You are on page 1of 24

Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air

Departemen Teknik Lingkungan


FTSLK-ITS 2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan ini merinci temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan audit lingkungan yang


dilaksanakan di laboratorium Teknik pengolahan air departemen Teknik lingkungan FTSLK-ITS.

1.2 Tujuan

Serangkain audit lingkungan dilakukan pada Laboratorium Teknik Pengolahan Air


Departemen Teknik Lingkungan. Tujuan dari audit ini adalah untuk melaksanakan audit
lingkungan secara teknis dari kegiatan yang dilaksanakan pada laboratorium. Pengelolaan
laboratorium dapat menggunakan rekaman-rekaman dari audit lingkungan ini untuk
meningkatkan pengelolaan lingkungan dari operasional yang dilaksanakan di laboratorium
secara memadai. Audit ini juga memberikan kesempatan bagi auditor untuk melaksanakan
audit lingkungan internal di masa datang dengan melanjutkan pengawasan terhadap
penyelenggaraan lingkungan.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari audit ini terbatas pada kegiatan teknis yang terdapat di lokasi,
termasuk didalamnya adalah:

 Organisasi dan personel

 Protokol audit

 Kebijakan lingkungan

 Aspek lingkungan

 Peraturan lingkungan

 Tujuan, sasaran dan program

 Sumber daya, peran, tanggung jawab dan wewenang

 Kompetensi, pelatihan dan kepedulian


Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
 Komunikasi

 Dokumentasi

 Pengendalian dokumen

 Pengendalian operasional

 Temuan audit

1.4 Proses Audit

Proses audit terdiri dari tahapan tahapan sebagai berikut:

1. Pembuatan daftar pertanyaan audit lingkungan

2. Kunjungan langsung ke lokasi

3. Wawancara dengan staf utama di lokasi

4. Pengisian kuisioner audit

5. Analisis hasil temuan audit

6. Pembuatan laporan

Beberapa foto diambil untuk kepentingan laporan.

1.5 Profil Laboratorium


Laboratorium Teknologi Pengolahan Air Departemen Teknik Lingkungan FTSLK ITS
merupakan laboratorium yang dikepalai oleh Prof. Wahyono Hadi. Prof. Wahyono Hadi dibantu
oleh dua laboran yaitu Hadi Sutrisno dan Moh Ashari. Laboratorium ini berfokus pada analisa air
minum, monitoring kualitas dan pengelolaan air minum. Dengan fasilitas alat-alat laboratorium
yang lengkap dan telah terakreditasi A oleh BAN-PT, siap melayani penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Laboratorium ini memfasilitasi mata kuliah Teknik Analisis Pencemaran
Lingkungan (TAPL), Kimia Lingkungan I, dan Kimia Lingkungan II.

Laboratorium ini telah memenuhi standar sebagai Laboratorium Best Education (LBE)
sehingga laboratorium ini sangat cocok digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Terdapat
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
banyak sekali fasilitas yang disediakan oleh laboratorium ini untuk mendukung penelitian
mahasiswa maupun dosen. Fasilitas yang disediakan adalah jartest, furnace, oven, ruang asam,
destilator, glassware, spektrometer, pH meter, turbidimeter dan neraca analitik.

1.6 Lokasi dan Tata Letak Laboratorium


Laboratorium Teknologi Pengolahan Air berlokasi di Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK ITS dengan lahan seluas ± 26 Ha dan berada pada ketinggian 1200 meter di atas
permukaan laut dengan suhu ± 160C.

Gambar 1. 1 Lokasi Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

Gambar 1. 1 Gedung Laboratorium Teknologi Pengolahan Air


Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
1.7 Struktur Organisasi dan Personalia
Laboratorium Teknologi Pengolahan Air dikepalai oleh Prof. Wahyono Hadi. Prof.
Wahyono Hadi dibantu oleh dua laboran yaitu Hadi Sutrisno dan Moh Ashari. Dalam
operasoinalnya, laboratorium ini berada dibawah tanggung jawab Departemen Teknik
Lingkungan FTSLK ITS yang digambarkan pada organigram dibawah ini.

