You are on page 1of 6

Asalnya Bibel (Perjanjian Lama)

Sebelum tersusun menjadi kumpulan fasalfasal,Perjanjian Lama merupakan tradisi rakyat


yang tidak mempunyai sandaran,kecuali dalam ingatan manusia, satu-satunya faktoruntuk
tersiarnya idea, tradisi-tradisi tersebut selalu dinyanyikan.Edmond Jacob menulis: "Dalam
tahap permulaan, semua orang menyanyi; di Israil seperti di tempat lain, puisi lebih dahulu
daripada prosa.Bani Israil menyanyi baik dan banyak. Nyanyian itu mempunyai bermacam
macam ekspresi, tergantung kepada kejadian-kejadian dalam sejarah dengan enthusiasme
yang memuncak atau putus asa yang menenggelamkan." Mereka menyanyi dalam keadaan
yang bermacam-macam,dan Edmond Jacob menyebutkan sebagian di mana nyanyian yang
menyertainya terdapat dalam Perjanjian Lama: nyanyian makan pagi, nyanyian akhir panen,
nyanyian yang menyertai pekerjaan,seperti nyanyian Sumur (Bilangan 21, 17), nyanyian
perkawinan, nyanyian kematian, nyanyian perang yang sangat banyak dalam Bibel seperti
nyanyian Debarah (Hakim-hakim 5, 1-32) yaitu nyanyian yang memuja kemenangan Israil yang
dikehendaki oleh Yahweh dalam suatu peperangan yang dipimpin oleh Yahweh sendiri (Bilangan 10,
35). Ketika Peti Suci sudah pergi, Musa berkata-kata: "Bangunlah Yahweh, mudah-mudahan musuh-
musuhmu terserak-serak. Mudah-mudahan mereka yang benci kepadamu akan lari tunggang langgang
di hadapan wajahmu." Edmond Jacob mengatakan bahwa katakatatersebut diwariskan dengan jalan
keluarga atau melalui rumah-rumah ibadat dalam bentuk sejarah Bangsa yang terpilih olehTuhan.
Sejarah ini kemudian menjadi dongeng seperti dongengan Jatam (Kitab Hakim-hakim 9, 7-21) dimana
tertulis: "Pohon-pohon itu berjalan untuk mengusapkan minyak kasturi kepada raja mereka dan
mereka. berkata kepada pohon Zaitun, pohon Tien, pohon anggur dan pohon duri." Hal tersebut
mendorong Edmond Jacob untuk menulis "karena dijiwai oleh fungsi dongeng, maka penyajian
hikayat seperti di atas tidak dirasakan janggal karena mengenai soal-soal dan periode-periode yang
sejarahnya tak dikenal orang."Edmond Jacob kemudian menyimpulkan:"Adalah sangat mungkin
bahwa apa yang dikisahkan oleh Perjanjian Lama tentang Nabi Musa dan pemimpin-pemimpin agama
Yahudi tidak sesuai dengan yang terjadi dalam sejarah,akan tetapi para tukang dongeng dalam masa
riwayat secara lisan sudah dapat mengisikan keindahan dan imaginasi untuk merangkai episode yang
bermacam-macam, sehingga mereka berhasil menyajikannya sebagai sejarah yang nampak besar
kemungkinan kebenarannya bagi pikiran-pikiran yang kritis, yaitu sejarah yang mengenai asal alam
dan manusia."
.

Siapakah Pengarang Perjanjian


Lama?
Kebanyakan pembaca Perjanjian Lama yang menerima pertanyaan tersebut di atas akan menjawab
dengan mengulangi apa yang pernah mereka baca dalam Kata Pengantar Bibel, yaitu yang
mengatakan bahwa fasal itu semua adalah karangan Tuhan, walaupun ditulis oleh orang-orang yang
mendapat wahyu dari Ruhul Kudus. Kadang-kadang orang yang memperkenalkan Bibel tadi
menganggap cukup dengan keterangan singkat tersebut, dan dengan begitu ia menutup kemungkinan
untuk pertanyaan lebih lanjut; tetapi kadang-kadang ia menambah penjelasan bahwa mungkin ada
perincian-perincian yang ditambahkan orang dalam teks lama, akan tetapi meskipun begitu, perbedaan
faham tentang sesuatu ayat, tidak merubah kebenaran keseluruhan. Orang selalu menekankan kepada
"Kebenaran" yang dijamin oleh Kepala Gereja, yaitu orang yang mendapat bantuan dari Ruhul Kudus,
satu-satunya pihak yang berhak menerangkan sesuatu kepada orang-orang yang percaya. Bukankah
Gereja, semenjak konsili-konsili abad ke 4 telah meresmikan daftar Kitab Suci yaitu daftar yang
dikuatkan oleh konsili Florence (1441), Trente (1546) dan Vatikan I (1870) untuk menjadi Kanon
(Injil Induk). Belum lama ini, setelah mengeluarkan bermacam-macam encyclique (dekrit), Paus telah
mengumumkan suatu keterangan tentang
Refelasi (wahyu) dalam bentuk suatu teks yang sangat penting yang disusun selama tiga tahun (1962 -
1965). Kebanyakan orang yang membaca Bibel mendapatkan keterangan- keterangan yang
menenteramkan hati itu di permulaan cetakan modern serta merasa puas dengan jaminan
kebenaran yang telah diberikan selama beberapa abad dan mereka itu tak pernah memikirkan
bahwa orang dapat mendiskusikan isi Bibel.

