You are on page 1of 10

PAPER

KEPERAWATAN KOMUNITAS

TERAPI KOMPLEMENTER AYUVERDA (Devanari)

Pembimbing:

Ifa Novalia,S.Kep.Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH:

NURUL FIDIYA ASTUTIK

(163210030)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017/2018
PEMBAHASAN

A. SEJARAH

Sejarah Ayurveda Ayurveda (Devanagari) adalah upaveda dari Rgveda, namun


para pakar yang lain menganggap bahwa Ayurveda merupakan upaveda dari
Atharvaveda. Susastra Ayurveda merupakan ajaran bentuk pengobatan alternatif yang
biasa dilakukan di India. Kata "Ayurveda" berasal dari gabungan kata āyus "hidup" dan
veda "ilmu", dan bisa diartikan menjadi "Ilmu Kehidupan". Ayurveda mencakup
pengukuran hidup yang sehat, dengan terapi yang berhubungan dengan fisik, mental,
sosial, dan keselarasan spiritual. Kedokteran ilmiah tidak mengakui pengobatan
Ayurveda, karena adanya penemuan pengobatan ini dapat menimbulkan resiko medis
yang besar. Ayurveda pertama kali dipaparkan oleh Agnivesha dan bukunya Agnivesh
Tantra. Buku ini kemudian diperbaiki oleh Charaka dengan judul Charaka Samhitā.
Terdapat pula teks lain yaitu Sushruta Samhitā. Teks-teks tersebut dipercaya ditulis pada
awal tahun Masehi, dan didasarkan pendekatan holistik pada awal kebudayaan Vedis.
Awal dari Ayurveda ini dianggap sebagai wahyu dari dewa Brahma. Ayurveda atau
pengobatan penyembuhan kuno India merupakan system pengobatan holistic tertua di
dunia.

Pengobatan Ayurveda pertama kali dipelopori Dhanvantari sekitar 1.500 Sebelum


Masehi. Namun, baru sekitar tahun 200 Sebelum Masehi, pengobatan Ayurveda
ditampilkan dalam bentuk tertulis dan menyeluruh. Ayurveda mengajarkan teknik
operasi, tanaman obat, terapi aroma, warna dan gaya hidup sehat. Para pakar
memperkirakan Ayurveda memiliki sejarah lebih panjang yakni dirintis sekitar tahun
3.000 Sebelum Masehi yang mencakup ajaran 5 spiritual dan perilaku. Kitab Atreya
Samhita salah satu bagian Ayurveda merupakan buku medis tertua di dunia. Pada zaman
itu, luka pendarahan pada hidung lazim terjadi pada satu millennium Sebelum Masehi
yang umum dilakukan dengan memotong hidung tawanNan perang dan pada
pertempuran. Sekitar tahun 500 Sebelum Masehi, Sushruta dari India berhasil
mengadakan rhinoplasty atau operasi mengembalikan bentuk hidung. Sushruta
menjelaskan potongan kulit dari kepala dapat tumbuh di bekas luka hidung yang
terpotong.
B. PRINSIP AYURVEDA

Prinsip Ayurveda Prinsip Ayurveda membagi kekuatan hidup atau dosha menjadi tiga
yaitu vata, pitta, dan kapha. Istilah dosha ada pada tiap materi alam semesta termasuk
manusia. Dan istilah dosha pada manusia menunjukkan tipe metabolisme tubuh sekaligus tipe
mind-body (pikiran dan tubuh). Dalam pengobatan Ayurveda, penentuan tipe dosha
merupakan tahap terpenting. Untuk menentukan tipe seseorang, para praktisi Ayurveda
biasanya melakukan observasi dan memberikan beberapa pertanyaan, kemudian baru
melakukan tahapan terapi. Prinsip dasar dari Ayurveda adalah mencegah timbulnya penyakit
dengan menjaga keseimbangan tubuh, pikiran, jiwa dan lingkungan. Konsep kesehatan
Ayurveda telah mencakup seluruh sistem kehidupan manusia sehingga menjadikan Ayurveda
sebagai sistem pengobatan dan perawatan kesehatan terlengkap di dunia saat ini. Ayurveda
secara khusus menggunakan tumbuhan untuk membenahi ketidakseimbangan yang terjadi
pada tubuh manusia sebelum berkembang menjadi penyakit. Dengan menggabungkan
beberapa jenis tumbuhan atau herbal, Ayurveda telah terbukti mampu mengatasi berbagai
gangguan kesehatan yang tejadi pada tubuh manusia. Saat ini, Ayurveda telah banyak
dipergunakan dalam sistem pengobatan modern. Hal ini dipicu oleh banyaknya penelitian-
penelitiah ilmiah yang dilakukan 6 dan telah membuktikan betapa efektifnya peran tumbuh-
tumbuhan atau herbal pada kesehatan manusia.

