You are on page 1of 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur Negara memiliki kekuatan dan
kemampuan professional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas,
berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan
dukungan Sumber Daya Manusia.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 sudah secara
implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrasi bukan sekedar merujuk
kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan public, maka dari itu
sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang
dilaksanakan di unit organisasi puskesmas Gunung Sembung Kabupaten Subang.
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk terhadap mutu
pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi,
kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu dan paradigma pelayanan kesehatan semakin
meningkat, baik pelayanan yang bersifat preventive, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini
menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis,peduli dan
meningkat kebutuhanya, terutama pada pelayanan kesehatan umum masyarakat yang
optimal,efektif dan efisiensi di puskesmas dengan berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang
terkandung pada pasal 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 dan berdasarkan serta erat
relevansinya dengan nilai-nilai dasar ANEKA, yaitu :
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi

1.2 Tujuan

Sebagai pelayanan masyarakat ASN memiliki fungsi : sebagai kebijakan publik, pelayan
publik dan pemersatu Negara kesatuan republik Indonesia, maka sebagai tujuan penulisan
rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan menjadi pedoman secara utuh dan permanen dalam
mengaktualisasikan nilai nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti
korupsi (ANEKA) dalam profesi dokter umum pada puskesmas Gunung Sembung Kabupaten
Subang.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi

Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari tanggal 18 April -20 April 2019. Dimana
tempat mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA yakni BKPSDM Kabupaten SuBANG dan tempat
dimana CPNS tersebut bekerja, yakni di puskesmas Gunung Sembung dengan kegiatan-kegiatan
aktualisasi yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi CPNS tersebut.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penulisan rancangan aktualisasi ini merupakan deskripsi dari Tugas Pokok
dan Fungsi serta uraian-uraian tugas, bersumber dari :
1. Satuan Kerja Pegawai ( SKP ).
2. Instruksi Pimpinan Langsung.
3. Inisiatif sendiri se ijin atasan langsung.
4. Gabungan dari ketiga sumber tersebut.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI

2.1. PROFIL UMUM PUSKESMAS PABUARAN

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Upaya yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya
Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Upaya Kesehatan Wajib
merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global dan
nasional.

Adapun Upaya Kesehatan Pengeobatan umum termasuk ke dalam Upaya Kesehatan


Pengembangan, yakni upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
Kesehatan Pengembangan tersebut ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten dengan
mempertimbangkan masukan dari masyarakat, apabila puskesmas belum mampu
menyelenggarakannya tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten wajib menyelenggarakannya. Selain Upaya Kesehatan pengobatan umum yang
termasuk ke dalam Upaya Kesehatan Pengembangan lainnya adalah: Upaya Kesehatan Anak
sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,
Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan
Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat dan lain sebagainya.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus melaksanakan
manajemen yang baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematik untuk menghasilkan output yang efektif dan efisien, dimana manajemen terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang manjadi satu kesatuan saling terkait dan
berkesinambungan. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. Perencanaan
tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya,
mulai dari tahap analisa sampai rencana pelaksanaan yang akan dilakukan baik dari Upaya
Kesehatan Pengembangan.

2.2. PROFIL UPTD PUSKESMAS PABUARAN


Nama puskesmas : UPTD Puskesmas Pabuaran Kecamatan Pabauaran
Kode puskesmas : P 32020903 BPJS: -
Alamat : Jl. Raya PuncakTugu NO 08 Kecamatan Pabuaran

Kabupaten Sukabumi
Status puskesmas: TTP (Tanpa Tempat Perawatan)

Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Pabuaran Di Dalam dan Luar
Gedung

KEGIATAN FASILITAS PELAYANAN JENIS PELAYANAN

DALAM BP Umum - Pemeriksaan pasien


GEDUNG - Penetpana diagnosa
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG, Rontgen)
- Rujukan
MTBS (Manajemen Terpadu - Pemeriksaan pasien
Balita Sakit) - Penetpana diagnosa
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG, Rontgen)
- Rujukan
BP Gigi (dalam proses - Pemeriksaan pasien
pengadaan) - Penetpana diagnose
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG, Rontgen)
- Rujukan
KIA/ KB - Pemeriksaan Ibu Hamil
- Pemeriksaan Ibu dan Anak
- Pelayanan KB (Pemasangan/
Pengangkatan IUD/ Alat
kontrasepsi lainnya
- Imunisasi
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG dan rontgen)
- Konselingn
- Rujukan
Ruang Gizi - Kosultasi Gizi
- Penimbangan BB
- Pengukuran TB
- Pelayanan kesehatan balitas gizi
buruk
- Koordinasi lintas program (lab,
Rontgen)
- Rujukan
Ruang Obat - Melayani obat bagi pasien rawat
jalan
- Menyediakan keperluan obat bagi
pelayanan kesehatan di Pusling
Rujukan - Pembuatan surat rujukan
- Merujuk pasien PONED ke RS
dgn ambulance
LUAR - Puskesmas Keliling Melayani masyarakat yang tinggal
GEDUNG - Poskesdes jauh dari Puskesmas dan
- Polindes membutuhkan pelayanan kesehatan
- Posyandu
- Posbindu
- UKS & UKK

2.3. DATA UMUM UPTD PUSKESMAS PABUARAN


UPF Puskesmas Pabuaran terletak di Jl. Raya PuncakTugu no 08 Desa Pabuaran Kecamatan
Pabuaran Kabupaten Sukabumi. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pabuaran terdiri dari Desa
pabuaran, Desa Cibadak, Desa lembur Sawah, Desa ciwalat, Desa Sirna Sari, Desa Bantar Sari dan
Desa Sukajaya.
Adapun batas wilayah kerja kerja UPTD Pabuaran adalah sbb:
1. Sebelah Barat : Lapangan Pabuaran
2. Sebelah Utara : Kantor Polisi
3. Sebelah Timur : Kantor bank BRI
4. Sebelah Selatan : Sungai Cikaso

2.4. PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PABUARAN

2.5. DEMOGRAFI

Keadaan topografi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pabuaran ( yang meliputi Desa
pabuaran, Desa Cibadak, Desa lembur Sawah, Desa ciwalat, Desa Sirna Sari ,Desa Bantar Sari dan
Desa Sukajaya ) terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Hal ini menjadikan mata
pencaharian penduduk di daerah tersebut relatif beragam. Namun secara garis besar sumber
penghidupan penduduk di daerah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) golongan.
Yaitu dari sektor agraris (meliputi pertanian sawah dan ladang), sektor industri (industri rumah
tangga dan industri sedang), sektor perdagangan dan sektor jasa.

Jumlah penduduk dari tujuh desa tersebut sampai tahun 2015 adalah 43237 jiwa, yang terdiri
tujuh desa.
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pabuaran
Hingga Akhir Desember 2015
(sumber data umum UPTD puskesmas Pabuaran )

Jumlah penduduk
No Desa
1. Pabuaran 5.029
2. Cibadak 7.747
3. Lembur Sawah 4.059
4. Ciwalat 4.536
5. Sirna Sari 7.351
6. Bantar Sari 9.393
7. Sukajaya 4.569
Jumlah 43.237

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.6. NAMA ORGANISASI : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

UNIT ORGANISASI : UPTD PUSKESMAS PABUARAN

2.7. STRUKTUR ORGANISASI


KEPALA PUSKESMAS PABUARAN
KASUBAG TATA USAHA
KEPEGAWAIAN
KEUANGAN
PERLENGKAPAN / ASSET

KIA

BIDAN DESA

GIZI

PENGOBATAN

FARMASI
PUSTU SUKAJAYA
PUSTU SIRNA SARI

PROMKES

P2M

IMUNISASI
P2 RABIES
P2 ISPA/DIARE
TB PARU

KESLING

USAHA KESEHATAN PENGEMBANGAN

YANKESUS
UKGMD/UKS
LANSIA

UNIT ORGANISASI
2.8. VISI MISI ORGANISASI
1. VISI PUSKESMAS PABUARAN

MENUJU MASYARAKAT KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN SUKABUMI


