You are on page 1of 13

http://jp.feb.unsoed.ac.

id

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG


TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG PADA
TOKO BESI DAN BANGUNAN SERBAGUNA DI AJIBARANG

Oleh,
Mugiarti (mugiarti27@yahoo.co.id)
Rofi Rachmantiko (rofirachmatiko@gmail.com)
Siska Khurniyati Supraja (titasupraja@gmail.com)
Program Magister Sains S2
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of variable X, namely Accounting


Information System Inventory and Y is the Internal Control Inventory of Toko Besi dan
Bangunan Serba Guna at Ajibarang. Based on the research results show that the
Accounting Information System Inventory (X) is categorized either by value 3.79.
Internal Control Inventory (Y) is also said to be good with a value of 4.11.
Effect of Accounting Information System for Internal Control Inventory based
research methods, namely, 1) Correlation, based on calculations between variables X
and Y has a strong relationship that is equal to 0.750, 2) Regression, based on the data
through a simple regression of Y = 0.327 + 0.895X which means each an increase of
Accounting Information Systems Inventory role in Internal Control Inventory amounted
to 56.30%, while the remaining 43.70% due to the influence of others.
At the end, the authors expressed conclusions and suggestions to the company as
an input. Although the Accounting Information Systems Inventory is already done well,
the system implemented should always follow the conditions that occur at any time and
be a directed preparation. Also, Internal Control Inventory is already good and
sufficient, therefore, it needs to be maintained and enhanced in order to generate a
better and more efficient Internal Control Inventory.

Keywords : Accounting Information Systems Inventory; and Internal Control Inventory.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh variabel X yaitu Sistem


Informasi Akuntansi Persediaan Barang dan variabel Y yaitu Pengendalian Intern
persediaan barang di Toko Besi dan Bangunan Serba Guna di Ajibarang. Berdasarkan

65
Performance – Vol.22 No.2 September 2016

hasil perhitungan didapat bahwa Sistem Informasi Akuntansi persediaan barang (X)
dikategorikan baik dengan nilai 3,79. Pengendalian Intern Persediaan Barang (Y) juga
dikatakan baik dengan nilai 4,11.
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang terhadap Pengendalian
Intern Persediaan Barang yang berdasarkan metode penelitian yaitu, 1) Korelasi,
berdasarkan hasil perhitungan antara variabel X dan variabel Y memiliki hubungan
yang kuat yaitu sebesar 0,750. 2) Regresi, berdasarkan olah data melalui regresi
sederhana diketahui Y = 0,327 + 0,895X yang berarti setiap terjadi kenaikan Sistem
Informasi Akuntansi persediaan barang sebesar 0,327 menyebabkan terjadi kenaikan
pengendalian intern sebesar 0,895. 3) Koefisien Determinasi, berdasarkan pada
Koefisien Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang berperan dalam Pengendalian
Intern Persediaan Barang sebesar 56,30% sedangkan sisanya 43,70 disebabkan oleh
pengaruh yang lain.
Diakhir penulis menyampaikan kesimpulan dan saran-saran kepada pihak
perusahaan sebagai bahan masukan. Meskipun Sistem Informasi Akuntasi persediaan
barang yang dilakukan sudah berjalan dengan baik, hendaknya sistem yang akan
dilaksanakan selalu mengikuti kondisi yang terjadi pada suatu saat dan disusun secara
terarah. Pengendalian Intern persediaan barang yang dilakukan sudah baik dan memadai
oleh karena itu harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar menghasilkan
Pengendalian Intern persediaan barang yang lebih baik dan efisien.

Kata kunci: Sistem informasi akuntansi persediaan barang; Pengendalian intern


persediaan barang.

