Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Muhammad Irham Fanani 20174011075
Kharisma DwiArum Amarillah 20174011153
Maulana Iman Saputra 20174011161
Tahta Rilo Mei Pambudi 20174011163
PUSKESMAS SEDAYU II
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Disusunoleh :
Muhammad Irham Fanani 20174011075
Kharisma DwiArum Amarillah 20174011153
Maulana Iman Saputra 20174011161
Tahta Rilo Mei Pambudi 20174011163
Mengetahui
DosenPembimbing IKM FKIK
UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan
penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin
meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas
Kesehatan, 2007). Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan
lingkungan yang kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya
penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar
merata di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi pada kenyataanya,
pembangunan kesehatan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.
Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi.
Di era globalisasi tahun 2020 mendatang, kesehatan kerja
merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi
perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh
seluruh negara anggotanya, termasuk bangsa Indonesia. Untuk
mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat
pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2015 yaitu
gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup
dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat atau lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas
dari pencemaran lingkungan,sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari
kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja suatu perusahaan
atau tempat kerja.
Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang telah mengamanatkan antara lain bahwa setiap tempat
kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi
gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
disekitarnya.
Majunya industri di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kewajiban
perlindungan kesehatan pada pekerja yakni dengan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3). Kesehatan kerja merupakan aplikasi kesehatan
masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat
lingkunganya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan social bagi
masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahan tersebut,
melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap penyakit-
penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan
kerja. Tujuan akhir dari kesehatan kerja adalah untuk menciptakan tenaga
kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai, apabila didukung
oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan kerja.
Syarat kesehatan kerjaantara lain: ruangan yang nyaman, penerangan atau
pencahayaan yang cukup, bebas dari debu, sikap badan yang baik, alat-alat
kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau anggotanya (ergonomic) dan
sebagainya(Avisha, 2016).
Dasar hukum system managemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tercantum dalam undang-undang keselamatan kerja no. 1 tahun
1970 yaitu keselamatan kerja adalah upaya untuk memberikan hak selamat
dalam bekerja dan merupakan suatu kewajiban pada pekerja maupun
pengusaha.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah
penyakit dan kecelakaan yang dapat timbul sehubungan dengan proses
industri kerajinan tangan rajut cahaya collection
B. Tujuan
1. Mengetahui proses produksi dan mengidentifikasi penyakit yang
mungkin terjadi selama proses produksi.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja.
3. Mengetahui beban kerja yang ada.
4. Memberikan solusi jika terdapat faktor resiko yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.
C. Manfaat
Manfaat diadakannya kunjungan industri adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pengamat
Untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang diakibatkan oleh
proses produksi kerajinan tangan rajut cahaya collection.
2. Bagi Pemilik Industri
Memberikan masukan terhadap masalah kesehatan, beban
kerja kepada pekerja dan pemecahan permasalahan yang ada.
Memberikan informasi kesehatan dan meminimalisasi
terjadinya kecelakaan yang dimungkinkan guna meningkatkan
hasil produksi, kualitas produksi, dan produktifitas kerja.
BAB II
PROFIL UNIT USAHA
Jam Kerja :
Riwayat Perusahaan :
ini berdiri sejak pertengahan tahun 2015. “Cahaya Collection” didirikan oleh
Bapak Kadri selaku pemilik usaha. Awal mulanya Bapak Kadri bekerja sebagai
tukang ikut di industry mebel orang, dan pada pertengahan 2015 Bapak Kadri
selama kebih dari 3,5 tahun sudah memproduksi kerajinan tangan rajut yang
buah tangan wisatawan. Produk yang dipesan bisanya yaitu berbagai jenis tas dan
dompet rajut. Limbah dari industri “Cahaya Collecion” biasanya berupa sampah
kertas dan sisa benang yang kemudian akan dibakar disamping rumahnya.
Profil Bangunan :
“Cahaya collection” terdiri dari sebuah bangunan yang jadi satu dengan rumah
pemiliknya. Disamping bangunan “Cahaya collection” terdapat kandang sapi yang
berisi 2 ekor sapi. Untuk kegiatan produksi dan penjualan, bangunan tersebut
terdiri dari 2 ruang. Pada dua ruangan tersebut sebenarnya tidak ada pembagian
khusus fungsi masing-masing ruangan karena tata ruangnya yang tidak beraturan.
finishing. Sedangkan proses merajut benang dilakukan oleh ibu rumah tangga
yang ada di dusun Dumpul. Ruang produksi terletak bagian dalam samping
rumah pemilik, yang didalamnya terdapat 4 mesin jahit dan peralatan finishing
seperti palu, gunting, kertas karton untuk membuat pola tas dan lain sebagainya.
Asuransi kesehatan:
Indonesia Kesehatan PBI, tidak dijamin oleh pemilik industri. Sebagiannya yang
menggunakan alat pelindung diri seperti masker, namun masih ada beberapa
P3K namun memiliki obat obatan untuk pertolongan pertama apabila terdapat
api ringan, Sampai saat ini belum pernah terjadi kecelakaan kerja yang berakibat
fatal.
Di ” Cahaya collection” seluruh karyawan tidak pernah melakukan
ke dokter apabila terdapat keluhan. Selama ini apabila terdapat kecelakaan kerja
tau keluhan dari karyawan, pemilik usaha selalu membawa ke Puskesmas Sedayu
II.
BAB III
IDENTIFIKASI FAKTOR BAHAYA