You are on page 1of 6

JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 5 (1) (2017): 15-20

JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma

Pemahaman Penanaman Empat Pilar Kebangsaan


terhadap Siswa SMA Negeri 4 Medan

Understanding of Investments Four Pilar of Nationality


on Students State Senior High School 4
Nina Angelia*
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Medan Area, Indonesia

Abstrak
Penelitian ini untuk menjelaskan hubungan pemahaman empat pilar kebangsaan dengan sikap siswa
menghadapi perkembangan zaman yang semakin berkembang. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah
bagaiman hubungan pemahaman empat pilar kebangsaan dengan sikap siswa. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Sampel penelitian berjumlah 44
responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat derajat kerataan.

Kata Kunci: Pemahaman, Penanaman, Empat Pilar Kebangsaan, Sikap dan Siswa

Abstract
This research is to explain the understanding of four pillars of nationality with students' attitudes facing the
development of the growing era. The formulation of the problem of this research is how the relationship of
understanding the four pillars of nationality with the attitude of students. The research method used in this
research is correlational descriptive method. The sample of research is 44 respondents. Data collection techniques
used in this study are interviews and documentation. Based on the results of research that has been done can be
seen that there is degree flatness.
Keywords: Understanding, Planting, Four Pillars of Nationality, Attitude and Students

How to Cite: Angelia, N., (2017). Pemahaman Penanaman Empat Pilar Kebangsaan terhadap Siswa SMA
Negeri 4 Medan. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 5 (1): 15-20.

*Corresponding author: p-ISSN: 2549 1660


E-mail: ninaangelia@staff.uma.ac.id e-ISSN: 2550-1305

15
Nina Angelia. Pemahaman Penanaman Empat Pilar Kebangsaan terhadap Siswa SMA Negeri 4

PENDAHULUAN meningkat seperti tercermin pada


Semangat kebangsaan di perlukan kenakalan anak, geng motor, kejahatan,
dalam kehidupan berbangsa dan pencurian, minuman keras, narkoba,
bernegara. Perkembangan jaman dan pelecehan seksual dan masih banyak lagi.
globalisasi, semangat kebangsaan generasi Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya
muda umumnya dan siswa dan siswi SMA keresahan masyarakat terhadap tindak
khususnya mulai menghilang. Oleh karena kejahatan siswa, kejahatan- kejahatan yang
itu, sekarang ini sedang di canangkan lagi dilakukan dengan sadis dan kejam, dimana
oleh pemerintah kesadaran para pelakunya melibatkan bukan hanya
menumbuhkan rasa kebangsaan dengan remaja tetapi juga oleh anak- anak
pembangunan karakter bangsa melalui dibawah umur. Bentuk-bentuk kenakalan
empat pilar kebangsaan yang ada pada, remaja yang sebelumnya masih dianggap