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Laboratorium Teknologi Pengolahan Air


Pengelompokan jam kerja bagi laboran bekerja selama 5 hari selama 1 minggu yaitu hari
Senin – Jumat dengan waktu kerja dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB dengan
jumlah jam istirahat 1 jam yaitu pada jam 12.00 sampai dengan jam 13.00. Hal ini dilakukan
untuk lebih meningkatkan efisiensi dan prestasi kerja. Hari libur laboran adalah pada hari Sabtu
dan Minggu.

Tabel 1. 1 Jam Kerja Laboran di Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

Hari Jam Kerja Jam Istirahat


Senin – Kamis 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00

Jumat 08.00 – 16.00 11.00 – 13.00

1.8 Kegiatan di Laboratorium


Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
Secara garis besar kegiatan yang umum dilakukan di Laboratorium Teknologi
Pengolahan Air adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan reagen

Pembuatan reagen dilakukan sesuai prosedur bergantung pada reagen yang ingin
dibuat dan karakteristiknya, yaitu dengan mencampurkan beberapa bahan kimia baik
berupa zat padat maupun cair.

2. Pemanasan bahan kimia

Pemanasan bahan kimia umumnya dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan


menaikan suhu reaksi, memperolah ekstrak dari suatu reaksi, menghilangkan kadar
air dan lain sebagainya. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan kompor listrik,
oven dan furnish sesuai kebutuhan

3. Pengolahan limbah B3 yang dihasilkan dari praktikum

Limbah B3 di laboratorium merupakan limbah yang telah terkontaminasi bahan B3,


maupun B3 itu sendiri. Limbah B3 diolah dengan penanganan khusus melalui pihak
ketiga. Laboran dan pengguna laboratorium hanya melakukan pengumpulan limbah
B3 umtuk kemudian diserahkan kepada pihak ketiga

4. Pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari praktikum

Limbah cair merupakan larutan yng tidak layak lagi digunakan untuk kegiatan
analisis/praktikum, meliputi larutan hasil praktikum/analisis, larutan sisa, larutan
kadaluarsa dll. Limbah ini dikumpulkan dalam 1 ember/jerigen. Limbah cair terlebih
dahulu dinetralisir dan kemudian dibuang ke IPAL Departemen Teknik Lingkungan

5. Pengolahan limbah padat yang dihasilkan dari praktikum

Limbah padat yang dihasilkan dari praktikum meliputi tissue bekas pakai,
gloves/sarung tangan, saringan

6. Proses inkubasi mikroba

7. Pembersihan alat praktikum (glassware)


Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
8. Penyimpanan bahan kimia
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
BAB 2

PENILAIAN PENDAHULUAN

Bagian dari laporan audit ini memberikan rincian mengenai temuan-temuan dalam
audit pada

2.1 Identifikasi Aspek Lingkungan


Identifikasi aspek lingkungan merupakan proses pertama dalam penilaian pendahuluan.
Penilaian pendahuluan digunakan sebagai dasaran untuk penetapan kebijakan lingkungan.
Penilaian pendahuluan terdiri dari beberapa proses dengan uraian sebagai berikut:

1. Identifikasi aspek lingkungan perusahaan


2. Identifikasi dampak lingkungan
3. Identifikasi dampak dan nilai resikonya
4. Identifikasi aspek lingkungan signifikan
Identifikasi aspek lingkungan berfungsi untuk menentukan aspek-aspek lingkungan yang
signifikan baik dalam kegiatan yang dilakukan oleh Laboratorium Teknologi Pengolahan Air.
Identifikasi aspek lingkungan digunakan sebagai dasaran untuk menganalisa resiko yang dapat
ditimbulkan oleh dampak lingkungan akibat kegiatan di laboratorium. Dampak lingkungan yang
dimaksud merupakan kejadian yang tidak diinginkan akibat kegiatan di laboratorium, seperti
pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, rusaknya ekosistem, dan lain-lain. Aspek
lingkungan yang telah diidentifikasi akan dievaluasi secara periodik. Identifikasi aspek
lingkungan Laboratorium Teknologi Pengolahan Air dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019