PENDAHULUAN Nomor 11 Tahun 2016 pengertian


Latar Belakang Penelitian distributor adalah : “perusahaan
Pada umumnya badan usaha dalam perdagangan nasional yang bertindak
kegiatan usahanya menerapkan Sistem untuk dan atas namanya sendiri
Informasi Akuntansi Persediaan Barang berdasarkan perjanjain yang melakukan
guna mencapai efektifitas pengendalian pembelian, penyimpanan, penjualan, serta
persediaan barang dengan dihasilkannya pemasaran barang/jasa yang dimiliki/
informasi persediaan barang yang dikuasai.”
berkualitas. Perusahaan distributor adalah Karena menyediakan berbagai
salah satu bentuk kegiatan usaha yang macam barang dengan jenis, bentuk,
menerapkan Sistem Informasi Akuntansi merk, ukuran, harga, dan sifatnya yang
Persediaan Barang dalam menjalan berbeda-beda, barang dagang pada
aktivitas operasional usahanya. Menurut perusahaan ini rentan terhadap berbagai
Peraturan Mentri Perdagangan Indonesia

66
http://jp.feb.unsoed.ac.id

kerusakan, keusangan, kekurangan pelanggaran atas kebijakan yang


persediaan, dan kehilangan. ditetapkan atas persediaan, serta
Kehilangan dan kerusakan akan memberikan pengamatan fisik terhadap
barang dagang dapat merugikan per- persediaan barang dari pencurian dan
usahaan karena secara langsung dapat kerusakan.
mengurangi jumlah persediaan barang Penelitian sebelumnya yang
dagang perusahaan. Selain itu, hal tersebut dilakukan pada tahun 2014 oleh Desti
dapat menyebabkan hilangnya Kurnia Sari dan Rizal Effendi tentang
kepercayaan konsumen dan pihak lainnya “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi
yang berkepentingan terhadap perusahaan. dalam Pengendalian Barang Dagang pada
Berdasarkan paparan perma- CV. Graha Gallery Palembang” yang
salahan di atas, maka perusahaan perlu diperoleh kesimpulan bahwa dari hasil
mempunyai suatu pengendalian internal penelitian pengendalian yang dilakukan
persediaan barangnya. Pengendalian pada CV. Graha Gallery Palembang masih
internal suatu perusahaan merupakan memiliki beberapa kelemahan antara lain,
segala upaya yang dilakukan perusahaan terjadi penumpukkan barang pada bagian
untuk mengarahkan seluruh kegiatan agar gudang, tidak adanya pemisahan tugas
tujuan perusahaan dapat dicapai secara antara bagian penerimaan dengan bagian
efektif, efisien, dan ekonomis, segala penyimpanan, adanya ketidakcocokkan
sumber daya dapat dimanfaatkan dan pencatatan pada kartu stok dengan jumlah
ditaatinya segala ketentuan yang berlaku. barang yang ada pada komputer.
Dengan adanya pengendalian yang
baik dan teratur dalam mengelola Identifikasi Masalah
persediaan barang dagang, pimpinan Berdasarkan latar belakang masalah
perusahaan akan memperoleh laporan- yang diuraikan di atas sebelumnya, maka
laporan yang bermanfaat untuk men- penulis merumuskan permasalahan
ingkatkan efektifitas perusahaan, juga sebagai berikut:
membantu dalam mengambil kebijakan 1. Bagaimana Sistem Informasi
keputusan maupun pertanggungjawaban Akuntansi persediaan barang pada
dalam memimpin perusahaan. Toko Besi dan Bangunan Serba Guna
Pengendalian internal atas per- di Ajibarang?;
sediaan barang diharapkan dapat men- 2. Bagaimana Pengendalian Internal
ciptakan aktivitas pengendalian terhadap persediaan barang pada Toko Besi dan
perusahaan yang efektif dalam men- Bangunan Serba Guna di Ajibarang?;
entukan jumlah persediaan optimal yang dan
dimiliki perusahaan, mencegah berbagai 3. Berapa besar pengaruh Sistem
tindakan pelanggaran dan penyelewengan Informasi Akuntansi persediaan barang
yang dapat merugikan perusahaan, terhadap Pengendalian Internal

