You are on page 1of 7

MAKALAH TENTANG PERUSAHAAN GO PUBLIC DAN PASAR MODAL

Disusun oleh
Kelompok :
1. Ayudya Intan Pawestri (17.0101.0103)
2. Dwi Ardiyan (17.0101.0108)
3. Ulfa Setyaningrum (17.0101.0110)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Unniversitas Muhammadiyah Magelang
Tahun 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum yang merupakan persekutuan
modal yang didirikan berdasarkan perjanjian dua orang atau lebih, untuk melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham-saham.
Dahulunya perseroan terbatas diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Akan tetapi, ketentuan tentang perseroan terbatas dalm Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang tersebut tidak berlaku lagi setelah adanya Undang-Undang Perseroan Terbatas,
yang merupakan Undang-Undang yang khusus mengatur tentang perseroan terbatas
tersebut.
Apabila perseroan terbatas tersebut merupakan badan usaha milik Negara
(BUMN), maka terhadapnya berlaku pula berbagai aturan yang khusus mengatur
tentang BUMN tersebut. Dan apabila perseroan terbatas tersebut berupa perusahaan
yang didalamnya ada modal asing atau yang disebut dengan perusahaan penanaman
modal asing (PMA), maka berbagai peraturan perundang-undangan tentang penanaman
modal asing berlaku pula terhadapnya.

B. Rumusan Masalah
a. Perusahaan Tertutup Dan Perusahaan Terbuka
b. Proses Go Public Suatu Perusahaan
c. Para Pelaku Pasar Modal
d. Penegakan Hukum Dipasar Modal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perseroan Terbatas


Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum yang merupakan persekutuan modal
yang didirikan berdasarkan perjanjian dua orang atau lebih, untuk melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham-saham.
Perusahaan Tertutup yaitu suatu perseroan terbatas yang saham-sahamnya masih
dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual beli sahamnyadilakukan
dengan cara-cara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya
diserahkan kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan.
Perseroan Terbuka adalah suatu perseroan terbatas yang modal dan sahamnya telah
memenuhi syarat tertentu, dimana sahamnya dipegang oleh banyak orang/banyak
perusahaan, yang penawaran sahamnya dilakukan kepada publik/masyarakat sehingga jual
beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal.

B. Proses Go Public Suatu Perusahaan


1. Tahap Persiapan untuk Go Public
a. Restrukturisasi perusahaan
Dilakukan dengan maksud agar perusahaan yang bersangkutan dapat
memenuhi berbagai persyaratan go public. Dalam proses restrukturisasi
perusahaan untuk go public ini, dilakukanlah berbagai macam
restruktrisasi sebagai beriku :
 Restrukturisasi finansial
 Restrukturisasi bisnis
 Restrukturisasi Korporat
 Restrukturisasi Posisi SDM
 Restrukturisasi Hutang/Pinjaman

