You are on page 1of 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pegawai pemerintahan yang
berada di garda terdepan untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik
bagi masyarakat. Menurut UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN menjelaskan
bahwa aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Sebagai penyelenggara pemerintahan
ASN dituntut untuk mampu menjadi solusi dari pemasalahan masyarakat
karena posisi mereka sebagai pelayan masyarakat.
Instansi Kepolisian saat ini sedang melakukan reformasi internal yang
mencakup peningkatan kinerja dalam hal perbaikan pelayanan publik, inovasi
pelayanan publik, penegakkan hukum secara profesional hingga pemeliharaan
kamtibmas. UU No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian pada pasal 20 bahwa
“Pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri atas
anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil”.
Profesi perawat yang menjadi bagian dari ASN di lingkungan Polri
bertugas sebagai pelaksana teknis di bidang kesehatan sangatlah berperan
penting dalam mendukung terwujudnya reformasi di instansi kepolisian yaitu
dengan menggelar kegiatan-kegiatan yang selaras dengan kebijakan strategis
Kapolri dalam upaya mewujudkan Polri yang Mandiri, Profesional dan
dipercaya masyarakat. UU No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan pada
Pasal 1 menerangkan bahwa keperawatan adalah pemberian asuhan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit.
Saat ini masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan. Terutama ASN di
instansi kepolisian, tugas perawat yang tergabung dalam DOKKES Polri
tidak hanya memberikan pelayanan kapada masyarakat pada umumnya, tetapi

1
lebih dari itu adanya tuntutan dan harapan di seluruh jajaran agar semakin
meningkat dan komplek untuk mewujudkan personel dan satuan Polri yang
sehat samapta dengan ditunjang masyarakat Polri yang sehat sejahtera.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut dan sebagai perwujudan
reformasi kepegawaian terhadap aparatur sipil negara, melalui PERKALAN
NO 22 TAHUN 2016 Tentang Pelatihan Dasar CPNS Gol I dan II maka pola
baru yang sekarang ini sedang digunakan oleh Lembaga Administrasi Negara
(LAN) adalah pelatihan dasar dengan pola ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu
PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-
nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Dalam menjalankan tugas utama Kepolisian, bidang Kedokteran dan
Kesehatan mengemban tugas pendukung yang penting dalam menopang
kinerja Polri. Dalam upaya memberikan pelayanan maksimal bagi anggota di
sarker maka diperkuat pelayanan di Urkes masing-masing satker.
Dalam melaksanakan tugas pokok sehari-hari personil Urkes Polres
Poso masih belum efektif dan efisien. Hal ini berdampak pada atensi pasien
yang kurang terhadap pemanfaatan layanan yang diberikan oleh klinik.
Sehingga terkadang ada pasien yang tanpa indikasi meminta diberikan
rujukan untuk berobat ke rumah sakit. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan
layanan kesehatan serta untuk meningkatkan pemanfaatan klinik oleh pasien,
maka penulis tertarik untuk membuat suatu rancangan aktualisasi dengan
judul: “UPAYA OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN DI
KLINIK URDOKKES POLRES POSO POLDA SULTENG”
B. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan dari Aktualisasi ini untuk mengoptimalkan Tugas Pokok dan
Fungsi pelayanan kesehatan, sehingga membentuk ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari

2
praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.

C. MANFAAT AKTUALISASI
1. Bagi ASN
Implementasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam setiap kegiatan yang
dilakukan ASN dapat mengukur karakter ASN menjadi diri yang
profesional, penuh integritas, dan berdedikasi tinggi untuk melayani
masyarakat. Penerapan nilai-nilai tersebut akan mendorong capaian kinerja
yang lebih baik..
2. Bagi Satuan Kerja
Menciptakan suasana lingkungan kerja yang mendukung pelayanan
masyarakat yang optimal, berorientasi kepada kepentingan publik serta
meningkatkan akuntabilitas instansi Kepolisian, kinerja individu yang
akuntabel yang berdasarkan nasionalisme dapat mendukung terciptanya
budaya kerja yang kondusif demi tercapainya visi dan misi instansi
khususnya dalam meningkatkan kesehatan personel dan satuan Polri yang
sehat samapta dengan ditunjang masyarakat Polri yang sehat sejahtera.

D. RUANG LINGKUP
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di Poliklinik Urdokkes Polres
Poso Polda Sulawesi Tengah dengan mengacu pada tupoksi dan aktivitas
sehari-hari dalam bertugas yang akan di laksanakan pada Tanggal : 20
Agustus – 19 November 2018. Untuk waktu Kegiatan dilaksanakan pada
saat jam kerja.