67
Performance – Vol.22 No.2 September 2016

persediaan barang pada Toko Besi dan mendistribusikan informasi tersebut untuk
Bangunan Serba Guna di Ajibarang? mendukung proses pengambilan
keputusan, koordinasi dan pengendalian.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
atas, maka penelitian yang dilakukan oleh Sistem informasi akuntansi
penulis memiliki tujuan sebagai berikut: menurut Krismaji (2004:4) adalah sebuah
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Sistem sistem yang memproses data transaksi
Informasi Akuntansi persediaan barang guna menghasilkan informasi yang
pada Toko Besi dan Bangunan Serba bermanfaat untuk merencanakan,
Guna di Ajibarang; mengendalikan dan mengoperasikan
2. Untuk mengetahui Pengendalian bisnis. Sedangkan sistem informasi
Internal persediaan barang pada Toko akuntansi menurut La Midjan dan Susanto
Besi dan Bangunan Serba Guna di Azhar (2001:45) yaitu : “Suatu sistem
Ajibarang; dan pengolah dokumen akuntansi yang
3. Untuk mengetahui bersarnya pengaruh merupakan koordinasi manajemen, alat,
Sistem Informasi Akuntansi persediaan dan metode berinteraksi secara harmonis
barang terhadap Pengendalian Internal dalam wadah organisasi yang berstruktur
persediaan barang pada Toko Besi dan untuk menghasilkan informasi keuangan
Bangunan Serba Guna di Ajibarang. dan informasi akuntansi manajemen yang
terstruktur pula.”
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan
Menurut Susanto Azhar (2007:18) Barang
informasi yang berkualitas adalah Persediaan merupakan harta yang
informasi yang didalamnya bukan saja sensitif terhadap penurunan harga pasar,
diperlukan adanya keakurasian dan pencurian, kerusakan, dan kelebihan biaya
kecepatan akan tetapi juga diperlukan akibat salah arus. Oleh sebab itu perlu
adanya kesesuaian dengan kebutuhan adanya suatu sistem informasi akuntansi
manajemen dan kelengkapan dari persediaan yang baik agar pengelolaan
informasi yang dihasilkan. persediaan dapat terlaksanakan secara
Informasi merupakan hasil atau efektif.
keluaran dari sistem informasi. Definisi Sistem informasi akuntansi
sistem informasi menurut Susanto Azhar persediaan ini tidak berdiri sendiri, tetapi
(2007:61) merupakan komponen- saling berkaitan dengan sistem-sistem
komponen yang saling berhubungan dan lainnya, di antaranya adalah sistem
bekerja sama untuk mengumpulkan, pembelian, sistem retur pembelian, sistem
memproses, menyimpan, dan penjualan, dan sistem retur penjualan.

68
http://jp.feb.unsoed.ac.id

La Midjan dan Susanto Azhar Termasuk di dalamnya penentuan dan


(2001:150) mengemukakan bahwa pengaturan jumlah persediaan.”
pentingnya suatu sistem akuntansi Teknik-teknik dalam pengendalian
persediaan dengan alasan sebagai berikut: persediaan menurut La Midjan dan
1. Sebagian besar kekayaan perusahaan Susanto Azhar (2001:156) adalah sebagai
terutama perusahaan dagang dan berikut:
industri pada umumnya tertanam pada 1. Persediaan minimum, merupakan
persediaan. Oleh karenanya perlu jumlah persediaan pada titik di mana
disusun sistem dan prosedurnya agar pesanan atas persediaan tersebut harus
persediaan selain dapat ditingkatkan dilaksanakan (reorder point);
efisiensinya juga dapat ditingkatkan 2. Reorder point, merupakan rata-rata
efektivitasnya; pemakaian barang selama lead time
2. Persediaan bagi perusahaan dagang dan dan safety stock;
industri harus diamankan dari 3. Lead time adalah jangka waktu antara
kemungkinan pencurian, kebakaran, saat pemesanan dilaksanakan sampai
kerusakan, dan lain-lain demi barang tersebut diterima;
mempertahankan kontinuitas 4. Safety stock merupakan jumlah
perusahaan; dan persediaan yang selalu harus tersedia
3. Persediaan harus ditangani dengan baik sebagai “persediaan besi” untuk
selain penyimpanan dan penge- menjaga situasi kemungkinan
luarannya juga pemasukkan ke terjadinya kesulitan mendapatkan
perusahaan. Kesalahan dalam perse-diaan tersebut suatu saat;
pemasukkan harga dan kualitas akan 5. Persediaan maksimum, merupakan
mempengaruhi baik terhadap hasil persediaan secara maksimum atau
produksi maupun terhadap harga optimum boleh tersedia dalam
penjualannya. perusahaan dan diperhitungkannya
berdasarkan perkiraan; dan
Pengendalian Internal Persediaan 6. Jumlah pemesanan ekonomis
Barang (Economic Order Quantity) merupakan
La Midjan dan Susanto Azhar jumlah besarnya pesanan yang secara
(2001:155) memberikan pendapat men- ekonomis menguntungkan yaitu
genai pengendalian internal persediaan besarnya pesanan yang menimbulkan
sebagai berikut: “Semua metode, tindakan biaya pemesanan (ordering Cost) dan
dan pencatatannya dilaksanakan untuk biaya penyimpanan (carrying Cost)
mengamankan persediaan sejak proses yang minimal.”
mendatangkannya, menerimanya,
menyimpannya, dan mengeluarkannya Kebijakan penanganan /
baik secara fisik maupun secara kualitas. pengendalian internal persediaan

