever
memberikan pengakuan kepada majalah Der Spiegel bahwa ia telah mendesain pesawat
berbentuk lingkaran dengan diameter 15 meter.
Kisah Schriever ini kemudian dituangkan dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang
penulis bernama Rudolf Lusar. Pada tahun 1950an, Rudolf Lusar menulis sebuah buku
berjudul "German secret weapons of world war II". Lusar adalah seorang mayor di militer
Jerman unit teknis selama perang dunia II. Dalam bukunya tersebut, Lusar menceritakan
banyak hal mengenai senjata rahasia nazi. Namun yang paling menarik perhatian adalah bab
yang berjudul "Wonder Weapons".
Menurut Lusar, desainer pesawat Jerman bernama Rudolf Schriever bersama rekan-
rekannya, Habermohl, Mierth dan Bellanzo, sedang mengerjakan beberapa pesawat berbentuk
piringan selama masa perang dunia II. Salah satu fasilitas produksinya adalah pabrik yang
terdapat di dekat Breslau, Polandia. Mierth berhasil membuat sebuah prototype pesawat
berbentuk piringan dengan diameter 137 meter dengan punuk di atasnya yang berfungsi
sebagai kokpit. Pesawat ini disebut menggunakan "tenaga mesin jet yang disesuaikan". Menurut
Lusar lagi, pesawat itu akhirnya hancur ketika pabrik itu diledakkan sendiri oleh pasukan
Jerman untuk mencegahnya jatuh ke tangan Sovyet tahun 1945.
Di lokasi pabrik kedua di luar kota Praha, Ceko, Kelompok lain yang dipimpin oleh
Schriever dan Habermohl juga mengerjakan pesawat berbentuk piringan yang lain. Diagram
yang dibuat oleh Lusar menunjukkan pesawat tersebut memiliki bentuk piringan dengan kokpit
berbentuk telur. Pesawat itu juga dilengkapi dengan bilah baling-baling untuk mengangkatnya
dari tanah.
Pesawat ini konon diujicobakan pada tahun 1945 dan mampu mencapai ketinggian 12
kilometer hanya dalam tempo 3 menit. Disebut juga bahwa pesawat itu bahkan bisa terbang
mencapai kecepatan maksimal hingga 2.000 km/jam, yang artinya lebih cepat dari kecepatan
suara. Klaim ini tentu saja sangat mengejutkan mengingat catatan resmi pesawat pertama yang
melampaui kecepatan suara adalah pesawat buatan Amerika yang memecahkan rekor itu tahun
1947.

2.3 Dampak Perkembangan Teknologi Perang Setelah Perang Dunia II


Perang Dunia II merupakan perang terbesar dalam sejarah umat manusia. Melibatkan
banyak negara dan membawa korban yang tidak sedikit. Medan perang digelar tidak hanya di
Eropa tetapi juga di Asia, Afrika dan Pasifik. Perang yang dipicu oleh semangat nasionalisme
yang sempit dan ketidakpuasan atas hasil perundingan yang mengakhiri Perang Dunia I,
terutama oleh perjanjian tentang hasil rampasan perang. Negara Italia, Jerman dan Jepang
berhadapan dengan kekuatan sekutu Inggris, Perancis, Rusia. Amerika Serikat juga terlibat
dalam perang di Eropa dan Asia-Pasifik.
Perang Dunia II memang menimbulkan luka yang teramat dalam bagi seluruh umat
manusia. Banyak keluarga yang kehilangan sanak saudaranya, banyak tentara yang mengalami
trauma yang berkepanjangan. Semua sumber daya negara habis digunakan untuk kepentingan
98
perang. Apakah perang ini hanya menimbulkan luka dan tidak membawa manfaat sama sekali.
Kalau kita amati banyak manfaat yang didapat terutama untuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Persaingan hidup dan mati setiap negara yang terlibat mengharuskan memanfaatkan
semua sumber daya untuk memenangkan perang. Terbukti sudah bahwa teknologi maju yang
dapat mengakhiri Perang Dunia II yaitu dengan dibuatnya bom atom (nuklir) yang dijatuhkan
di Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Dari sini terlihat bahwa Perang Dunia II membawa dampak
positip terhadap revolusi pemikiran dan penemuan teknologi.
Dampak yang sangat terasa yaitu pada teknologi persenjataan untuk perang. Kalau pada
perang dunia I masih digunakan senjata manual, tetapi pada perang dunia II sudah digunakan
senjata otomatis dan semiotomatis. Penggunaan pesawat terbang dan kapal perang sebagai
senjata andalan juga menunjukan bahwa perkembangan ilmu tentang pesawat dan perkapalan
sangat cepat. Ilmu tentang roket peluncur juga mengalami pertumbuhan yang sangat cepat
pula. Setelah perang selesai perkembangan teknologi perang dapat diaplikasikan untuk
kepentingan sipil demi kesejahteraan umat manusia. Dibuatnya pesawat yang mampu
mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan dapat menempuh jarak yang jauh serta
kapal-kapal modern yang dapat mengarungi lautan dengan daya jelajah tinggi dan mampu
mengangkut beban yang berat,merupakan salah satu manfaat yang dapat diperoleh setelah
perang. Alat angkutan darat dengan kemampuan besar juga diproduksi untuk mengangkut
barang dan manusia, sehingga transportasi bisa diselenggarakan dengan aman, murah dan
nyaman. Analisis reaksi yang terjadi bila sebuah nukleon yang bergerak atau inti menumbuk
inti lain yang diam bisa disederhanakan dengan memakai sistem koordinat yang bergerak
dengan pusat massa partikel-partikel yang bertumbukan.
Teknologi roket yang pada awalnya sebagai alat untuk meluncurkan peluru kendali lintas
negara atau lintas benua merupakan cikal bakal proyek luar angkasa. Proyek angkasa luar
dipercepat dengan sudah ditemukannya roket, sehingga dapat meluncurkan modul ruang
angkasa (pesawat ulang alik dan satelit) sampai mencapai orbit bumi. Lebih dari itu teknologi
roket juga mengilhami dibuatnya mesin jet, sehingga dapat diciptakannya kendaraan yang
mempunyai kecepatan melebihi kecepatan suara.
Ilmu kedokteran yang digunakan untuk perang juga mengalami perkembangan sangat
cepat. Penemuan obat dan prosedur medis modern telah diterapkan dalam Perang Dunia II,
karena banyaknya korban yang berjatuhan dikedua belah pihak yang bertikai. Ilmu tentang
kejiwaan manusia digunakan untuk membuat seorang prajurit tidak mengenal takut dan lelah
demi bangsa dan negara. Teknik rekayasa genetika digunakan untuk membuat seorang prajurit
lebih hebat dan kuat di medan perang.
Penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran terus menunjukkan penuingkatan dari
waktu ke waktu sejak tahun 1950. Dalam bidang kedokteran, pemanfaatan teknik nuklir ini
meliputi tindakan-tindakan radio-diagnostik, radio-terapi dan kedokteran nuklir. Perbedaan
dari ketiga jenis kegiatan tersebut adalah terletak pada sumber radiasi yang digunakannya.
Adadua jenis sumber radiasi, yaitu sumber terbungkus dan sumber terbuka.
Kedokteran nuklir merupakan suatu kegiatan yang relatif baru, yang perkembangannya
akhir-akhir ini semakin pesat setelah terbukti, teknik ini ternyata mampu mengungkapkan ciri-
ciri berbagai jenis penyakit. Dengan kedokteran nuklir dimungkinkan pemeriksaan
medikdilakukansecara in-vintro (dalam sel tubuh hidup) di klinik maupun secarain-vivo (dalam
gelas percobaan) di laboratorium. Hampir seluruh organ dalam tubuh dapat didiagnosis dengan
teknik nuklir kedokteran, seperti pemeriksaan otak, limpa, hati, jantung, ginjal, tulang, darah,
pembuluh darah, paru-paru, saluran pencernaan, kelenjar gondok dan lain-lain (Akhadi,
2003:152-154).
Banyak reaksi nuklir sebenarnya berkaitan dengan dua langkah terpisah. Pertama
partikel datang menumbuk inti target dan keduanya bergabung untuk membentuk inti baru
99
yang disebut inti majemuk. Inti majemuk tidak memiliki ―ingatan‖ bagaimana terbentuknya,
karena nukleonnya tercampur tidak bergantung pada asalnya dan energi yang membawanya
menjadi keadaan tersebut oleh partikel-datang yang kemudian dibagi-bagi lagi diantara nukleon-
nukleon tersebut.
Master piece perkembangan teknologi pada Perang Dunia II yaitu ditemukannya
cara pembuatan bom atom. Radiasi neutron terjadi dari reaksi inti suatu atom atau unsur yang
meluruh. Radiasi neutron dari suatu atom atau unsur secara langsung sebetulnya sulit terjadi,
kecuali bersamaan timbulnya dengan reaksi inti pada suatu atom yang mengalami peluruhan.
Hasil peluruhan ini inti atomnya masih dalam keadaan tereksitasi dengan tingkat energi yang
tinggi, sekitar 8 MeV(Wardhana,2007:49).
Teknologi nuklir mengalami perkembangan yang sangat cepat. Fusi yang terjadi antara
uranium dan plutonium dalam suatu reaktor ternyata menimbulkan energi yang sangat luar
biasa. Setelah perang berakhir teknologi nuklir dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, misalnya untuk menggerakan turbin bagi PLTN,
menggerakkan mesin kapal terutama kapal selam, serta bahan bakar untuk pesawat ruang
angkasa penjelajah alam semesta. Walaupun revolusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi banyak
diilhami selama terjadinya perang dengan alasan apapun karena menimbulkan kerugian yang
sangat besar.

