You are on page 1of 16

AH

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Eksoskeleton
2. Oral opening
3. Oral disk
4. Calix
gambar Foto 5. Enteron
6. Hipostoma

No. Praga : 887


Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Stauriida
Family : Caninianidae
Genus : Caninia
Spesies : Caninia Cornucopiae NICH
Proses Pemfosila : Permineralisasi
Bentuk : Tabular
Komposisi Mineral : Karbonatan
Umur : Karbon bawah (345-319 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dangkal
Keterangan :
Fosil dengan filum Coelenterata ini berasal dari kelas Anthozoa dengan
ordostauriida , family Caninidae, genus Caninia dan berspesies Caninia
Cornucopiae NICH.
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang artinya
rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini juga
sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga
tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk mencerna dan
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup
di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua
jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan dibandingkan
medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies.
Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
permineralisasi. Permineralisasi adalah proses dimana sebagian tubuh
organisme yang terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses
munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga
fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan,
akan terkena gaya eksogen lagi berupa air, angin, atau es, sehingga fosil
tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah tabular, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk seperti tabung. Apabila ditetesi dengan maka fosil akan
bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini terbentuk di
perairan laut dangkal. Fosil ini berumur Ordovisium (345-319 Juta Tahun
Lalu).
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Eksoskeleton
2. Oral opening
3. Oral disk
4. Calix
5. Enteron
gambar Foto 6. Hipostoma

No. Praga : 1840


Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Scluroctinia
Family : Turbinolianidae
Genus : Turbinolia
Spesies : Turbinolia Sulcata LAM
Proses Pemfosila : Permineralisasi
Bentuk : Conical
Komposisi Mineral : Karbonatan
Umur : Eosen Tengah (50-45 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dangkal
Keterangan :
Fosil dengan filum Coelenterata ini berasal dari kelas Anthozoa dengan
ordo Scluctinia , family Turbinolianidae, genus Turbinolia dan berspesies
Turbinolia Sulcata LAM.
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang artinya
rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini juga
sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga
tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk mencerna dan
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup
di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua
jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan dibandingkan
medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies.
Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
permineralisasi. Permineralisasi adalah proses dimana sebagian tubuh
organisme yang terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses
munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga
fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan,
akan terkena gaya eksogen lagi berupa air, angin, atau es, sehingga fosil
tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah conical, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk kerucut seperti es cream. Apabila ditetesi dengan maka fosil
akan bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini
terbentuk di perairan laut dangkal. Fosil ini berumur eosen tengah (50-45 Juta
Tahun Lalu).
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Eksoskeleton
2. Oral opening
3. Oral disk
4. Calix
5. Enteron
6. Hipostoma

gambar Foto

No. Praga : 392


Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Stauriida
Family : Cyathophyllumidae
Genus : Cyathophyllum
Spesies : Cf. Cyathophyllum Turbinatum GOLDF
Proses Pemfosila : Permineralisasi
Bentuk : Tabular
Komposisi Mineral : Karbonatan
Umur : Devon tengah (370-361 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dangkal
Keterangan :
Fosil dengan filum Coelenterata ini berasal dari kelas Anthozoa dengan
ordo Stauriida , family Cyathophyllumidae, genus Cyathophyllum dan berspesies
Cf. Cyathophyllum Turbinatum GOLD.
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang artinya
rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini juga
sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga
tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk mencerna dan
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup
di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua
jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan dibandingkan
medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies.
Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
permineralisasi. Permineralisasi adalah proses dimana sebagian tubuh
organisme yang terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses
munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga
fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan,
akan terkena gaya eksogen lagi berupa air, angin, atau es, sehingga fosil
tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah tabular, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk seperti tabung. Apabila ditetesi dengan maka fosil akan
bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini terbentuk di
perairan laut dangkal. Fosil ini berumur devon tengah (370- 361 Juta Tahun
Lalu).
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Spongocoel
2. Test

gambar Foto

No. Praga : 1721


Filum : Porifera
Kelas : Dermapongea
Ordo : Lithistida
Family : Veruculinanidae
Genus : Veruculina
Spesies : Veruculina Tenuis
Proses Pemfosila : Mineralisasi
Bentuk : Conical
Komposisi Mineral : Karbonatan
Umur : Kaur atas (100-66 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dangkal
Keterangan :
Fosil dengan filum Porifera ini berasal dari kelas Dermapongea
dengan ordo Lithistida, family Veruculinanidae, genus Veruculina dan
berspesies Veruculina Tenuis.
Porifera (Latin:"berpori") atau Spons adalah organisme multiseluler,
yang mempunyai banyak pori sehingga air dapat melewatinya. Tubuh mereka
terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel. Spons memiliki sel yang
tak terspesialisasi (tdk memiliki tugas khusus) dan dapat berubah menjadi tipe
sel lain serta dapat berpindah antara lapisan sel utama dan mesohil. Spons tidak
memiliki sistem saraf, pencernaan maupun sistem peredaran darah. Sebaliknya,
sebagian besar mengandalkan aliran air melalui pori-pori tubuh mereka untuk
mendapatkan makanan dan oksigen dan untuk membuang limbah
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
mineralisasi.Mineralisasi adalah proses dimana seluruh tubuh organisme yang
terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses munculnya fosil ini
dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di
cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya
eksogen lagi berupa air, angin, atau es, sehingga fosil tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah tabular, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk seperti tabung. Apabila ditetesi dengan maka fosil akan
bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini terbentuk di
perairan laut dangkal. Fosil ini berumur devon tengah (370- 361 Juta Tahun
Lalu).
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Eksoskeleton
2. Oral opening
3. Oral disk
4. Calix
5. Enteron
6. Hipostoma

