erat oda Gigi Univers Indonsin Ve. No. 1883,
AKTIVITAS KARIES GIGI ANAK SEKOLAH
DIJAKARTA
(LAPORAN PENELITIAN)
Heriandi Sutadi *
“Tes pei Lass merupsan cra yang eipih unt melt aktivitae kas perseorargan. Koguraan suat os
preitedslah untuk meratalan kemunghinen ejdinys bares pada masa yang aban dalang, dengan minal ak-
Hoses ker Ianto arta sate i ei! pada sat seuarang
Sanh sata tes prs! hares yang dap dipalal untuk mela sltvitas taker bares adalah Cara. Tes ink
‘ermal: nto porlan warna yang edi abt adanye aktvias baer
‘Dai has peneitian yang fla daha tert bahwaaktvtas kare gig anak di Jakarta pada anak uta 36
(ei sing) mt-st stots bares 208 dengan de
Skins tae sata-ata 175 dengan det DMT = 857,
‘ersdinya kare (dett/DMEFN dtemulan sangatbermakra (p) dengan il korels
PENDAHULUAN
‘Telah banyak dilakukan peneltian mengenal
aves gigi pada anak baik secara epidemiologi
alaupun efek patologisnya terhadap bagian tubuh
lain, Penelitian epidemiologi sangat penting arti-
nya terutama unfuk melihat hubungan serta fake
torfakior yang ada kaitannya dengan teradinya
aries, Dal hasil peneltan Supartinaht di Yogya-
kerta ditemukan 75% dari anak usia 35 tahun
mengalami hares, dengen rataata def = 5.19,
Hiasil penelitian ini ditunjang pula oleh Suwelo#
i dacrah Jakarta, yang menyatakan bahwa pada
‘nak usia prasekolah ditemukan 85.7% mende-
‘ita karies dengan rata-rata dott = 60,
‘lla melihat hail para penelit datas, ternyata
prevalent karies pada anak cukup tinggi. Dengan
‘Keadaan ini sult resanya untuk dapat memeniahi
anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
‘yang, menjadi harapan bahwa pada tahun 2000,
anak usia 5-6 tahun lebih dari 50% bebas Karis”
Untuk dapat mencapat target yang diharapkan
fersebut, perla kiranya dilakuian usaha untuk
menekan prevalens kares agar tidak meningkat
Ds Sedanghan pada anak sia 7-12 an (gigi bercampus)
"asl prttungan hovel Pearson anara Gerla! dengan
57
Sebagaimana diketahui, adanya aries pada
igi sulung anak dapat menimbullan berbagal
alcbat, baiksecara Iangsung maupun tidak lang:
Sung. Akibat yang langsung misalnya adalah rasa
falit, mungkin fimbul pembenglalan di sektar
‘ie tu sendiri bahkan dapat meliputi bagian mu-
ke serta dapat mengurangi nafsu makan.Sedang
kan akibat secara tidak langsung adalah tei
fa fokus infeks, yang merupakan sumberinfeks
‘untuk bagian tubuh yang lain. Adanya sumberin-
feksi ini sangat erat hubungannya dengan Kelain-
an sistemik yang, dapat memperberat keadaan
ppenyakit, Oleh Karena ity, untuk mencegah hal-
hal yang dapat merugikan tubuh, periu kiranya
dilakalan pencegshan atau pengobatan penyalit
sedini mungkin.
Pelbaga care. serta teori digunakan_ untuk
‘mencegastimbulnys karies balk secara laborator
‘ik ataupun Klinik, Useha pencegahan kares se-
‘ara laboratoriksebeiknya diserat dengan upaya
pencegahan karies secara ins, Bil pemeriksaan.
Iboratork tidak ditunjang dengan adanya peme-
riksaan klinik, munghin upaya peneegahan secara
terpadu akan sult untuk diterapkan, tau bahkan
mungkin program pencegahan akan jauh, dari
*Fiandi Saad rg, DCSA, PRD. Bagi lmu Kedokteran Gigh Anak Faklas Kedokteran Gigi Universi In-
doves lara
16‘yang diharapkan, Bests pula sebalilaya dengan
ppemeriksaan Klinik.
