You are on page 1of 14

1.

Analisis Produk
a. Bentuk Produk

b. Fungsi Produk
Benda tersebut merupakan tutup gelas plastik yang berfungsi untuk
menutupi gelas dengan minumannya, agar pada saat terjadi guncangan atau
getaran, isi atau air di dalam gelas tersebut tidak tumpah.

c. Bahan Baku
PP ( Polypropylene ) adalah jenis plastik yang sering di gunakan
untuk packing/pembungkus makanan kering/snack, sedotan plasti, kantong
obat, penutup, cup plastik, tas, tutup botol, dll. Kami menyediakan 2 tipe
plastik PP, yaitu yang berbentuk lembaran & roll. Untuk tipe lembaran
tersedia dalam kemasan 25 kg, sedangkan untuk tipe roll tersedia dalam
kemasan 10 kg sampai dengan 15 kg.
Bahan baku iniadalah jenis plastic yang sangat aman di gunakan oleh
manusia.

Produk terbuat dari bahan jenis PP (POLIPROPYLENE) yang mempunyai


karakteristik sebagai berikut :

› memiliki karakteristik kekakuan yang tinggi dan kemengkilapan


yang baik
› memiliki resistensi yang sangat bagus terhadap kelelahan (bahan).
› Polipropilena memiliki titik lebur ~160 °C (320 °F)
› mengalami degradasi rantai saat terkena
radiasi ultraungu dari sinarmatahari
› serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan
pelarut kimia, basa dan asam.

d. Jumlah kebutuhan di pasaran dan target produksi


Produk yang akan dibuat adalah produk tutup gelas. Produk ini sangat
banyak kita temui di masyarakat.Hampir setiap gelas plastic yang beredar
memiliki tutup agar minuman di dalamnya tidak tumpah. Sehingga produk
dipasaran diperkirakan bisa disediakan hingga 16000 produk. Dan target
produksi tutup gelas sebesar 16000 produk per harinya. Untuk sekali shot
menghasilkan 1 buah produk saja.

e. Rencana jumlah produk per slot


Produk ini banyak beredar dimasyarakat sebagai tempat tutup gelas. Ini
dapat dilihat pada warung atau tempat jualan minuman ataupun es. Sehingga
produksi dalam 1 hari diperkirakan dapat mencapai 4 x 4000 buah dengan
4 produk per shot.
f. Karakteristik Baja
Dalam pembuatan suatu perangkat mold, perlu dilakukan pemilihan
bahan.Pemilihan bahan ini didasarkan pada segi fungsi, kontruksi, kekuatan,
dan persediaan material yang terdapat dipasaran.Pertimbangan –
pertimbangan tersebut perlu mendapat perhatian khusus, terutama
pemilihan bahan untuk bagian – bagian yang mempunyai fungsi – fungsi
tertentu.Kriteria pemilihan bahan untuk tiap-tiap komponen harus betul-
betul terpenuhi agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Karena
ketidaksesuian antara fungsi pemakaian alat akan mengakibatkan
berkurangnya umur pakai dari mold unit tersebut.

Selain tuntutan fisik dari bahan dasar komponen, persediaan bahan


dan persaingan harga dipasaran harus diperhatikan pula. Sehingga kita dapat
memilih bahan yang memenuhi syarat untuk mold unit yang direncanakan
serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Sifat–sifat fisik yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan antara


lain :

 Kekerasan bahan (Hardnes)


 Kekuatan tarik bahan (Tensile strenght)
 Kekuatan geser (Shear strenght)
 Kekuatan tekan bahan (Yield point)
Dalam pemilihan bahan ada bagian yang tidak dibuat karena sudah
tersedia dipasaran misalnya, baut, pegas, pin, dan lain sebagainya.