C. PENGGUNANAAN AYURVEDA

Ayurveda merupakan suatu sistem gaya hidup holistik yang mengajarkan detil praktis
tentang pengaturan makanan, olah tubuh, waktu istirahat, dan kerja, yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa. Ayurveda bukan sekedar pengobatan
melainkan suatu gaya hidup sehat. Mungkin yang tersirat dalam pikiran kebanyakan dari kita
hanyalah pengobatan semata. Menurut Ayurveda, manusia disebut sehat atau svasthya, bila
semua sistem dan cairan tubuhnya dalam keadaan seimbang serta dapat berfungsi atau
bekerja dengan baik. Sistem tubuh dikendalikan oleh suatu cairan humoral, yang terdiri dari
tiga unsur, yang disebut dengan Tri Dosha. Unsur dari Tri Dosha inilah yang mengendalikan
dapat berfungsinya dengan baik sistem yang ada dalam tubuh manusia. Seperti sistem snayu
mandala (sistem syaraf) dapat berfungsi dengan baik karena dikendalikan oleh unsur vatta.
Sistem panchakagni mandala (sistem pencernaan), dan rakta samvaham mandala (sistem
sirkulasi) dapat melakukan tugasnya secara optimal, karena 8 dikendalikan oleh unsur pitta.
Sedangkan unsur kapha mengendalikan sistem ojasjeeva shakti mandala (sistem vitalitas,
reproduksi), dan malotsarga mandala (sistem ekskresi) sehingga mampu bekerja sesuai
dengan tugasnya. Keseimbangan dan keharmonisan kerja dari sistem ini yang dikendalikan
dan dipantau oleh ketiga unsur tri dosha, yakni vatta, pittta, dan kapha tersebut, amat penting.
Oleh karena itu usaha pertama yang harus dilakukan adalah menjaga agar keseimbangan
unsur tri dosha ini tetap terjamin.

Bila keseimbangan dan keharmonisan dari ketiga unsur tri dosha ini terganggu, maka
fungsi dari sistem yang ada di dalam tubuh akan terganggu. Keadaan inilah yang
menyebabkan timbul suatu vyadhi (penyakit) dan keadaan yang demikian disebut roga
(sakit). Dan manusia yang mengalami sakit disebut vyadhyupasrsta. Menurut Ayurveda,
prinsip utama dalam menjaga keseimbangan unsur tri dosha agar tubuh tetap svasthya atau
sehat ada tiga hal pokok atau upasthamba yang harus dilakukan, yaitu:

1. Ahara, melakukan diet seimbang. Makan dan minum sesuai kebutuhan, baik dalam
kuantitas maupun kualitas. Bila keadaan dilanggar, maka keseimbangan ketiga unsur tri
dosha akan terganggu dan akan mengakibatkan sistem jaringan ubuh terpengaruh,
kekebalan tubuh tidak seimbang akhirnya tubuh menjadi sakit.
2. Nidra, tidur nyenyak. Dalam sehari sebaiknya tidur kurang lebih selama sepertiga hari.
Dengan tidur nyenyak sistem jaringan tubuh dapat mengadakan pemulihan, sehingga
badan menjadi segar setelah jaga. Bila kurang tidur mmaka unsur pitta akan meningkat,
yang menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan tri dosha dalam tubuh, yang
mengakibatkan fungsi sistem jaringan tidak optimal, akhirnya tubuh menjadi sakit.
3. Vihar, prilaku, gaya hidup yang alami. Maksudnya gaya hidup yang tidak alami ini adalah
merokok berlebihan, minum alkhohol hingga mabuk, sering bergadang semalamann,
sering berkelahi, sedih berlarut-larut, melakukan senggama berlebihan dapat mengganggu
sistem kekebalan tubuh, sehingga kuman penyakit gampang masuk ke dalam tubuh 9
Menurut Ayurweda, ilmu kesehatan tradisional India, sebagian besar penyakit berasal dari
ketidakseimbangan dalam saluran pencernaan.

Proses pencernaan berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan secara


umum dan kekuatan penyembuhan. Melalui pencernaanlah inteligensi – dalam bentuk zat-zat
gizi dari lingkungan di sekitar tubuh – diserap, diuraikan, dan dipadukan kembali sedemikian
rupa guna mencipta ulang setiap sel, organ, jaringan dalam tubuh manusia. Syarat pertama
agar pencernaan dan metabolisme berfungsi dalam ketepatan dan efisiensi alaminya, adalah
gaya hidup yang seimbang. Makanan yang tidak sehat, kebiasaan tidur yang buruk, emosi
negative, atau tekanan fisik dan mental dapat menyebabkan fungsi tubuh menyimpang dari
normal. Fungsi dosha: Vata mengendalikan semua gerakan:

a. Pitta bertanggung jawab atas metabolisme dan pencernaan


b. Kapha mengatur struktur tubuh
c. Setiap individu memiliki jumlah atau proporsi masing-masing dosha yang secara alami
kita miliki.

Jika kita mengatakan bahwa seseorang bertipe Vata, ini berarti kualitas Vata pada
orang tersebut lebih menonjol. Ada beberapa teknik Ayurveda untuk memperkuat
pencernaan. Sebagian dari prosedur ini akan memerlukan perubahan dalam kebiasaan kita
sekarang, namun kita akan merasakan manfaatnya dalam waktu tidak terlalu lama. Teknik
tersebut antara lain adalah:

a. Makan di lingkungan yang tenang dan mantap


b. Sisihkan beberapa menit untuk istirahat dengan tenang setelah makan
c. Selalu duduk selagi makan
d. Jangan makan selagi kesal
e. Hindari makan berlebihan
f. Hindari makanan dingin dan minuman berisi es
g. Jangan berbicara selagi mengunyah, makan dengan kecepatan sedang
h. Jangan makan hingga makanan sebelumnya telah tercerna
i. Pilihlah makanan yang baru dimasak
j. Untuk menentukan apa yang harus dimakan

Ayurweda memberikan sejumlah cara untuk mengetahui letak dan mengidentifikasi


kualitas inteligensi dalam makanan. Teknik yang paling menarik didasarkan pada rasa dari
makanan itu sendiri.Ayurweda mengakui 6 rasa yang berlainan, yaitu manis, asam, asin,
pahit, pedas dan astringen. Berdasarkan ke 6 rasa inilah diperoleh diet penyeimbang untuk
masing-masing dosha. Salah satu faktor terpenting dalam system pencernaan adalah
hubungan antara perasaan dan perut kita. Tidak diragukan lagi bahwa kegundahan jiwa,
emosi yang meracuni, dan efek situasi stress berperan penting dalam menyebabkan timbul
dan kambuhnya masalah-masalah pencernaan. Untuk memperbaiki setiap
ketidakseimbangan dalam tubuh, kita perlu menyadari bahwa irama biologis internal kita
bergantung pada dan harus harmonis dengan irama alam (eksternal). Ayurweda
mendefinisikan tiga tahap siklus yang berlangsung dari matahari terbit hingga terbenam.
Siklus-siklus tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dari jam 06.00 – 10.00 (pagi atau malam) pengaruh Kapha sangat dominant di
b. Alam Dari jam 10.00 – 02.00 (pagi atau malam) pengaruh Pitta sangat dominant
c. Dari jam 02.00 – 06.00 (pagi atau malam) Vata sangat dominant
d. Mengenai olahraga, tiga kesalahan yang sering dilakukan orang adalah: berolahraga
terlalu sedikit atau bahkan tidak sama sekali, melakukan olahraga yang tidak sesuai bagi
dirinya, berolahraga secara berlebihan. Beberapa contoh olahraga yang paling cocok
untuk masing-masing tipe tubuh:
1. Vata: aerobic, jalan kaki, bersepeda
2. Pitta: bermain ski, jalan kaki atau lari, hiking, naik gunung, berenang
3. 11 Kapha: lari, jalan kaki, latihan beban, aerobic, mendayung, menari
D. OBAT-OBATAN DALAM AYURVEDA