Dengan melihat kepentingan perbaikan kese-
hatan yang diutamakan, maka peru adanya ke.
scimbangan dalam usaha pencegatan, Dalam hal
ini hasil pemeriksaun laboratorik akan lebih berar-
ti apabila ditunjang dengan pemeriksaan Klinik,
staupunscbaiknya
‘Salah satu teh atau cara yang dapat meme
rnuhi kebutuhan Kedsa pemerisaan di atas ada-
Jah melakukan pemelisaan rutin aktivtasbakterh
ares, Aktvitas Bkter!Kares merupakan aktivi-
tas bakteri dalom mempredusi asam yang akan
menyebablan terjadinya demincralisasiemall
Dengan diketahuinya aktvitas bakter karies atau
yang lebih dikenal sebagai aktvitss kares, maka
Usaha pencegahan karies dapat lebih dtingkathan
‘sesual Klasifikastaktivitas kris tersebut
‘Suatu tes aktivits Karis, merupaian cara
_yang diptin dalam hal pencegahan kanes. Karena
Selain dapat menunjukkan kemungkinan terjadi-
ry aries pada masa yang akan datang, juga me
fupakan Koreksipribadi dalam hal diet yang. erat
hhubungannya dengan faktor risiko seridinya
aries,
‘Selah satu tes aktvitas karies yang sudah cu-
‘kup berkembang adalah Corioet Tes inl merupa-
kan tes prodiisi laries dink yang_memenuhi
persyaratan laborstorik dan Hin Pemeriksaan
Ieboratori merupakan aktivitas baktes! penyebab
Taales terutame Streploccus mudans dan Lalio-
bills dalam ‘media. Sedangian pomeriksaan
Miiniky adalah adanya Karies atau kemungkinan,
terjadinya Karies pada masa yang akan datang
pada individu tersebut, berdasarkan situasl dan
Kondisi yang ada pada saat pemeriksaan.
Crista telah digunakan i Jepang sebagai
tupaya penanggulangan Karls gigi terutama bagi
mereka yang mempunyal Rsiko mendapat hares
sang inggl: Darl hasil penelitian Shimono (1980)¢
akfivitaskaries gigi anak di Jepang, bervariasi an-
fara Kasfkasi 0 (dak aki) sampat 2 (tif se
dang). Apabila ditemiakan Masia. aktvitas
tinge maka diperlukan penyuluhan secaraterpa
dda sebagai usaha pencogahan meningkatnya ka-
ries gigh pada masa yang alan datang
‘Penelitan ini diharapkan dapat mengungkap.
‘kan aktvitas Katies gigh anak di Jakarta. Dengan
ditemulannya aktivitas karles yang tinggi diha-
rapkan dapat pula segera dicarkan jalan keluar
tuntuk pencegahannya, terutama yang erat hur
Dungannya dengan faktorrisko terjadinya aries.
Dengan demikian usaha pencegahan akan dirasa-
Jaan lebih bermanfaat, batk olch individ ataupun
6
bagi mereka yang berprofesi di bidang keschatan
pencegahan,
BAHAN DAN CARA
‘Sampel penelitan dlambil secara random pada
Sekolah Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar
yang ada di Jakarta. Usa berkisar 3-12 tahun, se
ual dengan wsia sekolah tersebut. Data subyek
‘yang dicatatantara lan usia dan kelamin, Sedang,
pPemeriksaan gigi dan mulut dilakukan dengan
Ienggunakan kaca mulut, sonde,ckskavatorset~
ta penerangan yang cukup. Pada subyek dieatat
Kebersihan mulut, dengan menggunakan Oral
Hygiene Index. Sedangkan pengalaman aries,
dlihitung deft dan atau DMF-T nya.
PPengambilan sampel Caridat, dengan cara
‘usapan apus pada bagian bukal gl rahang ates
[kis sampat rahang atas Kanan. Hasil usapan di
‘masuklan pada media caristat dan dieram da-
Tam inkubator pada suhu 37 derajat Celcius
selama 48jam,
Pembacaan hasil pengambilan sampel Caroe-
fat, dilhat dengan bantuan warna dasar yang,
telah disediakan sebageipetunjuk pembacsan,
‘Untuk tidak mengaburkan penglibatan wama di
sgunakan lamp tubular 40 watt. Adanya perubsh-
fin warma media Caroata diKlasfkasikan sebagai
berikut, Klasifikasi 0 warna biru pH = 6.1 + 03;
iasifkasi 1 warna hijau pH = 9.4» 03; Klasifkast
2-wama hijeu kekuningan pH = 47 + 03; dan
Llasifikas 3 wacna kuning pHi = 40203,
HASIL
‘Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
‘didapatian subyek sebanyak 307 orang. Di anta-
anya terdapat 166 laklaki (407%) dan 141
swanita (45.93%). Usiaberkisar 3-12 tahun.
sil pemeriksaan aktvitas kaves serta ke
‘daa gigi dan mulut, ditemakan pada anak de-
ngan gigi sulng usa 3.6 tahun aksivitas kaies
fatacata 206 (akif sedang), dengan deft 7.06,
Serla kebersihan mult 219 (temasuk klasifikast
eurang). Sedanglan pada anak dengan gigi ber-
‘ampur usia 7-12 tahun ditemukan aktvitas ka
‘Hes ratacrata 1.75 (aktifsedang), ef-t/DME-T.
557, serta kebersihan mulut 279 (dasifilast
Jesrang).