SEHAT, MANDIRI DAN BERKEADILAN
2. MISI PUSKESMAS PABUARAN
1. MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN DASAR

2. MENJAMIN TENAGA KESEHATAN DASAR YANG MERATA DAN


BERKUALITAS
3. MENJAMIN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN YANG MERATA TERJANGKAU DAN
BERKUALITAS
4. MENINGKATKAN UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIBIDANG
KESEHATAN

3. MOTTO : SELALU BERUSAHA MEMBERIKAN PELAYANAN YANG TERBAIK


4. NILAI ORGANISASI
 KEJUJURAN
 TANGGUNGJAWAB
 BIJAKSANA
 KEPEDULIAN
 CEPAT TANGGAP
 LOYAL
 KREATIVITAS
 KESETIAAN

2.9. TUGAS POKOK FUNGSI PUSKESMAS PABUARAN

A. TUGAS POKOK

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama


menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh terpadu dan berkesinambungan yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan ( private goods ) dan pelayanan kesehatan masyarakat ( public
goods )

B. FUNGSI
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
2.10. URAIAN TUGAS DOKTER UMUM PADA PUSKESMAS PABUARAN

A. TUGAS POKOK
Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di wilayah kerja
Puskesmas Pabuaran
B. URAIAN TUGAS
1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan serta konsultasi medis pada pasien di
Puskesmas
2. Memberikan pelayanan rujukan medis serta surat-surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan kesehatan
3. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas
4. Bersama dengan Kepala Puskesmas melaksanakan fungsi manajemen
Puskesmas
5. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan
6. Melaksanakan UKM di posyandu balita, lansia dan kelompok masyarakat
7. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan jalan
penyuluhan, pembinaan kader UKS, dokter kecil, sekolah sehat
8. Membantu menyusun laporan tahunan, profil kesehatan puskesmas
9. Berperan serta dan bertanggung jawab dalam program 5 bebas (bebas asap
rokok, bebas sampah, bebas air tergenang, bebas semak, bebas debu)
10. Berkoordinasi lintas program dan lintas sektor serta menghadiri pertemuan-
pertemuan kedinasan yang diperintahkan atasan
11. Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka peningkatan
mutu SDM
12. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

3.1. NILAI DASAR ANEKA


Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman( internalisasi) dan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap
ASN adalah Akuntabilitas ASN, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti
korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus
memiliki integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari. Berdasarakan dari kelima nilai dasar
ANEKA tersebut, yang harus ditanamkan kepada setiap pegawai ASN, maka perlu
dijelaskan indikator-indikator dari ANEKA, sebagai landasan teori :
a. Akuntabilitas.
Adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang pegawai ASN adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
b. Nasionalisme
Adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk mengaktualisasikan dalam
menjalankan fungsi dan uraian tugasnya dengan orientasi mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara dengan non diskriminantif dan netralitas
dengan pola tindak jujur dan adil.
c. Etika Publik
Merupakan refleksi atas standar, norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik,pelayan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayan publik.
d. Komitmen Mutu
Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas
hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara.
e. Anti Korupsi

Adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah
laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari :
a. kerugian keuangan Negara
b. Suap menyuap
c. Pemerasan
d. Perbuatan curang
e. Penggelapan dalam jabatan
f. Benturan kepentingan dan pengadaan
g. Gratifikasi

3.2. KETERKAITAN RANCANGAN KEGIATAN DENGAN NILAI-NILAI


DASAR.

Tugas fungsi dan uraian tugas pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar di
Dinas Kesehatan,unit kerja Puskesmas Pabuaran dengan uraian tugas seorang dokter
umum. Tugas yang saya laksanakan di tempat kerja bersumber dari Sasaran Kerja Pegawai
(SKP),Penugasan khusus dari atasan (Mentor), Inisiatif sendiri yang mendapat persetujuan
atasan langsung ( mentor). Rancangan kegiatan yang telah dibuat telah memuat nilai dasar
ANEKA yang diinternalisasikan pada uraian tugas saya sebagai dokter umum pada
puskesmas pabuaran meliputi kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai rencana dalam
rancangan aktualisasi dan secara langsung kegiatan tersebut terkait atau berlandaskan pada
nilai-nilai dasar profesi PNS sebagaimana terdapat pada rancangan kegiatan pada pointer
3 dibawah ini

3.3. RANCANGAN KEGIATAN

Adapun rancangan kegiatan dokter umum di UPTD Puskesmas Pabuaran Kecamatan


Pabuaran adalah sebagai berikut:
A. Melakukan Pelayanan Medik Umum Rawat Jalan
 Tujuan: untuk meningkatkan pelayanan puskesmas rawat jalan upaya untuk
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang bermutu
 Sasaran: pasien umum dan jkn
 Nilai dasar : akuntabilitas ,Nasionalisme, Etika Publik, Anti korupsi
 Uraian/Tahapan: panggil sesuai antrian kecuali pasien gawat dan lansia sapa 
melakukan anamnesa, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik 
pemeriksaan penunjang  membuat diagnosa sesuai dengan hasil pemeriksaan
tat laksana dan edukasi  memberikan resep rasional pasien mengambil obat
umum atau JKN
 Output/hasil kegiatan:
 Dokter memanggil pasien sesuai urutan dan sopan, sehingga pasien tidak merasa
dibeda-bedakan antar pasien(etika publik , komitmen mutu). Mendahului pasien
usia lanjut atau pasien dengan keadaan gawat darurat. Hal ini memudahkan pasien
usia lanjut agar tidak terlalu lama mengantri sehingga puskesmas bisa menjalankan
santun lansianya. Begitu juga dengan pasien gawat darurat didahulukan agar
mendapatkan penanganan sesegera mungkin. (akuntabilitas, etika public) Sapa
pasien dengan ramah sambil perkenalkan diri agar terjadi hubungan yang baik
antara dokter pasien. (etika public, komitmen mutu) Dengarkan keluhan pasien
secara seksama, tanpa memandang status pasien, apakah pasien jaminan, atau
pasien umum. ( komitmen mutu, etika public, nasionalisme). Perilakukan pasien
dengan baik. Setelah bertanya dan di dapatkan data secara lengkap mengenai
pasien, periksa pasien secara menyeluruh untuk menunjang data-data yang di dapat
dari anamnesis. Jika telah dilakukan pemeriksaan secara seksama, dan dibutuhkan
pemeriksaan penunjang, lakukan pemeriksaan penunjang. (komitmen mutu,
akuntabilitas,) Dokter menegakkan diagnosis dengan benar sesuai anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis yang ada adalah dasar
dokter memberikan terapi secara rasional kepada pasien. (komitmen mutu,
akuntabilitas,). Setelah pasien mendapatkan resep obat, pasien tidak dikenakan
biaya apapun sesuai Perda (anti korupsi)

 Kontribusi terhadap Visi Misi:


Mendukung visi puskesmas pabuaran dalam Terwujudnya kabupaten sukabumi
sehat dengan layanan kesehatan merata dan berkualitas
Mendukung misi puskesmas pabuaran untuk Menyelenggarakan kesehatan dasar
secara prima dan berkualitas

 Kontribusiterhadap Nilai Organisasi :


Nilai yang dijalankan adalah tanggung jawab dan profesionalisme

 Manfaat untuk Pimpinan:


Membantu tugas pimpinan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat

 Mafaat untuk Organisasi :


Citra puskesmas di mata masyarakat bagus. Kunjungan meningkat, setoran pasien
umum meningkat.

