You are on page 1of 6

ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT

A. PENGERTIAN
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan tubuh. Kulit berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga lubang
masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjer keringat dan kelenjar mukosa. Kulit disebut
juga integument atau kutis, tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang
menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan
lapisan dermis (kulit dalam).
Kulit mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus,berfungsi
merasakan sentuhan atau sebagai alat peraba. Kulit merupakan organ yang paling luas sebagai
pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimis, cahaya matahari, mikroorganisme dan
menjaga keseimbangan tubuh dengan lingkungan. Kulit merupakan indicator untuk
memperoleh kesan umum, dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit misalnya
pucat,kekuning-kuningan, kemerah-merahan. Suhu kulit meningkat dengan adanya kelainan
pada kulit atau gangguan psikis (mis,stress,ketakutan,atau marah) yang menyebabkan
perubahan pada kulit.
Dua sel yang ditemukan dalam epitel :
1. Sel utama (terang) , merupakan sel serosa yang menempati bagian tengah sel.
Sitoplasmanya mengandung bintik lemah dan granula pigmen. Sel ini mengeluarkan
getah encer mengandung bahan terlarut.
2. Sel-sel musigen (gelap), bertebaran diantara sel-sel serosa yang mempunyai reticulum
endoplasma granular dan granula sekretoli basofl, menghasilkan glikoprotein mukoid.
Kontraksi sel ini membantu pengosongan getah kelenjar dan berfungsi sebagai bangun
penyangga menahna perubahan tekanan osmotic yang memungkinkan bahaya pada
keutuhan susunan kanalikuli intersel.

LAPISAN KULIT

Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama yaitu kulit ari (epidermis) dan kulit
jangat (dermis/kutis). Kedua lapisan ini berhubungan dengan lapisan yang ada dibawahnya
dengan perantara jaringan ikat bawah kulit (hypodermis/subkutis).

