Professional Documents
Culture Documents
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
BAB II............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
A. Apakah Makanan Fermentasi? ............................................................................................. 4
B. Manfaat Makanan Fermentasi.............................................................................................. 5
C. Contoh Makanan Penyembuh dalam Membantu Diet ....................................................... 10
BAB III ......................................................................................................................................... 20
PENUTUP..................................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 20
B. Saran .................................................................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah makanan fermentasi itu?
2. Apa saja manfaat makanan fermentasi?
3. Apa saja contoh makanan penyembuh dalam membantu diet?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan fermentasi
2. Untuk mengetahui manfaat makanan fermentasi
3. Untuk mengetahui apa saja contoh makanan penyembuh dalam membantu diet
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apakah Makanan Fermentasi?
Makanan fermentasi adalah makanan seperti pada umumnya seperti susu, kol, atau biji-
bijian yang telah mengalami serangkaian proses kimia yang disebut fermentasi. Makanan ini telah
ada sejak lama dan dianggap sebagai antibiotik alami. Makanan fermentasi ini mengandung
banyak sekali bakteri menguntungkan, enzim, vitamin, dan mineral. Makanan fermentasi ini
disukai oleh masyarakat Hunza, Turki, Jepang, dan Bulgaria.
Makanan fermentasi dari sayuran mengandung banyak sekali vitamin c sehingga sering
digunakan untuk mencegah penyakit kudis dan terganggunya sistem kekebalan tubuh.
Hasil terbaik dari makanan fermentasi ini akan didapatkan jika kita melakukan fermentasi
secara baik pula. Namun masalah yang terjadi pada sebagian makanan fermentasi komersial saat
ini adalah makanan-makanan tersebut mengalami pemanasan yang tinggi yaitu dengan cara
dipasteurisasi. Kebanyakan dari makanan fermentasi tersebut mengandung kadar gula dan alkohol
yang lebih tinggi daripada kadar vitamin nya. Hal ini dikarenakan proses pemanasan dapat
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan bakteri probiotik.
Berikut adalah beberapa makanan fermentasi tradisional yang berasal dari sayuran mentah :
Salah satu dari keunggulan makanan fermentasi adalah makanan diproses dalam bentuk
mentah (tidak dipasteurisasi atau dipanaskan), sehingga didalamnya murni masih mengandung
vitamin, enzim, ataupun bakteri baik.
Memahami proses fermentasi, ada dua jenis fermentasi yaitu
Fermentasi liar adalah keadaan dimana kita tidak mengetahui bakteri atau jenis
mikroorganisme yang terlibat. Orang yang melakukan fermentasi mungkin tidak mengetahui
faktor-faktor penyebab kegagalan dalam fermentasi, sehingga fermentasi jenis ini sangat rentan
terhadap kegagalan. Selain itu, fermentasi ini berbahaya untuk orang yang melakukan fermentasi
karena orang yang melakukan fermentasi tidak mengetahui dengan jelas sifat dari bakteri atau
mikroorganisme yang terlibat. Kita harus berhati-hati ketika memfermentasi makanan dengan
bahan berikut ini :
- Kombucha
- Whey
- Air garam murni
2. Fermentasi budidaya.
Budidaya ini melibatkan fermentasi makanan dengan menggunakan strain tertentu. Ada
beberapa pedoman saat membeli atau membuat makanan fermentasi, diantaranya :
- Gunakan kultur stater atau starter kefir yang mengandung strain spesifik bakteri baik
- Carilah makan dengan mineral tambahan. Jika membuat makanan fermentasi sendiri, bisa
dengan menambahkan asam fulvat dan humat. Probiotik akan menjadikan mineral sebagai
makanan nya, sehingga probiotik ini akan tumbuh berkembang pada media yang mengandung
banyak mineral.
Usus yang terluka akan menyulitkan proses untuk menurunkan berat badan. Probiotik
dalam makanan fermentasi secara alami akan menyembuhkan usus yang meradang dalam
menyeimbangkan berat badan yang ideal. Para ilmuan telah mengidentifikasi lima cara untuk
menjaga kesehatan usus terhadap pengaruh berat badan:
a. Usus yang sehat secara langsung akan mempengaruhi metabolisme. Bakteri usus yang
memanen energi berasal dari apa yang kita makan. Tergantung dari jenisnya,
perkembangan bakteri akan berpengaruh terhadap jumlah energi yang dihasilkan.
b. Kesehatan usus berbanding lurus dengan kesehatan hormon. Hormon-hormon ini
mengontrol gula darah, mendorong rasa kenyang, dan mengurangi kebocoran usu.
