You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia Sehat adalah investasi utama

bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan

pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, serta

kemampuan setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya-upaya

kesehatan tersebut sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,

meliputi pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan (promotif),

penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)

(Kemenkes RI, 2017).

Masalah-masalah penyakit kronis mempengaruhi individu sepanjang

hidupnya. Penyakit kronis dapat berdampak kecil pada aktivitas atau gaya

hidup seseorang. Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal

yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun). Gagal ginjal

kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit merusak massa nefron ginjal,

sehingga ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan volume dan

komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal (Price &

Wilson, 2012).

Gagal ginjal kronik saat ini telah menjadi suatu masalah kesehatan

publik di seluruh dunia. Hal ini diakui sebagai suatu kondisi umum yang

dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung dan gagal ginjal kronik. Pada

1
2

akhir tahun 2013, ada sekitar 3,2 juta pasien yang dirawat karena penyakit

gagal ginjal stadium akhir di seluruh dunia. Jumlah ini meningkat sekitar 6%

setiap tahunnya, yang secara signifikan lebih tinggi dari pada tingkat

pertumbuhan penduduk. Dari 3,2 juta pasien tersebut, sekitar 2,5 juta orang

menjalani perawatan dialisis (baik hemodialisis atau dialisis peritoneal), dan

sekitar 678.000 orang hidup dengan transplantasi ginjal (Fresenius Medical

Care, 2014).

Gagal ginjal kronik memiliki prevalensi global yang tinggi dengan

prevalensi gagal ginjal kronik global yang konsisten antara 11% sampai 13%

dengan mayoritas stadium tiga. Desember 2014, terdapat 678.383 kasus gagal

ginjal kronik, berdasarkan prevalensi yang tidak disesuaikan (proporsi kasar)

terdapat 2.067 orang per sejuta penduduk Amerika Serikat.(United State Renal

Data System, 2016).

Indonesia juga termasuk negara dengan tingkat gagal ginjal kronik yang

cukup tinggi. Tahun 2007 jumlah pasien gagal ginjal kronik mencapai 2.148

orang kemudian tahun 2008 menjadi 2.260 orang. Pada tahun 2011 di

Indonesia terdapat 15.353 pasien yang harus menjalani hemodialisa tetapi

hanya 4.268 yang menjalani hemodialisa. Sampai akhir tahun 2012 terdapat

244 unit hemodialysis di Indonesia. Sedangkan data yang diperoleh dari

Indonesian Renal Registry dari 249 unit yang melapor, tercatat 30.554 pasien

aktif menjalani dialisis pada tahun 2015 (Indonesian Renal Registry (IRR,

2016).

Penatalaksanaan pada penderita gagal ginjal kronik yang paling sering

dilakukan adalah terapi pengganti. Terapi pengganti yang sering digunakan


3

adalah hemodialisis, sebanyak 78% dibanding terapi pengganti lainnya. Terapi

hemodialisis akan mencegah kematian meski demikian terapi ini tidak dapat

menyembuhkan atau memulihkan penyakit dan tidak mampu mengimbangi

hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang dilakukan ginjal (Pernefri,

2012).

Kegiatan yang harus dilakukan pada penderita gagal ginjal kronik yaitu

harus mendatangi unit hemodialisa secara rutin 2 kali seminggu, konsisten

terhadap obat-obatan yang harus dikonsumsinya, memodifikasi dietnya secara

besar-besaran, mengatur asupan cairan hariannya serta mengukur

keseimbangan cairan setiap harinya. Hal tersebut menjadi beban yang sangat

berat bagi klien yang menjalani hemodialisis. Termasuk pula masalah

psikososial dan ekonomi yang tentunya akan berdampak besar dan

menyebabkan klien sering kali menderita kelelahan yang luar biasa. Sehingga

akhirnya menyebabkan kegagalan terapi dan memperburuk prognosis klien

dengan gagal ginjal kronik (Smeltzer and Bare, 2013).

Pada pasien yang menjalani hemodialisa akan memiliki kadar ureum

dan kreatinin yang tinggi. Ureum yang tinggi akan mengganggu produksi

hormon erytropoietin. Sehingga jumlah sel darah merah menurun atau yang

disebut anemia. Akibatnya pasien akan mengalami lelah, letih, lesu yang

merupakan gejala fatigue (Smeltzer and Bare, 2008).

Fatigue adalah perasaan subyektif yang tidak menyenangkan berupa

kelelahan, kelemahan, dan penurunan energi dan merupakan keluhan utama

pasien yang menderita gagal ginjal kronik (prevalensi mencapai 60-97%).

Fatigue memiliki prevalensi yang tinggi pada populasi pasien gagal ginjal
4

kronik. Pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dalam

waktu lama, simptom fatigue dialami 82% sampai 90% pasien (Horigan, 2012).

Fatigue dapat diartikan sebagai keadaan kontinue antara kelelahan dan

kepenatan yang pada akhirnya berujungdengan penurunan vitalitas dan energy.

