MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : SK.435/Menhut-II/2009
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Menimbang
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
453/Kpts-II/1999 tanggal 17 Juni 1999 telah ditunjuk kawasan
hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan
seluas + 1.839.494 (satu juta delapan ratus tiga puluh sembilan
ribu empat ratus sembilan puluh empat) hektar;
. bahwa berdasarkan hasil penghitungan ulang secara digital
terhadap kawasan hutan tersebut pada butir a setelah
disesuaikan dengan data perubahan peruntukan dan fungsi
kawasan hutan secara parsial dengan Keputusan Menteri
Kehutanan dan hasil tata batas kawasan hutan luasnya adalah +
+ 1.798.366 (satu juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu
tiga ratus enam puluh enam) hektar;
bahwa Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan a.n.
Guberur Kalimantan Selatan melalui surat Nomor
650/80/TR/Bappeda tanggal 11 Februari 2008 dan Gubernur
Kalimantan Selatan melalui surat Nomor 650/703/TR/Bappeda
tanggal 5 November 2008 menyampaikan usulan revisi Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalimantan Selatan yang
memuat substansi perubahan peruntukan kawasan hutan
menjadi bukan kawasan hutan, perubahan antar fungsi kawasan
hutan dan penunjukan areal bukan kawasan hutan menjadi
kawasan hutan;
bahwa hasil penelitian terpadu sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 19 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, terhadap _kawasan_hutan yang diusulkan
perubahannya dalam revisi RTRWP Kalimantan Selatan telah
memperoleh persetujuan DPR melalui surat _~Nomor
PW.01/3279/DPR-RI/VI/2009 tanggal 4 Juni 2009;
e. bahwaMengingat
e.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.432/
Menhut-II/2009 tanggal 22 Juli 2009 telah ditetapkan perubahan
peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas
+ 59,503 (lima puluh sembilan ribu lima ratus tiga) hektar,
Perubahan antar fungsi kawasan hutan seluas 99.594
(sembilan puluh sembilan ribu lima ratus sembilan puluh empat)
hektar dan penunjukan areal bukan kawasan hutan menjadi
kawasan hutan seluas + 39.747 (tiga puluh sembilan ribu tujuh
ratus empat puluh tujuh) hektar di Wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a sampai dengan huruf e dan untuk menjamin kepastian
hukum mengenai status kawasan hutan di wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan, maka perlu menetapkan Keputusan Menteri
Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi
Kalimantan Selatan;
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2043);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4412);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang ...10.
id
12.
igs
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4452);
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4453);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan
Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4696), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4814);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
Keputusan Presiden No.187/M_ Tahun 2004 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 31/P Tahun 2007;
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 13/Menhut-II/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, yang
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P. 15/Menhut-II/2008;
Peraturan Menteri Kehutanan P.28/Menhut-II/2009 tanggal 20
April 2009 tentang tentang Tata Cara Pelaksanaan Konsultasi
Dalam Rangka Pemberian Persetujuan Substansi Kehutanan Atas
Rancangan Perda Tentang Rencana Tata Ruang Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 70);
14. Keputusan ...