You are on page 1of 9

LAPORAN PENDAHULUAN

CA MAMMAE
1. PENGERTIAN
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita.
Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur
sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor
(kanker) (Wijaya & Putri, 2013).

2. ETIOLOGI
Wijaya & Putri (2013) menjelaskan, penyebab dari kanker payudara masih belum jelas, tetapi
ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus,
faktor lingkungan, faktor hormonal dan familial.
a. Wanita risiko tinggi daripada pria (99:1)
b. Usia: risiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
c. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga kanker payudara pada ibu/saudara perempuan
d. Riwayat menstrual
- Early menarche (sebelum 12 tahun)
- Late menopause (setelah 50 tahun)
e. Riwayat kesehatan
f. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 30 tahun, menggunakan alat
kontrasepsi oral yang lama, penggunaan terapi estrogen.
g. Terapi radiasi: terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen.
h. Life style: diet lemak tinggi, mengkonsumsi alcohol (minum 2x sehari), obesitas, trauma
payudara, status sosial ekonomi tinggi, merokok.

Faktor resiko

a. Riwayat pribadi Ca payudara


b. Menarche dini
c. Nullipara/ usia lanjut pada kelahiran anak pertama
d. menopause pada usia lanjut
e. Riwayat penyakit payudara jinak
f. Riwayat keluarga dengan ca mamae
g. Kontrasepsi oral
h. Terapai pergantian hormone
i. Pemajanan radiasi
j. Masukan alcohol
k. Umur > 40 tahun

3. STADIUM KANKER PAYUDARA


Menurut Wijaya dan Putri (2013) kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:
a. Stadium I
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada kulit dan otot
pektoralis.
b. Stadium II A
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
Stadium II B
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus
(LN) dan tanpa penyebaran jauh.
c. Stadium III A
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa
penyebaran jauh.
Stadium III B
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan terdapat
penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan limfonodus
(LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau menginfiltrasi / menyebar ke
kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.
Stadium III C
Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe infraklavikular
ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe mammaria
interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau metastasis kelenjar limfe
supraklavikular ipsilateral
d. Stadium IV
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang
rusuk.

4. PATOFISIOLOGI
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri: proliferasi sel yang
berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak
terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya
dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi
perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari
suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel
ganas di antar sel-sel normal (Anoname 2, 2012).

5. MANIFESTASI KLINIK
Menurut Tasripiyah (2012) Tanda dan gejala ca mamae antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Ada benjolan yang keras di payudara
b. Bentuk puting berubah (bisa masuk kedalam atau terasa sakit terus-menerus),
mengeluarkan cairan / darah
c. Ada perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk
d. Adanya benjolan-benjolan kecil
e. Ada luka dipayudara yang sulit sembuh
f. Payudara terasa panas, memerah dan bengkak
g. Terasa sakit / nyeri (bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tapi tetap harus diwaspadai)
h. Terasa sangat gatal didaerah sekitar putting.
Benjolan yang keras itu tidak bergerak (terfiksasi). dan biasanya pada awal-awalnya tidak
terasa sakit. Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada 1 payudara.

6. KLASIFIKASI TNM KANKER PAYUDARA

a. Tumor primer (T)


1) Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan
2) To : Tidak terbukti adanya tumor primer
3) Tis :
- Kanker in situpaget dis pada papila tanpa teraba tumor
- kanker intraduktal atau lobuler insitu
- penyakit raget pada papila tanpa teraba tumor
4) T1 : Tumor < 2 cm
- T1a : Tumor < 0,5 cm
- T1b : Tumor 0,5 – 1 cm
- T1c : Tumor 1 – 2 cm
5) T2 : Tumor 2 – 5 cm
6) T3 : Tumor diatas 5 cm
7) T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau
kulit. Dinding dada termasuk kosta, otot interkosta, otot seratus anterior, tidak
termasuk otot pektoralis
- T4a : Melekat pada dinding dada
- T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange, nodul satelit pada daerah payudara
yang sama
- T4c : T4a dan T4b
- T4d : karsinoma inflamatoris mastitis karsinomatosis
b. Nodus limfe regional (N)
1) Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
2) N0 : Tidak teraba kelenjar aksila
3) N1 : Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang tidak melekat.
4) N2 : Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau
melekat pada jaringan sekitarnya.
5) N3 : Terdapat pembesaran kelenjar mamaria interna homolateral
c. Metastas jauh (M)
1) Mx : Metastase jauh tidak dapat ditentukan
2) M0 : Tidak ada metastase jauh
3) M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan
pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan.
Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk
melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca
menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan
(misalnya setiap awal bulan).
b. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara dini.
Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak teraba
atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
c. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada mammae
ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan kista.
d. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan suplay
darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
e. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-pembuluh
darah dan jaringan yang padat.
f. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas, dengan cara
pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna
klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi.
g. CT Scan
i. Pemeriksaan hematologi

