You are on page 1of 9

1.

JENIS-JENIS PENJUALAN PADA HOTEL


Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang berasal dari penjualan kamar,
penjualan makanan, dan penjualan minuman, dimana disatu sisi menjual jasa dan di sisi lainnya
menjual barang. Penjualan jasa diantaranya adalah penjualan kamar, penjualan jasa spa dan
penjualan jasa sewa ruang. Sedangkan penjualan produk meliputi penjualan makanan dan
minuman, serta penjualan barang konsinyasi. Penjualan usaha hotel mempunyai keunikan
tersendiri yaitu:
1) Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa.
2) Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai colume yang tinggi dengan harga
individual yang relatif rendah, hamper sama dengan usaha retail.
3) Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksi seperti yang
dilakukan oleh perusahaan manufaktur.
4) Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk berupa jasa.
5) Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service.

2. PROSEDUR PENJUALAN
2.1 Bagian yang Terlibat pada Prosedur Penjualan
1) Penjualan Kamar
a) Reservation, bertugas menerima reservasi dari tamu dan memberikan informasi
pada front office, roomboy dan housekeeping serta bagian kredit.
b) Front office, bertugas menerima tamu dan menyiapkan guest bill.
c) Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar.
d) Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar.
e) Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar.
f) Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada malam hari
mencocokkan penjualan pada penjualan hari tersebut.
g) Income auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan pencatatan atas
penjualan yang terjadi.
h) Bagian kredit, bertugas memcatat persetujuan kredit baik secara langsung
ataupun tidak langsung.
i) Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan faktur.

2) Penjualan Makanan dan Minuman


1
a) Waiter/waitress, memberikan pelayanan kepada tamu, dari menerima order,
meneruskan order ke dapur dan menyajikan order serta memberikan informasi
pada kasir.
b) Kasir, menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari tamu.
c) Kitchen, menyiapkan order.
d) Income auditor, mengecek penjualan dan mencatat penjualan.
e) Bagian kredit, memberikan persetujuan kredit.
f) Account receivable, mencatat penjualan kredit & menyiapkan faktur tagihan.

2.2 Dokumen yang Digunakan


Setiap ada transaksi yang terjadi tentunya harus didokumentasikan ke formulir
transaksi. Penggunaan dokumen ini adalah salah satu cara untuk membuat suatu bukti
transaksi yang kemudian bisa digunakan sebagai bukti audit (audit trail) dari pihak yang
independen. Adapun dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Penjualan kamar
a) Guest bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjulan yang dilakukan oleh tamu
selama menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, terdiri dari:
- Master bill, umtuk mencatat transaksi penjualan kamar.
- Extra bill, untuk mencatat transaksi penjualan yang lain selain kamar.
b) Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan sebagai
laporan pada pihak kepolisisan, formulir ini biasanya juga digunakan sebagai
registration form.
c) Reservation form, untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan tamu.
d) Room count sheet, untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pada hari itu.
e) Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar pada hari itu.
f) Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada hari itu.
2) Penjualan Makanan dan Minuman
a) Restaurant and bar order digunakan untuk mencatat pesanan tamu.
b) Restaurant and bar check/bill, digunakan sebagai faktur penjualan.
c) Restaurant and bar summary of sales, digunakan untuk mencatat penjualan baik
tunai maupun kredit pada masing-masing shift.
d) Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shift.

2
2.3 Prosedur Penjualan
2.3.1 Prosedur Penjualan Kamar
1) Sebelum kedatangan tamu akan melakukan reservasi baik secara individu atau pun
melalui agen perjalanannya kebagian reservation yang selanjutnya akan membuat
reservation form (RF) dan mencatatnya dalam daftar kedatangan tamu, kemudian
mendistribusikan form tersebut ke pihak FO, roomboy, housekeeping dan kredit
sebagai informasi.
2) Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan mencocokkannya dengan
salian RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi dan menandatangani form A lalu
memanggil bellboy dan memberikan kunci kamar kepada bellboy untuk mengantar
tamu.
3) Setelah tamu kekamar FO membuat bill untuk tamu tersebut.
4) FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap pemakaian
kamar pada bill, kemudian membuat room sales recapitulations (RSR) kemudian
memasukkannya ke remittance of found (ROF).
5) FO mengirim form A asli sebagai laporan kepihak polisi.
6) Malamnya night audit mengecek kembali hasil kerja FO pada hari tersebut.
7) Keesokan harinya ROF dikirim ke back office dan diterima oleh income audit yang
selanjutnya akan mencocokkan kembali, untuk hasil penjualan tunai akan
diserahkan ke general cashier dan untuk sisanya diserahakn ke account receivable.
8) Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night audit akan membuat
daily of sales sebagai informasi kepada pihak manjemen.
9) Account receivable akan melakukan pencatatan dan menyiapkan invoice ke pihak
agen perjalanan.
Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat
digunakan hotel untuk melakukan pengendalian, antara lain:
a. Otorisasi transaksi: Dari bagan alur dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi dalam
penjualan kamar pada hotel tersebut sudah baik karena karyawan hanya memproses
transaksi yang sah, yang dalam hal ini berupa penyediaan/melampirkan form yang
diperlukan.
b. Pemisahan tugas: Dari bagan dapat kita lihat bahwa sudah adanya pembatasan atau
pemisahan tugas dari masing-masing bagian/karyawan sehingga tidak ada
perangkapan tugas.