3.1 Kesimpulan
Teknologi sangatlah penting dalam kehidupan manusia, begitu juga dalam kaitanya
dengan perang. Teknologi lama-kelamaan menjadi senjata paling mematikan dan menentukan.
Pada jaman sekarang peperangan menjadi sangat tergantung kepada teknologi. Ada angapan
siapapun yang memiliki teknologi akan memenangkan peperangan apapun yang dia lakukan.
Sebagai contohnya Amerika hanya dengan mengunakan pasukan dalam jumlah kecil 4-6 orang
namun sudah dapat menjatuhkan lawan yang berjumlah lebih banyak. Berbeda dengan negara
dengan teknologi yang kurang maka dibutuhkan jumlah tentara yang lebih bannyak.
Umumnya dalam peperangan yang paling krusial adalah bagaimana kemampuan suatu
negara dalam menguasai lautan. Hingan muncul angapan siapa yang menguasai lautan
akamenguasai peperangan. Namun penguasaan lautan harus didukung dengan teknologi yang
harus memadahi. Penguasa lautan dan juga militer terbesar saat ini adalah Amerika mereka
memiliki teknologi yang sangat tinggi mereka adalah pemilik kapal induk terbesar di dunia.
Pentingnya teknologi dapat pula dilihat dari sini walaupun biaya yang sangat besar dibutuhkan
untuk pembangunan serta untuk biaya operasi tetapi Amerika guna mempertahankan
superioritas tetap mempertahankan kapal-kapalnya walaupun sekarang termasu masa damai
dunia.
Namun dalam perkembangan teknologi ini peran manusia belum tergantikan,
walaupaun mulai banyak teknologi yang bertujuan agar semua dikendalikan oleh mesin.
Banyak cerita fiksi yang mengarah kesana serta banyak pula ilmuan yang meneliti kearah sana.
Namun sampai sekarang belum dapat direalisasikan secara sempurna. Manusia masih menjadi
teknologi paling sempurna yang perna ada. Pada dasarnya manusia memiliki sifat dasar sebagai
petarung. Karya tuhan yang satu ini adalah mesin perang yang paling sempurna, dan karena itu
banyak negara walaupun sudah memiliki teknologi yang sempurna mereka tetap membentuk
pasukan khusus yang walaupun memiliki teknologi yang sama namun memiliki hasil dan
kualitas yang jauh berbeda. Jadi lambat-laun perang semakin lama semakin tergantung
terhadap teknologi yang digunakan. Jika suatu kelompok yang berperang berhadapan namun
memiliki kekuatan yang sama, maka hasil dari perang itu ditenrukan oleh teknologi yang
mereka gunakan.