 Manfaat untuk Masyarakat :


Ketenangan dalam menunggu antrian. Kepuasan dalam memperoleh pelayanan
dari puskesmas.
 Manfaat untuk Diri Sendiri :
Citra dokter ASN baik. Terus menerus berusaha memberikan yang terbaik

B. Membuat catatan medik rawat jalan


 Tujuan: Mempunyai bukti fisik untuk dipertanggung jawabkan secara hukum
 Sasaran: pasien umum dan jkn
 Nilai Dasar: Akuntabilitas,,Etika Publik, Komitmen Mutu
 Uraian/Tahapan kegiatan:
Menggali keluhan, pemeriksaan fisik  dituliskan Subjek, dan Objek  Tarik
kesimpulan diagnosis  ditulis di assessment  rencana pengobatan dan tindak
lanjut ditulis di planning
 Output/ Hasil Kegiatan :
Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (jika dimungkinkan),
diagnosis, serta obat dituliskan sesuai dengan kolom yang tersedia. Jika tidak ada
kolom, maka penulisannya dilakukan dengan format SOAP. Tulis dengan lengkap,
benar, dan bertanggung jawab sesuai dengan keilmuan yang dokter dapatkan
(komitmen mutu, etiika public, akuntabilitas).
 Kontribusi terhadap Visi Misi:
Melaksanakan tugas tenaga kesehatan dengan penuh tanggung jawab
 Kontribusiterhadap Nilai Organisasi :
Profesional, tanggung jawab
 Manfaat untuk Pimpinan:
Membantu pimpinan menertibkan dokter-dokter dan paramedic dalam penulisan
rekam medis.

 Mafaat untuk Organisasi :


1. Memperlihatkan professional kerja puskesmas
2. Mempunyai bukti fisik hukum jika ada masalah

 Manfaat untuk Masyarakat :


1. Riwayat penyakit pasien tersimpan rapi sehingga mudah dalam melanjutkan
pengobatan pasien
2. Sugesti masyarakat untuk sehat meningkat, karena dilayani secara profesional
 Manfaat untuk Diri Sendiri :
Penghubung dokter untuk meliohat riwayat penyakit dan pengobatan

C. Memberikan rujukan pasien JKN ke FKTL


 Tujuan: Mengurangi jumlah rujukan yang tidak perlu
 Sasaran: Masyarakat yang berobat ke puskesmas pabuaran
 Nilai Dasar: Akuntabilitas,Nasionalisme,etika publik,komitmen mutu,anti korupsi
Uraian/Tahapan kegiatan: Panggilan sesuai antrian kecuali pasien gawat darurat
dan lansia  Sapa  Anamnesis  Pemeriksaan Fisik  Pemeriksaan Penunjang 
Diagnosis sesuai keilmuan  Perlu pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut  Buat
pengantar rujukan  Rujukan diberikan

Output/ Hasil Kegiatan :

Dokter memanggil pasien sesuai urutan dan sopan.(etika publik , komitmen


mutu)Mendahului pasien usia lanjut atau pasien dengan keadaan gawat darurat.
(akuntabilitas, etika public) Sapa pasien dengan ramah sambil perkenalkan diri. (etika public,
komitmen mutu) Dengarkan keluhan pasien secara seksama, tanpa memandang status pasien,
apakah pasien jaminan, atau pasien umum. ( komitmen mutu, etika public, nasionalisme).
Perlakukan pasien dengan baik. Setelah bertanya dan di dapatkan data secara lengkap
mengenai pasien, periksa pasien secara menyeluruh untuk menunjang data-data yang di dapat
dari anamnesis. Jika telah dilakukan pemeriksaan secara seksama, dan dibutuhkan
pemeriksaan penunjang, lakukan pemeriksaan penunjang. (komitmen mutu, akuntabilitas,)
Jika di puskesmas kekurangan sarana prasarana, maka untuk menegakkan diagnosis, pasien
perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Sehingga diperlukan surat rujukan.
Dokter menjelaskan secara seksama kondisi pasien mengapa dia harus dirujuk. Namun
terkadang ada pasien yang tanpa ada indikasi rujuk dan minta dengan paksa dokternya untuk
memberikan rujukan. Dokter secara professional tetap sesuai prosedur rujukan yang
benar. Walaupun dokter diiming-imingi pasien tersebut diberikan sesuatu. ( anti korupsi)
Dokter tetap teguh pendirian. Dokter memberikan surat pengantar kepada pasien untuk
dibuatkan surat rujukan.

Kontribusi terhadap Visi Misi:


Mendukung visi puskesmas pabuaran dalam Terwujudnya masyarakat kabupaten
sukabumi sehat dengan layanan kesehatan merata dan berkualitas.
Mendukung misi puskesmas pabuaran untuk Menyelenggarakan kesehatan dasar yang
merata terjangkau dan berualitas

Kontribusi terhadap Nilai Organisasi :


Tanggung jawab, manusiawi, professional, jujur

Manfaat untuk Pimpinan:


Pimpinan jadi terbantu untuk melakukan sosialisasi rujukan secara benar. Tidak turun
tangan langsung.
Mafaat untuk Organisasi :
Kredibilitas puskesmas baik di mata masyarakat dan dinas kesehatan
Manfaat untuk Masyarakat :
Masyarakat percaya bahwa puskesmas sekarang ini sudah lebih mandiri dan professional
dalam menghadapi beberapa kasus penyakit
Manfaat untuk Diri Sendiri :
Lebih percaya diri, pintar, dan mandiri dengan alat dan obat yang tersedia dalam
menangani pasien

D. Membuat Surat Keterangan Sehat


Tujuan: untuk pasien yang berhak mendapatkannya untuk keperluan pribadi
Sasaran: Masyarakat pabuaran yang mau membuat surat sehat
Nilai dasar:Akuntabilitas, anti korupsi
Uraian/Tahapan kegiatan:
Pasien masuk sesuai dengan antriandilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
dengan lengkap  peemeriksaan tanda vital menimbang berat badan tinggi bdan
tes buta warna memberikan hasil pemeriksaan yang sudah di tanda tangan ke
pasien
Output/hasil kegiatan:

Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Dalam melakukan pemeriksaan surat kesehatan, saya akan menggunakan teknik non
gratifikasi, yaitu dengan menolak secara halus segala macam pemberian dari pasien yang
berhubungan dengan pekerjaan dan berkaitan dengan kewajiban saya sebagai seorang dokter
Puskesmas.
memberikan surat sehat adalah tugas dan tanggungjawab seorang dokter Puskesmas dan pasien
berhak untuk mendapatkannya
Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan tenaga kesehatan lain dari Puskesmas tanpa
harus mengeluarkan uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan pasien

E. Melakukan pemeliharaan Kesehatan Ibu hamil di Poli KIA melalui ANC (Ante Natal
Care) terpadu

Tujuan: pemeliharaan kesehatan ibu hamil melalui ANC terpadu


Sasaran: pasien ibu hamil
Nilai dasar:Akuntabilitas, etika publik,nasionalisme
Uraian/Tahapan kegiatan:
Pasien ibu hamil masuk sesuai antrian ke poli KIA dilakukan anamnesis secara
lengakap pemeriksaan tanda vital Persiapan alat kehamilan  edukasi  kontrol
Output/hasil kegiatan :
Bagi Pasien :

Khususnya untuk ibu hamil, dapat berkonsultasi dengan dokter tentang


kehamilannya secara lebih mendalam
Dapat diketahui penyakit penyerta dengan adanya pemeriksaan yang lebih tajam melalui
pemeriksaan laboratorium

Bagi Puskesmas :

Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol, sehingga jika ada komplikasi, bisa
segera dilakukan tindak lanjut
Dapat mempersiapkan rujukan dini berencana bagi bumil dengan risti (resiko tinggi)
Perwujudan visi organisasi
Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC terpadu akan meningkatkan upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesehatan keluarga

Memperlakukan semua pasien dengan sama, tanpa memandang suku, agama, status sosial
pasien, maupun status jaminan kesehatan pasien sebagai pasien BPJS ataupun pasien
umum.

Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan yang sama sesuai haknya dan antrian
Bagi Puskesmas :
Melayani lebih tertib sesuai antrian
Perwujudan Visi Organisasi :

Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC terpadu akan meningkatkan upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesehatan keluarga

F. Melakukan pemeliharaan Kesehatan Ibu hamil di Poli KIA melalui ANC (Ante
Natal Care) terpadu
 Tujuan : membantu mengembalikan teori – teori atau tindakan penanganan bayi dan
ibu hamil yang emergenci
 Nilai dasar: Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu
 Uraian/Tahapan kegiatan: Koordinasi dengan Kepala puskesmas dan bidan koordinator
persiapan para bidan  persiapan infokus Persiapan materi  Pembuatan hand
out  diskusi  Evaluasi
 Output/hasil kegiatan
Input : Penyiapan bahan-bahan materi tentang kegawatdaruratan maternal-neonatal yang
akan diberikan pada bidan desa
Process : Materi diberikan melalui presentasi dalam bentuk power point kepada para bidan
desa dan masing-masing bidan desa dibawakan materi berupa handout
Output :
Terlaksananya kegiatan pemberian materi materi pada bidan desa
Tercapainya peningkatana pemahaman materi tentang penanganan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal oleh bidan desa

Manfaat :

1. Bidan Desa
Dapat melakukan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan tepat
2. Puskesmas
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
3. Dinas Kesehatan dan masyarakat
Menurunkan AKI dan AKB
Perwujudan Visi Organisasi :
Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada bidan
desa akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan tenaga kesehatan

Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Dalam memberika refreshing pada bidan, saya akan menggunakan teknik Performance
Planning dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Berkoordinasi dengan Bikor (Bidan koordinator wilayah) untuk merencanakan kapan dan
dimana materi akan diadakan
2.Mempersiapkan materi yang akan disampaikan
3.Menyampaikan materi melalui power point pada waktu dan tempat yang direncanakan dan
membagikan materi berupa handout pada para bidan desa
4.Mempraktekan salah satu materi secara langsung pada para bidan desa
Perwujudan visi organisasi
Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan maternal dan neonatal
pada bidan desa akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan tenaga
kesehatan

G. Melakukan home visite /kunjungan rumah pasien

 Tujuan: Mengaktifkan kembali fungsi dokter puskesmas untuk pengabdian masyarakat


selain di belakang meja periksa
 Sasaran : Masyarakat dan ibu hamil yang mempunyai factor resiko
 Nilai dasar: Akuntabilitas, nasionalisme,etika publik, komitmen mutu, anti korupsi
 Uraian/Tahapan Kegiatan :
 Persetujuan kapus  Koordinasi pemegang program perkesmas  Jadwal kunjungan
 Konfirmasi pasien dan kader  kunjungan rumah  Identifikasi masalah kesehatan
 Solusi masalah  Buat laporan kunjungan rumah

Output/ Hasil Kegiatan :


Persutujuan kepala puskesmas untuk melakukan kunjungan rumah dengan adanya surat
tugas. Koordinasikan ke pemegang program perkesmas akan adanya dokter untuk
kunjungan rumah(etika public, akuntabilitas). Atur jadwal antara pemegang program,
pasien untuk kunjungan rumah. Setelah ditentukan jadwal, tepati jadwal yang ada.
Jangan sampai mengecewakan pasien dan keluarga yang dikunjungi. (komitmen mutu,
akuntabilitas, etika public). Lakukan pengamatan secara seksama baik itu dari kondisi
pasien, keluarga, lingkungan dan lain-lain. (komitmen mutu). Beri nasihat ke pasien
secara lengkap. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kesehatan masyarakat yang
menyeluruh dan menyentuh (nasionalisme).

Kontribusi terhadap Visi Misi:


Sesuai misi puskesmas:
1. Menyelenggarakan kesehatan dasar secara prima
2. Memberdayakan kemandirian masyarakat agar hidup sehat

Kontribusiterhadap Nilai Organisasi : Profesional, manusiawi, kemitraan, tanggung


jawab

Manfaat untuk Pimpinan:


Membantu pimpinan dalam upaya menjemput bola untuk meningkatkan angka
kesehatan masyarakat
Mafaat untuk Organisasi :
1. Berjalannya program puskesmas untuk meningkatan angka kesehatan
2. Meningkatkan hubungan baik puskesmas, kader, dan masyarakat
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada puskesmas
Manfaat untuk Masyarakat :
1. Pematauan sakit pasien di rumah
2. Pelayanan kesehatan terjangkau sampai ke rumah
3. Mencari solusi bersama untuk pengobatan pasien

Manfaat untuk Diri Sendiri :


1. Menjalankan tugas abdi Negara sebagai pelayan masyarakat
2. Memotivasi diri untuk lebih banyak bekerja daripada mengeluh
3. Meningkatkan kepekaan hati

Setelah membuat rancangan kegiatan tersebut diatas, langkah / Tahapan Utama.


Selanjutnya adalah memasukan rancangan aktualisasi jenis-jenis kegiatan seperti yang
ter dapat pada tabel-tabel :
 Tabel 1 adalah merupakan tabel tahapan utama yang menjadi landasan penjelasan pada
kegiatan, tabel-tabel selanjutnya, sehingga dapat mendeskripsikan antara kegiatan
sesuai SKP, Instruksi dari pimpinan,Inisiatif diri sendiri sesuai uraian tugas
fungsinya,Nilai-nilai sebagai profesi ASN dan Relevansi dengan nilai-nilai yang
terkandung pada Mata Diklat ANEKA.
 Tabel 1 Tabel ini alat bagi saya dalam menjelaskan keterkaitan nilai dasar dengan
kegiatan, yakni Tabel 1 : Keterkaitan Nilai Dasar dengan kegiatan dan merupakan
tabel/format 1 dalam penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai profesi Aparatur Sipil
Negara.
 Tabel 2 adalah tabel yang membantu saya dalam mengungkapkan teknik yang
dipergunakan berikut kualitas proses dan output kegiatan yang dilaksanakan, yakni
Tabel 2 : Teknik Aktualisasi Nilai Dasar merupakan tabel/format 2 dalam penulisan
rancangan aktualisasi nilai-nilai profesi Aparatur Sipil Negara.

3.4. TABEL RENCANA KEGIATAN


A. RENCANA JADWAL KEGIATAN PUSKESMAS PABUARAN
NO TANGGAL KEGIATAN TEMPAT SASARAN

1 01 Desember 2015 Melakukan pelayanan


medik umum rawat jalan
Puskesmas Pasien umum dan
Sumber kegiatan : SKP Pabuaran Pasien JKN

Melakukan pelayanan
2 03 Desember 2015
medik umum rawat jalan
Sumber kegiatan : SKP
Puskesmas Pasien umum dan
Pabuaran Pasien JKN

Membuat catatan medik


3 04 Desember 2015 pasien rawat jalan pasien
UMUM dan JKN dengan
lengkap Puskesmas Pasien umum dan
Pabuaran Pasien JKN
Sumber kegiatan : SKP

Membuat catatan medik


4 05 Desember 2015 pasien rawat jalan pasien
UMUM dan JKN dengan Puskesmas Pasein UMUM dan
lengkap Pabuaran JKN