Kitab Kitab Perjanjian Lama


Perjanjian Lama merupakan kumpulan fasal-fasal yang panjangnya tidak sama dan isinya
bermacam-macam, ditulis selama lebih dari sembilan abad dalam beberapa bahasa dan dimulai
dengan tradisi lisan. Fasal-fasal itu banyak yang telah dikoreksi dan dilengkapkan sesuai dengan
kejadian-kejadian atau kebutuhan-kebutuhan tertentu, pada waktu-waktu yang berjauhan jaraknya
antara satu dengan lainnya.

Taurat atau pentateuque


Taurah adalah nama dalam bahasa Semit. Kalimat Yunani yang sekarang dipakai dalam
bahasa Perancis adalah Pentateuque yang artinya kitab yang terdiri dari lima bagian: Kejadian,
Keluaran, Imamat orang Levi, Bilangan dan Ulangan, yaitu lima fasal yang pertama dari 37 fasal yang
terdapat dalam Perjanjian Lama. Kumpulan teks ini membicarakan asal alam, sampai masuknya
bangsa Israil di Kana'an, tanah yang dijanjikan sesudah mereka menjadi budak di Mesir; atau lebih
tepat lagi sampai wafatnya nabi Musa. Tetapi riwayat kejadian-kejadian sejarah itu dipergunakan
sebagai kerangka untuk menerangkan kehidupan keagamaan dan sosial bangsa Yahudi. Dari sinilah
nama Hukum atau Taurah.Orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen selama berabad-abad
berpendapat bahwa pengarang Taurah (lina bagian pertama daripada Perjanjian Lama) adalah Nabi
Musa sendiri. Barangkali pendapat tersebut didasarkan atas ayat (Keluaran 17, 14) yang berbunyi: "Tulislah
itu (kekalahan kaum Amalek) dalam Kitab," atau atas ayat (Bilangan 33, 2) tentang keluarnya orang
Yahudi dari Mesir yang berbunyi "Musa menerangkan dengan tulisan tempat-tempat mereka
berangkat," atau dalam (kitab Ulangan 3, 9) yang berbunyi: "Musa menulis aturan (hukum) ini."
Semenjak abad Pertama S.M. banyak orang yang mempertahankan anggapan bahwa seluruh
Pentateuque ditulis oleh Nabi Musa, di antara orang-orang itu adalah: Flavius Joseph dan Philon dari
Alexandria. Pada waktu sekarang anggapan seperti tersebut di atas sudah ditinggalkan orang. Tetapi
meskipun begitu, Perjanjian Baru masih mempertahankannya. Paulus dalam suratnya kepada orang-
orang Rum (10, 5) mengutip kata-kata orang Levi: "Musa sendiri menulis aturanaturan yang datang dari
Taurah." Yahya, pengarang Injil yang keempat, dalam fasal 5, ayat 46-47 meriwayatkan bahwa Yesus
berkata: "Jika kamu telah melihat Musa, kamu tentu akan percaya kepadaku karena ia (Musa) telah
menulis tentang diriku. Kalau kamu tidak percaya kepada apa yang ditulis oleh Musa, bagaimana
kamu dapat percaya kepada apa yang aku katakan?". Di sini kekeliruan timbul daripada redaksi; teks
asli bahasa Yunani adalah "episteute" yang berarti "fasal" dan bukan "menulis." Dengan begitu maka
Yahya, penulis Injil ke empat telah memberi keterangan salah yang digambarkan telah diucapkan oleh
Yesus.

Bagian-Bagian Mengenai Sejarah


Dalam bagian-bagian yang mengenai Sejarah dalam Bibel, kita dapatkan sejarah bangsa
Yahudi semenjak masuk ke daerah yang dijanjikan (kira-kira pada abad XIII S.M.) sampai deportasi
(pengasingan) ke Babylon pada abad VI S.M. Dalam sejarah itu ditekankan "kejadian nasional" yang
digambarkan sebagai pelaksanaan janji Tuhan. Akan tetapi dalam hikayat ini tak terdapat ketelitian
historis. Suatu fasal seperti fasal Yusak hanya mempunyai dasar teologi. Dalam hal ini, professor
Edmond Yacob mengingatkan kita tentang adanya kontradiksi yang jelas antara arkeologi dan teks
Perjanjian Lama mengenai kerusakan kota Jericho dan Ay.

