Professional Documents
Culture Documents
PETROLEUM ENGINEERING
Terjadi akibat proses kristalisasi beberapa jenis mineral dalam air, ion
membentuk senyawa tidak larut dalam air serta temperatur yang terus meningkat
yang diikuti dengan p.
Pressure drop dan banyaknya zona air. Masalah ini biasa terjadi pada
lubang perforasi (1-4 ft), tubing (ID dan OD) dan pipeline. Pencegahan terjadinya
scale dapat menggunakan scale inhibitor dan untuk merontokkannya dapat
menggunakan chemical removal atau acid (HCl, KCl dan HF).
2. Parafin Oil
108
109
Terjadi akibat perubahan suhu dari tinggi ke rendah (pressure drop), biasa
terjadi pada tubing, pipeline dan lubang perforasi (1-4 ft). Cara menanggulanginya
dengan menggunakan solvent (xylene, toluene, mutual solvent dan diesel).
3. Sand Problem
Terjadi akibat adanya stress formasi, overburden butiran pasir naik, umur
geologi yang muda dan compressive strength rendah. Biasa terjadi pada tubing,
lubang pemboran (4ft) dan lubang perforasi (1-4 ft).
4. Tight Permeability
Terjadi akibat butiran yang tidak seragam dan susunan butir, biasanya
terjadi pada reservoir. Penanggulangannya menggunakan hydraulic freacturing.
5. Low Pressure
Terjadi akibat produksi dengan sistem comingel dan tekanan pada lapisan
yang lebih bawah lebih rendah sehingga fluida mengalir ke bawah bukan ke
surface melalui pompa, hal ini biasanya terjadi pada reservoir. Cara
penanggulangannya dengan EOR(water flooding) dan memperkecil pwf (lebih
kecil dari pada zona yang memiliki tekanan terkecil).
7. Change Wettability
Terjadi akibat oil yang terus mengalir dari suatu batuan (water wet)
hinggan mencapai SOR (Saturation Oil Ratio) tertentu sehingga tidak dapat
mengalir lagi. Biasanya terjadi di reservoir dan mengatasinya dengan EOR
(surfactant).
5.3 LABORATORIUM
110
Volume water
WaterCut= x 100
Volume total fluida
= 1704 ppm