Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
I. DEFINISI
Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya
obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus
terbagi dua yaitu ileus obstruksi dan ileus paralitik. Pasase usus dapat
disebabkan oleh adanya obstruksi lumen usus atau oleh adanya gangguan
maupun dikolon.
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isis usus sepanjang
traktus intestinal. Obstruksi usus adalah sumbatan bagi jalan distal isi usus,
sumbatan fisik terletak melewati usus atau bila karena suatu ileus, yang bearti
Hal ini dapat terjadi dikarenakan kelainan didalam lumen usus, dinding
usus atau benda asing diluar usus yang menekan, serta kelainan vaskularisasi
pada suatu segmen usus yang dapat menyebabkan nekrosis segmen usus
(Indrayani, 2013).
aliran normal isi usus sepanjang saluran isi usus (Diono & Sri Mulyati, )
dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik. Ileus obstruktif ini dapat akut seperti
pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang melingkari. Misalnya
II. ETIOLOGI
1. Mekanik
3) Hernia strangulate
4) Volvulus
5) Invaginasi (Intussusepsi)
Disebut juga intususepsi, sering ditemukan pada anak dan agak jarang
pada orang muda dan dewasa. Invaginasi pada anak sering bersifat
(Indrayani,2013).
6) Obstipasi
7) Stricture
empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada bagian
disebabkan oleh suatu gumpalan padat terdiri atas sisa makanan dan
puluhan ekor cacing yang mati atau hampir mati akibat pemberian
obat cacing. Segmen usus yang penuh dengan cacing berisiko tinggi
untuk mengalami volvulus, strangulasi, dan perforasi
(Indrayani,2013).
penyakit Hirschsprung
b. Pasien dapat menegeluarkan darah dan mucus, tetapi bukan material fekal
c. Muntah
d. Dehidrasi
e. Syok
f. Konstipasi
h. Nyeri tekan
i. Malaise
j. Demam
k. Takikardi
l. Pucat
m. Kelesuan
IV. PATOFISIOLOGI
lumen usus yang berupa gas dan cairan pada bagian proximal tempat
gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan serangan kolik abdomen dan
elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel
perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus
dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan
bakteriemia.
peritonitis.
Pathway
Hernia inkarserata, adhesi, intususepsi, askariasis, volvulus, tumor, batu empedu
ILEUS OBSTRUKTIF
Akumulasi gas dan cairan intra lumen disebelah paroksimal dari letak
obstruktif
Distensi abdomen Gelombang peristaltic berbalik arah, isi usus Kerja usus melemah Klien rawat
terdorong ke lambung kemudian mulut inap
Gangguan
Poliferasi Tekanan
peristaltic usus Reaksi
bakteri cepat intralumen ↑ Asam
lambung ↑ hospitalisasi
Kimus sulit
pelepasan bakteri dan toksin Tekanan vena
mual dicerna usus cemas
dari usus yang infark & arteri ↓ Mual muntah
Kehilangan
Sulit BAB
Iskemia cairan menuju dehidrasi ansietas
bakteri melepas endotoksin,
dinding usus ruang peritonium
konstipasi
Intake cairan ↓
Metabolism Pelepasan bakteri
melepaskan zat pirogen
anaerob & toksin dr usus Cairan intrasel ↓
yg nekrotik ke dlm
Impuls Merangsang peritonium Resiko syok
pengeluaran (hipovolemia)
hipotalamus
mediator kimia
bagian Resiko infeksi
termoregulator
Merangsang reseptor Merangsang Saraf simpatis terangsang Pasien terjaga
melalui ductus utk mengaktivasi RAS REM ↓
nyeri susunan saraf
thoracicus otonom, mengaktifkan kerja organ
Suhu tubuh ↑ Gangguan
mengaktivasi tubuh
Nyeri pola tidur
hipertermi akut
V. GAMBAR
VI. PENATALAKSANAAN
1. Persiapan
2. Operasi
Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital
- Strangulasi
- Obstruksi lengkap
- Hernia inkarserata
2015).
3. Pasca Bedah
memberikan kalori yang cukup. Perlu diingat bahwa pasca bedah usus
Diagnosis ileus obstruktif tidak sulit; salah satu yang hampir selaluh
harus ditegakkan atas dasar klinik dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
dilihat sebagai konfirmasi dan bukan menunda mulainya terapi yang segera.