Tabel 2. 1 Identifikasi Aspek Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

No Aktivitas Aspek Lingkungan

Penggunaan bahan kimia

1 Pembuatan reagen Ceceran, tumpahan

Limbah cair sisa reagen

Penggunaan energi listrik untuk proses pemanasan


seperti oven, furnace, Soxhlet dan kompor listrik
2 Pemanasan bahan kimia Radiasi panas
Gas buang peralatan
Pembersihan alat laboratorium
Pengolahan limbah B3 yang Penampungan dan penyimpanan sementara limbah B3

3 dihasilkan dari praktikum


Limbah padat B3 dari rusaknya wadah
Kebocoran, tumpahan
Pengolahan limbah cair yang Pembuangan limbah cair menuju IPAL Teknik
4
dihasilkan dari praktikum Lingkungan

Pengolahan limbah padat yang


5 Penyisihan berdasarkan karakteristik limbah padat
dihasilkan dari praktikum

Pembersihan alat praktikum Penggunaan air untuk proses pencucian


6
(glassware) Limbah cair

Penggunaan energi listrik


7 Proses inkubasi mikroba Limbah cair hasil inkubasi
Limbah padat hasil inkubasi
Ceceran, tumpahan
8 Penyimpanan bahan kimia
Limbah padat dari label dan wadah rusak (kardus, botol)

2.2 Identifikasi Dampak Lingkungan


Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
Identifikasi dampak lingkungan dilakukan untuk mengetahui dampak lingkungan yang
merugikan. Identifikasi dampak lingkungan dilakukan berdasarkan idenfikasi aspek
lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi dampak lingkungan Laboratorium
Teknologi Pengolahan Air dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Identifikasi Dampak Lingkungan Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

No Aktivitas Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan

Penurunan pada
Penggunaan bahan kimia
ketersediaan bahan kimia
1 Pembuatan reagen Ceceran, tumpahan
Pencemaran Air
Limbah cair sisa reagen

Penggunaan energi listrik untuk


Pengurangan sumber daya
proses pemanasan seperti oven,
alam tak terbarukan
furnace, Soxhlet dan kompor listrik
Gangguan kesehatan
2 Pemanasan bahan kimia Radiasi Panas
pengguna laboratorium

Gas buang peralatan Polusi Udara

Pembersihan alat laboratorium Pencemaran Air

Penampungan dan penyimpanan


Peningkatan timbulan
Pengolahan limbah B3 sementara limbah B3 limbah B3 dan kontaminasi
yang dihasilkan dari Limbah padat B3 dari rusaknya B3
3 wadah
praktikum
Kontaminasi B3
Kebocoran, tumpahan Gangguan kesehatan
pengguna laboratorium
Pengolahan limbah cair
Pembuangan limbah cair menuju
4 yang dihasilkan dari Pencemaran Air
IPAL Teknik Lingkungan
praktikum
Pengolahan limbah padat
Penyisihan berdasarkan Peningkatan timbulan
5 yang dihasilkan dari
karakteristik limbah padat sampah
praktikum
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019

No Aktivitas Aspek
Penggunaan airLingkungan
untuk proses Dampak Lingkungan
Pembersihan alat pencucian
6 Pencemaran Air
praktikum (glassware)
Limbah cair
Pengurangan sumber daya
Penggunaan energi listrik
alam tak terbarukan
7 Proses inkubasi mikroba Limbah cair hasil inkubasi Pencemaran Air
Peningkatan timbulan
Limbah padat hasil inkubasi
limbah padat
Ceceran, tumpahan Pencemaran Air
Penyimpanan bahan
8 Limbah padat dari label dan wadah Peningkatan timbulan
kimia
rusak (kardus, botol) limbah padat