Baja perkakas berdasarkan aplikasinya terbagi menjadi empat kelompok


diantaranya :

1. Baja Perkakas Pengerjaan Dingin (Cold-Work Tool Steel)


Baja perkakas ini dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok tergantung dari proses pengerasan yang terjadi :

a. Water-hardening tool steel


 Simbol : tipe W.
 Baja karbon (1%) dengan sedikit atau tanpa penambahan unsur paduan
(miasalnya V dan Cr).
 Memiliki sifat hardenability yang rendah.
 Pada rposes pengerasannya, baja karbon pada temperatur austenit
diquench dengan media air.

b. Oil-hardening tool steel


 Simbol : tipe O.
 Diquench dengan media oli.
 Mengandung kadar karbon antara 0,9%-1,5% dengan penambahan
paduan dalam jumlah kecil, misalnya W, Mn, Cr, dan Mo.
 Memiliki sifat hardenability lebih baik daripada diquench dengan air.
 Digunakan untuk cold forming dies, blanking dies dan gages.
c. Air-hardening tool steel
 Simbol : tipe A.
 Mengandung karbon sebesar 1% dengah paduan utamanya : Mn, Cr,
dan Mo.
 Proses pengerasannya dengan pendinginan di udara terbuka.
 Memiliki sifat tahan aus dan perubahan dimensi yang kecil.
d. High carbon high chromium
 Simbol : tipe D.
 Mengandung 1-2,3% C; 12-14% Cr; dan sedikit V, Mo, W dan Co.
 Memilki sifat tahan aus yang tinggi.
 Dapat ditingkatkan kekerasannya dengan media air atau oli.

2. Baja Perkakas pengerjaan Panas (Hot-Work Tool Steel)


a. Simbol : tipe H.
b. Baja perkakas jenis ini digunakan untuk proses hot working seperti
stamping dan darwing.
c. Memilki sifat mekanis seperti : kekuatan tinggi, tahan aus, tauhkness
tinggi, dan tahan terhadap temperatur tinggi.
3. Baja Perkakas Kecepatan Tinggi (High Speed Tool Steel)
a. Memiliki kekerasan tinggi pada temperatur di atas 500o.
b. Digunakan sebagai alat pemotong dengan kecepatan tinggi.
c. Memiliki ketahanan aus yang tinggi dan mampu pototng yang baik.
d. Berdasarkan elemen paduannya terbagi menjadi dua kelompok :
o Tungsten high speed steel (tipe T), mengandung kadartungsten yang
tinggi disertai penambahan Cr, V dan Co.
o Molybdenum steel (tipe M), mengandung Molybdenum dengan kadar
tinggi seperti penambahan W, Cr, V dan Co.
4. Baja Perkakas Khusus (Special Purpose Tool Steel).
Baja perkakas ini di bagi menjadi empat tipe, diantaranya :
a. Tipe S (Shock Resisting Tool Steel)
o Baja Karbom medium (0,5%C) dengan elemen paduan Si, Cr dan W.
o Sifat mekanisnya adalah kekerasan yang tinggi, tahan aus, tahan
terhadap impak.
o Diaplikasikan untuk pahat, palu, dan pisau.
b. Tipe L (Low-Alloys Tool Steel)
o Mempunyai kesamaan dengan water-hardening too steel.
o Paduan utamanaya adalah Chromium.
o Digunakan untuk membuat alat yang membutuhkan ketahanan aus dan
toughness yang tinggi.
c. Tipe F (Carbon Tungsten Tool Steel)
o Baja karbon tinggi dengan tungsten (W) sebagai paduannya.
o Memiliki sifat tahan aus dan abrasi.
o Digunakan untuk membuat peniti, alat pemoles dan taps.
d. Tipe P (Moulds Steel)
o Baja karbon rendah dengan paduan berupa Cr dan Ni.
o Digunakan untuk membuat plastic mould.

g. Spesifikasi material
Tutup gelas adalah komponen yang terbuat dari plastik jenis
polypropilene. Sifat-sifat polypropileneantara lain :
• Massa jenis 0,96. 10-3gr/mm3
• Tekanan injeksinya 10 – 20 N/mm2
• Panas spesifik rata-rata 3 (kJ/kgK)
• Suhu proses 170 – 190 oC
• Suhu cetakan 100 – 200 oC
• Penyusutan 1,0 – 2,5 %

2. Dasar Perhitungan Teoritis


a. Perhitungan Utama
- Massa = 8.38 gram
- Volume = 8375.27 mm3 (Solidwork)
- Sprue = Z51/18x27x/3.5/15.5
𝝅. 𝑳
- V sprue = 𝟏𝟐
. (𝒅𝟏𝟐 + 𝒅𝟏. 𝒅𝟐 + 𝒅𝟐𝟐 )