1. Epidermis
Kulit aria tau epidermis adalah lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan epitel gepeng
unsure utamanya adalah sel-sel tanduk(keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis
tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus, lapisan
luar epidermis akan terkupas atau gugur. Epidermis tersusun oleh sel-sel epidermis terutama
serat-serat kolagen dan sedikit serat elastis. Kulit ari(epidermis) terdiri daeri beberapa lapisan
sel. Sel-sel ini berbeda dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan
permukaan di anggap sebagai akhir ke aktifan sel lapisan tersebut,terdiri dari lima lapisan
yaitu:
1. Stratum korneum
Terdiri dari banyak lapisan sel tanduk(Keratinasi),gepeng,kering,dan tidak berinti.
Sitoplasma diisi dengan serat keratin,makin keluar letak sel makin gepeng seperti sisik
lalu terkupas dari tubuh,yang terkelupas digantikan oleh sel yang lain. Zat tanduk
merupakan keratin lunak yang susunan kimianya berada dalam sel-selkeratin keras.
Lapisan tanduk hamper tidak mengandung air kerena adanya penguap air,elastisnya kecil
dan sangat efektif untuk pencegahan penguapan air dari lapisan yang lebih dalam.
2. Stratum lusidum
Terdiri dari beberapa lapisan sel yang sangat gepeng dan bening. Sulit melihat membran
yang membatasi sel-sel itu sehingga lapisannya secara keseluruhan tampak seperti
kesatuan yang bening. Lapisan ini ditemukan pada daerah tubuh yang berkulit tebal.
3. Stratum granulosum
Terdiri dari 2-3 lapis sel polygonal yang agak gepeng,inti di tengah,dan sitoplasma berisi
butiran granula keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini
menghalangi masuknya benda asing,kuman,dan bahan kimia kedalam tubuh.
4. Stratum spinosum
Terdiri dari banyak lapisan sel berbentuk kubus dan poligonal,inti terdapat di tengah dan
sitoplasmanya berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom (jembatan sel)
seluruh sel terikat rapat lewat serat-serat itu sehingga secara keseluruhan lapisan sel-
selnya berduri.
5. Stratum malfighi
Unsur-unsur lapisan taju yang mempunyai susunan kimia yang khas,inti bagian lapisan
taju mengandung kolesterol dan asam-asam amino. Stratum malfighi lapisan terdalam
dari epidermis berbatasan dengan dermis dibawah.,terdiri dari sel lapis berbentuk kubus
(batang). Sel ini aktif bermitosis terus sampai individu meninggal. Sebanding dengan
terkelupas nya sel pada stratum korneum,sel induk inipun menggantikannya dengan yang
baru dari bawah. Sejak terbentuk sampai terkelupas umur sel 15-30 hari.
Gabungan stratum malfigi dan statum spinnosum disebut statum germinatifum
.gabungan ini terletak bergelombang karena lapisan dermis di bawahnya membentuk
tonjolan yang disebut papila. batas germinatifum dengan dermis di bawahnya lapisan tipis
jaringan pengikat yang disebut laminabasalis. Pada stratum malfighi,diantara sel
epidermis terdapat melanosit yaitu sel yang berisi pigmen melanin yang berwarna coklat
dan sedikit kuning. Pada organ berkulit hitam,melanosit menerobos sampai
kedermis,melanosit ini mempunyai tonjolan banyak,panjang,dan halus menyelusut
diantara sel-sel epidermis stratum germinatikum.
Warna kulit ditentukan oleh faktor-faktor warna kulitnya sendiri,karena kandungan
karoten(pigmen) darah pada pembuluh darah dermis memberikan warna kemerahan dan
kandungan pigmen melamin memberikan bayangan cokelat. Melamin terletak didalam
lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju melanosit bertebaran diantara keratinosit
lapisan basal,lapisan taju,dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis. Perbedaan warna
kulit disebabkan oleh perbedaan jumlah dan ukuran melanosom didalam keratinosit.
Pigmentasi kulit bergantung pada beberapa pengaruh termasuk faktor
keturunan,hormone,dan lingkungan. Faktor genetic memengaruhi ukuran satuan melanin
epidermis,hormone pemacu melanosit MSH (melanosit stimulating hormone )
merangsang perpindahan melanosom kecabang-cabang sitoplasma melanosit dan
keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan kegiatan enzim
melanosit,meningkatkan produksi melanin dan penimbunannya didalam keratinosit
sehingga kulit menjadi cokelat.
Sel Langerhans adalah sel yang berbentuk bintang dengan banyak cabang mirip
dendrite terutama ada pada lapisan taju epidermis. Sel ini tampak seperti sel
bening,sitoplasmanya mengandung inklusi(suatu sel yang terpendam dalm sel ) mirip
batang,disebut granula birbeck. Sel ini juga terdapat dalam epitel mukosa
mulut,esophagus,vagina,didalam folikel rambut,sebasea,kelenjar timus,dan limfonodus.
Sel merkel bertebaran didalam epidermis terlihat didekat stratum germinativum dan
berhubungan dengan ujung-ujung saraf intraepitel. Bentuk intinya tidak teratur,sitoplasma
mengandung berkas longgar tonofilamen (filamen halus pada sel) mengandung granulasi
kecil dan padat. Sel merker terletak pada keratinosit ,disekitarnya banyak
desmosom,fungsinya sebagai reseptor mekanisme karena sifat granulanya.
2. Dermis
Batas dermis (kulit jangat) yang pasti sukar ditentukan karena menyatu dengan
lapisan subkutis (hipodermis). Ketebalannya antara 0,5-3 mm. Beberapa kali lebih tebal dari
epidermis dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat (turunan) dermis terdiri dari
bulu,kelenjar minyak,kelenjar lendir,dan kelenjar keringat yang membenam jauh kedalam
dermis.
Kulit jangat bersifat ulet dan elastic yang berguna untuk melindungi bagian yang
lebih dalam. Pada perbatasan antara kulit arid an kulit jangat terdapat tonjolan-tonjolan kulit
kedalam kulit ari(epidermis) yang disebut papil kulit jagat. Kulit jagat terdiri dari serat-serat
kolagen,serabut-serabut elastis ,dan serabut-serabut reticulum. Serat –serat ini bersama
pembuluh darah dan pembuluh getah bening membentuk anyam-anyaman yang memberikan
perdarahan untuk kulit. Lapisan dermis terdiri dari:
1. Lapisan papilla,mengandung lekuk-lekuk papilla sehingga stratum malfighi juga ikut
berlekuk. Lapisan ini mengandung lapisan pengikat longgar membentuk lapisan bunga
karang disebut lapisan stratum spongeosum. Lapisan papilla terdiri dari serat kolagen
halus, elastin,dan retikunin yang tersusun membentuk jaringan halus terdapat dibawah
epidermis. Lapisan ini memegang peran penting dalam peremajaan dan penggandaan
unsur-unsur kulit. Serat retulin dermis membentuk alas dari serabut yang menyisip
kedalam membrane basal dibawah epidermis. Pada umumnya papil-papil kulit jagat
rendah tetapi pada telapak kaki dan telapak tangan papil tinggi tebal dan banyak sehingga
tampak berhimpitan membentuk rigi-rigi yang menonjol dipermukaan kulit arid dan
membentuk pola sidik jari tangan dan jari kaki. Setiap papil dibentuk oleh anyaman
serabut halus yang menganduk serabut elastic,pada bagian ini terlihat lengkuk-lengkuk
kapiler dan ujun-ujung saraf perasa.
2. Lapisan retikulosa ,mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen. Sebagian
besar lapisan ini tersusun bergelombang ,sedikit serat retikulin,dan banyak serat elastin.
Sesuai dengan arah jalan serat-serat tersebut terbentuk garis ketegangan kulit. Bahan
dasar dermis merupakan bahan matrik amoraf yang membenam pada serat kolagen
,elastic,dan turunan kulit. Glikosaminoglikans utama kulit adalah asam hialuronat
,dermatan sulfat dengan perbandingan yang beragam diberbagai tempat ,bahan dasar ini
sangat hidrofilik.lapisan ini terdiri dari anyaman jaringan ikat yang lebih tebal. Dalam
lapisan ini ditemukan sel-sel fibrosa,sel istiosit,pembuluh darah,pembuluh getah
bening,saraf,kandung rambut kelenjar sebasea,kelenjar keringat,sel lemak ,dan otot
penegak rambut .