3
c. Dokumen dan catatan: Dari bagan dapat kita lihat bahwa dokumen maupun
catatan yang digunakan dalam proses atau transaksi penjualan tersebut dibuat
rangkap dan digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi maupun
tujuannya masing-masing
d. Pengendalian akses atas aktiva perusahaan: Dari bagan tersebut dapat kita lihat
bahwa perusahaan telah memiliki pengendalian akses terhadap aktiva
perusahaannya dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari adanya night auditor
maupun income auditor yang ikut mengawasi.
e. Pemeriksaan dan pengecekan independen: Walaupun pemeriksaan maupun
pengecekan telah dilakukan oleh income auditor, namun dilakukan kembali cek
ulang untuk memeriksa dan mengecek kemungkinan adanya kesalahan yang terjadi
terhadap laporan daily of sales yang dilaporkan oleh front office.

Bagan Alur Penjualan Kamar

4
2.3.2 Prosedur Penjualan Tunai Makanan dan Minuman
1) Tamu datang ke restoran disambut dan dipersilahkan duduk, selanjutnya
menyodorkan menu dan menyiapkan restoran and bar order (RBO) serta mencatat
setiap order tamu pada RBO.
2) RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang diminta dank ke kasir
outlet untuk menyiapkan restoran and bar bill (RBB).
3) Setelah selesai tamu kan menyelesaikan pembayaran di kasir, jika tidak membayar
tunai, maka tamu diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya dikirim ke
FO agar diposting ke bill tamu.

5
4) Pada akhir shift, kasir mrmbuat restoran and bar summary of sales (RSBSS) dan
memasukkan hasil penjualan ke dalam ROF kemudian menitipkannya pada safe
deposit box yang ada di FO untuk dikirim ke back office pada keesokan harinya.
Terkait dengan penjualan tunai makanan dan minuman, terdapat beberapa
aktivitas yang dapat digunakan hotel untuk melakukan pengendalian, antara lain:
a. Otorisasi transaksi: Dari bagan tersebut dapat dilihat otorisasi dalam penjualan
tunai makanan dan minuman hotel sudah baik karena karyawan hanya memproses
transaksis yang sah, yang dalam hal ini berupa penyediaan/melampirkan form yang
diperlukan.
b. Pemisahan tugas: Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa sudah ada pemisahan
tugas yang baik agar tidak ada perangkapan tugas.
c. Dokumen dan catatan: Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa dokumen ataupun
catatan yang digunakan dalam transaksi penjualan kamar ini telah dibuat rangkap
dan digolongkan menjadi beberapa jenis misalnya seperti dokumen RBB dan RBO.
d. Pengendalian akses atas aktiva perusahaan: Dari bagan tersebut dapat dilihat
bahwa perusahaan telah menerapkan pengendalian akses atas aktiva karena telah
ada pembagian tugas dan adanya kontrol juga dari back office, karena pada
keesokan harinya baik uang dan laporan summary penjualan akan dibawa ke back
office.
e. Pemeriksaan dan pengecekan independen: Pemeriksaan dapat dilakukan di
bagian back office yang menerima summary of sales dan uang keesokan harinya,
dengan adanya perangkapan dokumen tersebut akan mempermudah pemeriksaan
tersebut.

6
Bagan Alur Penjualan Tunai Makanan dan Minuman

2.3.3 Prosedur Penjualan Kredit Makanan dan Minuman


Penjualan makanan dan minuman pada hotel tidak hanya dapat terjadi secara
tunai, namun dapat terjadi secara kredit juga. Berkaitan dengan penjualan kredit,
adapun aktivitas pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu otorisasi transaksi,
pemisahan tugas, dokumen dan catatan, pengendalian akses atas aktiva perusahaan,
serta pemeriksaan dan pengecekan independen perusahaan sudah baik. Kegiatan
tersebut sama dengan pada penjualan makanan dan minuman secara tunai. Namun yang
membedakan dari penjualan makanan dan minuman secara kredit tersebut adalah tamu
diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya dikirim ke FO agar diposting ke
bill tamu. Adapun bagan alur penjualan makanan dan minuman secara kredit, yaitu:

7
Bagan Alur Penjualan Kredit Makanan dan Minuman

2.4 Laporan yang Dihasilkan


Laporan yang dihasilkan perusahaan dari berbagai kegiatan penjualan kamar
maupun penjualan makanan dan minuman, antara lain:
1) Penjualan kamar, laporan yang dihasilkan adalah rooms sales recapitulations.
2) Penjualan makanan dan minuman laporan yang dihasilkan berupa restaurant and
bar summay of sales.
3) Daily of sales, disiapkan oleh income auditor, yang berisi laporan penjualan hotel
secara keseluruhan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu
http://meweks.blogspot.com/2011/12/pendapatan-ak-hotel.html

You might also like