Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-
Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan walaupun masih dij umpai kekurangan-
kekurangan. Penelitian ini mernbahas tentang bagaimana fungsi pendelegasian tugas
dan
wewenang dilakukan pada pr.
Dwikarya Mudasena Batam. peneliti menyaclari bahwa
masih banyak kelemahan dalam penelitian ini, oleh karena itu sangat diharapkan kritik
dan
saran yang membangun dari pihak pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang ikut membantu dalarn penyelesaian penelitian ini, yaitu :
1. Rektor Universitas F{KBp Nommensen Medan
2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas HKBp Nomrnensen Medan
3. Ketua Lembaga Penelitian Universitas HKBp Nommensen Medan
4. Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi universitas HKBp Nommensen
Medan
5. Pihak Mamjemen perusahaan pT. Dwikarya Mudasena Batam.
6. Rekan-rekan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas HKBp Nommensen Medan
Medan,
Peneliti,
Bantu
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar . I
Daftar Isi ii
Daftar Gambar.. iv
Ringkasan
T. PENDAHULUATI .......,., 1
IL TtrTJAUAN PUSTAKA .. 5
Daftar Pustaka
Biodata Peneliti
llt
:irlllli
DAFTAR GAMBAR
2. Proses Pendelegasian 20
J. Pendelegasian Tugas 2t
lv
RINGKASAN
_ _
Pcnelitian ini
bertujuan untuk mengetahui : l) bagaimana pelaksanaa' fungsi
pendelegasian tugas dan wewenaflg pada pr. Dwikarya Mudaiena Batarn, 2) laktor-l.aktor
apakah yang menyebabkan tidak terlaksananya tugas <iengan baik sesuai dengan rencana.
Masalah yang dikemukaka. adalah : sebagian tenaga kerja pr. Dwikarya Mudisena llatarn
tidak melaksana.kan tugas sesuai dengan rencana, sehingga prestasi yang baik belum dapat
tercapai. Sedangkan hipotesis yang dikernukakan adalah I adanya plndelegasian tugu,
) dun
wewenang kepada bawahan yang tidak sestrai dengan tingkat keierampilan ,Jan penii<iikan
yang_ dimiliki, 2) adanya penibebanan tugas ganda yang dilaksalakan
kepada para
bawahan. Dara-data yang dikumpulkan adarah d,ata yaig berhubungan dengan': struiitur
organisasi perusahaan, sistim pernbagian tugas dan pendelegasian *.uu.n*gl pelaksanaan
tugas dan wewenang.
:
l{asil penelitian ment'njukkan bahwa 1) pendelegasian tugas dan wewenang
kepada bawahan tidak sesuai dengan tingkat keterarnpilan din penaiclkan y*g
ai,niiit,,
s.elilgga.penerima delegasi kurang mampu melaksanakan tugas dan *"*"iung
yung
didelegasikan pimpinan kepadanya, 2) masih terdapat adanya pembebanan
tugas;nda
yang dilaksanakan kepada bawahan, 3) efektifitas atas pendeiegasian
tugas aun i,"*!nung
yaitu bahwa jurnlah pcnyimpangan yang disebabkan oleh "adanya p".na"f"gurrn-Vong
tidak dengan tingkat. pendidikan dan kererampir an adirah'r"b,h i;r;;,'J,ku
.sesuai
dibandingtan dengan pencrelegasran yang sesuai clengan tingkat pendidikan
lan
keterampilan yang dirn iki bawahan, 4) efekifitas atas tugas ganda
yaitu bahwa
penyirnpangan akibat rnenerirna tugas ganda adalah lebih
besar, jika dlbandi'gkan dentan
tidak menerima tugas ganda.
I. PENDAI{ULUAN
1 l. Latar Belakang
Bertitik tolak dari kesadaran manusia akan keterbatasan kemampuan
individu daiarn
mencapai keinginan mencapai tujuan dan sasaran yang lebih
besar, telah mendorong
terbentuknya organisasi, sehingga menjadikan organr'sasi sebagai
harapan untuk meraih
tuj uan dan harapan tersebut. organisasi mencapai tuj uan dan sasarannya
dengan
rtenggunakan manusia yang terkoordinasi, sehingga organisasi
dapat be4alan dengan baik
apabila dipimpin oleh manajer yang profesional.
ItF-
Begitu pentingnya pendelegasian tugas dan wewenang dalam hubungannya dengan
organisasi, $ehingga berdasarkan uraian di atas, rnaka penelitian ini ditekankan pada
l, 2. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang dikemulcakan adarah: sebagian tenaga ke{a pr.
