You are on page 1of 10

2.

Tinjauan Umum Asuhan Keperawatan Keluarga

a. Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana perawat mengambil data secara terus
menerus terhadap keluarga yang dibinanya.

Hal-hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam pengkajian keluarga


adalah :

1) Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a) Nama kepala keluarga (KK)
b) Alamat dan telepon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisi keluarga dan genogram
Komposisikeluarga
Menjelaskan anggota keluarga yang di identifikasi sebagai bagian dari keluarga
mereka. Komposisi tidak hanya mencantumkan penghuni rumah tangga, tetapi juga
anggota keluarga lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut. Bentuk komposisi
keluarga dengan mencatat terlebih dahulu anggota keluarga yang sudah dewasa,
kemudian di ikuti dengan anggota keluarga yang lain sesuai dengan susunan
kelahiran mulai dari yang lebih tua, kemudian mencantumkan jenis kelaminan,
hubungan setiap anggota keluarga tersebut, tempat tinggal lahir/umur, pekerjaan dan
pendidikan.

Genogram
Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang menggambarkan
konstelasi keluarga (pohon keluarga). Genogram merupakan alat pengkajian
informatif yang digunakan untuk mengetahui keluarga, riwayat dan sumber-sumber
keluarga. Diagram inimenggambarkan hubungan vertikal (lintas generasi) dan
horizontal (dalam generasi yang sama) untuk memahami kehidupan keluarga
dihubungkan dengan pola penyakit. Untuk hal tersebut, maka genogram keluarga
harus memuat informasi tiga generasi (keluarga inti dan keluarga masing-masing
orang tua).
f) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis / tipe keluarga beserta kendala atau masalah-
masalah yang terjadi dengan jenis / tipe keluarga tersebut.
g) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
h) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan
i) Status social ekonomi keluarga
Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu status social ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
j) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama-
sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton
televise dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga
inti.Contoh: keluarga bapak A memiliki dua orang anak, anak pertama ber usia
tujuh tahun dan anak kedua berusia empat tahun, maka keluarga bapak A berada
pada tahap perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi menjelaskan
mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit termasuk status imunisasi,
sumber pelayanan kesehatan yang biasa di gunakan keluarga dan pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan
d) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.

3. Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah di identifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber
air minum yang digunakan serta dilengkapi dengan denah rumah.
b) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat sertabudaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
c) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan
masyarakat.

e) Sistem pendukung keluarga


Termasuk system pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang
sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan
mencakup fasilitas fisik, fasilita spsikologis atau dukunga ndari anggota
keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

4. Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
b) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk merubah perilaku.
c) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
d) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan.

5. Fungsi Keluarga.
a) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sakit-sakit. Kesanggupan keuarga dalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksnakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan, untuk melaksanakan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatanyang terdaapat dilingkungan setempat.
Hal-hal yang perlu dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah :
1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,
yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta
dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala,
faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :
sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah, apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga,
apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami,
apakah keluarga merasa takutakan akibat dari tindakan penyakit,
apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
3) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah : sejauh mana
keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran,
komplikasi, prognosa dan cara perawatannya), sejauhmana kelurga
mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan , sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas
yang diperlukan untuk perawatan, sejauhmana keluarga mengetahui
sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggung jawab, sumber keuangan / financial, fasilitas fisik,
psikososial), dan bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.
4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang
dimiliki, sejauhmana keluarga meihat keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan,sejauhmana keluarga mengetahui
pentingnya hygiene sanitasi, sejauh mana keluarga mengetahui upaya
pencegahan penyakit, sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap
hygiene sanitasi, sejauhmana kekompakan antar keluarga.
5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga
menggunakanfasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang
perlu dikaji adalah : sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan
fasilitas kesehatan, sejauhmana keluarga memahami keuntungan-
keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan, sejauhmana
tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan,
dan apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.
d) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga
e) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a) Sejauhmana keluatga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan
b) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
6. Stres dan koping keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan
b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi/stresor
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga
bila menghadapi permasalahan.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keuarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
8. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasrakan data yang di dapatkan
pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan (problem/P) yang
berkenaan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan etiologi (E)
yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Diagnosa keperawatan keluarga mengacu pada P-E-S dimana untuk problem
(P) dapat digunakan tipologi dari NANDA maupun DONGOES sebagai masalah
individu yang sakit dan etiologi (E) berkenaan dengan 5 tugas keluarga dalam hal
kesehatan/keperawatan.
Tipologi dari diagnosis keperawatan keluarga :
1) Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan
Dari hasil pengkajian di dapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan
kesehatan.
2) Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misalnya : di
lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi
tumbuh kembang yang tidak adekuat.
3) Potensial (keadaan sejahtera /wellness)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan.
Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari
tugas perawatan kesehatan keluarga. Khusus untuk diagnosis keperawatan
potensial (sejahtera/wellness) menggunakan/boleh tidak menggunakan etiologi.
Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari satu diagnosis
keperawatan keluarga. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosis
keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan cara
sebagai berikut :
Skala untuk menentukan prioritas masalah
(Bailon dan Maglaya, 1978)
NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN

1 Sifat masalah 1 Argumen


Skala : - Tidak/kurang 3 terhadap
sehat penentuan skala
- Ancaman 2
kesehatan
- Keadaan 1
Sejahtera
2 Kemungkinan masalah dapat 2
diubah
Skala : - Mudah 2
- Sebagian 1
- Sebagian 0
3 Potensial masalah untuk 1
dicegah
Skala : - Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
Skala : - Masalah 2
berat, harus
segera di
tangani
- Ada masalah 1
tetapi tidak
perlu
ditangani
- Masalah 0
tidak
dirasakan

Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria.
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skor
________ x bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
Faktor- factor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas:
Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot
yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama
memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor-faktor sebagai berikut :
1. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
mengenai masalah
2. Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
3. Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan
waktu
4. Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat
dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, factor-
faktor yang perl diperhatikan adalah :
1. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
2. Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah
itu ada
3. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah
4. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka
menambah potensial untuk mencegah masalah

Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu


menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan
tersebut. Nilai skor yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan
intervensi keperawatan keluarga.

You might also like