You are on page 1of 50

PENDAHULUAN : 


BESARAN dan PENGUKURAN

Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si


Tanggal 4 Maret 2016
ALAM 
 beraneka ragam
SEMESTA

keteraturan

hasil

SAINS 

(pengetahuan)
SAINS
Sifat : sistematis dan rasional
Pengelompokkan ilmu :

1. Ilmu Sosial
Biologi : studi tentang mahluk hidup

2. Ilmu Alam Kimia : interaksi unsur dan senyawa

FISIKA paling fundamental


FISIKA (alam)
ilmu tentang semua gejala alam
(definisi sampai akhir abad 18)

“Filsafat Alam”

ilmu yang mempelajari komponen


materi dengan segala antar-aksinya
(definisi sekarang)
Cabang ilmu fisika
➢ Mekanika → berkaitan dengan gerak benda
➢ Optika → berkaitan dengan cahaya
➢ Akustik → berkaitan dengan bunyi
➢ Termodinamika → berkaitan dengan kalor
➢ Elektromagnetik → tentang listrik dan magnet

Fisika klasik

➢ Fisika Modern
Apakah Fisika Itu ?
➢ Fisika
merupakan ilmu pengetahuan dasar
yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi
antar materi dan radiasi.

➢ Fisika
merupakan ilmu pengetahuan yang
didasarkan pada pengamatan
eksperimental dan pengukuran kuantitatif
(Metode Ilmiah).
Syarat Fisika :
◆ Mendefinisikan besaran-besaran fisis
secara tepat serta pengukuran
besaran fisis tersebut secara akurat
◆ Mencari hubungan antara besaran-
besaran fisis tersebut

Nilai tiap besaran fisis harus


dinyatakan dengan bilangan dan
sebuah satuan
Metode Ilmiah
Pengamatan terhadap
Peristiwa alam

Hipotesa

TidakCocok
Eksperimen
Uji prediksi

Perbaiki teori
Teori

Hasil Hasil negatif


positif
Prediksi
Apakah yang diukur ?
Pengukuran Besaran Fisika

Pengamatan

Peristiwa Alam

Model

Eksperimen
Pengukuran

Alat Ukur

Kuantitas
(Hasil Pengukuran)
Kalibrasi
Sistem Matrik SI
Penyajian
Harga Satuan

Standar ukuran Sistem satuan


Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
dengan suatu standar ukuran
Konseptual

Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran 
 dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis

Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
Besaran pokok dan satuan (sistem SI) berdasarkan
konferensi umum ke 14 mengenai berat dan ukuran

Besaran Satuan Simbol


panjang meter m
massa kilogram kg
waktu sekon s
arus listrik Ampere A
temperatur Kelvin K
intensitas cahaya candela cd
jumlah zat mole mol
satuan besaran fisis harus bersifat standart, tetap dan berlaku
universal
Definisi satuan :
1 m = 1.650.763,73 panjang gelombang cahaya
merah hasil radiasi EM dari isotop 86Kr
yang bertransisi antara 2P10 dan 5d5.
= jarak tempuh cahaya dalam ruang vakum
selama 1/(299.729.458) sekon
1 kg = massa sebuah balok platina yang disimpan di
Biro Internasional Bagi Berat dan Ukuran,
Sevres, Paris.
= massa satu liter air murni pada suhu 40 C
1s = selang waktu yang diperlukan oleh atom 133Cs

untuk melakukan getaran sebanyak


9.192.631.770 kali
Awalan-awalan untuk SI 

(Sistem Matriks dalam SI)

Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol


1018 eksa E 10-1 desi d
1015 peta P 10-2 senti c
1012 tera T 10-3 mili c
109 giga G 10-6 mikro µ
106 mega M 10-9 nano n
103 kilo K 10-12 piko p
102 hekto H 10-15 femto f
101 deka da 10-18 atto a
Besaran Turunan
❖ Contoh :
☞ Kecepatan
■ pergeseran yang dilakukan persatuan waktu
■ satuan : meter per sekon (ms-1)
☞ Percepatan
■ perubahan kecepatan per satuan waktu
■ satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)

☞ Gaya
■ massa kali percepatan
■ satuan : newton (N) = kg m s-2
Dimensi
■ Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran fisika
yang tidak bergantung pada satuan yang digunakan.
Jarak antara dua tempat dapat dinyatakan dalam meter, mil,
langkah,dll. Apapun satuannya jarak pada dasarnya adalah
“panjang”.