Dwikarya Mudasena Batam tidak melaksanakan tugas sesua.i dengan rencana, sehingga
1. 3. Eipotesis
adalah :
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang berminat pada bidang manajemen
organisasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen mempunyai peranan penting bagi semua organisasi, baik itu organisasi
yang diorganisir secara fonnil maupun yang tidak formil. Namun setiap organisasi
itu
nempunyai beberapa perszrmaan. pertama setiap orgamsasi itu harus mempunyai tujuan,
Kedua setiap organisasi itLr harus rncrrrpunyai pruBrarn atau ca,t.a, untuk rnenoapai lujuan
'
Ketiga di dalarn organisasi itu ada pengerompokan manusia yang terdiri dari pimpin;ur,
tuntutan zaman.
selanj utnya, Mary parker Folet menyatakan bahwa manajenren adalah seni daram
orgaaisasi dan pengguruan surnber daya-sumber daya organisasi rainnya agar mencapar
tujuan organisasi yang tclah ditetapkan. Hal yang sarna juga dikemukaan oleh Manulang
(1996) yang menyatakan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
Agar dapat merumuskan definisi yang tepat dan menyeluruh untuli pengertian
b. Unsu tujuan
" 1!lll'
r). Unsur Ihnu dan Seni
penyelesaian masalah. Methode ilmiah ini pada hakekatnya meliputi urutan kegiatan
sebagai berikut :
3. Mengumpulkan fakta/datalimformasi.
Selain menggunakan ilnu man4iemen yang juga merupakan seni terutama dalam
I
d). Unsur kelompok manusia
menggunakan bantuan dan tenaga orang lain. Karena itu manajemen harus dapat
tcrtentu.
Fungsi
Sumber
Daya/
Faktor
produki
Fungsi
Sumber
Daya/
Faktor
produksi
pemimpin di dalam kegiatannya untuk mencapai tuj uan organisasi perusahaan ada kalanya
harus mendelegasiakan sebagian tugasnya kepada rnanajemen tingkat bawah l-ial ini
dilakukan karena seorang pemimpin iru memptrnlar wakru. pengetahuan clan perhatian
terbatas untuk melaksanakan sernua tugas-tug as ya'g ada pad,a organisasi perusahaan
tersebut.
Manullarg (I 996) berpendapat bahwa dengan delegasi kita artikan sebagai kegiatan
seorang uia ajer uituk r eflugaskan bawaharurya untuk mengerjakan bagian daripa<la tugas
l0
Dengan demikian pada hakekatnya pendelegasian itu merupakan suatu pros€s
dinana adanya pelaksanaan tugas atau tanggungjawab yang <liberikan kepada orang lain.
wewenang merupakan salah satu unsur di dalam proses delegasi. para bawahan
terlaksana dengan baik, maka untuk itu atasan juga harus memberikan wewenangnya.
Hampton (1986) rnenekankan bahwa ada dua konsep yang berbeda tentang
wewenang yaitu :
Kedu4 pandangan penerimaan yang menyatakan bahwa wewenang mengacu pada pilihan
yang dibuat oleh pekerja untuk nenyetuj ui arahan yang diberikan oreh manager.
1l
Dengan demikian pada hakekatnya pendelegasian itu merupakan suatu proses
dimana adanya pelaksanaan tugas atau fanggungjawab yang diberikan kepada orang lain.
wewenang merupakan salah satu unsur di daram proses delegasi. para bawahan
terlaksana dengan baik, maka untuk itu atasan juga harus memberikan wewenangnya.
Hampton (1986) rnenekankan bahwa ada dua konsep yang berbeda tentang
wewenang yaitu :
alrtivitas orang lain. Manager berposisi dan bertanggung jawab untuk mengarahkan
aktififas
kerja pekerjanya I pegawainya.
Kedu4 pandangan penerimaan yang menyatakan bahwa wgwenang mengacu pada pilihan
yang dibuat oleh pekerja urtuk menyetujui arahan yang diberikan oleh
manager.
1l
Menurut Flerbert G, Ilicks (dalant S alahi, 1996) menekankan bahwa wewenang
adalah hal penting yang dilaksanakan oleh organisasi bersama-sarna, wewenang adalah hak
untuk rnelakukan sesuatu atau hak seorang manajer untuk meminta bawahannya untuli
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh l{andoko (1991) yang menyatakan bahwa wewenang adalah hak
untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Dernikian j uga dengan Sutarto (1993)
yang menyatakan bahwa wewenan g adalah hak seorang pejabatuntuk mengarnbil tindakan
yang diperlukan agar ugas serta tanggungiawab dapat dilaksanakan dengan baik.
kekuasaan atau hak untuk melakukan sesuatu. Di dalam organisasi perusalraan seseorang
yang menerima kekuasaan atau hak tersebut dapat menggunakannya untuk melakukan
drsebabkan tingkat atau volume peke{aan yang begitu banyak, Maupun jumla} ataupun
pendelegasian itu dilaksanakan. Hal ini dikarenakan jenis dan jurnlah pekerjaan di
organisasi p€rusalaax tersebut. Keadaan ini dlsebabkan karena terlalu banyaknya waktu
t2
F -{+TTr mlsalnya, pimpinan atau p€milik suatu organisasi perusahaan yang memproduksr
suatu produk. Pimpinan mengerti seluk-beluk tehnik bagaimana produk itu diolah. Alian
tetapi ia kurang mengerti dan kurang mampu didalam fungsi manajernen pemasaran. Untuli
fungsi di dalam manajemen perusahaan tersebut kepada oang lain.sehubwrgan dengan hal
membuat keputusan, f'.rngsi ini merupakan ftrngsi yang utama. Dimana pendelegasian itu
banyak membantu membuat keputusan yang menjadi fungsi utama manager tersebut.
