Professional Documents
Culture Documents
WINDA WINARSI
201701092
II B KEPERAWATAN
T.A 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN,
SISTEM IMUN, SISTEM PENCERNAAN, DAN SISTEM PERKEMIHAN
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi dan fisiologi, Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu Ana : bagian,
memisahkan. Tomi (tomie) : iris, potong. Fisiologi bersal dari kata Fisis (Physis) : alam
atau cara kerja. Logos (Logi) : ilmu pengetahuan.
Dari kata tersebut disimpulkan pengertian anatomi dan fisiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat
tubuh itu bekerja.
Makalah ini akan membahas tentang :
1. System endokrin
2. System imunologi
3. System pencernaan
4. System perkemihan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi system endokrin
2. Bagaimana anatomi fisiologi system imunologi
3. Bagaimana anatomi fisiologi system pencernaan
4. Bagaimana anatomi fisiologi system perkemihan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi system endokrin
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi system imunologi
3. Untuk mengetahui anatomi fisiologi system pencernaan
4. Untuk mengetahui anatomi fisiologi system perkemihan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Anatomi Fisiologi
1. Kelenjar Hipofisis
Berasal dari kantong ratkhe ( dua tulang rawan ) yang menempel pada
jaringan otak lobus posterior, menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja
sebagai pengendali dari semua organ endokrin yang lain.
Berasal dari evaginasi atau penonjolan dasar dari ventrikel otak. Ketiga
lobus ini menghasilkan hormon vasopresin atau arginen
vasopresin.Vasopresin atau Arginen Vaso Previn ( APV ),adalah Anti
Diuretik Hormon (ADH ) yang bekerja melalui reseptor-reseptor tubuli distal
dari ginjal untuk menghemat air dan mengkonsentrasikan urine,dengan
menambah aliran osmotik dari lumina-lumina ke intestinum medular yang
membuat kontraksi otot polos. ADH memelihara konstantanya osmolaritas
(konsentrasi larutan ) dan volume cairan dalam tubuh.
c). Lobus inter media
Bagian ini terpisah dari lobus anterior oleh sisa kantong ratkhe yang
disebut celah ratkhe.Pada manusia sel lobus intermedia tidak bergranula dan
kadang ditemukan koloid yang fungsinya tidak diketahui.
2. Kelenjar Thyroid
a) Transpor aktif yodium dari plasma kedalam tiroid dan lumen dan lumen
dari folikel –folikel, proses ini dibantu oleh thyrotrop stimulating
hormone (TSH).
b) Dalam kelenjar yodium tiroid dioksidasi sehingga menjadi yodium yang
aktif dan dibantu oleh TSH.
c) Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan
peroksidase.reaksi ini terjadi dalam molekul trigobulin membentuk
iodotironin diantaranya T4 (tetraiodotironin) dan T3 (triiodotironin
)yang terikat pada tirosin, dalam kelenjar tiroid dalam bentuk tirosin.
d) Tahap terakhir, pelepasan iodotironin bebas kedalam darah. Setelah
trigobulin dipecah melalui hidrolisis, T3 dan T4 dlam kelenjar tiroid
dapat lepas dalam darah.
3. Kelenjar Parathyroid
4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak pada rongga mediasternum dibelakang os
sternum, didalam rongga thorak, kira-kira setinggi bifurkasi trakea.
Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus. Pada bayi baru lahir
sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram, ukurannya bertambah setelah
masa remaja antara 30-40 gram dan setelah dewasa akan mengerut.
Kelenjar timus adalah suatu sumber dari sel yang mempunyai
kemampuan imunologis. Sumber hormon timus mempersiapkan
proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial
imunologis dalam jaringan lain. Setelah dewasa pertumbuhan akan
berkurang sehingga akan mengurangi aktivitas kelamin.
5. Kelenjar Pienal
Kelenjar pienal terdapat didalam ventrikel otak, berbentuk kecil,
dengan warna merah seperti buah cemara. Kelenjarnya menonjol dari
mesensefalon ke atas dan kebelakang kolikus superior. Fungsinya belum
diketahui dengan jelas. Kelenjar ini menghasilkansekresi interna dalam
membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam
mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia.
Glandula pienalis diatuar oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh
cahaya yang terlihat oleh mata, menyekresi melatonin, dan zat lain serupa
melewati aliran darah atau cairan ventrikel III dan gonad menjadi
terhambat lalu berinvolusi.
Melatonin disekresi oleh kelenjar pienal. Sekresi dikendalikan oleh
sinar matahari dan kadarnya berfluktuasi tiap 24 jam., puncaknya pada
malam haridan terendah di siang hari. Sekresi juga dipengaruhi oleh
jumlah cahaya matahari, yakni variasi musim.
