You are on page 1of 7

Fisioterapi Dada, Postural Drainage, dan Terapi Inhalasi

Elvira Primananda Putri, 1606878543

Fisioterapi dada mengacu kepada penggunaan drainase postural dengan kombinasi


teknik lainnya dalam mengatasi bersihan jalan napas dari mukus. Teknik ini termasuk perkusi
manual, vibrasi, latihan pernapasan, dan batuk efektif. Postural drainage merupakan
pemanfaatan posisi untuk membantu pengeluaran sputum dengan memanfaatkan gaya gravitasi
dengan cara memposisikan tubuh dengan posisi tertentu.

Nama Prosedur Fisioterapi Dada dan Postural Drainase

Indikasi 1. Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu


pada :
- Pasien yang memakai ventilasi
- Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
- Pasien yang produksi sputum meningkat seperti
pada fibrosis kistik atau bronkiektasis
- Pasien dengan batuk yang tidak efektif
2. Mobilisasi sekret yang tertahan :
- Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh
secret
- Pasien dengan abses paru
- Pasien dengan pneumonia
- Pasien pre dan post operatif
Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan
menelan atau batuk

Kontraindikasi 1. Perdarahan pulmonar


2. Hemoptisis
3. Fraktur rusuk
4. Konstusi paru
5. Tuberkulosis paru
6. Untreated pneumothorax
7. Asma akut dan bronkospama
8. Abses atau tumor paru
9. Cedera kepala
10. Riwayat infark miokard

Masalah Keperawatan 1. Bersihan jalan napas tidak efektif


2. Ketidakefektifan pola napas

Nursing Outcome Criteria 1. Menunjukkan pola napas yang efektif (Kepatenan jalan
napas dan tidak adanya penyimpangan TTV dalam rentang
normal)

2. Menunjukkan status pernapasan tidak terganggu (tidak


adanya penggunaan otot aksesoris dan tidak ada suara
mapas tambahan)

Persiapan Alat 1 stetoskop

2 selimut/bantal

3 bengkok/penampung sekret

4 tissue

5 sarung tangan bersih

Prosedur Rasional

1 Konfirmasikan identitas pasien Memastikan identitas pasien


2 Berikan privasi. Menjaga privasi klien
3 Cuci tangan Mempertahankan prinsip hygiene
4 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada Membina hubungan saling percaya
keluarga dengan keluarga
5 Melakukan auskultasi suara napas pada anak di Menentukan daerah paru yang
daerah paru membutuhkan terapi
6 Memastikan waktu makan terakhir anak, Mencegah mual dan muntah ketika
minimal 1-2 jam dilakukan tindakan
7 Melepaskan pakaian anak dan menyiapkan Membantu keefektifan prosedur
tempat penampung sekret serta tissue
8 Memakai sarung tangan Mempertahankan prinsip hygiene
Pengaturan posisi
9 Memposisikan anak sesuai dengan area paru Membantu pengeluaran sekret
yang terdapat penumpukan sekret (Jenis-jenis
posisi terlampir)
*Penyakit umum, drainase biasanya dimulai
dengan lobus bawah, berlanjut dengan lobus
tengah, dan berakhir dengan lobus atas. Pada
penyakit lokal, drainase dimulai dengan lobus
yang terkena dan kemudian berlanjut ke lobus
lain untuk menghindari penyebaran penyakit ke
daerah yang tidak terlibat.
10 Memberikan bantal bila perlu, dan tutupi area Posisi nyaman membantu keefektifan
yang terbuka dengan selimut prosedur
Perkusi
11 Sebelum memulai perkusi, jelaskan pada anak Mencegah anak merasa takut dan
bahwa perawat akan membuat suara seperti drum merasa bahwa prosedur tersebut
atau kuda berlari di bagian tubuhnya merupakan hukuman baginya
12 Melakukan perkusi dengan tangan yang Membantu pengeluaran sekret
membentuk “cup” lalu tepuk-tepuk selama 3-5
menit (area yang diperkusi tidak boleh tertutup)
dengan irama yang teratur

Vibrasi
13 Meminta anak untuk menghirup napas secara Membantu pengeluaran sekret
lambat melalui hidung dan mengeluarkannya
melalui mulut, lalu melakukan vibrasi dengan
posisi tangan rata ketika anak menghembuskan
napas. Dan ulangi prosedur ini sebanyak tiga kali
setiap dilakukan perkusi pada setiap area

Batuk
14 Setelah dilakukan perkusi dan vibrasi pada setiap Mengeluarkan penumpukan sekret
area, minta anak untuk batuk Dekatkan
penampung sekret dan tissue
- Katakan pada anak untuk menarik napas
dalam-dalam melalui hidungnya dan
kemudian buang napas selama 3 kali
- Kemudian minta dia menarik napas
dalam lagi dan batuk melalui mulut yang
sedikit terbuka.

Terminasi
15 Memposisikan anak seperti posisi normal Memberikan posisi yang nyaman
16 Melakukan terminasi pada anak dan keluarga Membina hubungan saling percaya
pada anak dan keluarga
17 Melepaskan sarung tangan dan cuci tangan Mempertahankan prinsip hygiene
18 Melakukan dokumentasi Menjadi catatan atas prosedur yang
telah dilakukan
Evaluasi Dokumentasi
1 Produksi sekret: jumlah dan warna 1 Nama klien
2 Kemampuan mengeluarkan sekret 2 Waktu dilakukan tindakan
3 Suara napas 3 Hasil pangkajian status respiratori
4 Respon anak
5 Produksi sekret: Jumlah dan warna
Hal yang harus diperhatikan
1. Jika pasien cepat lelah selama terapi, persingkat waktu karena kelelahan menyebabkan
respirasi dangkal dan hipoksia.