Pasal-Pasal Mengenai Kenabian


Pasal-fasal Kenabian ini memuat ajaran-ajaran Nabi-nabi yang namanya tersebut dalam
Perjanjian Lama terpisah daripada nama-nama Nabi-nabi yang besar dan yang ajarannya dimuat
dalam fasal lain seperti fasal nabi Musa, Samuel, Elia dan Elisa. Fasal-fasal kenabian ini meliputi
periode dari abad VIII sampai abad II S.M.

Pasal-Pasal Mengenai Syair dan Hikmah


Fasal-fasal ini merupakan kumpulan tulisan yang mempunyai keseragaman literer yang
nyata.

Perjanjian lama dan Sains


Dengan memakai logika, orang dapat menunjukkan banyak kontradiksi dan kekeliruan dalam
Bibel. Adanya sumber-sumber yang berlainan telah menyebabkan adanya versi yang berlainan
mengenai sesuatu hikayat. Tetapi di samping itu kita dapatkan bermacam-macam perubahan,
bermacam-macam tambahan. Pada mulanya tambahan itu sebagai tafsiran, tetapi kemudian naskah
asli dan tafsiran disalin lagi dan semua isinya dianggap asli. Semua ini sudah diketahui oleh ahli-ahli
kritik teks, dan mereka kemukakan secara jujur.
Di bawah ini adalah suatu contoh yang menarik: Dalam Kitab Kejadian (6, 3) Tuhan
memutuskan,
sebelum Banjir Nabi Nuh, untuk membatasi umur manusia, paling panjang hanya 120 tahun.
"Hidupnya tidak akan lebih dari 120 tahun." Tetapi kemudian, dalam Kitab Kejadian (II, 10-32) kita
dapatkan bahwa sepuluh orang keturunan Nabi Nuh hidup sampai umur antara 148 dan 600 tahun
(lihatlah tabel mengenai anak turunan Nabi Nuh sampai Abraham). Kontradiksi antara dua kalimat
tersebut adalah menyolok. Tetapi adalah mudahuntuk menerangkan. Kalimat pertama (Kitab Kejadian
6,3) adalah teks Yahwist, yang sebagai kita telah membicarakannya, dibuat pada abad X S.M.
Sedangkan kalimat kedua (Kitab Kejadian II, 10-32) merupakan teks yang lebih muda (abad VI S.M.)
dari tradisi pendeta-pendeta (Sakerdotal) yang merupakan dasar dari silsilah keturunan (genealogi)
yang memberi gambaran tentang lamanya hidup seseorang secara tepat tetapi ternyata tidak benar
dalam keseluruhannya Kontradiksi dengan Sains modern terdapat dalam Kitab Kejadian, yaitu
mengenai tiga persoalan:
1). Penciptaan alam dan tahap-tahapnya.
2). Waktu penciptaan alam dan waktu
timbulnya manusia di atas bumi.
3). Riwayat banjir Nuh.

Penciptaan Alam
Sebagai yang telah dikatakan oleh R. P. De Vaux, Kitab Kejadian bermula dengan dua
riwayat mengenai penciptaan alam. Oleh karena itu kita perlu menyelidiki kedua riwayat itu secara
terpisah untuk mengetahui kesesuaiannya dengan penyeiidikan-penyelidikan ilmiah.
Tahun Penciptaan Alam
Tahun Penciptaan Alam dan Tahun munculnya Manusia diatas Bumi
Menurut bahan-bahan yang terdapat dalam Perjanjian Lama, kalender Yahudi menempatkan
tahun-tahun itu secara pasti. Pertengahan kedua daripada tahun 1975, sama dengan permulaan tahun
yang ke 5736 daripada penciptaan alam. Manusia yang diciptakan Tuhan beberapa hari sesudah
terciptanya alam, mempunyai usia yang sama,menurut kalender Yahudi. Tentu saja tahun tersebut
perlu dikoreksi, karena tahun Yahudi dihitung menurut gerak bulan sedangkan kalender Barat
didasarkan atas tahun matahari, akan tetapi koreksi sebanyak 3% agar menjadi tepat, tidak ada artinya.
Untuk tidak meruwetkan perhitungan, lebih baik tidak melakukan koreksi itu. Yang penting di sini
adalah soal kebenaran, maka tidak penting jika masa berjuta tahun itu berselisih 30 tahun untuk lebih
dekat kepada kebenaran, marilah kita katakan bahwa menurut perhitungan Yahudi, terciptanya alam
terjadi pada abad XXXVII SM.

