Professional Documents
Culture Documents
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-
ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan
pita pengukur (meteran).
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang digunakan untuk menentukan keadaan
gizi seseorang. Agar memperoleh hasil yang tepat, diperlukan suatu patokan sebagai
pedoman. Adapun pedoman antropometri bagi penentuan keadaam gizi merupakan
parameter yang dipilih dan dianjurkan dan meliputi penilaian terhadap usia, berat badan,
panjang badan/tinggi badan, lingkar lengan atas. Dan pengukuran ini menggunakan
standar referensi untuk Indonesia.
Batasan usia yang digunakan tahun usia penuh (completed year) dan anak usia 0-2 tahun
digunakan bulan usia penuh (completed month).
Ukuran antropometri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
2. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya
tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur.
1. Berat Badan
Berat badan yang merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena dipakai
untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Pada usia beberpa hari, berat
badan akan mengalami penurunan yang bersifat normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir.
Hal ini disebabkan karena keluarnya meconium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang
mencukupi misalnya produksi ASI yang belum lancer. Umumnya berat badan akan kembali
mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan
bertambah sekitar 1 kg/bln, sementara pada 6 bulan berikutnya hanya ± 0,5 kg/bln. Pada tahun
kedua, kenaikannya adalah ± 0,25 kg/bln. Setelah 2tahun, kenaikan berat badan tidak tentu, yaitu
sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap adolesensia (remaja) akan terjadi pertambahan berat badan
secara cepat (growth spurt).
Berat badan juga dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman
(1992), yaitu:
1) Lepaskan pakaian yang tebal pada bayidan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup
pakaian dalam saja.
2) Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukan
anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan. Sedangkan apabila dengan
berdiri, ajak anak untuk berdiri diatas timbangan injak tanpa dipegangi.
3) Ketika minmbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas diatas tubuh bayi (tidak
menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4) Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya
lebih dulu, kemudian anak digendon oleh ibu dan ditimbang. Selisih antara berat ibu
bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk lebih jlasnya,
dapat dilihat rumus berikut:
BB anak = (BB anak dan ibu) – BB
5) Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
6) Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu
apakah status gizi anak normal, kurang atau buruk. Utnuk menentukan berat badan ini
juga dapat dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berat badan anak berada
pada kurva berwarna hijau, kuning atau merah.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005)
2. Tinggi Badan
Tinggi badan pada anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi
baru lahir, panjang badan rata-rata adalah ± 50cm. pada tahun pertama, pertambahannya
adalah 1,25 cm/bulan. Penambahan tersebut akan angsur-angsur berkurang sampai usia 9
tahun, yaitu hanya sekiar 5cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbhan
tinggi badan yang cukup pesat, yaitu 5-25 cm/tahun pada wanita, sedangkan pada laki-laki
peningkatannya sekitar 10-30 cm/tahun. Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18-
20 tahun.
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari
behram (1992), yaitu:
Perkiraan panjang lahir: 50cm.
Perkiraan panjang badan usia 1 tahun: 1,5 × PBL
Perkiraan panjang badan usia 4 tahun: 2 × PBL
Perkiraan panjang badan usia 6 tahun: 1,5 × panjang badan usia 1 tahun
Usia 13 tahun: 3 × PBL
Dewasa: 3,5 × PBL atau 2 × panjang badan 2 tahun
3. Lingkar Kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relative konstan dan tidak
dipengaruhi oleh factor ras, bangsa, dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala
normalnya adalah 3-35 cm. kemudian akan bertambah besar ± 0,5 cm/bln pada bulan pertama
atau menjadi ± 44 cm. pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan
dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih
dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ± 10 cm.
Ukuran lingkar kepala normalnay adalah 34-35 cm. kemudian akan bertambah sebesar ±
0,5cm/bln pada bulan pertama atau menjadi ± 44cm.
5. Lingkar dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan. Pengukurannya
dilakukan pada saat bernapas bias (mid respirasi) pada tulang Xifoidius (insicura substernalis).
Pengukuran lingkar dad ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar,
sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
Nursalam, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak ( untuk perawat dan bidan), edisai
pertama, Jakarta : Salemba Medika
Soetjiningsih, 2005, Tumbuh Kembang pada Anak, Jakarta : EGC