100
DAFTAR RUJUKAN
Akhadi, Mukhlis. 2003. Pengantar Teknologi Nuklir. Jakarta: PT Rineke Cipta
Arya Wardhana, Wisnu. 2007. Teknologi Nuklir Proteksi Radiasi dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Beiser, Arthur. 1982. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi 4. Jakarta: Erlangga
Blackburn, O John. 1988. Menyonsong Kemakmuran Tanpa Energy Nuklir dan Batubara.
Jakarta: Yayasan Obor
May Rusdi, T. 2002. Studi Strategis Dalam Transformasi System Internasional Pasca Perang
dingin. Bandung: PT Refika Aditama
Mustofa, Agus. 2006. Indonesia Butuh Nuklir. Surabaya: PADMA Press
Wardaya, T Baskara. 2008. Konflik Perang Dingin. Yogyakarta: Percetakan Galang Press
Wiharyanto, Kardiyat. 1997. Sejarah Indonesia dan dunia 2. Yogyakarta: Kanisius
Wirengjurit, Dian. 2002. Kawasan Damai dan Bebas Senjata (Pengertian, Sejarah, dan
Perkembangannya). Bandung: PT Alumni
Internet
http://id.wikipeda.org/wiki/U-Boot diakses pada tanggal 25 Februari 2012.
http://id.wikipeda.org/wiki/Tank diakses pada tanggal 25 Februari 2012.
http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/12/ufo-nazi-senjata-rahasia-jerman-pada.html
diakses pada tanggal 25 Februari 2012.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERANG DI DUNIA


Zakiyatul Rizki Maulida, Yan Helda Pratama
A. Latar Belakang
Pada masa prasejarah merupakan tempat yang teramat luas yang dihuni oleh koloni-
koloni manusia yang hidup terpencar dan menggantungkan kehidupannya pada pola berburu
dan meramu.Dengan pola kehidupan berburu, manusia membutuhkan alat yang bisa
digunakan untuk menangkap dan membunuh binatang buruan.Persoalannya yaitu pada
mulanya binatang buruan bukanlah patung yang hanya diam ketika didekati. Binatang
memiliki insting, mereka bisa mencium bahaya yang tengah mengancam dan mempertahankan
diri dengan cara berlari, bersembunyi, atau kembali menyerang. Satu-satunya cara yang bisa
dilakukan manusia adalah membunuh dari jarak yang cukup jauh, dari tempat
persembunyiannya yang tidak terdeteksi oleh binatang. Hal ini sama dengan menciptakan
senjata yang mematikan, namun dapat digunakan dari tempat yang cukup jauh. namun senjata
tersebut dapat berubah sesuai perkembangan dan pengaruh ancaman baik ancaman kecil atau
ancaman besar-besaran (Soejono, 2010: 228).
Berdasarkan sejarah perang dan pengalaman perjuangan bangsa, bentuk pemaksaan
kehendak Negara lain terhadap Negara yang dilawan dilaksanakan melalui pengerahan
kekuatan militer atau inversi secara fisik, Intervensi tersebut pada awalnya dilakukan melalui
lautan, udara dan dilanjutkan ke daratan. Selama berkembangnya waktu, dalam
mempertahnkan kedaulatan Negara perlu dilakukan dengan perang rakyat yang dikenal dengan
sishankamrata.Hal yang harus diutamakan yaitu dengan mempertahankan dan
mengembangkan sistem teknologi pertahanan suatu Negara yang harus mampu menangkal
ancaman yang mungkin terjadi.
Berdasarkan kali ini, ditunjukkan bahwa ancaman di masa depan sudah tidak lagi
dilaksanakan dengan cara mengerahkan pasukan secara besar-besaran. Namun pada kali ini,
trend ancaman sudah mengalami perubahan, menguasai suatu Negara sudah tidak harus
dilakukan dengan intervensi fisik secara besar-besaran.Dan perkembangan teknologi ini juga

101
semakin berkembang dari yang lampau sampai modern sesuai dengan perkembangan zaman
dan kecanggihan alat untuk mempertahankan diri atau mempertahankan suatu negara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan teknologi perang?
2. Apa Macam-macam perkembangan teknologi perang?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui latar belakang terciptanya perkembangan teknologi perang.
2. Untuk mengetahui macam-macamteknologi perang.

A. Perkembangan Teknologi Perang


Pada masa-masa primitif yang masih sangat sederhana, manusia belum memiliki
pengetahuan mengenai tenik-teknik metalurgi. Satu-satunya teknologi yang mereka kenal
adalah tenik pembuatan api. Namun, manusia juga melakukan modofikasi yang lebih maju
sehingga senjata yang primitif menjadi sebuah senjata yang mematikan pada zamannya.
Pada sekitar 250.000 tahun yang lalu manusia mulai menemukan teknik baru untuk
meningkatkan daya hancur dan ketahanan dari senjata yang ditemukannya ini.Untuk masa
awal ini manusia menggunakan teknik pembakaran. Contonya yaitu tombak, dengan cara
membakar bagian terluar dari batang tongkat, mereka bisa mendapatkan dua hal. Pertama,
dengan menggosok bagian yang hangus, maka mereka akan mendapatkan tongkat dengan
ujung yang lancip. Kedua, dengan melakukan proses pembakaran ini, mereka bisa
mendapatkan sebuah tongkat yang lebih keras dan ketimbang kayu aslinya. Alhasil mereka
membuat sebuah senjata yang mematikan mereka hanya perlu mencari kayu yang cukup
panjang, membakar kulit luarnya, menyerutnya, dan membunuh binatang buruan atau melukai
musuh.
Ketika pertama kali mengenal pertempuran.Teknik militer yang digunakan manusia
masih sangat sederhana.Namun pengetahuan manusia terus berkembang.Pertama, manusia
menciptakan pola formasi pasukan. Sebuah pasukan ditata dalam baris sedemikian rupa
sehingga semakin efektif.Dalam hal ini, formasi awal yang paling terkenal adalah phalanx.
Setelah berhasil menciptakan inovasi lagi dengan membagi prajurit kedalam beberapa
satuan.Prajurit berkaki datau infantry, prajurit kavaleri atau prajurit berkuda, dan kemudian
barisan artileri.
Pada tahun 3500 S.M orang-orang Timur Tengah mulai menemukan teknik
percampuran timah dan tembaga. Campuran kedua logam ini menghasilkan zat yang bisa
dibentuk menjadi beragam wujud, namun juga kuat dan keras.Percampuran inilah yang
kemudian disebut sebagai perunggu dan manjadi bahan utama dari pembuatan peranti
logam.Maka dengan kemajuan teknologi yang semakin maju, manusia dapat menciptakan
persenjataan yang awalnya dari kayu kemudian beralih persenjataan yang terbuat dari
logam.Persenjataan dari logam tersebut juga dapat dimodifikasikan untuk menemukan inovasi
seperti pembuatan kapal selam sebelum terjadinya perang dunia pertama.Dan sampai saat ini
senjata atau perkembangan teknologi semakin berkembang dengan adanya hasil pemikiran
manusia sesuai perkembangan zaman dan sesuai dengan kegunaannya untuk mempertahankan
wilayah atau Negara dari serangan musuh-musuh.

