You are on page 1of 2

Abstrak Latar Belakang: Kewaspadaan universal adalah langkah sederhana pencegahan infeksi yang

mengurangi resiko penularan dari patogen yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh diantara
pasien dan pekerja kesehatan. Tindakan ini dilakukan di semua tempat pelayanan pasien di rumah
sakit seperti di instalasi gawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi sterilisasi, laboratorium, instalasi
rawat jalan, dan unit pencucian linen. Tujuan penelitian: Mengetahui gambaran kewaspadaan
universal perawat Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan
metode deskriftif. populasi adalah perawat yang bekerja di IGD RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin, sampel berjumlah 26 orang diambil dengan cara purposive sampling, alat ukur yang
digunakan berupa lembar kuisioner. Hasil: Kewaspadaan universal didapatkan hasil baik dengan
frekuensi 24 orang (92,3%) melaksanakan, komponen yang ada pada kewaspadaan universal cuci
tangan 6 langkah baik 19 orang (73,1%), memakai handscon baik 26 orang (100%), memakai masker
baik 15 orang (57,7%), pembersihan alat kesehatan kurang 14 orang (53,8%), pengolahan jarum dan
benda tajam baik 20 orang (76,9%), pengolahan sampah medis dan non medis baik 24 orang
(92,3%). Kata kunci: Kewaspadaan Universal, Tindakan Perawat 1. Pendahuluan Tindakan universal
precautions/kewaspadaan universal adalah langkah sederhana pencegahan infeksi yang mengurangi
resiko penularan dari patogen yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh diantara pasien dan
pekerja kesehatan. Tindakan ini dilakukan di semua tempat pelayanan pasien di rumah sakit seperti
di instalasi gawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi sterilisasi, laboratorium, instalasi rawat jalan,
dan unit pencucian linen. Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk
diterapkan secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga terinfeksi atau kolonisasi. Diterapkan untuk
mencegah transmisi silang sebelum pasien di diagnosis, sebelum adanya hasil pemeriksaan
laboratorium dan setelah pasien didiagnosis.Tenaga kesehatan seperti petugas laboratorium, rumah
tangga, CSSD, pembuang sampah dan lainnya juga berisiko besar terinfeksi. Oleh sebab itu penting
sekali pemahaman dan kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan Kewaspadaan Standar
agar tidak terinfeksi (Permenkes,2017). Salah satu tempat pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
mempunyai resiko tinggi tertular penyakit adalah di pelayanan Unit Gawat Darurat. Unit Gawat
Darurat merupakan gerbang utama penanganan kasus kegawatan di rumah sakit yang mempunyai
resiko tinggi terjadinya penularan penyakit infeksi. Pekerjaan yang sering dilakukan oleh tenaga
kesehatan baik dokter maupun perawat yang ada di UGD memiliki resiko lebih tinggi tertular
penyakit dibanding petugas dibagian lain karena mereka menangani pasien yang belum diketahui
riwayat penyakitnya (Kathleen, Jane, & Linda, 2008). Sebagai tenaga medis yang bertugas di UGD
dituntut memberikan penanganan yang cepat dan tepat pada penanganan pasien gawat apabila pasien
tidak mendapat pertolongan segera maka dapat mengancam jiwa pasien atau menimbulkan kecacatan
permanen (Mawu, Bidjuni & Hamel, 2016). Apabila penanganan tersebut tidak dilakukan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan akan berpotensi menularkan penyakit infeksi, baik bagi pasien
(yang lain) atau bahkan pada petugas kesehatan (Nursalam, 2011).

Publication Date: 2018

Publication Name: Gadar

Show less ▴

You might also like