You are on page 1of 2

Sejarah Asal Usul Lirik

Lirik merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Indonesia. Secara
umum keadaan topografinya adalah berupa dataran meskipun ada beberapa daerah yang
berbukit-bukit, dengan ketinggian 6 meter dari permukaan laut. Dengan Batas Kecamatan Lirik
Sebelah Utara langsung dengan Kabupaten Pelalawan (Desa Ukui) Sebelah Selatan dengan
Kecamatan Pasir Penyu (Air Molek) Sebelah Timur dengan Kecamatan Lirik, dan Sebelah Barat
dengan Kecamatan Lubuk Batu Jaya.

Jika dulunya Lirik masih menginduk pada Kecamatan Pasir Penyu (Air Molek), kini Lirik berdiri
sendiri karena terdampak oleh kebijakan pemerintah tentang pemekaran wilayah menjadi
Kecamatan Lirik, yang menaungi beberapa desa dan kelurahan seperti : Desa Banjar Balam,
Japura, Lambang Sari IV, Mekarsari, Pasir Ringgit, Redang Seko, Seko Lubuk Tigo, Sidomulyo,
Sukajadi, Sungai Sagu, Wonosari, Pasir Sialang Jaya, Kelurahan Gudang Batu, Lambang Sari I,
II, III dan Pasar, Lambang Sari V, Lirik Area, dan Rejosari (Sumber : Lirik in Figure, BPS Kab.
Indragiri Hulu, 2014)

Lirik, merupakan dataran sedang yang berbatasan dengan kawasan Bukit Macan belantara Seko
Lubuk Tigo. Lirik dikenal karena menjadi wilayah di Indonesia, yang sengaja dibuka untuk
merintis kegiatan awal eksplorasi pertambangan minyak dan gas bumi oleh salah satu perusahaan
eksplorasi minyak asing sekitar tahun 1950-an. Dulu hanya merupakan kawasan kecil yang
banyak terdapat titik minyak bumi. Seiring berjalannya waktu, masyarakat di wilayah sekitarnya,
seperti Air Molek, Kota Rengat, Belilas, Sorek dll menganggap bahwa Lirik merupakan daerah
tempat tinggal bagi keluarga orang-orang berpunya. Dulunya, kebutuhan umum seperti Listrik,
Air dan Telpon disediakan gratis bagi keluarga pegawai/karyawan perusahaan minyak. Fasilitas
umum seperti : bioskop, kolam renang, lapangan tennis, golf-yard, panggung pertunjukan, rumah
sakit, bumi perkemahan, pemadam kebakaran, landasan helycopter disediakan dan dibangun
untuk mensupport kegiatan perusahaan minyak tersebut. Diakhir pekan, LRC (sekarang Dang
Patra) dan Isdoli, menjadi sentra kegiatan hiburan dan olahraga di Lirik. Ada juga fasilitas
bandara Japura, yang digunakan untuk kepentingan pekerjaan dinas, maupun dalam melayani
anggota keluarga karyawan perusahan minyak yang ada di Lirik.

Perawatan berkala pada sebagian besar ruas jalan desa di Kecamatan Lirik adalah sebagai bentuk
CSR dari perusahaan minyak tersebut. Setiap beberapa bulan sekali, jalan-jalan desa disiram
Latung, sejenis cairan residu akhir minyak bumi yang mengeras dan mengikat debu ketika
disiramkan ke jalan-jalan di Lirik yang kebanyakan masih tanah. Pemukiman-pemukiman
khusus karyawan yang bukan warga asli Lirik dibangun dengan bentuk camp-camp (Camp1,
Camp2, Bukit Pramuka, Dormitory) dengan lengkap pos pengamanan dari petugas security
perusahaan, jalan aspal, type rumah dan fasilitas lengkap.
Ladang minyak yang dulunya dikelola perusahaan tersebut, kini dialihkan tata-kelolanya kepada
BUMN migas dan perusahaan migas swasta nasional. Dan, aktivitas eksplorasi migas di Lirik
pun, menjadi kelanjutan dari pengambilalihan 100% saham perusahaan swasta asing pada tahun
1995. Ciri khas yang sekarang menjadi ikon dari Kecamatan Lirik adalah Stasiun Pengumpul
Minyak Sungai Karas, yang berupa kolam-kolam penampung materi liquid panas, tabung-tabung
berwarna hitam, dan pipa saluran berukuran besar, yang terlihat saat melewati Jalan Lintas
Timur Sumatra.

Namun seiring perjalanan waktu, Kecamatan Lirik sudah tidak segemerlap dulu. Sebagai
informasi, cadangan alam minyak bumi di Lirik setiap tahun semakin menipis. Dan dampaknya,
fasilitas-fasilitas perusahaan tersebut banyak yang tidak terawat dan rusak terkikis waktu. Tapi,
ada juga beberapa fasilitas yang telah di alih-fungsikan. Seperti Isdoli, yang kini difungsikan
sebagai gedung sekolah. Lapangan Golf LGC, Dang Patra, Bumi Perkemahan, yang telah juga di
fungsikan sebagai tempat Wisata Alam.

Walaupun setingkat kecamatan, Lirik sudah sejak lama memiliki dan mengelola Bandara sendiri.
Bandara Japura pada dasarnya melayani perhubungan udara dari Rengat, ibu kota Kabupaten
Indragiri Hulu, ke Pekanbaru. Japura memiliki letak yang strategis karena dilewati oleh Jalan
Raya Lintas Timur Sumatra.

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah pun mulai beragam. Dulu berdiri sebuah wadah kegiatan
Marchingband yang bernama Bahana Wikhridita Drumcops (BWDC) yang sempat
mengharumkan nama Lirik di tingkat nasional. dengan mengirimkan kontingen marchingband ke
Istana Negara Jakarta. Guna mengikuti Parade Senja 17 Agustus 1987.

Juga ada kegiatan Pramuka GUDEP 005-006 yang beberapa kali mengirimkan kontingen ke
Jambore Nasional di Cibubur mulai tahun 1991. Kegiatan olahraga Kempo Perkemi Lirik yang
sempat mengharumkan nama Lirik. Juga ada Pencak Silat Merpati putih, yang mengirimkan para
pesilatnya hingga ke tingkat nasional, baik itu internal Merpati putih, maupun pada Kejurnas
IPSI di Jakarta.Bahkan baru-baru ini adik-adik kita beberapa juga berhasil diseleksi untuk
menjadi Pasukan Pengkibar Sang Saka Paskibraka di Istana Negara sejak tahun 2013 lalu.

Itulah fakta yang tak dimungkiri dari sebuah dusun kecil bernama Lirik (kini Kecamatan Lirik)
memiliki rekam jejak yang panjang menarik dalam sejarah perminyakan di Indonesia. Dimana di
daerah inilah pertama kali ditemukannya ladang minyak yang hasilnya tidak hanya dinikmati
oleh daerah setempat, tetapi juga oleh seluruh masyarakat kita di Indonesia. Sudah selayaknya
kita sebagai warga aseli, lahir tumpah darah, warga pendatang menetap maupun yang pernah
singgah, untuk tetap berbangga dengan Lirik, Indragiri Hulu, Riau.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Lirik,_Indragiri_Hulu

You might also like