B. Macam-macam Perkembangan Teknologi Perang


1. Tombak
Merupakan senjata sederhana yang dimodifikasi dari tongkat kayu atau bambu. Alat ini
juga mencerminkan penghidupan berburu (Poesponegoro, M.D & Notosusanto, N, 2010:225).
Kemudian senjata dimodifikasi oleh bangsa Roma yang berasal dari tombak yaitu Pila, dalam

102
pertempuran, pasukan Roma membawa dua jenis pila. Pila ringan dan pila berat. Pila ringan
dilontarkan terlebih dahulu kearah musuh setelah itu barulah pila berat.
2. Panah
Penggunaan busur dan anak panah terjadi pada saat pertempuran Crecy ketika Raja
Edward III dari Inggris melakukan invansi ke wilayah perancis.Busur merupakan senjata kaum
nomaden di Asia.Dengan senjata ini, suku Scythian, Hun, Mongol, Turki, dan suku-suku
nomaden Asia lainnya menghabisi infantri dan kavaleri musuh mulai dari Cina hingga ke Gaul.
Senjata ini merupakan senjata pembunuh paling efektif dan popular sebelum ditemukannya
miseu dan pistol (Thomas & Ibrahim, 2010 : 10).
3. Kuda dan kereta kuda
Kuda merupakan kendaraan pertama yang digunakan dalam peperangan.Pada abad ke
11 atau 12, para penunggang kuda dari Mongolia mengamuk dan menebarkan ke hampir
seluruh penjuru dunia.Pasukan berkuda kemudian disebut sebagai pasukan kavaleri yang
merupakan jenis pasukan nomor dua setelah pasukan infanteri sekaligus merupakan elemen
paling dinamis dalam sebuah kesatuan tentara. Sedangkan kereta kuda merupakan kereta
yang pertama kali digunakan sekitar tahun 3000 S.M. kereta perang purba terdiri dari
sebuah gerobak tempat penumpang yang beroda ganda dan ditarik oleh lembu atau kuda
yang ditunggangi oleh seorang prajurit pembawah panah atau tombak dan seorang
pengemudi yang bertugas mengendalikan laju kereta (Thomas & Ibrahim, 2010 : 16).
4. Pedang
Pedang merupakan salah satu senjata awal yang diciptakan manusia ketika memasuki
zaman logam.Pada tahun 3500 S.M orang-orang Timur-Tengah mulai menemukan teknik
percampuran tembaga dan timah.Campuran logam ini menghasilkan zat yangtidak bisa
dibentuk menjadi beragam wujud, namun juga kuat dan keras.Campuran ini yang kemudian
disebut sebagai perunggu dan menjadi bahan utama dari pembuatan peranti logam.Pedang
generasi awal yang dibuat manusia yaitu berasal dari perunggu yangpanjang ujungnya lancip
yang memiliki kedua sisi tajam.Pedang juga sangat berarti bagi para pemanah berkuda dari
Asia.Pada abad pertengahan, pedang merupakan senjata yang sangat dibutuhkan oleh para
Ksatria seperti halnya dibutuhkan oleh Musashi dan para pesamurai pengikutnya di
Jepang.Pedang juga menjadi simbol kegagahan dan keberanian yang dicantumkan dalam
banyak lencana dan bendera. Pedang juga menjadi hiasan dalam seragam militer pada saat
ini meski tidak lagi digunakan sebagai senjata (Thomas & Ibrahim, 2010 : 25).
5. Baju Zirah dan Perisai
Ketika pengolahan logam mengalami kemajuan, bentuk dan variasi peranti perang dari
logam pun turut mengalami kemajuan.Pada abad ke-14, manusia mampu membuat
lempengan-lempengan lebar dari baja yang berfungsi sebagai pelindung tubuh yang berfungsi
sebagai alat untuk meminimalisir daya hancur senjata musuh ketika mengenai tubuh kita
atau memperkecil resiko kematian.Fungsi pokok perlengkapan ini adalah mengefektifkan
serangan ke pihak musuh. Prajurit yang berpelindung tubuh lengkap akan memiliki
kepercayaan diri lebih tinggi ketimbang prajurit tak berpelindung tubuh sehingga moral
bertempur mereka menjadi lebih tinggi. Disamping itu, prajurit yang mengenakan pelindung
tubuh lebih sukar untuk dilumpuhkan ketimbang tidak memakai pelindung (Thomas &
Ibrahim, 2010 : 30).
6. Artileri
Artileri digunakan sejak abad pertengahan namun pada abad ke-13 mengalami
pergeseran makna yang berasal dari nama artellier (menata) menjadi ―konstruksi alat perang‖.
Dengan artileri, manusia dapat menciptakan efek kehancuran benteng yang kokoh dan
berdinding tebal, manusia bisa mengandalkan daya gempur artileri.Selain itu, artileri juga
mempertinggi moral tempur prajurit sekaligus memperciut nyali musuh.Artileri mekanis
sangat bermanfaat jika digunakan dalam pengepungan. Artileri mekanis diperuntuhkan
103
untuk melewati dinding batu yang rapuh atau membidikkan melewati dinding benteng
untuk menghancurkan perumahan dan bangunan-bangunan lain didalam benteng (Thomas
& Ibrahim, 2010 : 41).
7. Kapal Perang Tradisional
Sepanjang sejarah, kapal perang pertama yang dibuat manusia dinamakan galley, Galley
dibuat pada 3000 S.M oleh bangsa Punisia dan Yunani Kuno.Galley adalah kapal layar yang
dilengkapi dengan kayu besar di kedua sisinya. Dua kayu ini berfungsi untuk melakukan
maneuver atau digunakan sebagai tenaga cadangan ketika tiupan angina cukup kuat. Peran
tenaga kayu ini sangat penting, terutama dalam pertempuran. Dimasa-masa kuno galley
biasanya dipasangi alat pelantak dari perunggu yang berfungsi untuk menghancurkan
dinding kapal musuh. Dan pada saat meriam ditemukan, para pelaut menggantinya dengan
alat pelantak tersebut dengan meriam (Thomas & Ibrahim, 2010 : 49).
8. Kapal Layar Tempur
Kapal layar digunakan umat manusia pada masa lalu.Di Eropa terdapat kapal layar yang
disebut roundship namun di Arab, muncul sebuah varian kapal layar yang bernama dhow.
Pada awalnya, galley tidak dapat diandalkan dalam pertempuran laut, karena persoalan
utamanya yaitu galley tidak dapat berlayar terlalu jauh dari pantai sehingga ekspedisi militer
jarak jauh manusia membutuhkan alat transportasi lain selain kapal galley yang murni
bertenaga manusia. Dan untuk mengatasi kekurangan ini manusia berpaling pada tiupan
angin.Kapal layar tempur ini muncul pada abad ke-16 hinggal ke-18 yang disebut dengan
galleon yang merupakan alat perang baru yang lazim digunakan oleh Negara-negara
Eropa.Galleon merupakan sebuah perkembangan besar.Galleon dapat mengarungi lautan
selama berbulan-bulan daripada menggunakan kapal layar kuno atau galley. Galleon dapat
membawa lebih banyak meriam yang memiliki daya hancur lebih besar (Thomas & Ibrahim,
2010 : 51).
9. Kapal Uap
Mesin uap mampu mengubah metode pelayaran dan juga pertempuran laut dengan cara
radikal. Pada abad ke-18 ditemukan mesin uap yang bergerak secara cepat dan mengubah
kehidupan manusia secara radikal. Kapal uap generasi awal bekerja dengan cara memenuhi
silindernya dengan uap, kemajuan berikutnya, dalam pengembangan kapal uap adalah
penambahan lapisan baja. Setelah penambahan baja pelindung, kemajuan besar lainnya