Dalam kitab Ayurveda, bentuk obat diklasifikasikan atas berbagai ragam bentuk
sesuai dengan kebutuhan dan sifat dari bahan obat. Pembagian tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Churna, obat yang berbentuk pupur atau serbuk.


2. Svarasa, obat berupa air perasan, cairan pekat, sari buah, jus.
3. Kalka, obat berupa cairan kental, pasta, boreh.
4. Kvatha, obat berupa cairan yang diminum, jamu, loloh.
5. Phanta, obat yang berbentuk cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui berbagai
cara, berupa tetes mata, hidung, infus
6. Shitakasaya, obat yang berbentuk cairan infus dingin.
7. Paniya, obat yang berupa jamu encer.
8. Pramathya, obat yang berupa jamu yang kental.
9. Matha, obat yang berupa larutan dalam air dingin.
10. Kshirapaka, obat ramuan yang berupa jamu dalam air susu.
11. Yavagu, obat yang berupa jamu untuk melemahkan.
12. Avaleha, obat yang diperoleh dari ekstraksi.
13. Vatika atau gudika, obat berupa pil dan bolus (pil besar).
14. Modaka, obat yang berupa bolus dalam sirup.
15. Khandapaka, obat yang berupa manisan.
16. Bhavana, obat dari serbuk bunga dalam cairan.
17. Putapaka, obat yang dipanggang.
18. Kanjika, obat yang berupa cairan asam.
19. Dravaka, obat berupa asam mineral destilasi.
20. Asava dan arista, obat yang berupa cairan spiritus.
21. Ghritas atau tailapaka, obat yang berupa minyak.
22. Ghritapaka, obat yang belum menjadi minyak.

Di dalam kitab Charaka Samhita malahan diketemukan pembagian obat ini atas 50
jenis atau kategori. Pembagiannya terutama berdasarkan atas penggunaannya sesuai 12 gejala
yang timbul. Sedangkan di dalam kitab Sushruta Samhita dibagi dengan lebih rinci lagi,
menjadi 400 bagian dalam 37 kelampok obat. Pembagiannya tergantung atas aksi obat
tersebut terhadap unsur tri dosha (vatta, pitta, kapha) dan jaringan dhatu.

E. PEMBAGIAN OBAT

Sebenarnya, secara garis besar dalam kitab Sushruta Samhita obat dibagi atas dua
bagian, yakni samsamana dan samsodhana.