69
Performance – Vol.22 No.2 September 2016

merupakan kebijakan-kebijakan yang persediaan, beberapa diantaranya yaitu


akan mengatur akumulasi persediaan. dari kebijakan perusahaan untuk mengatur
Beberapa hal yang tercakup menurut assetnya dan prosedur – prosedur baik
Mulyadi (2001:569) adalah sebagai pemasukan barang maupun pengeluaran
berikut: barang, adanya keterlambatan waktu
1. Permintaan pembelian dibuat pelaporan, ketidakakuratan jumlah
berdasarkan kartu persediaan yang persediaan, laporan pendukung tidak
menunjukkan persediaan yang lengkap, tidak tersediannya informasi
mendekati persediaan minimum; pada saat dibutuhkan, hal ini akan
2. Sejumlah barang yang akan dibeli menghasilkan kualitas informasi
dalam jumlah besar harus mendapatkan persediaan yang kurang berkualitas, agar
persetujuan pimpinan; tidak terjadi kurang berkualitasnya
3. Kuantitas persediaan yang dipesan informasi persediaan perlu dihindari
harus disetujui oleh kepala gudang; adanya hal- hal yang dapat menimbulkan
4. Kartu-kartu persediaan yang resiko yang akan timbul.
menunjukkan persediaan yang sudah Tujuan utama dari pengendalian
mendekati persediaan yang minimum, intern adalah untuk menjaga asset dan
harus dikeluarkan dari tempat pencatatan persediaan yang memadai
penyimpanan; dan dalam laporan keuangan oleh karena itu
5. Tidak boleh ada bahan-bahan diperlukan pengendalian internal atas
(persediaan) yang keluar dari gudang persediaan barang. Pengendalian internal
tanpa ada bon permintaan barang. persediaan barang bisa dikatakan efektif
jika didalamnyaa terdapat pemenuhan
Hubungan Penerapan Sistem Informasi unsur – unsur pengendalian intern dan
Akuntansi Persediaan Barang dengan pemenuhan dari tujuan pengendalian
Pengendalian Internal Persediaan intern itu sendiri yaitu:
Barang 1. Keandalan Laporan Persediaan ;
Persediaan tentunya merupakan 2. Ketaatan terhadap kebijakan dan
asset/ aktiva yang penting dan berharga prosedur yang berlaku terkait
bagi kegiatan perusahaan untuk dapat persediaan barang ; dan
menjalankan usahanya, sebab sebagian 3. Efektifitas dan Efisiensi operasi
besar kekayaan perusahaan pada persediaan barang (COSO dalam
umumnya tertanam dalam persediaan, Fauzan, 2003 : 59)
yang jika tidak ditingkatkan efisiensi dan
efektifitasnya, maka terpengaruh pada Kerangka Pemikiran
harga dan kualitasnya yang pada akhirnya Dari berbagai teori yang
berpengaruh pada laporan keuangan menjelaskan mengenai Sistem Informasi
perusahaan. Risiko yang timbul dari Akuntansi persediaan barang dan