adalah mesin turbin menggunakan sebuah roda besar pemutar yang bisa memperbanyak
jumlah uap dengan cepat. Mesin-mesin ini mendorong terciptanya torpedo berkecepatan
tinggi yang mengancam supremasi kapal perang pada akhir abad ke-19 dan awal abad-20
(Thomas & Ibrahim, 2010 : 54).
10. Kapal Lapis Baja
Kapal lapis baja merupakan perkembangan selanjutnya dari kapal perang lain. Kapal
berlapis baja modern lahir di Amerika pada masa perang sipil sekitar tahun 1592. Kapal ini
hanya dapat digunakan untuk menembus blockade kapal-kapal pihak Union (Thomas &
Ibrahim, 2010 : 57).
11. Kapal Induk
Dengan ditemukannya artileri dan mesin uap, terjadi perubahan drastic pada medan
pertempuan laut. Mesin uap menjadikan para pelaut dapat bertahan berbulan-bulan dilaut
tanpa perlu menyesuaikan diri dengan kondisi alam dan tiupan angin.Dengan demikian,
halangan terbesar yang membatasi ruang gerak manusia di lautan telah teratasi, sementara
itu, mesin uap juga memungkinkan pembuatan kapal dengan ukuran yang lebih besar
sehingga dapat memuat lebih banyak personil dan terutama lebih banyak artileri.Dengan
artileri-artileri tersebut, daya hancur kapal-kapal laut menjadi menakutkan sehingga
pertempuran laut pun menjadi lebih dahsyat. Kemudian manusia terus melakukan beragam
eksperimen sehingga kapal perang menjadi kekuatan super yang tak tertandingi yang juga
104
memiliki daya angkut yang besar yang bisa memuat pesawat untuk pengeboman pada
wilayah musuh dan sekaligus membuat perrtempuran laut menjadi semakin mengerikan
dengan melibatkan kekuatan udara dan laut dalam sekali perang (Thomas & Ibrahim, 2010 :
61).
12. Kapal Selam
Kapal selam pertama diciptakan oleh Alexander Agung pada abad ke-19.Pada masa itu,
Alexander menggunakan semacam bola besi yang salah satu dindingnya dilengkapi dengan
kaca untuk menyelidiki kehidupan dibawah laut.Meski merupakan sebuah terobosan besar,
namun alat ini masih memiliki satu kekurangan besar, yaitu tidak dapat bergerak sehingga
tidak dapat digolongkan sebagai sebuah kapal.Namun seiring dengan waktu, kapal selam
berkembang.Kapal tersebut digerakkan oleh motor elektrik.Dan system ini digunakan oleh
seluruh kapal selam modern hingga ditemukannya tenaga nuklir.Dan pada perang dunia I,
kapal selam juga berubah menjadi senjata yang menakutkan. Dan kapal selam ini mampu
membawa beragam torpedo dan memiliki jarak tembak tiga kali dari torpedo terbaik dari
masa perang dunia II yang didesain dengan menggunakan nuklir (Thomas & Ibrahim, 2010
: 66).
13. Bubuk Mesiu
Pada abad ke-13 Bubuk Mesiu telah dikenal di Barat.Bubuk mesiu atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan black powder merupakan campuran dari sulfur, zat arang, dan
potansium nitrat.Campuran ini memiliki sifat mudah terbakar dan mampu menghasilkan
gas yang sangat banyak sehingga sering digunakan sebagai pendorong dalam senjata atau
sebagai bahan pembuat petasan.Pada akhir perang dunia, banyak dikembangkan peledak
berdaya ledak tinggi. Zat-zat ini memang tidak pernah digunakan sebagai pendorong peluru
bubuk mesiu tanpa asap yang sering digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu (Thomas &
Ibrahim, 2010 : 73).
14. Senjata Api
Teknik menggunakan api dalam penyerangan dapat direncanakan dan dipersiapkan
kegunaannya dengan kewaspadaan, serangan menggunakan api memerlukan berbagai
material dan peralatan lain. Api dapat ditempakkan dengan menggunakan busur dll, namun
dengan perkembangannya, didesain dengan menggunakan senjata laras panjang (Feng, T.T, -
:73). Senjata api merupakan senjata yang jauh lebih mematikan ketimbang panah atau
pedang. Kemampuan senjata ini tidak dapat ditandingi oleh segala macam jenis busur
ataupun tombak. Senjata ini merupakan senjata yang tidak dapat digantikan oleh senjata
lainnya dalam pertarungan jarak dekat, senjata ini merupakan puncak temuan manusia
dalam bidang senjata personil (Thomas & Ibrahim, 2010 : 80).Pada abad ke-19 kemajuan
berkembang dengan cepat lagi dengan ditemukannya senapan Gatling, yaitu senapan yang
memiliki kecepatan paling tinggi pada saat itu. Senapan ini merupakan senapan multi laras
yang memiliki enam laras dengan sejumlah sabuk peluru.
15. Meriam
Meriam muncul dalam kebudayaan mulai dari Cina, Islam hingga Eropa. Meriam
digunakan untuk menyebut segala macam jenis senjata api yang dapat menembakkan
peluru seberat 19 kg. senjata ini lebih tepat digunakan untuk melontarkan bola-bola api ke
target yang mudah terbakar. Pada generasi pertama, meriam digunakan sebagai kilatan atau
getaran suara yang dapat menakut-nakuti kuda dan para prajurit. Namun meriam primitif
berukuran kecil masih kalah dengan sebuah busur atau busur silang. Namun pada perang
dunia I, perkembangan meriam mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari ukuran dan
daya hancur, meriam-meriam perang dunia I sangat jauh dibandingkan dengan meriam-
meriam generasi awal (Thomas & Ibrahim, 2010 : 89). Meriam di rekonstruksi dengan
mengikat beberapa lonjoran besi menjadi sastu (bundled) sehingga berbentuk suatu tabung.
Kemudian teknologi konstruksi meriam tersebut semakin berkembang dan menjadi
105
semakin canggih dengan besi cor, sehingga dapat menghasilkan suatu tabung meriam
yangsepenuhnya utuh.Meriam lebih praktis, memiliki jangkauan tembak yan glebih panjang
dan akurasi bidik yang lebih baik (Besari, 2007:55).
16. Granat
Granat berasal dari bahasa Prancis yaitu ― pomegranate‖ adalah senjata anti personel
yang berisi bubuk mesiu biasa atau TNT dan meledak setelah dilemparkan. Seorang prajurit
hanya perlu melepaskan pengunci dan melemparkannya pada sasaran dan melihat
kehancuran yang diderita oleh musuhnya. Granat tangan ini mulai digunakan di berbagai
front pertempuran pada masa perang Rusia-Jepang dan pada masa perang sipil Amerika.
Namun, pada Perang Dunia I granat kembali marak digunakan, banyaknya parit dan luang-
lubang perlindungan menjadikan granat semakin dilirik sebagai senjata yang efektif
(Thomas & Ibrahim, 2010 : 103-105).
17. Ranjau Darat dan Ranjau Laut
Ranjau dapat dikatakan bukan sebagai senjata otensif, dalam artian bahwa ranjau tidak
dapat digunakan sebagai senjata serang. Namun, meski bersifat defensif, kehebatan ranjau
dalam menghancurkan musuh tidak dapat dianggap enteng, ranjau darat maupun ranjau
laut memiliki fungsi yang unik yaitu memperlambat pergerakan musuh, ketika ranjau