E. TUPOKSI ( TUGAS POKOK DAN FUNGSI )


1. Visi Polres Poso Polda Sulawesi Tengah
Terwujudnya pelayanan kamtibmas yang unggul, terjalinnya
kemitraan polri dengan masyarakat, penegak hukum yang efektif serta

3
sinergi polisional yang proaktif dalam rangka memantapkan Kamdagri
khususnya di wilayah hukum Polres Poso.
2. Misi Polres Poso Polda Sulawesi Tengah
a. Mewujudkan keamanan kamtibmas prima kepada masyarakat
melalui kegiatan pelayanan administrasi Kepolisian, promotof,
preventif, represif (penegakkan hukum), dengan memanfaatkan
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan
keamanan di wilayah hukum Polda Sulawesi Tengah yang kondusif
b. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat secara mudah, cepat, tepat, responsif, transparan,
akuntabel dan tidak diskriminatif dalam ragka terpeliharanya
keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Poso.
c. Mewujudkan kemitraan dan kerjasama dengan masyarakat dan
meningkatkan sinergi Polisional interdepartmen/lembaga dan unsur
lainnya dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif dan
memelihara Kamtibmas.
d. Mewujudkan peran Bhabinkamtibmas dalam mengimplementasikan
strategi Polmas yang berada di desa/kelurahan;
e. Mewujudkan penegakkan hukum dengan meningkatkan
pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana yang
transparan, akuntabel, objektif, tidak melanggar aspek kehidupan
yang dapat mengganggu kamtibmas melalui kegiatan penyelidikan,
pengamanan, dan penggalangan;
f. Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas dan menjamin keselamatan dan kelancaran arus orang dan
barang.
g. Meningkatkan upaya konsolidasi internal sebagai upaya
menyamakan visi dan misi Polres Poso ke depan;
h. Memelihara solidaritas institusi dan bekerja sama dengan semua
instansi di Kabupaten Poso terutama dengan instansi pemerintah

4
kabupaten dan unsur TNI dalam menciptakan kondisi kamtibmas
yang kondusif.
i. Meningkatkan kegiatan operasional untuk mencegah dan menekan
segala bentuk gangguan keamanan dan ketertiban terutama yang
berpotensi meresahkan masyarakat.
3. Tugas Pokok dan Fungsi
URKKES Polres Poso merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang
kesehatan sehingga difungsikan untuk membantu dan melayani personil
kepolisian dan keluarganya serta pasien BPJS yang terdaftar di FKTP
(Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang tugasnya meliputi
pendaftaran, anamnesa, pemeriksaan fisik, penentuan diagnosa,
penyuluhan kesehatan, pemberian obat sesuai keluhan, membuat laporan
kunjungan klinik Polres Poso Polda Sulawesi Tengah.
Klinik Polres Poso dipimpin oleh seorang Paurkes anggota
Kepolisian berpangkat Brigadir.
a. Tugas Pokok :
Membantu dan melayani personil kepolisian dan keluarganya
serta pasien BPJS terdaftar di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama) yang juga mempunyai tugas lain seperti Keslap, membuat
laporan pemakaian obat, membuat surat keterangan kesehatan,
laporan kunjungan klinik serta melaksanakan Rikkes Tahanan
terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku di Polres Poso Polda Sulawesi
Tengah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut
b. Fungsi :
 Melakukan Pemeliharaan Kesehatan Personil, Keluarga, dan
Pasien BPJS terdaftar
 Melakukan Pelayanan Kesehatan Tahanan
 Melakukan Kegiatan Keslap
 Melakukan Urusan Tata Usaha

5
BAB II
RENCANA AKTUALISASI HABITUASI

A. Landasan Teori
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang
dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan
pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal
dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi).
1. Akuntabilitas
a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar akuntabilitas, yaitu:
Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
d. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap
tindakan yang telah dilakukan.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat
dipercaya.

6
g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan.Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang
terkandung didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah (LAN RI, 2015).
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.Nilai ini
menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa religious,
bukan bangsa atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha kearah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.Persatuan Indonesia sekaligus mengakui
dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki
bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan) .

7
e. Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga perwakilan.
f. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam undang-undang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

8
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama
mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai
yang harus ada pada komitmen mutu seperti :
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan
yang lebih baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan
diarahkan untuk pencapaian standar mutu.
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara. Anti korupsi dapat
diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti
korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan
tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan.Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

9
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan.
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
6. Nilai-Nilai Manajemen ASN, Pelayanan Publik, WOG
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Berdasarkan Jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas :
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berfungsi sebagai : Pelaksana Kebijakan Public,
Pelayan Public, Perekat dan Pemersatu Bangsa.