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, wajar tetapi beberapa tahun belakangan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ini telah berubah menjadi tindakan-
Bhinneka Tunggal Ika. tindakan kriminal yang sangat
Bangsa Indonesia merupakan bangsa mengganggu dan sangat meresahkan
yang lahir karena keanekaragaman dan masyarakat.
perbedaan yang dipersatukan oleh Fenomena mengenai
kesadaran bersama untuk hidup sebagai Persoalan tindak kriminalitas yang
bangsa yang merdeka dan berdaulat. dilakukan pada anak menjadi sorotan
Dengan keberagaman inilah yang menjadi banyak pihak di Kota-kota Besar Indonesia
identitas nasional bangsa Indonesia yang termasuk kota medan.Komisi Nasional
harus dipertahankan agar tidak luntur Perlindungan Anak (Komnas PA)
karena kemajuan zaman yang sangat pesat mencatat sebanyak 2.008 kasus
pada saat ini. Kemajuan zaman yang kriminalitas yang dilakukan anak usia
terjadi saat ini dapat mempengaruhi sekolah di sepanjang kuartal pertama 2012
pemahaman generasi penerus bangsa jumlah itu meliputi jenis kejahatan seperti
terutama pada siswa terkait dengan nilai- pencurian, tauran, narkoba, dan pelecehan
nilai yang terkandung dalam Pancasila seksual yang dilakukan siswa SD hingga
semakin terlupakan dan terkikis oleh SMA. Angka kriminalitas yang dilakukan
adanya nilai-nilai baru yang tidak sesuai anak usia sekolah cenderung meningkat
dengan jati diri bangsa. Ironisnya, tanpa setiap tahunnya, dari data yang diperoleh
disadari generasi muda bergerak semakin Komnas PA pada tahun 2010 terjadi 2.413
menjauh dari Pancasila sebagai jati kasus kriminal anak usia sekolah, jumlah
diribangsa yang bercirikan semangat itu kemudian meningkat di 2011 yakni
gotong royong. sebanyak 2.508 kasus (waspada,15 mei
Anak adalah tonggak sebuah negara, 2012) . Tindak kriminalitas yang dilakukan
yang menentukan maju mundurnya oleh para remaja, hampir setiap hari
pembangunan masyarakat, berperan berbagai media masa memberitakan
sebagai generasi muda memiliki potensi tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh
dan penerus cita-cita bangsa Indonesia remaja yang sangat meresahkan
serta mempunyai peranan strategis, yang masyarakat.
perlu pembinaan dan pengarahan dalam Maraknya pemberitaan media masa
rangka menjamin pertumbuhan dan tentang tindak kriminalitas pada anak di
perkembangan fisik, mental, dan sosial Kota Medan belakangan ini yang
secara utuh serasi, selaras dan seimbang. meresahkan masyarakat. Salah satunya
Pengawasan sosial dan pembentukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi
karakter kepada anak atau para siswa Sumatera Utara menyatakakan Provinsi
sudah banyak dilakukan oleh pihak Sumatera Uatara khususnya kota Medan
pemerintah tetapi masih saja lemah, sudah masuk ke sekolah-sekolah dan
tindakan kriminal pada anak terus melibatkan siswa Sekolah Dasar (SD) ,