gambar Foto

No. Praga : 1564


Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family : Montlivalianidae
Genus : Montlivalia
Spesies : Montlivalia Sp.
Proses Pemfosila : Mineralisasi
Bentuk : Brencing
Komposisi Mineral : Karbonatan
Umur : Jurasik bawah (195-177 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dangkal
Keterangan :
Fosil dengan filum Coelenterata ini berasal dari kelas Anthozoa
dengan ordo Sclectinia , family Montlivalianidae, genus Montlivalia dan
berspesies Montlivalia Sp.
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang artinya
rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini juga
sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga
tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk mencerna dan
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup
di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua
jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan dibandingkan
medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies.
Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
mineralisasi.Mineralisasi adalah proses dimana seluruh tubuh organisme yang
terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses munculnya fosil ini
dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di
cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya
eksogen lagi berupa air, angin, atau es, sehingga fosil tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah brenching, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk yang bercabang. Apabila ditetesi dengan maka fosil akan
bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini terbentuk di
perairan laut dangkal. Fosil ini berumur jurasik bawah (195-177 Juta Tahun
Lalu).
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Eksoskeleton
2. Oral opening
3. Oral disk
4. Calix
5. Enteron
6. Hipostoma

gambar Foto

No. Praga : 806


Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Rugosa
Family : Aulacophyllumidae
Genus : Aulacophyllum
Spesies : Aulacophyllum Sulcatum (ORB)
Proses Pemfosila : Mineralisasi
Bentuk : Conical
Komposisi Mineral : Silikaan
Umur : Devon tengah (70-361 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dalam
Keterangan :
Fosil dengan filum Coelenterata ini berasal dari kelas Anthozoa
dengan ordo Rugosa , family Aulacophyllumidae, genus Aulacophyllum, dan
berspesies Aulacophyllum Sulcatum (ORB).
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang artinya
rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini juga
sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga
tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk mencerna dan
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup
di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua
jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan dibandingkan
medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies.
Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
mineralisasi.Mineralisasi adalah proses dimana seluruh tubuh organisme yang
terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses munculnya fosil ini
dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di
cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan terkena gaya
eksogen lagi berupa air, angin, atau es, sehingga fosil tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah konikal, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk kerucut seperti es cream. Apabila ditetesi dengan maka fosil
tidak bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini
terbentuk di perairan laut dalam. Fosil ini berumur devon tengah (370- 361
Juta Tahun Lalu).
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Eksoskeleton
2. Oral opening
3. Oral disk
4. Calix
5. Enteron
6. Hipostoma

gambar Foto

No. Praga : 157


Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Anthoatheachata
Family : Porpitesidae
Genus : Porpites
Spesies : Porpites porpita
Proses Pemfosila : Permineralisasi
Bentuk : Diskoidal
Komposisi Mineral : Karbonatan
Umur : Silur (435-424 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dangkal
Keterangan :
Fosil dengan filum Coelenterata ini berasal dari kelas Anthozoa
dengan ordo Anthoatheachata , family Porpitesidae, genus Porpites dan
berspesies Porpites porpita.
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang artinya
rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini juga
sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga
tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk mencerna dan
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup
di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua
jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan dibandingkan
medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies.
Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
permineralisasi. Permineralisasi adalah proses dimana sebagian tubuh
organisme yang terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses
munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik sehingga
fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan,
akan terkena gaya eksogen lagi berupa air, angin, atau es, sehingga fosil
tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah diskoidal, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk seperti cakram. Apabila ditetesi dengan maka fosil akan
bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini terbentuk di
perairan laut dangkal. Fosil ini berumur silur (435-424 Juta Tahun Lalu).
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 19Februari 2019 Nama :Salwa Safitri Irianto
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D061181304

Ket:
1. Eksoskeleton
2. Oral opening
3. Oral disk
4. Calix
5. Enteron
gambar Foto 6. Hipostoma

No. Praga : 266


Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Rugosa
Family : Triplasmanidae
Genus : Triplasma
Spesies : Triplasma Loveni (EDW & H)
Proses Pemfosila : Permineralisasi
Bentuk : Tabular
Komposisi Mineral : Karbonatan
Umur : Silur (435-423 juta tahun)
Lingkungan pengendapan : Laut dangkal
Keterangan :
Fosil dengan filum Coelenterata ini berasal dari kelas Anthozoa
dengan ordo Rugosa , family Triplasmanidae, genus Triplasma dan
berspesies Triplasma Loveni (EDW & H).
Coelenterata adalah filum dari kingdom hewan invertebrata (tanpa
tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata
Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang
artinya rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan
ini juga sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki
rongga tubuh berbentuk kantong yang berfungsi sebagai usus, untuk mencerna
dan mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata
hidup di laut, namun adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat
dua jenis Coelenterata, yaitu yang hidup menempel dan terikat pada tempat
disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada suatu tempat
disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih dominan dibandingkan
medusa. Coelenterata yang telah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies.
Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.
Proses pemfosilan yang dialami oleh fosil ini adalah proses
permineralisasi. Permineralisasi adalah proses dimana sebagian tubuh
organisme yang terfosilkan tergantikan oleh mineral-mineral lain. Proses
munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa tektonik
sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa air, angin, atau es,
sehingga fosil tampak di permukaan.
Adapun bentuk dari fosil ini adalah tabular, merupakan bentuk fosil
yang berbentuk seperti tabung. Apabila ditetesi dengan maka fosil akan
bereaksi dengan HCL sehingga dapat disimpulkan bahwa fosil ini terbentuk di
perairan laut dangkal. Fosil ini berumur silur (435-424Juta Tahun Lalu).

You might also like