You are on page 1of 4

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATERI PERBANDINGAN

ABSTRAK

PENDAHULUAN
Belajar merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan ada
pepatah mengatakan tiada hari tanpa belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian belajar yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan menurut
Cronbach (Sagala,17), “Learning is how by change in behavior as result of experience”, yang
artinya belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. Jadi belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap
individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah
dipelajari.

Berkaitan dengan belajar matematika, menurut J.Bruner (Karso, 2011), belajar matematika
ialah belajar tentang konsep-konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang
dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur matematika. Hal ini
berarti belajar matematika adalah konsep dan struktur yang terdapat dalam bahan-bahan yang
sedang dipelajari, serta mencari hubungan diantara konsep dan struktur tersebut. Agar sesorang
dapat menguasai matematika dengan baik, maka dibutuhkan lima komponen yang mendukung
pembelajaran matematika, salah satunya menurut (Kilpatrick,2011), yaitu: Conceptual
understanding, comprehension of mathematical concepts, operations and relations. Artinya
pemahaman konsep menjadi dasar yang harus dimilki siswa agar menguasai matematika
dengan baik. Pemahaman konsep membuat siswa lebih mudah menyelesaikan permasalahan
karena siswa akan mampu mengkaitkan serta memecahkan permasalahan dengan konsep yang
telah dimilkinya. Sebaliknya jika siswa kurang memahami suatu konsep yang diberikan maka
siswa akan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan.

Muhibin Syah mengungkapkan (2010: 17), fenomena kesulitan seorang siswa biasanya tampak
jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Menurunnya tingkat
keberhasilan dalam pelajaran matematika dikarenakan beberapa faktor diantaranya faktor dari
dalam diri siswa berupa sebagian besar siswa sulit memahami soal cerita dalam matematika.
Soal cerita sulit diselesaikan karena mengharuskan siswa memiliki keterampilan dan kejelian
yang mendalam. Soal cerita matematika yang dimaksud adalah soal-soal matematia yang perlu
diterjemahkan dalam kalimat-kalimat matematika. Langkah-langkah dalam menyelesaikan
soal cerita meliputi membaca, memahami, membuat model perhitungan, serta melakukan
perhitungan dan menarik kesimpulan. Jika salah satu langkah terdapat kesalahan
mengakibatkan kesalahan pada langkah selanjutnya.

Kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita matematika ditemukan pada materi perbandingan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi matematika di kelas VII-H
MTs Negeri 1 Bandar Lampung diperoleh informasi bahwa kemampuan pemahaman konsep
siswa masih rendah. Hal ini didukung dari hasil nilai ulangan harian materi perbandingan yang
berbentuk soal cerita. Hasil yang diperoleh adalah 17 siswa tidak bisa menjawab dengan benar
dari 32 siswa yang mengikuti ujian tersebut. Berarti presentase ketuntasan hanya 46,66% dari
75% syarat ketuntasan kelas yang sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Guru
pun menuturkan sebagian besar siswa tidak bisa memahami makna dalam soal cerita dan
menuliskan informasi yang berupa diketahui dan ditanya dalam soal.

Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan Muhammad Toha pada tahun 2018
menyimpulkan tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan
yaitu: (1) siswa tidak dapat memaknai kalimat yang mereka baca secara tepat, (2) siswa masih
bingung apa yang mau dicari dalam soal dan menggunakan metode apa untuk menyelesaikan
soal, (3) siswa bingung menghubungkan informasi yang mereka ketahui dalam soal kedalam
kalimat yang benar, (4) kurang teliti pada saat proses perhitungan.

Adapun jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika menurut


Soejadi(2000:13), yaitu kesalahan berdasarkan fakta, konsep, operasi dan prinsip. Kesalahan
fakta adalah kekeliruan dalam menuliskan konvensi-konvensi yang dinyatakan dengan simbol-
simbol matematika. Kesalahan konsep adalah kekeliruan dalam menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek. Kesalahan operasi adalah kekeliruan dalam pengerjaan
hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan matematika. Dan kesalahan prinsip adalah
kekeliruan dalam mengaitkan beberapa fakta atau beberapa konsep.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Analisis
Kesulitan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Perbandingan”

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono
(2015: 53), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya. Bentuk penelitian deskriptf yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Arikunto(2010:185) studi kasus
adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu objek atau objek yang terbatas dan
penelitiannya dilakukan secara mendalam. Dalam penelitian ini yang diteliti secara mendalam
adalah kesulitan pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi
perbandingan.

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan
dan tahap penutup.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi
matematika kelas VII di MTs Negeri 1 Bandar Lampung dan membuat instrumen seperti
kisi-kisi soal, soal tes, kunci jawaban tes, pedoman penilaian, dan pedoman wawancara.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini peneliti memberikan tes, memilih subjek dan melakukan wawacara
terhadap subjek.
3. Tahap Penutup
Dalam tahap ini peneliti mendeskripsikan hasil penelitian, menarik kesimpulan dan
melaporkan penelitian.

Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII C MTs Negeri 1 Bandar Lampung berjumlah
32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik komunikasi
langsung. Teknik tes yang digunakan berupa soal cerita matematika materi perbandingan.
Teknik komunikasi langsung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara yang
dilakukan kepada subjek penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai kesulitan siswa
dalam materi perbandingan. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan berupa tes
tertulis dan pedoman wawancara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian
Siswa yang mengikuti tes adalah siswa yang telah mempelajari materi perbandingan. Tes yang
diberikan terdiri dari 5 soal berbentuk essay mengenai perbandingan. Kesalahan siswa dapat
dilihat dari hasil tes tertulis yang sudah dikerjakan. Dari ke 32 siswa diambil 5 siswa yang
banyak melakukan kesalahan. Kelima subjek dalam penelitian ini adalah SP1,SP2,SP3,SP4
DAN SP5.

Berikut ini disajikan jawaban siswa untuk pertanyaan nomor 1.


 Soal nomor 1:
Tentukan perbandingan kedua satuan yang berbeda berikut:
a. 3 m : 125 cm
b. 15 buah : 2 lusin
Jawaban yang diharapkan :
Siswa menyamakan dahulu satuan/ jenis objek yang dibandingkan, kemudian baru bisa
di bandingkan.

Gambar 1.1
Contoh jawaban siswa SP1
Gambar 1.2
Contoh jawaban siswa SP4
Gambar 1.1 dan 1.2 memperlihatkan siswa belum mengetahui konsep perbandingan.
Bahkan siswa

SIMPULAN DAN SARAN

You might also like