You are on page 1of 10

PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK

Ar. AHMAD SAIFUDIN MUTAQI IAI AA


IKATAN ARSITEK INDONESIA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
UNDANG UNDANG ARSITEK NO.6/TH.2017
UU Arsitek | Pasal 1
3. Arsitek adalah seseorang yang melakukan Praktik Arsitek.
2. Praktik Arsitek adalah penyelenggaraan kegiatan untuk menghasilkan karya
Arsitektur yang meliputi perencanaan, perancangan, pengawasan, dan/atau
pengkajian untuk bangunan gedung dan lingkungannya, serta yang terkait
dengan kawasan dan kota.
6. Surat Tanda Registrasi Arsitek adalah bukti tertulis bagi Arsitek untuk
melakukan Praktik Arsitek.
7. Lisensi adalah bukti tertulis yang berlaku sebagai surat tanda penanggung
jawab Praktik Arsitek dalam penyelenggaraan izin mendirikan bangunan dan
perizinan lain.
10. Organisasi Profesi adalah Ikatan Arsitek Indonesia
UNDANG UNDANG ARSITEK NO.6/TH.2017
UU Arsitek | Pasal 6
Untuk menjadi Arsitek, seseorang wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek.
UU Arsitek | Pasal 7
1. Untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi Arsitek sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6, seseorang harus:
a. mengikuti magang paling singkat 2 (dua) tahun secara terus-menerus bagi yang lulus
program pendidikan Arsitektur, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang
disetarakan dan diakui oleh Pemerintah Pusat atau memiliki pengalaman kerja Praktik
Arsitek paling singkat l0 (sepuluh) tahun bagi yang melalui mekanisme rekognisi pembelaj
aran lampau; dan
b. mempunyai sertilikat kompetensi.
2. Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diperoleh
melalui Uji Kompetensi sesuai dengan standar kompetensi Arsitek.
UNDANG UNDANG ARSITEK NO.6/TH.2017
UU Arsitek | Pasal 28.
Organisasi Profesi bertugas :
e. memberikan masukan kepada pendidikan tinggi Arsitektur tentang
perkembangan Praktik Arsitek
UU Arsitek | Pasal 29
Organisasi Profesi berwenang :
a. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggotanya dalam Praktik
Arsitek;
UU Arsitek | Pejelasan Umum:
Untuk menjamin mutu kompetensi dan profesionalitas layanan profesi Arsitek,
dikembangkan standar profesi Arsitek yang terdiri atas standar pendidikan atau
program profesi, standar kompetensi, dan standar kinerja. Dalam hal pekerjaan
Arsitektur, Undang-Undang ini mengatur lingkup layanan jasa yang dapat diberikan
oleh Arsitek sebagai layanan Praktik Arsitek.
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK
13 Kompetensi Lulusan PPAr | Bahan Kajian yang Disarankan | Kedalaman pengetahuan (*)
1. Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika, persyaratan teknis, dan kelestarian lingkungan. Perancangan arsitektur
kreatif Metacognitive system (Mahir) Riset preseden perancangan Knowledge utilization (Tahu) Riset perancangan Knowledge utilization (Tahu) Pengembangan
desain Knowledge utilization (Tahu)
2. Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia. Sejarah dan humaniora
Knowledge utilization (Tahu)
3. Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur. Seni visual terapan Knowledge utilization (Tahu)
4. Pengetahuan yang memadai tentang perencanaan dan perancangan kota sebagai bagian dari pertimbangan konteks perancangan arsitektur. Perencanaan dan
perancangan kota Knowledge utilization (Tahu)
5. Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-
ruang yang terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala manusia. Manusia, bangunan dan
lingkungan Knowledge utilization (Tahu)
6. Memahami cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan Knowledge utilization (Tahu)
7. Memahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang
memperhitungkan faktor-faktor sosial. Kode etik arsitek Analysis (Bisa)
8. Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek perancangan. Pemrograman arsitektur. Metacognitive system
(Mahir) Ruang dan organisasinya. Metacognitive system (Mahir) Metoda dan prinsip perancangan Metacognitive system (Mahir)
9. Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan bangunan gedung. Teknologi bangunan Struktur, bahan dan
konstruksi. Knowledge utilization (Tahu)
10. Memahami permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi
kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat. Teknologi bangunan Knowledge utilization (Tahu)
11. Memahami perspektif dan persyaratan pengguna bangunan gedung terutama dalam hal rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan. ` Standar
dan peraturan bangunan dan perkotaan Knowledge utilization (Tahu)
12. Memahami proses industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung
serta proses memadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh. Administrasi biro Analysis (Bisa) Ketrampilan komunikasi
Knowledge utilization (Tahu)
13. Memahami aspek pendanaan proyek, manajemen proyek dan pengendalian biaya pembangunan. Manajemen proyek Analysis (Bisa) Menulis ilmiah dan
kreatif Analysis (Bisa)
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK
Standar Dosen PPAr meliputi:
1. Kualifikasi dosen penanggung jawab PPAr adalah sebagai berikut:
a. dosen akademik dengan kualifikasi Magister Arsitektur atau yang relevan;
atau
b. arsitek profesional dengan sertifikasi Arsitek Madya; atau
c. ahli (sebidang arsitektur) dengan pengalaman 5 tahun atau diakui setara
dengan jenjang 8.
2. Beban kerja dosen penanggung jawab PPAr adalah paling sedikit 40 jam per
minggu atau paling sedikit setara dengan mengelola 12 sks beban belajar
mahasiswa, bagi dosen yang tidak mendapatkan tugas tambahan (struktural).
3. Jumlah dosen tetap penyelenggara PPAr paling sedikit 6 (enam) orang, dapat
terdiri dari minimal 2 orang dosen akademik, minimal 2 orang arsitek
professional, dan maksimal 2 orang ahli (sebidang arsitektur).
STANDAR KOMPETENSI ARSITEK IAI
STANDARD KOMPETENSI ARSITEK
NO KOMPETENSI KRITERIA KOMPETENSI AU AM AP
KETRAMPILAN SEBAGAI ARSITEK
Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan teknis dan yang bertujuan
1 KOMPETENSI 1 M M M
melestarikan lingkungan.
Menguasai ketrampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan gedung dalam rentang-
2 KOMPETENSI 11 M M M