Sumber kegiatan : SKP

5 07 Desember 2015
Membuat rujukan untuk
pasien ke Fasilitas Puskesmas Pasien JKN
Pabuaran
Kesehatan Tingkat
Lanjutan
Sumber : SKP
Memberikan rujukan
6 08 Desember 2015 pasien JKN ke FKTL
Puskesmas Pasien JKN
Pabuaran
Sumber kegiatan : SKP
Melakukan pemeliharaan
7 09 Desember 2015
Kesehatan Ibu hamil di
Puskesmas Ibu hamil
Poli KIA melalui ANC Pabuaran
(Ante Natal Care) terpadu

Sumber kegiatan : SKP

8 10 Desember 2015
Melakukan home visite
Sumber kegiatan : Masyarakat
Puskesmas Kecamatan pabuaran
Penugasan dari atasan
Pabuaran dan Ibu hamil RESTI

Melakukan home visite


9 11 Desember 2015
Sumber kegiatan : Puskesmas Masyarakat
Pabuaran Kecamatan pabuarn
Penugasan dari atasan
dan Ibu hamil RESTI

Memberikan materi
10 12 Desember 2015
kepada para bidan desa
tentang penanganan
Puskesmas Bidan desa
kegawatdaruratan pada
Pabuaran
maternal dan neonatal
Sumber kegiatan : SKP
11 14 Desember 2015 Membuat surat
Puskesmas
keterangan sehat
Pabuaran Pasien UMUM dan
Sumber kegiatan : SKP JKN

Melakukan pemeliharaan
12 15 Desember 2015
Kesehatan Ibu hamil di
Puskesmas
Poli KIA melalui ANC Pabuaran Ibu hamil
(Ante Natal Care) terpadu

Sumber kegiatan : SKP

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI DASAR ANEKA

TABEL 1: KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN


NO. KEGIATAN NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 2 3 4
1. Melakukan  Pasien mendaftar di loket dengan
pelayanan medik Etika publik membawa kartu berobat dan KTP
( keramahan )
umum rawat jalan  Pasien menuju Poli Umum untuk
Sumber kegiatan : mendapat pelayanan sesuai
SKP antrian
 Dokter melakukan pemeriksaan
pasien
 Dokter memberikan KIE
(Komunikasi, Informasi,
Edukasi) dengan ramah tentang
diagnosa dan pengobatan pasien
sehungga pasien memahami
penjelasan dokter
 Mencatat hasil wawancara dan
pemeriksaan pasien pada catatan
medik pasien
 Memberikan KIE pada pasien
tentang Modifikasi Lifestyle pada
pasien yang datang

 Setelah semua pemeriksaan


dokter sudah selesai pasien
Anti Korupsi diberikan resep obat dan di tarif
( jujur ) sesuai perda untuk pasien UMUM
dan gratis untuk pasien (JKN)

Nasionalisme  Dalam melakukan pemeriksaan


(persatuan pasien rawat jalan, saya tidak
Indonesia) akan membedak-bedakan pasien
menurut status SARA (Suku,
Ras, Agama, Antar golongan)
dan status jaminan kesehatan
pasien (pasien BPJS dan pasien
umum)

2. Membuat catatan Akuntabilitas  Dokter melakukan wawancara


medik pasien rawat
(ketepatan) tentang keluhan utama pasien
jalan pasien
UMUM dan JKN dilanjutkan dengan pemeriksaan
dengan lengkap
Sumber : SKP fisik pasien, dan pemeriksaan
penunjang (misalnya :
pemeriksaan, seperti Gula darah,
Kolesterol, Asam Urat, Hb) jika
diperlukan. Kemudian hasil
pemeriksaan tersebut akan ditulis
pada rekam medis pasien sesuai
kenyataan
 Penulisan rekam medis harus
dilakukan dengan tepat mulai dari
keluhan pasien, pemeriksaan
fisik, diagnosa kerja dan rencana
tindak lanjut

Komitmen mutu Dalam membuat catatan medik, saya


(orientasi mutu) akan mengutamakan mutu, yaitu dengan
menulis catatan medik pasien selengkap
mungkin dan sistematis agar riwayat
kesehatan pasien yang tercantum di
dalam catatan medik lebih jelas.
3. Membuat rujukan Akuntabilitas Dalam merujuk pasien, langkah yang
untuk pasien ke (tanggung harus dilakukan :
Fasilitas Kesehatan jawab,konsisten,  Agar pasien yakin dan percaya
Tingkat Lanjutan Kepercayaan. untuk dirujuk ke fasilitas
Sumber : SKP kesehatan tingkat lanjut, dokter
harus memberikan informasi
dengan jelas
 Meminta persetujuan pada
pasien/keluarganya yang akan
dirujuk, Pembuatan rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjut
sesuai indikasi

 Rujukan harus dibuat dengan


Komitmen mutu efektif dan efisien sesuai
efektifdan efisien ) indikasi dan aturan.

 Jadi jika pasien tersebut tidak


Etika public ada indikasi untuk dirujuk tapi
Jujur mereka tetap meminta surat
rujukan ke fasilitas kesehatan
Anti Korupsi tingkat lanjut, dengan di iming
Gratifikasi – imngi imbalan dokter tidak
boleh memberikan surat
rujukan.
 Untuk pasien-pasien BPJS, jika
diagnosanya masih termasuk
144 diagnosa yang bisa
ditangani oleh Puskesmas,
tidak bisa dilakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat
lanjut

4. Membuat surat Anti korupsi  Dalam membuat surat


keterangan
( jujur ) keterangan sehat, harus
sehat
Sumber : SKP mencantumkan sesuai hasil
pemeriksaan dengan jujur.
 Berani menolak segala
macam suap untuk penerbitan
surat keterangan sehat yang
tidak sesuai dengan kondisi
pasien. Misalnya hasil
pemeriksaan dinyatakan
bahwa pasien tidak sehat,
menderita penyakit tertentu
yang bisa mempengaruhi hasil
tes kesehatannya, dan pasein
meminta untuk mengubah
hasil pemeriksaan dengan
janji akan memberikan
hadiah, kita sebagai dokter
harus dengan tegas menolak
hal tersebut
 Retribusi untuk pembayaran
surat keterangan sehat oleh
pasien harus sesuai dengan
Perda Kabupaten Sukabumi
Akuntabilitas  Dalam membuat surat
( profesional ) keterangan sehat, dokter harus
bertindak professional, yaitu
dengan menuliskan hasil
pemeriksaan pasien pada surat
keterangan sehat sesuai
kondisi kesehatan pasien saat
itu

5. Melakukan Etika Publik  ANC (Ante Natal Care) Terpadu


pemeliharaan (kesopanan) adalah pemeriksaan kehamilan
Kesehatan Ibu yang dilakukan oleh dokter
hamil di Poli KIA kepada ibu hamil minimal sekali
melalui ANC (Ante selama kehamilan ibu tersebut,
Natal Care) terpadu meliputi
Sumber kegiatan : 1.Konsultasi dengan dokter
SKP 2.Pemeriksaan tanda-tanda vital
(Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, suhu),
3.Pemeriksaan umum (head to toe),
4.Pemeriksaan kehamilan (TFU (Tinggi
fundus uteri), Leopold (pemeriksaan
posisi janin dari luar), dan DJJ (Denyut
Jantung Janin)).
5.Pemeriksaan Hb (Hemoglobin)
6.Menuliskan hasil pemeriksaan dan
pengobatan serta KIE pada buku KIA dan
catatan medik
Dalam melakukan pemeriksaan, saya
harus melakukan dengan sopan
Nasionalisme  Dalam melakukan pemeriksaan
(persatuan ANC pada ibu hamil, saya akan
Indonesia) memperlakukan semua pasien
dengan sama, tanpa memandang
Suku, Agama, Ras, Antar
golongan (SARA)
6. Memberikan Komitmen mutu  Pemberian materi kepada para
materi kepada para (efektif) bidan desa mengenai
bidan desa tentang kegawatdaruratan maternal dan
penanganan neonatal merupakan salah satu
kegawatdaruratan bentuk sharing pengetahuan
pada maternal dan antara dokter kepada bidan. Hal
neonatal ini perlu dilakukan agar bidan
Sumber kegiatan : bias lebih memahami
inisiatif sendiri penanganan,kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sehingga
angka kematian ibu dan bayi baru
lahir bias ditekan

