Professional Documents
Culture Documents
Contribution Margi adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel, yang
merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh
keuntungan dari hasil penjualannya apabila Contribution Marginnya lebih besar dari Biaya
Tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya.
Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama
besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga
tidak menderita kerugian.
Break Event Point ditinjau dari konsep Contribution Margin menyatakan bahwa volume
penjualan dimana Contribution Margin tepat sama besarnya dengan total Biaya Tetapnya.
b.Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan,
sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.
c.Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi
atau penjualan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah karena adanya perubahan
volume kegiatan.
d.Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa.
e.Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih
dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan
f.Penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan.
4. Harga Jual
Harga jual maksudnya dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu macam harga jual
atau harga barang yang dijual atau diproduksi.
Contoh Aplikasi :
Perusahaan Indojaya yang bergerak di bidang produksi kain, memiliki :
- Biaya tetap sebesar Rp. 300.000,-.
- Biaya variabel per unit Rp.40,-
- Harga jual per unit Rp. 100,-
- Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit.
Perhitungan Break Event Point
Cara Trial and Error :
yaitu dengan menghitung keuntungan operasi suatu volume produksi/penjualan tertentu.
- Apabila perhitungan tersebut menghasilkan keuntungan maka diambil volume
penjualan/produksi yang lebih rendah, dan sebaliknya.
- Demikian dilakukan seterusnya hingga dicapai volume penjualan produksi dimana
penghasilan penjualan tepat sama dengan besarnya biaya total.
Misal dari contoh aplikasi, diambil volume produksi 6.000 unit, maka dapat dihitung
keuntungan operasi adalah:
(6.000 x Rp100) — (Rp300.000 + (6.000 x Rp40))
Rp600.000 — (Rp300.000 + Rp240.000)
Rp.60.000 atau
hasil dalam unit adalah Rp. 60.000 / Rp 100 = 6000 unit
Jadi, pada volume produksi 6.000 unit perusahaan masih mendapatkan keuntungan. Ini
berarti bahwa BEP-nya terletak di bawah 6.000 unit.
Rumus Aljabar/Matematis
a. Dasar unit
1. Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah biaya terhadap BEP
- Analisa BEP digunakan asumsi bahwa harga jual per unit tetap konstan(P).
- Bila P naik memiliki efek yang menguntungkan karena BEPnya akan turun.
Dalam gambar BEP, titik break-even-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti untuk
tercapainya BEP cukup diperlukan jumlah produk yang lebih kecil.
2. Penjualan MoS
MoS = penjualan per budget – penjualan per titik impas x 100
penjualan per budget
Menurut Warsono (2003:217) ada 2 macam biaya keuangan tetap yang dapat ditemukan
dalam perusahaan, yaitu :
1.Bunga atas utang, dan
2.Dividen saham preferen.
Kedua biaya tersebut harus tetap dibayar tanpa menghiraukan jumlah EBIT yang tersedia
untuk membayarnya.
Leverage operasi
Menurut warsono (2003:213) operating leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan
potensial biaya-biaya operasi untuk memperbesar pengaruh perubahan dalam penjualan
terhadap laba sebelum bunga dan pajak perusahaan. Berarti, analisis leverage operasi
digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya
operasi tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap EBIT.
Rasio Leverage
Rasio leverage ada 2 macam :
1. Rasio utang terhadap ekuitas
Untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam, kita dapat
menggunakan beberapa rasio utang (debt ratio) yang berbeda. Rasio utang terhadap ekuitas
dapat dihitung dengan membagi total hutang perusahaan (termasuk kewajiban jangka pendek)
dengan ekuitas pemegang saham. Rumus :
Rasio hutang terhadap ekuitas = total hutang : ekuitas pemegang saham
1. Berapakah degree of operating leverage (DOL) Cv. Sekar Adina untuk mesin A?
Jawab :
Degree of Operating Leverage (DOL)
DOL = S-BV = Qx(P-V) Dimana:
S-BV-T Qx(P-V)-BT Q= jumlah unit produk
P= harga jual per unit
V= biaya variabel per unit
T= biaya tetap
Pemecahan:
DOL = S-BV = Qx(P-V)
S-BV-T Qx(P-V)-BT
Pemecahan:
DOL = S-BV = Qx(P-V)
S-BV-T Qx(P-V)-BT
DOL = _500x(5000-3000) =2
5000x(5000-3000)-500.000
3. Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) Cv. Sekar Adina untuk mesin A, bila
diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 100.000 dan beban pajak 40%?
Jawab :
4. Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) Cv.Sekar Adina untuk mesin A, bila
diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 300.000 dan beban pajak 40%?
Jawab :
Degree of Financial Leverage (DFL)
DFL = EBIT = Qx(P-V)-BT Dimana:
EBIT-I Qx(P-V)-BT-I Q= jumlah unit produk
P= harga jual per unit
V= biaya variabel per unit
T= biaya tetap
I= biaya bunga
Mesin A
Penjualan 2.500.000
Biaya variabel 1.500.000
Kontribusi margin 1.000.000
Biaya tetap 500.000
EBIT 500.000
Biaya bunga 300.000
EBT 200.000
Pajak 40% 80.000
EAT 120.000
Pemecahan:
DFL = EBIT = Qx(P-V)-BT
EBIT-I Qx(P-V)-BT-I
3 komentar:
1.
tengkyu........
Balas
2.
Balas
3.
Balas
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2012 (15)
o ► Mei (1)
o ► April (9)
o ▼ Maret (5)
Analisa Break event Point (BEP) Analisa Brea...
Modal Kerja
ANALISA LAPORAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTU...
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
ESTIMASI BUDGET KAS
► 2011 (19)
► 2010 (8)
Mengenai Saya
wizii'blogs
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh selensergen. Diberdayakan oleh Blogger.