70
http://jp.feb.unsoed.ac.id

Pengendalian Internal persediaan barang METODE PENELITIAN


dapat disimpulkan dalam sebuah kerangka Desain Penelitian
pemikira sebagai gambaran sederhana atas Metode penelitian yang dipakai
permasalahan yang akan diteliti dalam dalam penelitian ini adalah metode
penelitian ini. Kerangka pemikiran yang penelitian deskriptif (descriptive research)
ada dalam penelitian ini digambarkan dan metode penelitian verifikatif
sebagai berikut: (verificative research). Penelitian
deskriptif adalah penelitian terhadap
Gambar 1. Pengaruh Sistem Informasi masalah-masalah berupa fakta-fakta dari
Akuntansi Persediaan terhadap Pengendalian suatu populasi dan bertujuan untuk
Internal Persediaan Barang. memperoleh deskripsi tentang Sistem
Informasi Akuntansi persediaan barang
Sistem dan Pengendalian Internal persediaan
Pengendalian
Infromasi barang. Di mana dalam penelitian ini akan
Internal
Akuntansi menguji pengaruh Sistem Informasi
Persediaan
Persediaan
(Y) Akuntansi persediaan barang (X) pada
(X)
Pengendalian Internal persediaan barang
(Y) di Toko Besi dan Bangunan Serba
1. Perangkat 1. Lingkungan Guna di Ajibarang, sehingga dengan
Keras Pengendalian metode deskriptif penulis mengharapkan
(hardware) 2. Penetapan akan mendapatkan data, hasilnya
2. Perangkat Risiko
Lunak 3. Aktivitas kemudian diolah, dan dianalisis serta
(software) Pengendalian disimpulkan. Kesimpulan tersebut berlaku
3. Sumber 4. Informasi untuk seluruh populasi, sehingga tujuan
Daya dan penelitian dapat dicapai secara efektif.
Manusia Komunikasi
(brainware) 5. Pemantauan
4. Prosedur Populasi dan Sampel
5. Database Populasi dalam penelitian ini adalah
6. Jaringan
karyawan atau pegawai dari bagian-bagian
Komunikasi
(nerwork) di Toko Besi dan Bangunan Serba Guna
Fauzan di Ajibarang sebanyak 23 orang yang
Susanto Azhar (2003:59) terkait dengan judul, sebagaimana dalam
(2008:58)
Tabel 3.3 berikut :

71
Performance – Vol.22 No.2 September 2016

Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian kuesioner oleh para responden yang
Jumlah bersangkutan dengan masalah yang
No. Bagian
Orang diteliti.
1 Direktur 1
2 Personalia 1 HASIL PENELITIAN DAN
3 Keuangan 1 PEMBAHASAN
4 Akuntansi 2 Uji Normalitas
5 Programmer 1 Dari gambar uji normalitas di-
6 Controller 1 peroleh grafik membentuk lonceng, hal ini
7 Manajer 3 dapat diartikan bahwa datanya tergolong
8 Supervisor 2 normal.
9 Administrasi 6
10 Gudang 5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Dari uji validitas diperoleh nilai
Jumlah Populasi 23
semua pertanyaan baik untuk SIA maupun
PIPB mempunyai nilai > 0,374 sehingga
Berdasarkan data yang didapat di
semua pertanyaan dalam penelitian ini
atas, pegawai atau karyawan terkait
valid.
dengan judul di Toko Besi dan Bangunan
Dari uji reliabilitas diperoleh nilai
Serba Guna di Ajibarang adalah sebanyak
korelasi untuk variabel SIA sebesar 0,749
23 orang, yang kemudian angka tersebut
sedangkan untuk variabel PIPB sebesar
dijadikan populasi.
0.701 yang lebih besar 0,374 sehingga
pertanyaan yang digunakan dalam
Prosedur Pengumpulan Data
penelitian ini reliabel.
1. Studi Kepustakaan
Melalui studi kepustakaan ini
Sistem Informasi Akuntansi
didapatkan data sekunder. Data
Berdasarkan tabulasi jawaban responden
sekunder adalah data yang diperoleh
mengenai Sistem Informasi Akuntansi
dengan cara mempelajari buku-buku,
Persediaan Barang di Toko Besi dan
literatur, dan catatan tertulis lainnya.
Bangunan Serba Guna di Ajibarang dapat
2. Kuesioner
dikatakan baik, karena nilai rata-rata
Menurut Suharsimi Arikunto
keseluruhan pernyataan adalah 3.79 dan
(2002:128) kuesioner yaitu sejumlah
berada pada interval 3.01 – 4.00 ( Baik ).
pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Kuesioner ini merupakan data primer
yang diperoleh dari hasil pengisian