Akuntabilitas  Pemberian materi kepada para


(Pengetahuan) bidan desa mengenai
kegawatdaruratan maternal dan
neonatal merupakan salah satu
bentuk sharing pengetahuan
antara dokter kepada bidan. Hal
ini perlu dilakukan agar bidan
bias lebih memahami
penanganan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sehingga
angka kematian ibu dan bayi baru
lahir bias ditekan

7. Melakukan home Nasionalisme  Saya akan melakukan


visite (Keadilan) pendataan pasien yang akan
Sumber kegiatan : dilakukan home visite di
Penugasan dari wilayah Puskesmas tempat
atasan saya bekerja tanpa melihat
asal usul dan kondisi ekonomi
pasien.
 Dengan prinsip keadilan, saya
lebih memprioritaskan pasien
lansia, bumil resti ,factor
resiko dan riwayat penyakit
kronis untuk dilakukan home
visite
 Dalam melakukan home
visite, saya akan bertindak
Anti Korupsi jujur dengan tidak menerima
(gratifikasi) pemberian dalam bentuk
apapun dari pasien
FORMULIR 2: TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR
NO. NILAI DASAR DAN URAIAN PENGGUNAAN TEKNIK AKTUALISASI
TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR DAN MANFAATNYA BAGI PIHAK
LAIN DAN PERWUJUDAN VISI ORGANISASI
1 2 3
1. Etika Publik 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Keramahan Dalam melakukan pemeriksaan pada pasien rawat jalan
di Poli umum, saya akan menggunakan teknik
Teknik : Komunikasi Efektif, yaitu dengan cara :
Komunikasi Efektif 1. Melakukan komunikasi dengan pasien secara jelas,
dengan mengajukan pertanyaan terbuka, sehingga
pasien bisa mengutarakan keluhannya dengan lebih
jelas dan lengkap
2. Memeriksa pasien secara teliti sehingga dokter bisa
mendiagnosa pasien dengan tepat dan memberikan
terapi dengan benar.
3. Menjaga kerahasiaan mengenai segala informasi
yang didapat dari wawancara dan pemeriksaan
dengan pasien.
4. Menanyakan kepada pasien tentang hal-hal yang
belum dipahami baik tentang diagnosa maupun
pengobatannya
5. Memberikan informasi tambahan berupa modifikasi
Lifestyle kepada pasien untuk penyakit kronis
1. Manfaat
Bagi Pasien :
 Diharapkan pasien akan merasa nyaman karena bisa
berkonsultasi dengan dokter lebih mendalam
 Komunikasi dan pemeriksaan yang tepat akan
menghasilkan diagnosa dan terapi yang tepat,
sehingga diharapkan kesembuhan pasien segera
tercapai
Bagi Puskesmas :
 Puskesmas mendapat kepercayaan dari masyarakat
sehingga diharapkan kualitas pelayanan publik akan
meningkat

2. Dampak jika tidak dilakukan :


Jika tidak dilakukan komunikasi efektif oleh dokter saat
melakukan wawancara dan pemeriksaan pasien, maka
pasien tidak akan merasa nyaman, sehingga informasi
dari pasien tidak akan tergali dengan baik. Akibatnya,
bisa terjadi diagnosa yang kurang tepat yang
menghasilkan tatalaksana yang kurang tepat pula
3. Perwujudan Visi Organisasi :
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama yang bermutu

Nasionalisme 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Persatuan Indonesia Dalam melakukan pemeriksaan pasien rawat jalan, saya
akan menggunakan teknik non-diskriminatif, yaitu
Teknik : dengan cara :
Non Diskriminnatif -Melakukan pemeriksaan pasien sesuai dengan antrian
-Memberikan layanan pada semua pasien rawat jalan
dengan sama sesuai haknya dan kondisi penyakitnya
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan dengan lebih tertib (sesuai
antrian)  lebih nyaman
Bagi Puskesmas :
Memberikan pelayanan pada pasien dengan teratur dan
tertib

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika pemeriksaan pasien tidak dilakukan sesuai antrian,
akan timbul kecemburuan sosial antar pasien. Selain itu
pemeriksaan pasien tidak akan berjalan tertib, karena
setiap pasien ingin didahulukan
4. Perwujudan visi organisasi
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan meningkatkan
upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
bermutu

1. Kontribusiterhadap Nilai Organisasi :


Nilai yang dijalankan adalah tanggung jawab dan
profesionalisme

2.Manfaat untuk Pimpinan:


Membantu tugas pimpinan dalam memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada masyarakat
Anti Korupsi
3.Mafaat untuk Organisasi :
Jujur Citra puskesmas di mata masyarakat bagus. Kunjungan
meningkat, setoran pasien umum meningkat.

4.Manfaat untuk Masyarakat :


Kepuasan dalam memperoleh pelayanan dan obat dari
puskesmas.
5.dampak jiga tidak dilakukan :
Pasien akan terbebani dengan pembayaran yang tidak sesuai
(JKN) kemungkinan citra puskesmas dimasyrakat tidak baik
6.Manfaat untuk Diri Sendiri :
Citra dokter ASN baik. Terus menerus berusaha memberikan
yang terbaik
2. Nilai Dasar : Akuntabilitas 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat catatan rekam medik, saya akan
Teknik : menggunakan teknik Personal Agreement
Personal (Kesepakatan intrapersonal), yaitu dengan langkah-
Agreement(Kesepakatan langkah sebagai berikut:
intrapersonal) 1. Melakukan wawancara dengan pasien tentang
keluhan yang dialami oleh pasien
2. Melakukan pemeriksaan fisik pasien, meliputi tanda-
tanda vital pasien (Tekanan darah, nadi, laju
pernafasan, suhu tubuh) dan physical exam from head
to toe
3. Membuat diagnosa kerja yang didapatkan dari hasil
wawancara dan pemeriksaan fisik
4. Menentukan rencana tindak lanjut, meliputi rencana
pengobatan (Planning Therapy) dan rencana untuk
melakukan pemeriksaan penunjang tambahan untuk
membantu penegakan diagnosa (Planning Diagnose)

2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Mendapat pengobatan lebih tepat, karena riwayat
kesehatan pasien sebelumnya dapat diketahui
Bagi Puskesmas :
 Mempunyai catatan riwayat kesehatan pasien secara
lengkap dan terstruktur, sehingga memudahkan dalam
pengobatan pasien
 Dapat digunakan sebagai bahan bukti di pengadilan
jika sewaktu-waktu dibutuhkan
1. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika catatan medik pasien yang ditulis tidak sesuai dengan
yang ditemukan, maka termasuk pemalsuan dokumen
dan bisa dikenakan pidana. Dan jika tidak menggunakan
teknik SOAP, riwayat kesehatan pasien tidak bisa
diketahui dengan pasti dan jelas

2. Perwujudan Visi Organisasi :


 Pembuatan catatan medik yang tepat akan mencapai
program upaya peningkatan kesehatan masyarakat
tingkat pertama yang bermutu

Akuntabilitas 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


Kepercayaan Dalam membuat rujukan untuk pasien ke fasilitas
Teknik : kesehatan tingkat lanjut, saya akan menggunakan teknik
Performance Agreement Performance Agreement (Kesepakatan Kinerja), yaitu
(Kesepakatan Kinerja) dengan:
 Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
dengan jelas pada pasien/keluarga pasien tentang
alasan kuat mengapa harus dirujuk
 Diharapkan pasien dapat segera memebrikan
persetujuan untuk dirujuk sehingga dokter dapat
membuat surat persetujuan agar dapat dilakukan
tindakan lebih lanjut dengan cepat