Dengan kata lain pendelegasian itu dapat mengurangi beban manajemen tingkat
atas, alasannya adalah tertimbun nya berbagai tugas clan nrasalah di nranajemen tingkat
atas
yang harus dilimpahkan kepada manajemen tingkat yang lebih rendah. Untuk lebih
memahami dari pendelegasian ada beberapa alasan mengapa pendelegasian itu perlu
2 Delegasi wewenang dari atas ke bawahan merupakan proses yang diperrukan agar
digunakan sebagai alat berajar dari kesalahan tugas para manajemen tingkat
atas
dapat berkurang.
13
Dengan dilakukannya pendelegasian maka manajemen tingkat atas dapar
tang dirasalcan kurang penting dapat diserahkan atau diberikan kepada bawahan untuk
merampungkannya- Di samping itu Dari pendapat di atas dapat ditarik pengertian bahwp
nembuat para bawahan dapat rnenunj ukkan prestasi kerjanya serta dapat nrengetahui <lan
mengoreksi kekurangannya. untuk itu para bawahan dapat lebih memacu prestasi yang
lebih tinggi. Dan bagi organisasi perusahaan dapat berfungsi lebih efisien
serta dapat lebih
berhasil guna.
berkembang.
l4
2, 4. Pendelegasian Yang Efektif
sangat penting untuk seorang manager untuk memperhatikan apakah pelaksanaan
delegasi itu benar-benar berjalan dengan efektif Hal ini diperlukan agar dapat diketahui
apakah semua sumber daya yang ada digunakan secara efehif. organisasi harus
memberikan tugas yang khusus kepada tingkat manajemen yang lebih rendah, dimana mada
Demikian juga pada level manajemen ya.g lebih renda.h diperlukan imformasi yang
cukup untuk melaksanakan tugas. Dengan demikian suatu tugas yang diperuntukkan bagi
para bawahan tidak perlu dike{akan para atasan. Sebagai contoll seorang pimpinan
Menurut Allen (1986), ada beberapa hal yangperlu dipedomani oleh manager,
agar
IJ
Begitu juga melalui tindakan ini, keputusan dan tujuan yang hendak dicapai dapat
suatu pekerjaan. Demikian juga tentang balas jasa dari pada pekerjaa:r itu dapat diketahui.
Disampin itu wrnyaraan ini juga akan menghilangkan suatu pekerjaan yang tidak perlu.
Dilain pihak pemyatan ini juga merupakan salah satu bentuk pengawasan dan penelitian
vang penting. Dimana tindakan ini didasari oleh suatu anggapan dimana diharapkan
ciari
=nahan. Dengan kata lain, bahwa seorang manager harus bersedia rnemberikan
kesempata.n kepad abawzlran untuk mcngalami kegagalan. Terlebih bila pekerjaan rtu
sehingga bila mereka berhasil akan merasa bangga sebab dapat merampungkan
pekerjaan
tenebut dengan baik. oleh sebab itu seorang manager rrarus mempunyai
keyaakinan bahwa
cawahan akan dapat melaksanakan pekerjaan yang sama jika dilaksanakan sendiri oleh
manager itu sendiri.
? l6
F{al ini dimakudkan untuk menjaga agar para bawahanjangan terus di dalam kegagalannya
melekukan peke{aan dengan penuh kesungguhan. Apabila kekurangan yang dialami aleh
bawahm mulai kelihatan diperbaiki, maka pendelegasian tanggung jawab dapat diteruskan.
Demik.ian pula pada saat-saat darurat atau pada saat kesatuaan atau bagian baru
dibentuk dan bila seorang manager baru mendudulii suatu jabaqtarL ma.ka pencabutan
17
Kemudian memberikan dorongan unfuh " feet track" agar menjanin bahwa bawahan
memahami hasil-hasil yang harus dicapai dan ukuran-ukuran peke{aan yang akan dipakai
dengan prakarsanya sendiri, sehingga memerlukan sedikit sekali pemeriksaan ulangan dan
lang demikian maka pihak pimpinan pedu memikirkBr penderegasian tugas dan wewerumg
kepada bawahan. untuk itu pimpinan pertu menyadari bahwa dcngan semakin
Tidak semua tugas dan wewenang dideregasikan oleh pimpinan kepada bawahan,
naka untuk itu pimpinan perru mempertimbangkan mana yang layak dan pantas untuk
wajar untuk ini dan jika ia mengembarikan keputusan yang tetap mengenai
apa yang harus
dilakukannla sendiri.
l8
.
