You are on page 1of 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kehamilan
1. Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri dan Ginekologi Internasional (FOGI), kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu menurut calendar internasional.
Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 semester, yaitu trimester kesatu dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu), trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
(13-27 minggu), trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)
(Prawirohardjo, 2014).
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengidentifikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu. Macam-macam tanda
bahaya kehamilan antara lain (Varney, 2007 dan Kemenkes RI, 2016):
a. Muntah-muntah dan tidak mau makan
Rasa mual dan muntah dapat terjadi 50-70% ibu hamil.
Tetapi jika keadaan tersebut berlebihan disebut hyperemesis, hal ini akan menghambat
asupan gizi pada ibu hamil berkurang shinga kondisi ibu menjadi lemah, dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin, oleh karena itu perlu segera ditangani.
b. Demam
Adanya demam menunjukkan adanya infeksi, hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin, olrh
karena itu harus segera mendapat pertolongan dari bidan atau dokter.
c. Bengkak kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
Bengkak disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak biasanya
hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari
24 jam. Oedema yang terjadi terutama pada tangan dan wajah, sakit kepala yang hebat
merupakan gejala dari preeklamsi bila disertai hipertensi, sakit epigastrum, sakit kepala,
penglihatan kabur, mual
dan muntah. Preeklamsi dapat berlanjut menjadi eklamsi bila disertai kejang.
d. Pergerakan janin berkurang tak seperti biasa
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum yang baik.

1
Jika ibu tidak merasakan gerakan janin dalam 12 jam atau sesudah kehamilan 22 minggu,
kemungkinan dapat terjadi solusio plasenta, rupture uteri, gawat janin, dan kematian janin.
e. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan yang
berwarna merah, banyak, atau disertai nyeri. Perdarahan ini dapat berarti aborut, kehamilan
mola,atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan trimester II dan III, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, jumlahnya banyak, dan kadang tidak disertai rasa nyeri. Perdarahan
semacam itu berarti plasenta previa dan solusio plasenta.
f. Keluar air ketuban
Ketuban seharusnya pecah menjelang persalinan, tetapi jika ketuban keluar sebelum ibu
mengalami tanda-tanda persalinan maka janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini akan
berbahaya baik bagi ibu maupun janin.
Keluhan kehamilan pada trimester tiga
Trimester III merupakan masa persiapan dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang
tua, sehingga sebagian besar perhatian tertuju pada persiapan persalinan. Selama periode ini
sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang nyata. Perubahan-perubahan yang
menjadi dasar timbulnya keluhankeluhan fisiologis pada trimester ketiga, yaitu: (Husin,
2014)
a. Sering berkemih
Sering berkemih dikeluhan sebanyak 60% oleh ibu selama kehamilan akibat dari
meningatnya laju Filtrasi Glomerolus (Sandhu, dkk, 2009). Dilaporkan 59% terjadi pada
trimester pertama, 61% pada trimester kedua dan 81% pada trimester ketiga, keluhan sering
berkemih karena tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi berkemih meningkat.
b. Varises dan wasir
Varises terjadi pada 40% wanita, biasanya terlihat pada bagian kaki, namun sering juga
muncul pada vulva dan anus. Varises pada bagian anus biasa disebut hemoroid. Riwayat
keluarga, frekuensi berdiri terlalu lama dan usia menjadi faktor pencetus terjadinya varises.
Wasir Hemoroid sering didahului dengan konstipasi. Oleh karena itu, semua penyebab
konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid. Progesteron menyebabkan relaksasi dinding
vena daN usus besar. Selain itu, pembesaran uterus secara umum mengakibatkan peningkatan
tekanan pada vena rectum secara spesifik. Pengaruh hormon progesteron dan tekanan yang
disebabkan oleh uterus menjadi penyebab vena-vena pada rektum mengalami tekanan yang
lebih dari biasanya. Akibatnya ketika massa dari rektum akan dikeluaran, tekanan lebih besar

