Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Imun atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi
tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh
patogen serta sel tumor.
Imunitas Seluler
Respon kekebalan tubuh selular melibatkan sel-sel yang bereaksi langsung
terhadap sel-sel asing atau jaringan yang terinfeksi. Respon kekebalan tubuh
seluler ini merupakan kekebalan yang ditunjang oleh sel T. Tugas utama imunitas
seluler adalah untuk menghancurkan sel tubuh yang telah terinfeksi patogen,
misalnya oleh bakteri atau virus.
Struktur sistem imun merupakan suatu protein yang disintesis dengan mekanisme,
yaitu DNA—RNA —polipeptida sehingga informasi antibodi disandi dengan
DNA. Antibodi memiliki struktur protein tertentu.
Struktur sistem imun terdiri atas: Limfosit B, Limfosit T,
Antibodi/Immunoglobulin. Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh
lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang
dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk
hidup. Antibod dibagi menjadi Immunoglobulin G ( Ig G ), Immunoglobulin M (
Ig M ), Immunoglobulin A ( Ig A ), Immunoglobulin D ( Ig D ), Immunoglobulin
E ( Ig E ).
Autoimunitas
autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan
jaringan sendiri. Akibat autoimunitas:
Addison’s Disease yaitu kegagalan korteks kelenjar adrenal untuk memproduksi
hormon dalam jumlah yang adekuat sehingga akan mempengaruhi kerja tubuh
dalam menekan dan meregulasi tekanan darah serta mengatur keseimbangan air
dan garam, dapat terjadi pada semua kelompok umur dan menimpa pria-pria dan
wanita-wanita sama rata.
Diabetes Melitus yaitu penyakit yang disebabkan oleh kadar gula dalam darah
yang meningkat tinggi. penyakit ini akibat kekurangan hormon insulin. pada
dasarnya penyakit ini karena antibodi menyerang sel-sel beta di pankreas yang
insulin.
Myasthenia Gravis yaitu kelainan yang diakibatkan oleh antibodi yang menyerang
otot lurik. akibatnya otot lurik akan mengalami degradasi sehingga kemampuan
otot untuk menangkap asetil kolin akan berkurang.
Alergi
Alergi merupakan respons yang berlebihan atau hipersensitif terhadap antigen
yang masuk ke dalam tubuh. antigen penyebab alergi disebut dengan alergen.
alergen dapat berupa debu, serbuk sari , gigitan serangga , cuaca yang dingin dan
jenis makanan tertentu. reaksi terhadap alergi dapat bermacam-macam seperti
bersin, gatal-gatal, muntah, kesulitan bernafas bahkan dapat menimbulkan
kematian.
Penolakan Transplantasi
Penolakan transplantasi terbagi menjadi tiga kategori:
Penolakan Hiperakut, terjadi segera begitu transplantasi dilakukan.Dapat diatasi
dengan cara mencangkokkan organ pada resipien yang memiliki golongan sama
dengan donor.
Penolakan Akut, biasanya terjadi beberapa hari setelah transplantasi . Untuk
mengatasi ini biasanya diberikan obat,seperti siklosporin yang memengaruhi
respons molekul MHC resipien terhadap donor.
Penolakan Kronis, terjadi karena organ yang ditransplantasikan kehilangan fungsi
yang disebabkan oleh darah beku pada pembuluh dalam organ .
Isoimunitas
Isoimunitas adalah keadaan dimana tubuh mendapatkan kekebalan dari individu
lain yang melawan sel tubuhnya sendiri. Isoimunitas dapat muncul akibat
transfusi darah atau karena cangkok organ dari orang lain.
Penyakit Lupus
Penyakit Lupus adalah penyakit kronis yang merusak sistem kekebalan tubuh
(imunitas) dan memengaruhi berbagai macam jaringan, kulit, persendian, jantung,
darah, ginjal, dan otak. Penderita penyakit lupus sering disebut odipus (orang
hidup dengan lupus). Para penderita penyakit lupus akan menghidari hal-hal yang
mengakibatkan penyakitnya kambuh.
Kawasaki Disease
Kawasaki disease adalah penyakit yang menyerang anak-anak dibawah usia 5
tahun, dan 2 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki. Penyakit ini pertama
kali ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki dari jepang pada tahun 1967 dan
saat itu dikenal sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome yang menyerang
selaput lendir, kelenjar getah bening, lapisan pembuluh darah dan jantung.