Dalam pengambilan keputusan seorang msnager harus mengidentikkan masalah
fungsi dalam managemen. Hal ini bila manager memiliki bawahan yang wa1ar. Sehingga
sebenamya dan membuat keputusan akhir yang berhubungan dengan kesatuan organisasi
yang menyeluruh rugas atau tanggungjawab timbul oleh kareana adanya hubun gan
antara
atasan dengan bawahan, kemudian kepada baw.ahan tersebut diberikan rugas-tugas y:urg
harus dilaksanakan. untuk mengetahahui yang mana dari kesemuanya tugas-tugas manager
itu sendiri png dapat didelegasikan mala harus dilihat dari tugas manager tersebut.
Dalam hal ini Manurlang (1996), mengatakan bahwa ada dua sudut pandangan
Bila berbicara tertang tugas-fugx dari sudut proses yang didelegasikan, maka yang
t9
Untuk mengetahui yang mana diantara kelirna tugas manager yang dapar
didelegasikan maka berikut ini perlu dikemukakan dua garnbar tentang proses delegasi
sebdgaimam yang dikemrrkaken oleh Alfin Brown dan W. H. Newmarl yang mana gambar
STAFDELEGASI
Didelegasikan
Pada gambar 2, terlibat bahwa fungsi seorang manager diperas menjadi tiga fungsi
Berdasarkan at4s ketiga terminologi tersebut menurut Alvin Brown dan w.h.
Newma4 delegasi dimulai dengar mendelegasikan sebagian rugas pelaksanaan
dan sedikiF
20
Gambar 3. Pendel egaslian Tugas
Perencanaan Pelaksanaan
A BCD AB'CD
Sumber : Manullang (1996 : i 14)
Pada gambar 3, terlihat bahwa para bawahan yatrg menerima delegasi tugas datr
kekuasaan selanjutnya mendelegasikan tugas dan kekuasaan itu kepada bawahannya. pada
keadaan ini manager terdahulu lebih banyak lagi perencanaan dan pelaksanaa4 dan
Jadi berpegang pada ketiga tugas pimpinan tersebut di *as, penderegasian tugas
dimulai dari tugas pelaksanaa4 pada taraf berikutnya bila perusahaan semakin
didclcgasiakan kcpada para bawahan (subordinates). pada tahap bcrikutnya tugas yang
ternasuk peretrcrnaan .{an pelaksanaan, semakin dikurangi dan sernakin banyak perhatian
2t
Dengan memperhatikan kedua gamgar di atas, maka dapat diketahui
bahwa tuga$.
tugas perencanaan dan pelaksanaan dapat dideregasikan pimpinan
kepada bawahan. Tugas
Tugas seorang rnanagef b a ditinjau dari sudut bideng dapat digolongkan atas
tuglrs-tugas sebagai berikut : produksi, personalia,
Keuangan, Tata usaha, statistik,
Marketing dan lain-lafu r
fungsi produki.
22
Karena fungsi produksi adalah fungsi pelaksanaan, fungsi tersebut merupakan tugas yang
pertrama didelegasikan kepada bawahan, yalni kepada bagian produksi. Sungguh pun
Sebagian dari kegiatan a.tau tugas personalia yang tidak dapat didelegasikarL
dan sebagainya.
bahkan sekalipun perusahaan rnelakukan aktifitasnya pada suatu daerah yang luas. Lri
terulama disebabkan bahwa pada umunla tuj uan perusairaan adalah untuk mendapatkan
dimasing-masing bagian.
Dari ulasan diatas, dapat dibuat kesimpulan bahwa seorang manager di dalam
masing funsi disetiap level organisasi. Apakah suatu tugas itu perlu didelegasikan
atau
23
Seianjutnya dari ulasan di atas dapat diketahui bahwa hampir semua lungsi <ii dalarn
manajemen perusahaan dapat didelegasikan kepada bawahan. Banyak dibedakan oleh besar
timbul untuk rnelakukan pendelegasian, agar proses pendelegasian berjalan dengan baik.
Hambatan - hambatan yang dialami dalam proses pendelegasian tidak semua bersumber
dari pihak atasan yang memberikan delegasi kepa<la manager tingkat bawah.
\r€wenang. Dalan hal ini maka diperlukan adanya kornunikasi dan kerja
sama yang baik
lakni bawahan.
aA
Agar proses pendelegasian bedalan dengan efektif perlu dipertimbangkan beberapa
wewenang yang dikemukakan Tan Kiat Djwee (dalam Sutarto, 1993) sebagai
berikut:
a. Halangan dari perihal atasan :
dengan baik.
25
M. METODOLOGI PENELITIAN
Mudasena Batam yang berlokasi di Jalan Borobudur No. 18, Batam. Perusahaan ini mulai
beroperasi tahun 1996 yang bergerak dalam bidang pengolahan limbah - linbah industri.
Yang menjadi objek penelitian adalah sistirn pendelegasian tugas dan wewenang yang
Data yang dikumpulkan adalah data primer yang langsung dlperoleh dari objek
adalah data yang berhubungan dengan : struktur organisasi perusahaan, sistim pembagian
terhadap penelitian. Adapun cakupan dan luas penelitiaa yang dilakukan hanya
pembagian tugas dan pendelegasian wewenang pada pr. Dwikarya Mudasena Batam.