2.3 Penilaian Aspek dan Dampak Lingkungan


Penilaian aspek dan dampak lingkungan dapat dilakukan dengan metode scoring. Kriteria
penilaian adalah sebagai berikut:

1. Kemungkinan Terjadi
Skor 1 = Tidak akan terjadi dampak (dengan prosedur yang ada kecil
kemungkinan terjadi)
Skor 5 = Jarang terjadi dampak (kemungkinan terjadi dalam 5 tahun ke depan)
Skor 10 = Sering terjadi dampak (kondisi kritis yang dapat terjadi dalam 1 tahun
ke depan)
2. Konsekuensi Dampak
Skor 1 = Tidak ada kerusakan terhadap lingkungan dan tidak ada gangguan
kesehatan pada manusia.
Skor 5 = Terdapat resiko kerusakan terhadap lingkungan dan berdampak kepada
kesehatan manusia.
Skor 10 = Terdapat resiko kerusakan permanen terhadap lingkungan dan
berdampak akut pada kesehatan manusia.
3. Dampak Kemasyarakatan
Skor 1 = Tidak pernah ada keluhan dari mahasiswa, karyawan dan dosen.
Skor 5 = Ada keluahan dari mahasiswa, karyawan dan dosen.
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
Skor 10 = Ada keluhan hingga dilaporkan kepada media massa dan pengadilan.
4. Metode Pengendalian

Skor 1 = Ada prosedur dan ada aktivitas pengendalian terhadap dampak.


Skor 5 = Ada prosedur pengendalian dampak namun tidak dijalankan.
Skor 10 = Tidak ada prosedur dan aktivitas pengendalian terhadap dampak.
5. Derajat Kepulihan Dampak
Skor 1 = Cepat pulih (1 tahun – 10 tahun)
Skor 5 = Lama pulih (> 10 tahun)
Skor 10 = Tidak pulih
Aspek dan dampak lingkungan kemudian dinilai secara kuantitaif berdasarkan kriteria
penilaian yang ada. Setelah dilakukan penilaian atau scoring, selanjutnya dilakukan
pengklasifikasian dampak yang ditimbulkan dengan nilai aspek yang dapat dilihat pada Tabel
2.3.

Tabel 2. 3 Nilai Aspek Secara Kualitatif


No Rentang Nilai Kriteria Tindakan
1 <10 Tidak penting Dianjurkan adanya pengurangan resiko
2 10 – 19 Cukup penting Dilaksanakannya pengurangan resiko
3 20 – 29 Penting Dilaksanakan pengurangan resiko dan pengevaluasian
lebih lanjut
4 30 – 45 Sangat penting Wajib dilaksanakan pengurangan resiko dan
pengevaluasian lebih lanjut

Penilaian aspek dan dampak lingkungan dilakukan pada kondisi kegiatan berjalan
normal. Penilaian ini kemudian sebagai dasaran untuk membuat kebijakan lingkungan yang akan
ditetapkan. Penilaian aspek dan dampak lingkungan dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
Tabel .4 Penilaian Aspek dan Dampak Lingkungan Laboratorium Teknologi Pengolahan Air

N Kriteria
Aktivitas Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan Jumlah Status
o 1 2 3 4 5
Penurunan pada ketersediaan Tidak
Penggunaan bahan kimia 1 5 1 1 1 9
bahan kimia penting
1 Pembuatan reagen
Ceceran, tumpahan
Pencemaran Air
Limbah cair
Penggunaan energi listrik untuk
Pengurangan sumber daya Cukup
proses pemanasan seperti oven, 5 5 1 1 5 17
alam tak terbarukan penting
furnace, Soxhlet dan kompor listrik
Gangguan kesehatan Tidak
Radiasi Panas 1 5 1 1 1 9
2 Pemanasan bahan kimia pengguna laboratorium penting