 Manfaat :
Bagi pasien :
6. Pasien mendapat pelayanan kesehatan secara
optimal sampai dengan fasilitas kesehatan tingkat
lanjut sesuai dengan penyakit pasien
Bagi Puskesmas :
7. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
Puskesmas

 Dampak jika tidak dilakukan :


8. Jika pasien tidak membawa surat rujukan dari
Puskesmas, maka kemungkinan pasien ditolak
oleh rumah sakit rujukan sangat besar

 Perwujudan Visi organisasi :


9. Dengan rujukan yang cepat dan tepat, maka
upaya peningkatan kesehatan masyarakat tingkat
pertama yangbermutu dapat tercapai

3. Komitmen mutu  Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


efektif dan efisien Dalam membuat surat rujukan, teknik yang saya gunakan
Teknik : adalah I-P-O (Input-Process-Output), yaitu :
I-P-O (Input-Process- Input : Menentukan pasien yang memang harus dirujuk
Output dan yang tidak
Process : Membuat Surat Rujukan sesuai indikasi
Output : Menyerahkan surat rujukan kepada pasien /
keluarga pasien dan meminta pasien ke
fasilitas kesehatan rujukan (untuk pasien
dengan kondisi stabil), sedangkan pasien
dengan kondisi gawat akan dirujuk
menggunakan ambulans Pusling (Puskesmas
Keliling)

 Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan optimal
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan masyarakat

 Dampak jika tidak dilakukan


Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat bisa
tanpa indikasi, tapi atas permintaan pasien

 Perwujudan visi organisasi


Dengan rujukan yang tepat, maka upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang bermutu
dapat tercapai
 Dokter menjelaskan secara seksama
kondisi pasien mengapa dia harus dirujuk.
Anti Korupsi Namun terkadang ada pasien yang tanpa
ada indikasi rujuk dan minta dengan
paksa dokternya untuk memberikan
rujukan. Dokter secara professional tetap
sesuai prosedur rujukan yang
benar. Walaupun dokter diiming-imingi
pasien tersebut diberikan sesuatu. Dokter
tetap teguh pendirian. Dokter
memberikan surat pengantar kepada
pasien untuk dibuatkan surat rujukan.

1.Kontribusi terhadap Nilai Organisasi :


Tanggung jawab, manusiawi, professional, jujur
2.Manfaat untuk Pimpinan:
Pimpinan jadi terbantu untuk melakukan sosialisasi rujukan
secara benar. Tidak turun tangan langsung.
3.Mafaat untuk Organisasi :
Kredibilitas puskesmas baik di mata masyarakat dan dinas
kesehatan
4.Manfaat untuk Masyarakat :
Masyarakat percaya bahwa puskesmas sekarang ini sudah
lebih mandiri dan professional dalam menghadapi beberapa
kasus penyakit

5.Manfaat untuk Diri Sendiri :


Lebih percaya diri, pintar, dan mandiri dengan alat dan obat
yang tersedia dalam menangani pasien

Komitmen mutu  Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


efektif dan efisien Dalam membuat surat rujukan, teknik yang saya gunakan
Teknik : adalah I-P-O (Input-Process-Output), yaitu :
I-P-O (Input-Process- Input : Menentukan pasien yang memang harus dirujuk
Output dan yang tidak
Process : Membuat Surat Rujukan sesuai indikasi
Output : Menyerahkan surat rujukan kepada pasien /
keluarga pasien dan meminta pasien ke
fasilitas kesehatan rujukan (untuk pasien
dengan kondisi stabil), sedangkan pasien
dengan kondisi gawat akan dirujuk
menggunakan ambulans Pusling (Puskesmas
Keliling)

 Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan optimal
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan masyarakat

 Dampak jika tidak dilakukan


Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat bisa
tanpa indikasi, tapi atas permintaan pasien

 Perwujudan visi organisasi


Dengan rujukan yang tepat, maka upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang bermutu
dapat tercapai
4. Anti Korupsi 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Jujur Dalam melakukan pemeriksaan surat kesehatan, saya
akan menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu dengan
Teknik : menolak secara halus segala macam pemberian dari
Non Gratifikasi pasien yang berhubungan dengan pekerjaan dan berkaitan
dengan kewajiban saya sebagai seorang dokter
Puskesmas.
Akuntabilitas memberikan surat sehat adalah tugas dan tanggungjawab
( professional ) seorang dokter Puskesmas dan pasien berhak untuk
mendapatkannya
Teknik :
Transparansi 2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan tenaga
kesehatan lain dari Puskesmas tanpa harus mengeluarkan
uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan pasien

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika dalam melakukan pemberian surat sehat dokter
atau tenaga kesehatan lain dari Puskesmas menerima
pemberian pasien atau bahkan meminta sesuatu dari
pasien, maka kepercayaan masyarakat pada Puskesmas
akan berkurang
5. Etika Publik 4. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Kesopanan Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu hamil, saya akan
menggunakan teknik Komunikasi Efektif, yaitu dengan
Teknik : langkah-langkah :
Komunikasi Efektif 1.Menyapa ibu hamil dengan menyebutkan namanya
2.Meminta ijin pada ibu hamil sebelum melakukan
pemeriksaan
3.Melakukan pemeriksaan di tempat yang tertutup
4.Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi) pada ibu hamil tentang kehamilannya dan
memberikan kesempatan untuk ibu hamil untuk
menanyakan hal-hal yang menyangkut kehamilannya
secara terbuka

2. Manfaat
Bagi Pasien :
 Khususnya untuk ibu hamil, dapat berkonsultasi
dengan dokter tentang kehamilannya secara lebih
mendalam
 Dapat diketahui penyakit penyerta dengan adanya
pemeriksaan yang lebih tajam melalui pemeriksaan
laboratorium
Bagi Puskesmas :
 Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol, sehingga
jika ada komplikasi, bisa segera dilakukan tindak
lanjut
 Dapat mempersiapkan rujukan dini berencana bagi
bumil dengan risti (resiko tinggi)

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika hal ini tidak dilakukan, maka kondisi ibu hamil
di wilayah Puskesmas tersebut tidak dapat diketahui oleh
dokter Puskesmas, sehingga dikhawatirkan bisa terjadi
keterlambatan penanganan

1. Perwujudan visi organisasi


Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC terpadu
akan meningkatkan upaya pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan keluarga

Nasionalisme 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


persatuan Indonesia Dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil melalui ANC
Teknik : terpadu, teknik yang akan saya gunakan adalah Non-
Non Diskriminatif Diskriminatif, maksudnya adalah dalam melakukan
pemeriksaan ANC pada ibu hamil, saya akan :
-Melayani ibu hamil sesuai dengan antrian
-Memperlakukan semua pasien dengan sama, tanpa
memandang suku, agama, status sosial pasien, maupun
status jaminan kesehatan pasien sebagai pasien BPJS
ataupun pasien umum.

