You are on page 1of 2

ABSTRAK

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan
di dalam suatu medium dengan tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak. Salah satu
metode sterilisasi yaitu menggunakan proses penyaringan (filtrasi). Filtrasi adalah suatu proses
penyaringan zat padat dari fluida (cair maupun gas) yang membawanya menggunakan suatu
medium berpori atau bahan berpori lain untuk menghilangkan sebanyak mungkin zat padat halus
yang berbentuk suspensi dan koloid. Prinsip teknik filtrasi membran ini adalah dengan
menyaring cairan sampel melewati saringan yang sangat tipis dan yang terbuat dari bahan sejenis
selulosa. Membran ini memiliki pori-pori berukuran mikroskopis dengan diameter lebih kecil
daripada ukuran sel mikroba pada umumnya. Jadi selama proses penyaringan berlangsung, sel-
sel yang terdapat pada sampel akan terjebak dari peralatan filtrasi ke dalam cawan petri yang
berisi media. Sterilisasi metode filtrasi dalam dunia kefarmasian dapat digunakan pada
pembuatan emulsi parenteral, suspensi liposom, suspensi nanopartikel dan penggunaan vakum
rotary-dum dalam pembuatan antibiotika untuk membuat sluri yang tersuspensi.

Sterilization is a process to kill all existing microorganisms, if grown in a medium of no


microorganisms that can breed. One method of sterilization is to use filtration process
(filtration). Filtration is a process of filtering solids from a fluid (liquid or gas) which carries
them using a porous medium or other porous material to remove as much of the suspended solid
and colloidal solid as possible. The principle of membrane filtration technique is by filtering the
sample liquid through a very thin and made of celluloselike material. This membrane has
microscopic pores smaller in diameter than the size of microbial cells in general. So during the
screening process, the cells on the sampel will be trapped from the filtration apparatus into the
petri dish containing the media. Sterilization of filtration methods in the pharmaceutical world
may be used in the manufacture of parenteral emulsions, liposomal suspensions, nanoparticle
suspensions and use of rotary-dum vacuum in the manufacture of antibiotics to create suspended
slurries

PENDAHULUAN

Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing dengan
industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat yang bermutu bagi
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk dapat menghasilkan
produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Cara Pembuatan
Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu, bertujuan
untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Misalnya
untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata harus memenuhi syarat bebas dari partikel asing
karena dapat mengiritasi mata, karena itu pembuatannya mutlak membutuhkan proses sterilisasi
[1].
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika
ditumbuhkan di dalam suatu medium dengan tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak.
Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri. Adanya
pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan
tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri
yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan [2].
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik (pemanasan,
penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan
disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Sterilisasi
secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan). Sterilisasi secara mekanik, digunakan
untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter [3].
Filtrasi adalah suatu proses penyaringan zat padat dari fluida (cair maupun gas) yang
membawanya menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk menghilangkan
sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan koloid. Teknologi filtrasi telah
berevolusi dari upaya awal menggunakan pasir, kerikil dan abu untuk menyaring membran yang
mampu menghilangkan mikroorganisme dan sterilisasi produk farmasi. Meskipun filter retensi
selama filtrasi sangat penting, penyaringan kedalaman juga memainkan peran penting. Sterilisasi
filter (≤0.2 μm ukuran pori nominal) dapat menghilangkan bakteri dan jamur. Pengetahuan yang
semakin meningkat tentang bakteriologi dan kesadaran akan keterlibatan bakteri yang terbawa
air, protozoa dan cacing patogenik pada penyakit dan epidemi, pada akhirnya mengarah pada
studi yang lebih menyeluruh tentang perangkat filtrasi.

[1] Anonim. 2006. Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Jakarta: Depkes RI.

[2] Lay, B. W. Dan Hastowo. 1982. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali Press.

[3] Suriawiria, Unus. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Angkasa.

You might also like