Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
40-49 tahun (16,5%). Rasio HIV/AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Jawa
Tengah sendiri menempati urutan keempat dengan 1.171 kasus HIV dibawah Jawa Timur
(1.614 kasus), Jawa Barat (1.505 kasus), dan DKI Jakarta (1.403 kasus).5
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2017 menunjukkan trend kenaikan jumlah
penderita HIV/AIDS. Pada Triwulan 2 tahun 2017 (hingga 30 Juni 2017) terdapat 1.292 kasus
HIV dan 784 kasus AIDS. Kendal menempati urutan ke 15 dari 35 kabupaten/kota dengan 39
kasus HIV dan 34 kasus AIDS. Data Triwulan 3 (hingga 30 September 2017) terdapat 2.033
kasus HIV dan 1.296 kasus AIDS. Kendal menempati urutan ke 13 dari 35 kabupaten/kota
dengan 66 kasus HIV dan 60 kasus AIDS.6,7
Dalam profil kesehatan Kabupaten Kendal tahun 2017, diketahui bahwa jumlah kasus
HIV/AIDS terus meningkat semenjak tahun 2009 yang diikuti dengan meningkatnya kasus
baru HIV/AIDS dan jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit ini. Peningkatan kasus
AIDS baru yang ditemukan pada tahun 2009 - 2017 cukup signifikan, dari 19 kasus pada tahun
2009 menjadi 59 kasus pada tahun 2017. 8
Hasil wawancara penulis dengan pemegang program HIV/AIDS Puskesmas
Limbangan tahun 2017 didapatkan perilaku berisiko HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas
Limbangan sangat tinggi. Diperkirakan sekitar 80% pasangan yang melakukan pemeriksaan
pra nikah telah melakukan hubungan seks sebelum menikah dan memiliki riwayat berganti
pasangan. Dengan semakin banyaknya jumlah kasus yang ditemukan dan tingginya perilaku
berisiko di masyarakat, diharapkan agar penyebaran maupun penularan penyakit ini dapat
dicegah sedini mungkin.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Mengetahui situasi dan perkembangan kasus HIV/AIDS di wilayah Puskesmas Limbangan,
Kabupaten Kendal.
1.3.2. Tujuan khusus
1) Mengetahui jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah Puskesmas Limbangan, Kabupaten
Kendal.
3
1.4. Manfaat
Dapat memberikan informasi tentang situasi dan perkembangan kasus HIV/AIDS di
wilayah Puskesmas Limbangan, Kabupaten Kendal, sehingga upaya pencegahan maupun
penanggulangan HIV/AIDS dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.