26
3, 4. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode deduktif.
yang jelas tentang masalah yang diperoleh. sedangkan metode deduktif dilakukan untuk
menarik kesimpulan berdasarkan teori{eori yang diterma sebagai suatu kebenaran umum
mengenai gejala yang timbul serta membandingkannya dengan kenyataan dan teori,
5ghingga diketalui penlmpangan yang ada untuk sampai pada suatu pendapat yang
4' 1. Deskripsi rugas dan wewenang Daram struktur organisasi perusahaan pr.
Dwikarya Mudasena Batam
struktur organisasi akan memberikan gambaran maupun petunj uk tentang bagian unit ke4a
serta pembagian pekerjaan disuatu perusahaan. selain itu struktur organisasi dapat
merupaan petunjuk mengenai tanggungawab bagi setiap bawahan serta batas wewenang
Struktur organiasi tidak sama untuk semua perusahaan, karena struktur organisasi
tergantung kepada tresar dan sifat dari kegiatan srratu perusahaan. Jar]i berhasil
titlaknya
suatu organisai perusahaan dalam mencapai tuj uan bukan saja d.itentukan oleh
slruktur yang
dibuat, tetapi tergantung kepada apakah pengendalin struktur itu sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
Berikut ini akan dijelaskan pembagian tugas dan wewenang pada pr. Dwikarya
Mudasena Batam, yang terdapat pada setiap bagian ataupun umt_unit, sebagat
berikut .
2. Direktur Utama :
28
b. Menjalankan kepemimpinan perusahaan sehari-hari berdasarkan kebijaksanaan umum
yang digariskan oleh dewan komisaris dengan mengikuti peraturan tata tertib serta
perlengkaan.
b. Memberikan laporan kepada direktur utama tentang kondisi dan keadaan peraratan
tehnik.
29
5. Bagian Keuangan :
kekayaan perusahaan.
langganan.
7. Bagian Umum :
c Mencatat jumlah limbah yang masuk dan yang keluar dari depot limbah.
30
9. Bagian Peralatan Tehnik :
b. Mengetes, meneliti dan menjlasi peralatan tehnik sesuai dengan kebutuhan perusahaan
a. Menyusun anggaran pendapaan dan biaya -biaya yang harus dikeluarkrrn perusahaan_
c. Menyusun anggaran pendapatan dan biaya pokok serta pengalokasran dana sesuai
d Membuat laporan bulanaa baik dalam hal anggaran pendapatan dan biaya dalam suatu
pembukuan.
I l. Seksi Kas :
Mengefeltifkan penagihan atas j umlah penerirnaan dan pengeluaran setiap bulan serta
a- Mengkoordinir, mengarahkan
'len mengendalikan pembukuaa darei setiap kansaksi.
b. Mengawasi dan memeriksa perpindahan dari buku jurnal kedalam perkiraan
- p"rt ,run
buku besar secara bulanal
31
c. Memeriksa dan memastikan aga( terdapat kesesuaian antara buku-bukrr pembantu
e. Mengawasi dan memeriksa pembuatan daftar gaji, uang lembur tunjangan dan
sebagainya-
g. Membantu akuntansi negara maupun akuntansi publik yang ditu4iuk perusahaan dan
a. Menerima, mengevaluasi dan memeriksa semua informasi baik lisan maupun lertulis
b. Bekerja sama dengan seksi keamanan dalam hal melakukan penyelidikan terhadap
masuk
32
Berkewajiban mencek kembali pengembalian suat-surat yang didistribusikan kesemua
bagian agar diperoleh penyelesaian jawabaan suraat sesuai denagan wakatu dan
kebutuha.nnya.
a. Bertanggung jawab atas pembuaien daftar gaji, lernbur, cuti pegawai dan pajak
pendapatan pegawai.
sekitarnya.
b. Bertanggu'g jawab atas keamanan pengangkutan rimbah sdari industn asar ke depot
perusahaan.
'J
e. Bekeda sama dergan aparat keamanan negara dalam meqiaga ketertiban umurn.
a. Bekerja sama dengan seksi pengangkutan dalam mengatur penampungan linrbah yang
cocok.
b. Melaporkan ke seksi pengangkutan tentang kapasitas dan tempat limbah yang akan
diangkut.
a. Bertanggung jawab atas pengangkutan limbah dari industri asar ke depot limbah
perusahaan.
perusahaan.
34
22. Selcsi Gudung :
c. Mencatat semua barang yang rnasuk maupun barang yang keluar dari dan menuju
gudang.
d Bekedasama dengan seksi keamanan dalam menjaga keamanan barang yang d.isimpan
di dalam gudang.
