Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kemampuan setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk
hidupnya. Penyakit kronis dapat berdampak kecil pada aktivitas atau gaya
yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun). Gagal ginjal
kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit merusak massa nefron ginjal,
komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal (Price &
Wilson, 2012).
Gagal ginjal kronik saat ini telah menjadi suatu masalah kesehatan
publik di seluruh dunia. Hal ini diakui sebagai suatu kondisi umum yang
dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung dan gagal ginjal kronik. Pada
1
2
akhir tahun 2013, ada sekitar 3,2 juta pasien yang dirawat karena penyakit
gagal ginjal stadium akhir di seluruh dunia. Jumlah ini meningkat sekitar 6%
setiap tahunnya, yang secara signifikan lebih tinggi dari pada tingkat
pertumbuhan penduduk. Dari 3,2 juta pasien tersebut, sekitar 2,5 juta orang
Care, 2014).
prevalensi gagal ginjal kronik global yang konsisten antara 11% sampai 13%
dengan mayoritas stadium tiga. Desember 2014, terdapat 678.383 kasus gagal
terdapat 2.067 orang per sejuta penduduk Amerika Serikat.(United State Renal
Indonesia juga termasuk negara dengan tingkat gagal ginjal kronik yang
cukup tinggi. Tahun 2007 jumlah pasien gagal ginjal kronik mencapai 2.148
orang kemudian tahun 2008 menjadi 2.260 orang. Pada tahun 2011 di
hanya 4.268 yang menjalani hemodialisa. Sampai akhir tahun 2012 terdapat
Indonesian Renal Registry dari 249 unit yang melapor, tercatat 30.554 pasien
aktif menjalani dialisis pada tahun 2015 (Indonesian Renal Registry (IRR,
2016).
hemodialisis akan mencegah kematian meski demikian terapi ini tidak dapat
2012).
Kegiatan yang harus dilakukan pada penderita gagal ginjal kronik yaitu
keseimbangan cairan setiap harinya. Hal tersebut menjadi beban yang sangat
menyebabkan klien sering kali menderita kelelahan yang luar biasa. Sehingga
dan kreatinin yang tinggi. Ureum yang tinggi akan mengganggu produksi
hormon erytropoietin. Sehingga jumlah sel darah merah menurun atau yang
disebut anemia. Akibatnya pasien akan mengalami lelah, letih, lesu yang
Fatigue memiliki prevalensi yang tinggi pada populasi pasien gagal ginjal
4
kronik. Pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dalam
waktu lama, simptom fatigue dialami 82% sampai 90% pasien (Horigan, 2012).
Konsekuensi dari fatigue yang dialami oleh pasien gagal ginjal kronik yang
terutama bagi penderita gagal ginjal kronik. Dengan melakukan aktivitas fisik,
ginjal kronik (75%) hanya berpartisipasi dalam aktivitas rumah tangga yang
massa otot, atropiotot, kelemahan dan kelelahan (Smeltzer and Bare, 2008).
Tabel 1.1
Data jumlah pasien yang menjalani Hemodialisa di RSUD Raden
Mattaher Jambi Tahun 2018
setiap bulannya memiliki pasien baru dengan jumlah pasien yang mengalami
Hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2018 pada
masing-masing 2,5 tahun, 3 tahun dan 8 tahun), didapatkan hasil bahwa pasien
mengeluh rasa yang tidak nyaman dan merasa lelah. Pasien mengatakan bahwa
dalam kesehariannya mudah merasa lelah dan pasien juga mengatakan tidak
dapat beraktivitas seperti dulu sebelum mereka sakit, pasien juga mengatakan
bahwa jarang melakukan olahraga karena jika melakukan aktivitas yang berat
bulan dan 6 bulan), didapatkan hasil bahwa pasien yang menjalani hemodialisa
3 bulan mengeluh mual dan pusing saat awal-awal melakukan hemodialisa dan
pernah sempat mengalami drop dan tidak sadarkan diri serta pasien juga
melakukan olahraga pada hari minggu dan mengatakan semenjak sakit cepat
merasa lelah.
penelitian ini kebanyakan respoden yang menjalani hemodialisis lebih dari ≥24
bulan.
2018.
tahun 2018.
1.4.1 Bagi RSUD Raden Mattaher Jambi dan Unit Hemodialisa RSUD Raden
Mattaher Jambi
desain penelitian cross sectional dengan tujuan untuk melihat antara variabel
bulan Oktober tahun 2018. Sampel yang digunakan adalah semua pasien yang
pada tanggal 15 November s/d 30 November tahun 2018, setelah itu data yang