Gas buang peralatan Pencemaran udara

Pembersihan alat laboratorium Pencemaran air

Penampungan dan penyimpanan Tidak


1 5 1 1 1 9
sementara limbah B3 Peningkatan timbulan limbah penting
Pengolahan limbah B3 yang B3 dan kontaminasi B3
Limbah padat B3 dari rusaknya
5 9 1 1 9 25 Penting
3 dihasilkan dari praktikum wadah
Kontaminasi B3 9 9 5 1 1 25 Penting
Kebocoran, tumpahan Gangguan kesehatan
pengguna laboratorium
Pengolahan limbah cair
Pembuangan limbah cair menuju Tidak
4 yang dihasilkan dari Pencemaran Air 1 5 1 1 1 9
IPAL Teknik Lingkungan penting
praktikum
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
N Kriteria
Aktivitas Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan Jumlah Status
o 1 2 3 4 5
Pengolahan limbah padat
Penyisihan berdasarkan karakteristik Peningkatan timbulan limbah
5 yang dihasilkan dari
limbah padat padat
praktikum
Penggunaan air untuk proses
Pembersihan alat praktikum pencucian
6 Pencemaran air
(glassware)
Limbah cair

Pengurangan sumber daya


Penggunaan energi listrik
alam tak terbarukan

7 Proses inkubasi mikroba Limbah cari hasil inkubasi Pencemaran air

Peningkatan timbulan limbah


Limbah padat hasil inkubasi
padat

Ceceran, tumpahan Pencemaran air


8 Penyimpanan bahan kimia
Limbah padat dari label dan wadah Peningkatan timbulan limbah
rusak (kardus, botol) padat
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
BAB 3

KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Laboratorium Teknologi Pengolahan Air memiliki kebijakan lingkungan yang merupakan
perwujudan dari komitmen manajemen puncak sebagai penanggungjawab tertinggi dari
laboratorium ini. Kebijakan lingkungan berdasarkan penilaian pendahuluan aspek dan dampak
lingkungan laboratorium. Kebijakan ini dibuat untuk menaati perundang-undangan yang berlaku
terkait dengan pengelolaan lingkungan serta untuk mencegah adanya kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh kegiatan laboratorium. Kebijakan ini menjadi dasar penentuan keputusan dan
pengkajian ulang manajemen lingkungan laboratorium. Kebijakan lingkungan Laboratorium
Teknologi Pengolahan Air adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang ada untuk mengelola air limbah yang
dihasilkan akibat kegiatan yang ada di Departemen Teknik Lingkungan, khususnya kegiatan
laboratorium.
2. Mengurangi penggunaan listrik untuk penghematan energi.
3. Memelihara kualitas peralatan laboratorium serta limbah sisa bahan kimia yang dihasilkan
agar tidak membahayakan gangguan kesehatan baik untuk pengguna laboratorium maupun
masyarakat sekitarnya.
4. Mengurangi timbulan sampah yang dihasilkan baik dalam kegiatan praktikum maupun
kegiatan administrasi di laboratorium dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
5. Mengurangi timbulan dan kontaminasi limba B3 yang dihasilkan, bekerja sama dengan pihak
ketiga untuk diolah.
6. Memperhatikan keselamatan dan kesehatan pengguna laboratorium dengan adanya standar
operasi dalam kegiatan di laboratorium.
7. Edukasi terkait isu-isu lingkungan terutama kepada semua komponen organisasi.
1. Pengolahan Limbah B3
Limbah B3 sementara ditampung atau dikumpulkan di wadah khusus limbah B3
Solusi dari pihak pengelola:
- ITS berencana membuat unit pengolahan limbah B3 komunal untuk limbah B3 di ITS (skala
besar)
- Departemen Teknik Lingkungan memiliki alat pengolahan limbah B3 skala kecil untuk
limbah B3 yang masih dalam tingkat B3 yang rendah (tidak terlalu berbahaya)
2. Bukan B3
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
- Limbah cair non B3 biasanya langsung dibuang di waetafel
- Limbah cair dikumpulkan dalam satu wadah kemudian dinetralisir (menetralkan nilai pH)
menggunakan mesin dengan kprinsip sedimentasi
3. Pembuangan sampah padat belum sesuai dengan kriteria
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
BAB 4