𝝅 . 𝟐𝟕
Vs = x (3.52 + 3.5 x 18 + 182)
𝟏𝟐

Vs = 2822,131951 mm3
Karena produk yang dicetak 4 kali, maka volume totalnya:
Vt = Vs + Vp
Vt = 2822,131951 + 8375.27
Vt = 11197,40195 mm3

b. Gaya Penjepitan
Apabila diketahui massa jenis (ρ) dari PP adalah 0,96.10-3 gr/mm3, Maka
massa sekali injeksi (m)

m=Vxρ

m = 11197,40195 x 0.96.10-3

m = 10,74950587 gr

pada saat cetakan dalam kondisi tertutup, kondisi tersebut dapat


berlangsung secara Gaya injeksi adalah gaya akibat tekanan plastik pada
permukaan cavity. Penginjeksian tersebut berlangsung sempurna bila
gaya clamping lebih besar dari gaya
injeksi yang ditimbulkan. Tekanan injeksi (P.inj) pada permukaan cavity
menghasilkan gaya injeksi yang besarnya adalah luas permukaan proyeksi
dikalikan dengan tekanan injeksi.

Dalam perancangan ini produk yang akan dibuat bentuknya rumit dan
banyak permukaan yang tipis sehingga untuk memenuhi rongga cetakan
dibutuhkan tekanan yang besar sehingga Pinj yang dipakai adalah
tekanan injeksi maksimal yaitu 120 N/mm2. Tapi yang digunakan dalam
perancangan pembuatan cetakan ini tekanan injeksi antara 70 – 120
N/mm2
Gaya yang dihasilkan pada saat injeksi tergantung dari tekanan
injeksi plastik yang dipengaruhi oleh jenis bahan yang digunakan.
Tekanan injeksi pada permukaan cavity menghasilkan gaya injeksi
yang besarnya.

Fk = Atot x Pinj (Dym,1979 : 44)

Keterangan :
Fk : Gaya injeksi yang menekan cetakan (N)
Atot : Luasan penampang produk secara proyeksi (mm2)
Pinj : Tekanan internal injeksi (N/mm)

Untuk mendapatkan besarnya luas proyeksi digunakan rumus :


a. Luas Proyeksi Produk
Apr produk = 0,785 d2
= 0,785 (75.60)2
= 4486,5576 𝑚𝑚2

b. Luas Proyeksi Sprue


Apr sprue = 0,7854 (18)2
= 254,34 mm2

c. Luas Proyeksi Total


Apr Total = Apr Produk + Apr Sprue
= 4486,5576 mm2 + 254,34 mm2
= 4740,8976 mm2
𝐴𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = 1% x 4740,8976 mm2
= 47,408976 mm2

At = 4486.5576 +254,34 + 4740,8976


= 9481,7952 mm2

d. FK
= Apr Total x P. inj
= 8481,7952 mm2 x 0,14 N/mm2
= 189635,904 N
= 18,9635 Ton

Besar gaya penjepitan yang ada 200 ton


19.4.3. DasarPerhitunganTeoritis
Untuk memperolehmesin moulding yang
baikmakadiperlukanbeberapaperhitungan-perhitunganseperti, Volume total
produk, Volume Runner, Volume Gate, Gaya Klem ( Fk), LuasProyeksiProduk,
Luas proyeksi runner dangate.
1. Tebal Cavity insert ( T1)
 Luaskontak minimum antaracetakandan cavity (Ac) Adalah
TebalCavity Insert
(T)dapatdihitungmenggunakanpersamaansebagaiberikut :
𝐷−𝑑
Ac =
2
200
Ac = ( Dym, 1979 : 44 )
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑖𝑧𝑖𝑛
Diketahui :Tegangantarikizin : 77.5 N/mm2

200
Ac =
0,0075

Ac = 2666.67 [mm2]

Keterangan :

Ac =luaspenampangkontak minimum antaracetakandan cavity


(mm²)

Ϭt =tegangan tarikijin (N/ mm²) 77.5 (N/mm2)

 Perhitungandimensi cavity plate

Gambar 12Tebal cavity

Dengandemikiantebal cavity adalah( T )

