You are on page 1of 15

21Xember90

U Never Walk Alone


Friday, March 8, 2013

Alat-Alat Penunjang Proses Penambangan

ALAT-ALAT
PENUNJANG DALAM PROSES PENAMBANGAN

Dalam proses penambangan tidaka akan pernah lepas dari peranan alat-alat penunjang
penambangan. Alat-alat ini sangat berguna dalam pelaksanaan proses penambangan. Alat-
alat ini ada yang bersifat mekanis dan non mekanis maupun yang bersifat modern ataupun
konfensional.

A. Alat-alat yang Bersifat Modern


Alat-alat penunjang proses penambangan yang bersifat modern dapat diklasifikasikan
menjadi dua. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi
operasional alat Berat.

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi atas
berikut ini.

a. Alat Pengolah Lahan


Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat
semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan
menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan
scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat
digunakan juga motor grader.

 Bulldozer
Gambar 1. Bulldozer

Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk
pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa
digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban
dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding
dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan swamp
dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu
dibantu dengan ripper alat garu) ataublasting (Peledakan dengan tujuan
pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring
(sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak
dorong yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak
mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet,
mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.

 Dozer Shovel

Gambar 2. Dozer Shovel

Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk
memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau
hopper pada belt conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain dengan
jarak angkut sangat terbatas (load and carry). Hanya bisa beroperasi didaerah
yang keras dan agak keras. Pada landasan yang kurang rata sekalipun, daya
cengkeram lebih kuat, tetapi tidak atau kurang mampu didaerah yang lunak dan
basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak.
Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi
perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile). Selain bucket,
attachment lainnya adalah log clamp (penjepit kayu bulat/kepiting).

 Scraper

Gambar 3. Scraper

Adalah salah satu alat berat beroda ban (tire) yang bisa dipakai
memuat/mengangkut dan membuang (spreading) secara individu dengan atau
tanpa dibantu pendorong (buldozer). Ada 2 macam Scraper yaitu :

 Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak


bermesin, tenaganya diambil dari buldozer.

 Motor Scraper, ada yang menggunakan mesin tunggal / Front. Ada yang
menggunakan mesin ganda / Front and Rear

Sedang yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer. Jarak
angkut motor scraper antara (500 - 2000 meter) sangat effektif material/tanah
yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit
yang cukup luas, sedang Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500
meter.

 Motor Grade
Gambar 4. Motor Grade

Digunakan untuk mengupas, memotong, meratakan suatu pekerjaan tanah,


misalnya pada pembuatan jalan. Agar diperoleh kerataan yang lebih baik, juga
dapat digunakan untuk membuat kemiringan tanah/badan jalan atau slope dan
bisa membuat parit-parit kecil.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini
adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

 Excavator

Pada umumnya menggunakan tenaga, diesel engine dan full hydraulic system.
Operasi excavating paling efisien adalah menggunakan metode heel dan toe
(ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Bagian
atas bisa berputar (swing) 360 derajat. Dalam konfigurasi back hoe, ukuran boom
lebih panjang sehingga jangkauan lebih jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan
berarti produksinya lebih rendah, karena putaran swingnya bisa lebih kecil
berarti cycle timenya lebih pendek / cepat. Pada konfigurasi yang lain adalah
loading shovel, biasanya boom lebih pendek, tetapi bucket lebih besar,
ketinggian permukaan galian lebih tinggi, jangkuan pendek ketinggian muat lebih
tinggi, cycle time swing lebih lama. Hal ini bukan berarti produksinya lebih
rendah, karena besar bucketnya lebih besar dari pada back hoe. Kelebihan
excavator adalah bisa mendistribusikan muatan keseluruh bagian vessel dengan
merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan sehingga dump truck bisa
seimbang. Biasanya back hoe pada Komatsu bucketnya kecil, seperti PC 300
kebawah, sedangkan loading shovel, bucket lebih besar seperti PC 400 keatas.
c. Alat Pengangkut Material
 Crane dan Liebherr

Crane dan Libherr termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena
alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian
memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk
pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative
jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini
memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Gambar 5. Liebherr Truck

 Dump Truck

Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak
jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk
membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.
Gambar 6. Dump Truck

Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak
jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk
membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri. Dump truck ada dua
golongan ditinjau dari besar muatannya :

 On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.

 Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.

d. Alat Pemindahan Material


Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu
alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

 Whell Loader

Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik
kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu
beroperasi didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di
daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank sendiri atau
tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.
Gambar 7. Whell Loader

Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel
loader ada 3 macam :

 I Shape/cross loading

 V shape loading

 Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalahload and
carry.

Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan


loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan kerusakan
permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet. Alat
pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump truck
kurang bisa merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat
dipengaruhi oleh skill operator.

e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk
jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang
termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller,
compactor, dan lain-lain.
Gambar 8. Tandem Roller

 Compactor

Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai
tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau
ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa
roda ban), ada yang berbentuk kaki kambing (sheep foot). Ada yang ditarik
dengan alat penarik seperti bulldozer, ada yang menggunakan mesin penarik
sendiri, yang ukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengendalikannya
kearah yang akan dipadatkan. Untuk pemadatan peragaspalan biasanya
menggunakan road roller, tire roller atau drum roller, tetapi untuk pemadatan
tanah biasanya menggunakan sheep foot roller / drum roller.
Gambar 9. Compactor

f. Alat Pemroses Material


Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher
dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan
asphalt mixing plant.