A. Anamnesis
2005). Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilkus,
kehijaun dan pada ileus obstruktif usus besar onset muntah lama.
B. Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
serangan kolik yang disertai mual dan muntah dan juga pada ileus
serangan kolik.
juga bising usus) bisa tidak ada atau menurun parah. Tidak adanya nyeri
usus bisa juga ditemukan dalam ileus paralitikus atau ileus obstruktif
strangulata.
strangulasi.
C. Pemeriksaan laboratorium
50% pasien.
D. Pemeriksaan Radiologi
- Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak abdomen atau
adanya air-fluid level pada posisi foto abdomen tegak, dan kurangnya
antara lain:
yang berderet
dipenuhi oleh cairan saja dengan tidak ada udara. Dengan demikian
untuk membedakan obstruksi parsial dan total. Cara ini berguna jika pada
adhesi oleh karena metastase, tumor rekuren dan kerusakan akibat radiasi.
- CT Scan
jikaklinis dan temuan radiologis lain tidak jelas. CT-scan juga dapat
diidentifikasi. (Nobie,2009)
- MRI
adanya obstruksi. MRI juga efektif untuk menentukan lokasi dan etiologi
- USG
2009).
a. Pengkajian
2. Riwayat kesehatan
- Keluhan utama .
obat-obatan.
b. Pemeriksaan
a. Aktivitas/istirahat
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
d. Makanan/cairan
e. Nyeri/Kenyamanan
kolik.
f. Pernapasan
c. Pemeriksaan Diagnostic
2012).
d. Diagnosa Keperawatan
fungsi gastrointestinal)
Kenyamanan Fisik)
5 proses defensive)
tidur/istirahat)
e. Perencanaan Keperawatan
Kolaborasi
- untuk mengurangi
ansietas yang
dirasakan klien
- agar perawat dapat
mengetahui
tercapainya tindakan
keperawatan yang
dilakukan agar dapat
melakukan tindakan
keperawatan
selanjutnya
6. Hipertermi (00007) NOC NIC Observasi
Domain: 11 keamanan atau - Termoregulasi Observasi: - untuk mengetahui
perlindungan - Tanda-tanda vital - Pantau hidrasi pengeluaran cairan
Kelas: 5 proses defensive - Pantau tekanan darah, saat terjadi
Kriteria Hasil: denyut nadi, dan frekuensi hipertermi
Definisi: peningkatan suhu Setelah dilakukan tindakan pernafasan - untuk mengetahui
tubuh diatas rentang normal keperawatan selama … x24 ketidaknormalan
jam, masalah nyeri akut Mandiri: tekanan darah,
Batasan karakteristik: pasien teratasi dengan - Terapi demam : Kompres denyut nadi dan
- Suhu tubuh meningkat dengan air hangat frekuensi pernapasan
diatas rentang normal - Suhu tetap normal - Regulasi suhu saat terjadi
- Teraba hangat - Keseimbangan cairan tetap - Gunakan mandi air hangat hipertermi
stabil
Faktor yang berhubungan: - Komplikasi seperti kejang HE: Mandiri
- Dehidrasi dapat dihindari - Ajarkan pasien atau - untuk mengurangi
- Penyakit atau trauma keluarga dalam mengukur hipertermi klien
- Peningkatan laju suhu untuk mencegah dan - agar klien dapat
metabolisme mengenali secara dini mempertahankan
hipertermia suhu klien pada
- Ajarkan indikasi keletihan batas normal
akibat panas dan tindak - untuk mengurangi
kedaruratan yang gangguan suhu
diperlukan tubuh klien
HE
Kolaborasi: - agar klien dapat
- Berikan obat antipiretik mencegah dan
jika perlu mengenali
hipertermia secara
komprehensif
- agar tidak terjadi
keletihan akibat
panas dan tindakan
kedaruratan saat
terjadi hipertermia
Kolaborasi
- untuk mengurangi
suhu tubuh klien
7. Ganguan pola tidur (00095) NOC NIC Observasi:
Domain: 4 aktivitas/istirahat - reduksi ansietas Observasi: - Untuk mengoptimalkan
Kelas: 1 tidur/istirahat - tingkat kenyamanan - monitor waktu makan dan kebutuhan tidur pasien
- tingkat nyeri minum dengan waktu tidur sesuai kebetuhan
Definisi: gangguan kualitas - istirahat: tingkat dan pola - monitor atau catat - Untuk mengetahui berapa
dan kuantitas waktu tidur - tidur: tingkat dan pola kebutuhan tidur pasien lama kebutuhan tidur pasien
akibat faktor eksternal setiap hari dan jam setiap harinya
criteria hasil: Mandiri:
Batasan karakteristik: Setelah dilakukan tindakan - determinasi efek-efek Mandiri:
- Perubahan pola tidur keperawatan selama … x24 medikasi terhadap pola - Untuk mencegah
normal jam, masalah nyeri akut tidur terjadinya gangguan
- Ketidak puasan tidur pasien teratasi dengan - fasilitasi untuk pola tidur karena efek
- menyatakan tidak merasa - jumlah jam tidur dalam mempertahankan aktivitas medikasi.