6. Kelenjar Pankreas
Pancreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang terletak
retroperitoneal dalam abdomen bagian atas, didepan vertebrae lumbalis I
dan II. Kepala pancreas terletak dekat kepala duodenum, sedangkan
ekornya sampai ke lien. Pancreas mendapat darah dari arteri lienalis dan
arteri mesenterika superior. Duktus pankreatikus bersatu dengan duktus
koledukus dan masuk ke duodenum, pancreas menghasilkan dua kelenjar
yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Pancreas menghasilkan kelenjar endokrin bagian dari kelompok sel
yang membentuk pulau-pulau Langerhans, yang berbentuk oval tersebar
diseluruh pancreas. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau
Langerhans yang dibedakan atas granulasi dan pewarnaan. Setengah dari
sel ini menyekresi hormone insulin.
7. Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal atau Kelenjar Suprarenalis terletak diatas kutub
sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian yang
memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Bagian luar yang terdiri dari
korteks adrenal mengeluarkan beragam hormone steroid dan bagian dalam
medula adreanal mengeluarkan katekolamin.
8. Korteks Adrenal
Korteks Adrenal menghasilkan tiga kelompok hormone steroid yang
terbuat dari kolesterol. Ketiga hormon ini disebut adrenokortikokoid
(kortikosteroid, kortikoid). Ketiga hormone tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Mineralokortikoid
Aldosteron merupakan mineralokortikoid utama. Fungsinya
berhubungan dengan mempertahankan keseimbangan air dan
elektrolit tubuh. Melalui umpan balik negative, aldosteron
menstimulasi reabsorbsi natrium di tubulus ginjal dan ekskresi
kalium di urine.
b) Glukokortikoid
Kortisol (hidrokortison) merupakan glukokortikoid utama,
tetapi sejumlah kecil kortikosteron dan kortison juga dihasilkan.
Hormone ini berfungsi mengatur metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein dan mengatur respon tubuh terhadap stress.
9. Medula Adrenal
Medula dikelilingi oleh korteks adrenal. Medulla berkembang dari
jaringan saraf pada masa embrio dan merupakan bagian saraf simpatik dari
system saraf autonom. Medulla adrenal distimulasi oleh saraf simpatik
yang mempersarafi agar menghasilkan hormone adrenalin dan
noradrenalin.
2. Sumsum Tulang
Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang
merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang
merupakan jaringan limfatik karena memproduksi limfosit muda yang akan
diproses pada timus atau tempat-tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau
limfosit B.
3. Organ Limfatik Sekunder
a. Tonsil
Jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limposit. Fungsi
Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam
cairan lymph.
Tonsil terletak pada :
1) Dinding dalam nosopharynx (tonsila pharingea )
2) Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
3) Di bawah lidah (tonsila liqualis)
Tonsil bukan merupakan kelenjar karena tidak memiliki pembuluh lymph
afferent, oleh sebab itu tonsil tidak menyaring cairan lympha.
b. Nodus Limfa
Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang
mengandung limfosit dan makrofag. Nodus limfa berfungsi sebagai:
Penyaring mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut melewati
nodus. Jadi bila jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan
nyeri bila ditekan.
1). Limfa
Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah
kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan
sebelas. Limpa berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh
diafragma. Limpa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor
pankreas.
Fungsi limpa :
a) Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin
pada orang dewasa juga masih mengerjakannya bila sumsum tulang
rusak.
b). Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
c). Limpa juga menghasilkan limfosit.
d). Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan
trombosit.
e). Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat
dalam perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat
antibody.
b) LapisanPertama
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit
menghancurkan antigen dengan mekanisme fagositosis.
c). Interferon
d). Inflamasi
Fungsi inflamasi:
(1) Membunuh antigen yang masuk.
(2) Mencegah penyebaran infeksi.
(3) Mempercepat proses penyembuhan
b. Kerongkongan (Esophagus)
c. Lambung
Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”, yang ukurannya sekitar dua
kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus di perut
bagian atas.
Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan, yaitu
untuk menyimpan makanan dan cairan yang tertelan; untuk mencampur
makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, dan perlahan-lahan
mengosongkan isinya ke dalam usus kecil. Dinding otot perut yang kuat
mencampur dan mengocok makanan dengan asam dan enzim, memecahnya
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Makanan diolah menjadi bentuk semi padat yang disebut chyme. Setelah
makan, chyme perlahan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui pyloric
sphincter, sebuah cincin otot antara lambung dan bagian pertama dari usus
halus yang disebut duodenum (usus 12 jari). Sebagian besar makanan
meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.
d. Usus halus
Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang sekitar
10 meter. Usus halus terletak hanya lebih rendah daripada lambung dan
memakan sebagian besar ruang di rongga perut. Seluruh usus halus digulung
seperti selang dan permukaan bagian dalamnya penuh dengan banyak tonjolan
dan lipatan.