2
sehingga terjadinya hemoroid. Penekanan dapat terjadi pada vena bagian dalam ataupun
bagian luar rektum.
c. Sesak nafas
Sesak nafas merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh ibu pada
kehamilan trimester III. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya usaha bernafas ibu
hamil.Peningkatan dikarenakan oleh rahim yang membesar dimana diafragma terdorong
keatas sekitar 4 cm disertai pergeseran ketulang iga, peningkatan volume darah selama
kehamilan juga berperan terhadap keluhan ibu yang mengalami sesak nafas.
d. Gangguan tidur dan mudah lelah
Pada trimester III, hampir semua wanita mengalami gangguan tidur. Cepat lelah pada
kehamilan disebabkan oleh nokturia (sering berkemih di malam hari), terbangun dimalam
hari dan mengganggu tidur yang nyenyak. Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa cepat
lelah pada ibu hamil dikarenakan tidur malam yang tidak nyenyak karena terbangun di tengah
malam untuk berkemih. Wanita hamil yang mengalami insomnia disebabkan
ketidaknyamanan akibat uterus
yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin terutama
ketika janin sedang aktif.
e. Nyeri perut bagian bawah
Nyeri ligamentum, torsi uterus yang parah dan adanya kontraksi Braxton-Hicks juga
mempengaruhi keluhan ibu terkait dengan nyeri pada perut bagian bawah.
f. Heartburn
Perasaan panas pada perut (heartburn) didefinisikan sebagai rasa terbakar disaluran
pencernaan bagian atas, termasuk tenggorokan. Penyebab dari keluhan ini dapat disebabkan
oleh peningkatan kadar progesteron atau meningkatnya metabolisme yang menyebabkan
relaksasi dari otot polos sehingga terjadi penurunan pada irama dan pergerakan lambung dan
penurunan tekanan pada spingter esofagus bawah. Tekanan dari uterus yang semakin
membesar pada isi lambung juga dapat memperburuk keluhan heartburn.

2. Adaptasi perubahan fisik


Seiring berkembangnya janin, tubuh ibu juga mengalami perubahan-perubahan yang
dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi. Perubahan tersebut difasilitasi
oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan.

3
Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan yang ditimbulkan terjadi secara
menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan usia kehamilan dalam
trimester. Perubahan-perubahan tersebut meliputi :
a. Uterus
Uterus atau rahim yang semula besarnya sebesar buah pir akan mengalami hipertrofi atau
hiperplapsia, sehingga beratnya menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (Prawirohardjo,
2014).
b. Vagina dan perineum
Pada minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin mempengaruhi penurunan konsentrasi
serabut kolagen pada serviks.Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan (Prawirohardjo, 2014).
c. Payudara / mammae
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang kental
kekuningan yang disebut Kolostrum.Pada trimester 3 aliran darah di dalamnya lambat dan
payudara
menjadi semakin besar. (Manuaba, 2013).
d. Kulit
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis kemerahan, kusam
pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul pada daerah payudara dan
paha.Perubahan warna tersebut sering disebut sebagai striae gavidarum.(Manuaba, 2013).
e. Sistem kardiovaskuler
Peredaran darah wanita hamil dipengaruhi beberapa faktor,antara lain meningkatnya
kebutuhuan darah, terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi
retroplasenter, dan pengaruh hormon esterogen dan progesteron yang makin
meningkat.Perubahan terjadi pada volume darah yang meningkat sehinggajumlah serum
darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah,sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi). Hemodilusi akan disertai dengan penurunan penurunan konsetrasi hemoglobin
hingga dibawah 11 gr/dl dan timbulah masalah yang disebut dengan anemia defesiensi zat
bes (Prawirohardjo, 2014).
f. Sistem pernapasan
Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran uterus dalam rongga
abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan volume tidal, volume ventilasi per menit, dan
pengambilan oksigen per menit akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil
akan bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan

4
konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya
sekresi progesteron (Prawirohardjo, 2014).
g. Sistem urinaria
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul menyebabkan
penekanan uterus pada vesica urinaria.Keluhan sering berkemih pun dapat muncul kembali.
(Prawirohardjo, 2014).
h. Sistem Muskuloskletal
Akibat pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil memiliki bentuk
punggung cenderung lordosis. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada
wanita hamil dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung
(Prawirohardjo, 2014).
i. Sistem Pencernaan
Penurunan motilitas usus memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
muncul juga keluhan seperti konstipasi. Sedangkan mual dapat terjadi akibat penurunan asam
lambung
(Prawirohardjo, 2014).
3. Adaptasi psikologis kehamilan
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada
saat itu ibu marasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Pada trimester inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Perubahan psikologis
trimester III, diantaranya:
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik.
Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan postur tubuh atau
terjadi gangguan body image.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya.
d. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. Pada 6-8 minggu menjelang persalinan
perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya.
e. Merasa sedih akan terpisah darinya.
f. Merasa kehilangan perhatian.
g. Perasaan mudah terluka dan sensitif.
h. Libido menurun.