cukup istirahat batas normal 6 sampai 8 sebelum tidur - Untuk merangsang
jam perhari HE: timbulnya keletihan
faktor yang berhubungan: - pola tidur, kualitas dalam - Jelaskan pentingnya tidur sehingga pasien lebih
- gangguan batas normal yang adekuat mudah dalam istirahat.
- kurang control tidur - perasaan segar sesudah - Instruksikan untuk monitor HE:
tidur atau istirahat tidur pasien - Agar pasien memahami
Kolaborasi: pentingnya kebutuhan
- Kolaborasi pemberian obat tidur.
tidur - Agar pola tidur pasien
- Diskusikan dengan pasien terjaga dan teratur.
dan keluarga tentang tehnik
tidur pasien Kolaborasi:
- Untuk membantu pasien
mencapai kebutuhan
tidurnya.
- Untuk membantu pasien
menemukan cara mudah
untuk tidur.
8. Resiko infeksi (00004) NOC NIC Observasi
Domain: 11 - Status imun Observasi: -Untuk mencegah terjadinya
keamanan/perlindungan - Keperahan infeksi - Pantau tanda dan gejala infeksi
Kelas: 1 infeksi criteria hasil: infeksi -Untuk mengetahui faktor
Definisi: beresiko terhadap Setelah dilakukan tindakan - Kaji faktor yang dapat yang dapat memicu
invasi organisme patogen keperawatan selama … x24 meningkatkan kerentanan terjadinya infeksi dan
jam, masalah nyeri akut terhadap infeksi mencegah terjadinya infeksi
Faktor resiko: pasien teratasi dengan - Pantau hasil laboratorium -Untuk mengetahui
- Penekanan sistem imun - Faktor resiko infeksi akan Mandiri: penyebab terjadinya infeksi
- Penngkatan pemajanan hilang - Perawatan sirkulasi: Mandiri :
lingkungan tehadap - Terbebas dari tanda dan insufisiensi arteri -Untuk mengembalikan
patogen gejala infeksi - Skrining kesehatan sirkulasi pembuluh darah
- Kerusakan jaringan - Mengindikasikan status - Pengendalian infeksi arteri dapat menutup dan
gastrointestinal, HE: membuka dengan normal.
pernafasan, genitourinari, - instruksikan untuk menjaga - Untuk mengetahui keadaan
dan imun dalam batas higiene personal untuk normal atau abnormal organ
normal. melindungi tubuh terhadap tubuh maupun fungsinya
infeksi -Untuk menyembuhkan
- bantu pasien/keluarga infeksi
untuk mengidentifikasi
faktor lingkungan gaya HE :
hidup atau praktek - untuk melindungi tubuh
kesehatan yang terhadap infeksi
meingkatkan resiko infeksi - Agar pasien dan
- pengendalian infeksi: keluarga mengetahui
ajarkan pasien dengan faktor-faktor yang dapat
keluarga mengenai tanda mempengaruhi resiko
dan gejala infeksi serta infeksi.
kapan harus melakukannya - Agar pasien mengetahui
kepenyedia layanan tanda dan gejala infeksi
kesehatan
Kolaborasi: Kolaborasi:
- Berikan terapi antibiotik - Untuk mengurangi dan
bila diperlukan membunuh bakteri atau
- Melakukan tindakan virus penyebab infeksi.
operasi apabila diperlukan - Untuk mencegah
terjadinya penyebaran
infeksi pada pasien.