You are on page 1of 1

PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA SLIDE DAN MEDIA

VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG SEKSUAL PRANIKAH


DI SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017

Putri Nabila Indra*Jeanisa Fazri Pertiwi, Andi Romadoni, Dhea Aumeya,


Ilham Aldino
*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Malahayati
Kontak : nabilaptri25@gmail.com

Remaja adalah anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan menjadi orang
yang dewasa. Masa remaja merupakam masa peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Kondisi remaja di masa SMP sangat rentan terhadap
perilaku seksual pranikah, dikarenakan di masa remaja kebanyakan remaja ingin
melakukan hal yang baru dan menyebabkan rasa ingin tahu yang berlebih tanpa
memikirkan resiko atas perbuatan yang dilakukannya. Edukasi seks masih
dianggap tabu di sekolah karena mereka tidak diberikan pembelajaran tentang
seks, dan juga dikarenakan para pengajar menganggap edukasi tentang seks tidak
pantas dijadikan ilmu pengetahuan sebab didalam edukasi seks terdapat unsur
pornografi yang menyebabkan murid mudah berfikiran negatif tentang arti seks,
padahal sebenarnya edukasi tentang seks bisa memberikan pandangan tentang
bahayanya seks diluar nikah yang menimbulkan beberapa masalah seksualitas .
Angka kejadian seksual pranikah di Bandar Lmpung tahun 2016 sebanyak 7.146
kejadian. Kegiatan Penyuluhan akan di lakukan di SMP Negeri 14 Bandar
Lampung yang didukung oleh kepala sekolah serta wakil kesiswaan dan juga
masyarakat sekitar mendukung karena menginginkan anaknya tahu betapa
pentingnya penyuluhan tentang pengetahuan dan akibat dari perilaku seksual
pranikah pada usia remaja. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini ialah jasa
dalam bentuk penyuluhan kepada remaja yang diadakan di SMP Negeri 14 Bandar
Lampung. Manfaat dari kegiatan penyuluhan tentang seksual pranikah ini adalah
untuk memberikan pemahaman lebih jauh mengenai pengetahuan dan akibat dari
perilaku seks pranikah di kalangan remaja sehingga remaja dapat menyadari
betapa besarnya bahaya perilaku seksual pranikah dan lebih peduli untuk ikut
berperan aktif mencegah penyebaran perilaku seks pranikah. Metode
pelaksanaannya akan menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan
eksperimen yaitu melakukan penyuluhan lewat 2 (dua) media audiovisual. Lama
waktu yang dibutuhkan untuk kepentingan penyluhan dan kegiatan penyuluhan
adalah tiga bulan dengan besar dana yang diperlukan Rp 12.379.000,- . Evaluasi
akhir akan berupa pencatatan di buku harian dan pelaporan perkembangan.

You might also like