5
i. Merasa tidak feminin menyebabkan perasaan takut perhatian suami berpaling atau tidak
menyenangi kondisinya.
j. Sulit tidur dikarenakan kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan.
5. Asuhan kebidanan pada kehamilan
Asuhan kebidanan pada ibu hamil bertujuan untuk melakukan pengawasan sebelum
persalinan, terutama ditujukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin pada rahim.
Selain itu antenatal care bertujuan untuk mendeteksi risiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwa wanita hamil. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal:
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (12 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua antara 13 minggu – 28 minggu.
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga antara 28 minggu sampai 36 minggu dan
sesudah 36 minggu (Manuaba, 2013).
Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan, petugas kesehatan memberikan
asuhan antenatal yang baik, sesuai dengan Kemenkes RI tahun 2016 dan Saifuddin (2010)
pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “10 T”, meliputi :
a. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu
sebelum hamil.
Rumus menghitung IMT :
IMT = Berat badan (kg)/(Tinggi Badan (m))
Tabel 2.1 Klasifikasi Nilai IMT
Kategori IMT
Rendah <19,8
Normal 19,8 – 26
Tinggi 26 – 29
Obesitas > 29
Sumber : Prawirohardjo, 2014
Tabel 2.2 Rentang total kenaikan berat badan yang direkomendasikan untuk wanita
hamil berdasarkan IMT sebelum kehamilan Kategori IMT Rentang total kenaikan
yang dianjurkan (kg)
Rendah (IMT <19,8) 12,5 - 18
Normal (IMT 19,8 – 26) 11,5 - 16

6
Tabel 2.2 Rentang total kenaikan berat badan yang direkomendasikan untuk wanita
hamil berdasarkan IMT sebelum kehamilan Kategori IMT Rentang total kenaikan
yang dianjurkan (kg)
Rendah (IMT <19,8) 12,5 - 18
Normal (IMT 19,8 – 26) 11,5 - 16
Tinggi (IMT >26 hingga 29 7,0 – 11,5
Gemeli 16 – 20,5
Sumber : Varney (2004) dan Prawirohardjo (2014)
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap
kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
b. Ukur tekanan darah
Tekanan darah normal 120/80mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan
140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan
(Kementerian Kesehatan RI, 2016).
c. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas)
Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan
beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
d. Ukur tinggi fundus uteri
Menurut Manuaba (2013) panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28 minggu adalah 25 cm,
usia kehamilan 32 minggu adalah 27 cm, dan usia kehamilan 36 minggu panjangnya 30 cm.
Dari pengukuran tinggi fundus uteri kita juga dapat menghitung tafsiran berat janin dengan
menggunakan rumus Johnson-Tausack = (Md – N ) x 155. Dengan Md adalah jarak simfisis
ke fundus uteri dan N = 13 (apabila janin belum masuk PAP), 12 (apabila kepala janin masih
berada diatas spina ischiadika) dan 11 (apabila kepala sudah dibawah spina ischiadika)
(Salmah, 2006).
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul
kemungkinan adanya kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang
dari 120 kali/ menit atau lebih dari 160 kali/menit menunjukkan adanya gawat janin
(Kementerian RI, 2016).
f. Pemberian Tablet Fe 90 Tablet
Pemberian tablet Fe yaitu 60 mg zat besi elemental segera setelah mual/muntah berkurang,
dan 400 μg asam folat 1x/sehari. Pemberian selama kehamilan minimal sebanyak 90 tablet.
g. Imunisasi TT