PT. Dwikaryz Mudasena Batam adarah perusahaan yasng bergerak dalam bidang
pengangkutan limbahJimbah industri yang ada dalam kawasan industri di pulau Batam,
yang bertujuan untuk mengurangi/menghilangkan resiko pencemaran yang
diakibalkan oleh
ada padanya jikalau mencapainya dengan seorang diri. Untuk hal ini rnaka
direktur utama
dibantu oleh direktur bidang umum dan direktur bidang tehnik. Dengan cara
35
l. Keterbatasan kemampurn untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang ada seorang din
3. sebagai sarana penilaian prestasi bagi kemungkinan promiosi guna meningkatkan kafler
karyawan.
Dengan keterbatasan itulah direktur utama dibantu oleh direktur bidang untuk
Selanjutnya setiap di-rektur bidang, karena keterbatasan yang ada pada dirinya,
mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang yang dipereolehnya dari direktur utama
kepada bawahannya yaitu kepada bagan yang khusus menangani bagian-bagian tertentu.
Demikian seterusnya dimana para kepala bagian ini mendelegasikan tugas dan wewenang
Sehingga terlihat jelas bahwa proses pendelegasian tugas dan wewenang dalam
organisasi PT Dwikarya Mudasena Batam bergerak setingkat demi setingkat dari yang
paling tinggi ke yang paring rendah dengan garis komando yangjelas. Dengan
adanya garis
komando yang jelas ini, Maka setiap anggota organisasi perusahaan ini harus
mengetahui
I. Dari siapa ia menerima pendelegasian tugas dan wewenang (siapa atasan langsung).
tugas.
Pada dasarnya wewenang yang ada di dalam struktur organisasi perusahaan iru
36
1. Wewenang formal, yaitu wewenang yang diperoleh secara resmi oleh seorang pemegang
utama.
2. Competence authorrty yaitu wewenang yang dimiliki oleh seorang pemegang jabatan
Dari kedua sumber wewenan g yang ada tersebut maka wewenang formallah yang
Bentuk lain dari pelaksanaan pendelegasian wewenang adalah dalam bentuk lisan.
Hal ini dimaksudkan untuk tugas yang didelegasikan tersebut dapat Iangsung diterima dan
segera dilaksanakan oleh sipenerinra tugas tanpa harus melalui suatu prosedur yang
panlangdan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya tugas-tugas seperli ini tidaklah
terlalu penting dan tidak memiliki pengaruh rangsung terhadap tugas-tugas pokok
organ.isasi.
dan direktur bidang tehnik sepenuhnya menjalankan prinsip pendelegasian penuh, atau
dengan kata lain bahwa dalam pendelegasian itu pimpinan menjalankasn desentralisasr
relatif yaitu wewenang yang dimiliki oleh pimpinan tidak sepenuhnya disebarkan kepada
seluruh lapiasan organisasi. Hal ini disebabkan adanya tugas-tugas dan wewenang yang
*sldaFatkan suatu pendelegasian yang efektif, direktur bidang umum dan direktur bidang
tt
teknik mgagandalkan wewenang yang ada padanya terhadap bawahan. Dasar pemikiran
uutuk menggunakan kekuasaan ini adalair bahwa pendelegasiaan itu tidak akan berhasil
kekuasaan. Dalam menggunakan kekuasaan ini direktur bidang umum dan direktur bidang
tehnik cenderung menerapkan banyak wewenang dan banyak kekuasaan. Keseirnbangan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat yang lebih baik bagi aktifitas organisasi secara
keseluruhan.
Selain itu manfaat yang didapatkan atas penerapan kekuasaan inr adarah bahwa
pihak pendelegasi tidak merasa ragu-ragu akan tugas yang dilimpahkan kepada
bawahan
bertanggung jawab atas hasir pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oreh para
bawahannya.
Telah dikernukakan bahwa tidak semua tugas yang ada di jalaran perusahaan
ciapat
38
1. Tugas yang penyelesaiannya memerlukan waktu yang culiup lama, misalnya
penandatanganan kontrak dengan pihak luar. Hal ini rnenyangkut segi keuangan dan
lainnya.
besar.
pimpinan yang didelegasikan kepada rnasing-masing bawahan pada umumnya hanya jenis
setiap organ-isasi perusahaan selalu terlibat daram proses pendelegasian tugas dan
wewenang. Dalam hal ini perusahaan harus memililki disiplin yang tertentu agar proses
pendelegasian itu dapat terlaksana dengan baik. Dala:n pengarnat an yang diiakukan oleh
wewe'ang belum terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil kerja karyawan yang
39
Akibat dari pendelegasian tugas dan wewenang tersebut sebagian karyawan kurang
mampu melaksanakan tugas dengan baik atau sesuai dengan rencana sehingga akan dapat
Untuk menilai para pegawai yang bekerja pada pT. Dwikarya Mudasena Batam
didasarkan atas keputusan direktur utama. penilaian karyawan ini dilakullan untuk
mengetahui siapa diantara karyawan yang mendapat pendelegasian tugas
dan wewenang.