2. Pertahankan hidrasi yang memadai pada pasien untuk mencegah dehidrasi r dan
mendorong mobilisasi sekresi yang lebih mudah.
3. Hindari melakukan drainase postural segera sebelum atau dalam 1 1 ⁄ 2 jam setelah
makan untuk menghindari mual, muntah, dan aspirasi makanan atau muntah.

4. Karena perkusi dada dapat menyebabkan bronkospasme, setiap pengobatan tambahan


(misalnya, pernafasan dengan tekanan positif intermiten atau terapi aerosol atau
nebulizer) harus dilakukan terlebih dahulu

5. Jangan melakukan perkusi pada tulang belakang, hati, ginjal, atau limpa untuk
menghindari cedera pada tulang belakang atau organ dalam
Inhalasi
Terapi inhalasi merupakan terapi dengan pemberian obat dalam bentuk aerosol (partikel
inhalan) melaui hirupan langsung ke saluran pernapasan. Terapi inhalasi memiliki beberapa
kelebihan yaitu efek yang maksimal, efek samping sistemik minimal, kerja obat lebih cepat,
lebih nyaman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Terapi inhalasi terdiri dari 3 jenis yaitu
nebulizer, alat hirupan dosis terukur (MDI) dan alat hirupan bubuk kering.

Nama Prosedur Inhalasi


Indikasi 1. Asma
2. PPOK
3. TB
Penyakit sistem respirasi lainnya yang menghasilkan sputum kental
dan lengket
4. Pasien dengan bedrest yang lama
5. Pasien yang mengalami gangguan neuromuskular
6. Pasien yang tidak sadar
Kontraindikasi Bronkodilator dikontraindikasikan jika pasien memiliki takikardia
atau riwayat aritmia jantung yang berhubungan dengan takikardia.

Masalah Keperawatan 1. Pola pernapasan tidak efektif


2. Bersihan jalan napas tidak efektif
Nursing Outcome Criteria 1. Klien mampu mempertahankan pola napas efektif yang ditandai
dengan pola pernapasan normal dan tidak ada sesak (dyspnea)
2. Klien mampu mempertahankan kepatenan jalan napas yang
ditandai dengan pertukaran gas yang baik dan kemampuan
mengeluarkan sekret.
Persiapan Alat Nebulizer MDI (metered dose inhaler)
a. Face Mask a. Mouthpiece
b. Mouthpiece b. Spacer (bisa juga tidak
c. Air Compressor menggunakan spacer)
d. Dry powder c. Dry powder inhaler
Prosedur Rasional
NEBULIZER
a. Konfirmasikan identitas pasien
b. Cuci tangan
c. Cek tanda-tanda vital pasien,
dan auskultasi bidang paru-
parunya
d. Jika mungkin, posisikan anak
duduk atau posisi Fowler tinggi
untuk mendorong ekspansi
paru-paru penuh dan
mempromosikan aerosol
e.
f. Berikan dosis obat yang sesuai
dengan kebutuhan
g. Atur air compressor dan pasang
kedalam tube
h. Sambungkan nebulizer ke
tabung
i. Copot tutup nebulizer dan
masukkan bubuk obat
j. Pasang masker ke cup nebulizer
k. Letakkan masker diantara
hidung dan mulut anak
l. Posisikan anak dalam keadaan
duduk, atau dipangku
m. Nyalakan air compressor
n. Instruksikan anak untuk
mengambil napas lambat-
lambat dan dalam
o. Tetap bersama anak selama
diberikan treatment
MDI
a. Konfirmasikan identitas pasien
b. Cuci tangan
c. Verifikasi tanggal kedaluwarsa.
d. Kocok inhaler
e. Lepas corong dan tutupnya.
Ingatlah bahwa beberapa
inhaler dosis terukur memiliki
spacer yang terpasang pada
inhaler. Tarik spacer dari
bagian yang memegang tabung
obat sampai berbunyi klik.
f. Masukkan batang logam pada
botol ke lubang kecil di bagian
corong pipih. Kemudian
balikkan botol.
g. Minta anak menghembuskan
napas; kemudian mintalah dia
meletakkan corong di mulutnya
dan tutup bibirnya
h. Minta anak untuk melakukan
inhalasi secara perlahan
i. Tahan 10 detik sambil
mengeluarkan mouthpiece
j. Lakukan ekshalasi secara
perlahan
Hal yang harus diperhatikan
Nebulizer MDI
- Ganti unit nebulizer dan tabung sesuai - Inhalasi spacer dapat
dengan kebijakan untuk mencegah direkomendasikan untuk memberikan
kontaminasi bakteri manfaat bagi anak-anak yang
- Saat menggunakan nebulizer volume mengalami kesulitan dengan
keseimbangan cairan harus koordinasi. Perpanjangan dari
diwaspadai tanda-tanda overhidrasi penyambung mulut inhaler yang
(kenaikan berat badan yang tidak menyediakan lebih banyak ruang
dapat dijelaskan terjadi selama kosong untuk mencampur obat.
beberapa hari setelah dimulainya
terapi), edema paru, ronki, dan
ketidakseimbangan elektrolit
Evaluasi Dokumentasi
1 Mempertahankan kepatenan jalan 1 Suara napas klien sebelum dan
napas sesudah pemberian treatment
2 Mengkaji apakah masih terdengar 2. Prinsip 5 benar obat
suara napas abnormal
3 Mengidentifikasi komplikasi yang 3 Jenis inhalasi yang diberikan
dapat terjadi
4 Respons setelah tindakan
5 Warna dan Jumlah sputum yang
dikeluarkan
6 Jenis batuk
7 TTV
8 Rencana tindak lanjut

You might also like