72
http://jp.feb.unsoed.ac.id

Pengendalian Internal Persediaan


Berdasarkan tabulasi jawaban Akuntansi persediaan barang (X) dengan
responden mengenai Pengendalian Intern variabel Pengendalian Intern persediaan
Persediaan Barang di Toko Besi dan barang (Y) memiliki hubungan yang
Bangunan Serba Guna di Ajibarang dapat positif, yakni sebesar 0,750. Angka ini
dikatakan baik, karena nilai rata-rata menunjukan bahwa hubungan Sistem
keseluruhan pernyataan adalah 4.11 dan Informasi Akuntansi persediaan barang
berada pada interval 4.01 – 5.00 (Sangat dengan Pengendalian Intern persediaan
Baik ) barang bisa dikatakan sangat tinggi atau
sangat kuat.
Analisis Korelasi Nilai korelasi yang positif
Untuk menguji ada tidaknya menunjukan bahwa semakin tinggi Sistem
hubungan antara Sistem Informasi Informasi Akuntansi persediaan barang
Akuntansi persediaan barang (X) dengan maka diprediksi Pengendalian Intern
Pengendalian Intern persediaan barang persediaan barang pada Toko Besi dan
(Y) pada Toko Besi dan Bangunan Serba Bangunan Serba Guna di Ajibarang
Guna di Ajibarang penulis melakukan cenderung meningkat.
analisis korelasi (Pearsons Correlation)
dengan menggunakan software SPSS 20.0 Analisis Regresi
for Windows. Tabel 3. Coefficientsa
Standar
Tabel 2. Correlations
dized
X Y
Unstandardize Coeffici
Pearson **
1 .750 d Coefficients ents
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 Std.
N 20 20 spModel B Error Beta t Sig.
Pearson
.750** 1 1 (Consta .327 .863 .379 .709
Correlation
nt)
Sig. (2-tailed) .000
N 20 20 X .895 .186 .750 4.81 .000
**. Correlation is significant at the 0.01 4
level (2-tailed). a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil pengolahan data Berdasarkan tabel 3 persamaan


pada tabel 2 didapat hasil koefisien linear untuk x dan y adalah :
korelasi sebesar 0,750. Apabila korelasi Y = 0,327 + 0,895X
tersebut diinterpretasikan dalam tabel, Artinya jika variabel X bertambah 1
maka Variabel Sistem Informasi satuan, maka variabel Y akan bertambah

73
Performance – Vol.22 No.2 September 2016

0,895 satuan variabel Sistem Informasi


Akuntansi persediaan barang (X) memiliki Dari hasil perhitungan dengan
nilai koefisien regresi (ß) sebesar 0,895. menggunakan rumus koefisien
Hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada determinasi dan penggunaan program
penambahan Sistem Informasi Akuntansi SPSS 17.00 for windows diperoleh bahwa
persediaan barang maka Pengendalian nilai (RS)² adalah 0,563 sama artinya
Intern persediaan barang 0,327. Dan jika Sistem Informasi Akuntansi persediaan
ada penambahan Sistem Informasi barang berpengaruh terhadap
Akuntansi persediaan barang maka Pengendalian Intern persediaan barang
Pengendalian Intern persediaan barang sebesar 56,30% sedangkan 43,70%
sebesar 0,895. dipengaruhi oleh faktor lain. Atau dapat
diartikan pula bahwa Sistem Informasi
Koefisien Determinasi Akuntansi persediaan barang berperan
Untuk mengetahui besarnya dalam Pengendalian Intern persediaan
pengaruh variabel X ( Sistem Informasi barang pada Toko Besi dan Bangunan
Akuntansi persediaan barang ) dalam Serba Guna di Ajibarang adalah sebesar
variabel Y ( Pengendalian Intern 56,30%.
persediaan barang ) akan dicari dengan
menghitung Koefisien Determinasi ( Kd ) KESIMPULAN DAN SARAN
dengan rumus sebagai berikut : Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Kd = (RS)² x 100% pembahasan mengenai Sistem Informasi
= (0,750)² x 100% Akuntansi Persediaan Barang terhadap
= 56,30 % Pengendalian Internal Persediaan Barang
pada Toko Besi dan Bangunan Serba
Untuk mempermudah perhitungan Guna di Ajibarang, maka penulis menarik
tersebut dilakukan menggunakan SPSS kesimpulan sebagai berikut:
17.0 for windows. Berikut hasil 1. Pelaksanaan Sistem Informasi
perhitungan koefisien determinasi X dan Akuntansi Persediaan Barang yang
Y. meliputi Perangkat Keras (hardware),
Perangkat Lunak (software), Manusia
Tabel 4. Model Summary (brainware) , prosedur dan database
Std. pada Toko Besi dan Bangunan Serba
R Adjusted Guna di Ajibarang dapat dikatakan
Model R Error of
Square R Square
Estimate baik dengan nilai 3,79;
2. Pengendalian Intern Persediaan
1 .750a .563 .539 .41735 Barang yang meliputi lingkungan
a . Predictors : (Constant), SIA pers. barang pengendalian, penetapan resiko,