Dalam melaksanakan tugas, yang sering terjadi di perusahaan ini adalah masih
sering
terjadi seorang pegawai mendapat tugas ganda. Har ini disebabkan karena
baglan-baglan
4' 5' Analisis Dan Evaruasi penderegasian Tugas Dan wewenang pada pr. Dwikarya
Mudgsena Bafum
40
Direktur utama PT. Dwikarya Mudasena Batam merupakan tingkatan tertinggi
yang sekaligus juga sebagai pemegang kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam struktur
organisasi perusahaan ini. Pada dasarnya, pendelegasiaan tugas dan wewenang itu timbul
karena akibat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer dalam
oleh sebab itu diperlukan bantuan dan kerja sama dengan orang lain (bawahan)
untuk mencapai ry4 antzra lain melalui pendelegasian tugas dan wewenang. Artinya kedua
hal ini merupakan sarana bagi para bawahan. Dengan demikian jeraslah bahwa kegiatan
4t
tidak seluruhnya tugastugas itu diperbuat secara teftulis, disamping itu ada j uga tugas-
tugas yang didelegasikan secara lisan- Hal ini berarti dengan adanya pendelegasian
w€wenang secara tertul.is, sipenerima pendelegasian itu dapat mengetahui dengan jelas dan
pasti apa yang menjadi tugas dan kewajibannya. Dengan demikian ia tidak merasa ragu
untuk bertindak dan mengambil keputusan dalam hal-hal yang berkaitan dengan bidang
Hal yang paling fundamental dalam konteks pendelegasian wewenang ini adarah
dipisahkan dari proses pendelegasian itu sendiri dan merupakan suatu konsekwensi logrs
atas penerimaan suatu pendelegasian. Bahwa berhasil atau tidaknya suatu pendelegasian,
Dari hasil pengamatan yang telah dilalukan, secara umurn trapat dikatakan
bahwa
pendelegasian tugas dan wewenang yang ada pada pr. Dwikarya Mudasena Batam kurang
berjalan dengan baik. Dari selurul aspek yang menyangkut tentang pendelegasian
itu, pada
umumnya memiliki kesesuaian dengan apa yang dibahas dalam teori. Namun di dalam
42
4.5.1. Analisis Pendelegasian Tugas dan Wewenang Yang Tidak Sesuai Dengan
Tingkat Pendidikan Dan Keterampilan
Sesuai dengan studj dan pengamatan yang dilakukan peneliti pada PT. Dwikarya
Mudasena Batam, maka pendelegasian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang tidak
setelah diadakan pendelegasian tugas ditempatkan pada seksi arrrggaran,6 orang yang
berpendidikan SMEA j urusan akuntansi yang semula bekerja sebagai seki penagihan
dan setelah diadakan pendelegasian tugas ditempatkan di bidang seksi akuntansr. Dan
sebanyak 1 orang dengan pendidikan dan keterampilan yang dirniliki adalah Dipl. III
Ekonomi, yang semula ditempatkan pada seksi pelayanan langganan, dan setelah
balrwa tingkat pendidikan dan keterarnpilan yang d_rrniliki yaitu :3 orung yang
berpendidikan sMA jurusan IPS yang semula bekerja pada seksi personaha dan
setelah diadakan pendelegasian ditenrpatkan pada seksi tata usaha. 2 orang yang
43
pendelegasian bekerja pada seksi tata usaha, dan setelah diadakan pendelegasian
ditempatkan pada seksi personalia. Dan 2 orang yang mempunyai tingkat pendidikan
STM, j urusan listrik, yang semula bekerja pada seksi pengangkutarltransportasi dan
setelah diadakan pendelegasian tugas dan wewenang ditempatkan pada seksi bengkel
umum. Dari uraian diatas, sebenarnya untuk menduduki pos-pos tersebut dibutul&an
terdiri dari I orang yang berpendidikan SMp yang sebelum diadakan pendelegasian
beke{a pada seksi keamanan, dan setelah diadalian pendelegesian ditempathan pada
seksi transporrasi, 3 orang yang berpendidikan sMA jurusan Ips yang sebelum
diadakan pendelegasian bekerja pada seksi tata usaha, dan setelah diadakan
dan setelah diadakan pendelegasian ditempatkan pada seksi tata usaha, 4 orang yang
umurTl.
orcn| yang mempunyai tingkat pendidikan SMA jurusan lps, sebelum aiuautan
pendelegasian bekerja pada seksi tata usaha dem seterah diadakan penderegasian
ditempatkan pada seksi anggaran, I orang yang berpendidikan sMA jurusan IpA. sebelurn
44
diadakan pendelegasian beke4a pada seksi tata usaha dan setelah dilakukan pendelegasian
tugas ditempatkan pada seksi anggaran,5 orang berpendidikan SMEA dengan perincian 3
orang j urusan akuntansi, 2 orang jurusan tata usaha, sebelum diadakan pendelegasian
bekerja pada seki penagihan dan setelah diadakan pendelegasian bekerja pada seksi
akuntansi, 3 orang srM dengan perincian, 2 otang j urusan bangunan dan satu orang
jurusan mesin, dimana sebelum diadakan pendelegasian bekerja pada seksi gudang dan
setelah diadakan pendelegasian beke{a pada seksi peralatan tehnrk Dan keadaan tersebut
di atas dapat dievaluasi bahwa sebenarnya yang menduduki pos-pos tersebut sebaiknva
4.5.2- Analisa Pendelegasian Tugas dan wewenang, yang Dilihat Dari Fisik dan
Psikis.