Ketika hormon seimang, maka makanpun tak akan berlebihan, makan makanan gula,
atau menumpuk zat beracun di saluran usus.
c. Makanan probiotik juga dapat mempengaruhi genetika kita. Genom akan membantu
membentuk “ekosistem dalam”. Contohnya, mutasi genetik yang mempengaruhi kadar
hormon leptin yang berkaitan dengan lebih banyak bakteri peluncur dan Bifidobacteria
yang kurang baik. Secara sederhana, orang-orang yang “kelebihan berat badan akibat
genetik” pasti memiliki usus flora yang kurang sehat. Dengan meningkatkan baakteri
baik, hal ini dapat memberikan dampak positif dalam tubuh.
d. Probiotik dapat mempengaruhi berat badan dengan bekerja sebagai anti inflamasi.
Ketika usus kita sebagian besar mengandung bakteri yang tidak sehat, ia akan menjadi
beracun, dan respons sistemik peradangan. Biasanya seseorang yang mengalami
obesitas atau sindrom metabolik menunjukkan tingkat toksin bakteri yang tinggi.
e. Probiotik mempertahankan lapisan usus yang kuat. Peradagan usu atau usu bocor akan
mendorong potensi obesitas dan masalah dengan gula darah. Mengkonsumsi makanan
probiotik setiap hari akan mengurangi kebocoran usus bahkan meningkatkan kadar
gula darah. Setelah usus terisi bakteri yang lebih sehat, tubuh secara alami menurunkan
berat badan berlebih.
Kesimpulannya, kekurangan bakteri usus yang sehat menjadi satu-satunya penghalang
antara lemak yang membandel terhadap tubuh kita.
2. Pencernaan
Sebagian besar dari kita pasti tahu bahwa megkonsumsi sayuran mentah merupakan
langkah yang cerdas dalam hal kesehatan. Sayuran mentah juga sarat dengan enzim yang
membantu pencernaan, namun hal ini akan menyulitkan bagi siapapun yang mempunya saluran
pencernaan yang lemah.
Makanan fermentasi mentah lebih unggul daripada makanan mentah saja. Makanan
fermentasi mentah menganduh sepuluh kali lipat enzim dan telah dicerna oleh bakteri laktat pada
proses fermentasi berlangsung. Flora yang baik akan mnegubah gula alami dan payi dalam sayutan
menjadi asam laktat yang biasanya dilakukan oleh air liur kita sendiei dan enzim pencernaan.
Dengan begini, makanan fermentasi berfungsi sebagai pembantu pencernaan makanan dan
memberikan enzim hidup untuk membantu proses pemecahan makanan.
Salah satu rahasia untuk tetap muda adalah dengan menjaga energi kita. Salah satu caranya
adalah dengan menjaga cadangan enzimatik. Satu-satunya metode anti penuaan yang terbukti
adalah dengan membatasi konsumsi kalori. Namun, karena kecenderungan konsumsi kalori saat
ini sangat tinggi membuat kita akan mudah kelaparan sehingga apabila kita ingin mengurangi
mengkonsumsi makanan kalori, hal ini merupakan cara yang tidak baik. Namun, dengan
menambahkan makanan fermentasi, hal ini dapat, meningkatkan efisiensi metabolisme. Artinya,
kita mencerna lebih banyak nutrisi dan membuat tubuh kita memerlukan makanan yang lebih
sedikit.
Sederhananya, semakin sedikit kita makan, maka semakin banyak energi yang dibutuhkan.
Pencernaan membutuhkan banyak energi untukmenumbuhkan rambut baru, kulit, sel-sel otak, dll.
Dengan mengkonsumsi makana fermentasi sama halnya dengan kita membantu proses pencernaan
denagn banyak enzim.
Semakin banyak enzim dalam tubuh, semakin banyak pula enzim yang digunakan untuk
memulihkan tubuuh. Enzim dapat menghilangkan racun, meremajaan sel, dan memperkuat sistem
ekekbalan tubuh yang membantu kehidupan yang lama dan lebih bersemangat.