PERENCANAAN
Proses pelaksanaan sistem manajemen lingkungan di Laboratorium Teknologi
Pengolahan Air memerlukan suatu rencana yang jelas dan sistematis yang digunakan sebagai
acuan. Rencana tersebut berupa tujuan, sasaran dan program yang disesuaikan dengan kebijakan
lingkungan yang ditetapkan.

4.1 Aspek Lingkungan


Aspek-aspek lingkungan yang direncanakan, digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
penyusunan tujuan lingkungan. Penentuan aspek lingkungan tersebut berdasarkan aspek yang
memiliki dampak penting serta memperhatikan beberapa hal lainnya. Aspek-aspek lingkungan
tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menganalisis resiko yang timbul akibat
dampak lingkungan yang merugikan.
Beberapa hal yang diperhatikan dalam menentukan aspek lingkungan yang direncanakan
oleh Laboratorium Teknologi Pengolahan Air adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan pengguna laboratorium dan orang-orang sekitar yang terpengaruh.
2. Ketersediaan dana laboratorium.
3. Kemampuan sumber daya dalam menerapkan SML.
4. Pengaruh terhadap lingkungan.
Penentuan aspek lingkungan yang akan diterapkan di Laboratorium Teknologi
Pengolahan Air perlu memperhatikan prosedur berikut:
1. Pengisian form identifikasi dan penilaian aspek serta dampak lingkungan pada
laboratorium yang bersangkutan.
2. Pemeriksaan penilaian form oleh tim audit internal.
3. Pengisian form identifikasi dan penilaian aspek serta dampak lingkungan penting oleh
tim audit internal.
4. Hasil penilaian kemudian dijumlahkan, aspek dan dampak lingkungan penting
selanjutnya akan ditetapkan untuk dikembangkan menjadi perencanaan tujuan,
sasaran, dan program.
5. Dilakukan tindakan pengurangan resiko untuk kriteria sangat penting dan perlu
dilakukan pengkajian lebih lanjut.
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
Setelah diidentifikasi, maka hasil identifikasi aspek lingkungan didokumentasikan pada
formulir. Hasil identifikasi aspek lingkungan dari kegiatan laboratorium tersebut akan dievaluasi
dan selanjutnya mendapatkan persetujuan Kepala Laboratorium. Apabila terjadi pembangunan
baru dan atau perubahan dalam kegiatan laboratorium yang berpengaruh terhadap lingkungan,
Kepala Departemen ataupun Kepala Laboratorium yang bertanggungjawab akan melakukan
perubahan dan atau penambahan aspek lingkungan. Setiap perubahan dan atau penambahan
aspek lingkungan dari kegiatan di laboratorium harus mendapat persetujuan Kepala Departemen
dan harus terus dievaluasi.