3. Hipodermis

Lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) terdiri dari jaringan pengikat longgar.
Komponennya serat longgar, elastic, dan sel lemak. Pada lapisan adipose terdapat
susunan lapisan subutan yang menentukan mobilitas kulit di atasnya. Bila terdapat lobules
lemak yang merata di hypodermis membentuk bantalan lemak yang disebut panikulus
adiposus. Pada daerah perut, lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm.
Dalam lapisan hypodermis terdpat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena ,
anyaman saraf berjalan sejajar dengan permukaan kulit di bawah dermis. Lapisan ini
mempunyai ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan di
bawahnya.
SIRKULASI PADA KULIT
Jumlah panas yang hilang dari tubuh dalam batas yang luas diatur oleh perubahan
jumlah darah yang mengalir melalui kulit. Aliran darah diakibatkan adanya perasangan
saraf anastomosis yang berhubungan antara arteri dan venolus. Aliran darah akibat respon
terhadap adanya rangsangan dapat bervariasi. Darah dapat mengalir melalui anastomosis,
kapiler subdermal, dan pleksus vena dari reservoir (rongga penyimpanan darah. Kulit
merupakan tempat reaksi pembuluh darah :
1. Reaksi putih : bila ujung suatu objek ditekan pada permukaan kulit maka perlahan-
lahan pada titik tekan terlihat pucat (reaksi putih). Rangsangan mekanik
menimbulkan konstriksi sfinger kapiler dan darah akan terlihat kembali sekitar 15
detik.
2. Tripel respons : bila kulit ditekan lebih keras lagi dengan alat yang runcing. Maka
sebagian reaksi putih terdapat kemerahan di tempat tersebut yang diikuti oleh
pembengkakan dan bintik kemerahan di sekitar luka yang di sebabkan dilatasi kapiler
terhadap tekanan.
3. Hyperemia aktif : kelainan jumlah darah dalam suatu daerah yang dihidupkan
kembali setelah periode penyumbatan atau tekanan. Respons pembuluh darah yang
terjadi pada organ dalam kulit, darah mengalir dalam pembuluh darah yang melebar
sehingga membuat kulit menjadi sangat merah karena efek local hipoksia yang
dipengaruhi oleh zat kimia.

Aliran darah dalam kulit melayani dua fungsi utaa. Pleksus venosus subkutis
yang luas mengandung sejumlah besar darah yang dapat memanaskan permukaan
kulit. Anastomosis arteriovenosa merupakan hubungan vaskuler yang besar langsung
di antara arteri dan pleksus venosus. Dinding anastomosis ini mempunyai lapisan otot
yang kuat, dipersarafi oleh serabut vasokontriktor simpatis yang menyekresi
norepenefri.

Mekanisme Vasokonstriksi

Kulit diseluruh tubuh dipersarafi oleh serabut vasokonstriksi simpatis yang menyereksikan
norepinefrin pada ujung-ujungnya. Sistem ini sangat kuat pada kaki, tangan, bibir, hidung, dan telinga
yang merupakan daerah paling terpapar cuaca sangat dingin dan ditemukan sejumlah anastomosis
arteri-ovenosa. Pada suhu tubuh normal, faktor simpatis mempertahankan anastomosis ini hamper
tertutup, tetapi bila tubuh dipanasi secara berlebihan jumlah dan sejumlah besar darah hangat
mengalir dalam fleksus venosus, dengan demikian meningkatkan pengeluaran panas.

Mekanisme Vasodilatasi

Bila suhu berlebihan dan keringat mulai keluar, aliran darah lengan bawah dan batang tubuh
bertambah tiga kali lipat karena vasodilitas aktif. Serabut simpatis yang menyekresi asetilkolin
mengaktifkan kelenjar keringat,menyebabkan vasodilatasi sekunder, menyebabkan kelenjar ini
melepaskan enzim kalekrin yang sebaliknya memecah polipeptida bradikinin dari globulindi dalam
cairan interstisial. Inhibisi bradikinin tidak menghalangi peningkatan aliran darah yang menyertai
pengeluaran keringat.

KELENJAR-KELENJAR KULIT

Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebase, kelenjer keringat, dan kelenjar mamae.

Kelenjar Sebase

Kelenjar sebase berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel
rambut. Kelenjar ini tidak berhubungan dengan folikel rambut tetapi saluran bermuara langsung ke
permukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan kelenjar tarsalia pada
kelopak mata. Kelenjar ini tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan dan terletak di dalam
dermis.

You might also like