Saat ini, meningkatnya nafsu makan merupakan hal yang sangat biasa. Nmaun, hal ini
dapat dikatakan sebagai gangguan pencernaan. Sekitar 80% dari populasi sedang berjuang
terhadap masalah pencernaan, makanan fermentasi tidak bisa kembali populer dalam waktu dekat.
Makanan fermentasi terutama sayuran dan kefir kelapa memiliki rasa asam sehingga
menghilangkan keinginan untuk sesuatu yang manis. Sebagian besar diet pada jaman modern
seperti saat ini terbagi menjadi 2 profil dasar, yaitu asin dan manis, dengan pedas pahit atau asam.
Rasa pahit dan asam akan merangsang saraf vagus yang memberitahu hati untuk
memproduksi empedu dan asam lambung. Hal ini mengurangi keinginan makan makanan manis
dan membantu pencernaan protein dan lemak. Kefir kelapa sangat baik untuk mengurangi
keinginan makan gula dengan memberikan rasa manis semu (tanpa gula) dan secara bersamaan
mendukung kesehatan hati dan ginjal.
Makanan fermentasi mengandung senyawa yang disebut histamin. Senyawa ini dilepaskan
dari kekebalan tubuh sel selama serangan sistem kekebalan tubuh. Histamin adalah yang
mendorong tanda-tanda alergi yang paling umum diantaranya gatal, mata merah, bersin, pilek,
dan kemacetan. Sedangkan sel kita sendiri, sistem saraf dan bakteri usus tertentu juga membuat
histamine dan semua makanan fermentasi mengandungnya juga. Jika tubuh mengalami gejala
alergi kemungkinan ada histamine intoleransi.
· Diare
· Sakit kepala
· Asma
· Tekanan darah rendah
· Minuman beralkohol
· Ikan berminyak yang diasap atau dihisap sebagian (seperti tuna, sarden, mackerel, dan herring)
· Cuka
· Nightshades (Bayam, tomat, dan terong, kayu manis, bubuk cabai, dan cengkeh)
· Telur
Enzim yang mendetoksifikasi histamin disebut, DAO. Ini memecah histamin dan
mencegahnya terakumulasi dalam tubuh. DAO dilepaskan di usus kecil, usus kecil yang sehat
memiliki jumlah enzim yang menghilangkan histamin. Teorinya adalah bahwa siapa pun yang
menderita reaksi histamin dari makanan terletak pada ketidakmampuan untuk menghasilkan
tingkat DAO yang cukup. Ada beberapa faktor yang memengaruhi aktivitas DAO. Sebagai contoh,
menstruasi pada wanita, pertumbuhan berlebih bakteri dan diet semua berdampak pada pelepasan
enzim ini.
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, usus kecil yang sehat penuh dengan enzim yang
memecah histamin. Usus kecil dapat meradang atau bocor, ada lebih sedikit DAO dan lebih banyak
histamin. Kita dapat meningkatkan level DAO melalui diet. Studi menunjukkan bahwa serat larut
dapat meningkatkan produksi DAO dan melindungi dari kebocoran usus. Kita dapat
menambahkan makanan ini ke dalam makanan diet terlebih dahulu:
Diet, keseimbangan bakteri, sistem kekebalan tubuh (yang sebagian besar terletak di usus)
semuanya bekerja bersama. Memulihkan keseimbangan pada akhirnya lebih penting daripada
menghindari makanan pemicu.
Makanan fermentasi jelas merupakan makanan kesehatan yang luar biasa. Tetapi seperti yang
lainnya, kesehatan juga memiliki banyak lapisan. Untuk menyambut sepenuhnya kekuatan super
makanan fermentasi ke dalam hidup Anda, pertimbangkan pedoman yang dibicarakan di sini.
Jika pada akhirnya Anda berusaha untuk hidup dengan seimbang, makanan ini bisa menjadi bagian
pelengkap dari gambaran kesehatan.
Mereka mungkin bahkan menjadi bagian yang hilang dari diet Anda!
Jika Anda siap untuk mulai menerapkan makanan penyembuh ini ke dalam diet Anda, berikut
adalah tiga resep lezat dan sederhana untuk melakukannya:
· 3 kepala kol
1) Pertama, aktifkan starter culture Anda dengan menempatkannya di ½ cangkir air putih dengan
1 sendok Ecobloom. Jika Anda tidak menggunakan Ecobloom maka Anda dapat menggunakan
gula rapadura organik atau sucanata untuk memberi makan bakteri dan membangunkannya.