10
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat
dan Daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN: 1998).
Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa Pelayanan
Publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-
cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal
tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan Publik, yaitu unsur
pertama adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur
kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat
atau organisasi yang berkepentingan, dan usur ketiga adalah kepuasan
yang diberikan dan diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
3. Whole Of Government
Whole Of Government adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang meyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karena
nya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan.
Definisi Wog yang dinyatakan dalam laporan APSC adalah untuk
menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu

B. Kegiatan - Kegiatan
Dalam kegiatan Diklatsar ini kami sebagai Aparatur Sipil Negara harus
mampu membuat Rancangan Aktualisasi sesuai tupoksi yang dikaitkan

11
dengan nilai-nilai dasar ANEKA tujuannya agar dapat menerapkan prinsip
nilai-nilai dasar ANEKA pada pengaktualisasiannya nanti.
Adapun rancangan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya:
1. Mengikuti apel pagi
2. Menyiapkan kebersihan ruangan dan semua kebutuhan pelayanan
kesehatan di klinik Urdokkes Polres Poso
3. Pendaftaran pasien
4. Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital (TTV)
5. Health education tentang penyakit yang diderita setiap pasien
6. Memberikan obat sesuai resep dokter
7. Membuat Surat Rujukan Ke Rumah Sakit Melalui Aplikasi Pcare BPJS
8. Melaksanakan kunjungan berkala kepada personel polri atau keluarga
untuk pengecekan kesehatan rutin.

1. Kegiatan I Mengikuti apel pagi.


a. Tahapan Kegiatan :
1) Tiba di kantor Tepat Waktu, yaitu 30 menit sebelum apel dimulai.
2) Melakukan absensi manual maksimal 15 menit sebelum apel
dimulai pada pukul 07.45
3) Menerapkan 3S ( Senyum, Sapa, Salam ) kepada atasan maupun
rekan kerja.
4) Mengikuti apel pagi sampai selesai.
5) Mendengarkan arahan dari pimpinan
b. Hasil Kegiatan (Output) :
Dilaksanakannya apel pagi bagi personil berguna untuk
membiasakan diri agar selalu disiplin, tepat waktu dan menerima
arahan, petunjuk dan perintah dari pimpinan Juga dapat
membangkitkan rasa nasionalisme, dan penuh tanggungjawab.
c. Nilai - Nilai Dasar PNS :
1) Akuntabilitas

12
Mengikuti apel pagi serta melakukan pengisian absensi manual
sebelum apel dimulai dengan penuh tanggung jawab, melatih
kedisiplinan, serta terus konsisten.
2) Nasionalisme
Menyiapkan diri untuk mengikuti apel pagi dengan ikhlas
merupakan pencerminan sila ke 3 tentang usaha menjaga persatuan
dan kesatuan.
3) EtikaPublik
5S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun ) kepada atasan
maupun rekan kerja serta membiasakan sopan santun
4) Komitmen Mutu
Tepat waktu serta menerima arahan dan petunjuk dengan rasa
penuh Empatimenunjukkan keseriusan di dalam melaksanakan
setiap arahan yang di berikan oleh pimpinan guna pelayanan yang
berintegrasi.
5) Anti Korupsi
Tiba di kantor tepat waktu yaitu 30 menit sebelum apel pagi
dimulai salah satu bentuk integritas serta kejujuran di dalam
menjalankan setiap aturan.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi :
Dengan dilaksanakannya apel pagi, maka akan terbentuk suatu
sinergitas antara pimpinan dan personel untuk proaktif dalam kesiapan
pelayanan yang prima.
e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :
Menjalin Sinergi antar petugas agar terciptanya petugas yang
Professional, tanggung jawab serta berkomitmen dalam menjalankan
tugas sehingga pelayanan bisa berjalan dengan maksimal
f. Keterkaitan mata Diklat :
1) Pelayanan Publik
Dengan datang apel tepat waktu maka kegiatan tugas dapat berjalan
dengan lancar tanpa ada kendala untuk melayani masalah kesehatan

13
personil dan keluarga serta masyarakat yang menggunakan FKTP
klinik Urdokkes polres Poso.
2) Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dengan baik sesuai peraturan dan datang tepat
waktu.
3) WoG
Pelaksanaan apel menunjukkan penguatan koordinasi antar struktur
yang ada di polres poso juga antar anggota polisi dan ASN di
lingkungan polres poso.

2. Kegiatan II Menyiapkan Kebersihan Ruangan dan Semua Kebutuhan


Pelayanan Kesehatan di Klinik Urdokkes Polres Poso
a. Tahapan Kegiatan
1) Membersihkan klinik
2) Memisahkan sampah medis dengan sampah nonmedis
3) Menata ruangan kerja dan ruangan periksa dengan rapih
4) Mengecek kelengkapan obat-obatan dan mencatat pengambilan
obat dari gudang obat
5) Mensterilkan alat-alat kesehatan
b. Hasil Kegiatan (Output)
Menyiapkan kebersihan ruangan dan alat-alat serta kebutuhan
pelayanan kesehatan lainnya agar terciptanya kondisi klinik yang
bersih, sehat ,nyaman dan kondusif untuk pelayanan pasien yang
prima
c. Nilai Nilai Dasar PNS
1) Akuntabilitas
Membersihkan klinik dan menata ruangan kerja serta mencatat
setiap pengambilan obat dari gudang obat menunjukkan tanggung
jawab dalam menciptakan lingkungan yang nyaman serta
integritas untuk pelayanan kesehatan.