Lipatan ini digunakan untuk memaksimalkan pencernaan makanan dan
penyerapan nutrisi. Pada saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90
persen dari semua nutrisi telah diekstraksi dari makanan yang masuk ke
dalamnya. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari),
jejunum (bagian tengah melingkar), dan ileum (bagian terakhir).
1). Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang dibuat oleh
sel usus, pankreas, dan hati. Kelenjar di dinding usus mengeluarkan enzim
yang memecah pati dan gula. Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus
kecil yang membantu pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Hati
menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu
membantu membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh
tubuh.
2). Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam
dari usus kecil ditutupi oleh jutaan villi dan mikrovilli. Kombinasi keduanya
meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran,
memungkinkan penyerapan nutrisi terjadi.
e. Usus Besar
Usus besar membentuk huruf “U” terbalik di atas usus halus yang
digulung. Ini dimulai di sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri
bawah. Usus besar berukuran sekitar 5-6 meter, yang memiliki tiga bagian,
yaitu sekum (cecum), kolon dan rektum (rectum).
Sekum adalah kantung di awal usus besar. Area ini memungkinkan
makanan lewat dari usus halus ke usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan
garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum. Bagian terakhir dari
usus besar adalah rektum, yang mana kotoran (bahan limbah) disimpan
sebelum meninggalkan tubuh melalui anus.
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam (elektrolit)
dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah padat yang dapat
dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu memecah bahan yang tidak
tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di mana feses
disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus.
f. Rektum Dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara fese. Biasanya rektum ini kososng karena
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul
keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum
karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan fese akan terjadi. Orang dewasa dan anak yang
lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda
mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda
BAB. (Haryono, 2012)
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh
(kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur
oleh otot sphinkter. Fese dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang
air besar-BAB), yang merupakan fungsi utama anus. (Haryono, 2012)
2. Fisiologi
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh.
Manusia menggunakan molekul-molekul organic yang terkandung dalam
makanan dan O2 untuk menghasilkan energi.
Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang
siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk
didistribusikan ke dalam sel. Secara umum sistem pencernaan melakukan
empat proses pencernaan dasar, yaitu:
a. Motilitas
Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan
mendorong isi saluran pencernaan. Otot polos di saluran pencernaan terus
menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut tonus.
Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis dasar
motilitas pencernaan:
1). Gerakan propulsif (mendorong) yaitu gerakan memajukan isi saluran
pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan
propulsif bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap organ
pencernaan.
2). Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, mencampur
makanan dengan getah pencernaan. Kedua, mempermudah penyerapan
dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan
saluran pencernaan.
b. Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran
pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin. Setiap sekresi pencernaan
terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting
dalam proses pencernaan (misalnya enzim, garam empedu, dan mukus).
Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena
adanya rangsangan saraf dan hormon sesuai.
c. Pencernaan
1). Karbohidrat
2). Lemak
3). Protein
4). Penyerapan
(1) Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini
bolusdiarahkan ke dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain
yang berhubungan dengan faring.
(2) Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik
primer yang mendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik
berlangsung sekitar 5-9 detik untuk mencapai ujung esofagus.
B. Anatomi Fisiologi
1. Ginjal
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di
belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat
langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah
(kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari
pada ginjal kanan.
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap
tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler
terdiri atas pembuluh – pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler
peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul
Bowman, serta tubulus – tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus
kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang terdapat pada
medula.
Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan
lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar
dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel
yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah – celah antara pedikel itu
sangat teratur.
a. Bagian-Bagian Ginjal
1) Kulit Ginjal (Korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan
penyaringan darah yang disebut nefron. Pada tempat penyarinagn
darah ini banyak mengandung kapiler – kapiler darah yang tersusun
bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi
oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai
bownman disebut badan malphigi
b. Fungsi Ginjal:
1) Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogennitrogen, misalnya amonia.
2) Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula
dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat – obatan, bakteri dan zat
warna).
3) Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
4) Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan
asam atau basa.
2. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang
± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian
terletak dalam rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
a. Uretra Pada laki- laki
uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis
kebagia penis panjangnya ± 20 cm.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Evelyn, Pearce. 2014. Anatomi dan Fisiologi Untu Paramedis. Jakarta: gramedia Pustaka Utama
Sheerwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC
Sherwood, lauralee. 2001. Fisiologi Manusia “Dari Sel ke Sistem” edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Wilson, Ross. 2011. Dasar Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta Salemba Medika