(0.72 x 382 ) – (0,72 x d2 ) = Ac

(0.72 x 382) – (0,72 x d2) = 2666.67


1039,68 – 0,72d2 = 2666.67

0,72d2 = 1626,99

d = 47,536mm

𝑑 𝑆+𝑃
T= √ −1
2 𝑆−𝑃

Dimana , S = tekanan ijin material

P = tekanan injeksi
1000
S=
8
S = 125

P = 70

47,536 125+70
T= √ −1
2 125−70

T = 37,92 mm

Tebal cavity insert (T) minimum adalah 37,92 mm

19.4.4 Jarak Dinding Cavity Insert Hingga Sisi Luar Samping Cavity Plate
(T2)
Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan:
y : Defleksi maksimal, yang besarnya adalah 0,00254 mm
W : Luas proyeksi daerah yang terisi plastik . Tekanan injeksi yang
digunakan = 4486,5576 mm2. 70 N/mm2 = 314059,03(N)
E : Modulus elastisitas bahan (baja) ( 2,1 x 105 N/mm2 )
I : momen inersia (mm4)
Dimana,
I : disini b adalah kedalaman blok cavity
L2 : panjang cavity (mm)
b : Lebar (mm)
h (T2) : Tinggi (mm)
L : Jarak antar penyangga (mm)

Dengan demikian jarak T1 adalah:


𝑊𝐿3
I =
192.𝐸.𝛿𝑚𝑎𝑥

314059,03 .42.53
=
192.(2,1.105 ).0,00254

𝑊𝐿3
δmax =
192 .𝐸𝐼

= 238558,1264
𝑏ℎ3
I =
12

3 12 . 𝐼
h = T2 = √
𝑏

3 12 . 238558,1264
T2 = √
130

= 28,03 mm
Jadi jarak dinding cavity insert hingga sisi luar samping cavity plate (T2)
adalah 27,9(mm).
19.4.5 Perhitungan Dimensi Cavity Plate

a. Panjang Cavity Plate


P = 2 x T2 + 2 x panjang produk maksimal
= 2 (28.03) + 2(10,3)
= 76,66 (mm)
b. Lebar Cavity Plate
L = 2 x T1 + lebar produk maksimal
= 2 (37.2) + 75.6 mm
= 150 (mm)
c. Tebal Cavity
T = 10 + tinggi produk
= 10 + 10.3
= 20.3 mm

19.4.6 Perhitungan Tebal Support Plate


Pada pembebanan terhadap support plate,pembebanan yang terjadi
adalah pembebanan marata yang dianggap sebagai kontruksi beam yang diikat
(di klem) pada kedua ujungnya. Bahan support plate digunakan adalah S 50 C
dengan α t = 620 ( N/mm2).

𝑊𝐿
σt yang terjadi =
𝑛.8.𝑍
Keterangan :
𝜎t =Tegangan tarik yang terjadi (N/mm2)
W = Beban pada plate = Fk (N)
L = Jarak antara penyangga (mm)
Z = Modulus Tahannan ( mm)
b = panjang plate = 168 (mm)
d = Tebal plate = 65 (mm)
𝑏.𝑑 2 10.3 x (652 )
Z= = = 43517,5[mm2]
6 6

𝑊𝐿 314059,03 .42.53
σt yang terjadi = = = 14.1034539 N/mm2
𝑛.8.𝑍 1 .8 .118300
Karena 𝜎t yang terjadi i<𝜎t bahan maka kontruksi aman

19.4.7 Waktu Sekali Injeksi

Waktu yang diperlukan untuk sekali injeksi adalah Injectionhigh timer +


solidification time (waktu pendinginan) + waktu membuka dan menutup
cetakan.

Injection Injection
10 M holder timer Solidification time
high timer
Pressure

8M
Filling

6M

Black flow
4M (see note)

2M

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Time

Note : Tranduser place close to gate will show a drop in pressure in


contrast to smooth decay if gate is not frozen
Injection high timer dapat dicari melalui proses sebagai berikut:
Volume totalplastic sekali injeksi = 8375.27 mm3

Mesin injeksi yang akan dipakai adalah LGH 550 M dengan spesifikasi :
Diameter screw (d) = 38 mm
Ejection stroke mesin = 100 mm
Actual injection time 0,98 detik (dijelaskan pada proses advisor, Bab IV).
Sehingga debit injeksi plastik untuk produk 480972,03 .
Ascrew = x 362
= 1017.876

q = v x Ascrew
𝑞 8375,27
v = Ascrew = 1017,876 = 8.228 mm/detik

𝑒𝑗𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒 100


t= 𝑣
= 8.228 = 12.15335 detik

You might also like