2) Selanjutnya, potong kol Anda atau jalankan melalui food processor. Ini tergantung keinginan
Anda konsistensi untuk produk akhir. Saya pribadi memotong, itu terapi dan saya bisa
menentukan ukuran lebih.
3) Lalu, gabungkan semua bahan dalam mangkuk besar.
4) Keluarkan beberapa cangkir campuran ini dan masukkan ke dalam blender.
5) Tambahkan air yang cukup disaring untuk membuat "air garam" konsistensi jus kental. Aduk
rata lalu tambahkan kultur starter ke air garam dan aduk rata.
6) Kemas campuran sayuran Anda ke dalam croc-pot atau gelas besar atau mangkuk stainless
steel. Tuang starter / air garam ke atas sayuran kemudian gunakan kepalan tangan Anda untuk
mengemas sayuran dengan erat.
7) Biarkan campuran ini bertahan sekitar 10-20 menit. Ini akan menarik air keluar dari kubis
membuat air garam yang lebih baik dan melunakkan kol untuk pengemasan lebih mudah lalu
saatnya untuk mengisi gelas jar.
8) Setelah kol layu dan melunak, inilah saatnya untuk mengisi gelas jar Anda. Isi setiap wadah
hampir penuh, tetapi sisakan ruang sekitar 2 inci di bagian atas agar sayuran dapat
mengembang.
9) Gulung beberapa daun kubis ke dalam "batang" yang rapat dan letakkan di atas untuk mengisi
ruang 2 inci yang tersisa. Tutup toples dengan tutupnya.
10) Biarkan sayuran layu pada suhu kamar sekitar 70 derajat selama setidaknya tiga hari.
Seminggu bahkan lebih baik. Dinginkan untuk memperlambat fermentasi. Nikmati!
· 6 wortel, besar
· 1 starter culture
· 1 sendok Ecobloom
2. Pastikan untuk mengupas kulit dan penutup bawang putih dan jahe. Juga, tambahkan ini ke
campuran air garam yang akan Anda blender dalam langkah 4 dan 5. Campurkan dengan baik
ramuan ini hingga merata. Kalau tidak, Anda mungkin mendapatkan sebagian besar atau, yang
bila difermentasi lebih kuat dan tidak akan menyenangkan!
Bahan:
-1 starter cultured
-1 sendok Ecobloom
Cara membuat:
1. Pertama, aktifkan starter culture Anda dengan menempatkannya di ½ cangkir air putih dengan
1 sendok Ecobloom. Jika Anda tidak menggunakan Ecobloom maka Anda dapat menggunakan
gula rapadura organik atau sucanata untuk memberi makan bakteri dan membangunkannya.
2. Selanjutnya, potong kol Anda atau jalankan melalui food processor. Ini tergantung keinginan
Anda konsistensi untuk produk akhir. Saya pribadi memotong, itu terapi dan saya bisa menentukan
ukuran lebih.
5. Tambahkan air yang cukup disaring untuk membuat "air garam" konsistensi jus kental. Aduk
rata lalu tambahkan kultur starter ke air garam dan aduk rata.
6. Kemas campuran sayuran Anda ke dalam croc-pot atau gelas besar atau mangkuk stainless steel.
Tuang starter / air garam ke atas sayuran kemudian gunakan kepalan tangan Anda untuk mengemas
sayuran dengan erat.
7. Biarkan campuran ini bertahan sekitar 10-20 menit. Ini akan menarik air keluar dari kubis
membuat air garam yang lebih baik dan melunakkan kol untuk pengemasan lebih mudah lalu
saatnya untuk mengisi gelas jar.
8. Setelah kol layu dan melunak, inilah saatnya untuk mengisi gelas jar Anda. Isi setiap wadah
hampir penuh, tetapi sisakan ruang sekitar 2 inci di bagian atas agar sayuran dapat mengembang.
9. Gulung beberapa daun kubis ke dalam "batang" yang rapat dan letakkan di atas untuk mengisi
ruang 2 inci yang tersisa. Tutup toples dengan tutupnya.