14
2) Nasionalisme
Membersihkan klinik serta memisahkan sampah medis dan
nonmedis dengan ikhlas.
3) Etika Publik
Membersihkan klinik dan menata ruangan kerja dengan tetap
menjaga kesopanan dan hormat kepada pasien ataupun pegawai
lainnya.
4) Komitmen Mutu
Mengecek kelengkapan obat-obatan dan mencatat pengambilan
obat dari gudang obat dengan penuh ketelitian serta mensterilkan
alat-alat untuk kepastian mutu pelayanan yang prima.
5) Anti Korupsi
Mengecek kelengkapan dan mencatat setiap pengambilan obat-
obatan dengan cermat dan teliti untuk mengontrol penggunaan
obat.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Menyiapkan kebersihan klinik dan kebutuhan pelayanan
kesehatan lainnya merupakan suatu bentuk integritas dalam
pengabdian untuk mewujudkan pelayanan yang optimal bagi personel
kepolisian serta masyarakat umumnya.
e. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Terciptanya petugas klinik yang profesional, tanggung jawab,
serta berkomitmen dalam menjalankan tugas sehingga terwujudnya
pelayanan yang prima dan meningkatkan kepercayaan terhadap
organisasi.
f. Keterkaitan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Dengan menyiapkan kebersihan ruangan dan semua kebutuhan
pelayanan kesehatan maka kegiatan pelayanan kesehatan dapat
maksimal dan berjalan dengan lancar.
2) Manajemen ASN

15
Menjaga kebersihan dan kesiapan obat-obatan serta alat
penunjang operasional kesehatan dapat menciptakan rasa nyaman
bagi petugas dan pasien yang datang serta trust building yang
terus meningkat.

3. Kegiatan III Pendaftaran pasien.


a. Tahapan Kegiatan:
1) Menyiapkan nomor antrian
2) Mempersilahkan pasien masuk ke ruangan sesuai dengan antrian
3) Memulai wawancara dengan menyapa, mempersilahkan duduk,
menanyakan nama, menanyakan keperluan datang ke klinik serta
menanyakan kartu jaminan kesehatan bila memiliki dan juga
NRP/NIP.
4) Mencatat nama, nomor kartu BPJS dan kartu identitas lainnya pada
pasien yang berkunjung.
5) Mengentri dan melakukan validasi data di aplikasi pcare BPJS
b. Hasil Kegiatan (Output) :
Melaksanakan kegiatan pendaftaran pasien yang berkunjung ke
klinik dengan Sopan, Hormat, Ikhlas, Jujur, didukung dengan rasa
penuh Tanggung Jawab, agar dapat terciptanya rasa Empati untuk
pelayanan yang semakin terpercaya.
c. Nilai Nilai Dasar PNS :
1) Akuntabilitas
Mencatat nama, nomor kartu BPJS dan kartu identitas lainnya pada
pasien yang berkunjung dan dilaksanakan dengan jujur, teliti serta
penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Melayani pasien berdasarkan urutan antrian menggambarkan
pengamalan sila ke 5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
butir ke 2 yaitu mengembangkan sikap adil kepada sesama.
3) Etika publik

16
Memulai wawancara dengan menyapa, mepersilahkan duduk,
menanyakan nama, menanyakan keperluan datang ke klinik dengan
Sopan dan Hormat.
4) Komitmen mutu
Mencatat nama, kartu jaminan kesehatan serta kartu identitas
lainnya secara teliti dan penuh tanggung jawab.
5) Anti Korupsi
Pengentrian data dilakukan secara jujur, tanpa memanipulasi, dan
tanggung jawab. Selain itu pelayanan pasien sesuai urutan antrian
menggambarkan pelayanan yang anti KKN.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi :
Dengan pendaftaran pasien yang lebih tertata, maka pelayanan akan
semakin terorganisir dan semakin ramah serta berkeadilan
e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :
Menjalin hubungan kerjasama antar petugas dan pasien agar
terciptanya petugas yang Professional, Akuntabel, Tanggung Jawab
serta Berkomitmen.
f. Keterkaitan mata Diklat :
1) Pelayanan Publik
Dengan melakukan kegiatan pendaftaranmaka kegiatan dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada kendala untuk memenuhi hak dan
kebutuhan Pasien.
2) Manajemen ASN
Menjadikan kegiatan pendaftaran pasien sesuai dengan SOP tanpa
lepas dari kode etik dan kode prilaku ASN serta memberikan hak
kepada pasien berdasarkan tugas ASN sebagai pelayan publik.
3) WoG
Dalam pelayanan pasien baik masyarakat umum ataupun anggota
polres poso, Urdokkes Polres Poso terintegrasi dengan BPJS
sehingga pasien yang berkunjung ke klinik polres poso kebanyakan

17
memiliki kartu BPJS yang terdaftar di faskes klinik urdokkes
polres poso.

