Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The title of this research "Financial Feasibility Analysis of cultivation Shrimp
Vannamei by Mumbulsari Aquaculture in The Village Mumbulsari, Bayan District,
North Lombok". This study aims to determine the feasibility of cultivation business of
shrimp Vannamei conducted by Mumbulsari Aquaculture in the village Mumbulsari,
Bayan District, North Lombok in terms of the financial aspect. This type of research used
in this research is descriptive research. Data collection techniques in this research is
observation, interview and documentation. The type of data used is quantitative data and
the method used in this study is a case study. Data analysis using the analysis
procedures Accounting Rate of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value
(NVP), and Internal Rate of Return (IRR). Results of this study that the cultivation of
Shrimp Vannamei by Mumbulsari Aquaculture Mumbulsari in The Village, Bayan
District, North Lombok is feasible, with the value of Accounting Rate of Return (ARR)>
required profit level, where ARR gained 21.66% while the level required profits by 16%,
payback Period (PP) < a target return on investment, which the PP obtained for 3.05
years, while the target return on investment expected for 4 years, the Net Present Value
(NPV) positive value of Rp.50.734.234,00 and Internal Rate of Return (IRR)> required
profit level, where the IRR obtained by 16.63% while the level of the required profit by
16%
Keywords : Accounting Rate of Return, Payback Period, Net Present Value and
Internal Rate of Return.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Udang merupakan salah satu komoditas utama dalam industri budidaya perikanan,
karena udang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga membuka peluang bagi kalangan
masyarakat untuk membudidayakannya. Disamping hasil budidaya udang diperlukan
untuk kebutuhan dalam negeri, juga merupakan andalan komoditas ekspor Indonesia.
“Volume ekspor udang Indonesia pada tahun 2014 berkisar 180.000 ton melebihi volume
ekspor tahun 2013 sebesar 13.500 ton”.(DJPB,2014). Peningkatan volume ekspor juga
diikuti peningkatan volume produksi udang, baik udang windu, vannamei, maupun
udang lainnya. Peningkatan produksi udang tertinggi adalah produksi udang Vannamei.
“Produksi udang vannamei tahun 2013 sebanyak 390.278 ton meningkat menjadi
411.729 ton pada tahun 2014”.(DJPB,2014)
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan udang Vannamei, baik untuk pemenuhan
permintaan dalam negeri dan untuk memenuhi permintaan ekspor, maka membuka
peluang bagi daerah-daerah di Indonesia untuk membudidayakan udang Vannamei
tersebut. Untuk memenuhi permintaan udang tersebut baru 15 daerah yang
membudidayakannya, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Produksi udang
Vannamei di NTB dari 411.729 ton produksi udang Vannamei di Indonesia, NTB
merupakan penghasil budidaya udang Vannamei terbesar kedua (sebesar 76.808 ton)
Jurnal Valid Vol. 12 No. 3, Juli 2015 : 291 - 299 292
setelah Lampung peringkat pertama sebesar 78.985 ton, diikuti Jawa Timur peringkat
ketiga sebesar 52.951 ton”.(DJPB,2014).
Pembudidayaan udang Vannamei di NTB tersebar dikawasan timur dan selatan
Pulau Lombok, karena daerah ini memiliki potensi dan para petambaknya sudah
memiliki pengalaman yang cukup lama, sehingga hasil produksinya memiliki kualitas
dan kuantitas yang memadai. Potensi ini juga dimiliki oleh kawasan bagian utara Pulau
Lombok, terutama di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Namun potensi ini
belum dimanfaatkan secara optimal, kendalanya disebabkan oleh faktor modal, karena
usaha budidaya udang ini merupakan salah satu usaha padat modal dan berisiko tinggi,
akan tetapi juga diimbangi oleh pengembalian modal yang sangat baik dari segi
ekonomi. Berdasarkan potensi tersebut, maka Mumbulsari Aquaculture berkeinginan
menanamkan modalnya dalam bentuk investasi usaha budidaya udang Vannamei di Desa
Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memandang perlu untuk melakukan
penelitian dengan judul Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Udang Vannamei
Oleh Mulbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Lombok Utara.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah usaha budidaya Udang Vannamei yang
dilakukan oleh Mumbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan,
Kabupaten Lombok Utara layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek finansial ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya Udang Vannamei yang dilakukan
oleh Mumbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Lombok Utara layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek finansial.
II. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Investasi
2.2. Keputusan Investasi
”Tugas manajer keuangan yang dilakukan secara rutin adalah bagaimana
mengatur aliran dana agar operasi keuangan berjalan dengan baik, tugas rutin tersebut
tentu tidak banyak menyita waktu dan perhatian, karena sudah dilaksanakan berulang-
ulang”.(Sutrisno,2013:127). “Disamping tugas rutin tersebut manajer keuangan
mempunyai tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan
investasi”.(Sutrisno,2013:127).
“Keputusan investasi ini sering juga disebut sebagai capital budgeting yakni
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana
yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka
panjang, perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa
hal”.(Sutrisno,2013:127) sebagai berikut :
1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana
yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau
diperoleh sekaligus.
2. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan
harus menunggu selama jangka waktu cukup lama untuk bisa memperoleh
kembali dana tersebut.
3. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa
yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat
dengan rincian luas bangunan permanen 36 m2 dan luas kolam budidaya udang
637,56 m2, dengan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah Untuk Pembangunan Kolam
Budidaya Udang No.053/184/KPPT8/2014 tanggal 01 Desember 2014 dikeluarkan
oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lombok Utara, dan Ijin
Mendirikan Bangunan No.177/KPPT/IMB/I.2015, tanggal 12 Januari 2015.
Rencana investasi usaha budidaya udang ini sebesar Rp.2.600.000.000,00 dengan
pembagian untuk investasi pembangunan sarana dan prasarana sebesar
Rp.1.120.000.000,00 dan sisanya sebesar Rp.1.480.000.000,00 digunakan untuk
modal kerja operasional selama 1 (satu) masa pembibitan sampai panen. Sumber
dana rencana investasi tersebut bersumber dari modal sendiri sebesar
Rp.2.100.000.000,00 (80,77%) dan sisanya bersumber dari bank sebesar
Rp.500.000.000,00 (19,23%) dengan beban bunga 14% pertahun, masa angsuran 4
tahun (angsuran pokok disetor pada akhir periode, angsuran bunga setiap periode).
Investasi dalam bentuk sarana dan prasarana usaha akan disusutkan selama 4 tahun,
dengan metode garis lurus dan tanpa ada nilai residu. Rencana usaha budidaya udang
ini dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan sebesar 16% pertahun. Adapun
perincian investasi usaha budidaya udang ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.1 dan
Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.1
Rencana Anggaran Biaya Investasi Bangunan
Rencana Anggaran Biaya Investasi
No Keterangan
Unit Biaya/Unit (Rp) Total (Rp)
2
1. Pembuatan Kolam (luas 7,808 m ) 6 20.000.000 120.000.000
2. Plastik HDPE (luas 10,224m2) 10.000 20.000 200.000.000
3. Pompa Air Laut 10 inci 2 25.000.000 50.000.000
4. Kincir Tambak 1 Hp (Transmisi) 42 4.500.000 189.000.000
5. Pipa AW 6″ Air Laut + Central Drain 34 700.000 23.800.000
6. Kabel Jaringan NYY 3x2,5 + Lampu 40 2.000.000 80.000.000
7. Jaringan Listrik PLN 105 KVA & Ijin Jaringan 1 150.000.000 150.000.000
8. Genset 100 KVA (open/silent) 1 150.000.000 150.000.000
9. Peralatan :
- DO/pH/Thermo meter 1 21.200.000 21.200.000
- Refraktometer 1 4.000.000 4.000.000
- Jembatan Ancho 24 500.000 12.000.000
- Timbangan, Secchi Disc, Jala 1 3.000.000 3.000.000
10. Reboisasi dan Perlindungan Pantai 150 300.000 45.000.000
11. Infrastruktur Bangunan & Perabot 1 72.000.000 72.000.000
Total 1.120.000.000
Sumber : data primer di olah
Tabel 4.2
Rencana Anggaran Biaya Operasional
Rencana Anggaran Biaya Operasional
No Keterangan
Satuan Biaya Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Pembersihan Tambak 6 Petak 1.000.000 6.000.000
2. Biaya Pagar Plastik dan Senar Penghalau 6 set 500.000 3.000.000
Burung
3. Biaya Benur/Bibit 1.561.600 ekor 50 78.080.000
4. Biaya Pakan 48.700 kg 11.500 560.050.000
5. Biaya Probiotik :
- Kapur, zeolit, kaptan, dan dolomit 10.000 kg 1.000 10.000.000
- Saponin 150 kg 4.100 630.000
- Kaporit 1.520 kg 27.000 41.040.000
- Cuprisulfat, nuvac, omega protein, 1 periode 16.000.000 16.000.000
super PS 1 periode 10.250.000 10.250.000
- Bio solution, super NB, super Media 1 periode 10.000.000 10.000.000
- Vitamin C, pupuk, katul, dll.
Tabel 4.4
Estimasi Perhitungan Laporan Rugi-Laba dan Cashflow
Usaha Budidaya Udang Vannamei oleh Mumbulsari Aquaculture
(ribuan rupiah)
Estimasi Perhitungan Rugi-Laba dan Casflow
No Keterangan
Periode Nilai/ Prd Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
1. Hasil Produksi 2 panen 1.956.168 3.912.336 3.912.336 3.912.336 3.912.336
2. Biaya-Biaya :
By. Operasional 2 panen 1.480.000 2.960.000 2.960.000 2.960.000 2.960.000
By. Penyusutan 1 tahun 280.000 280.000 280.000 280.000 280.000
Total Biaya 3.240.000 3.240.000 3.240.000 3.240.000
Laba Sebelum Bunga dan Pajak 672.336 672.336 672.336 672.336
Bunga 70.000 70.000 70.000 70.000
Laba Sebelum Pajak 602.336 602.336 602.336 602.336
Pajak 39.123 39.123 39.123 39.123
Laba Setealah Pajak 563.213 563.213 563.213 563.213
Penyusutan 280.000 280.000 280.000 280.000
Angsuran Pinjaman - - - - 500.000
Modal Kerja - - - 980.000
Cashflow 843.213 843.213 843.213 1.323.213
Sumber : data primer diolah
c. Hasil Perhitungan Accounting Rate of Retur (ARR), Paback Period (PP), Net
Present Value (NVP), dan Internal Rate of Return (IRR).