Besaran Simbol
 Besaran Simbol



Pokok Dimensi Pokok Dimensi

Massa M Suhu Θ
Panjang L Jumlah Zat N
Waktu T Intensitas J
Arus listrik I
Analisa Dimensi

Suatu besaran dapat dijumlahkan atau


dikurangkan apabila memiliki dimensi yang
sama.
Setiap suku dalam persamaan fisika harus
memiliki dimensi yang sama.
Contoh :
Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus
berikut ini :
T = 2π gl
yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan

satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa per-

samaan ini secara dimensional benar !

Jawab :
Dimensi perioda [T] : T L
T=
Dimensi panjang tali [l] : L LT −2
Dimensi percepatan gravitasi [g] : LT-2 =T
π : tak berdimensi
Pengukuran besaran fisis

membandingkan besaran fisis dengan


beberapa nilai satuan dari besaran fisis
tersebut
Alat-alat ukur besaran fisis
Alat ukur besaran panjang :
Alat ukur besaran massa :
Alat ukur besaran waktu :
Alat ukur besaran listrik :
Alat ukur besaran temperatur :
Dalam melakukan pengukuran, pasti terjadi
ketidakpastian (kesalahan)

tertentu : kesalahan akibat


performansi alat
kesalahan

random : kesalahan akibat


pengukuran berulang
KESALAHAN TERTENTU


Disebut juga kesalahan sistemik (Systematic


error)
Contoh pada mistar : skalanya tidak teratur, suhu
peneraan tidak sama dengan saat pengukuran.
Contoh pada neraca : lengan neraca tidak tepat
sama panjang
Kesalahan kalibrasi., alat, pengamat dan keadaan
fisik.
Kesalahan random
Disebut : kesalahan acak atau tak tentu (random
error)
Pengukuran ulang dari besaran yang sama tidak
memberi hasil yang tepat sama.
Mengapa ? Biasanya angka terakhir pengukuran
ditaksir oleh pengmat.
Kesalahan ini tak dapat dihindari, tetapi dengan
pengukuran berulang, kesalahan dapat dihitung.
Makin banyak pengulangan pengukuran , makin tepat
hasilnya.
Contoh : fluktuasi tegangan jaringan listrik, landasan
bergetar,bising dan background radiasi.
Kesalahan random

Kesalahan bersumber pada gejala yang tidak


mungkin dihindari atau perubahan yang terlalu
cepat.
Tugas dari kita ?
Memilih hasil pengukuran suatu nilai terbaik yang
dapat menggantikan niali benar.
Memilih nilai lain yang menggambarkan
penyimpangan nilai terbaik dari nilai benar.
Caranya?
Pengukuran harus diulang sebanyak mungkin.
Cara menyatakan hasil pengukuran :

p = (p ± Δp )
besaran terukur

hasil pengukuran rata-rata

Kesalahan (toleransi)
PENGUKURAN TUNGGAL


Lamanya benda mendingin,kecepatan komet


dll, tidak mungkin dilakukan lebih dari sekali.

Pelaporan hasil pengukuran tunggal tsb


( x ± ▲x )
❑ Δx = ½ kali last count (skala terkecil)
Pengukuran Berulang

Makin banyak pengukuran dilakukan,makin besar tingkat


kepercayaan terhadap hasilnya.
Empat hal yang selalu dihadapi dalam pengukuran :
1. Berapa banyak pengukuran harus dilakukan ?
2. Nilai mana yang dipilih sebagai nilai terbaik, terdekat
dan pengganti nilai benar ?
3. Berapa simpangan nilai terbaik itu dari nilai benar
dan bagaimana cara menentukan simpangan tsb ?
4. Hubungan apakah yang ada antara nilai terbaik dan
tingkat kepercayaan di satu pihak, dengan jumlah
pengukuran yang dilakukan di pihak lain ?
Pengukuran Berulang
Cara menyatakan hasil pengukuran

p = (p ± Δp )
n n
2 2
∑p i
p
∑ i
i =1
− n p
p = i =1 Δp =
n n (n − 1)
Contoh :