4.2 Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya


Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya berguna sebagai pedoman dan batasan
dalam pelaksanaan kegiatan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Air. Peraturan perundangan
dan persyaratan lainnya tersebut harus relevan dengan kegiatan di laboratorium.
Peraturan perundangan yang seharusnya dipatuhi oleh Laboratorium Teknologi
Pengolahan Air antara lain: Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden,
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Surat Keputusan Dirjen, Surat Keputusan Gubernur,
Peraturan Daerah dan lain-lain yang dikeluarkan oleh pejabat yang terkait atau setingkat.
Sedangkan persyaratan lainnya dapat meliputi: persetujuan dengan Departemen, persetujuan
dengan konsumen, peraturan perusahaan, peraturan yang bukan dikeluarkan untuk pemerintah,
persyaratan yang bersifat sukarela dan lain-lain.
Peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan perlu diidentifikasi melalui
prosedur berikut.
 Menghubungi sumber-sumber resmi untuk memperoleh informasi mengenai peraturan
perundangan resmi dan persyaratan lainnya yang relevan dengan kegiatan operasi
perusahaan..
 Manajemen perusahaan harus mengkaji ulang dan memperbaharui peraturan perundangan
dan persyaratan lainnya tersebut secara berkala, maupun saat diperlukan.
 Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang akan ditempatkan dalam PT.
Greenfields perlu dievaluasi dan dianalisa terhadap operasi dan kinerja perusahaan.
Pasal-pasal atau persyaratan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan harus dipahami isinya
kemudian dikutip. Manajemen tertinggi dari PT. Greenfields menentukan unit kerja yang
terkena dampak dari peraturan perundangan dan persyaratan tersebut kemudian
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
dievaluasi dan dianalisa pengaruhnya kemudian dicatat dalam formulir yang meliputi hal-
hal di bawah ini:
1. Nomor urut
2. Nama peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
3. Nomor peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
4. Tanggal berlaku
5. Badan yang mengeluarkan
6. Persyaratan yang wajib dipenuhi
7. Unit operasi yang terkena dampaknya
8. Orang yang bertanggung jawab untuk penerapan persyaratan tersebut.

Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang dijadikan acuan oleh Laboratorium
Teknologi Pengolahan Air yang digunakan antara lain :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
4. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien
dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Jawa Timur
5. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.
13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat
Kerja
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2013 tentang
Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
9. Peraturan Propinsi Jawa Timur Nomor 5 tahun 2000 tentang Pengendalian Pencemaran
Air di Propinsi Jawa Timur
10. Peraturan Menteri LH No. 33 Tahun 2009 mengenai tata cara pemulihan lahan
terkontaminasi limbah bahan berbahaya dan beracun
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
11. Peranturan Menteri ESDM RI No.13 Tahun 2012 tentang penghematan pemakaian tenaga
listrik
12. Peranturan Menteri ESDM RI No.15 Tahun 2012 tentang penghematan penggunaan air
tanah

4.3 Tujuan, Sasaran, dan Program Manajemen Lingkungan


Berdasarkan kebijakan lingkungan yang telah dibuat maka perlu dirumuskan, ditetapkan,
dan dikembangkan tujuan, sasaran dan program. Pertimbangan yang digunakan oleh
Laboratorium Teknologi Pengolahan Air untuk menetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

1. Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya


2. Aspek lingkungan yang signifikan Pilihan teknologi
3. Kondisi finansial
4. Operasional perusahaan
5. Persyaratan bisnis
6. Pandangan pihak-pihak terkait yang berkompeten

Tujuan dan sasaran yang dibuat akan didokumentasikan dan dipelihara pada setiap level
agar dapat dievaluasi dan diperbarui secara berkala sesuai dengan kondisi pertumbuhan
perusahaan. Evaluasi terhadap perusahaan dapat mencakup evaluasi tentang konsistensi
pelaksanaan perencanaan terhadap komitmen yang telah dibuat maupun tentang ketaatan
laboratorium terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya.