16
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 5 (1) (2017): 14-20.

selain itu BNN menyatakan baru-baru ini karakter yang unggul juga harus
BNN menemukan siswa SD di Kota Medan didampingi oleh 4 pilar kebangsaan agar
terlibat pengguna narkoba , bahkan juga bangsa kita menjadi lebih baik daripada
masuk kedalam jaringan pengedar sebelumnya dengan memperoleh negara
narkoba (Tempo, 27 Februari 2014). Selain yang maju dan masa depan bangsa yang
pemberitaan mengenai narkoba, tindakan lebih cerah. Karakter generasi muda dapat
kriminalitas yang dilakukan pada siswa terbentuk jika 4 pilar selalu menopang
adalah gank motor yang sangat atau menjadi pegangan bagi para generasi
menggangu ketertiban umum namun juga muda.
menimbulkan korban (Poskota, 22 Agustus Hampir bisa dipastikan bahwa nilai-
2011), tindakan pencurian, perampasan, nilai dalam 4 pilar bangsa sudah mula
penganiyaan, perusakan dan sebagainya pudar di kalngan generasi muda
berkali-kali terjadi.(Ekspsnews, 26 berdasarkan data-data moral dan
September 2011). kriminalitas yang banyak dilakukan
Merujuk dari data diatas dari generasi muda, yang seharusnya generasi
berbagai info yang dikumpulkan muda hanya fokus kepada pendidikan
menggambarkan bentuk dari kelalain yang bertujuan untuk membangun bangsa.
orangtua, para pengajar, dan pemerintah Sekolah merupakan lembaga yang
yang kurang memperhatikan dan mendidik karakter bangsa juga tidak
melindungi hak anak sehingga anak sepenuhnya menjamin keberhasilan
sebagai generasi bangsa yang harusnya generasi muda, kewajiban penanaman
dapat menjadi tonggak kuat sebuah negara nilai-nilai bangsa bagi generasi muda
akan dapat hancur begitu saja karena kita harus dilakukan disekolah- sekolah
semua telah lalai dan tidak tanggap dalam termasuk di SMA Negeri 4 Medan
mengasuh dan mendidik mereka. anak
bagaikan selembar kertas putih yang METODE PENELITIAN
dimana harus siap diisi tulisan dengan Metode yang digunakan dalam
berbagai tinta-tinta kehidupan yang baik penelitian ini adalah metode deskripsi
untuk mereka. korelasional yang bertujuan untuk
Dari dasar inilah pentingnya adanya menjalankan hubungan antara konsep-
penanaman nilai- nilai luhur bangsa sejak konsep atau nilai-nilai dari veriabel-
dini kepada anak-anak bangsa untuk variabel yang satu dengan variabel yang
memperkuat karakter generasi muda lain. Metode ini meneliti masalah-masalah
sebagai penerus pembangunan masyarakat aktual yang berlangsung dilapangan
Indonesia. Karena para anak bangsa khususnya mengenai hubungan
adalah generasi penerus bangsa yang dapat pemahaman empat pilar kebangsaan
mewujudkan mimpi-mimpi bangsa, jika terhadap perilaku siswa dalam menyikapi
anak bangsa pada saat ini pandai untuk perkembangan globalisasi.
mengeluarkan atau mengelola potensi- Populasi dalam penelitian ini adalah
potensi yang ada dalam diri mereka seluruh sisa kelas IX di SMA Negeri 4
masing-masing. Penguatan karakter Medan yang berjumlah 440orang. Sampel
sangatlah perlu ditanamkan dalam diri dalam penelitian ini diambil sebesar 10%
para generasi muda sebab karakter dari jumlah populasi yang ada yakni 440
merupakan akar sekaligus cerminan dari peserta didik kelas XI SMA Negeri 4
budaya bangsa. Medan, maka diperoleh sebanyak 44 orang
Apabila semua para generasi muda siswa.
memiliki karakter yang kuat dan unggul,
maka negara kita akan terlihat sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
bangsa yang pantas menjadi contoh pada Pemahaman atau comprehension
negara-negara lain. Dan untuk berasal dari kata dasar “paham”, yang
mewujudkan hal itu, selain memiliki berarti mengerti atau menguasai sesuatu.