7
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi
atau neonatus yang disebabkan oleh tetanus.
Pemberian imunisasi TT sesuai jadwal:
Tabel 2.3 Jadwal Pemberian Imunisasi
TT 1 Langkah awal
pembentukan kekebalantubuh terhadap penyakit tetanus.
TT 2 1 bulan setelah TT1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 4> 25 tahun
Sumber : Kementrian kesehatan RI (2016)
Imunisasi TT jangan diberikan pada ibu dengan riwayat reaksi berat terhadap imunisasi TT
pada masa lalu nya (contoh: kejang, koma, demam >40oC, nyeri/bengkak ekstensif di lokasi
bekas suntikan).
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
1) Test golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan.
2) Memeriksa kadar Hb, guna mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia).
WHO telah memberikan patokan berapa kadar Hb normal pada ibu hamil, sekaligus
memberikan batasan kategori untuk anemia ringan dan berat selama kehamilan:
a. Normal: Hb > 11 gr/dl
b. Anemia Ringan: Hb 8-11 gr/dl
c. Anemia Berat: Hb < 8 gr/dl
3) Melakukan pemeriksaan urin (terutama protein)
4) Pemeriksaan darah lainnya sesuai indikasi, seperti malaria, HIV, sifilis dan lain-lain.
i. Tatalaksana kasus
Dilakukan apabila ibu memiliki masalah dalam kesehatan saat hamil.
j. Temu Wicara, termasuk juga perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi P4K
serta KB pasca persalinan. Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan
kehamilan, pencegaham kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD),
nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada
bayi (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).

8
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER III DI


PUSKESMAS PAKAN KAMIS
TAHUN 2019

KUNJUNGAN :

Hari/Tanggal :Rabu /13 februari 2019


Waktu :11:05 WIB
No. Reg :
A. Data Subjektif
1. Identitas

Istri Suami
Nama Ny. R Tn. A
Usia 34 Tahun 35 Tahun
Agama Islam Islam
Suku Bangsa Minang Sunda
Pendidikan S2 Filsafat S1Sosiologi
Pekerjaan Dosen Penulis
Alamat Kamang hilir Kamang hilir

Telepon 082345625421 082256789700

2. Keluhan Utama : tidak ada


3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
- Usia menarche : 10 Tahun
- Siklus haid : 28 hari
- Lama haid : 5 hari
- Banyaknya : normal
- Teratur / tidak : teratur
- Keluhan : tidak ada

b. Riwayat pernikahan
- Status pernikahan : Sah
- Pernikahan Ke : Ibu ……1…… Suami …1….
- Umur saat menikah : Ibu …28….. Suami …30..
- Lama menikah baru hamil : 3 bulan

9
c. Riwayat Kontrasepsi
- Jenis kontrasepsi : tidak ada
- Lama Pemakaian : tidak ada
- Keluhan : tidak ada
- Alasan berhenti :tidak ada

10
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Usia Kehamilan Persalinan Nifas Bayi Baru Lahir


Kehamila
n

AN T Komplikas Jeni Tempa Penolon Komplikas Loche Laktasi J P B Komplikas Ke


C T i s t g i a K B B i t
Asi Lam
Eksklusi a
f
1 -
.

11
d. Riwayat Kehamilan Sekarang
- HPHT : 30 mei 2018 (TP : 6 maret 2019 )
- Trimester I
Frek ANC : 1 kali
Tempat : puskesmas
Keluhan : mual dan muntah pada pagi hari
Anjuran : konsumsi makanan yang kering seperti roti gabin
TT (kalau ada isi tanggal): -
Obat-obatan : sf, vit c
- Trimester II
Frek ANC :2 kali
Tempat :puskesmas
Keluhan :pusing dan lelah
Anjuran :banyak minum dan rutin minum obat kurangi kerja berat
TT (kalau ada isi tanggal):
- Pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu:20 minggu
Obat-obatan :sf c lc
- Trimester III
Frek ANC :1 kali
Tempat :puskesmas
Keluhan :tidak ada
Anjuran :perhatikan pola makan,dan siapkan persalinan
TT (kalau ada isi tanggal):
Obat-obatan :sf c lc
- Pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu:20 minggu

e. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit ibu, suami, keluarga ibu dan suami:
- Sistemik :
1. Hipertensi : tidak ada
2. Diabetes Melitus : tidak ada
3. Jantung : tidak ada
4. Asma : tidak ada
5. Kelainan Darah : tidak ada
6. Dll : tidak ada