Konsekuensi dari fatigue yang dialami oleh pasien gagal ginjal kronik yang

menjalani hemodialisa adalah menghambat sosialisasi, merasa terisolasi,

kehilangan waktu bersama keluarga dan kesulitan dalam beraktivitas. Lebih

lanjut dampak fatigue dapat menyebabkan penurunan fungsi fisik dan

kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kualitas hidup yang lebih

buruk, dan mengurangi kelangsungan hidup (Liehr, P. 2005).

Aktivitas fisik merupakan hal penting yang mempengaruhi kesehatan,

terutama bagi penderita gagal ginjal kronik. Dengan melakukan aktivitas fisik,

maka penderita tersebut dapat mempertahankan bahkan meningkatkan derajat

kesehatannya (Brian J. 2011).

Penurunan aktivitas fisik pada pasien gagal ginjal kronik yang

menjalani hemodialisa mempengaruhi kelelahan, sebagian besar pasien gagal

ginjal kronik (75%) hanya berpartisipasi dalam aktivitas rumah tangga yang

dianggap ringan. Aktivitas fisik yang menurun mengakibatkan penurunan

massa otot, atropiotot, kelemahan dan kelelahan (Smeltzer and Bare, 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di ruang hemodialisa

RSUD Raden Mattaher Jambi.diketahui jumlah pasien yang menjalani

hemodialisa mengalami peningkatan dengan data sebagai berikut:


5

Tabel 1.1
Data jumlah pasien yang menjalani Hemodialisa di RSUD Raden
Mattaher Jambi Tahun 2018

No Bulan Jumlah Pasien


Baru Lama
1 Januari 30 90
2 Februari 22 98
3 Maret 26 86
4 April 25 88
5 Mei 29 86
6 Juni 13 92
7 Juli 31 95
8 Agustus 19 103
9 September 14 101
10 Oktober 26 96
11 November 26 87
12 Desember 24 100
Sumber: Medical Record Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher
Jambi (2018)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas diketahui bahwa jumlah pasien yang

menjalani hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2018, dimana

setiap bulannya memiliki pasien baru dengan jumlah pasien yang mengalami

perubahan setiap bulannya.

Hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2018 pada

5 orang pasien yang menjalani hemodialisa. Dari hasil wawancara dengan 3

pasien yang telah menjalani hemodialisa ≥ 24 bulan (dengan lama hemodialisa

masing-masing 2,5 tahun, 3 tahun dan 8 tahun), didapatkan hasil bahwa pasien

mengeluh rasa yang tidak nyaman dan merasa lelah. Pasien mengatakan bahwa

dalam kesehariannya mudah merasa lelah dan pasien juga mengatakan tidak

dapat beraktivitas seperti dulu sebelum mereka sakit, pasien juga mengatakan

bahwa jarang melakukan olahraga karena jika melakukan aktivitas yang berat

merasa lelah. Sedangkan 2 pasien (dengan lama hemodialisa masing-masing 3


6

bulan dan 6 bulan), didapatkan hasil bahwa pasien yang menjalani hemodialisa

3 bulan mengeluh mual dan pusing saat awal-awal melakukan hemodialisa dan

pernah sempat mengalami drop dan tidak sadarkan diri serta pasien juga

mengatakan semenjak sakit jarang melakukan aktivitas yang berat, sedangkan

pasien yang menjalani hemodialisa 6 bulan mengatakan bahwa ia kadang

melakukan olahraga pada hari minggu dan mengatakan semenjak sakit cepat

merasa lelah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ossareh (2003) tentang

fatiguein chronic peritoneal dyalisis patients menyatakan bahwa fatigue mulai

dialami pasien yang menjalani hemodialisa rata-rata 6 sampai 8 bulan pertama.

Kelelahan berat dialami pada bulan pertama menjalani hemodialisa. Sedangkan

penelitian ini kebanyakan respoden yang menjalani hemodialisis lebih dari ≥24

bulan.

Dari penelitian yang dilakukan Sulistini (2010) yang berjudul faktor-

faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisis

menyebutkan bahwa dari 71 responden menunjukkan bahwa terdapat ada

hubungan tingkat fatigue dengan aktivitas fisik dengan p-value 0,027.

Sehingga menunjukkan ada hubungan fatigue dengan aktivitas fisik.

Pardede (2016) faktor-faktor yang berhubungan dengan fatigue pada

pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Pirngadi Medan. Hasil analisa

menunjukkan faktor sosial ekonomi dari kuesioner merokok, mayoritas fatigue

berat dengan tidak merokok sebanyak 62 responden (89,9), sedangkan

kuesioner alkohol menunjukkan, mayoritas fatigue berat dengan tidak

mengkonsumsi alkohol sebanyak 53 responden (76,8) dan aktivitas fisik


7

mayoritas fatigue berat dengan tidak berolahraga sebanyak 43 responden

(62,3). Faktor fisiologis yang mayoritas fatigue berat dengan mengalami

insomnia sebanyak 43 responden (62,3) dan mayoritas fatigue berat dengan

tidak terpenuhi nutrisi sebanyak 43 (62,3). Dari data faktor situasional

menunjukkan bahwa dari 112 responden, mayoritas fatigue berat dengan

mengalami komplikasi 59 (85,5).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Faktor-faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien yang menjalani

hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2018”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya

faktor-faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien yang menjalani

hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2018.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahuinya faktor dan hubungan yang mempengaruhi fatigue

pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Raden Mattaher

Jambi tahun 2018.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran aktivitas fisik, lama hemodialisa dan

kejadian fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD

Raden Mattaher Jambi tahun 2018.