4. Kegiatan IV Pemeriksaan fisik dan Tanda-tanda Vital (TTV).


a. Tahapan Kegiatan :
1) Mempersiapkan peralatan yang digunakan dengan teliti
2) Menyapa pasien dengan santun dan sopan.
3) Menjelaskan prosedur tindakan yang dilakukan dengan jujur dan
cermat.
4) Melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital (TTV) dengan
benar, akurat, dan sistematis.
5) Mencatat hasil pemeriksaan dan memberikan motivasi.
b. Hasil Kegiatan (Output) :
Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital yang dilakukan guna
mengetahui status kesehatan serta perkembangan kondisi pasien sebagai
konsen dan dasar untuk pemberian tindakan medis selanjutnya.
c. Nilai Nilai Dasar PNS :
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital sesuai
prosedur dengan jelas dan penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Mencatat hasil pemeriksaan dan memberikan motivasi pada pasien
merupakan suatu bentuk integritas dan sikap menghargai pasien
secara adil.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan dan santun
sebagai wujud pegawai yang memiliki etika dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar pelaksanaan
kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta pemeriksaan fisik dan ttv
yang benar, akurat, dan sistematis.

18
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan merupakan
bentuk kepedulian dan kejujuran petugas dalam melakukan tindakan.
d. KontribusiTerhadap Visi/Misi Organisasi :
Kegiatan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital pada pasien
merupakan suatu bentuk pelayanan dalam bertugas sebagai upaya
mengetahui status kesehatan individu dengan pelayanan yang
berorientasi pada mutu dan berwawasan sehingga meningkatkan
kualitas kesehatan.
e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :
Terciptanya petugas yang Professional, Transparan, Teliti serta
Akuntabel dalam menjalankan tugas sehingga keadaan klinik menjadi
di hargai serta dapat berjalan dengan maksimal.
f. Keterkaitan mata Diklat :
1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel, teliti dan
transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa ada
kendala untuk melayani hak dan kebutuhan pasien.
2) Manajemen ASN
Menjadikan kegiatan pemeriksaan fisik kepada pasien sesuai dengan
SOP tanpa lepas dari kode etik dan kode prilaku ASN serta
memberikan pelayanan kepada Pasien berdasarkan tugas ASN
sebagai pelayan publik.
3) WoG
Pemeriksaan fisik atau anam nesa seta pemeriksaan tanda-tanda vital
dilakukan dengan kolaborasi antara profesi dokter dan perawat, serta
bila diperlukan juga dapat melibatkan profesi lain seperti analis
kesehatan
5. Kegiatan V Health education tentang penyakit yang diderita setiap
pasien.
a. Tahapan Kegiatan:

19
1) Mempersilahkan pasien masuk ke ruangan
2) Menyapa pasien dengan sopan dan santun
3) Menjelaskan tentang penyakit pasien dengan santun dan penuh
empati
4) Memberikan health education tentang penyakit serta masalah
kesehatan yang dideritanya dengan cermat dan tanggung jawab.
5) Kolaborasi dengan petugas lainnya untuk mengoptimalkan
pemberian health education terhadap pasien.
6) Memberikan kesempatan bertanya kepada pasien tentang hal-hal
yang belum dimengerti.
b. Hasil Kegiatan (Output) :
Melaksanakan health education diklinik oleh perawat dengan
Sopan, Santun, Jujur, Cermat dan Teliti didukung dengan rasa penuh
Tanggung Jawab, dan rasa empati agar pasien dapat mengetahui
tentang penyakit atau masalah kesehatan yang sedang dideritanyaserta
cara untuk mengatasinya.
c. Nilai Nilai Dasar PNS :
1) Akuntabilitas
Memberikan health education terhadap pasien secara bertanggung
jawab agar pasien mengetahui lebih banyak tentang penyakitnya.
2) Nasionalisme
Menyapa pasien dengan sopan serta memberikan pembinaan secara
menyeluruh tanpa membedakan suku, agama dan ras merupakan
pencerminan sila ke 2 kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Etika Publik
Memberikan informasi tentang penyakit yang diderita pasien secara
benar dan tidak menyesatkan, serta menyapa dan melayani dengan
rasa hormat dan sopan.
4) Komitmen Mutu
Dengan memberikan health education terhadap pasien
menunjukkan bahwa kita peka terhadap kebutuhan pasien tentang

