Professional Documents
Culture Documents
I. Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami langkah-langkah analisis obat didalam
cairan hayati
II. Dasar Teori
Parameter farmakoterapi obat diperoleh berdasarkan hasil pengukuran
kadar obat utuh dan / metabolitnya didalam cairan hayati ( darah, urin, saliva,
atau cairan tubuh lainnya). Dalam praktikum ini dilakukan penentuan jangka
waktu larutan obat yang memberikan resapan tetap (khusus untuk reaksi
warna), pembuatan kurva baku, perhitingan nilai perolehan kembali,
kesalahan acak dan kesalahan sistemik.
b. Pembuatan Blanko
Ambilah 1 ml Na2EDTA
ambilah supernata
c. Perlakuan
Ambilah 1 ml Na2EDTA
ambilah supernata
V. perhitungan
kurva baku As. salisilat
Konsentrasi Nilai
ABS
100 0,277
200 0,588
300 0,811
400 1,083
a. kurva baku
a= 0,0295
b= 2, 641 x 10 -3
r= 0,998
1 400 0.100
2 400 0.105
3 400 0.120
VI. Pembahasan
Praktikum ini menggunakan sampel darah tikus. Darah tersebut
ditambahkan Na2EDTA dengan tujuan untuk koagulasi darah agar tidak
mengental. Digunakan cuplikan darah, karena darah sangat relevan.
Semua proses obat dalam tubuh melibatkan darah sebagai media, suatu
alat ukur dari organ satu ke organ lain seperti absorbsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresi. Penambahan TCA berfungsi untuk
memberikan suasana asam bagi reaksi diazotasi, sebagai donor proton
untuk reaksi selanjutnya, serta merupakan senyawa yang dapat
menghentikan kerja enzim yang dapat memetabolisme obat sekaligus akan
menyebabkan denaturasi protein plasma. TCA akan mengikat protein dan
mengendapkannya saat sentrifugasi sehingga keberadaan protein tidak
mengganggu pembacaan absorbansi (Lethe dan Syahruddin, 2006).
Setelah disentrifuge akan didapatkan supernatan cairan bening. Cairan
bening yang diambil harus tanpa endapan. Hal ini bertujuan untuk
mengambil obat yang bebas dari protein plasma karena obat yang terikat
pada protein plasma tidak akan aktif secara farmakologik sehingga tidak
memiliki efek terapeutik atau dengan kata lain akan dapat menyebabkan
data hasil pengamatan tidak valid (Anggraeni, 2010). Penentuan operating
time digunakan untuk megetahui kapan waktu pembacaan yang dapat
menghasilkan absorbansi maksimum yang menunjukan reaksi sempurna.
penetapan maksimun untuk memperoleh yang memberikan serapan
maksimal dalam rentan 500-580 nm. Sedangkan pembuatan kurva baku
serapan vs kadar untuk perhitungan kadar dengan persamaan y= bx+a.
kurva baku yang baik jika nilai r -nya mendekati 1.