8

b. Diketahuinya hubungan aktivitas fisik dengan fatigue pada pasien

yang menjalani hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun

2018.

c. Diketahuinya hubungan lama hemodialisa dengan fatigue pada

pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Jambi

tahun 2018.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi RSUD Raden Mattaher Jambi dan Unit Hemodialisa RSUD Raden

Mattaher Jambi

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit serta

tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Hasil

penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal terutama pada

pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.

1.4.2 Bagi Ilmu Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan

pengetahuan yang dapat dimanfaatkan sebagai pendoman dalam

melakukan asuhan keperawatan khususnya bagi pasien yang menderita

gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan serta dapat dipergunakan sebagai literature apa bila akan


9

melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan judul yang sama

tetapi variable, tempat penelitian dan analisis yang berbeda.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

desain penelitian cross sectional dengan tujuan untuk melihat antara variabel

independen dan variabel dependen. Penelitian ini telah di lakukan di ruang

Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi.

Populasi pada penelitian ini berjumlah 122 pasien hemodialisa pada

bulan Oktober tahun 2018. Sampel yang digunakan adalah semua pasien yang

menjalani hemodialisa 55 responden yang berada di ruang Hemodialisa RSUD

Raden Mattaher Jambi secara purposive sampling dengan menggunakan

kuesioner pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa yang dilaksanakan

pada tanggal 15 November s/d 30 November tahun 2018, setelah itu data yang

telah di kumpulkan akan di analisis dengan menggunakan analisis univariat

dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.

You might also like

  • Bab 1
    Bab 1
    Document11 pages
    Bab 1
    umi sarah
    No ratings yet
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Document1 page
    Lembar Observasi
    umi sarah
    No ratings yet
  • Bab V
    Bab V
    Document2 pages
    Bab V
    umi sarah
    No ratings yet
  • Bab 3
    Bab 3
    Document10 pages
    Bab 3
    umi sarah
    No ratings yet
  • Bab 2
    Bab 2
    Document36 pages
    Bab 2
    umi sarah
    No ratings yet
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Document1 page
    Lembar Observasi
    umi sarah
    No ratings yet
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Document34 pages
    PROPOSAL
    umi sarah
    No ratings yet
  • Skripsi FIX2
    Skripsi FIX2
    Document35 pages
    Skripsi FIX2
    umi sarah
    No ratings yet
  • JURNAL
    JURNAL
    Document6 pages
    JURNAL
    umi sarah
    No ratings yet
  • Persetujuan Seminar
    Persetujuan Seminar
    Document1 page
    Persetujuan Seminar
    umi sarah
    No ratings yet
  • Revisi
    Revisi
    Document41 pages
    Revisi
    umi sarah
    No ratings yet
  • BAB 2 Newwww
    BAB 2 Newwww
    Document25 pages
    BAB 2 Newwww
    umi sarah
    No ratings yet
  • JURNAL
    JURNAL
    Document6 pages
    JURNAL
    umi sarah
    No ratings yet
  • LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    Document2 pages
    LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    umi sarah
    No ratings yet
  • LP Chosy
    LP Chosy
    Document29 pages
    LP Chosy
    umi sarah
    No ratings yet
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Document34 pages
    PROPOSAL
    umi sarah
    No ratings yet
  • Proposal
    Proposal
    Document44 pages
    Proposal
    umi sarah
    No ratings yet
  • Persetujuan Seminar
    Persetujuan Seminar
    Document1 page
    Persetujuan Seminar
    umi sarah
    No ratings yet
  • Bab 2
    Bab 2
    Document36 pages
    Bab 2
    umi sarah
    No ratings yet
  • Skripsi FIX2
    Skripsi FIX2
    Document35 pages
    Skripsi FIX2
    umi sarah
    No ratings yet
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Document10 pages
    BAB 3 New
    umi sarah
    No ratings yet
  • LP Chosy
    LP Chosy
    Document29 pages
    LP Chosy
    umi sarah
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document2 pages
    Daftar Pustaka
    umi sarah
    No ratings yet
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Document2 pages
    Kuesioner Penelitian
    umi sarah
    No ratings yet
  • Mtbs Chosy
    Mtbs Chosy
    Document7 pages
    Mtbs Chosy
    umi sarah
    No ratings yet
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Document10 pages
    BAB 3 New
    umi sarah
    No ratings yet
  • Bab 2
    Bab 2
    Document36 pages
    Bab 2
    umi sarah
    No ratings yet
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Document10 pages
    BAB 3 New
    umi sarah
    No ratings yet
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Document6 pages
    Kuesioner Penelitian
    umi sarah
    No ratings yet
  • Cover 2
    Cover 2
    Document1 page
    Cover 2
    umi sarah
    No ratings yet