10. Biarkan sayuran layu pada suhu kamar sekitar 70 derajat selama setidaknya tiga hari. Seminggu
bahkan lebih baik. Dinginkan untuk memperlambat fermentasi.
Pada awalnya, tidak semua orang menyukai kultur sayuran. Hal ini berhubungan dengan
kenyataan bahwa kebanyakan orang tidak menyukai sayuran. Jika ini terjadi pada anda, saya
sarankan anda untuk mencobanya karena mereka jauh lebih lezat daripada yang anda pikirkan!
Namun, bagi mereka yang sama sekali tidak menyukai kultur sayuran. Salah satu cara termudah
untuk ikut serta dalam rangkaian makanan produk fermentasi adalah dengan kefir. Kefir
merupakan minuman bergelembung, berbuih dan minuman probiotik yang memiliki semua
manfaat penyembuhan kultur sayuran. Keifr secara tradisional terbuat dari susu sapi ataupun susu
kambing. Manfaat hebat dari kefir adalah kemampuannya untuk menenangkan tubuh dan pikiran
sehingga kefir sering diterjemahkan menjadi “merasa baik”. Ini banyak hubungannya dengan
kandungan triptofan dan mineral dalam kefir. Kefir mengandung banyak enzim dan bakteri baik
yang membantu menyeimbangkan mikrobiota usus anda. Kefir lebih bergizi dan terapeutik
daripada yogurt . kefir menyuplai protein lengkap, mineral esensial, dan vitamin B yang sangat
penting.
1. Kefir kelapa
Kefir kelapa pertama kali diciptakan oleh Donna Gates. Pada awalnya, Donna berusaha
menyembuhkan pencernaannya sendiri ketika menemukan Don Kidson yang memperkenalkannya
dengan Thai Coconuts. Meskipun terlalu manis untuk penderita Candida; infeksi ragi yang umum,
sifat pembersihan yang kuat membuatnya terkesan. Tiba-tiba dia memfermentasikannya dengan
starter cultured yang dia ciptakan. Karena air dari kelapa muda ini memiliki mineral yang mirip
dengan susu (kaya magnesium dan kalsium) dengan tambahan gula alami, dia tahu itu akan
menjadi makanan yang bagus untuk difermentasi. Kesimpulannya, gagasan itu berhasil secara
ajaib. Coconut Kefir lahir dan telah menyelamatkan nyawa penderita autis, depresi, dan lain-lain
yang menderita gangguan kulit, masalah pencernaan dan infeksi jamur.
Manfaat Kefir Kelapa mirip dengan kefir susu tradisional dengan beberapa pengecualian.
Jika Anda tidak terbiasa dengan makanan ini, penting untuk mengetahui sebelum Anda
membuatnya bahwa kelapa yang digunakan adalah kelapa hijau yang lebih muda, bukan kelapa
berbulu cokelat yang kemungkinan besar pernah Anda lihat. Kelapa muda ini atau kelapa Thailand
sama dengan cokelat yang lebih muda. Mereka mengandung cairan yang jauh lebih manis dan
bergizi yang mengandung vitamin B dan mineral. Meskipun air biasa bisa terlalu manis bagi
kebanyakan orang, dengan memfermentasi dengan starter cultured atau butiran air kefir, anda bisa
mendapatkan manfaat yang sama ditambah yang lainnya. Fermentasi apa pun menyebabkan nutrisi
meningkat tiga kali lipat serta membuatnya lebih mudah dicerna. Berikut adalah beberapa dari
banyak manfaat Coconut Kefir:
Tips :
Anda dapat menyegel tutup toples tetapi itu akan mengembang karena gas alam
yang dihasilkan selama fermentasi. Sebagai gantinya, saya ingin menyimpan
bagian luar dari penutup toples dan meletakkan kantung kacang-susu di atasnya dan
memasang tutupnya sehingga memiliki ruang untuk "bernapas". Anda juga bisa
menggunakan handuk kertas dan karet gelang.
Kefir harus bergelembung dan memiliki aroma asam yang berbeda. Anda dapat
menguji rasanya untuk melihat. Jika masih manis maka perlu difermentasi lebih
lama.
Simpan di lemari es setelah selesai di mana ia akan terus berfermentasi tetapi jauh
lebih lambat.
Kelemahan dari starter culture kadang-kadang bubuk tidak akan hidup kembali atau
membutuhkan batch kedua untuk "bangun". Ini berpotensi meningkatkan biaya
pembelian air kelapa tambahan.