20
informasi penyakit yang dideritanya. Serta responsif memberi
pelayanan dengan tanggap. Sehingga mutu pelayanan meningkat.
5) Anti Korupsi
Dengan memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
mengenai topik yang sedang di bahas merupakan salah satu bentuk
keadilan dari petugas sehingga tidak memonopoli kegiatan..
d. KontribusiTerhadap Visi/Misi Organisasi :
Health education pada pasien merupakan suatu bentuk pelayanan
dalam bertugas, disamping itu juga memiliki tujuan untuk
menumbukan kesatuan hubungan hidup antara petugas dengan pasien
sebagai individudengan meningkatkan pengetahuan kesehatan.
e. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Menjalin sinergi antar petugas dengan pasien agar terciptanya
petugas yang Professional, Akuntabel, TanggungJawab serta
Berkomitmen dalam menjalankan tugas yang menjadikan pasien
merasa dilayani dan diperhatikan. Sehingga tingkat kepercayaan
pasien kepada instansi kepolisian khususnya dalam hal yankes
semakin bertambah.
f. Keterkaitan Mata Diklat :
1) Pelayanan Publik
Dengan melakukan health education maka pasien dapat
mengetahui penyakit ataupun masalah kesehatan yang dideritanya
sebagai pemenuhan untuk hak dan kebutuhan pasien.
2) Manajemen ASN
Memberikan health education pada setiap pasien diklinik
urdokkes polres poso merupakan sebuah kewajiban dan
keharusan seorang petugas perawat
3) WoG
Adanya kerjasama antara pegawai profesi perawat dengan profesi
lainnya untuk memaksimalkan health education kepada pasien.

21
6. Kegiatan VI Memberikan obat sesuai resep dokter
a. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan pengecekan obat sesuai dengan kartu resep pengobatan
pasien.
2) Melakukan double cek dengan petugas personel klinik lainnya
meliputi nama pasien, nama obat, dosis obat, cara pemberian, serta
waktu pemberiannya.
3) kembali identifikasi pasien sebelum memberikan obat.
4) Memberikan obat ke pasien dengan prinsip 6 benar
b. Hasil Kegiatan (Output) :
Pasien memahami dan mengerti dengan terapi obat yang
diberikan sehingga pasien lebih yakin akan kualitas pelayanan yang
diperoleh dari klinik urdokkes polres poso.
c. Nilai Nilai Dasar PNS :.
1) Akuntabilitas
pengecekan dengan teliti serta pemberian penjelasan kepada pasien
tentang penggunaan obat secara benar dan tepat merupakan wujud
tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Pemberian obat yang teliti dan sesuai dengan resep pengobatan
untuk kesembuhan dan keselamatan pasien mecerminkan
pengamalan sila ke 2 kemanusiaan yang adil yang beradab butir 6
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3) Etika Publik
Melakukan double cek dengan petugas lain, meminta izin untuk
identifikasi kembali serta memberikan penjelasan kepada pasien
dengan sikap sopan dan ramah.
4) Komitmen Mutu
Melakukan double cek, melakukan identifikasi pasien dengan
cermat dan teliti yang sesuai resep dan prinsip 6 benar pemberian
obat (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu

22
pemberian, benar cara pemberian, dan dokumentasi) sehingga
proses penyembuhan pasien akan lebih cepat.
5) Anti Korupsi
Tidak mengurangi dosis obat yang akan diberikan kepada pasien
merupakan wujud pelayanan yang anti korupsi.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi :
Pemberian obat yang benar dan tepat sebagai upaya untuk
memaksimalkan pelayanan secara mutu dan kualitas terapi yang
kemudian akan mempercepat proses penyembuhan
e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :
Melakukan pemberian obat yang tepat serta dengan prinsip 6
benar akan wujud suatu pembiasaan dari petugas klinik sehingga
terciptanya petugas yang professional, tanggung jawab serta
berkomitmen dalam menjalankan tugas. Lebih dari itu afektifitas dan
kualitas terapi akan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasien.
f. Keterkaitan MataDiklat :
1) Pelayanan Publik
Dengan memberikan obat secara tepat dan benar yang sesuai resep
merupakan bentuk dari pelayanan yang akuntabel dan tidak
diskriminatif.
2) Manajemen ASN
Memberikan obat yang sesuai dengan resep serta prinsip 6 benar,
memberikan informasi dengan benar dengan sopan, profesional dan
berkualitas adalah sejalan dengan tugas seorang ASN.
3) WoG
Pelayanan klinik urdokkes polres poso yang terintegrasi dengan
BPJS mencerminkan adanya penerapan WoG sehingga dalam
pelayanannya baik pasien maupun obat yang di berikan merupakan
hasil kerja sama antara biddokkes polda dengan BPJS.