- Menular : tidak ada


- Keturunan : tidak ada
- Menular seksual/HIV AIDS : tidak ada
- Riwayat alergi obat ibu : tidak ada
- Riwayat transfusi darah : tidak ada
- Riwayat Operasi :
1. Kista : tidak ada
12
2. Mioma : tidak ada
f. Riwayat keturunan kembar ibu dan suami: tidak ada

4. Pola kegiatan sehari-hari


a. Nutrisi
- Makan
Frekuensi : 3 x sehari
Menu : nasi putih,sayur, lauk ikan,
Porsi : 3 sendok nasi putih,1 potong lauk,2 sendok sayur
Keluhan / pantangan makan : tidak nafsu makan karna mual dan muntah
- Minum
Frekuensi : 8 x sehari
Jenis : air putih, susu, jus buah
Keluhan : -
b. Eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning kecoklatan
Keluhan : tidak ada
- BAK
Frekuensi : 7 x sehari
Warna : kuning jernih
Keluhan : sering BAK

c. Personal hygiene
- Mandi : 2 x sehari
- Keramas : 1 x 2 hari
- Gosok gigi : 2 x sehari
- Perawatan payudara : ada
- Ganti pakaian dalam : 2 x sehari
- Ganti pakaian luar : 2 x sehari
d. Istirahat dan tidur
- Siang : 1 jam
- Malam : 5-6 jam
- Keluhan : tidak ada
e. Sexual :
- Keluhan : tidak ada
f. Olahraga : jalan santai
g. Pekerjaan ibu sehari-hari : perkejaan rumah

13
h. Rekreasi : ada
i. Teknik pergerakan ibu (body mekanik) : benar
j. Pengetahuan ibu sehari-hari : ibu tahu teknik body mekanik, tahu makanan yang
seimbang
k. Kebiasaan ibu/suami yang merugikan kesehatan
- Merokok ibu / suami : suami
- Minum minuman berakohol : tidak ada
- Minum jamu : tidak ada
- Minum obat bebas : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
l. Data lain yang diperlukan : tidak ada
5. Riwayat Psiko, Sosio, Kultural dan Spritual
a. Penerimaan kehamilan ibu/ suami/ keluarga: diterima dengan baik
b. Hubungan ibu dengan suami/ keluarga: baik
c. Budaya yang merugikan kehamilan: tidak ada
d. Spritual ibu dan suami : baik
e. Persiapan persalinan
- Tempat persalinan: puskesmas
- Penolong persalinan: Bidan
- Pengambil keputusan : keluarga
- Tabungan :Ada
- Donor darah : tidak ada
- Transportasi : Mobil pribadi

B. Data Objektif :
1. Penampilan umum ibu :
a. Keadaan emosional : Baik
b. Sikap tubuh : normal
2. Berat Badan
a. Sebelum hamil: 52 kg
b. Berat Badan sekarang : 61,4 kg
3. Tinggi Badan : 155 cm
4. Lingkar lengan atas : 23,5 cm
5. Refleks patella : kanan :…+…. Kiri : …+….
6. Tanda – Tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 /mmhg Nadi : 80 x /rmenit
Suhu : 36,7 oC Pernafasan : 24 x /menit

7. Muka
a. Oedema / tidak : tidak
b. Pucat / tidak : tidak

14
c. Cloasma gravidarum : tidak
8. Mata
a. Konjungtiva pucat / tidak : tidak
b. Warna sklera : putih
9. Mulut
a. Bibir pecah – pecah / tidak : tidak
b. Rahang pucat / tidak : tidak
c. Warna lidah : merah muda
d. Karies gigi :tidak ada
e. Gigi berlubang : tidak ada
10. Leher
a. Pembesaran kelenjar tiroid/ tidak: tidak
b. Pembesaran kelenjar limfe/ tidak: tidak
c. Pembesaran vena jugularis/ tidak : tidak
11. Payudara
a. Bentuk : simetris kiri dan kanan
b. Putting susu : menonjol
c. Retraksi : tidak ada
d. Dimpling : tidak ada
e. Nyeri tekan / tidak: tidak
f. Massa : tidak ada
g. Kolostrum ada/ tidak : tidak ada
12. Abdomen
a. Bentuk perut : simetris
b. Bekas luka operasi: tidak ada
c. Palpasi menurut Leopold
- Leopold I: bagian yang terdapat : bulat,lunak dan tidak melenting
Tinggi fundus dengan jari :3 jari di bawah px
- Leopold II: bagian kiri teraba tonjolan tonjolan kecil
Bagian kanan teraba panjang keras memapan
- Leopold III: bagian terbawah janin teraba bulat keras dan melenting belum masuk
pap
- Leopold IV: belum dilakukan