Dari hasil studi dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, bahwa analisis dan
evaluasi pendelegasian tugas dan wewenang dapaf dilihat rnelalui kea<iaan fisik dan psikrs,
sebagai berikut :
Pada tahun 2001/2002 ditinjau dari segi pisik, 6 orang yang berbadan sehat dan 6
orang lagl berfisik kurang sehat. sedangkan ditinjau dari segi psikis adalah sebagai
berikut :
dari segi sikap emosi para karyawan akibat pendelegasian atia 10 orang yang mampu,
sedangkan 2 orang yang kurang mampu menerima pendelegasian. Dari segi mental
karyawan ada 3 orang yang didelegasikan masih ragu-ragq sedangkan 9 orang ragi
siap
kurang percaya atas kemampuanya sendiri, sedangkan 7 orang lagi percaya atas
kemampuan yang dim-rlihnya. Dari sikap minat pekerja (royalitas) akibat adanva
45
pendelegasian ada 4 ,rangyang kurang berminat terhadap peke{aan yang didelegasikan,
sedangkan 8 orang lagl berminat
terhadap pekerjaan yang tlidelegasikan.
46
Dari hasil pendelegasian tugas dan wewenarrg yang diberikan perusahaan kepada karyawan
ada 13 orang yang dipertahankan sedangkan 7 orang lagl dikembalikan kepa<ia pekerjaan
semula. Pada tahtn 200212003, dari 106 orang jumlah karyawan ada 12 orang yang
menerima tugas ganda, yang terdiri dari 8 orang bekerja di seksi tata usaha dan seksi
keuangan serta 4 orang bekeda pada seksi tata usaha dan seksi personalia.
pendelegasian tugas ganda dapat dilihat dari segi efektifitas kerja yaitu :
Efektifitas kerja dapat dianalisa melalui prestasi kerja, sementara prestasi kerja adalah
suatu
alat ukur dalam melaksanakan keberhasilan tenaga ke{a atas peke{aan yang dinilai
dari
s9.29!1=zsse
M3 torans
29 orang
A1
m
- Penyimpangan sesuai dengan keterampilan dan pendidikan yaitu :
21 .55s M3 - ,
__-+312M3
69 orang
Padatahvn200V2003
68 880M3
6.262 M3iorang
llorang
*1!"
95orang
= 268M3 /orang
Padatahun200t12002
21 555M3
-;;::--.t_ = 276 M3 t orang
t 6orong
s8.263M3
n = 2 913 M3 / orang
"'"*
Padatahw200212003
25.483M3
= 271M3l orang
,4
"r""s
48
- Penyimpangan menerima tugas ganda adalah sebagai berikut :
68.880M3
-,,- = 5.740 M3iorqng
r zorang
Dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa penyimpangan dari
tingkat keterampilan dan pendidikan yang tidak sesuai yaitu lebih besar dari keterarnpilan
dan pendidikan yang sesuai serta penyimpangan karena memperoreh tugas ganda
selama
5. l. Kesimpulan
l Pendelegasian tugas dan wewenang kepada bawahan
tidak sesuai dengan tingkat
keterampilan dan pendidikan yang dimiliki, sehingga penerima
delegasi kurang mampu
melaksanakan tugas dan wewenang yang didelegasikan
plrnpinan kepadanya.
ti.gkat pe.didikan dan keterampiran adalah lebih besar, jika dibandingkan dengan
pendelegasian yang sesuai dengan tingkat pendidikan
dan keteramprlan yang dirniliki
bawahan.
5. 2. Saran
50
4. Agar pimpinan memperhatikarr pendapat dan saran-saran serta memberikan penilaian
5' Pimpinan perlu menyadari perlunla penderggasian, sebab dengan adanla deregasitang
efeLtif kepada bawahan maka pimpinan dapat melaksanakan tugas-tugas pokok lainnya
dan bagl bawahan yang menerima delegasi dapat semakin meningkatkan kemampuan
ketjatya.
Allen, LouisA, 1986, Karva Manaiemen, Terjemehan JMA .Tuhuteru, Cetakan Ketiga,
Penerbit PT. Pembangunan, Jakarta.
Barnes, M.c, 1994, organisasi Perusahaan. Teori Dan praktek, Terjemahan Bambang
Kussriyanti, Seri Manajemen No. 12. cetakan Kedua, penerbit pr. pustaka Binanam
Pressindo, Jakarta.
Handoko, T._ Hani, 1991, Manaiemen. Edisi Kedu4 Cetakan Keempat, penerbit
BPFE,
Yogyakarta.
52