DAFTAR PUSTAKA
http://a2knlg.blogspot.com/2016/08/rangkuman-sistem-kekebalan-
tubuh.html?m=1
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/09/sistem-kekebalan-tubuh-manusia-
artikel.html?m=1
http://ristihusni.blogspot.com/2014/12/makalah-sistem-imun-html?m=1
http://trianriyandi.blogspot.com/2016/06/sistem-imun-spesifik-dan-non-spesifik-
26.html?m=1
https://hisham.id/2015/05/pengertian-imunitas-adaptif.html
http://biologitopibiru.blogspot.com/2013/04/bagian-11-sistem-pertahanan-tubuh-
pada.html?m=1
http://nurul1991626.blogspot.com/2014/10/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
imunitas.html?m=1
http://analisbantul.blogspot.com/2014/10/pengantar-imunologi.html?m=1
http://desistikes.blogspot.com/2013/12/sistem-imunologi-dan-
hematologi.html?m=1
http://motivasiperawat.blogspot.com/2014/11/anatomy-dan-fisiologi-system-imun-
dan.html?m=1
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
1)Sel Fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan
(fagositosis). Fagosit terdiri dari dua macam:
a)Neutrofil, terdapat dalam darah.
b)Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam jaringan
atau rongga tubuh.
2) Sel Limfosit
Limfosit terdiri dari:
a) T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar
leher)
b) B Limfosit (B Sel) Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan
dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali virus memasuki tubuh
tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir agar terhindar
dari lukosit. Namun selsel tubuh tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel tersebut akan
menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat penghalang
terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya kemampuan ini dapat mencengah
terjadinya serangan virus.
Fungsi dari sel darah putih :
· Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit
·Melindungi badan dari serangan mikroorganisme pada jenis sel darah putih
granulosit dan monosit
· Mengepung darah yang sedang terkena cidera atau infeksi
· Menangkap dan menghancurkan organisme hidup
·Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda lain atau bahan lain seperti
kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya.
· Mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh dengan
menghancurkan dan membuangnya
·Menyediakan pertahanan yang cepat dan juga kuat terhadap penyakit yang
menyerang.
· Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa lalu
menuju ke pembuluh darah
· Pembentukan Antibodi di dalam tubuh.
4. Thalasemia
Thalassemia berasal dari kata Yunani, yaitu talassa yang berarti laut. Yang
dimaksud dengan laut tersebut ialah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini
pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah. Penyakit ini pertama sekali
ditemukan oleh seorang dokter di Detroit USA yang bernama Thomas B. Cooley
pada tahun 1925. Beliau menjumpai anak-anak yang menderita anemia dengan
pembesaran limpa setelah berusia satu tahun. Selanjutnya, anemia ini dinamakan
anemia splenic atau eritroblastosis atau anemia mediteranean atau anemia Cooley
sesuai dengan nama penemunya.
Thalasemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat dari
ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang
membentuk hemoglobin (komponen darah).
Hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah, mengandung zat besi (Fe).
Kerusakan sel darah merah pada penderita thalasemia mengakibatkan zat besi
akan tertinggal di dalam tubuh. Pada manusia normal, zat besi yang tertinggal
dalam tubuh digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.
Pada penderita thalasemia, zat besi yang ditinggalkan sel darah merah yang rusak
itu menumpuk dalam organ tubuh seperti jantung dan hati (lever). Jumlah zat besi
yang menumpuk dalam tubuh atau iron overload ini akan mengganggu fungsi
organ tubuh.Penumpukan zat besi terjadi karena penderita thalasemia memperoleh
suplai darah merah dari transfusi darah. Penumpukan zat besi ini, bila tidak
dikeluarkan, akan sangat membahayakan karena dapat merusak jantung, hati, dan
organ tubuh lainnya, yang pada akhirnya bisa berujung pada kematian.
5. Trombositopenia
Trombositopenia adalah suatu kekurangan trombosit, yang merupakan dari
pembekuan darah pada orang normal jumlah trombosit didalam sirkulasi berkisar
antara 150.00-450.00/ul, rata – rata berumur 7-10 hari kira – kira 1/3 dari jumlah
trombosit didalam sirkulasi darah mengalami penghancuran didalam limpa oleh
karena itu untuk mempertahankan jumlah trombosit supaya tetap normal di
produksi 150.000- 450000 sel trombosit perhari. Jika jumlah trombosit kurang
dari 30.000/mL, bisa terjadi perdarahan abnormal meskipun biasanya gangguan
baru timbul jika jumlah trombosit mencapai kurang dari 10.000/mL (Sudoyo,
dkk ,2006). Trombositopenia dapat bersifat kongenital atau di dapat, dan terjadi
akibat penurunan reproduksi trombosit, seperti pada anemiaaplastik,
mielofibrosis, terapi radiasi atau leukimia, peningkatan penghancuran
trombosit, seperti pada infeksi tertentu ; toksisitas obat, atau koagulasi
intravaskuler, diseminasi (DIC); distribusi abnormal atausekuestrasi pada
limpa atau trombositopenia dilusional setelah hemoragiatau tranfusi sel darah
merah (Sandara, 2003).
DAFTAR PUSTAKA