d. TFU dalam CM : 33 cm
e. Perlimaan : -
f. Auskultasi DJJ
- Punctum maksimum: kuadran IV
- Frekuensi : 152x/menit

15
- Irama: teratur
- Kekuatan : kuat

g. Ekstremitas
- Tangan : oedema / tidak: tidak
: Kuku pucat/ tidak : tidak
: Rasa perih saat menggenggam/tidak : tidak

- Kaki : oedema / tidak : tidak


: Kuku pucat/ tidak : tidak
: Varises : tidak
h. Genitalia
- Varices ada/ tidak : tidak
- Luka : tidak
- Tanda – tanda infeksi: tidak
- Pengeluaran :
13. Pemeriksaan Penunjang :
a. Darah
- Gol.darah : A
- HB : 11 gr %
b. Urin :
- Protein : (-)
- Reduksi urin : (-)
c. Lain-lain:
- HIV : (-)
- Sipilis : (-)

C. Assasment

1. Diagnosa : ibu hamil G1P0A0H0 usia kehamilan 37 minggu janin hidup tunggal
intrauterine puka preskep ⊻ keadaan jalan lahir baik keadaan umum ibu dan janin baik
2. Masalah :tidak ada
3. Kebutuhan
1. Informasi hasil pemeriksaan
2. Penkes tentang : a. nutrisi dan cairan
b. eliminasi
c.istirahat

16
d.personal hygiene
e. persiapan persalinan
f. tanda tanda persalinan
3. Beri Tablet Fe
3. Jadwal kunjungan ulang

4. Mengidentifikasi diagnose/masalah potensial ;tidak ada

5. Mengidentifikasi diagnose/masalah potensial yang membutuhkan tindakan segera


kolaborasi dan rujukan ;tidak ada

D. Plan
1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Berikan penkes tentang
a. Nutrisi dan cairan
b. Eliminasi
c. Istirahat
d. Personal Hygiene
e. Persiapan persalinan
f. Tanda tanda persalinan
3. Berikan tablet Fe
4. Informasikan jadwal kunjungan ulang

Catatan pelaksanaan
waktu Catatan pelaksanaan Evaluasi Paraf
11;30 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan Ibu mengerti dan senang
kepada ibu bahwa saat ini keadaan ibu mendengarnya
dan janin dalam keadaan baik baik
saja yaitu dengan td:100/70 djj 148
dan usia kehamilan ibu sudah 37
minggu
11:32 2. Memberikan pendidikan kesehatan Ibu mengerti dan akan
kepada ibu tentang: menjaga pola makanya
a. Nutrisi dan cairan
Menganjurkan ibu untuk kurangi
makan berminyak dan berlemak
karena dapat memicu tekanan
darah ibu naik dan jika dibiarkan
hal ini tidak akan baik sampai
persalinan. Selain itu, anjurkan ibu
untuk sering minum pada siang
hari saja, dan dikurangi pada