terlahir maka tentara tidak dapat lagi seenaknya di suatu kawasan tindakan ceroboh yang
dapat menyebabkan menjadi korban dari ranjau.
Ranjau memiliki efek psikologisyang besar. Dengan karakter yang lebih mirip jebakan
daripada sebuah senjata, ranjau membuat para prajurit terus merasa waswas karena meski
berada pada wilayah yang telah ditinggalkan musuh. Letaknya yang tersembunyi dibawah
tanah membuat senjata ini tidak terlihat. Dan, yanglebih parah, bayangan cacat seumur
hidup menjadi mimpi buruk yang terus menghinggapi benak para prajurit karena ranjau
lebih sering membuat para prajurit cacat daripada terbunuh.
18. Kendaraan Lapis Baja
Tanggal 13 September merupakan 1916, merupakan titik dari perubahan sejarah
perperangan. Tank telah lahir, tank dapat dikatakan merupakan sebuah senjata darat paling
menjanjikian yang ditemukan di Inggris. Tank dirancang untuk menembus blokade kawat
berduri, menghancurkan serang senapan mesin, mengangkangi parit-parit perlindungan,
dan membantai pasukan muduh yang mempertahankannya. Namun, meski merupakan
sebuah temuan revolusioner, tank juga menjadi sumber pertentangan, bahkan sejak temuan
ia dilahirkan. Kontroversi dan pertentangan tidak hanya berhenti di situ karena setelah
terbukti sebagai mesin perang yang efektif, tank justru memantik kontroversi lain berkaitan
drngan bagainama cara ia digunakan (Thomas & Ibrahim, 2010 : 115). Dalam menuju
modernisasi tank difungsikan sebagai alat perang yang mengusung personel tempur, yang
juga dibekali persenjataan dengan caliber lebih besar dan lapisan baja lebih tebal dan tank
berinovasi menjadi lebih canggih dan beragam macam penggunaan untuk mempertahankan
dar serangan musuh (Nogo Seno, H.A, 2011 :19).
Panzer digunakan pada akhir perang strategi Jerman, divisi panser merupakan slah satu
faktor kekuatan Jerman, secara kualitas, panser-panser yang digunakan semakin canggih
namun tidak lagi didukung oleh sejumlah serdadu yang memadai sehingga kekuatan sebuah
divisi panzer pada tahun 1945 tidak lagi sebanyak pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
diperparah hingga mobilitas sebuah divisi panzer menjadi terbatas (Srivanto, 2008:312).
19. Pesawat Tempur dan Helikoter
Pada Perang dunia II (1939-1945) telah mengilhami banyak negara yang terlibat di
dalamnya untuk memperkuat mesin perangnya. Salah satu mesin perang yang diandalkan
adalah pesawat terbang. Pesawat terbang akhirnya menjadi aplikasi alat perang dan selalu
menjadi faktor perhitungan bagi sebuah negara (Hasibuan, I & Abriyanto, M, 2003:18).
Kemajuan di bidang penerbangan ini juga direspon oleh kalangan militer, namun, sebagai
106
pesawat pengebom maka peran utama dari pesawat ini yaitu sebagai pengintai, pengamatan
seperti ini merupakan sebuah cara yang efektif dan kadang kala menentukan hasil
pertempuran (Mundardjito, dkk, 2009:272).
Karakteristik pesawat tempur menguraikan tentang kekhususan apa yang terdapat pada
kekuatan udara. Kekhususan itu disebabkan hasil produk teknologi yang diwarnai oleh
beberapa disiplin ilmu antara lain yaitu aerodinamika, engineering, phisika, dan teknologi
lainnya. Kekuatan udara memiliki kekhasan yang berbeda apalila dibandingkan dengan
kekuatan darat dan kekuatan laut. Demikian juga aplikasinya, baik pada tingkat operasional
maupun taktis pasti berbeda. Karakteristik yang membedakan yaitu pada ketinggian,
kecepatan, jarak jangkau dan kemampuan tambahan (Kardi, K & Soebroto, H, 2000:234).
Meski pesawat merupakan penguasa udara, namun ada satu lagi yaitu ― helikoter‖ yang
memiliki peranan terpenting dan mempunyai kemampuan-kemampuan khusus yang
membuatnya terus digunakan hingga saat ini. Helikopter tidak mempunyai landasan khusus
untuk tepat mendarat dan mengudara, helikopter lebih efektif digunakan sebagai alat
angkut, helikopter dapat menjangkau tampat-tempat yang tidak dapat dijangkau pesawat
(Thomas & Ibrahim, 2010 : 129).
20. Parasut
Dengan parasut, sejumlah personil dapat diturunkan di titik strategis tertentu untuk
menyusup atau melakukan sabotase pada objek-objek vital musuh. Para personil yang
diterjunkan dengan parasut dapat berdiam di balik garis pertahanan musuh,
mengordinasikan serangan, dan memberi informasi interlijen sehingga pasukan yang lebih
besar dapat melakukan serangan yang efektif dan mematikan.
Selain untuk penyusupan, parasut juga digunakan dalam peristiwa penyerbuan besar-
besaran. Pada masa awal Perang Dunia II, jerman menggunakan alat ini untuk menduduki
Belanda dan menduduki Yunani. Pihak sekutu juga mendapat mangaat dari bernda ini
terutama dalam pertempuran D-Day di Normandia. Di luar pengaruh-pengaruh lainnya,
perubahan besar yang di sebabkan oleh parasut barangkali adalah pembentukan pasukan
lintas udara.
21. Sonar Dan Radar
Sementara itu, sonar (aslinya adalah akronium dari sound Navigation and Ranging)
merupakan sebuah sistem yang menggunakan pantulan suara(biasanya di bawah laut)
sebagai alat navigasi dan komunikasi dengan atau mendeteksi kapal-kapal lain. Sonar terdiri
dari dua jenis, yaitu aktif dan pasif. Sonar aktif biasanya terdiri dari alat pemancar dan
penerima gelombang suara. Sonar aktif bekerja dengan cara menciptakan getaran suara,
yang lazim disebut sebagai ―ping‖ dan kemudian pantulan dari getaran tersebut digunakan
untuk mendeteksi keberadaan kapal lain. Sonar pasif tidak memiliki alat pemancar suara.
Sonar jenis ini hanya bisa mendengar suara dari benda-benda lain. Sonar digunakan baik
untuk tujuan-tujuan militer maupun ilmu pengetahuan.
Radar di gunakan melacak jejak kapal selam juga bisa dilakukan dengan metode deteksi
yang lebih rumit: radar. Radar menggunakan gelombang radio, bukan gelombang suara,
namun radar juga sangat mengadalkan pantulan (Thomas & Ibrahim, 2010 : 141).
22. Thermit, Napalm, Dan Bom Bakar Lainnya
Gagasan tentang bom napalm (bom bakar) berasal dari para pilot pesawat pengebom
yang menemukan bahwa jika salah satu tangki gas tambahan mereka jatuh ketika masih
penuh, maka tangki tersebut akan menyala dengan cepat. Ini membuatnya menjadi senjata
potensial yang mematikan dan dengan mengganti gas avtur dengan napalm membuatnya
lebih mamatikan. Sebagian besar bom napalm berukuran cukup besar, kontras dengan bom
termit yang menjadi pembuka senjata perang yang mengerikan ini, pertama kali digunakan
oleh Jerman kemudian oleh Inggris (Strathern, P, 2002:91).