Tujuan dari audit ini adalah untuk melaksanakan audit lingkungan secara teknis dari
kegiatan yang dilaksanakan pada laboratorium. Pengelolaan laboratorium dapat menggunakan
rekaman-rekaman dari audit lingkungan ini untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan dari
operasional yang dilaksanakan di laboratorium secara memadai. Audit ini juga memberikan
kesempatan bagi auditor untuk melaksanakan audit lingkungan internal di masa datang dengan
melanjutkan pengawasan terhadap penyelenggaraan lingkungan.
Setiap elemen dalam laboratorium harus melaporkan kinerja dari program yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan agar dapat dievaluasi dan
diketahui efektivitas program. Agar pelaksanaan program selalu relevan dengan kondisi
perusahaan maka perlu dikaji ulang secara berkala dan dilakukan pembaruan untuk
menyelesaikan program yang sesuai dengan kebutuhan Laboratorium Teknologi Pengolahan Air
dalam melakukan kegiatannya. Program manajemen lingkungan dapat ditambahkan ketika
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
diperlukan untuk memastikan bahwa majemen lingkungan akan dapat diterapkan untuk
pembangunan atau kegiatan baru, atau modifikasi kegiatan.
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
Tabel 4. 1 Perencanaan Aspek, Dampak dan Program Lingkungan Aktivitas di Laboratorium

Aktivitas Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan Kebijakan Tujuan Sasaran Program

Penyimpanan Limbah padat dari Peningkatan timbulan Mengurangi Mengurangi Pengurangan Melakukan
bahan kimia label dan wadah limbah padat timbulan sampah timbulan timbulan daur ulang
rusak (kardus, botol) yang dihasilkan sampah sampah mandiri
baik dalam sampai 30% terhadap karton
kegiatan sampai akhir dan plastik
praktikum Desember bekas
maupun kegiatan 2019
Melakukan
administrasi di
kerjasama
laboratorium
dengan pihak
dengan
ketiga untuk
melakukan 3R
mengelola
(Reduce, Reuse,
sampah daur
dan Recycle).
ulang
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019
BAB 5

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN


Laboratorium Teknologi Pengolahan Air berkomitmen menetapkan, menerapkan, dan
memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk memantau dan mengukur karakteristik kunci
dari pengoperasian yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan penting. Karakteristik
kunci yang dimaksud yaitu karakteristik yang diperlukan sebagai pertimbangan untuk
menentukan pengelolaan aspek lingkungan penting, pencapaian tujuan dan sasaran, serta
perbaikan kinerja lingkungan sehingga dengan dilakukan pemantauan dan pengukuran dapat
dilihat kesesuaiannya.

Indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya akan digunakan untuk melakukan
pemantauan kinerja SML sebagai bagian yang terkait dengan keseluruhan kegiatan di
laboratorium. Dari informasi yang didapatkan dari data hasil pemantauan dan pengukuran, maka
akan dapat dianalisis efisiensi kinerja lingkungan yang telah dilakukan dan dapat diketahui inti
permasalahannya sehingga mencegah timbulnya dampak negatif kepada lingkungan Jenis
indikator kinerja lingkungan dibagi menjadi dua yaitu:

1. Indikator lagging yaitu ukuran kinerja end process, mengukur output hasil proses seperti
jumlah limbah yang dikeluarkan.

2. Indikator leading yaitu ukuran kinerja in process, mengukur faktor apa yang diharapkan
membawa perubahan bagi kinerja lingkungan.

Untuk melakukan pengukuran dan pemantauan secara tepat, Laboratorium Teknologi


Pengolahan Air membuat sebuah prosedur untuk:

 Memantau secara periodik karateristik kunci dari aktifitas operasi yang memiliki dampak
lingkungan
 Mengetahui kondisi kinerja lingkungan laboratorium (termasuk kesesuaian dengan tujuan dan
dan sasaran)
 Mendokumentasikan dan meninjau ulang hasil pemeriksaan secara teratur
 Mengkalibrasi dan memelihara peralatan pemantauan dan alat laboratorium, dan
 Mengevaluasi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan persyratan lainnya.
Audit Lingkungan Laboratorium Teknik Pengolahan Air
Departemen Teknik Lingkungan
FTSLK-ITS 2019

You might also like