8. PENATALAKSANAAN
Adanya beberapa cara pengobatan kanker payudara yang penerapannya tergantung pada
stadium klinik payudara (Tasripiyah, 2012).
a. Pembedahan/operasi
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh payudara yang
terserang kanker payudara. Tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara dapat
dilakukan dengan 3 cars yaitu:
1) Masektomi radikal (lumpektomi), yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara.
Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian terapi.
2) Masektomi total (masetomi), yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi
bukan kelenjer di ketiak.
3) Modified mastektomi radikal, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan disekitar
ketiak.
b. Radioterapi
Radiologi yaitu proses penyinaraan pada daerah yang terkena kanker dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih
terisisa di payudara.
c. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk
pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker.
d. Terapi hormonal
Pertumbuhan kanker payudara bergantung pada suplai hormone estrogen, oleh karena itu
tindakan mengurangi pembentukan hormone dapat menghambat laju perkembangan sel
kanker, terapi hormonal disebut juga dengan therapi anti estrogen karena system kerjanya
menghambat atau menghentikan kemampuan hormone estrogen yang ada dalam
menstimulus perkembangan kanker pada payudara

9. KOMPLIKASI
Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan sekitarnya dan juga melalui
saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat yang sering untuk metastase
jauh adalah paru-paru, pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan
mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan hipercalsemia. Metastase ke paru-paru
akan mengalami gangguan ventilasi pada paru-paru dan metastase ke otak mengalami
gangguan persepsi sensori (Wijaya, 2013)

10. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, agama, status
perkawinan, alamat, nomor MR, tanggal masuk dan penanggung jawab.
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dan
nyeri.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae, kebiasaan
makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernah
mendapatkan penyinaran pada bagian dada.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan klien
mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
c. Pemeriksaan fisik fokus
1) Kepala: normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan
frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
2) Leher: biasanya terjadi pembesaran KGB.
3) Dada/payudara: adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling, ulserasi atau
tanda-tanda radang.
d. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon
a. Persepsi dan Manajemen
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya
kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.
b. Nutrisi – Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan terjadi
penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan mengandung
MSG.
c. Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri saat
defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
d. Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu
karena terjadi kelemahan dan nyeri.
e. Kognitif dan Persepsi
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada
komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.
f. Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
g. Persepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat operasi
akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita
normal.
h. Peran dan Hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan
perannya dalam berinteraksi social.
i. Reproduksi dan Seksual
Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat kepuasan.
j. Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputusasaan.
k. Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang
dada.

11. DIAGNOSA

a. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.


b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
c. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan adanya ulkus yang menyebar
pada kulit/jaringan payudara
d. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
12. INTERVENSI

a. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor

Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Beri posisi yang menyenangkan.
Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
Ukur tanda-tanda vital
Penatalaksanaan pemberian analgetik
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
Kaji pola makan klien
Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.
Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien
c. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan adanya ulkus yang menyebar
pada kulit/jaringan payudara
Kaji luka, awasi adanya edema pada luka
Jangan melakukan observasi pada sisi yang sakit
Lakukan perawatan luka dengan tekhnik steril
Anjurkan klien untuk mengubah posisi secara teratur ke kiri atau kanan dan telentang
Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotic
d. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya
Diskusikan tanda dan gejala depresi.
Diskusikan tanda dan gejala depresi
Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi
Kaji adanya tanda – tanda infeksi.
Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.
Penatalaksanaan pemberian antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, A. S, & Putri. 2013. KMB 2, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Dewasa Dilengkapi
Contoh Askep.Yogyakarta: Nuha Medika.

Anoname 2. 2012. Asuhan Keperawatan Kanker Payudara. Yogjakarta: Media Hardi

Tasripiyah, A. S., 2012. Hubungan Koping Dan Dukungan Sosial Dengan Body Image Pasien Kanker
Payudara Post Mastektomi Di Poli Bedah Onkologi Bandung. Students E-Journals Vol. 1 No.1
Universitas Padjadjaran.

NANDA International. 2015. Diagnosa Keperawatan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction.

You might also like