107
Termit dibuat dari kombinasi bahan-bahan yang umum dikenal manusia-bubuk
alumunium dan ferric oksidasi-yang lebih dikenal dengan karat. Akan tetapi lazimnya tidak
satu pun komponen tersebut yang dianggap bisa menyulut api. Dalam kadar tertentu,
termit pernah digunakan pada Perang Dunia I ketika balon udara Jerman mengebomi
banyak kota.
23. Gas Beracun Dan Senjata Biologi
Salah-satunya sifat yang dimiliki oleh seluruh gas ini adalah masing-masing memiliki
berat jenis yang lebih besar dari udara sehingga gas ini tidak akan melambung ke atmosfer
melainkan mengalir menuju tempat yang lebih rendah.
Gas beracun merupakan salah satu dari ―senjata pembunuhan massal‖ yang diyakini
ditimbun oleh Irak sebelum terjadinya invasi Amerika atas negara terebut pada tahun 2003.
Namun, satu-satunya gas yang ditemukan dalam invasi itu adalah selongsong artileri yang
diisi dengan gas syaraf yang oleh para gerilyawan Irak diyakini berisi bubuk mesiu berdaya
ledak tinggi (Thomas & Ibrahim, 2010 : 147).
24. Kawat Berduri
Kawat berduri merupakan temuan yang sangat sederhana, kawat berduri tidak merupakan
tidak terdiri dari serangkaian mesin yang kompleks yang melibatkan teknologi tinggi. Kawat
berduri merupakan kawat yang dibentangkan di suatu kawasan dengan fungsi menghambat
pergerakan musuh, kawat berduri dapat berfungsi seefektif ranjau dalam menghambat
pergerakan musuh (Thomas & Ibrahim, 2010 : 163).
25.Nuklir
Perkembangan nuklir dan penerapannya di bidang persenjataan menentukan kapasitas dan
arti strategis lautan secara langsung dan tidak langsung, secara tidak langsung berhubungan
dengan persenjataan nuklir menjadikan dataran dunia yang di utara sampai garis “ tropic of
canser” suatu lapangan yang tertutup bagi setiap manoeuvre negara-negara nuklir. Dan secara
langsung membangun negara nuklir tidak hanya di daratan, tetapi juga di lauran melalui
kapal selam nuklir (Joesoef, D, 1973:77-78).Nuklir merupakan senjata yang tersusun dari
atom, yang memiliki sebuah nukleus dari proton dan neutron yang dikitari oleh elektron.
Jumlah partikel-partikel atom dalam nukleus dari sebuah elemen atom bergantung pada
bobot atomiknya. Ketika neutron, proton, deuteron dan partikel-partikel lainnya
menghantam sebuah nukleus yang memiliki bobot atomik tinggi, maka zat-zat itu akan
terserap sementara nukleusnya terbelah menjadi dua, membentuk dua atom yang lebih
ringan. Proses ini melepaskan jutaan volt energi per atom (Thomas & Ibrahim, 2010 : 159).
26. Roket
Roket merupakan senjata penting bagi pesawat, pada abad ke 13-15 di Eropa terjadi
serangkaian eksperiment roket. Roket bisa memberikan pukulan lebih keras ketimbang
peluru meriam kaliber 50 atau 20 mm. roket juga bisa digunakan untuk membuntuti
pesawat musuh melaju, menukik, berbalik dan kemudian meledakkan pesawat musuh,
untuk mmenembaki target di darat, roket juga merupakan sebuah senjata yang ideal
(Thomas & Ibrahim, 2010 : 171).
27. Misil Penjelajah
Misil merupakan pengebom untuk mengintai pesawat musuh dan meledakkan pesawat .
Misil penjelajah merupakan senjata andalan AS dalam perang Teluk 1991 dan perang Irak
2003. Misil akan menjelajah serangan yang berupa pesawat atau kapal selam. Pesawat yang
diikuti misil tidak akan bisa lolos dan awak pesawat pun juga sulit untuk mengendalikan
pesawat yang dikendarai (Thomas & Ibrahim, 2010 :174).
A. Kesimpulan
Ketika pertama kali mengenal pertempuran.Teknik militer yang digunakan manusia
masih sangat sederhana.Namun pengetahuan manusia terus berkembang.dengan kemajuan
teknologi yang semakin maju, manusia dapat menciptakan persenjataan yang awalnya dari kayu
108
kemudian beralih persenjataan yang terbuat dari logam.Persenjataan dari logam tersebut juga
dapat dimodifikasikan untuk menemukan inovasi seperti pembuatan kapal selam sebelum
terjadinya perang dunia pertama.Dan sampai saat ini senjata atau perkembangan teknologi
semakin berkembang dengan adanya hasil pemikiran manusia sesuai perkembangan zaman dan
kegunaannya untuk mempertahankan wilayah atau Negara dari serangan musuh-musuh.
Semakin berkembangnya teknologi perang, peralatan perang pun berkembang mulai
dari yang tradisional sampai yang modern, mulai dari logam sebagai tombak sampai yang
menggunakan baja dan bahkan ada juga teknologi yang menggunakan Nuklir sebagai
pertahanan serangan dari musuh. Perkembangan teknogi tradisional merupakan
perkembangan yang berasal dari adanya sistem berburu untuk mencari makanan,
perkembangan tersebut awalnya berupa tombak yang kemudian di modifikasi menjadi hal yang
tercanggih.
Perkembangan teknologi perang dari masa tradisional sampai masa modern yang dapat
mengubah dunia tersebut disebutkan sebagai berikut yaitu : tombak, panah, busur dan anak
panah, kuda dan kereta kuda, kereta perang, kendaraan perang, pedang, baju zirah dan perisai,
Kevlar, artileri, kapal selam, kapal layar tempur, kapal uap, kapal lapis baja, kapal induk, bubuk
mesiu, senjata api, meriam, granat, ranjau darat dan ranjau laut, tank, pesawat tempur dan
helikopter, parasut, sonar dan radar, termit, napalm dan bom bakar, gas beracun dan senjata
biologi, kawat berduri, roket, misil penjelajah, dan senjata yang sangat mematikanpun tercipta
yaitu nuklir.