Simpan ¼ atau sekitar 6 sendok makan kefir untuk membuat batch baru (satu liter).
2. Menggunakan kefir yang tersisa atau kefir yang dibeli di toko:
Potong kelapa atau gunakan air kelapa yang dibeli ditoko
Anda tidak perlu mensterilkan botol apa pun karena Anda bisa menggunakan botol
yang sudah dibuat kefir. Pastikan air kelapa dibiarkan pada suhu ruang, lalu
tuangkan ke dalam wadah kefir yang diisi, lalu aduk dengan cepat (selalu
menggunakan peralatan kayu).
Pilihan lain adalah membeli kefir kelapa mentah dari toko makanan kesehatan.
Gunakan 6 sendok makan ini sebagai pengganti starter culture atau batch sisa.
Seperti halnya Anda menggunakan starter culture, biarkan toples di ruangan yang
idealnya 72 derajat F selama 18-24 jam.
Tips:
Menggunakan kefir yang dibeli di toko selalu bagus untuk saya. Karena dijual
di toko-toko, mereka cenderung selalu difermentasi dengan baik dan
bergelembung dan kuat. Membuatnya di rumah Anda selalu menghadapi risiko
over-fermentasi dan berpotensi membuat batch yang lemah atau buruk.
Meskipun ini tidak sering terjadi, menggunakan botol yang dibeli di toko
sebagai starter dapat menyelamatkan Anda dari masalah itu.
Sisi buruknya adalah karena secara teknis merupakan "transfer" Anda tidak
akan bisa membuat batch kedua dari batch yang Anda buat darinya.
3. Menggunakan butiran kefir
Seperti dua cara pertama; Anda akan membutuhkan air kelapa Thailand mentah yang
disimpan di suhu kamar. Jika hanya membuat satu batch, Anda hanya perlu 1 32 oz
toples dan dua 16 oz. atau sekitar 2 buah kelapa Thailand.
Sterilkan stoples dan peralatan Anda dalam air mendidih
Satu bungkus butiran kefir akan muat dalam satu 32 oz. toples. Masukkan butiran kefir
ke dalam toples dengan hanya di bawah 32 oz. air kelapa.
Tidak perlu diaduk; begitu air berada dalam toples bersih dengan butiran kefir, biarkan
saja selama 12-18 jam. Saya menemukan fermentasi butiran kefir sedikit lebih cepat.
Awasi mereka setelah 12 jam untuk dilihat. Karena butiran kefir biasanya masih
"hidup" dan tidak dalam hibernasi seperti starter culture, mereka cenderung lebih cepat.
Setelah kefir siap, gunakan saringan nilon untuk menuangkan kefir ke dalam toples
bersih baru dan ambil grains Anda.
Karena air kelapa sangat kaya akan mineral dan gula, ini dapat mengurangi jumlah
grains. Untuk menjaga agar grains tetap hidup, Anda harus bergantian antara air kefir
dan kelapa kefir.
Tips:
Selalu gunakan kayu, nilon, dan kaca steril dengan kefir grains. Mereka hidup dan semua
jenis logam berpotensi merusaknya.
Kelemahan dari kefir grains adalah peningkatan tenaga kerja. Anda harus membuat satu
batch air kefir setelah setiap batch air kelapa untuk menjaga kesehatan grains.
Kelemahan lain adalah bahwa ini adalah fermentasi liar, yang dapat menekan kekebalan
tubuh bagi mereka memiliki penyakit atau adrenal yang lemah.
Yang dibutuhkan :
3 kapsul mineral * opsional tetapi ini membuat soda yang luar biasa dan membuat grains Anda
terus berkembang!
Cara pembuatan:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan fermentasi adalah makanan seperti pada umumnya seperti susu, kol, atau biji-
bijian yang telah mengalami serangkaian proses kimia yang disebut fermentasi. Fermentasi sangat
bermanfaat untuk kontrol berat badan, pencernaan, anti penuaan dini dan control nafsu makan.
Contoh makanan penyembuh dalam membantu diet salah satunya yaitu caraway kraut, jahe pedas-
wortel kraut dan juniper berry kraut.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis atau bagi pembaca dan semoga dapat
dikembangkan kembali dengan lebih baik.