Bila dihat berdasarkan usia anak, pada anak
usia 3 tahun ditemukan KlasifikastCoviostat(alti-
wilas karies) «2.14» 095 dengan deft 5.5 = 5.03,sedanglan aral hygiene index = 1.08 » 0.67. Pada
anak tsa 4 tahun terjadi peningkatan baik ak-
Uivtas karies maupan deft dan ora hygiene in
dstorya. Sedanghan pada anak usia 5 dan 6 tahun
‘erjadi penurunan aktvitas karies akan tetapi det.
{dan oral hygiene index ditemukan tinggi. Aktivitas
aries pada anak usin setelah 8 tahun tex pe
rurunan, yang disertai penurunan deft. Hal ini
fesuai dengan adanya\ penggantian dati gigi
flung ke gigi tetap. Akan tetapi bila oral hypions
index diperhatikan malahterjadl Kenaikan, untuk
lebih jelasnya hat Tabel-1.
‘Dari perhitungan Kofelast statistik tertihat
‘sdanya hubungan yang cukup bermaka (p)anta-
‘a hasil aktivitas barles Cavosat dengan def
DME. Sedangkan nila) koeffision korelasi
didapatkan r= 087.
DISKUSI
‘Dari penelitan yang telah dlakukan, ternyata
alsivitas karies gigh atarata anak usia 3 tahun
‘adalah 2.14 2 095 dengan rata-rata deft = 535 =
503. Sedangkan pada wsia 4 tahun tradi kenaike
an aktvitas karles menjadi 239 = 0.70 disertal
dengan kenaikan deft » 268 + 5.22. Hal ini sesuai
dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Shi-
‘mono, bahsva abtivites karies yang, tinggl akan
dlikuti oleh meningkataya deft. Apabila dllhat
dari usla anak, maka: tevhat bahwa semakin
‘ing! usa anak semakin ting pula aktivita ser-
tadetinye.
‘Akan tet bila dlihat pada anak usa $ dan 6
tahun malah terjadl penurunan akvitas Kale.
Fal ini mungkin dsebabkan pada usia menjlang
sekolah atau usia taman kanakckanak sudah ada
tusaha ke arah pembersihan gigt dengan malai di-
ajarkannya menyikat gigi, balk di sckolah atau
pun di rumah. Sedangkan prevalens! kales 38h
Salung tinggi. Bila dilhat dart hasil penelitian tet-
ahula yang telah dilakukan oleh Supartinah
atzupun Suwelo temnyata bahwa prevalensi hares
ini sedikit meningkat. Apabila usaha pencegahan,
tidak segera dilakukan sudah dapat diramalian
Jeaies akan meningkat sesual dengen berialannya,
walt
‘il dtinjau dari usia anak dengan gigi sulung
yang lengkap (sampal 6 tahun) pada anak di
Gaerah Jakarta, didapathan ratarata aktvitas
Jats gigi = 206 (kasifkasi ati sedan). Pada
usia yang sama didapatian pula deft rata-rata
nak = 7.6, dengan kebersihan mulut rata-
vata = 219 (kasifias! kurang). Nilai asfkasi di
alas, morupakan angka yang tinggi dan kemung-
kinan berkembangnya karies pada masa yong
alan datarg akan meningkat dengan pesat, bila
faktor risks trjadinya karies seperti Kebershan,
‘mulut, tidak diperhatikan.
Dilemulannya aktivitas Karis ratarata yang,
tinggi, peslu segera dicarikan jalan ke Iuamnya
‘Terutama upaya peningkatan ke arch pencegahan
bik melalui perswatan Kebersihen mulut ata
pin melalui diet yang sehat balk bagltubuh seca.
‘a umum ataupun kesehatan gigidan mulut seca-
a Khusus. Bila aktivitas karies tinggi dan tanpa
fisertal perubahan kesadaran perswatan keber-
sihan gigt dan mulut, maka kemungkinan keris
tian freningkat sesuai dengan bertambahnya
wwaktu!
‘Aktivitas laries serta prevalensi karies gigi
sulung di berbagai negara berbeda. Adanya per-
Dbedaan ini penting terutama untuk wsaha pence-
gahan yang akan dilakukan, Negara-negara de-
‘gan aldtivilas hares serta prevalensi Fares gigh
sulung rendah mungkin dapat dipakai sebagat
facuan bagi usaha program penocgahan karies
Bei
“Tabel: Akiva kare gigi de.-/DME-T set oralhypene pda aad dara aka
CAT EeA/DMET Oral asene
‘Mean D ‘Maan D Men [8D oe
7 ta | 09s | ae Sa Ta oar rc
: 20 70 78 522 195 om 2
5 192 078 ai 05 25 a a
6 2 80 29 494 et ose >
> 2 ast a6 i 2a Ose 2
| 198 07s ea ast 282 bas 3
> 145, ost