DAFTAR RUJUKAN
Besari, M.S. 2007.Teknologi di Nusantara (40 Abad Hambatan Inovas).Jakarta : Salemba Teknika
Joesoef, Daoed. 1973. Pertahanan Keamanan dan Strategi Nasional.Malang : Yayasan Proklamasi
Centre for Strategic and International Studies
Kardi, K dan Soebroto, H. 2000.Air Power kekuatan Udara.Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Hasibuan, I dan Abriyanti, M. 2003. Pahlawan Dirgantara (Peranan Mustang dalam operasi Militer
di Indonesia. Jakarta : Q Communication
Mundardjito, dkk.2009.Sejarah Kebudayaan Indonesia (Sistem Teknologi).Jakarta : Rajawali Pers
Noto Seno, H.A. 2011.Monster Tempur Kavaleri Indonesia.Yogyakarta : Mata Padi Presindo
Poesponegoro, M dan Notosusanto, N. 2010.Sejarah Nasional Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
Srivanto, F.R. 2008. Das Panzer (Strategi dan Taktik Lapis Baja Jerman 1935-1945. Yogyakarta :
Penerbit Narasi
Strathern, P. 1997.Oppenheimer dan Bom Atom.Jakarta : Erlangga
Thomas, K dan Ibrahim, I. 2010.Senjata-senjata yang mengubah dunia.Yogyakarta : Mata Padi
Persindo
Tjiang Feng, T. -. Seni Perang Sun Tzu dan 36 Strategi.Yogyakarta : Visimedia

109

You might also like