Berdasarkan rumus (1), (2), (3), dan (4), maka :
Nilai Internal Rate of Return dapat dihitung dengan mencari Net Present Value
yang negatif, dengan menaikan tingkat discount rate dari 16% menjadi 17%, maka
Net Present Value sebagaimana pada Tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6
Perhitungan Net Present Value r=17%
Present Value of
Tahun Cashflow Discount Factor R=17%
Cashflow
1. 843.123.000,00 0,862 720.947.115,00
2. 843.123.000,00 0,731 616.388.703,00
3. 843.123.000,00 0,624 526.164.912,00
4. 1.323.213.000,00 0,534 706.595.742,00
Total Present Value of Cashflow 2.570.096.472,00
Present Value of Investment 2.600.000.000,00
Net Present Value -29.903.528,00
Sumber : data primer di olah
NPV rr 50.734.234
IRR = rr + -------------------- x (rt – rr) = 16% + ---------------- x 1% = 16,63%
TPV rr - TPV rt 80.637.762
4.2 Pembahasan
Analisa kriteria investasi pada usaha budidaya udang Vannamei ini dapat di lihat
pada hasil perhitungan Accounting Rate of Retur (ARR), Payback Period (PP), Net
Present Value (NVP), dan Internal Rate of Return (IRR) di atas. Berdasarkan hasil
analisis diperoleh nilai ARR > tingkat keuntungan disyaratkan, dimana ARR yang
diperoleh sebesar 21,66% sedangkan tingkat keuntungan disyaratkan sebesar 16% ini
berarti rencana investasi menguntungkan dan layak untuk dijalankan.
Hasil analisis nilai PP < target pengembalian investasi, dimana PP yang
diperoleh selama 3,05 tahun, sedangkan target pengembalian investasi yang
diharapkan selama 4 tahun. Bila payback period lebih kecil dibandingkan target
kembalinya investasi, ini berarti rencana pengembalian investasi lebih cepat
pengembaliannya dan layak untuk dilanjutkan.
Hasil analisis nilai NPV adalah positif, dimana Total Present Value of
Cashflownya sebesar Rp.2.650.734.234,00 dengan Present Value of Invesment
sebesar Rp.2.600.000.000,00 jadi selisih nilai antara PV dari cashflow diperoleh nilai
positif sebesar Rp.50.734.234,00 ini berarti rencana investasi layak untuk
dilanjutkan.
Hasil analisis diperoleh nilai IRR > tingkat keuntungan disyaratkan, dimana IRR
yang diperoleh sebesar 16,63% sedangkan tingkat keuntungan disyaratkan sebesar
16% ini berarti rencana investasi layak untuk dijalankan.
Setelah menyimpulkan hasil dari penelitian ini, maka penulis dapat memberikan
saran-saran yang bisa dijadikan bahan informasi sebagai landasan dalam melaksanakan
kegiatan usaha dalam pengambilan kebijakan dan keputusan oleh Mumbulsari
Aquaculture, sebagai berikut :
1. Diharapkan Mumbulsari Aquaculture dalam pemenuhan sumber dana investasi, harus
mengupayakan sumber dananya lebih besar dalam bentuk modal sendiri dari pada
modal pinjaman, dengan tujuan beban operasional bisa diminimalisir.
2. Kendati dalam penilaian kelayakan finansial usaha budidaya udang Vannamei oleh
Mumbulsari Aquaculture layak untuk dilaksanakan, namun dalam operasionalnya
harus memperhatikan faktor teknologi pengelolaan dan keamanan, sehingga apa yang
sudah direncanakan dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Diatin, I dan Kusumawardany, U (2010), Analisis Kelayakan Finansial Perluasan
Tambak Budidaya Udang Vaname Di Cantigi Indramayu, Jurnal Akuakultur
Indonesia 9(1), 77-83, tersedia di : http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, http://www.djpb.kkb.go.id/
index.php/arsip/c/246/ Udang-Vaname-dan-Udang-Windu-Masih-Andalan-
Ekspor-Indonesia/
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara (2010), Surat Rekomendasi Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup, tanggal 10 Maret 2015.
Kasmir, Dr.,SE.,MM. dan Jakfar,SE.,MM (2012), Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi,
Jakarta : Prenada Media Group.
Sutrisno, Drs., MM. (2013), Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi, Cetakan
Kesembilan, Yogyakarta : Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII.
--------, http://www.agromaret.com/jual/64312/jual - beli - udang-vannamei-hasil-
tambak- untuk-export