17
Nina Angelia. Pemahaman Penanaman Empat Pilar Kebangsaan terhadap Siswa SMA Negeri 4

Menurut Arikunto (2008:118) “pemahaman dan Bernegara, diyakini bangsa Indonesia


merupakan bagaimana seseorang akan mampu mewujudkan diri sebagai
mempertahankan, membedakan, meduga, bangsa yang adil, makmur, sejahtera, dan
menerangkan, memperluas, bermartabat.
menyimpulkan, menggeneralisasikan, Menurut sosialisasi MPR RI tentang
memberikan contoh, menulis kembali dan empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
memperkirakan contoh, menulis kembali Bernegara (2012:11), Pancasila merupakan
dan memperkirakan” dasar negara yang mempersatukan bangsa
Sudjana (2010:24) membagi sekalipun bintang penuntun yang dinamis,
pemahaman kedalam tiga katagori, yakni yang mengarhkan bangsa dalam mencapai
sebagai berikut: tujuannya. Dalam posisinya seperti itu,
Tingkat pertama atau tingkat Pancasila merupakan sumber jati diri,
terendah, yaitu pemahaman kepribadian, moralitas, dan haluan
terjemahan, mulai dari terjemahan keselamatan bangsa.
dalam arti sebenarnya; Tingkat Dengan kata lain, Pancasila
kedua adalah pemahaman digunakan sebagai petunjuk arah semua
penafsiran, yakni menghubungkan kegiatan atau aktifitas hidup dan
bagian-bagian terdahulu dengan kehidupan di dalam segala bidang. Ini
yang diketahui berikutnya, atau berarti bahwa semua tingkah
menghubungkan beberapa bagian laku/perbuatan setiap manusia Indonesia
dari grafik dengan kejadian, harus dijiwai dan merupakan pancaran
membedakan yang pokok dan yang dari semua sila Pancasila karena Pancasila
bukan pokok; Pemahaman tingkat sebagai waltanschauung selalu merupakan
tinggi yaitu pemahaman suatu kesatuan, tidak bisa dipisah-
ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi pisahkan satu dengan yang lain.
diharapkam mampu melihat di balik Undang-Undang Dasar ialah hukum
yang tertulis, dapat membuat dasar yang tertulis, sedang di sampingnya
ramalan tentang konsekwensi atau Undang-Undang Dasar itu berlaku juga
dapat memperluas persepsi dalam hukum dasar yang tidak tertulis, ialah
arti waktu, dimensi, kasus, ataupun aturan-aturan dasar yang timbul dan
masalahnya. terpelihara dalam praktek
Secara umum dikatakan bahwa pilar penyelenggaraan negara meskipun tidak
merupakan tiang penyangga suatu tertulis. Beberapa pihak membedakan
bangunan. Dalam bahasa jawa tiang antara pengertian konstitusi dan Undang-
penyangga bangunan atau rumah ini Undang Dasar.
disebut ‘soko’, yakni rumah yang atapnya Menurut Soeprapto (2010: 33)
menjulang tinggi terdapat empat soko di menyatakan bahwa: Konstitusi berisi
tengah bangunan yang disebut soko guru. seluruh peraturan-peraturan dasar, baik
Menurut sosialisasi MPR RI tentang yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
empat pilar Kehidupan Berbangsa dan yang berisi perinsip-perinsip dan norma-
Bernegara (2012), empat pilar dipandang norma hukum yang mendasari kehidupan
sebagai suatu yang harus di pahami oleh kenegaraan, sedang undang-undang dasar
para penyelenggaraan negara bersama hanya memuat bagian yang tertulis saja.
seluruh masyarakat dan menjadi panduan Hukum dasar negara Indonesia
dalam kehidupan berpolitik, mejalankan meliputi keseluruhan sistem
pemerintahan, menegakkan hukum, ketatanegaraan yang berupa kumpulan
mengatur perekonomian negara, interaksi peraturan yang membentuk Negara dan
sosial kemasyarakatan, dan berbagai mengatur pemerintahannya. Oleh karena
dimensi kehidupan bernegara dan itu setiap produk hukum seperti undang-
berbangsa lainnya. Dengan pengamalan undang peraturan atau keputusan
prinsip Empat Pilar Kehidupan Berbangsa pemerintah, termasuk kebijakan

18
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 5 (1) (2017): 14-20.