17
malam hari, tanpa mengurangi
kebutuhan cairan yang diperlukan
oleh ibu
b. Eliminasi
Menganjurkan ibu untuk tidak
menahan BAK, karena dapat
menyebabkan infeksi pada saluran
kemih ibu.
c. Istirahat ibu mengerti dengan
Mengajurkan ibu untuk banyak penjelsan yang diberikan
istirahat dan berbaring ke kiri agar
sirkulasi darah ibu lancer.jika ibu
tidak banyak istirahat tentu tubuh
akan terus bekerja lebih keras
sehingga tekanan darah ibu akan
meningkat dan ibu kan cepat
merasa letih dan lelah lelah.
d. Personal Hygiene Ibu paham dan akan
Menganjurkan ibu untuk mulai menjaga kebersihan
melakukan perawatan pada payudara serta akan rajin
payudaranya agar produksi ASI mengganti celana dalamnya
untuk calon bayinya lancer dan
payudara terhindar dari bakteri dan
kuman. Sehingga pada saat bayi
lahir, bayi langsung dapat
menyusu kepada ibu dan
mendapatkan colostrum yang
sangat berguna bagi bayi untuk
kekebalan tubuhnya. Selain itu
menganjurkan ibu untuk sering
mengganti pakaian dalamnya agar
bakteri tidak berkembang akibat
celana dalam ibu yang basah
karena sering BAK. Jika dibiarkan
kuman dapat masuk melalui
vagina ibu dan dapat
mempengaruhi kehamilan ibu.
e. Persiapan persalinan Ibu mau mempersiapkan
Mengatakan kepada ibu untuk persalinanya
mulai mempersiapkan segala
sesuatu untuk persalinan nanti,
agar pada saat persalinan
semuanya sudah siap,mulai dari
tempat, penolong persalinan, biaya
transportasi serta donor darah
selain itu juga mempersiapkan diri

18
ibu
f. Tanda tanda persalianan Ibu paham dan mengerti
Mengajurkan kepada ibu untuk dengan penjelasan yang
lebih cermat dan paham mengenai diberikan
tanda tanda persalinan yaitu
- Sakit pada perut seperti ingin
bab
Semakin teratur dan sering
Pecahnya ketuban
Keluarnya lender bercampur
darah
10.56 3. Memberikan Tablet Fe kepada ibu agar Ibu mengerti dan bersedia
dikonsumsi setiap hari pada jam yang mengonsumsi obat di
sama, berbarengan dengan buah papaya rumah.
karena buah papaya dapat memudahkan
penyerapan dari tablet Fe tersebut di
dalam perut tanpa mengurangi efeknya,
selain itu dapat membuat BAB ibu tetap
lancar.
11.00 4. Menjadwalkan kunjungan ulang pada ibu Ibu bersedia melakukan
bila ibu mengalami tanda persalinan atau kunjungan ulang lagi.
ibu ada keluhan atau ibu mengalami tanda
bahaya

19
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny. R mulai 15 Februari 2019 sampai
atau sejak usia kehamilan trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir di Puskesmas Pakan Kamis
dengan membandingkan dengan teori. Asuhan yang diberikan sebagai berikut:

4.1 Asuhan Masa Kehamilan


Asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny. R pada kehamilan 37 minggu adalah
pengkajian data dari mulai anamnesa tentang biodata, status pernikahan, keluhan utama, riwayat
kesehatan ibu dan keluarga serta kegiatan sehari-hari.
Selama kehamilan ini Ny.R memeriksakan kehamilannya hanya sebanyak 3 kali. Pada
Trimester I Ny. R tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, pada Trimester II sebanyak 2 kali
dan Trimester III sebanyak 2 kali. Hal ini sesuai dengan teori bahwa standar dalam melakukan
ANC minimal 4 kali selama kehamilan. ANC bertujuan untuk memantau kemajuan kehamilan,
memastikan kesehatan ibu serta mengenali secara dini kelainan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil. Frekuensi ANC minimal 1 kali pada trimester pertama yaitu sebelum
minggu ke 16, minimal 1 kali pada trimester kedua antara minggu ke 24- 28 dan minimal 2 kali
pada trimester tiga yaitu 30-38 minggu (Kemenkes, 2013).
Saat kunjungan pada Ny. R dilakukan asuhan yaitu menimbang berat badan dan ukur tinggi
badan, pemeriksaan tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), pemeriksaan
puncak rahim (tinggi fundus uteri), menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),
pemberian tablet zat besi, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus dan temu
wicara (konseling).