RESIKO RENDAH DAN BERDAMPAK RENDAH DENGAN KOMPLEKSITAS RENDAH


RESIKO SEDANG DAN BERDAMPAK SEDANG DENGAN KOMPLEKSITAS TENGAH
kendali biaya pembangunan dan peraturan bangunan.

RESIKO TINGGI DAN BERDAMPAK BESAR DENGAN KOMPLEKSITAS TINGGI


3 KOMPETENSI 8 Memahami metoda penelusuran dan penyiapan program bagi sebuah proyek perancangan. M M M
Memahami hubungan antar manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan lingkungannya, juga
4 KOMPETENSI 5 memahami pentingnya mengkaitkan ruang-ruang yang terbentuk diantara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya M M M
tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala manusia.

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai persoalan fisik dan fisika, teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga
5 KOMPETENSI 10 M M M
dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat.
Menguasai pengetahuan tentang industri, organisasi, peraturan dan tata cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan
6 KOMPETENSI 12 konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta proses memadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah M M M
perencanaan yg menyeluruh.
PERAN ARSITEK DAN DISPLIN ILMU YANG TERKAIT
Pengetahuan yang memadai tentang perencanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses
7 KOMPETENSI 4 M B B
perencanaan itu.
Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara yang mengahsilkan perancangan yang sesuai daya dukung lingkungan
8 KOMPETENSI 6 M B B
(khusus UIA 2005).
9 KOMPETENSI 9 Memahami persoalan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan bangunan gedung. M B B
Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan pengendalian biaya
10 KOMPETENSI 13 M B B
pembangunan (khusus UIA 2005).
Memahami aspek keprofesian dalam bidang arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat, khususnya dalam
11 KOMPETENSI 7 M B B
penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor2 sosial.
PENGETAHUAN ARSITEKTUR
Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan
12 KOMPETENSI 2 M B T
manusia.
13 KOMPETENSI 3 Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur. M B T
KUALIFIKASI SERTIFIKAT KEAHLIAN ARSITEK AU AM AP
STANDAR KOMPETENSI ARSITEK IAI
SERTIFIKAT KOMPETENSI AHLI (SKA) ARSITEK MUDA DICAPAI MELALUI PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK:
• Perancangan Arsitektur (1) Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika
dan persyaratan teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan.
• Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan (5) Memahami hubungan antara manusia dan
bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan lingkungannya, juga memahami pentingnya
mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut
untuk kebutuhan manusia dan skala manusia.
• Persiapan Pekerjaan Perancangan (8) Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan
bagi sebuah proyek perancangan.
• Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan (10) Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai
permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan
kondisi internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat.
• Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan (11) Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk
memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan
peraturan bangunan.
• Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan (12) Menguasai pengetahuan yang memadai tentang
industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep
perancangan menjadi bangunan gedung serta proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi
sebuah perencanaan yang menyeluruh.
STANDAR KINERJA JABATAN ARSITEK
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
1 M.711001.001.01 Menerapkan Manajemen 1. Mengidentifikasi masalah perancangan
Perancangan 2. Mengoordinasikan solusi perancangan
3. Menyusun jadwal proses perancangan
2 M.711001.002.01 Membuat Konsep 1. Melakukan analisis mengenai Kerangka Acuan Kerja (KAK), atau keinginan pengguna serta
Rancangan / tujuan proyek / pembangunan
Programmatic DesIgn 2. Menyusun rencana pengumpulan data dan survei.
3. Mengumpulkan data terkait dan analisis kebutuhan untuk menyusun program rancangan.
4. Membuat program ruang
5. Menghitung perkiraan luasan
6. Menggambarkan konsep desain
7. Membuat objek rancangan sesuai dengan persyaratan, kaidah dan peraturan
8. Membuat pengelompokan ruangan/zonasi
9. Membuat diagram keterkaitan hubungan antar ruang
3 M.711001.003.01 Membuat Pra-rancangan 1. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
Arsitektur / Schematic 2. Membuat bentuk rancangan awal
Design 3. Menyusun laporan prarancangan
4 M.711001.004.01 Membuat Pengembangan 1. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
Rancangan Arsitektur 2. Membuat pengembangan rancangan
3. Menyusun laporan pengembangan rancangan
5 M.711001.005.01 Membuat Gambar Kerja 1. Menyiapkan gambar pengembangan perancangan menjadi detail gambar kerja
(technical drawing) 2. Melaksanakan Koordinasi dengan ahli terkait lain
3. Membuat detail gambar kerja
Surat Keputusan Menaker No.164 Th.2016 tentang SKKNI | 6. Dokumen Pengadaan | 7. Pengawasan Berkala | 8. Laporan Pelaksanaan
REKOMENDASI ALUR PPAr | IAI+APTARI

You might also like