pemerintah harus berlandaskan dan Hatta sendiri mengatakan bahwa


bersumber pada peraturan yang lebih Bhinneka Tunggal Ika adalah ciptaam
tinggi, yang pada akhirnya dapat Bung Karno setelah Indonesia merdeka.
dipertanggung jawabkan pada ketentuan Setalah beberapa tahun kemudian ketika
UUD 1945. merancang lembaga negara Republik
Syarat berdirinya sebuah negara ada Indonesia dalam bentuk Garuda Pancasila,
empat, yaitu memiliki wilayah, memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika
penduduk, memiliki pemerintahan dan dimasukkan ke dalamnya.
adanya pengakuan dari negara lain. Dan Berdasarkan hasil analisis data dari 7
karena memenuhi empat syarat itulah pertanyaan yang diberikan kepada 44
kemudian Negara Indonesia lahir dengan responden diperoleh data yaitu: nilai
nama Negara Kesatuan Republik Indonesia tertinggi (NT) adalah 23,3, nilai terendah
(NKRI). (NR) adalah 6,6 dengan 3 katagori.
Pengertian Indonesia sebagai negara Sehingga dapat diketahui bahwa sebanyak
kesatuan dijelaskan oleh Kaelan (2012:197) 24 responden (56%), siswa cenderung
bahwa: cukup paham dalam memahami pancasila
Negara yang merupakan suatu sebagai dasar Negara. Idiologi bangsa dan
kesatuan dari unsur-unsur yang nilai-nilai yang terkandung dalam
membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri Pancasila lainnya.
atas berbagai macam etnis suku bangsa, Berdasarkan hasil analisis data dari
golongan, kebudayaan serta agama. 10 pertanyaan yang diberikan kepada 44
Wilayah yang terdiri atas beribu-ribu responden diperoleh data yaitu: nilai
pulau. Oleh karena itu negara persatuan tertinggi (NT) adalah 30, nilai terendah
adalah merupakan suatu negara, satu (NR) adalah 6,6 dan dengan 3 katagori.
rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi Sehingga dapat diketahui bahwa sebanyak
misalnya seperti negara serikat, satu 27 responden (60%) siswa cenderung
pemerintahan, satu tertib hukum nasional, cukup paham dalam memahami Undang-
satu bahasa serta bangsa yaitu Indonesia. Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum
Negara Republik Indonesia, Konstitusi,
Jadi “negara persatuan” bukanlah hasil amandemen dan ketentuan tatacara
negara yang berdasarkan individualisme perubahan UUD.
sebagaimana diterapkan di negara liberal Berdasarkan hasil analisis data dari 9
di mana negara hanya merupakan suatu pertanyaan yang diberikan kepada 44
ikatan individu saja. responden diperoleh data yaitu: nilai
Menurut sosialisasi MPR RI tentang tertinggi (NT) adalah 23,3, nilai terendah
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan (NR) adalah 6,6 dan dengan 3 katagori.
Bernegara (2012) berbunyi lengkap dari Sehingga dapat diketahui bahwa sebanyak
ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat 28 responden (63%), siswa cebderung
ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang cukup paham dalam memahami NKRI
ditulis oleh Mpu Tantular menulis “bahwa meliputi, pengertian negara, unsur-unsur
agama Budha dan siwa (Hindu) terbentuknya Negara, bentuk-bentuk
merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai- negara dan sumber hukum Negara.
nilai kebenaran jina (Budha) dan siwa Hasil analisis data dari 5 pertanyaan
adalah tunggal. Terpecag belah, tetapi satu yang diberikan kepada 44 responden
jua, artinya tak ada dharma yang mendua) diperoleh data yaitu: nilai tertinggi (NT)
Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah 12, nilai terendah (NR) adalah 7
mulai menjadi pembicaraan terbatas dam dengan 3 katagori. Sehingga dapat
pertama kali antara Muhammad Yamin, diketehui bahwa sebanyak 21 responden
Bung Karno dan I Gusti Bagus Sugriwa (57%) siswa dalam lingkup penelitian ini
dalam sidang-sidang BPUPKI sekitar dua cenderung sangat setuju terhadap adanya
setengah bulan Proklamasi. Bahkan Bung informasi. Komunikasi dan teknologi

19
Nina Angelia. Pemahaman Penanaman Empat Pilar Kebangsaan terhadap Siswa SMA Negeri 4

dalam membantu siswa untuk mencari DAFTAR PUSTAKA


yang dibutuhkan siswa dan guru. Driyarkarya,1980, Tentang Pendidikan,Yayasan
Kanisius,Jakarta
Kalan, 2012, Problem Epistemologi Empat Pilar
SIMPULAN
Berbangsa dan Bernegara, Paradigma:
Berdasarkan hasil pengelolaan data Yogyakarta
yang telah dilakukan maka dapat Kartono, K.,1996, Landasan Manajemen
disimpulkan ada hubungan terhadap Pendidikan Remaja, Rosdakarya:
pemahaman empat pilar kebangsaan Bandung
dengan sikap siswa di SMA Negeri 4 Soetomo, 2011, Masalah Sosial, Pustaka Pelajar:
Medan. Pada variabel pemahaman empat Jakarta
pilar kebangsaan yang meliputi pancasila,
UUD 1945, NKRI Dan Bhineka Tunggal
Ika, tingkat pemahaman siswa mengarah
kepada cukup paham yaitu dengan jumlah
rata- rata dari keempat indikator sebesar
59%.

20

You might also like