Sikap Pengarang-pengarang Kristen Terhadap


Kesalahan Ilmiah Dari Teks Bibel
Untuk Selanjutnya Pada Buku Ini Membahas tentang
perjanjian Baru
Pada Bagian ini kita di bawa mengingat lagi sejarah oleh penulisnya yaitu tentang sejarah
Agama yahudi kristen dan paulus, Kemudian lanjut ke pembahasan injil empat sumber – sumber dan
sejarahnya, yaitu injil terbagi atas injil karangan Matius,injil Lukas,injil yahya. Sumber-sumber injil

Injil-injil dan Sains Modern


Injil-Injil hanya mengandung sedikit sekali kalimat-kalimat yang dapat menimbulkan
pertentangan dengan hasil-hasil Sains modern. Banyak hikayat dalam Injil yang menggambarkan
mukjizat tidak mendapat penafsiran ilmiah.

Silsilah Keturunan Yesus


Dua silsilah keturunan yang terdapat dalam Injil Matius dan Injil Lukas menimbulkan
persoalan tentang kebenaran, persesuaian dengan hasil-hasil ilmiah dan juga persoalan "autentik atau
tidak." Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa silsilah
keturunan laki-laki tidak ada artinya sama sekalibagi Yesus. Jika orang ingin memberikan silsilah
keturunan kepada Yesus, anak tunggal daripada Maryam, tanpa bapa, maka silsilah keturunan itu
harus silsilah keturunan Maryam, ibunya. Di bawah ini adalah teks menurut Terjemahan Ekumenik
terhadap Bibel, Perjanjian Baru.
Pada buku ini penulis juga membahas Kitab Asal usul yesus kristus, anak daud,anak
ibrahim,silsilah yesus sebelum david,silsilah yesus sesudah david. Dan kemudian penyelidikan kritis
tentang Teks, pada bagian ini kita berhadapan dengan dua silsilah yang mempunyai sifat yang sama,
yakni mulai dari Ibrahim dan Dawud. Dan penulis menjadikan silsilah menjadi 3 bagian yaitu :
≫ dari Adam sampai Ibrahim
≫ dan Ibrahim sampai Dawud
≫ dari Dawud sampai Yesus
Kontradiksi-kontradiksi dan Kekeliruan-kekeliruan
Riwayat
Tiap-tiap Injil daripada empat Injil Perjanjian Baru membawakan hikayat-hikayat yang ada
hubungannya dengan kejadian. Kejadian-kejadian itu ada yang khusus pada satu Injil dan ada pula
yang terdapat dalam beberapa Injil atau malahan terdapat dalam keempat Injil. Kejadian khusus yang
tersebut hanya dalam satu Injil menimbulkan problema. Jika kejadian itu sangat penting, kita akan
merasa heran mengapa hanya diriwayatkan oleh satu Injil. Yang menjadikan bahan riwayat yang
bertentangan dan berkontradiksi adalah kejadiankejadian yang terakhir dalam kehidupan Yesus dan
yang terjadi setelah penyaliban. Untuk selanjutnya dibahas mengenai : Riwayat-riwayat
penyaliban,dalam injil yahya, lembaga ekaristik tak disebut-sebut,yesus yang dibangkitkan dari kubur
menampakkan diri,yesus naik ke langit,pecakapan yesus yang terakhir, dalam percakapan yesus yang
terakhir yaitu terdapat pembahasan tentang paraklet yang tersebut dalam injil yahya.

Untuk selanjutnya buku ini membahas tentang

Qur’an dan sains Modern


Pada bagian ini membahas tentang keaslian al-qur’an yang terdiri atas sejarah penyusunanya.
easlian yang tak dapat disangsikan lagi telah memberi kepada Qur'an suatu kedudukan istimewa di
antara kitab-kitab Suci, kedudukan itu khusus bagi Qur'an, dan tidak dibarengi oleh Perjanjian lama
dan Perjanjian Baru.
Kemudian dibahas tentang penciptaan langit-langit dan bumi, yang terdiri atas pembahasan
perbedaan dan persamaan dengan riwayat dalam bibel, kemunian membahas tentang 6 periode dari
pada para pencipta, selanjutnya sains modren tentang pembentukan kosmos, disini ada membahas
tentang sistem matahasi,galaksi, Formasi dan Evolusi Galaksi, Bintang-bintang dan Sistem-sistem
Planeter, kemudian membahas tentang hikmah dalam al-quran dan bibel dan masih banyak lagi
pembahsan didalam buku ini yang tidak bisa saya tuliskan semuanya.

https://www.academia.edu/34107186/Bible_Quran_dan_Sai
ns_Modern_Maurice_Bucaille_
4

You might also like