23
7. Kegiatan VII Membuat Surat Rujukan Ke Rumah Sakit Melalui
Aplikasi Pcare BPJS
a. Tahapan Kegiatan :
1) Menerima status dan penjelasan tentang pasien yang akan di rujuk
dari petugas di klinik yang menangani pasien.
2) Memasukkan data pasien yang akan dirujuk mulai dari tanggal,
keluhan, tanda-tanda vital, diagnosa dan poli Rumah Sakit dimana
pengobatan pasien akan dilanjutkan sesuai dengan status pasien
yang telah di tentukan oleh petugas kesehatan pemeriksa pasien.
3) Mencetak surat rujukan yang berasal dari aplikasi sesuai dengan
data yang sudah dimasukkan dan memberikan surat rujukan
kepada paurkes/petugas kesehatan yang berwenang untuk ditanda
tangani dan dicap urdokkes polres poso.
4) Memberikan surat rujukan kepada pasien dan menjelaskan
tentang alur pelayanan selanjutnya.
5) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang
hal-hal yang tidak dimengerti.
b. Hasil Kegiatan (Output) :
Dengan membuat surat rujukan ke Rumah Sakit, pelayanan dan
pengobatan lanjutan yang lebih intensif kepada pasien dapat diperoleh
dengan mudah dan segera.
c. Nilai Nilai Dasar PNS :
1) Akuntabilitas
Memasukkan data kesehatan pasien yang akan dirujuk dengan baik
dan benar sehingga pelayanan kesehatan lanjutan akan mudah
didapatkan oleh pasien.
2) Nasionalisme
Memberikan surat rujukan kepada pasien untuk berobat lanjutan
dan menjelaskan tentang alur pelayanannya, merupakan
pengamalan sila ke 5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesi

24
butir ke 11 suka melakukan kegiatan dalam rangka kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
3) Etika Publik
Menerima status dan penjelasan tentang pasien mengenai rujukan
yang akan dibuat untuk pasien yang sudah ditandatangani dengan
sopan dan ramah.
4) Komitmen Mutu
Mencetak rujukan dan memberikan kepada paurkes/petugas
kesehatan yang berwenang untuk ditanda tangani dengan segera
sehingga pelayanan rujukan menjadi efektif dan efisien bagi pasien
5) Anti Korupsi
Memberikan surat rujukan kepada pasien serta memberikan
kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dimengerti
dengan jujur dan transparan serta menolak apabila pasien
menawarkan memberikan uang administrasi dan menjelaskan
kepada pasien bahwa pelayanan rujukan gratis.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi :
Menjalin sinergitas pelayanan antara klinik Urdokkes Polre Poso
yang merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dengan
Rumah sakit untuk memaksimalkan pelayanan pasien yang lebih
intensif dan menyeluruh
e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :
. Dengan membuat surat rujukan ke Rumah Sakit melalui
aplikasi Pcare BPJS mendorong terwujudnya peningkatan kualitas
pelayanan profesional modern dan terpercaya khususnya dalam
lingkup kesehatan yang merata, mudah, cepat, dan responsif.
f. Keterkaitan MataDiklat :
1) Pelayanan Publik
Dengan membuat rujukan pasien dengan menggunakan Pcare BPJS
maka pasien oleh petugas klinik dapat memperoleh akses

25
pelayanan secara menyeluruh, mudah, terjangkau dan tidak
diskriminatif.
2) Manajemen ASN
Melaksanakan tugas membuat rujukan pasien ke rumah sakit
dengan penuh tanggung jawab dan profesional merupakan salah
satu perwujudan tugas dari seorang ASN dalam memenuhi
kewajiban serta peranan sebagai pelayan publik. Juga partisipasi
ASN dalam menjalankan kebijakan negara tentang program
jaminan kesehatan.
3) WoG
Rujukan pasien dengan menggunakan jalur akses Pcare BPJS
merupakan suatu rangkaian kerja sama antara klinik dengan
penjamin kesehatan dari salah satu program pemerintah.

8. Kegiatan VIII Melaksanakan kunjungan berkala kepada personel


polri atau keluarganya untuk pengecekan kesehatan rutin
a. Tahapan Kegiatan:
1) Melakukan pendataan pasien yang akan dikunjungi
2) Memprioritaskan pasien faktor resiko dan penyakit kronis
3) Melakukan koordinasi dengan pegawai klinik urdokkes lainnya
untuk persiapan kunjungan.
4) Melakukan anamnesa pada pasien yang dikunjungi
5) Menjelaskan kondisi penyakit dan memberikan kesempatan
bertanya kepada pasien
6) Memberikan pengobatan jika diperlukan sesuai dengan intruksi
dokter.
b. Hasil Kegiatan (Output) :
Melakukan kunjungan ke anggota atau keluarga personel polres poso
adalah upaya promotive dan preventif dimana dapat mengetahui
masalah kesehatan serta mengantisipasi kekambuhan dari penyakit
yang sedang atau pernah diderita.

