You are on page 1of 2

Abstrak 1

Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang dituntut dalam
NCTM dan tujuan pembelajaran matematika dalam Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014.
Namun kenyataannya, kemampuan representasi matematis siswa masih rendah. Salah Satu
alternatif yang dapat meningkatkan representasi matematika dengan penerapan Model
pembelajaran Search, Solve, Create And Share (SSCS). Tahapan SSCS yaitu menyelidiki
masalah (Search), merencanakan (Solve), mengkonstruksikan (Create), terakhir
mengrepresentasikan (Share). Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui peningkatan
kemampuan representasi matematika setelah diterapkan metode pembelajaran SSCS (2)
untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematika yang
diterapkan model pembelajaran SSCS dan kemampuan representasi matematika yang
diterapkan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan eksperimen desain
pretest-postest equivalent-group design. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII
SMPN 3 Ingin Jaya. Pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling.
Sampelnya adalah kelas VII-4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-3 sebagai kelas
kontrol. Pengumpulan data menggunakan lembar tes kemampuan representasi matematika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran SSCS dapat meningkatkan
kemampuan representasi matematis siswa. (2) berdasarkan uji-t, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan model SSCS lebih baik
daripada kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional.
Abstrak 2

Kemampuan komunikasi adalah suatu keterampilan penting dalam matematika. Hal ini sesuai
dengan tujuan pembelajaran matematika yaitu mengkomunikasikan gagasan, penalaran serta
mampu menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Namun kenyataannya,
dari hasil tes semua indikator kemampuan komunikasi matematika, persentasenya masih
rendah, yaitu 21,2%. Salah Satu alternatif yang dapat meningkatkan komunikasi matematika
dengan penerapan model pembelajaran koopeatif tipe gallery walk . Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui (1) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan
Model pembelajaran koopeatif tipe gallery walk lebih tinggi daripada kemampuan
komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional (2)
respon siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa SMPN 3 Ingin Jaya. Metode penelitian yang
digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMPN 3
Ingin Jaya. Pengambilan sampel menggunakan sampling acak sederhana. Sampelnya adalah
kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-1 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan
data menggunakan lembar tes kemampuan komunikasi matematika. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk lebih tinggi dari kemampuan komunikasi
matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. (2) Respon
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe gallery walk terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa SMPN 3 Ingin Jaya sangat positif.

You might also like