74
http://jp.feb.unsoed.ac.id

aktifitas pengendalian, informasi dan 2. Pengendalian Intern Persediaan


komunikasi dan pemantauan dapat Barang
dikatakan sangat baik dengan nilai - Mengenai penetapan resiko,
4,11; dan perusahaan sebaiknya lebih
3. Sistem Informasi Akuntansi mengantisipasi jika terdapat
Persediaan Barang dapat dikatakan perubahan dalam perusahaan dan
berpengaruh terhadap Pengendalian lingkungan pengendalian.
Intern Persediaan Barang pada Toko Apabila ada karyawan baru
Besi dan Bangunan Serba Guna di sebaiknya lebih selektif sehingga
Ajibarang sebesar 56,30 %. karyawan baru tersebut dapat
mengikuti sistem yang sudah ada
Saran dan dapat menjalankan tugas dan
Berdasarkan kesimpulan diatas, tanggung jawabnya dengan baik.
penulis mencoba untuk memberikan - Dalam struktur organisasi harus
beberapa saran perbaikan yang dapat tergambar garis wewenang dan
digunakan sebagai dasar pertimbangan tanggung jawab di Toko Besi
atau masukan pada Toko Besi dan dan Bangunan Serba Guna di
Bangunan Serba Guna di Ajibarang Ajibarang sehingga semua
berkaitan dengan penerapan Sistem pegawai dapat mengerti
Informasi Akuntansi Persediaan Barang wewenang dan tanggung
dengan Pengendalian Intern Persediaan jawabnya masing-masing.
Barang : - Perusahaan sebaiknya lebih
1. Sistem Informasi Akuntansi Perse- meningkatkan pengamanan asset
diaan Barang dan dokumen catatan agar tidak
- Kelengkapan dan kecepatan terjadi kerusakan dan kehilangan
hardwaresebaiknya lebih terkait persediaan barang.
ditingkatkan lagi dan
diperbaharui karena hal ini akan DAFTAR PUSTAKA
menunjang kegiatan operasional Arens, Alvin A, Elder dan Beasley, 2015.
perusahaan lebih efektif dan Auditing, Prentice Hall, Inc New
efisien. Jersey.
- Prosedur yang sudah ada Azhar Susanto dan La Midjan,
sebaiknya dijalankan sesuai 2013.Sistem Informasi Akuntansi I,
dengan ketentuan yang berlaku, Lingga Jaya, Jakarta.
apabila ada perubahan prosedur Azhar Susanto, 2013. Sistem Informasi
sebaiknya dipikirkan dengan Akuntansi, Lingga Jaya, Jakarta.
matang dan disosialisasikan
terlebih dahulu.

75
Performance – Vol.22 No.2 September 2016

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012. Mulyadi, 2013. Sistem Informasi


Standar Akuntansi Keuangan, Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Salemba, Jakarta. Sugiyono, 2013. Model Penelitian Bisnis,
Mudjarad Kuncoro. 2014. Metode Riset CV. Alfabeta, Bandung.
Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Sugiyono, 2013. Statistika Untuk
Erlangga. Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung.
Mohammad Nazir, 2014. Metode
Penelitian, Ghalia, Jakarta.

76
http://jp.feb.unsoed.ac.id

77

You might also like