26
c. Nilai-Nilai Dasar PNS :
1) Akuntabilitas
Melaksanakan kunjungan pengecekan kesehatan rutin merupakan
wujud tanggung jawab dalam meningkatkan dan menjaga taraf
kesehatan anggota maupun keluarga personel polres poso.
2) Nasionalisme
Kegiatan kunjungan rutin kepada personel ataupun keluarga
menunjukkan adanya kepedulian terhadap sesama sehingga dapat
meningkatkan rasa solidaritas.
3) EtikaPublik
Melakukan anamnesa dengan tetap mengedepankan sikap sopan
dan rasa empati dalam berkomuikasi
4) Komitmen Mutu
Melakukan koordinasi dalam mempersiapkan untuk kunjungan
kesehatan untuk memastikan kesiapan serta mutu pelayanan. Serta
pemberian pengobatan yang tepat sesuai indikasi.
5) Anti Korupsi
Memprioritaskan kunjungan pasien dengan resiko tinggi dan
penyakit kronis merupakan cerminan dari sikap komitmen dalam
keadilan serta integritas dalam bertindak.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi :
Melaksanakan kunjungan kesehatan berkala kepada personil ataupun
keluarganya yang sakit merupakan salah satu perwujudan dari
penyelenggaraan pelayanan kesehatan paripurna dalam memfasilitasi
keluarga besar anggota polres poso untuk mewujudkan hidup sehat
sejahtera secara fisik, mental dan sosial serta berperan aktif dalam
penanggulangan penyakit yang dapat menimbulkan gangguan
kamtibmas.
e. Penguatan nilai nilai Organisasi :
Pelaksanaan kegiatan kunjungan kesehatan berkala akan
meningkatkan kualitas kesehatan personel kepolisian dalam

27
menjalankan tugas sehingga kualitas pelayanan kepada masyarakat
lebih optimal yang pada akhirnya meningkatkan profesionalime dan
kepercayaan masyarakat.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Pelaksanaan kegiatan kunjungan kesehatan berkala kepada
personel ataupun keluarganya merupakan bentuk partisipasi
pegawai klinik urdokkes dalam memaksimalkan pelayanan
kesehatan di luar klinik yang tentunya akan menjadi penunjang dari
tugas-tugas personel kepolisian. Selain itu kegiatan ketersebut juga
menunjukkan sikap responsif dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan oleh klinik urdokkes.
2) Manajemen ASN
Dengan dilakukannya kegiatan kunjungan berkala kepada personel
atau keluarganya yang sakit sebagai upaya peningkatan pelayanan
kesehatan yang profesional dan prima pada personel polri di
lapangan maupun masyarakan pada umumnya serta juga
meningkatkan kualitas ASN, yang semuanya itu merupakan tugas-
tugas dari ASN.

28
RANCANGAN JADWAL PELAKSANA AKTUALISASI HABITUASI

Jadwal kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2018 sampai dengan 19 november 2018
di Klinik Urdokkes Polres Poso
Agustus September Oktober November
No Kegiatan Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Mengikuti apel pagi
Menyiapkan Kebersihan Ruangan dan Semua Kebutuhan
2
Pelayanan Kesehatan
3 Pendaftaran pasien

4 Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital (TTV)


Health education tentang penyakit yang diderita setiap
5
pasien
6 Memberikan obat sesuai resep dokter
Membuat Surat Rujukan Ke Rumah Sakit Melalui
7
Aplikasi Pcare BPJS
Melaksanakan kunjungan berkala kepada personel polri
8
atau keluarga untuk pengecekan kesehatan rutin
Keterangan :
= Fokus Kegiatan Yang Dilakukan dan Dilaporkan

= Kegiatan Yang Tetap Dikerjakan Tetapi Bukan Menjadi Fokus

1
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Permasalahan atau isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini
adalah kurang optimanya pelayanan kesehatan di Klinik Urdokkes Polres
Poso. Maka, untuk meningkatkan pelayanan dalam meminimalisir
permasalahan tersebut maka penulis akan menerapkan dalam 8 kegiatan-
kegiatan di Klinik Urdokkes Polres Poso, yaitu:
1. Mengikuti apel pagi
2. Menyiapkan kebersihan ruangan dan semua kebutuhan pelayanan
kesehatan di klinik urdokkes Polres Poso
3. Pendaftaran pasien
4. Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital (TTV)
5. Health education tentang penyakit yang diderita setiap pasien
6. Memberikan obat sesuai resep dokter
7. Membuat Surat Rujukan Ke Rumah Sakit Melalui Aplikasi Pcare
BPJS
8. Melaksanakan kunjungan berkala kepada personel polri atau
keluarganya untuk pengecekan kesehatan rutin
kegiatan tersebut akan diaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dan
menerapkan mata diklat. Sehingga akan membuat penulis melaksanakan
tugas dengan habituasi dari semua nilai-nilai tersebut dan meningkatkan
pelayanan lebih profesional lagi di masa yang akan datang terkait dengan
visi dan misi organisasi kepolisian khususnya Polres Poso.
3.2 SARAN
Dari kegiatan yang dilaksanakan, penulis meminta kepada semua pihak
khususnya pembimbing dan senior diharapkan dapat mengawasi dan
memberikan motivasi agar dalam melaksanakan kegiatan ini dapat
menularkan kepada rekan-rekan lainnya sehingga pelayanan kesehatan di
Klinik Urdokkes Polres Poso bisa menjadi lebih baik.
26

You might also like