b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi


Suatu perusahaan yang akan Go Public (emiten) diperlakukan suatu
kerapian dibidang kearsipan. Untuk itu, dokumen-dokumen harus
disimpan dengan baik dan diperlakukan seorang corporate secretary.
Demikian juga izin-izin yang belum beres atau sudah mati perlu
dihidupkan kembali. Kontrak-kontrak yang tidak benar perlu dibenarkan.
c. Dilakukan private placement
Dalam hal ini, pihak perusahaan mencoba mencari dana kepada pihak luar,
dimana dana tersebut akan dibayar dengan saham pada waktu go public.
Sering dilakukan dengan penerbitan suatu instrumen yang disebut dengan
obligasi konversi.
2. Tahap Pendahuluan untuk Go Public
a. Penunjukan pihak yang terlibat
Pihak-pihak yang terlibat tersebut, antara lain adalah sebagai berikut :
 Penjamin Emisi
 Akuntan Publik
 Konsultan Hukum
 Notaris
 Perusahaan Penilai
 Biro Administrasi Efek
b. Proses underwriting
Pihak ini berfungsi sebagai pihak yang akan mengatur tentang pemasaran
sampai terjualnya saham dipasar perdana. Pihak underwriter juga
melakukan komitmen-komitmen tertentu yaitu:
 Komitmen penuh
 Komitmen terbaik
 Komitmen Siaga
c. Restrukturisasi anggaran dasar
Bagian-bagian anggaran yang perlu direvisi antara lain :
 Permodalan perseroan
 Jumlah saham diperbanyak
 Harga nominal saham sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk
perusahaan terbuka.
 Pengalihan saham dengan cara dengan cara yang sesuai dengan
aturan pasar modal.
 Persyaratan untuk direksi dan komisaris lebih diperketat
 Keuangan mesti diaudit oleh akuntan public.
 Ketentuan tentang wajib lapor atau wajib diumumkan terhadap hal-
hal tertentu.
 Penyesuaian tentang kourum dan hak suara dalam rapat umum
pemegang saham dan rapat direksi atau komisaris.
 Penggunaan dana hasil go publik harus jelas.
 Pengaturan tentang transaksi yang berbenturan kepentingan.
d. Pembuatan laporan dan dokumentasi Go Public lainnya
Dokumentasi yang penting dalam hubungannya dengan proses go public
adalah :
 Legal audit dan legal opinion yang dibuat oleh konsultan hokum.
 Laporan keuangan dari akuntan public.
 Laporan penilaian oleh perusahaan penilai.
 Draft prospectus ringkas
 Pernyataan pendaftaran
 Confort letter
3. Tahap Pelaksaan untuk Go Public
a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran
b. Public expose, yaitu pernyataan dan diskusi dengan pihak public atau
pihak pejabat yang berwenang.
c. Pembuatan dan percetakan prospectus, dan pemuatan prospektur ringkas
dalam 2 surat kabar.
d. Road show, yaitu dengan berkunjung ketempat-tempat inversor
institusional untuk menawarkan saham.
e. Penjatahan dipasar perdana
f. Proses pencatatan saham dibursa efek
g. Proses jual beli saham dipasar sekunder
C. Para Pelaku Pasar Modal
1. Pihak yang berfungsi sebagai pelaku investasi
Dalam kategori ini termasuk antara lain sebagai berikut :
 Investor perorangan.
 Investor lembaga/badan hukum.
2. Pihak yang berfungsi sebagai penarik modal
Dalam kategori ini termasuk antara lain :
 Emiten
 Perusahaan publik
3. Pihak yang berfungsi sebagai penyedia fasilitas
Dalam kategori ini termasuk :
 Bursa-bursa efek, seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya
(BES), atau Wallstreet di New York.
 Lembaga Kliring dan Penjaminan
 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
4. Pihak yang berfungsi sebagai pengawas
Dalam kategori ini termasuk Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).
5. Pihak yang merupakan penunjang pasar modal
Dalam kategori ini termasuk :
1. Lembaga Penunjang Pasar Modal terdiri dari:
 Kustodian.
 Biro administras efek.
 Wali amanat
2. Profesi Penunjang Pasar Modal terdiri dari:
 Akuntan public.
 Konsultan hokum.
 Perusahaan penilai.
 Notaris.
6. Pihak yang berfungsi sebagai pengatur emisi dan transaksi
Dalam kategori ini termasuk:
 Penjamin emisi.
 Wakil penjamin emisi.
 Perantara pedagang efek.
 Wakil perantara pedagang efek.
7. Pihak yang berfungsi sebagai pengelolaan modal dan konsultasi
Dalam kategori ini termasuk :
 Manager investasi.
 Wakil manager investasi.
 Penasihat investasi perorangan.
 Penasihat investasi berbentuk perusahaan.
 Reksa dana

D. Penegakan Hukum Dipasar Modal


Ujung tombak dari penegakan hokum dipasar modal adalah Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam). Bapepam ini memiliki fungsi:
 Lembaga Pembina.
 Lembaga Pengatur.
 Lembaga Pengawas.
Diberikannya fungsi tersebut kepada Bapepam adalah dengan tujuan agar
tercapainya suatu pasar modal yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
 Teratur
 Wajar
 Efisien
 Melindungi kepentingan permodal dan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengawas, Bapepam melakukannya
sebagai berikut:
 Preventif, yakni dengan membentuk aturan main yang jelas, membuat pedoman,
bimbingan dan pengarahan.
 Represif, yakni dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan dan penerapan sanksi-
sanksi.
Dalam hal fungsinya sebagai pengawas yang represif, Bapepam mempunyai
wewenang:
 Wewenang pemeriksaan.
 Wewenang penyidikan.
Dilihat dari segi berat ringannya ancaman pidana, maka suatu perbuatan pidana
pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 10 tahun penjara dan atau denda
maksimal rp15.000.000.000,00 , diancam terhadap tindakan-tindakan sebagai
beriku:
a. Penipuan.
b. Manipulasi pasar modal.
c. Mempengaruhi pasar modal secara tidak layak.
d. Membuat pernyataan yang tidak benar.
e. Melakukan perdagangan orang dalam.
f. Melakukan penawaran umum yang tidak sah.
2. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 5 tahun penjara atau dengan
denda maksimum Rp5.000.000.000,00 diancam terhadap tindakan-tindakan
sebagai berikut:
a. Perusahaan public yang tidak menyampaikan pernyataan pendaftaran
sebagaimana mestinya.
b. Pemalsuan dokumen, izin atau tindakan tidak layak semacam itu.
3. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 1 tahun penjara atau denda
maksimum rp1.000.000.000,00 diancam terhadap tindakan-tindakan berikut:
a. Melakukan usaha dibidang pasar modal tanpa izin pihak yang
berwenang untuk itu.
b. Menghambat pelaksaan tugas pemiriksaan dari Bapepam.
Dalam rangka melaksanakan penegakan hukum dibidang pasar modal, maka
selain dari sanksi pidana, maka hukum pasar modal menyediakan juga beberapa sanksi
lainnya :
1. Sanksi perdata, berupa ganti rugi perdata
2. Sanksi administrasi, berupa pencabutan izin dan penjatuhan denda administrasi

You might also like