2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Mendapat pelayanan yang sama sesuai haknya dan
antrian
Bagi Puskesmas :
 Melayani lebih tertib sesuai antrian

3. Dampak jika tidak dilakukan :


Jika tidak melayani sesuai antrian, maka pelayanan tidak
bias berjalan optimal, karena setia ibu hamil ingin
didahulukan
4. Perwujudan Visi Organisasi :
 Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC
terpadu akan meningkatkan upaya pemeliharaan
kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesehatan
keluarga

6. Komitmen mutu 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


Inovatif Dalam memberikan materi kepada para bidan desa
Teknik : I-P-O tentang penanganan kegawatdaruratan pada maternal
dan neonatal, saya menggunakan teknik IPO (Input-
Process-Output)
1. Input : Penyiapan bahan-bahan materi tentang
kegawatdaruratan maternal-neonatal yang akan
diberikan pada bidan desa
2. Process : Materi diberikan melalui presentasi dalam
bentuk power point kepada para bidan desa dan
masing-masing bidan desa dibawakan materi berupa
handout
3. Output :
Terlaksananya kegiatan pemberian materi materi pada
bidan desa
Tercapainya peningkatana pemahaman materi tentang
penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal
oleh bidan desa

2. Manfaat :
4. Bidan Desa
 Dapat melakukan penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
dengan tepat
5. Puskesmas
 Mendapat kepercayaan dari masyarakat
6. Dinas Kesehatan dan masyarakat
 Menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan :


Jika pemberian materi ini tidak dilaksanakan, maka
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan yang
cukup tentang kegawatdaruratan maternal-neonatal 
resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir

7. Perwujudan Visi Organisasi :


Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan
maternal dan neonatal pada bidan desa akan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan tenaga kesehatan

Akuntabilitas 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Pengetahuan Dalam memberika refreshing pada bidan, saya akan
menggunakan teknik Performance Planning dengan
Teknik : langkah-langkah sebagai berikut :
Performance Planning 1.Berkoordinasi dengan Bikor (Bidan koordinator
(Perencanaan Kinerja) wilayah) untuk merencanakan kapan dan dimana materi
akan diadakan
2.Mempersiapkan materi yang akan disampaikan
3.Menyampaikan materi melalui power point pada waktu
dan tempat yang direncanakan dan membagikan materi
berupa handout pada para bidan desa
4.Mempraktekan salah satu materi secara langsung pada
para bidan desa

2. Manfaat
Bagi Bidan Desa:
Lebih memahami tentang penanganan awal
kegawatdaruratan maternal dan neonatal sebelum
melakukan rujukan, sehingga diharapkan bisa
menurunkan AKI dan AKB
Bagi Masyarakat :
Diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika materi ini tidak dilaksanakan maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan yang
cukup tentang kegawatdaruratan maternal-neonatal 
resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir

4. Perwujudan visi organisasi


Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan
maternal dan neonatal pada bidan desa akan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan tenaga kesehatan

7. Nasionalisme 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


 Keadilan Dalam melakukan Home Visite, saya menggunakan
Teknik : teknik Attachment Case Priority, yaitu dengan :
Attachment Case Priority 1. Mendata pasien yang akan dilakukan home visite di
wilayah Puskesmas tempat saya bekerja.
2. Lebih memprioritaskan pasien Lansia ,ibu hamil
RESTI dan faktor resiko , yang menderita Penyakit
Kronis untuk dikunjungi

2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Kesehatan pasien bisa lebih diperhatikan
 Pengobatan pasien bisa lebih dipantau
Bagi Puskesmas :
 Bisa memantau kondisi kesehatan pasien
 Dapat mendata dan mengelompokkan pasien 
pasien yang perlu observasi rutin dan yang tidak
 Lebih mengenal masyarakat di wilayahnya
 Memantau Kesehatan Lingkungan yang mungkin
berpengaruh terhadap penyakit pasien
3. Dampak jika tidak dilakukan:
Jika hal ini tidak dilakukan, home visite yang
direncanakan menjadi kurang terorganisir, sehingga
dikhawatirkan urutan rumah yang dikunjungi adalah
hasil pemilihan acak, bukan dari prinsip keadilan sosial
yaitu lebih mendahulukan pasien Lansia dengan penyakit
kronis
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Kegiatan home visite akan meningkatkan kesehatan
masyarakat dan pemeliharaan kesehatan masyarakat
Anti Korupsi 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Jujur Dalam melaksanakan home visite, saya akan
menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu dengan
Teknik : menolak segala macam pemberian dari pasien yang
Non Gratifikasi berhubungan dengan pekerjaan dan berkaitan dengan
kewajiban saya sebagai seorang dokter Puskesmas
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan tenaga
kesehatan lain dari Puskesmas tanpa harus mengeluarkan
uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan pasien

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika dalam melaksanakan home visit dokter atau tenaga
kesehatan lain dari Puskesmas menerima pemberian
pasien atau bahkan meminta sesuatu dari pasien, maka
kepercayaan masyarakat pada Puskesmas akan berkurang

3.4. Rencana Jadwal Coaching dan Mentoring

Dalam membantu peserta prajab dalam keberhasilan kegiatan aktualisasinya dan pembuatan
laporan, diperlukan fasilitator yakni coach dan mentor. Selama 2 minggu aktualisasi, direncanakan
kegiatan coaching dan mentoring. Rencana kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Rencana Jadwal Kegiatan Coaching dan Mentoring
Kegiatan Minggu 1 Minggu 2

Coaching

Mentoring

Tabel 3. Rencana Jadwal Aktualisasi


Sebelum melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan rencana jadwal kegiatan untuk
mempermudah dan pengontrol peserta untuk tepat waktu dan dapat mencapai target aktualisasi
dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.
Rencana Jadwal Aktualisasi

NO KEGIATAN Minggu 1 Minggu 2


1 Melakukan
pelayanan medik
umum rawat jalan
Sumber : SKP
2 Membuat catatan
medik pasien
rawat jalan pasien
UMUM dan JKN
dengan lengkap
Sumber : SKP
3 Memberikan
rujukan pasien
JKN ke FKTL
Sumber : SKP
4 Membuat surat
keterangan sehat
Sumber : SKP
5 Melakukan
pemeliharaan
Kesehatan Ibu
hamil di Poli KIA
melalui ANC
(Ante Natal Care)
terpadu

Sumber kegiatan :
SKP
6 Memberikan
materi kepada
para bidan desa
tentang
penanganan
kegawatdaruratan
pada maternal
dan neonatal

Sumber kegiatan :
inisiatif sendiri

7 Melakukan home
visite

Sumber kegiatan :
Penugasan dari
atasan

3.5. Timeline Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi tercapai dengan usaha dan kerjasama banyak pihak. Ada tujuh buah
kegiatan terlaksana dengan baik. Dibawah ini dapat dilihat kegiatan aktualisasi dibuat secara
timeline

Tabel 4. Timeline Kegiatan Aktualisasi

JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
DARI TANGGAL 01 DESEMBER sd 15 DESEMBER 2015

BULAN DESEMBER 2015


NO KEGIATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PABUARAN
01 02 03 04 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15
1. Melapor kepada
mentor
2. Cek kesehatan di
RS sekarwangi
3. Melakukan
pelayanan medik
umum rawat jalan
4. Membuat catatan
medik pasien
rawat jalan pasien
UMUM dan JKN
dengan lengkap

5. Memberikan
rujukan pasien
JKN ke FKTL

6. Membuat surat
keterangan sehat

7. Melakukan
pemeliharaan
Kesehatan Ibu
hamil di Poli KIA
melalui ANC
(Ante Natal Care)
terpadu

8. Memberikan
materi kepada
para bidan desa
tentang
penanganan
kegawatdaruratan
pada maternal
dan neonatal

9. Melakukan home
visite
10. Evaluasi dan
laporan

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
ASN adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi sebagai penjalan kebijakan pemerintah,
pelayan masyarakat dan pemersatu bangsa. Dengan tugasnya itu ASN sebelum mengemban suatu
jabatan harus melalui pendidikan dan pelatihan Prajabatan. Di Diklat Prajabatan tersebut, selama
2 minggu di kelas, peserta menginternalisasi nilai-nilai ANEKA. Dilanjutkan mengaktualisasinya
di 2 minggu berikutnya. Dalam kegiatan aktualisasi ini diharapkan peserta melakukan kegiatan
aktualisasi tersebut dengan memunculkan nilai-nilai ANEKA yang telah diinternalisasinya.

You might also like