Gambar 10. Concrete Mixer Truck

g. Alat Penempatan Akhir Material


Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk
menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini
material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader,
asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
Gambar 11. Asphall Paver

2. Klasifikasi operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke


tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan
pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak


Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil
dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda
kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor
belt.
Gambar 12. Crawler Crane

b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk
beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar 13. Tower Crane

c. Alat Pengeboran

Gambar 14. Alat Pengeboran


Kegiatan pengeboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah
industry pertambangan. Kegiatan pengeboran ini mempunyai tujuan yang bermacam-
macam dan tidak hanya dilakukan dalam industri pertambangan saja namun juga
untuk bidang-bidang yang lain. Pengeboran sebagai salah satu kegiatan dalam
industry telah ada semenjak Cina mempergunakan bor tumbuk (cable tool) sekitar
4.000 tahun yang lalu. Dengan adanya berbagai pengembangan hingga saat ini baik
dari segi teknis maupun aplikasi, pengeboran telah berkembang ke dalam delapan
sektor industry.

Gambar 15. Peralatan Operational Pengeboran

Rotary Drilling rig pada alat pengeboran terdiri dari 5 sistem komponen utama, yaitu
:

1. Sistem Tenaga (Power System)

Menghasilkan dan mendistribusikan tenaga yang diperlukan untuk


mengoperasikan seluruh sistem komponen dan sub-komponen dalam suatu
komplek rotary drilling.

2. Sistem Putar (Rotating System)

Sistem putar ini berfungsi untuk memutar drillstring, sehingga bit dapat
menembus formasi dan menghasilkan “lubang bor” hingga mencapai zona
formasi produktif.
3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)

Mendukung sistem putar dengan menyediakan peralatan, bahan dan ruang kerja
untuk menyiapkan, merawat, dan mengkondisikan kembali “lumpur pemboran”
pada sistem sirkulasi.

4. Sistem Angkat (Hoisting System)

Mendukung sistem putar dalam “pemboran sumur” dengan menyediakan


peralatan yang sesuai dan ruang kerja yang diperlukan untuk pengangkatan,
penurunan dan menggantung beban yang sangat berat yang diperlukan oleh
sistem putar.

5. Sistem Pencegah Sembur Liar (Blowout Prevention System)

Membantu mengendalikan “kick” yang dapat berkembang menjadi “blowout”


pada waktu operasi pemboran berlangsung.

 Mata Bor

Tipe utama dari mata bor (bit) putar adalah blade bit, roller bit, hammer
bit,diamond bit, dan tipe untuk tujuan khusus di antaranya coring bit, pilot bit,
dan reaming bit. Mata bor untuk formasi yang lunak mempunyai gigi yang
panjang, untuk formasi yang lebih keras mempunyai gigi yang lebih pendek dengan
jumlah yang lebih banyak. Untuk formasi yang sangat keras lebih cocok digunakan
mata bor roller dengan gigi terbuat dari bahan carbide.

B. Alat-alat yang Bersifat konfensional (Mekanik)

Alat-alat penunjang dalam proses penambangan yang bersifat konvensianal umumnya


di temukan dalam bentuk peralatan mekanik yang sederhana dan membutuhkan peran
manusia yang dominan untuk menjalankan peralatan. Peralatan penunjang ini belum
dilengkapi komponen modern yang dapat menggantikan peranan manusia yang dominan
dalam proses penambangan. Beberapa alat penunjang proses penambangan yang masih
bersifat konvensional dan masih dijalankan secara mekanis, antara lain :

1. Hammer
Hammer atau yang lasim dikenal sebagai palu. Merupakan salah satu alat
penunjang yang berfungsi untuk memalu atau membongkar peralatan
penambangan.

2. Sekop

Sekop merupakan salah satu contoh peralatan mekanis yang masih tergolong
konvensional yang biasa digunakan untuk memintahkan material. Selin
memindahkan material alat ini juga biasa digunakan untuk menggali. Beberapa
material yang dapat dipindahkan oleh material ini antara lain: pasir, tanah dan
kerikil.

3. Troli (Gerobak)

Troli atau gerobak merupakan salah satu peralatan mekanis yang digunakan
untuk memindahkan material hasil galian ketempat penyimpanan.

4. Liggis atau Pacul

Merupakan salah satu peralatan yang masih tergolong konvensional yang


digunakan untuk menggali material galian. Umumnya alat ini digunakan untuk
menggali material yang bertekstur keras dan padat seperti kerikil atau batuan
sebelum dipindahkan ke bager penyimpanan material.

Referensi :

Noor, Djauhari. 2008. Pengantar Geologi. Jakarta: Universitas Pakuan Bogor.

Anggayana, Komang & Haris W, Agus. 2005.Pengeboran Eksplorasi dan

Penampangan Lubang Bor. Bandung : Institute Teknologi Bandung.

Hoek, Evert. 2000. Rock Engineering. Canada. Evert Hoek consulting Engineer

Inc.

Buntoro, Aris. 2007. Peralatan Pemboran. ppt. BPS Pertamina, Jakarta.

http://www.senyawa.com/2010/12/fungsi-dan-aplikasi-alat-berat.html

http://www.senyawa.com/2010/03/alat-pengangkat-crane.html

http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Mahyuddin
Ashar at Friday,
March 08, 2013
Share

No comments:
Post a Comment
Links to this post

Create a Link


Home

View web version


About Me

Mahyuddin Ashar
View my complete profile
Powered by Blogger.

You might also like