Hasil pengukuran tinggi badan pada Ny. R adalah 153 cm, dalam hal ini tinggi badan Ny. R tidak
beresiko. Menurut Kemenkes, (2014), dimana tinggi badan pada K1 yaitu untuk mengetahui
adanya faktor resiko pada ibu hamil, bila <145 cm dikategorikan faktor resiko untuk panggul
sempit.
Pada penimbangan berat badan diketahui bahwa Ny. R mengalami penambahan berat badan
sebesar 10 kg di akhir kehamilan 37 minggu dimana berat badan Ny. R sebelum kehamilan
adalah 50 kg dan di akhir kehamilan 60 kg. Menurut Kemenkes, 2014 total penambahan berat
badan selama kehamilan adalah 11,5-16 kg. Diketahui bahwa kenaikan berat badan Ny. R adalah
dalam batas normal.
Pada pengukuran Tekanan Darah yang dilakukan pad Ny. R setiap kali kunjungan didapati hasil
dalam batas normal dan tidak termasuk ke faktor risiko untuk kehamilan, Menurut Kemenkes
2014b bahwa pengukuran Tekanan Darah dilakukan setiap kali kunjungan dan bila TD Sistole
>140 mmHg atau Diastole >90 mmHg, maka faktor risiko untuk hipertensi dalam kehamilan.
Pada saat dilakukan pemeriksaan LILA pada Ny. R, didapati hasil 27 cm. Hal ini menunjukkan
20
bahwa status gizi Ny. R normal dimana menurut Kemenkes, (2014), mengatakan bahwa
pengukuran LILA berguna untuk skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK)
dimanan LILA <23,5 cm.
Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ) ditentukan mulai trimester ketiga untuk
mengetahui adanya kelainan letak janin. Penilaian DJJ dilakukan setiap kali kunjungan mulai
akhir trimester I. DJJ kurang dari 120 kali/menit atau DJJ lebih dari 160 kali/menit menunjukkan
gawat janin (Kemenkes, 2014).
Pemberian tablet zat besi (tablet tambah darah) Ny. R sudah diberikan sejak usia kehamilan 15
minggu dan Ny. R sudah merasakan manfaatnya selama ini, dimana Ny. R tidak pernah
merasakan keluhan yang berarti atau tidak mengarah pada tanda bahaya. Selama kehamilan
seorang ibu hamil minimal harus mendapatkan 90 tablet tambah darah (Fe), karenasulit untuk
mendapatkan zat besi dengan jumlah yang cukup dari makanan (Hani, 2011).
Pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan Haemoglobin dan Protein urine dilakukan karena
pada Ny. R dan hasilnya adalah Hb 11 gr% dan tidak ada protein dan reduksi urine (-).
Kemudian dari hasil pengkajian riwayat Ny. T tidak ada riwayat Diabetes Melitus dan tidak
ditemukan tanda-tanda yang mengarah kepada penyakit menular seksual, sehingga tidak
dilakukan pemeriksaan Tes sipilis dan HIV/AIDS. Pada asuhan Ny. R dilakukan tatalaksana
kasus yaitu apabila dari pemeriksaan ditemukan faktor risiko segera lakukan penatalaksanaan
yang sesuai sehingga komplikasi-komplikasi yang terjadi saat kehamilan dapat dideteksi dan
ditangani dengan tepat.
Pada Ny R dilakukan temu wicara yaitu konseling keadaan ibu saat kehamilan serta persiapan
untuk menghadapi persalinan dan KB paskah salin.
Penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan trimester III pada Ny. R menemukan
beberapa keluhan yang dirasakan Ny. R yaitu mengeluh sering BAK. Bila dibandingkan dengan
teori keluhan ini merupakan perubahan fisiologis yang dialami oleh ibu hamil trimester III,
dimana pada usia kehamilan 34 minggu ke atas, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
dan keluhan sering kencing akan timbul karena kandung kemih akan tertekan oleh pembesaran
uterus. Penulis memberikan asuhan konseling kepada ibu tentang perubahan ketidaknyamanan
fisiologis yang dialami oleh ibu hamil trimester III dengan mengosongkan saat terasa ada
dorongan untuk kencing, perbanyak minum pada siang hari dan membatasi minum pada malam
hari (Prawirohardjo, 2014) .
Selama melaksanakan asuhan antenatal, semua asuhan yang diberikan pada Ny. R dapat
terlaksana dengan baik, keadaan normal. Ny. R dan keluarga bersifat kooperatif sehingga tidak
terjadi kesulitan dalam memberikan asuhan.

21
22

You might also like