No. pi (cm) pi2 (cm2) ∑ pi


p= = 10,0 cm
1 10,1 102,01 n
2 10,2 104,04
3 10,0 100,00 ∑ p2i – np2
Δp =
4 9,8 96,04 n(n – 1)
5 10,0 100,00
1000,14 – 1000,00
6 10,1 102,01 =
90
7 10,0 100,00
8 9,8 96,04
= 0,03944
9 10,0 100,00
10 10,0 100,00 p = (10,00 ± 0,04) cm
n = 10 ∑pi =100,0 ∑pi2 =1000,14
Angka Penting
■ Jumlah angka yang harus dilaporkan bergantung pada
ketelitian alat atau kesalahan hasil pengukuran.
Misalnya : pengukuran x menghasilkan x = 22/7
= 3,1428…
▲x = 0,01
maka x = (3,14 ± 0,01)
Artinya ?
1. Angka 3 dan 1 diketahui dengan pasti
2. Angka 4 diragukan
3. Angka 2,8, … diragukan sama sekali.
4. Besaran x memiliki 3 angka penting.
Angka Penting
■ Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran ,
termasuk angka terakhir yang ditaksirkan.
■ Aturan penulisan :
Termasuk angka penting
> angka bukan nol
> angka nol di antara angka bukan nol
■ Hasil akhir dari perkalian atau pembagian harus memiliki
digit hanya sebanyak digit pada angka dengan jumlah
angka signifikan terkecil yang digunakan pada perhitungan
(Giancoli 1 hal. 9)
Aturan operasional angka penting

a. Perkalian/pembagian
Jumlah angka penting hasil = jumlah
angka penting terkecil yang
dioperasionalkan.
b. Penarikan akar
Jumlah angka penting hasil = jumlah
angka penting yang ditarik akarnya.
c. Penjumlahan dan pengurangan
Mengandung satu angka yang diragukan.
Apa bedanya 3,1 dan 3,10 ?
■ Pada 3,1 angka tiga diketahui dengan pasti, sedang
angka 1 diragukan.
■ Pada 3,10 angka 3 dan 1 diketahui dengan
pasti,sedangkan angka 0 diragukan.
■ Hasil pengukuran 3,10 lebih teliti dari 3,1.
■ Ketelitian suatu pengukuran sering dinyatakan dalam
%. Misal suatu pengukuran menghasilkan (22/7 ± 1%)
■ Ketelitian dalam persen dinyatakan hanya dengan satu
angka penting saja , 1 % bukan 1,0 %
■ Jadi hasil pengukuran yang dilaporkan adalah
x=(3,14±0,03)
Contoh perhitungan

1. Hitunglah penjumlahan bilangan-bilangan penting


berikut ini. a. 14,43 gram, 0,352 gram, dan 71,9 gram
b. 5,140 kg dengan 234 kg

Jawab.
a. 14,43 gram ……. 3 angka taksiran
0,352 gram ……. 2 angka taksiran
71,9 gram ……. 9 angka taksiran
------------------- +
86,682 gram …… 86,7 gram ( dibulatkan karena
hanya boleh satu angka
taksiran )
Contoh perhitungan
Hitung dan nyatakan hasilnya dalam angka penting
yang sesuai. a. 4,854 gram : 25 cm3
b. 20,34 mm x 4,8 mm

Jawab
a. 4,854 gram ……… memiliki 4 angka penting
25 cm3 ……… memiliki 2 angka penting
--------------- :
0,19416 gram/cm3 …. 0,19 gram/cm3
mistar

0 1 2 cm

last count = 1 mm
Δp = 0,5 mm

p = (p ± Δp )
p = (10 ,0 ± 0 ,5)mm
jangka sorong
Skala utama
0 1 2 3 4
cm

Skala

10 0 nonius
0 5 15

20 sn = 1 mm
1 sn = 1/20 mm = 0,05 mm
last count = 0,05 mm
Δp = 0,025 mm
Cara membaca hasil pengukuran :

Skala utama
0 1 2 3 4
cm
Skala
benda
0 5 10 15 0 nonius

su = 10 mm sn = 8

p = su + (sn x last count)

p = 10 mm + (8 x 0,05 mm) = 10,40 mm

p = (10,400 ± 0,025)mm
Mikrometer skrup
3

0 1 cm 2 5

Skala putar
0

Skala utama
45

50 sp = 0,5 mm
1 sp = 1/100 mm = 0,01 mm
last count = 0,01 mm
Δp = 0,005 mm
Cara membaca hasil pengukuran :

0 1 cm
45
benda Skala putar
40
Skala utama
35

su = 10 mm
sp = 41
p = su + (sp x last count)
p = 10 mm + (41 x 0,01 mm) = 10,41 mm

p = (10,410 ± 0,005)mm
Hasil pengkuran :
mistar : p = (10 ,0 ± 0 ,5)mm 3 angka penting

pasti diragukan
jangka sorong : p = (10,400 ± 0,025)mm 5 angka penting

diragukan
pasti

mikrometer skrup : p = (10,410 ± 0,005)mm


diragukan
pasti
5 angka penting
TERIMA
KASIH

BAGIMU ALMAMATER
KUBERJANJI SETIA
BERDHARMA BAKTI SUCI
BERJASA MULIA

You might also like