1. Kelompok Samsamana
Kelompok obat samsamana mengatur keseimbangan unsur tri dosha yang ada
dalam tubuh. Caranya adalah dengan mengendalikan aktivitas dari unsur vatta, pitta dan
kapha, dengan menurunkan produksi unsur tri dosha yang meningkat. Dalam kelampok
obat ini termasuk obat muntah (vami), pencahar atau urus-urus (virecham) dan obat
untuk menghilangkan rambut. Kelompok abat ini dibagi lagi berdasarkan atas
pengaruhnya pada setiap unsur tri dosha, yakni obat yang menurunkan unsur vatta
disebut vatta-samsamana-varga, berpengaruh menurunkan unsur pitta disebut pitta-
samsamana-varga dan unsur kapha disebut kapha-samsamana-varga.
2. Kelompok Samsodhana
Sedangkan kelompok obat samsodhana merupakan obat yang cara kerjanya
berlawanan dengan kelompok samsamana. Kelompok obat samsodhana bekerja dengan
cara meningkatkan unsur vatta disebut vatta-samsodhana-varga, kelompok yang
meningkatkan unsur pitta dinamai pitta-samsodhana-varga dan kelompok yang
meningkatkan unsur kapha disebut kapha-samsodahana-varga.
F. PENGGUNAAN SELAIN SEBAGAI OBAT

Selain dalam pengobatan enggunaan ayurveda dapat pula diterapkan dalam


perawatan kecantikan. Dalam perawatan kecantikan ala ayurveda terlebih dahulu
dilakukan klasifikasi tipe kepribadian yang meliputi vata, pitta, atau kapha. Tujuannya
untuk mencocokkan herbal perawatan yang akan digunakan agar sesuai dengan kondisi
klien. Hasil yang dicapai pun bisa lebih maksimal dan tidak bertentangan. Perawatannya
dapat berupa body massage dengan menggunakan minyak untuk pijat yang mengandung
antitoksin atau perawatan pijat berdasarkan tubuh, mental, serta emosional. Pemijatan
diharapkan bisa meremajakan kembali tubuh. Juga berfungsi menentramkan pikiran serta
membudayakan emosi (agar emosi terkendali). Perawatan selanjutnya, body scrub. Pada
bagian ini ramuan rempah-rempah digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Lalu,
tubuh diolesi body balm semacam lotion untuk penyegaran dan body spray sebagai
pewangi tubuh.

Pada saat perawatan ini klien dibuat rileks dengan diiringi alunan lagu yang
disesuailkan dengan karakter masing-masing. Dalam perawatan ala ayurveda, ada pula
facial massage. Bagian perawatan ini kerap disalahartikan menjadi jalan pintas menuju
cantik. Facial massage memang akan membuat Anda cantik. Pijatan akan mengaktifkan
kinerja otak bagian dalam, titik-titik refleks, dan meridian. Pijatan juga akan melemaskan
otot-otot pada wajah. Kerutan di wajah karena otot-otot yangmenegang akan berangsur
hilang dengan facial massage ini. Kemudian, ada program pengeluaran racun atau
detoksifikasi dengan metode ayurveda yang disebut colo vada. Detoksifikasi ini akan
membersihkan kolon melalui anus, menggunakan ramuan herbal efektif tanpa mesin dan
rasa sakit. Keunggulannya yaitu menyeimbangkan tiga dosha menjadikan metabolisme
sesuai fungsi.

Cocok untuk orang sehat atau yang memiliki penyakit akut atau kronis, pencandu
narkoba, dan semua jenis penyakit. Ada pula terapi madyana, terapi menggunakan herbal
lumpur yang diambil dari perairan Gangga di Himalaya. Terapi ini berguna untuk
menghaluskan kulit, kecantikan, dan daya tarik. Selain itu, pembersihan aura negatif.
Salah satu perawatan istimewa dengan metode 15 ayurveda ialah shirodhara, yang
menggunakan terapi kucuran dari minyak herbal hangat pada bagian muka dan
kepala.Terapi ini berguna untuk penderita depresi, stres, sulit tidur, gangguan pada mata,
dan meningkatkan konsentrasi. Atas dasar itulah,ayurveda mengutamakan keunggulan
moral sebagai dasar dari pendidikan yang sebenarnya. Dengan ditangani terapis-terapis
yang telah dilatih untuk memiliki makna dengan hal-hal fisik dan intelektual.
DAFTAR PUSTAKA

https:///C:/Users/widya/Documents/dokumen.tips_makalah-ayurveda.pdf (di akses pada


tanggal 29 Maret 2019 )

You might also like